Radar Banyuwangi 4 Agustus 2011

Page 2

2

Kamis 4 Agustus 2011

CERMIN DIRI

Petasan Sudah Dirazia, Bagaimana Kembang Api?

Reskoba Sita Ribuan Petasan Peraciknya Ikut Diamankan

PEREDARAN petasan biasanya marak terjadi setiap bulan Puasa. Padahal, main petasan bisa membuat perasaan orang lain tidak tenang, dan juga membahayakan keselamatan, baik keselamatan warga maupun keselamatan si penyulut petasan. Pada perkembangan selanjutnya, aparat melarang peredaran semua jenis petasan. Semua yang terkait barang yang meledak itu ditindak. Mulai pembuat dan penjual dikenakan sanksi hukum. Mereka bisa diancam hukuman pidana tentang bahan peledak. Yang sudah melangkah adalah aparat Polres Situbondo. Ribuan batang petasan berbagai ukuran berhasil diamankan polisi dari tangan seorang warga Dusun/Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, Selasa malam (2/8). Seorang perajin dan pemilik petasan tersebut digelandang petugas ke Mapolres Situbondo. Ketika melakukan penggeledahan rumah lelaki itu, petugas berhasil menemukan barang bukti (BB) petasan dalam jumlah besar. Tercatat, aparat mengamankan 336 batang petasan jenis slengdor dan 2.700 batang petasan cabai yang sudah siap jual. Tidak hanya itu, petugas juga berhasil menemukan 75 batang petasan jenis kelongsongan ukuran besar, dan 57 batang mercon kelongsongan slengdor. Beberapa bukti lain yang juga disita aparat, di antaranya dua ons bubuk mercon; sebungkus bubuk arang; dan sebuah alat cetak mercon kelongsongan yang terbuat dari semen dan paku. Sementara itu, yang tak kalah perlu diantisipasi adalah kembang api. Kalau ditilik lebih dalam, kembang api sejatinya sama berbahayanya dengan petasan. Apalagi, kembang api masa kini sudah dimodifikasi sedemikian macam bentuk dan rupa. Memang, tidak ada lagi suara dar... der... dor... yang memekakkan telinga seperti yang dihasilkan petasan. Namun, pada dasarnya kembang api tetaplah api. Lontaran api secara sembarangan bisa berpotensi bahaya. Bisa menyebabkan luka bakar, atau bahkan bisa menyulut kebakaran. Tentu saja, polisi tidak mungkin bisa memantau semua permainan ledakan berbuah api ini. Masyarakat juga harus melakukan kontrol sosial terhadap fenomena ini. Yang paling dekat, peran orang tua dan keluarga sangat penting sebagai pencegah pertama maraknya petasan dan kembang api. Ini sangat penting untuk menyelamatkan generasi penerus kita, sekaligus mengamankan kampung dari bahaya kebakaran. Ingat, jangan sekali-kali bermain api, karena api kecil bisa jadi sahabat yang bermanfaat. Tetapi, kalau api sudah membesar, itu akan jadi musuh. (*)

WORO-WORO

KAPONGAN - Ribuan batang petasan berbagai ukuran berhasil diamankan polisi dari tangan seorang warga Dusun/ Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, Selasa malam (2/ 8). Akibatnya, Hanis Yuvi Hartono, 31, pria yang tidak lain adalah perajin dan pemilik petasan tersebut digelandang petugas ke Mapolres Situbondo. Menariknya, aparat yang menangkap Hanis adalah personel satuan reserse narkoba (satreskoba). Awalnya, petugas mendapat laporan masyarakat yang menyebutkan bahwa Hanis adalah produsen petasan di wilayah Kecamatan Kapongan. Mendapat laporan itu, sekitar pukul 20.00, aparat mulai bergerak menuju kediaman Hanis. Sesampai lokasi yang dituju, aparat langsung melakukan

Bahan Baku dari Pedagang Keliling

SIGIT HARIYADI/RaBa

BERBAHAYA: Hanis (kiri) beserta BB ribuan batang petasan yang digelar di ruang satreskoba .

Rubrik Baru Desa Membangun BANYUWANGI- Mulai edisi besok, Radar Banyuwangi (RaBa) punya rubrik baru. Namanya “ Desa Membangun”. Rubrik ini menampilkan aktivitas masing-masing desa di Banyuwangi. Mulai geliat ekonomi, budaya, hingga produk unggulan yang dimiliki masing-masing desa. Rubrik ini rutin terbit setiap hari Selasa dan Jumat. Untuk edisi Jumat besok (5/8), tema yang kita angkat adalah kiprah ASKAB (Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi). Mulai visi misi hingga bagaimana ASKAB membela kepala desa, baca edisi besok di halaman koran ini. (*)

