Radar Banyuwangi 27 Oktober 2011

Page 1

KAMIS 27 OKTOBER

25

TAHUN 2011

Demo Buruh Tiada Akhir Tak Terhitung Pekerja PT Maya Muncar Turun Jalan

RAJIN DEMO: Seorang buruh berteriak sambil membentangkan poster di depan kantor Pemkab Banyuwangi siang kemarin.

BANYUWANGI - Untuk kesekian kali dalam tempo setahun ini puluhan buruh pabrik PT. Maya, Muncar, mendatangi gedung DPRD Banyuwangi kemarin (26/10). Mereka tetap membawa persoalan lama, yaitu tentang nasibnya yang hingga kini belum jelas. Sebab, hingga kini mereka belum diterima bekerja kembali oleh pihak pabrik pengolahan ikan tersebut. Dengan mengendarai sebuah truk, mobil, dan beberapa motor, para buruh itu tiba di gedung DPRD sekitar pukul 09.30. Dengan pengawalan aparat kepolisian, mereka menggelar orasi sekitar 30 menit. “Kami minta keadilan,” ujar beberapa buruh. Sejumlah poster dibentangkan selama melakukan orasi di rumah wakil rakyat itu n Baca Demo...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

Mulai Safari Membahas Pengelolaan Sampah DZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA’ SHUBUH 11.06 14.16 17.16 18.28 03.35

HAJI

Jamaah Keluhkan Transportasi SISTEM pelayanan transportasi dari hotel/ maktab menuju Masjidilharam mulai dikeluhkan calon jamaah haji asal Banyuwangi. Padahal, transportasi berupa bus tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran jamaah yang berada di sekitar ring dua atau berjarak kuranglebih dua kilometer dari Masjidilharam. Selain tidak tepat waktu, tempat tunggu bus juga jauh dari m a kt ab . Ke l u ha n kurangnya pelayanan transportasi tersebut disampaikan beberapa jamaah asal Kloter H. Latif Harun 17 yang saat itu baru Pembimbing KBIH Sabilillah Langsung dari Makkah selesai melaksanakan umrah Selasa malam (25/10). Lantaran tak kunjung mendapat bus, akhirnya jamaah harus rela jalan kaki ke maktab di wilayah Ma’abdah. Perjalanan yang cukup jauh itu membuat jamaah sangat lelah. Padahal, saat di terminal, ada bus kosong tapi tidak bisa mengangkut mereka. Alasannya tidak begitu jelas, sehingga membuat jamaah harus berjalan kaki ke maktab. Bus yang disediakan panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) Indonesia di Makkah untuk mengangkut jamaah masih kurang memadai. Sehingga, permasalahan seperti ini sering kali terjadi. Selain itu, jamaah juga mengeluhkan jauhnya tempat pemberhentian bus dari pemondokan di ring dua. Mereka terpaksa berjalan kaki dari pemondokan menuju tempat pemberhentian bus. Mereka juga harus berebut masuk bus. (*/c1/bay)

BAGAIMANA INI

BANYUWANGI - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi semakin gencar melakukan safari meningkatkan peran serta masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Setiap hari hingga 10 November 2011 mendatang BLH akan terus berkeliling ke beberapa lokasi rawan sampah. Sedikitnya ada sepuluh lokasi yang akan dikunjungi petugas sosialisasi pengelolaan sampah. Sasaran mereka adalah sekolah, kantor desa, dan kantor kelurahan, di beberapa kecamatan. BLH juga melibatkan beberapa pemateri non-pegawai negeri sipil. Pemateri tersebut akan memberi-

kan panduan tata cara penataan lingkungan yang indah, bersih, dan sejuk. Selain itu, juga pemanfaatan pengelolaan sampah organik dan anorganik yang bermanfaat. Bahkan, masyarakat akan diberikan bermacam tips agar mampu mengolah sampah menjadi sesuatu yang menghasilkan keuntungan. Seperti yang dilakukan Catur Hadi, warga Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Setiap kali berkunjung, dia selalu berbagi pengalaman tentang tata cara menata lingkungan. Dia mengambil contoh yang sudah dilakukan

warga Kelurahan Gombengsari. BLH juga mengajak Ramang dari Pokmas Maskot dalam setiap kali safari sosialisasi pengelolaan sampah. Ramang menjelaskan tentang pengelolaan sampah organik yang bisa dijadikan kompos yang bermanfaat bagi kesuburan tanaman. Tidak ketinggalan, ada Supiyani dan Iis Hariyanti dari Tim Penggerak PKK Kecamatan Pesanggaran. Mereka akan berbagi pengalaman tentang pemanfaatan limbah anorganik yang bisa dimanfaatkan menjadi berbagai kerajinan n

GALIH COKRO/RaBa

Baca Mulai...Hal 35

KADER: Pemulung berburu sampah di Sungai Kalilo, Banyuwangi.

Penjarahan Hutan Kembali Marak

Mantan Kasir Supermarket Wadul Dewan BANYUWANGI - Sebanyak tujuh mantan kasir-pramuniaga supermarket Vionata wadul ke DPRD Banyuwangi kemarin (26/10). Mereka mengaku dipaksa membuat surat pernyataan telah mencuri di supermarket di Jalan A. Yani, Banyuwangi, tersebut. Rombongan mantan karyawan supermarket itu diterima Wakil Ketua DPRD Ruliyono di ruang kerjanya kemarin. “Kami tidak pernah mencuri sama sekali, tapi dipaksa mengakui. Yang memaksa adalah oknum anggota polisi dan dua wartawan yang dipanggil Pak Ahay (bos supermarket Vionata, Red),” sebut Febry, salah satu mantan karyawati supermarket tersebut n Baca Mantan...Hal 35

Ganti Rugi yang Harus Dibayar Karyawan Vionata Anggi Febri Anis Vita Parni Ervin Yuyun Mila

: Rp 24.000.000 : Rp 3.150.000 : Rp 3.500.000 :Rp 27.000.000 : Rp 14.000.000 : Rp 1.260.000 : Rp 1.800.000 : Rp 48.000.000

