www.lampost.co
MINGGU, 26 03 2017 No.14106/ TAHUN XLII
E-Mail: redaksi@lampungpost.co.id
Terbit Sejak 1974
Layanan: 0721-783693 (hunting) 0721-773888 (redaksi)
Rp3000/eks (di luar kota + ongkos kirim)
Faks: 0721-783598 (usaha) 0721-783578 (redaksi)
Rp75.000/bulan (di luar kota + ongkos kirim)
24
ig@lampost Harian Umum LampungPost
T E R U J I
HALAMAN
T E P E R C AYA
@lampostonline @buraslampost
Edukasi Anak lewat Dongeng
“Petani Lampung harus bisa bersaing, tidak hanya di kancah nasional, kalau perlu petani kita harus bisa mengalahkan petani-petani Thailand. ”
Dongeng menjadi salah satu media untuk menanamkan sifat yang baik kepada anak-anak.
Ragam | Hlm 12
Warga Temukan Mayat Pria
ADI SUNARYO
M
WARGA Lampung Utara kembali dikejutkan dengan penemuan jasad seorang lakilaki di lapangan motocross, Desa Kaplas, Abung Barat, Jumat (24/3), sekitar pukul 17.00. Daerah | Hlm 4
Tiga Poin The Three Lions TIMNAS Inggris akan menjamu Lithuania dalam lanjutan pertandingan Grup F kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Wembley, Minggu (26/3) malam. Olahraga | Hlm 6-7
Makin Modis dengan Outer BERHIJAB bukan menjadi alasan untuk menghalangi aktivitas. Saat ini banyak para desainer yang membuat busana muslim sesuai dengan tren, tetapi tetap syariat. Hijab | Hlm 24
n ANTARA/FIKRI YUSUF
MELASTI PANTAI KUTA. Sejumlah umat Hindu membawa benda-benda sakral saat upacara Melasti di Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (25/3). Umat Hindu di Indonesia menggelar ritual Melasti secara serentak di kawasan pantai, sungai, dan danau menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939.
Ridho Rhoma Gunakan Narkoba KASUS penangkapan penyanyi Ridho Rhoma menambah daftar panjang nama selebritas yang terjerumus kasus narkoba. Ridho ditangkap usai mengonsumsi sabu di salah satu hotel di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Sabtu (25/3) dini hari.
Ridho Rhoma Artis Selekta | Hlm 8
Melasti, Ritual Membersihkan Diri MENJELANG Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1939 yang jatuh pada Selasa (28/3), umat Hindu melakukan ritual melasti yang bermakna membersih kan rangda, barong, pratime, dan benda-benda sakral yang disucikan. Melasti mengajak umat Hindu untuk mengendalikan diri, khususnya saat pelaksanaan pengerupukan atau sehari menjelang Nyepi yang biasa nya diwarnai dengan arak-arakan ogoh-ogoh (boneka raksasa berwujud menyeramkan). Umat Hindu dapat melaksanakan caturbrata penyepian, berupa empat pantangan, yakni amati karya (tidak bekerja), amati geni (tidak menyalakan api, lampu, dan listik), amati lelanguan (tidak bersenang-senang), dan amati lelungaan (tidak bepergian). Bagi masyarakat yang bermukim di pantai akan melakukan upaca
ra melasti di laut. Sementara bagi yang tinggal di daerah pegunungan melakukannya di danau, dan yang bermukim jauh dari pantai maupun gunung dapat ke sumber mata air terdekat. Kegiatan melasti yang digelar ma sing-masing daerah umumnya di iringi dengan instrumen musik tradisional gong blaganjur dan lagu-lagu kerohanian sehingga lebih meriah dan semarak. Saat ritual berlangsung, biasanya masyarakat mengenakan busana adat dengan didominasi war na putih dan kuning. Di Lampung, upacara melasti diikuti ribuan umat Hindu di Lampung Te ngah, Way Kanan, Lampung Timur, dan Lampung Selatan. Di Lampung Tengah, ritual melasti dipusatkan di Danau Tirta Gangga, Kampung Swastika Buana (SB13), Seputihbanyak, Sabtu (25/3).
