Lampung Post Jumat, 4 November 2016

Page 1

www.lampost.co

TERUJI TEPERCAYA

l

No. 13968 TAHUN XLll

l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l jumat, 4 november 2016 l 24 Hlm.

Pedemo Jaga Nama Baik Lampung

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

SALAM KOMANDO. Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (tiga kiri), Kapolda Lampung Brigjen Sudjarno (tiga kanan), Komandan Korem 043/Gatam Kol Kav Supriyatna (dua kiri), Danlanal Lampung Letkol Kelik Haryadi (dua kanan), Wakil Komandan Brigade Infanteri–3 Marinir Letkol Sulistyo Tri Yuliarto (kiri), dan perwakilan Lanud Astra Ksetra Menggala Mayor Mulyono (kanan), melakukan salam komando saat apel konsolidasi pemantapan soliditas TNI-Polri dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan di Provinsi Lampung, di lapangan Saburai, Bandar Lampung, Kamis (3/11).

Polda Lampung melakukan pengamanan secara estafet. Masing-masing polres mengawal setiap rombongan yang melewati wilayahnya hingga tiba di Bakauheni. DENI ZULNIYADI

G

UBERNUR Lampung M Ridho Ficardo mengingatkan warga Sai Bumi Ruwa Jurai yang ikut melakukan aksi demons­ trasi di Jakarta, Jumat (4/11), agar menjaga nama baik daerah. Gubernur meminta penyampaian aspirasi dilakukan secara tertib, damai, dan kondusif. “Jangan bikin malu orang Lampung. Jangan sampai ada kejadian, dari mana itu, dari Lampung. Nanti ada motor yang hilang orang Lampung lagi. Jadi kami minta aksi damai yang disam­ paikan dilakukan ­d engan kondusif,” kata Gubernur di sela-sela menghadiri apel TNI-Polri di lapangan Saburai, Enggal, Bandar Lampung, Kamis (3/11). Di tempat yang sama, Kapolda Lampung Brigjen Sudjarno mengatakan sudah melakukan upaya antisipasi dengan menyiapkan personel yang jumlahnya setara dengan warga yang akan melakukan aksi. “Ada 200 Brimob Polda Lampung yang kami kirim. Saya monitor ditempatkan di Kuningan, Mega Kuningan, dan Blok M,” ujar Kapolda. Kapolda menegaskan pihaknya akan melakukan pengamanan dan pengawalan terhadap warga, baik dari Lampung maupun asal provinsi lainnya di Sumatera, yang

berangkat ke Jakarta ­dengan melintasi Sai Bumi Ruwa Jurai. “Kami sudah monitor sejak tadi malam dari Sumsel, Sumbar juga lewat. Kami akan melakukan pengamanan secara estafet. Masing-masing polres akan mengamankan setiap melewati wilayahnya sampai di Bakauheni,” kata Sudjarno. Berdasarkan data dari Polda Lampung, sebanyak 180 warga Lampung yang tergabung dalam Indonesia Islamic Business Forum, Jemaah Masjid Al Hikmah, dan santri berangkat

Jangan bikin malu orang Lampung. Kami minta aksi disampaikan dengan kondusif. ke Jakarta untuk mengikuti aksi terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan ­Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mereka berangkat menggunakan tiga bus, satu ambulans, dan satu minibus.

Padati Bakauheni Sementara itu, hingga kemarin sore, ratusan warga dari berbagai daerah di Sumatera, seperti Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), dan Suma­ tera Barat (Sumbar), yang hen-

