Lampung Post Minggu, 23 Juli 2017

Page 1

www.lampost.co

MINGGU, 23 07 2017 No.14214/ TAHUN XLII

E-Mail: redaksi@lampungpost.co.id

Terbit Sejak 1974

Layanan: 0721-783693 (hunting) 0721-773888 (redaksi)

Rp3000/eks (di luar kota + ongkos kirim)

Faks: 0721-783598 (usaha) 0721-783578 (redaksi)

Rp75.000/bulan (di luar kota + ongkos kirim)

24

ig@lampost Harian Umum LampungPost

T E R U J I

HALAMAN

T E P E R C AYA

@lampostonline @buraslampost

Melindungi Hak Pekerja Rumah Tangga PRT sering mendapat perlakuan diskriminasi dan rentan terhadap kekerasan.

Posko Pengaduan

NUR JANNAH

K

EBERADAAN pekerja rumah tangga (PRT) merupakan hal umum dalam masya­ rakat Indonesia. Perminta­ an dan kebutuhan terhadap PRT meningkat untuk melakukan pekerjaan ke­ rumahtanggaan seiring ke­ sibukan masyarakat kelas menengah atas. Meski sangat dibutuhkan, pada kenyataannya PRT sering mendapatkan perlakuan diskriminasi dan rentan terhadap kekerasan. Perlakuan ini dominan diterima PRT perempuan dalam bentuk kekerasan fisik, psikis, seksual, ekonomi, peme­ catan sepihak, dan penelantaran rumah tangga, menjadi permasalahan paling banyak ditemui para PRT. Melihat fenomena tersebut, Jaringan Aksi Kerja La­ yak bagi PRT menyusun draf naskah akademik peraturan daerah tentang kerja layak PRT di Lampung, mendorong terbitnya Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang PRT di Bandar Lampung. Upaya tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan hak-hak para PRT yang hingga saat ini masih terabaikan. Ketua Serikat Pekerja Rumah Tangga (SPRT), Suriyati, mengungkapkan pihaknya terus mendorong agar Perwali PRT ini disahkan secepatnya. Suri menuturkan seharusnya ada perjanjian kerja antara majikan dan pekerja karena hal itu terkait dengan hak dan kewajiban kedua pihak. Namun, hal tersebut selama ini tidak pernah tercantum, uraian kerja dan upah yang akan diterima.

”Hak dan kewajiban selama ini tidak pernah tercantum, uraiannya apa saja, kerjanya dari kapan sampai kapan. Nah, dengan Perwali ini kami mendorong ada perjanjian kerja sehingga apa yang kami kerjakan dan berapa upah yang didapat jelas,“ ujar Suri. Selain itu, hak pekerja yang sering diabaikan tentang libur kerja, tanggal menerima upah, maupun asuransi, bahkan kerja paruh waktu dan lembur yang dilakukan oleh PRT tidak pernah mendapat perhatian lebih, seperti uang lembur sama dengan para pekerja pada umumnya. “Kami sebagai PRT tidak ada tanggal pasti kapan gajian, tidak ada jaminan ke­ sehatan, kalau sakit berobat pakai uang sendiri. Bahkan kalau kelamaan sakit kami dipecat, padahal sakit itu kan bukan mau kami. Dengan mendorong disahkannya Perwali ini, kami berharap ada aturan yang mengatur hal tersebut,“ kata dia.

Berdasarkan catatan SPRT sepanjang 2017, ada 10 kasus tindak kekerasan yang dilakukan oleh majikan kepada PRT. Kasus ini didominasi kekerasan ekonomi, berupa penundaan pembayaran upah bahkan tidak pernah dibayar sama sekali. “Kasus-kasus seperti ini kebanyakan tidak dilaporkan karena mereka takut dan tidak tahu harus mengadu ke mana. Sejauh laporan yang kami terima, kekerasan fisik itu jarang, banyaknya mere­ ka soal gaji,” ujarnya. Saat ini, pihaknya telah membuka posko pengaduan bagi PRT yang merasa hakhaknya terabaikan, yang nantinya SPRT memediasi antara pekerja dan pemberi upah. Kepala Divisi Penanganan Kasus Lembaga Advokasi Perempuan Damar, Meda Fatmawati, mengatakan belum ada laporan terkait dengan kekerasan terhadap PRT sepanjang 2017. Namun, kasus-kasus kekerasan kepada perempuan secara umum, seperti seksual dan sebagainya, masih banyak terjadi di Lampung.(R4) nur@lampungpost.co.id