Bupati Lampung Tengah Mustafa yang hadir pada upacara tersebut mengatakan melasti merupakan ritual penyucian diri yang diharapkan menjadi ajang silaturahmi antarsesama umat Hindu, sekaligus pelestarian budaya Bali di Lampung Tengah. “Keberagaman suku dan budaya di Lampung Tengah merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar. Mari kita lestarikan budaya yang kita miliki dan kita kenalkan secara luas,” ujarnya. Sementara itu, menyambut perayaan Nyepi, umat Hindu di Lampung Selatan akan menggelar festival ogoh-ogoh di lapa ngan Kecamatan Way Panji, Minggu (26/3), sekitarpukul09.00.Sebanyak12ogoh-ogoh yang berasal dari lima kecamatan, yakni Sidomulyo, Ketapang, Palas, Way Panji, dan Candipuro, akan memeriahkan acara tersebut. (WAH/HAN/ANT/O1)
PASEMON POLITIK telah merambah ke mana-ma na. Ada orang sudah kembali kehariba an-Nya, tapi harus menanggung konse kuensi atas sikap politiknya semasa masih hidup. Ada warga menolak me nyalatinya gara-gara pilihan politiknya berbeda. Inilah sisi ketengikan dan nonhuman politik kita. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasar uddin Umar berpendapat bahwa mengurus jenazah (muslim) itu hu kumnya fardu kifayah. Maka, kata dia, sangat berlebihan bila hanya karena perbedaan pandangan politik, seseorang yang sudah meninggal kemudian tidak diurus (disalati). Makna lain pernyataan itu kurang lebih bahwa menyembahyangkan orang yang sudah meninggal, siapa pun mereka, merupakan keharusan.
ENDONGENG atau membacakan cerita adalah salah satu cara menstimulasi imajinasi anak. Mendongeng juga merupakan media yang sangat baik untuk menyampaikan pesan materi suatu pembelajaran atau informasi kepada anak-anak. Di sisi lain, dongeng bisa menjadi sarana yang baik untuk menyampaikan nasihat orang tua kepada anaknya. Selain penyampaian yang bisa dilakukan lewat banyak karakter binatang, penyampaian yang bisa diisi lewat intonasi suara yang beragam akan membuat anak tidak cepat bosan mengikuti cerita. Psikolog Universitas Lampung, Diah Utaminingsih, mengatakan lewat dongeng anak-anak bisa bermain de ngan banyak hal. Mulai dari intonasi suara yang bisa menarik perhatian anak, seperti suara binatang, suara penyihir, dan suara lemah lembut. Juga simbol-simbol seperti binatang dan tumbuhan. “Banyak yang bisa didapat anak lewat dongeng. Dia bisa lebih memahami karakter yang ada dalam cerita itu, ter utama intonasi suara si pendongeng yang bisa menarik perhatian si anak,” ujarnya, Kamis (23/3). Menurut Diah, dongeng dengan sifatnya yang diba wakan dalam suasana me nyenangkan bisa menarik perhatian anak dengan memasukkan berbagai karakter yang tidak membosankan. Mis al berbagai binatang,
bunga, atau tumbuhan yang disukai anak. “Maka pembelajaran yang akan dimaknai dalam dongeng itu bisa mudah dipahami dan dimengerti anak. Contoh penanaman sifat yang baik. Melalui dongeng, mereka biasanya lebih cepat tanggap dibanding menyampaikan lewat materi yang membuat anak cepat bosan,” kata Diah.