PELAYANAN

penggerebekan. Tanpa kesulitan berarti, pria yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai tukang batu tersebut diringkus. Ketika melakukan penggeledahan, petugas berhasil menemukan barang bukti (BB) petasan dalam jumlah yang cukup fantastis. Tercatat, aparat mengamankan 336 batang petasan jenis srengdor dan 2.700 batang petasan cabai yang sudah siap jual. Tidak hanya itu, petugas juga berhasil menemukan 75 batang petasan jenis klongsongan ukuran besar, dan 57 batang klongsongan srengdor. Beberapa BB lain yang juga disita aparat, di antaranya dua ons bubuk mercon; sebungkus bubuk arang; dan sebuah alat cetak mercon klongsongan yang terbuat dari semen dan paku. Mendapat cukup bukti, personel satreskoba segera menggelandang tersangka ke mapolres untuk dimintai keterangan. (sgt/aif)

DI hadapan petugas, Hanis mengaku hanya ingin cobacoba menjalankan bisnis petasan. “Saya baru pertama kali ini memproduksi petasan. Namun, sebelum sempat terjual sebatang pun, saya sudah tertangkap,” kilahnya. Hanis mengaku mendapatkan bahan baku membuat petasan dari seorang pedagang keliling di kawasan Alun-Alun Situbondo. “Saya tidak kenal orang itu, saya juga tidak tahu alamat orang itu di mana,” akunya. Kasatreskoba AKP Priyo Purwandito mengatakan, se-

luruh jajaran Polda Jawa Timur (Jatim) memang sedang gencar melaksanakan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) dengan sasaran peredaran minuman keras (miras), narkoba, prostitusi, petasan, dan lain sebagainya. Menurut Priyo, penangkapan terhadap pelaku dilakukan setelah pihaknya menerima informasi dari masyarakat. “Untuk sementara, tersangka kami periksa. Selanjutnya, dia akan kami serahkan kepada satuan reserse kriminal (satreskrim),” pungkasnya. (sgt/aif)

Buah Blewah Laris Manis SITUBONDO – Banyak pedagang dadakan yang memanfaatkan datangnya bulan Ramadan. Di antaranya adalah pedagang-pedagang yang menawarkan makanan untuk kepentingan buka puasa. Salah satunya adalah pedagang buah blewah. Hampir di setiap tepi jalan raya kini tak sulit untuk menjumpai pedagang buah yang biasanya disajikan

dicampur dengan es batu itu. “Harganya tergantung beratnya. Kalau yang standar, sebesar kepala bayi Rp 2.000 per biji,” ujar Sutikno, pedagang blewah yang ada di Jalan Wijaya Kusuma. Kata dia, saat ini memang sedang musim panen blewah. Makanya, kemudian banyak orang yang menjualnya. “Sudah biasa, setiap tahun panennya meski bertepatan dengan bulan

puasa,” ujar pria asal Kapongan itu. Murah adalah salah satu alasan terbanyak kenapa warga memilih membeli buah itu. Selain itu, sangat tepat untuk dijadikan salah satu hidangan buka puasa karena menyegarkan jika dicampur dengan es. (pri/aif) ANTRE: Salah satu pedagang blewah di kompleks pasar Mimbaan, Panji, Situbondo.

EDY SUPRIYONO/RaBa

EDY SUPRIYONO/RaBa

Wajah Baru Sekretariat Pemkab ADA yang berbeda dengan wajah Sekretariat Pemkab Situbondo dalam satu bulan terakhir ini. Di pintu masuk sebelah timur —yang biasanya tamu di sambut personel Satpol PP— kini tak ada lagi. Sekarang, Pemkab menempatkan kaum hawa untuk menyambut setiap tamu yang datang. Tempatnya pun di desain khusus. Mereka menyambut tamu dengan senyum, salam, dan sapa. Setiap tamu diminta mengisi buku tamu. “Kita ingin menanamkan kesan ramah dan bersahabat pada setiap tamu yang datang,” terang Kabag Humas Pemkab Situbondo, Nugroho. (pri/aif)

TELEPON PENTING DI BANYUWANGI RSUD Blambangan RS Yasmin RS Islam Fatimah Pelayanan Gangguan PDAM Unit Tranfusi Darah PMI Pelayanan Gangguan PLN Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Terminal Bus Sritanjung ketapang Terminal Bus Brawijaya Stasiun KA Karangasem Stasiun KA Banyuwangi Baru Polisi Pemadam Kebakaran Ambulans

: : : : : : : : : : : : : :

421118 423118 425559 421525 423212 424207 424308 510635 424438 424306 510396 110, 116, 410110 113 118

Pemimpin Redaksi: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Agus Baihaqi, Abdul Aziz, Niklaas Andries, (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Mohammad Isnaeni Wardan Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: RodyaYuliani. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT Banyuwangi MENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 18.000/mmk, berwarna depan Rp 30.000/mmk, berwarna belakang Rp 27.500/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 30.000/baris, Lowongan: Rp 45.000/baris, Sosial: Rp 12.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.