GALIH COKRO/RaBa

MENGADU: Beberapa mantan karyawan supermarket Vionata di DPRD Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI - Lembaga Kajian Penambangan dan Lingkungan (LKPL) Banyuwangi meminta aparat kepolisian mengatasi maraknya penjarahan hutan yang kian merajalela di wilayah Kecamatan Kalipuro. Sebab, bila dibiarkan, penjarahan hutan tersebut akan mengancam lingkungan. Dalam siaran persnya, koordinator LKPL Banyuwangi, Wahyudi SE menyebut, sejak Februari 2011 hingga bulan ini penjarahan hutan yang dikelola KPH Perhutani Banyuwangi Utara cukup ramai. “Para penjarah hutan harus diusut dan diproses hukum,” katanya. Menurut Wahyudi, para pelaku penjarahan hutan sebenarnya sudah jelas. Bahkan, sudah ada yang dilaporkan ke polres untuk diproses hukum. “Kami minta polisi mengusut tuntas para pelaku penjarahan hutan,” ujarnya. Dia menambahkan, Banyuwangi punya pengalaman pahit masalah penjarahan hutan. Bila penjarahan hutan di wilayah Banyuwangi Utara itu dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan seperti awal tahun 2000-an lalu. “Penjarahan ini seperti ada dalangnya, harus diusut tuntas,” tegasnya. Wahyudi menyebut, awal Juli 2011 lalu ada pencurian kayu secara besar-besaran di sekitar rumah dinas BKPH Ketapang. Sedikitnya ada 70 batang kayu rimba jenis kayu kepuh yang diambil. “Jika pelakunya tidak diproses, penjarahan hutan akan semakin merajalela,” cetusnya. (abi/c1/bay)

Pengalaman Menjelajah Lima Negara di Eropa Barat dan Timur (4)

Pembuat Patung di Vaduz Berasal dari Bekasi

GALIH COKRO/RaBa

Berkendara Main Ponsel SUDAH banyak contoh kecelakaan lalu-lintas akibat pengendara bermain telepon seluler (ponsel). Namun, masih ada saja pengendara motor yang nekat berkendara sambil bermain ponsel. Seperti yang dilakukan seorang lelaki pengendara motor Honda Beat warna merah yang melintas di Jalan Sri Tanjung, Banyuwangi, kemarin. Padahal, tindakan tersebut tak hanya membahayakan keselamatan diri sendiri. Jika terjadi kecelakaan, pengendara lain juga bisa terancam. Bagaimana ini? (gal/c1/bay) http://www.radarbanyuwangi.co.id

Usai mengikuti kongres surat kabar dan forum editor sedunia 2011 di Wina, Austria, Pemimpin Redaksi (Pemred) Radar Banyuwangi Elly Irwan Suryanto melakukan perjalanan panjang menuju Swiss dan Perancis. Beberapa kota menarik sempat disinggahi, seperti Salzburg, yang merupakan kota kelahiran tokoh musik klasik, Mozart. Bagaimana suasananya? SALZBURG adalah kota kecil yang indah di Austria. Jaraknya dari Wina sekitar 295 kilometer. Perjalanan sejauh itu ditempuh menggunakan bus wisata selama

DOK.IRWAN/RaBa

KARYA WNI: Irwan berfoto di depan patung kuda di Vaduz, Negara Liechtenstein.

4 jam 15 menit. Ikon kota itu adalah nama besar Mozart. Tokoh musik klasik

tersebut dilahirkan di Salzburg. Ada banyak peninggalannya yang masih disimpan di Museum Mo-

zart. Rumah yang dulu ditinggali Mozart juga masih berdiri. Bahkan, namanya diabadikan sebagai nama Universitas Mozarteum yang merupakan sekolah musik. Kota yang tak terlalu besar bahkan bisa dinikmati hanya dengan berjalan kaki itu cukup mengundang wisatawan. Ketika berkeliling menyaksikan gedung-gedung bersejarah, saya menjumpai banyak rombongan turis berlalu lalang di sepanjang jalan. Sama dengan kotakota di Austria, di Salzburg banyak bangunan kuno yang masih berdiri. Ada yang menarik perhatian saya ketika melintasi sebuah jembatan yang melintang di sungai lebar di tengah kota. Di pagarnya tertempel ribuan gembok. Setiap gembok terdapat tulisan nama yang memasang n

Gara-gara PS, pelajar SMP tusuk siswa SMA Terinspirasi game street fighter

Penjarahan hutan marak lagi di Banyuwangi Utara Ada siang ada malam, marak penghijauan marak pula penjarahan

Baca Pembuat...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Kamis 27 Oktober 2011

Rayakan Ultah, Launching Website

GALIH COKRO/RaBa

LAUNCHING: Bupati Anas didampingi ketua KMB Fajar Isnaini meluncurkan website KMB di Hotel Ikhtiar Surya Banyuwangi, kemarin.

GIRI - Kaukus Muda Banyuwangi (KMB) kemarin merayakan ulang tahun (Ultah) di Hotel Ikhtiar Surya. Dalam ulang tahun kedua ini, KMB me-launching website: www.kaukusmudabanyuwangi.com. Launching website dilakukan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Selain me-launching website, KMB menggelar diskusi publik bertema “Menuju Banyuwangi Yang Lebih Baik”. Nara sumber yang dihadirkan adalah Bupati Anas; dosen Untag Banyuwangi Subur Hariyanto; budayawan muda Banyuwangi Taufiq WR. Hidayat dan Elok Mahbubah seorang analis sosial dari Jember. Dalam kesempatan itu, soal kebudayaan menjadi isu sentral dalam diskusi tersebut. Hadir dalam acara diskusi itu, beberapa tokoh LSM dan aktivitas partai politik. ‘’Kita merayakan ultah dengan acara diskusi untuk kemajuan Banyuwangi,’’ ujar Ketua KMB, Fajar Isnaini. Dalam diskusi itu, budayawan muda Banyuwangi itu lebih banyak mengkritisi ke-