dak melakukan aksi di Jakarta terus berdatangan memadati Pelabuhan Bakauheni. Dari data yang dihimpun Lampung Post, kemarin pagi, setidaknya 360 orang telah menyeberang dari Pelabuh­ an Bakauheni ke Pelabuhan Merak, Banten. Jumlah tersebut terdiri dari 170 orang asal Sumsel yang menggunakan tujuh bus dan menumpang KMP Sebuku, serta 190 orang dari Sumbar menggunakan empat bus dan menumpang KMP Jatra II. Pada siang harinya, massa gabungan berbagai ormas Islam di Lampung juga bertolak menuju Pelabuhan Merak. Perwakilan Dewan Dakwah Lampung, Lutfi, mengaku menggunakan 10 bus dan sejumlah kendaraan pribadi untuk mengangkut massa yang hendak menggelar aksi damai di Jakarta. “Siang ini empat bus, dan enam bus lagi berangkat nanti malam,” ujar Lutfi di selasela pemeriksaan petugas di pintu masuk pelabuhan. Sehari sebelumnya, puluhan orang dari sejumlah kecamatan di Lampung Timur telah terlebih dahulu bergerak menuju Ibu Kota. Kapolres Lampung Selatan AKBP Adi Ferdian Sahputra mengatakan pihaknya telah menambah satu peleton per­ sonel di Pelabuhan Bakauheni guna melakukan pengamanan. Para petugas juga ikut membantu memeriksa para warga guna memastikan tidak ada benda-benda berbahaya yang dibawa. (KRI/K1) deni@lampungpost.co.id

facebook.com/ lampungpost

Kampanye Pilkada Kurang Gereget PERGELARAN kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017 di lima kabupaten di Lampung sudah dimulai sejak sepekan lalu. Hingga kini, suasana kampanye yang digelar para calon masih terasa sepi. Pengamat politik Universitas Lampung, Himawan Indrajat, berpendapat dalam sepekan masa kampanye sejak 28 Okotber 2016 masih terasa sepi dan kurang gereget. “Ketika pilkada serentak pada 2015 kondisinya juga seperti ini, sepi dan kurang meriah. Mungkin ini disebabkan adanya pelaporan jum-

han diri dan akan melakukan fighting di akhir masa kampanye. “Ketika akhir masa kampanye pasangan calon akan mengerahkan segala kemampuannya dalam berkampanye untuk mengumpulkan massa pendukung. Sebab, jika calon bisa mengumpulkan massa pendukung yang banyak, tentu dapat menjadi parameter jumlah suara yang akan diraih sangat signifikan,” ujarnya. Ke t u a K P U K a b u p a ­ ten Pringsewu A Andoyo menga­ku pihaknya belum memasang alat peraga kampanye (APK) dan bahan

PKPU Nomor 7/2016

tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pilkada

Kampanye Jadwal

: 28 Oktober 2016-11 Februari 2017

Debat publik

: 28 Oktober 2016-11 Februari 2017

Kampanye media

: 29 Januari 2017-11 Februari 2017

Masa tenang

: 12-14 Februari 2017

lah dana kampanye dan batasan alat peraga kampanye sehingga calon kepala daerah tidak bisa jor-joran dalam berkampanye,” kata Indrajat yang juga akademisi Ilmu Pemerintahan FISIP Unila itu kepada Lampung Post, Kamis (3/11). Dia juga menilai sepinya pergerakan calon pada pekan-pekan awal masa kampanye karena kemungkinan mereka masih mena-

kampanye di daerahnya. Hal tersebut disebabkan pihaknya masih melakukan lelang APK. “Pasangan calon baru hari Senin kemarin menyerahkan desain APK. Karena kan untuk men­cetak enggak bisa sembarangan, harus melalui tahapan lelang dan bagian logistik kami juga sudah berkoordinasi dengan provinsi terkait lelang tersebut,” kata A Andoyo, kemarin. (*9/R5)

