TERUJI TEPERCAYA
www.lampost.co
l
No. 13987 TAHUN XLll
l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l rabu, 23 november 2016 l 24 Hlm.
Medi Eksekusi Pansor di Lapangan Tembak MISTERI lokasi pembunuh an anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Muhammad Pansor, akhirnya terkuak. Tersangka Brigadir Medi Andika mengeksekusi wakil rakyat itu di Lapangan Tembak Sukarame, selanjutnya mayat dimutilasi di kediam an tersangka. K a s u bdit I I I Jat an ras Ditreskrimum Polda Lampung AKBP Ruli Andi Yunianto menjelaskan lokasi pembunuhan itu saat pelimpahan tahap II tersangka Medi Andika ke Kejaksaan Tinggi Lampung, Selasa (22/11). “Menurut penyidik untuk TKP penembakan dan pembunuhan dilakukan di Lapangan Tembak dan untuk mutilasi dilakukan di rumah Medi,” kata Ruli, kemarin. Ruli mengatakan Medi Andika terlebih dahulu menembak kaki Pansor di Lapangan Tembak tersebut. Pansor pun tewas karena kehabisan darah, hingga akhirnya Medi Andika memutilasi tubuh Pansor di rumahnya. “Dugaan dari kami, korban terlebih dahulu ditembak kakinya, kemudian dimutilasi. Tapi sampai saat ini Medi masih belum mengakuinya, ya itu hak tersangka,” ujarnya. Kendati telah mengetahui lokasi pembunuhan dan mutilasi, Ruli mengaku hingga pihaknya belum mengetahui motif pembunuhan itu. “Karena Medi Andika belum mengakui, jadi masih belum terungkap, nanti dari pihak kejaksaan yang akan meng ungkapnya,” kata dia. Sementara dalam pelim pahan itu, jaksa menitipkan tersangka Medi di Rumah Tahanan (Rutan) Way Huwi, Lampung Selatan. Berarti Medi ditahan di rutan itu bersama tersangka lainnya, yakni karyawan rumah makan Mie Aceh, Adek Kumala alias Tarmidi (30). Padahal, dalam persidangan atas terdakwa Tarmidi, Majelis Hakim memerintahkan jaksa agar penahanan ke duanya dipisah. Hal itu untuk menghindari pertikaian antara keduanya. Pemantauan Lampung Post, Medi Andika dilimpahkan Polda Lampung ke Kejati sekitar pukul 10.30, kemarin. Dia telah menjalani tes ke sehatan di Bagian Dokter Ke sehatan Polda dan datang di Kejati menggunakan mobil unit Provos Polda. Di Kejati, pria yang mengenakan kemeja kotakkotak cokelat itu langsung masuk ke ruangan pidana umum guna pemeriksaan berkas perkara, barang bukti, dan tersangka. (DEN/RAN/R5)
n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
BERKAS MEDI DILIMPAHKAN. Tersangka pembunuh anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor, Medi Andika, dikawal anggota Polda Lampung saat pelimpahan berkas tersangka ke Kejati Lampung, Selasa (22/11).
Maklumat Redam Aksi Makar Polda melarang warga Lampung ikut aksi demo ke Jakarta. Jika ingin menyampaikan aspirasi dipersilakan di Lampung. DENI ZULNIYADI
M
A K L U M AT Ke polisian Daerah (Polda) Lampung yang melarang warga Lampung ikut berdemonstrasi terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk meredam aksi makar. Selain Polda Lampung, Polda Metro Jaya juga telah mengeluarkan maklumat itu. Kapolda Lampung Brigjen Sudjarno, kemarin, mengikuti konferensi video dengan Kapolri, sekaligus menjadi bahan untuk menggodok isi maklumat. “Hari ini saya mau vidcon (konferensi video, red) dulu dengan Mabes Polri,” kata Kapolda saat ditemui di Mapolda, Selasa (22/11). Sebelumnya, Kapolda juga menegaskan akan melarang warga Lampung untuk melakukan demonstrasi di Jakarta. “Kalau ada demo lagi berarti ada agenda lain, yang ada kepenting an lain. Oleh karena itu, saya akan keluarkan mak-
lumat,” kata Sudjarno. Maklumat itu dikeluarkan karena tuntutan aksi demo pada 4 November 2016 seluruhnya sudah diakomodasi sehingga tidak ada alasan lagi untuk melakukan demo
“
Silakan menyalurkan aspirasi sesuai Undang-Undang No. 9 Tahun 1998, silakan demo di tempat kita sendiri, di Lampung. lanjutan. “Keinginan pada demo 4 November lalu sudah diakomodasi semua, jadi mau apa lagi,” ujarnya. Adapun salah satu poin dalam maklumat itu, kata Kapolda, adalah melarang masyarakat Lampung melakukan demonstrasi ke Jakarta. Jika ingin menyampaikan aspirasi, silakan sampaikan di Lampung saja. “Salah satu poinnya, kami mengimbau tidak ada
