www.lampost.co
TERUJI TEPERCAYA
l
No. 13982 TAHUN XLll
l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l jumat, 18 november 2016 l 24 Hlm.
Alay-Pemkot Pecah Kongsi
n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
PASAR TUGU. Pasar Tugu Bandar Lampung, beberapa waktu lalu. Pengembang Pasar Tugu menuding Pemerintah Kota Bandar Lampung tidak bertanggung jawab terhadap pembangunan pasar tersebut karena tidak mengarahkan pedagang untuk berjualan di dalam los.
Pedagang mengaku lebih nyaman berjualan di luar karena mudah terjangkau pembeli dan tempat di dalam pasar dirasa pengap. FEBI HERUMANIKA
P
ENGEMBANG pasar di Bandar Lampung, Fery Sulistio alias Alay, mulai pecah kongsi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) setempat. Diketa hui Alay dengan perusaha an miliknya, PT Prabu Artha, menjadi andalan Pemkot Bandar Lampung untuk membangun atau merehabilitasi pasar, se perti Pasar SMEP, Pasar Panjang, Pasar Kemiling, dan Pasar Tugu. Setelah sempat diwacana kan Pemkot mengganti PT Prabu Artha yang mereha bilitasi Pasar SMEP dengan perusahaan lain, kemarin (17/11) giliran Alay menuding Pemkot Bandar Lampung tidak bertanggung jawab setelah menyelesaikan peker jaannya di Pasar Tugu. Menurut Alay, Pemkot utamanya Dinas Pengelo laan Pasar sejatinya lepas tangan. Sebab, setelah Pasar Tugu selesai dibangun per usahaannya, mereka enggan mengarahkan pedagang un tuk berjualan di dalam los. Hal itu diungkapkan Alay karena para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar pasar terkesan membandel. “Harusnya Pemkot itu ber tanggung jawab, menggiring para PKL masuk supaya mengisi los yang sudah kami siapkan. Mencari pengem bang susah sekarang, tetapi
giliran ada yang bersedia justru tak diacuhkan,” kata Alay, saat diwawancarai, Kamis (17/11). Alay membantah jika har ga los pasar yang mereka sediakan terlalu mahal men jadi penyebab pedagang eng gan masuk ke pasar. “Mana ada cerita mahal, sebulan pedagang hanya membayar Rp200 ribu ke bank. Kalau listrik, keamanan, dan ke bersihan ya memang bayar sendiri,” ujarnya.
“
Mencari pengembang susah sekarang, tetapi giliran ada yang bersedia justru tak diacuhkan. Dia menyebut lebih dari 50 los yang dibangunnya di Pasar Tugu hanya terisi 20%. Alay mengaku kecewa terhadap Pemkot. “Mereka (Pemkot, red) harusnya sa dar cari investor susah.” Terkait keberadaan retri busi ratusan juta rupiah yang dituding belum diba yar pengembang ke Pem kot, Alay membantahnya. “Enggak, enggak seperti itu,” kata Alay. Sebelumnya ada indikasi penggantian pengembang yang akan memperbaiki Pasar SMEP Tanjungkarang. Pasalnya, perusahaan milik
Alay dinilai tidak mampu menyelesaikan pembangun an di pasar tersebut. Se jumlah pedagang mengaku petugas Dinas Pengelolaan Pasar melakukan pendataan ulang pedagang yang ada di penampungan sementara. Bahkan, DPRD setempat sudah melakukan pembi caraan dengan Manajer PT Gunung Pesagi, Anang Su kiman, untuk menawarkan melanjutkan pembangun an Pasar SMEP. Anggota DPRD Kota Ban dar Lampung, Berlian Man syur, saat itu mengaku telah rapat dengan Kadis Pengelo laan Pasar dan kemudian menghubungi Anang untuk menanyakan kondisi Pasar SMEP. Anang menuturkan ternyata banyak pedagang belum membayar sewa dan hak guna bangunan (HGB) banyak belum terbit akibat pasar belum terbangun.