@lampostonline @buraslampost

TAJUK

Memburu Pelaku Pungli PEMERINTAH menyatakan perang terhadap pungutan liar (pungli). Semua pihak, mulai dari kepolisian, kejaksaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, PPATK, Ombudsman, BIN, hingga Polisi Militer TNI bersatu padu membasmi pungli. Dalam koordinasi Menkopolhukam, Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar pun dibentuk melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 87/2016. Perpres menyebutkan Satgas Saber Pungli bertugas untuk memberantas praktik pungli secara efektif dan efisien. Memberantas pungli tidak mudah. Salah satu bentuk korupsi ini terjadi sejak dahulu. Pungli menjadi budaya. Bukan hal aneh pungli terjadi di kantor-kantor peme­ rintahan hingga di jalan raya. Punglinya pun mulai dari kelas teri hingga kelas kakap. Sejak Posko Satgas Saber Pungli dibuka Kemenkopolhukam, 28 Oktober 2016, telah masuk laporan sejumlah 3.309 terkait dugaan pelanggaran hukum yang terjadi di sejumlah instansi pelayanan publik di seluruh Indonesia. Berbagai laporan itu terdiri 1.566 laporan via pesan digital, 1.321 melalui surat elektronik, 226 pengaduan telepon, dan 196 laporan yang disampaikan menggunakan aplikasi ponsel pintar. Jumlah itu belum termasuk belasan laporan dari masyarakat yang datang langsung ke Posko Satgas Saber Pungli. Banyaknya jumlah laporan yang masuk hanya dalam kurun waktu sepekan menunjukkan begitu maraknya praktik pungli di negeri ini. Pemerintah melalui surat Menkopolhukam menargetkan seluruh daerah membentuk Tim Saber Pungli hingga 9 November. Oleh karena itu, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia diharapkan segera membentuk Tim Saber Pungli. Gubernur Lampung M Ridho Ficardo juga Kapolda Lampung Brigjen Sudjarno membentuk Tim Saber Pungli di Tanah Lada. Tekad ini tentu bukan sekadar wacana, genderang perang telah ditabuh, pasukan Saber Pungli pun harus siaga. Sejak Perpres Nomor 87/2016 berlaku, Lampung giat memberantas pungli. Hasilnya, berbagai pelaku pungli tertangkap. Seperti di Way Kanan, tiga pelaku pungli sopir truk di jalan lintas tengah Sumatera ditangkap (2/11). Sebelumnya, dua pelaku pungli tertangkap di Tulangbawang (28/10). Kanit Ranmor Polresta Bandar Lampung Ipda Abdul Rohim juga ditangkap (15/10) lantaran melakukan pungli terkait pinjam pakai barang bukti kendaraan di Mapolresta Bandar Lampung. Kita menginginkan negara ini, provinsi ini, makmur secara ekonomi. Oleh karena itu, kondisi keamanan, kenyamanan, dan kemudahan perizinan juga harus mendukung. Salah satunya memberantas pungli mengakar. Jangan lagi ada pembiaran dan memaklumi agar ekonomi melesat, rakyat pun kian sejahtera. n

Dian Sastro Duet di Album Baru Tompi Hlm. 16 oasis

Minuman Berenergi dan Hepatitis SEBUAH studi terbaru di University of Florida College of Medicine menyebutkan mengonsumsi minuman ber­ energi dalam jumlah berlebih bisa menyebabkan kerusakan pada hati atau hepatitis. Diterbitkan dalam jurnal BMJ Case Reports, Jennifer Nicole Harb yang menjadi salah satu penulis mengatakan dari laporan yang diperoleh, ditemukan seorang pria berusia 50 tahun yang dirawat di rumah sakit karena menderita hepatitis akut. Pasien itu dilaporkan sering mengonsumsi 4—5 minuman berenergi per hari selama lebih dari tiga pekan. Dia beralasan mengonsumsi minuman berenergi untuk menjaga stamina badannya sebagai seorang pekerja konstruksi. Setelah tiga pekan itu, dia mengalami gejala seperti anoreksia, sakit perut akut, mual, dan muntah. Penelitian ini sekaligus menyaran­ kan agar pasar minuman berenergi yang terus berkembang pesat harus diimbangi dengan potensi risiko karena berbagai bahan-bahan yang ada di dalamnya. (MI/R5)

Juru Parkir Liar Terjaring Razia Pungli

n LAMPUNG POST/DOK POLDA LAMPUNG

JURU PARKIR LIAR. Polisi menangkap juru parkir liar, salah satunya Iskandar, di area lokasi parkir warnet Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kotabaru, dengan barang bukti uang Rp17 ribu dan senjata tajam jenis pisau garpu, Kamis (3/11) malam.