Karakter Selain secara lisan, film karakter di media televisi juga bisa disebut dengan do ngeng. Namun, keberadaan penyiaran film karakter di tel evisi saat ini sudah jarang dijumpai lagi. Padahal, anak-anak akan lebih suka den gan menonton simbol dan pemaknaan lewat karak ter yang menyenangkan se hingga anak lebih mudah dalam mencerna pesan yang ingin disampaikan. “Sebenarnya film karakter di televisi juga bisa menjadi alat menyampaikan sesuatu kepada anak. Apalagi di televisi simbol dan pemaknaan lewat karakter yang lebih menyenangkan karena bisa langsung disaksikan,” katanya. Dia menambahkan mendongeng juga bisa memenga ruhi psikis anak karena masa anak-anak merupakan masa yang sedang berkembang dan berproses. “Bagaimana kita bisa mengarahkan anak untuk mendapatkan karakter dan sifat yang baik? Salah satunya ya lewat dongeng. (K1) adi@lampungpost.co.id
SOROT I Hlm.2
n LAMPUNG POST/ADI SUNARYO
PENGARUHI ANAK. Dongeng bisa memengaruhi psikis anak karena masa anak-anak merupakan masa perkembangan dan berproses. Dongeng juga dapat menjadi cara untuk menanamkan sifat-sifat baik.
OASIS
Menyempurnakan Arwah ONO SARWONO Ini ajaran mulia yang mestinya kalis dari pengaruh apa pun, apalagi sekadar politik, kreasi m a n u s i a y a n g urusannya hanya nafsu kekuasaan. Sikap yang tidak membeda-bedakan seperti itulah yang dilakukan Begawan Abiyasa dalam cerita wayang. Ia tawadu menyempurnakan semua arwah korban perang Bharatayuda yang masih
bergen tayangan, baik mereka yang mendukung kebajikan maupun pembela kezaliman.
Perang 18 Hari Syahdan, Abiyasa tafakur dalamdalam di sanggar n SUGENG pamujaan tempat tinggalnya di Pertapaan Saptaarga. Pada hari-hari itu, para cucu dan buyutnya, yakni keluarga Pandawa dan Kurawa, baku bunuh di Kuruse-
tra. Ini kodrat jagat yang tidak bisa dianulir kekuatan apa pun. Setelah hampir tiga pekan berlalu, Abiyasa tergerak nuraninya untuk menyudahi semedinya. Hatinya menggerakkan kaki untuk melangkah menuju palagan Bharatayuda. Di sanalah ia mendapati segunung bukti pilu begitu dahsyatnya pertempuran Pandawa (Amarta) melawan Kurawa (Astina). Meski memedihkan, tidak ada yang mesti diratapi. Abiyasa sungguh sangat mengerti bahwa semuanya itu memang harus terjadi. Dari pandangan spiritualnya, Bharatayuda ialah misi suci. Inilah simbolisasi pertempuran antara nafsu putih dan hitam.
BERSAMBUNG I Hlm.3
Usia Ibu Pengaruhi Kebahagiaan Anak STUDI terkini dari Universitas Aarhus, Denmark, menyatakan perempuan yang menjadi ibu di usia dewasa atau matang cenderung membesarkan anak-anak yang bahagia dan beradaptasi dengan baik. Sebanyak 4.741 ibu di negara itu diamati dan perilaku anak-anak mereka yang berusia 7, 11, dan 15 dinilai. Ternyata, ibu-ibu dengan usia dewasa jarang menghukum anak-anak secara verbal dan fisik ketimbang ibu-ibu muda. Anak-anak ibu dengan usia dewasa juga memiliki sedikit masalah perilaku, sosial, dan emosional ketimbang anakanak dari ibu muda. “Kami paham secara mental, orang-orang menjadi lebih fleksibel sesuai usia. Lebih toleran dengan yang lain,” kata penulis studi, Dion Sommer. Oleh sebab itu, kedewasaan psikologislah yang membuat ibu-ibu usia dewasa tidak marah atau mendisplinkan anak-anak dengan fisik. Penemuan itu telah dipublikasikan dalam European Journal of Developmental Psychology. (MI/R3)