Pasrah Te r k a i t p e n g g a n t i a n pengembang Pasar SMEP, Alay mengaku pasrah. Dia tidak mempermasalahkan siapa pun yang akan mem bangun pasar itu asalkan disetujui pemerintah. “Si lakan saja siapa yang mau melanjutkan, tetapi perlu persetujuan pemerintah,” ujar Alay saat itu. Namun, hingga kini Alay masih berusaha melanjut kan pembangunan pasar walau belum ditentukan waktunya. “Sebentar lagi kami bangun, tetapi kalau diambil pihak lain, tanya Pemkot saja,” katanya. (R5) febi@lampungpost.co.id
Profesionalitas Aparat Redam Peredaran Narkoba PROFESIONALITAS aparat ke polisian di Lampung sangat dibutuhkan guna meredam peredaran narkoba. Tanpa diimbangi kemampuan per sonel serta peralatan dan teknologi khusus, upaya pem berantasan barang haram tersebut dinilai tidak akan berjalan maksimal. Ketua Lampung Police Watch (LPW) MD Rizani
dahulu melakukan pembe nahan dan pembersihan secara internal agar upaya memberantas narkoba bisa lebih efektif. “Jangan sampai masih ada personel kepoli sian yang bergantung pada barang haram itu,” ujar dia. Terkait ultimatum Ka polda Lampung yang akan mengganti para kasat narkoba jika tidak mampu mengungkap ka Kasus Pengungkapan Kasus sus barang haram Tersangka Narkoba Polda Lampung tersebut dalam 1.755 sebulan, Rizani 2000 orang 1.389 menilai hal itu 1.358 orang 1500 orang justru akan 1.251 1.005 mencemaskan 964 1000 anggota. “Komit 500 men memberan tas narkoba ini 0 harus dibarengi 2014 2015 *2016 (*Januari-Oktober 2016) dengan kemam puan petugasnya. Barang Bukti Narkoba Tahun 2016* Kalau tidak, akan 227,5 kg ganja stres mereka yang 43,1 kg sabu-sabu di jajaran bawah,” 273.927 pil ekstasi kata dia. 23 gram heroin Ketua Umum Sumber: Polda Lampung Gerakan Nasional me ng atakan minimnya Antinarkoba (Granat) Henry pelatihan peningkatan ke Yosodiningrat mengapresia mampuan personel dan si sikap tegas Kapolda Lam terbatasnya teknologi dalam pung Brigjen Sudjarno yang penanganan kasus narkoba memerintahkan jajarannya sangat memengaruhi kiner untuk menembak bandar ja para petugas di lapangan. narkoba yang melawan. “Polisi saat ini masih jauh Menurut Henry, pere tertinggal dibandingkan mo daran narkoba adalah ke dus operandi para pengedar jahatan kemanusian yang yang makin rapi dan cang mesti disikapi secara tegas. gih,” kata Rizani, melalui “Bila perlu tembak di tem telepon, Kamis (17/11). pat (bandar narkoba),” kata Rizani menilai Polda Lam Henry, melalui telepon, ke pung juga harus terlebih marin. (DEN/K1)
facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost
TAJUK
Peluru Panas Bandar Narkoba BANGSA ini hanya punya dua pilihan dalam perang melawan narkoba, yaitu menang atau kalah. Jika kalah, masa depan Re publik kian hancur. Oleh karena itu, usaha memenangi perang melawan narkoba menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi atau harga mati. Tekad perang melawan narkoba terus dikobarkan para pemangku kepentingan di negeri ini. Namun, peredaran narkoba tidak juga kunjung surut. Bahkan, temuan demi temuan modus baru peredaran narkoba hadir seolah tidak terbendung. Hanya dengan perilaku tegas para penegak hukumlah perang melawan narkoba dapat dimenangkan. Kete gasan itu salah satunya ditunjukkan Kapolda Lampung Brigjen Sudjarno saat pemusnahan barang bukti narkoba di Mapolda Lampung, Rabu (16/11). Mantan Wakapolda Metrojaya itu memerintahkan jajarannya menindak tegas para pengedar narkoba, termasuk menembak di tempat para pelakunya. Sikap supertegas itu sepatutnya membuat nyali para bandar ciut melancarkan bisnis haramnya. Jika ukuran narkoba setengah kilo, polisi tidak boleh mulus-mulus atau berbelas kasih. Bandar yang melawan sedikit harus ditembak. Direktur narkoba, para kasat narkoba, tidak perlu takut apalagi berniat transaksi di ruang remang-remang dengan para perusak generasi. Janji Kapolda yang tegas memerangi narkoba adalah sikap negara. Apalagi menghukum polisi dan mengganti kasat narkoba yang tidak mampu mengungkap kasus barang haram tersebut dalam sebulan. Publik mendukung instruksi Kapolda. Sebab, daya rusak barang terlarang itu menggerogoti