bijakan Bupati Abdullah Azwar Anas. Dikatakan Taufik, selama setahun memimpin Banyuwangi, masih banyak kekurangan yang dilakukan Bupati Anas. “Kekurangan itu masih bisa diperbaiki dalam empat tahun mendatang. Terus terang belum semua sektor mengalami keberhasilan,’’ tegas sekretaris Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) itu. Untuk membangun Banyuwangi,lanjut Taufik, jangan sampai meninggalkan jatidiri budaya dan sejarah lokal Banyuwangi. Misalnya Banyuwangi punya hutan lebat . Kalau hutannya lebat, potensi yang ada adalah air. “Kalau ngomong air berarti pertanian dan perkebunan. Juga laut sebagai penghasil ikan dan transportasi laut. Ini jatidiri utama yang harus diperhatikan pemerintah,’’ jelas Taufik. Nara sumber lain Elok Mahbubah banyak mengupas tentang globalisasi. Sedangkan Subur lebih banyak menyorot keberhasilan Bupati Anas dalam memimpin Banyuwangi. (afi/aif)

Harga Hewan Qurban Merangkak Naik BANYUWANGI- Dua pekan menjelang hari raya Idul Adha, penjualan hewan, khususnya domba, mulai mengalami peningkatan. Jika pada hari-hari biasa para pedagang hewan hanya mampu menjual dua sampai tiga ekor hewan pemakan rumput tersebut, beberapa hari terakhir mereka mengaku mampu menjual empat sampai lima ekor per hari. Tren peningkatan penjualan tersebut berbanding lurus dengan harga jual domba ke tangan konsumen. Pada harihari biasa, domba berukuran sedang dipasarkan seharga Rp 400 ribu, akhir-akhir ini har-

ganya mencapai Rp 600 ribu. Harga domba ukuran besar melonjak dari Rp 1,3 juta menjadi Rp 1,5 juta. Ardirejo, 42, seorang peternak sekaligus penjual hewan ternak asal Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo, memprediksi tren peningkatan harga itu akan terus berlanjut sampai hari “H” Idul Adha. “Berdasar pengalaman di tahuntahun sebelumnya, harga hewan qurban baru akan turun pada H plus satu Idul Adha,” ujarnya. Sementara itu, Dakiri, salah seorang petugas Disnak Situbondo yang kemarin melakukan pemantauan di kandang

ternak milik beberapa pedagang hewan mengatakan, selain untuk mengetahui kesehatan hewan, pemantauan tersebut juga dilakukan untuk mengetahui tingkat ketersediaan hewan qurban di Kota Santri. Sebab, Situbondo merupakan salah satu lumbung hewan ternak di wilayah Jawa Timur (Jatim). “Biasanya, selama menjelang Idul Adha, akan banyak permintaan yang datang dari luar daerah,” paparnya. Disnak terjun ke lapangan karena banyak keluhan dari para peternak dan penjual hewan qurban. Mereka mengaku hewan miliknya menderita penyakit

mata. “Sepekan terakhir banyak domba milik saya yang terserang penyakit mata,” ujar Matnawi, 51, pedagang hewan asal Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo. Menerima laporan masyarakat, beberapa petugas Disnak langsung terjun ke lapangan untuk memberikan pengobatan dan penyemprotan desinfektan di kandang milik Matnawi. “Dari sekitar 150 kambing di kandang ini, sekitar 15 sampai 20 persen di antaranya menderita sakit mata,” kata salah seorang petugas Diknas kepada Radar Banyuwangi (RaBa).(sgt/c1/aif)

DIOBATI: Populasi domba yang terlalu padat mengakibatkan hewan tersebut rawan terserang iritasi mata.

SIGIT HARIYADI/RaBa

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Agus Baihaqi, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: MENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl.Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 18.000/mmk, berwarna depan Rp 30.000/mmk, berwarna belakang Rp 27.500/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 30.000/baris, Lowongan: Rp 45.000/baris, Sosial: Rp 12.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Kamis 27 Oktober 2011

Korban Galian Gamping Tuntut Santunan Luka Parah, Tuding Pengelola Lepas Tangan PURWOHARJO - Menoto, 46, warga Dusun Curahjati, RT 01/RW 05, Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, mengalami patah tulang paha. Luka parah tersebut dia derita saat mengalami kecelakaan di galian gamping di Dusun Sidodadi, Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo. Hingga kemarin (26/10) korban masih tergolek lemas di rumahnya. Kecelakaan yang menimpa suami Istianah, 36, itu terjadi pada 18 Juni 2011 lalu. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Berbagai upaya sudah dilakukan keluarganya demi kesembuhan korban. Namun, hingga menghabiskan biaya Rp 121 juta, sakitnya tak kunjung sembuh. Padahal, korban juga dibawa ke perawatan alternatif sangkal putung. Celakanya, pihak pengelola galian gamping seolah lepas tangan. Bah-

kan, dianggap tidak mau bertanggung jawab atas musibah tersebut. Lantaran tidak mendapatkan respons dari pihak pengelola, korban nekat melaporkan kejadian tersebut ke mapolsek setempat. Laporan itu diterima polisi pada 7 Juli 2011. Alasannya, korban tidak mendapatkan perhatian serius dari pihak pengelola. “Kami sudah sering berkoordinasi, tapi orangnya selalu menghindar dan terkesan tidak serius,’’ sesal Yunus, panglima Laskar Putih, saat mediasi dengan Muspika Purwoharjo di aula Kantor Desa Grajagan kemarin. Yunus menuding pihak pengelola, yakni Koperasi Industri Kerajinan Gamping “Gemi” tidak pernah punya niat baik. Sebab, selama ini korban tidak dapat perhatian sama sekali. Sebagai anggota koperasi tersebut, desak dia, setidaknya korban harus mendapat bantuan dana. “Semua lahan sawah dan tanah sudah habis, tapi koperasi hanya memberikan bantuan Rp 2 juta. Padahal, kan itu kecelakaan dalam kerja,’’ tukasnya.