demo ke Jakarta, kemudian kami akan cegah, silakan menyalurkan aspirasi se suai Undang-Undang No. 9 Tahun 1998, silakan demo di tempat kita sendiri, di Lampung,” kata dia. Menanggapi hal itu, pengamat hukum pidana Universitas Lampung, Heni Siswanto, mengatakan maklumat Kapolda yang melarang masyarakat Lampung turut aksi unjuk rasa di Jakarta terlalu berlebihan. “Cara berpikir aparat penegak hukum kita terkesan dilematis, ini kan baru praduga (makar) yang belum tentu benar, tetapi aparat sudah mencoba melarang dan mencegah kelompok tertentu melakukan aksi,” kata Heni, saat dihubungi, kemarin. Heni mengatakan peme rintah tidak perlu takut dan melakukan upaya larangan tersebut. Seharusnya isu makar dibuktikan. “Kan pemerintah punya intelijen, tunjuk dan buktikan pelaku yang mau makar,” ujar dia.
Makruf Amin dan Sekretaris Umum Anwar Abbas, Selasa (22/11). Pada konferensi pers di kantor MUI Pusat, Jakarta, kemarin, Wakil Sekjen Sholahuddin Al Ayubi mengingatkan para peserta unjuk rasa tetap fokus pada tema peneg akan hukum kasus penistaan agama. “MUI mengimbau agar demonstrasi dilakukan dengan sopan, tertib, damai, akhlakul karimah, serta mematuhi peraturan yang berlaku. MUI juga mengimbau kepada pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya agar tetap mengedepankan pendekatan persuasif, dialogis, profesional, dan proporsional, serta menghindari penggunaan kekerasan,” kata dia. (MI/ANT/R5) deni@lampungpost.co.id
Penegakan Hukum Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan tausiah kebangsaan yang ditandatangani Ketua Umum KH
Kecantikan Bersumber dari... Hlm. 16
Adu Kemampuan Teknologi Dirgantara di KRTI 2016
n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
PESERTA KRTI 2016. Tim Gamaforce dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mempersiapkan drone untuk menghadapi Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) yang digelar Universitas Lampung, Selasa (22/11). Para peserta KRTI menginap di Asrama Haji Islamic Center, Rajabasa, Bandar Lampung. SEKITAR 100 meter dari permukaan lahan Kota Baru, Jatiagung, Lampung Selatan,
Selasa (22/11), berseliweran wahana terbang nirawak beragam bentuk.
Cuaca cerah di pagi hari tidak disia-siakan oleh para peserta Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) untuk melatih nirawak unmanned aerial vehicle rancangan mereka sebelum mulai berlaga hari ini (23/11). KRTI 2016 dengan tuan rumah Universitas Lampung (Unila) akan berlangsung hingga 26 November 2016. Ketua Panitia Pelaksana, Ardian Ulvan, mengatakan ada 73 tim yang siap adu kemampuan di bidang teknologi kedirgantaraan. Tim-tim tersebut tersebar di empat divisi, yakni 20 tim Divisi Fixed Wing (pemetaan dan pemantau), 20 tim Divisi Ra cing Plane (balap kecepatan), 13 tim dari Divisi Technology Development, dan 20 tim dari
Divisi Vertical Take Off And Landing (VTOL). “Sebanyak 73 tim ini berasal dari 29 universitas. Para peserta sudah mulai datang dan berlatih di lokasi perlombaan di Kota Baru, Jatiagung,” kata Ardian, kemarin. Beberapa tim yang ikut KRTI adalah tim robotik Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, dan Universitas Andalas. Ketua tim Gamaforce UGM, Aldika, mengatakan tahun ini mereka lolos untuk semua kategori. Ada Fiachra yang memiliki kemampuan
pemetaan, lalu Rasayana di kategori balap kecepatan, serta Gajahmada Fighting Copter di kategori VTOL. Menurut dia, dari segi manufaktur, robot terbang yang mereka ciptakan menggunakan fiber dan carbin composite. Sementara teknologi disokong sistem telemetri dan autonomous. “Untuk tahun ini ada ka tegori baru, yaitu Divisi Technology Development. Kami optimistis menang karena drone yang kami buat menggunakan komponen homemade sehingga yakin akan mendapat nilai besar dari segi orisinalitas. Mulai dari frame sampai avionic merupakan buatan sendiri,” ujar Aldika. (*1/RUL/S1)
facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost
TAJUK
Menjaga Merah Putih SEBAGAI negara kepulauan, Indonesia amat kaya perbedaan dengan beragam suku, ras, dan agama. Karena itu, adalah penting menjaga persatuan dan kesatuan agar keberagaman menjadi aset kekayaan bangsa, bukan justru menjadi sumber pemecah belah. Nyatanya, upaya memecah belah itu tengah bergulir di negeri ini. Pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan para pejabat tinggi TNI-Polri, Senin (21/11), tegas menyatakan itu. Bahkan Kapolri menyatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam ancaman makar dan pecah belah persatuan bangsa. Ada pihak tertentu yang akan memanfaatkan aksi demonstrasi bela Islam jilid III 25 November atau 2 Desember 2016. Aksi lanjutan terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terindikasi akan dibelokkan pihak tertentu untuk menggoyang pemerintahan yang sah di Republik ini. Pernyataan Kapolri tentu bukanlah informasi remeh temeh yang datang dari analisis serampangan. Terendusnya usaha tersembunyi kelompok tertentu untuk menguasai gedung DPR/MPR pada aksi 4 November lalu adalah salah satu pijakan pernyataan Kapolri tersebut. Patut diwaspadai unjuk rasa lanjutan 4 November lalu bukan lagi soal proses hukum Ahok, melainkan ada kepentingan lain yang disusupi. Jika saat itu gedung DPR berhasil diduduki kelompok tersembunyi dimaksud Kapolri, nasib bangsa ini akan lain. Mengantisipasi kemungkinan serupa, Polri dan TNI memperkuat pengamanan di gedung DPR/MPR. Kapolri juga mengeluarkan maklumat larangan aksi 2 Desember. Publik patut mencermati larangan itu sebab upaya makar adalah persoalan serius. Polri tidak mengizinkan aksi gelar sajadah di Jakarta maupun di daerah pada Jumat, 2 Desember mendatang. Maklumat ini diteruskan ke daerah. Polda Lampung bersama Korem 043/Garuda Hitam melarang warga Lampung ikut berdemo. Kita sepakat, demo merupakan satu upaya mengemukakan pendapat yang dijamin UU No. 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Namun, adanya indikasi usaha makar di balik upaya itu pun tidak boleh dikesampingkan begitu saja. Makar jelas merupakan pelanggaran berat. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) mengatur bahwa suatu perbuatan yang dimaksudkan untuk menggulingkan suatu pemerintah akan mendapat sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 104, 105, 106, dan 107. Karena itu, semestinya kita bisa menahan diri untuk tidak menyampaikan aspirasi melalui unjuk rasa. Marilah menjadi manusia dewasa yang menjaga harga diri Merah Putih. Tidak termakan isu-isu yang memecah belah negara kesatuan RI. Ahok sudah dinyatakan tersangka. Sebagai warga negara yang taat hukum dan bangsa yang beragama, sebaiknya kita mengawal proses hukum. Unjuk rasa yang membuang energi justru mengancam kehidupan bernegara, bahkan harus kita tolak jika ada upaya makar di baliknya. n
oasis
Telentang dan Risiko Keguguran MENEMUKAN posisi yang nyaman saat hamil selalu menjadi tantangan karena menurut penelitian terkini posisi telentang dapat memicu keguguran. Secara spesifik, usia kandungan trisemester yang dapat mengalaminya. Posisi itu ditengarai dapat mengurangi sirkulasi darah ke jantung ibu dan bayi. Penelitian dilakukan ke 29 ibu hamil usia trisemester dengan memantau kesehatan ibu dan janin selama 30 menit dalam berbagai posisi tidur. Hasilnya, saat ibu hamil telentang, detak jantung bayi berubah dan suplai oksigen menurun sehingga bayi dapat lahir dalam kondisi mati. American Pregnancy Physiology juga mengatakan hal yang sama. Penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Physiology juga menyarankan posisi telentang menghadap kiri lebih memudahkan bayi normal beradaptasi pada kondisi itu. (MI/R5)