Lampung Post, Senin 30 Januari 2017

Page 1

facebook.com/ lampungpost

www.lampost.co

TERUJI TEPERCAYA

No. 14051 | TAHUN XLii | Terbit Sejak 1974 | Rp3.000 | senin, 30 januari 2017 | 24 Hlm.

@lampostonline @buraslampost

TAJUK

Keadilan di Tanah Register

n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW/PERDHANA WIBYSONO

PINTU KELUAR TOL. Sejumlah pengendara melintasi pintu keluar menuju Kedaton dan Kota Bandar Lampung di jalan tol trans-Sumatera (JTTS) Km 78 Desa Sabahbalau, Lampung Selatan, Minggu (29/1). (Insert) Proses ganti rugi ruas jalan tol trans-Sumatera (JTTS) di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, Jumat (28/1).

Proses Ganti Rugi JTTS Berjalan Cepat PROGRES dan pembebasan lahan jalan tol terus berjalan. Hal itu di­ lakukan agar megaproyek jalan tol trans-Sumatera (JTTS) dapat rampung sesuai dengan rencana. Ketua pembebasan lahan jalan tol, Adeham, mengungkapkan pembangun­ an jalan tol harus didukung seluruh masyarakat, termasuk para pemilik lahan yang terkena proyek tersebut. Sebab, pada akhirnya jalan tol dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Lampung. “Pembangunan dan pembebasan lahan jalan tol progresnya terus berjalan karena kami sebagai tim pembangunan jalan tol tidak jalan di tempat. Kami kerja terus,” ujar Ade­ ham, saat dihubungi melalui telepon, Minggu (29/1). Dia juga memastikan pemerintah selalu melakukan pembayaran ganti rugi jalan tol dengan proses yang cepat. “Untuk pembayaran ganti rugi jalan tol kami lakukan secepat mung­ kin sesuai permintaan pemilik lahan. Pemilik lahan semua tinggal terima beres saja, yang terpenting mendu­ kung proses jalannya pembangunan jalan tol ini,” kata dia. Hal itu dibuktikan dengan pemba­ yaran ganti rugi lahan di empat desa di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, yang rampung pada Jumat (27/1). Dana sekitar Rp176 miliar dikirim ke rekening masing-masing penerima ganti rugi di keempat desa tersebut, yakni Sidorejo 43 bidang, Sidowaluyo 166 bidang, Sidodadi 39 bidang, dan Sidomulyo 159 bidang. Ketua Satgas B Seketariat Jalan Tol STA 38-64 Sutarno mengatakan di Keca­ matan Sidomulyo terdapat 407 bidang yang menerima ganti rugi. “Dua hari kemarin, Kamis dan Jumat, sudah di­ lakukan pembayaran untuk Kecamatan Sidomulyo,” kata dia, Jumat (28/1). Setelah menerima uang ganti rugi, kata dia, masyarakat diberi waktu 14 hari untuk mengosongkan rumah yang sudah dibayar. “Aturannya diberi waktu 14 hari, setelah pembayaran atau pemberian bukti hak,” kata dia. Namun, ada beberapa bidang yang belum bisa dibayarkan karena masih ada kekurangan persyaratan. “Ada sekitar 11 bidang yang belum dibayar, tapi secepat­ nya akan diselesaikan,” ujarnya. Selanjutnya, akan dilakukan pemba­ yaran ganti rugi di Desa Rantauminyak dan Batulimanindah yang berada di Kecamatan Candipuro. “Kemungkinan Rantauminyak terlebih dahulu, kalau Batuliman digabungkan dengan Desa Ne­ glasari, Kecamatan Katibung,” kata dia. Adeham menambahkan pihaknya juga telah berkordinasi dengan peng­ adilan negeri dalam proses pembebasan lahan. “Jadi kalau ada pemilik lahan yang ngotot tidak mau menerima ganti rugi lahan, kami titipkan langsung ke pengadilan,” ujarnya. (ADI/WIR/HAN/K1)

Prioritaskan Logistik

Daerah Rawan Distribusi surat suara dilakukan sejak 12 Februari 2017 dan akan disimpan dengan pengawasan melekat kepolisian. Triyadi Isworo