Atas sikap itu, lanjut Yunus, pihaknya pun merasa prihatin. Maka dari itu, dia bersama jajaran pengurus Yayasan Mutiara Bahari Banyuwangi menuntut koperasi sebagai pengelola untuk memberikan bantuan biaya perawatan. Itu karena koperasi dianggap lepas tangan atas kasus tersebut. ‘’Kami dengan hati nurani minta kesadaran pihak pengelola, kasihan rakyat kecil seperti Pak Menoto,’’ jelasnya. Bagaimana tanggapan pengurus koperasi mengenai masalah ini? Salah satu anggota, Tinus Santoso, yang diketahui sebagai ketua pengelola gamping menyebut, pihaknya tidak pernah menelantarkan salah satu anggotanya tersebut. Sebab, sesaat setelah kejadian, pihaknya sudah berupaya memberikan santunan. Mengenai nilai yang akan diberikan kepada korban, tidak pernah diatur dalam AD/ART koperasi. ‘’Jadi di koperasi tidak pernah ada yang mengatur berapa jumlah santunan,’’ jelasnya. Diakunya, pengurus koperasi sudah punya niat baik. Namun,

santunan ratusan juta dianggap terlalu besar. Apalagi, saat ini koperasi sedang tidak ada dana. “Kami tidak mau ditekan seperti ini. Kami sudah berusaha memberikan bantuan semaksimal mungkin,’’ tegasnya. Terhadap kasus yang menimpa korban, pengurus tidak mau ada intervensi dari pihak mana pun. Sebab, pada dasarnya semua keluhkesah itu diatur dan disepakati semua anggota. “Kami tidak mau ada campur tangan pihak mana pun. Jadi, kami minta urusan ini kami selesaikan bersama anggota,’’ pintanya. Sementara itu, mediasi kemarin belum menghasilkan keputusan. Kedua belah pihak saling ngotot. Menanggapi hal itu, Kapolsek Purwoharjo AKP Tri Joko Setyonarso dan Camat Yusdi Irawan memberikan toleransi kepada pengurus koperasi beberapa hari ke depan. “Kalau begitu, masih diberikan waktu untuk berunding dulu. Ditunggu dua hari lagi,’’ kata kapolsek. Muspika hanya melakukan mediasi. Kalau tidak ada kesepakatan dari kedua pihak, pihaknya me-

ALI NURFATONI/RaBa

TANPA KEPUTUSAN: Mediasi di aula Kantor Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, kemarin berlangsung alot.

nyerahkan sepenuhnya kepada korban untuk mengajukan permohonan gugatan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. “Kalau tidak ada kesepakatan, silakan ajukan

ke PN karena di sini tidak bisa memberikan vonis,’’ saran kapolsek yang juga didampingi Buntas Triono, kades Grajagan, dan Danramil Purwoharjo Kapten Mustohir. (ton/c1/irw)

PERAMPOKAN DIGULUNG: Kelima tersangka perjudian di Mapolsek Srono kemarin (26/10).

ALI NURFATONI/RaBa

REKA ULANG: Kemarin polisi merekonstruksi perampokan di ruang guru tiga hari lalu.

Puluhan Laptop Hasil Swadaya Wali Murid MUNCAR - Raibnya sejumlah barang elektronik di SMAN 1 Muncar tiga hari lalu hingga kemarin (26/10) masih diselidiki. Pencarian terhadap para pelaku terus dilakukan polisi. Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil. Analisis sementara, lokasi sekolah yang sepi membuat komplotan perampok mudah menggondol barang-barang berharga. Sebab, lokasi sekolah berada di tengah sawah di Dusun Tapan Rejo, Kecamatan Muncar. Praktis, saat malam tiba, keadaan sunyi senyap. Saat perampokan terjadi, lampu penerangan sekolah menyala. Namun, komplotan tersebut tidak kekurangan akal. Mereka mematikan lampu lebih dahulu sebelum menggasak barang-barang. Untuk memuluskan aksinya, mereka memanfaatkan senter yang ditemukan di ruang Pramuka. Kabar terbaru yang diungkapkan Kepala Sekolah (Kasek) Suradi kepada RaBa kemarin, puluhan laptop yang hilang adalah hasil swadaya wali murid. Puluhan barang ektronik tersebut tidak dibeli secara tunai melainkan kredit. Tak ayal, hingga kemarin puluhan laptop tersebut belum lunas. “Barang-barang itu kami kredit di Adira,’’ jelas Suradi. Menurut kasek, setelah puluhan laptop raib, pihaknya berusaha melakukan negosiasi dengan pihak Adira Finance. Tujuannya, agar biaya yang belum terbayar direlakan saja. Namun, pihak Adira belum memberikan keputusan. “Kami disuruh menunggu dua hari lagi, katanya harus menunggu rekomendasi dari Malang,’’ jelasnya. Saat kali pertama bertugas, sekolah itu hanya mempunyai 10 komputer. Padahal, satu kelas terdiri atas 41 siswa, sehingga satu komputer harus digunakan oleh beberapa siswa. “Maka kami ajukan kredit sejumlah 21 komputer. Belum lunas, 19 laptop dicuri,’’ sesalnya. Kata kasek, kejadian serupa pernah dialami sekolah tersebut. Namun, bukan termasuk perampokan melainkan pencurian. “Dulu sebelum saya tugas di sini, sejumlah komputer juga pernah hilang. Seingat saya, dua sepeda motor juga hilang di siang hari,’’ ungkap kasek yang sudah bertugas selama 1,5 tahun itu. Kasek berharap polisi menemukan para pelaku. Begitu juga barang yang raib, diharapkan bisa lekas kembali. “Kami sudah bilang ke kapolsek, minta bantuan agar menemukan barang-barang itu,’’ imbuhnya. Sebab, lanjut dia, sebentar lagi siswa akan melaksanakan ujian. Praktis, laptop tersebut sangat dibutuhkan siswa. “Kasihan anak-anak, sebentar lagi mau ujian,’’ ujarnya. Mengenai pelaku, kasek menduga motifnya dipicu masa paceklik ikan berkepanjangan. Namun, dia menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk melacak. “Kami serahkan kepada polisi untuk mengungkap kasus ini,’’ tandasnya. Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Muncar Kompol Mustaqim mengaku, pihaknya terus memburu pelaku perampokan tersebut. Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil. “Kami minta doanya, semoga para pelaku bisa segera kami tangkap,’’ pinta Mustaqim kemarin. (ton/c1/irw)