SOROT | Hlm. 2

n LAMPUNG POST/ASRUL SEPTIAN MALIK

PEKERJA RUMAH TANGGA. Para pekerja menggunakan

poster-poster dukungan terhadap pekerja rumah tangga di Jalan Selat Malaka III, Kampung Harapanjaya, RT 05, Lingkungan II, Panjang Selatan, beberapa waktu lalu.

Peserta Off-Road Tewas

Jerusalem Memanas, Enam Tewas

Media Sosial Picu Kekerasan Anak

EVENT off-road bertajuk Metro Bumi Sai Wawai Adventure Off-Road 2017 yang dipusatkan di lapangan Tejosari, Kota Metro, diwarnai insiden.

KAWASAN Tepi Barat dan Jerusalem kembali memanas pada Jumat (21/7), setelah bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina.

Seiring dengan berkembangnya teknologi media sosial, anak tidak lagi menjadi korban, tetapi juga pelaku.

Daerah | Hlm. 4

Selekta | Hlm. 8

Ragam | Hlm. 12

n MI/ROMMY PUJIANTO

KEKUATAN LINI TENGAH. Gelandang Evan Dimas menjadi andalan lini tengah Tim Nasional Indonesia U-22 saat melakoni laga hidup mati pada partai pamungkas Grup H kualifikasi Piala Asia U-23 kontra tuan rumah Thailand di Supachalasai National Stadium, Bangkok, Minggu (23/7).

Laga Hidup Mati Garuda Muda TIM Nasional Indonesia U-22 akan melakoni laga hidup mati pada pertandingan pamungkas Grup H kualifikasi Piala Asia U-23 kontra tuan rumah Thailand di Supachalasai National Stadium, Bangkok, Minggu (23/7). Kemenangan wajib diraih Garuda Muda jika ingin tetap menjaga asa berkiprah pada putaran final di Tiong­ kok, Januari tahun depan. Jika kalah, Timnas dipastikan harus memupus ambisi berlaga di kompetisi terbesar di Benua Asia tersebut. Bermodalkan kemenangan telak tujuh gol tanpa balas kontra Timnas Mongolia, Jumat (21/7), skuat asuhan Luis Milla sejatinya punya potensi menjungkalkan tuan rumah. Dengan catatan, kolektivitas permainan kala memecundangi Mongolia bisa terus berlanjut saat bentrok dengan Thailand. Umpan-umpan pendek lewat aliran bola dari kaki ke kaki relatif menjadi keunggulan Evan Dimas dkk. Strategi ini kemungkinan besar akan kembali

diterapkan Luis Milla kala berhadapan dengan pasukan Worrawoot Srimakha. Pelatih asal Spanyol itu diprediksi menurunkan formasi 4-3-3. Pola ini bisa menjadi pilihan utama Milla agar pasukannya bermain lebih agresif demi mengejar kemenangan. Di baris­

Jika kalah, Timnas dipastikan harus memupus ambisi berlaga di kompetisi terbesar di Benua Asia tersebut. an depan, Milla diperkirakan menurunkan Saddil Ramdani, Septian David, dan Marinus Wanewar. Ketiga penye­ rang itu akan ditopang pergerakan gelandang energik, yaitu Evan Dimas, Hargianto, dan Osvaldo.

“Ketika terjadi pelanggaran terhadap hak anak, kita harus lapor, jika tidak, diduga ikut mendukung upaya tindakan kekerasan tersebut.” Syafrudin Direktur Crisis Children Center Lentera | Hlm. 11

OASIS

PASEMON MESKIPUN golongan rakyat kecil, berprofesi sebagai abdi dalem, dan ekonominya cekak, Cangik bersama anaknya, Limbuk, hidup tenteram. Impian mereka pun tidak neka-neka. Seperti syair dalam tembang Jawa, butuhe mung sabar lan narima, butuhnya hanya sabar dan bersyukur. Paradigma hidup yang semeleh inilah yang membuat Cangik selalu bahagia walaupun tidak punya apa-apa. Karena laku itu pulalah ia memiliki kepekaan terhadap apa pun yang terjadi di sekitarnya. Bukan hanya isu yang bersentuhan langsung dengan kepentingannya, melainkan juga masalah kebangsaan. Seperti sekarang ini, ideologi Pancasila yang sedang semangatsemangatnya diaktualisasikan.