K

OMISI Pemilihan Umum (KPU) lima kabupaten yang menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) di Lam­ pung memprioritaskan distribusi logistik di tempat-tempat rawan. Perlengkapan logistik tersebut berupa surat suara, bilik suara, kotak suara, tinta, alat pencoblos, dan sebagainya menjadi hal yang paling penting diperhatikan. Untuk surat suara sendiri berdasar­ kan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) ditambah 2,5% surat suara setiap TPS dan juga ditambah 2.000 surat suara pemilihan ulang. Untuk diketahui, DPT di lima kabupaten itu, yakni Pringsewu 310.046 pemilih, Lampung Barat 214.648 pemilih, Mesuji 141.634 pemilih, Tulangbawang 299.032 pemilih, dan Tulangbawang Barat 179.263 pemilih. Ketua KPU Kabupaten Lam­ pung Barat Imtizal mengatakan pihaknya akan menggelar rapat bersama Polres, kodim, panwakab, dan pemangku kepentingan terkait

untuk membahas mengenai logis­ tik pelipatan surat suara di aula KPU setempat, Senin (30/2). “Rencana awal kami lipat surat suara pada 4 Februari tapi kami ma­ jukan pada 1 Februari karena untuk mengantisipasi adanya kendala untuk segera diantisipasi,” kata dia kepada Lampung Post, Minggu (29/1). Mengingat daerahnya banyak perbukitan, pihaknya akan mem­ buat mekanisme pendistribusian­ nya memprioritaskan atau men­ dahulukan daerah-daerah yang

Nanti juga akan ada pengawalan, anggota polisi juga akan melekat. sulit dijangkau terlebih dahulu. “Seperti daerah Suoh, Bandar Negerisuoh, Pagardewa, dan Lom­ bokseminung. Nanti juga akan ada pengawalan, anggota polisi juga akan melekat,” ujarnya. Hal senada juga terjadi di KPU lainnya. Ketua KPU Kabupaten Mesuji Saiful Anwar mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan proses pelipatan surat suara se­ mua. Pihaknya menemukan seki­ tar 24 lembar kertas suara yang rusak dan sudah diganti. “Untuk

logistik sudah siap semua tinggal pelaksanaan pendistribusiannya,” kata dia, kemarin.

Pengawasan Pimpinan Badan Pengawas Pemi­ lu (Bawaslu) Lampung Divisi Pence­ gahan Nazarudin mengatakan ada tiga daerah rawan yang perlu dia­ wasi lebih pihak pengawas dalam pendistribusian logistik itu. “Daerah tersebut seperti Lampung Barat yang daerahnya perbukit­ an dan susah diakses, kemudian Mesuji yang ada jarak tempuhnya agak sulit dan Tulangbawang kare­ na sejumlah daerah harus ditem­ puh menggunakan spedboat atau perahu dalam pendistribusiannya,” ujarnya, kemarin. Kemudian, ia juga mengingatkan kepada jajaran pengawas untuk terus melakukan pengawasan me­ lekat mulai dari pengepakan sampai pendistribusiannya. Pihak panwas juga harus berkoordibasi dengan KPU agar tidak terjadi kesalahan dalam isi kotak logistik itu. “Kawan-kawan panwas juga coba ambil sempel dalam pengepa­ kan tersebut agar tidak terjadi surat suara yang tertukar setiap TPS-nya. Saat pendistribusiannya juga harus diawasi,” kata dia. (R5) triyadi@lampungpost.co.id

kolom pakar

Ekonomi Lampung dan Etnis Tionghoa MENYONGSONG Imlek mengingat­ kan kita pada etnis Tionghoa. Imlek adalah tahun baru yang merupakan perayaan penting orang Tionghoa. Leluhur etnis Tionghoa berasal dari Tiongkok. Mereka datang melalui kegiat­ an perniagaan, yang memang dimungkinkan karena kerajaan di Indonesia sudah punya hubungan dengan kerajaan di Tiongkok. Keturunan Tionghoa sudah cukup lama berada di Indonesia, bahkan menjadi bagian perjuang­ an bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Terkait kemerde­ kaan yang dicapai Indonesia, Bung Karno bahkan dalam pidatonya (Semarang, 1948) mengatakan kita juga harus berterima kasih kepada warga keturunan Tiongkok. Peranan etnis Tionghoa sangat menonjol di bidang ekonomi. Hal

n LAMPUNG POST/DOK.

Asrian Hendi Caya Dosen FE Unila ini karena memang dahulu mere­ ka dibatasi peran sosial-politiknya sehingga konsentrasi mereka di bidang ekonomi menyebabkan mereka menguasai banyak bidang ekonomi dan mengakumulasi kapi­ tal yang besar. Kekuasaan ekonomi yang besar itu dikenal dengan is­ tilah konglomerat. Sekarang etnis Tionghoa punya kesempatan yang

luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Cuma belakangan ini isu Tiong­ kok menjadi kurang positif terkait dengan pekerja ilegal yang menya­ lahgunakan visa kunjungan ke In­ donesia. Maraknya kejadian pekerja ilegal Tiongkok sudah seharusnya menjadikan masalah ini sebagai prioritas yang harus ditangani, tidak dijadikan sekadar bahan perdebat­ an berapa jumlahnya. Mereka yang sempat bertani tidak mungkin mendapat ta­ nah tanpa berinteraksi dengan masyarakat dan atau aparat. Be­ gitu juga dengan pekerja (buruh) ilegal, tidak mungkin mereka bekerja bila tidak dipekerjakan. Bahkan, ada perusahaan yang beralasan karena terkait dengan kerja sama investasi.