ALI NURFATONI/RaBa

Jagong Bayi, Main Judi Kyu-Kyu

SRONO - Syukuran yang dilakukan di rumah Supadi, 35, ini salah kaprah. Kebahagiaan atas kelahiran anaknya justru dirayakan dengan berjudi. Tak pelak, perbuatan warga Dusun Kaligoro, Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, itu mengantarnya masuk sel mapolsek setempat. Pria yang dikaruniai dua anak tersebut tidak sendiri dalam menggelar perjudian. Dia ber-

sama Madelani, 50; Slamet Wiyono; 35; Suyono, 40; dan Ageng Wahyu, 18. Mereka ditangkap polisi sekitar pukul 23.00 Selasa kemarin (25/10). Diperoleh keterangan, mereka sudah biasa menggelar perjudian di lokasi tersebut. Nah, setelah istri Supadi melahirkan anak tiga hari lalu, momen itu dijadikan sebagai kesempatan berjudi. “Saya baru dua hari ini main,’’ kilah

ILEGAL: Papan reklame sarung terpampang di utara jalan, perempatan lampu merah Genteng Kulon.

ABDUL AZIZ/RABA

Copot Reklame Ilegal di Genteng GENTENG - Aksi bersihbersih papan reklame ilegal oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi bakal terus berlanjut. Dalam waktu dekat, Satpol PP akan menurunkan papan reklame

ilegal di utara jalan, perempatan lampu merah Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Meski sudah berdiri lama, papan yang dipasangi promosi sarung tersebut belum mengantongi izin dari Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Banyuwangi. Kepala Satpol PP Banyuwangi Choiril Ustady mengatakan, rencananya papan reklame tersebut akan diturunkan kemarin lusa n Baca Copot...Hal 35

Supadi kepada RaBa di Mapolsek Srono kemarin (26/10). Kanitreskrim Polsek Srono Aiptu Nanang Hary menyatakan, terungkapnya kasus perjudian tersebut berdasarkan informasi dari warga. Beberapa hari ini, pihaknya melakukan penyelidikan di lokasi. “Kami menangkapnya saat mereka judi di dalam rumah Selasa malam,’’ ungkapnya. Barang bukti (BB) uang Rp 297

ribu diamankan polisi bersama satu bendel kartu domino. “Semua BB sudah kami amankan. Kini kelima tersangka masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,’’ terangnya mewakili Kapolsek AKP Jodana Gunadi. Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 303 KUHP. Mereka terancam hukuman pidana maksimal tujuh tahun penjara. “Juga didenda Rp 25 juta,’’ ungkap Nanang. (ton/c1/irw)


KOMUNIKASI BISNIS

28

Kamis 27 Oktober 2011

Berkat BEC, Omzet Pelangi Sari Tembus 300% BANYUWANGI – Momen Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang digagas Bupati Anas mampu menginspirasi pengusaha kecil menengah untuk melahirkan kreasi-kreasi seni dengan berbagai produknya. Seperti yang ditunjukkan oleh pengusaha UKM ternama Banyuwangi, Bambang Hariyono. Pemilik Osing Craft Pelangi Sari ini berhasil meningkatkan omzet penjualannya hingga 300 persen dari hasil pameran yang digelar selama dua malam saat pelaksanaan BEC. Pelangi Sari group yang terdiri dari Kelompok Pelangi Mandiri, Pelangi Sari Osing Craft, Seblang Art Furniture, Batik Blambangan dan Tari’s Cake, tersebut berhasil membukukan penjualan hingga 300 persen. Salah satu faktor peningkatan penjualan yang sangat tajam ini dipengaruhi oleh beberapa item yang menarik pengunjung. Seperti aksesoris bernuansa batik berupa tas dan dompet. Polesan tangan hasil kreasi Pelangi Sari ini mampu menarik pengunjung untuk memilikinya. Selain aksesoris, terdapat juga aneka macam mebel dari bahan bambu dan batang pohon. “Aneka macam

GRATIS: Perwakilan Kantor Wilayah Jamsostek Surabaya, Oka, menyerahkan obat kepada warga Patoman.

ISTIMEWA

KUNJUNGAN DINAS: Bupati Anas (kanan) saat melihat hasil produk kreasi Pelangi Sari.

oleh-oleh khas Banyuwangi dan Jatim yang dikelola Pelangi Sari juga memberikan konstribusi terhadap peningkatan omzet ini,” kata Bambang. Saat ini, kata Bambang, Pelangi Sari telah berhasil mengembangkan sebuah batik yang modern. Batik itu diberi nama batik Blambangan. Batik Blambangan ini merupakan sebuah inovasi dan kreasi yang tidak meninggalkan nilai batik itu sendiri. Yang menjadi corak khas batik ini adalah warnanya yang lebih cerah, berani, serta desain yang inovatif dan eksklusif. Paduan dua warna yang jauh dari kuno tersebut, akhirnya dilirik oleh masyarakat. “Ini dibuktikan saat pelaksanaan BEC be-

berapa hari lalu. Bahkan, rencananya ada tim Sea Games dari Thailand yang akan memesan batik Blambangan guna dipakai saat pelaksanaan Sea Games nanti. Sudah ada komunikasi. Tinggal nego harganya,” kata Bambang, saat ditemui di Pelangi Sari 2. Bambang menambahkan, untuk tiga jenis batik Blambangan yang menjadi koleksinya. yaitu batik Rasta Pelangi, batik tukis dan batik stamp. Untuk jenis kainnya, ada yang berbahan sutra, rayon, dan katon berkualitas tinggi. “Untuk harga bervariasi. Mulai Rp. 60 ribu hingga Rp 500 ribu per potong. Setiap potong berukuran 2,20 meter,” katanya. (ikl/als)