Di kubu tuan rumah, laga kontra Indonesia juga tidak kalah pentingnya. Kemenangan pastinya menjadi target skuat asuhan Worrawoot Srimakha. Terlebih, pertandingan kali ini berlangsung di hadapan pendukung sendiri. Sama seperti Indonesia, Thailand juga punya modal apik jelang laga ini. Kemenangan telak 3-0 atas Malaysia, membawa Tim Gajah Putih melesat ke puncak klasemen grup H dengan 4 poin. Malaysia yang mengantongi tiga poin berada di posisi kedua unggul head to head atas Indonesia di posisi ketiga. Menghadapi Indonesia, Worrawoot diprediksi sedikit bermain bertahan. Pola 4-5-1 bisa menjadi pilihannya. Dengan skema ini, Thailand akan ber­ upaya menguasai lini tengah agar bisa mengatur ritme pertandingan. Chenrop kemungkinan besar dipercaya Worrawoot menjadi ujung tombak tunggal untuk menggedor barisan pertahanan Garuda Muda. (R4) n IYAR JARKASIH

Ana Batang Nyimpang, Ana Catur Mungkur ONO SARWONO Namun, sesuai dengan tingkat intelektualitasnya, Cangik menyadari bahwa dia tidak banyak pengetahuan untuk bicara tentang Pancasila. Ia pun paham posisinya sebagai kaum sudra, sehingga apa pun yang ia omongkan tidak akan memberikan makna atau pengaruh apa-apa.

Perilaku Berbudaya “Mak, kenapa harihari ini Pancasila sering dibicarakan, ya?” tanya Limbuk yang duduk di dingklik sambil merapikan sapu lidi yang baru n INT saja ia gunakan membersihkan halaman belakang rumah. Limbuk lahir dari generasi kencur. Ia tidak terlalu banyak tahu sejarah bang­sa dan negaranya, pun tentang

Pan­casila. Bukan karena ia mengemohi, itu semata memang karena pen­didikan formal di sekolahnya tidak cu­kup memberikan pembelajaran soal materi tersebut. Cangik, yang sore itu sedang menanak nasi, menjawab, “Barangkali karena sudah lama Pancasila seperti hilang, Nduk. Berbagai masalah kebangsaan saat ini ditengarai akibat praktik berbangsa dan bernegara yang tidak ber-Pancasila.” “Aku sendiri merasakan lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat. Banyak sesama warga tidak akur, tidak rukun,” ujarnya. “Apakah karena itu lalu Presiden membentuk UKP-PIP itu, ya, Mak?” tanya Limbuk. “UKP-PIP itu apa sih, Mak?” kata dia.

BERSAMBUNG | Hlm. 8

Lembur Picu Sakit Jantung BUKAN rahasia lagi jika bekerja dalam waktu lama dapat merusak mood, meningkatkan stres, hingga memicu obesitas. Kini, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa lembur juga memicu pengembangan detak jantung n INT abnormal (fibrilasi atrial atau AFib). Penelitian yang dipublikasikan dalam European Heart Journal ini dilakukan dengan menggabungkan delapan data penelitian sebelumnya yang mencakup lebih dari 85 ribu pria dan wanita dari Inggris, Denmark, Swedia, dan Finlandia. Hasilnya, mereka yang bekerja selama 55 jam seminggu atau lebih, 40% lebih mungkin terkena AFib dibandingkan yang hanya bekerja 35 hingga 40 jam seminggu. “Terlebih lagi 90% kasus tersebut terjadi pada orang-orang yang tidak memiliki penyakit kardiovaskular. Ini menunjukkan bahwa waktu bekerja yang panjang bertanggung jawab atas pengembangan AFib,” ujar peneliti dari University College London. (MI/R4)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Lampung Post Minggu, 23 Juli 2017 by Lampung Post - Issuu