BERSAMBUNG KE HLM. 12

PERSOALAN tanah di Register 38 Gunungbalak, Lampung Timur, bergejolak. Lahan subur itu menjadi incaran banyak pihak. Di sisi lain kelestarian kawasan penyangga tangkapan air tersebut sangat dibu­ tuhkan demi keseimbangan ekosistem. Register 38 menjadi babak nomor sekian dari banyak­ nya rentetan konflik lahan yang terjadi di Lampung. Muasal konflik lahan tetaplah sama. Ia merupakan wu­ jud dari benturan kepentingan antarmanusia, manusia dan alam itu sendiri. Kesemuanya memiliki kepentingan sama besar. Satu pihak, manusia butuh lahan untuk kehidupan, di pihak lain, alam butuh kelestarian kawasan buat keberlang­ sungan hidup seluruh flora juga fauna di dalamnya. Keduanya butuh solusi tepat. Pekan lalu, ribuan penggarap hutan Register 38 Gunung Balak berkumpul di lapangan Sriwidodo dan berencana mencabut tanaman liar yang diduga ditanam oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab se­ hingga membuat resah penghuni register. Berdasarkan data Lampung Post pada April 2014, dari luas kawasan Register 38 Gunungbalak, Lampung Timur 22.292,5 hektare (ha), sebanyak 80% atau 17.834 ha menjadi kawasan permukiman dan areal perkebunan, seperti singkong, jagung, dan palawija. Sisanya, 4.458,5 ha atau 20% terjaga sebagai kawasan hijau. Kerusakan hutan terparah berada di Kecamatan Ban­ darsribhawono dan Sekampungudik. Perkampungan di dalam kawasan Register 38 yang masuk Kecamatan Bandarsribhawono lebih dikenal dengan sebutan 4S, yakni Srikaloko, Sriwidodo, Srikaton, dan Srimulya. Kerusakan hutan larangan itu berdampak luas ter­ hadap ribuan petani di tiga kecamatan, meliputi Way Jepara, Brajaselebah, dan Labuhanratu. Dalam beberapa tahun terakhir, produksi pertanian di areal seluas 6.651 ha itu turun drastis akibat kekurangan pasokan air. Solusi tepat adalah menjadikan hutan tetap sebagai fungsinya, yakni penyangga air dan keseimbangan ekosistem. Sementara masyarakat yang sudah telanjur menempati dan membentuk permukiman di kawasan tersebut tetap bisa memanfaatkannya, tanpa merusak atau memiliki hak atas lahan tersebut. Formula hutan kemasyarakatan (HKm) dapat menjadi solusinya. Di wilayah Lampung Timur ada 920 ha yang menjadi kawasan HKm. Luasan itu lebih kecil ketimbang areal Gunungbalak yang telah diusahakan masyarakat, yakni 22.292,5 ha. HKm pun harus tetap ada pengawasannya. Jika masyarakat yang mendapat mandat HKm melanggar ketentuan ada sanksinya. Nah, pengawasan ini yang kerap lalai dari perhatian hingga akhirnya menimbulkan masalah di luar kesepakatan. n

Taraneh Alidoosti akan Boikot Oscar 2017 hlm. 22 OASIS

Kopi dan Panjang Umur STUDI terbaru yang diterbitkan dalam Journal Nature Medicine menemukan alasan lain mengapa kopi baik bagi kesehatan. Tim peneliti menemukan kafeina dapat membantu memerangi inflamasi sistemik pada orang dewasa. Penemuan ini dapat menjelaskan mengapa peminum kopi cenderung lebih panjang umur diban­ dingkan mereka yang tidak. Namun, studi juga mengungkap bahwa inflamasi ini kemungkinan besar dapat memicu penyakit kardio­ vaskular. Dalam studi ini, para peneliti menguji tingkat inflamasi pada sampel darah dari 100 orang dewasa muda (20—30 tahun) dan tua (60—89) yang berpartisi­ pasi dalam survei kesehatan jangka pajang. Hasilnya, sampel darah partisipan berusia tua yang dilapor­ kan mengonsumsi minuman mengandung kafeina setiap hari memiliki tingkat inflamasi rendah. Tentu saja, mengonsumsi kopi tetap harus diimbangi dengan makan makanan bergizi seimbang dan olahraga secara teratur. (MI/R5)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.