PKL Dilarang Berjualan di Pinggir Jalan Protokol BANYUWANGI - Kecamatan Banyuwangi bekerjasama dengan Desperindag Banyuwangi dan Satpol PP kemarin menggelar pembinaan kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Aula Kantor Kecamatan Banyuwangi. Sekitar 100 PKL mengikuti pembinaan yang dihadiri oleh Camat Banyuwangi M. Luqman, Kadisperindag Hari Cahyo Purnomo, dan Agus Wahyudi dari Satpol PP Banyuwangi. Pembinaan PKL tersebut sekaligus sebagai sosialisasi Peraturan Bupati (Perbup) no 35 tentang penetapan tempattempat dan fasilitas umum tertentu sebagai kegiatan PKL yang ada di Banyuwangi. Luqman menjelaskan, beberapa kawasan relokasi untuk pemusatan kegiatan usaha PKL meliputi kawasan Pasar Sobo, Jalan Agus Salim kanan kiri, Jalan Katamso utara dan selatan, Jalan Sutoyo kanan

BANYUWANGI

IWAN SETIONO/RaBa

SOSIALISASI: (dari kiri) Camat Banyuwangi M. Luqman, Kadisperindag Hari Cahyo Purnomo, dan Agus Wahyudi dari Satpol PP.

dan kiri, dan Jalan MH Thamrin barat jembatan sekolah. Sedangkan kawasan yang tidak diperbolehkan bagi semua PKL, yaitu jalan protokol poros utama kota. Mulai Jalan Satsuit Tubun, Jalan Diponegoro, dan Jalan Banterang. PKL juga tidak boleh melalukan usahanya di Jalan S. Parman, Jalan Adi Sucipto, Jalan Ahmad Yani, Jalan PB Sudirman, dan Jalan Basuki Rahmat. ”PKL

tidak boleh ber-usaha di seputar Taman Sritanjung dan seputar Taman Blambangan,’’ jelas M. Luqman. Lebih lanjut, Luqman mengatakan, dengan sosialisasi pearturan bupati no 35 ini, setiap PKL yang melalukan kegiatan usaha di tempattempat dan fasilitas umum tertentu wajib memperhatikan dan mematuhi peraturan daerah kabupaten. (adv/als)

SITUBONDO

BANYUWANGI

485 Warga Berobat Gratis Dalam Acara Bakti Sosial PT Jamsostek BANYUWANGI – Untuk meningkatkan kesehatan dan saling berbagi dengan sesama, PT Jamsostek (Persero) cabang Banyuwangi menggelar pemeriksaan dan pengobatan gratis. Kali ini sasaran Jamsostek Peduli adalah warga Desa Patoman, Rogojampi. Acara bertajuk Bakti Sosial Jamsostek Peduli bekerja sama dengan Rumah Sakit (RS) NU Lestari Genteng. Sedikitnya 13 tenaga paramedis sejak pagi hingga sore hari secara marathon memeriksa ratusan warga yang mayoritas lanjut usia. Antusiasme warga terlihat sejak pagi hari. Dari 500 kupon yang disebarkan, hanya 15 orang yang tidak datang berobat. Ini berarti, 485 warga Desa Patoman dari berbagai profesi; mulai tukang becak, buruh tani, tukang ojek, kuli bangunan, hingga lanjut usia datang memanfaatkan program Jamsostek

Peduli tersebut. Pengobatan gratis yang dilaksanakan pada Selasa (25/10) itu juga dihadiri oleh pejabat kantor wilayah Jamsostek Surabaya dan salah satu anggota Komisi D DPR Banyuwangi. Sebelumnya, PT Jamsostek Banyuwangi juga telah melaksanakan hal yang sama di Kabupaten Situbondo. Tepatnya di Balai Desa Kalianget, kecamatan Besuki. Dalam acara tersebut, Jamsostek bekerjasama dengan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Situbondo. Pelaksanaan pengobatan gratis ini digelar Minggu (22/10) lalu itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Ketua Forum Pemerhati Perkembangan Keumatan JNAMA VIDYA, Made Artho, menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Jamsostek. “Semoga kegiatan semacam ini terus ditingkatkan,” pintanya. Kepala Kantor PT Jamsostek (Persero) Banyuwangi, Budi

FOTO-FOTO: GERDA/RaBa

ANTRE:Warga Kalianget, Situbondo, yang akan berobat secara gratis.

Santoso SSos, MM, melalui kepala pemasaran Tri Candra Kurnia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung terselenggaranya program Bakti Sosial Jamsostek Peduli ini. “Diharapkan, masyarakat

pekerja informal di Banyuwangi dan Situbondo bisa terlindungi oleh program jaminan sosial tenaga kerja,” ujar Candra. Pekerja informal yang dimaksud seperti nelayan, tukang ojek, buruh tani, kuli bangunan, dan lainnya. (adv/als)

> MITSUBISHI< DIJUAL Mobil Kuda Diamond Bensin Thn. 2005 Warna Biru Hrg 105 JT TP. Hub. Jl. Gajah Mada No. 228 GTG TARIF IKLAN B.O.T Rp. 75.000, 2x muat, Rp. 125.000, 6x muat, Rp. 180.000, 10x muat. Maksimal dua baris. Hubungi: Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi Telp./Fax. (0333) 412224/415153

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

•SUTRI GARDEN•

•DIKONTRAKKAN•

•SAWAH 10.000M2•

• RUKO AGUS SALIM•

• SUZUKI SWIFT•

• CIVIC WONDER•

•PENJOR TRAVEL•

DJL Rmh tipe 90, harga 250 jt super: halus kuat murah buktikan, Perumahan Elite SUTRI GARDEN, telp. 7722222/ 081249400460