SEBANYAK 18 juru parkir liar dijaring polisi dalam Operasi Sapu Bersih (Saber) Pungli yang digelar di beberapa tempat di Kota Bandar Lampung. Mereka yang ditangkap kemudian diperiksa dan dilakukan pembinaan. Razia digelar Rabu (2/11). Sebagian besar dari para juru parkir liar itu berusia belasan tahun. Polisi menyita barang bukti uang hasil tarikan parkir liar sebanyak Rp140 ribu serta tiga gelas tuak yang dibeli dari uang hasil parkir liar. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Zarialdi mengatakan para juru parkir liar antara lain Frandika yang ditangkap di parkir liar Jalan RE Marta-

dinata, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Telukbetung Barat; M Fikri (18), pelaku pemalakan di Jalan Raden Imba Kusuma Yuda (jembatan beton). Dari keduanya disita uang Rp18 ribu. Selanjutnya menjaring juru parkir bernama Iskandar di area parkir warnet Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kotabaru, dengan barang bukti uang pecahan kertas dan receh Rp17 ribu, dan senjata tajam jenis pisau garpu. Di area parkir PushPin, Jalan Pangeran Antasari, petugas menangkap Alepi. Dari juru parkir ini disita uang Rp48 ribu. Di area parkir depan pertokoan satai Cak Nasir, Kelurahan Kedamaian, di­

amankan juru parkir bernama Nanang. Dari pelajar itu polisi menyita uang Rp7.000. Kemudian juru parkir Muhammad Dimas Pratama alias Dimas, warga Jalan Pahlawan, Gang Anggrek, Surabaya, Kedaton, Bandar Lampung, ditangkap saat menjalani aktivitasnya di Jalan Urip Sumoharjo, tepatnya di lokasi pengobatan Kosasih, Kedaton. Ahmad Fikri alias Topik ditangkap di lokasi parkir Nasi Goreng Cak Mat di Jalan Urip Sumoharjo; Oves Setiaki alias Oves, warga Gedungmeneng, Rajabasa, ditangkap di lokasi parkir RM Puti Minang, Jalan ZA Pagaralam; Ade Irawan, ditangkap di lokasi parkir depan Umitra Lampung.

Sedangkan di seputaran PKOR Way Halim, Bandar Lampung, polisi menangkap enam orang. Para juru parkir liar ini ditangkap sedang minum tuak. Mereka adalah Antoni, Dwiyanto, dan Anwar. Ketiganya warga Sukarame, Bandar Lampung. Sedang tiga orang lainnya, yakni Taufik, Febri, dan Iskandar, warga Sukabumi, Bandar Lampung. “Barang bukti tiga gelas minuman tuak yang dibeli dari uang hasil parkir liar,” ujar Zarialdi. Kapolresta Bandar Lampung AKBP Murbani Budi Pitono menambahkan berdasarkan hasil pemeriksaan, rata-rata pelaku mengaku menjadi juru parkir liar sudah sejak lama.

“Sudah lama, tahun­an,” kata Murbani kepada Lampung Post, kemarin. Murbani menuturkan para juru parkir liar ini tidak ada yang mengoordinasi, tetapi atas inisiatif sendiri. Dana hasil parkir pun digunakan sendiri. Untuk selanjutnya, kata Murbani, para juru parkir liar akan dilakukan pembinaan. “Kami mengingat mereka tidak melakukan tindak pidana yang berat sehingga akan dilakukan pembinaan. Kami akan berkoordinasi dengan dinas atau pengelola parkir resmi agar mendapat pekerjaan dan tidak meresahkan masyarakat lagi,” kata Murbani. (DEN/K2)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.