sumber daya manusia di negeri ini sudah sedemikian hebat. Angka pengguna narkoba lebih dari 4,2 juta jiwa. Setiap hari, 40—50 orang meninggal karena penyalah gunaan narkoba. Jumlah tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Fakta ini sungguh merisaukan karena satu generasi dapat hancur akibat narkoba. Apalagi, Lampung termasuk zona merah provinsi daru rat narkoba. Terlebih, hasil survei Universitas Indonesia dan Badan Narkotika Nasional menempatkan Lampung pada peringkat 10 darurat narkoba secara nasional. Jumlah pemakai narkoba di Lampung mencapai 129.513 orang. Artinya, Lampung termasuk medan utama perang melawan narkoba. Saatnya semua pihak menun jukkan komitmen dan konsistensi dalam pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Status sebagai provinsi darurat narkoba sekaligus men jadi peringatan bagi segenap warga Lampung. Saatnya memberangus narkoba dengan peluru. Sikap keras itu amat diberlakukan bagi para perusak generasi dan penghancur masa depan bangsa. n
Nikmati Peran sebagai Ibu Hlm. 16
oasis
Bir dan Prostat SEBUAH studi terbaru dari University of Victoria di Aus tralia menemukan meminum segelas bir tiap hari dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal daring BMC Cancer ini dilakukan den gan menganalisis 26 studi terdahulu yang terkait dengan konsumsi alkohol dan kanker prostat. Hasilnya, mereka menemukan pria yang meminum dua atau tiga gelas sehari, yang setara dengan 570 ml bir, atau dua gelas wine 175 ml berisiko 23% terkena kanker prostat dibandingkan yang tidak mengonsumsi alkohol. Bahkan, jika hanya meminum sedikit alkohol dalam sem inggu pun dapat meningkatkan risiko kanker. Ini karena minuman alkohol mengandung sel kanker, karsinogen, ter masuk acetaldehyde yang terbentuk ketika alkohol masuk ke hati dan merusak sel DNA. “Penelitian ini berkontribusi untuk menguatkan bukti bahwa alkohol menjadi faktor risiko untuk kanker prostat,” ujar peneliti. (MI/R5)
Gubernur Ajak Jaga Perdamaian Lampung
n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
LAMPUNG DAMAI. Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Kapolda Lampung Brigjen Sudjarno, dan Kajati Lampung Syafrudin mengikuti apel kebhinnekaan dan istigasah untuk Lampung damai di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Kamis (17/11).
GUBERNUR Lampung M Ridho Ficardo mengikuti doa bersa ma dan istigasah di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Kamis (17/11). Kegiatan itu dalam rangka meningkatkan silaturahmi dan perdamaian. Kegiatan yang mengangkat tema Dengan istigasah kita jalin silaturahmi komponen bangsa dalam rangka mewujudkan kebhinnekatunggalikaan yang utuh, damai, dan aman dalam bingkai NKRI itu dipimpin KH Komarudin, pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Falah.
Istigasah digelar agar umat semakin bersatu dan terhindar dari perpecahan. Selain itu, lima daerah di Lampung juga akan meng gelar pilkada serentak pada Februari 2017 sehingga se mua lapisan masyarakat harus berkomitmen untuk menjaga perdamaian. “Indonesia adalah nega ra dengan etnis dan suku terbesar di dunia. Kita jaga keunggulan kita, yaitu ber beda-beda tapi tetap satu jua,” kata Ridho. Menurutnya, agar masya
rakat bisa bahu-membahu dalam membangun daerah dan bangsa, maka tentu harus menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Jika semangat persatuan itu sudah ter bangun, Indonesia bisa keluar dari masalah dalam pelam batan ekonomi, melakukan lompatan pembangunan, dan terciptanya terobosan-terobo san baru. Begitu juga dengan Provinsi Lampung. Istigasah juga dihadiri Ka polda Lampung, Danlanal, Danlanud Astra Ksetra Meng gala, Ketua MUI Lampung, Ka
jati Lampung, jajaran Korem 043/Gatam, dan lainnya. Ke t u a M U I L a m p u n g Khoirudin Tahmid mengata kan menjaga persatuan dan perdamaian adalah tang gung jawab seluruh lapisan masyarakat sehingga se mua harus mampu hidup berdampingan, menjaga keamanan dan ketertiban, serta menjunjung toleransi. “Mari menjaga kedamaian di Lampung. Kalau damai, maka pembangunan dan kesejahteraan semakin me ningkat,” ujarnya. (UIN/R5)