DIKONTRAKKAN Rmh Jl. Borobudur No. 10 dekat Pemda (PLN 2200, PDAM, Telp) L400m2. Hub: 08179690945/081336142143

Dijual Sawah dlm kota SHM 10.000 M2 385 Juta Nego Hubungi 0333-424368

DIBANGUN 4Unit Ruko 2Lt (DIJUAL) Lok Jl. Agus Salim (Blkg Untag) Bwi, Hub. Anugerah Fotocopy Tlp.081233669969

DJL Suzuki Swift (L) 2008 Akhir, Burgundy A/T, Pajak baru, 081803216312

DJL Mobil Civic Wonder 85, Hub: Jl.Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

•JUAL BUS/DISEWAKAN•

SITUBONDO

DJL Jenis Bus Mts Fiter 95 Kursi 55, merci turbo 94 AC, Kursi 40, Hino AC Kursi 60, Colt Diesel 97 Kursi 27 alamat brt stasiun Genteng, Hub. 087857211687/081311737017

DJL H Accord th ‘99, jok kulit, full audio. Kijang Innova, bensin, th ‘07, s baru, Hub: 08113407912/085859015720

BERANGKAT Pagi mulai tgl 31 October 2011 tujuan Banyuwangi-Denpasar PP, pemberangkatan jam 07.00 dan 11.00, Harga hanya Rp. 100.000,- (khusus pagi), Banyuwangi: (0333) 770 1800/419 616/ 424 639, Denpasar: (0361)238 244/247 168. “Jaminan satu orang tetap berangkat”.

•KETAPANG• DJL Rmh Lok. Wisata Pantai Ds Ketapang Bwi SHM 1620 M Rmh Resto Walet 08179678080

•KEBALENAN• DJL Rmh Lt 2 kpl, LB 150, Hub: Jl. Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

•JL. DIPONEGORO• DJL rmah baru, Jl. Diponegoro Gg II no.48, luas 220m2, bagus. H: 08123133782, tnp perantara.

• PANJI PERMAI • DJL Rumah Panji Permai Blok O No. 4 Harga 145 Juta Nego Hub. 085236904807

•TANAH 1665M2• DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

•SAWAH TEPI JALAN•

DIJL Cepat toko+ rumah tingkat 340 m2 SHM tepi jalan setinggil 80 m . barat ruko muncar harga 350 juta, Hub. 0816599845

DJL Sawah L 8500m2 SHM lok bts kota Ds Bakungan tp Jln aspal. 450Jt. 081234535857

GENTENG

•TANAH KAPLING• DJLTnhKaplinguk.10x20M2(H.45Jt-TepiJalan), 10x40 M2 (H. 55 Jt) SHM, Lok. Kebalenan, Dkt PerumIstanaBrawijaya,TPHub:082141060580 (MAAFTDKTERIMASMS-SMSPENIPUANYG MENGATASNAMAKANRDRBWI)

•GRIYA PERMATA• DJL Cpt Rmh Griya Permata Husada II Blk G-12A/G-14, Hub: 0333 7777193 LT84m2+Garasi/TP.

•PERUM SUTRI•

BANYUWANGI

DJL RMH, Perum Sutri, Jl. Buntu Blok A3 Sobo, Bwi, Type 36+. Hub. 085230529953

•SAWAH MUNCAR•

•TANAH 100M2•

•JL. ADI SUCIPTO•

DJL Sawah LT ½ Ha SHM Lok Ds Blambangan Muncar. Hrg 250 Jt Nego. Hub: Sunaryo (0333) 594149 / 081934887149

DJLTnh Pekrngn dsTribungan ,kec mangaran Stb Luas 100 M2 , Tmbok Keliling , Rmh Kecil Di dlm , hrg 150 juta Hub. 087712439436.

DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

SITUBONDO •RUMAH & MOBIL• RMH SHM LT92m2, 4KT,RT,2RM, 1gdg, Perum Panper blok CC 16. H: 0341715472, 0338-678709. & Djl Kijang ‘91, knds bgs, wrn silver, 50jt nego, H: 0338678709 / 081336144020

• RUKO MUCAR•

SITUBONDO

•RUMAH & TOKO• DJL. Tk+Rmh Tkt 2, full perabot , strategis Jl. Kembar Lt. 310/490m, uk. 10X31 M, marmer, ksnjati, Tk. SriwijaYA JL.Gajah mada 274 gtg-bwi H. sugiarto 081233499888,031703388181

• TOKO GENTENG• DIJUAL Cepat Murah Tk Bahagia dpn Pasar Genteng (sgt strategis utk Bank/ Usaha) Rp. 1,8 Milyar, luas tanah 212 m2, 3 lantai konst kokoh, bang 440 m2. Hub. 08122686542.

•TANAH 2000M2• DJL Tanah 2000 m2 Tepi jalan Dkt Pom Bensin Glagah SHM +/- 200 Pohon sengon harga 100 JT HUB 081217104367.

•TANAH 8000M2• DIJUAL Tanah 8.000m2 di Olehsari, SHM, Tepi Jalan Aspal, Hrg 400Jt NEGO. Hub: 087755723445

BALI SITUBONDO • KUCING PERSIA• DJL Kcg Persia pesek, anak indukan-Toko Gading Mas 0338671548/081249111199.

• DENPASAR• AGEN Besar di Bali cari: Sopir, Staff Gudang, Admin dan Sales. Lmrn kirim ke Jl. Persada No.7 Teuku Umar Barat, Denpasar. Tlp (0361) 738177/7485777

• HONDA ACCORD•

• PRIMA MOBIL• ALL NEW Avanza, Grand New Inova, Xenia, Xirion, all New Jazz, CRV, Civic, City, G-Livina, Nissan Juke, Mazda2, Ford Fiesta, L300, T120SS, Mega Cery, Swift, Splash. H: 0333411655, 0811301676

• PRIMA MOBIL• INOVA05 solar,05 bensin, LGX03, Fortuner'10, Avanza 07,05, Xenia 06,07, Zebra 07, Black Panther 03, Higrade 99, New Royal 09,00, Futura09, Eskudo98, Taruna02. Hub. 0333411655, 0811301676

• PT. RAMAYANADUTAWISATA•

BANYUWANGI • STNK• HLG STNK Nopol P 3119YT, an. Maria Ulfa, S.Pd., al: Rogojampi Utara RT03/03 Rgjpi HLG STNK Nopol P 8612 VB, an. Moh. Iksan, al: Dsn Trembelang RT03/04 Cluring

• SUZUKI KARIMUN•

HLG STNK Nopol P 6678 YX, an. Dariyono, al;DamTelu RT02/01 Kdg Gebang,Tegaldlimo

DJL Suzuki Karimun ‘03, Silver, plat N Mlg, harga 84 jt, Hub: 08175192079

BANYUWANGI

• JUAL CEPAT• DJL Jazz 08, Sporty 05, Vti Matic , Grand Vitara 006, Panther lv05, Kijang Pick-Up 89 .Dump truck 95 . Tkr tmbh cash & kredit,Hub. 082142194111, 081335897888

•BISNIS LAUNDRY• BISNIS Jasa laundry modal minimal hasil maksimal. Call 085 749262307

• STNK• HLG STNK Nopol P 4982 EA, an. Rio Yuli Priambudi, al: Curahjeru, Panji, Stb

TRAVEL Bwi-Sby/Mlg (PP) pgi & mlm, Tiket Online Psawat Merpati Bwi-Sby & sgl jur, ttpn paket kilat brng & dok, sewa kndraan &Taxi argometer, T. (0333) 636410, 7770791, 8951388, 421760. 081249008778.

•JEWELLERY• ANDA butuh cincin kawin eksklusif? Pesan aja di ARYA JEWELLRY, Made by order. Hub. Arya 081336659258

•JUAL KAYU• DIJUAL Kayu Kelapa Sulawesi Ukur 6x12 Glondong Rogojampi Hub. 082142196406, 0333-8262789

•DEPO AIR ISI ULANG• TIRTA ALAM menrima pemasangan Depo Air isi ulang. Hub: (0333)8953555/ 085257558460 / (031) 81402211


Kamis 27 Oktober 2011

BALJEBOL BALI

KRIMINALITAS

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Diusir, Belajar di Rumah Pemulung

Cemburu, Pukul Pacar

JEMBER – Gara gara diusir dari sekolah, sebanyak 16 siswa Sekolah Alternatif Nurul Jadid (Sekarnadi) di Dusun Karangtengah, Desa Karanganyar, Kecamatan Tempurejo, Jember, terpaksa belajar di rumah seorang pemulung. Yang lebih memprihatinkan lagi, belasan siswa kelas 1 hingga kelas 6 ter-

DENPASAR - Lagi-lagi kasus kekerasan terjadi. Kali ini malang menimpa, SS, 24, perempuan asal Denpasar. Lantaran cemburu, pacarnya memukulinya hingga sebagian tubuhnya memar. Tak pelak, Selasa (25/10) lalu dia minta visum ke RS Sanglah. Informasi menyebutkan, kekerasan itu terjadi di rumah kos-kosan SS, di Denpasar. Pacarnya menduga SS main selingkuh dengan lelaki lain. Tak pelak, pacarnya pun geram dan menghajar SS. “Pacar saya ada yang mempengaruhi, tiba- tiba dia mengamuk, memukul dan sempat menendang saya, “ ungkap SS dengan raut wajah sedih. SS pun tak kuasa menahan amukan pacarnya. Akibat kejadian itu, SS mendapati luka memar di lengan, kepala dan paha. Namun, SS yang mengaku sudah lama berpacaran ini tak menerima kejadian ini. Dia memilih mencari visum dulu, sebelum melaporkan kejadian ke polisi. “Saya mau penyelesaiannya secara kekeluargaan. Tapi, kalau tidak bisa saya akan melaporkan tindak kekerasan ini ke Polisi, “ ujarnya. Hingga sore kemarin, korban pun langsung menjalani visum di ruang IRD, didampingi salah satu kerabatnya. Dan, setelah selesai menjalani visum SS diizinkan pulang tim medis. (dwi/pit/jpnn)

sebut mengikuti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di ruang tamu rumah Pak Hikmah, 36, yang berukuran 3 meter x 4 meter. Sebelumnya, siswa sempat menempati musala milik Pak Achmad yang lokasinya tidak jauh dari rumah Pak Hikmah. Saat

proses KBM, antara siswa kelas satu hingga kelas enam dijadikan satu tanpa ada penyekat ruangan yang temboknya mulai mengelupas. Tak jauh dari tempat belajar siswa, terlihat tumpukan barang rongsokan milik Hikmah. Menurut Sunaenah, 43, Kepala Sekolah, sebelumnya, selama 12 tahun siswa menempati sebuah gedung milik almarhum Haji Gozali yang terletak di pinggir jalan raya. Namun awal tahun 2011, sebelas ruang kelas ambruk, sehingga siswa terpaksa menempati musala milik Pak Achmad. Sementara, tanah yang ditempati sekolah akhirnya dijual pemiliknya. Sehingga siswa tidak punya sekolah lagi. (jum/wnp/jpnn)

TERORISME

Tokoh Agama Dikumpulkan BONDOWOSO - Ancaman aksi radikalisme yang mengatasnamakan jihad, terus diantisipasi agar tidak merembet ke Bondowoso. Rabu kemarin (26/10) Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso sengaja mengundang para kiai, pastur, pendeta, para tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, serta muslimat NU. Tujuannya, untuk berdialog bersama Kasat Reskrim AKP Bambang Setiawan, Kasi Intel Sarta SH dan Ketua MUI Bondowoso KH Abdul Qadir Syam. Ketua MUI Abdul Qadir Syam mengatakan kepada RJ, jangan ada lagi upaya-upaya untuk mendirikan negara Islam. Sebab, bentuk negara kita, yakni NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45, sudah final. “Dan, itu sudah dirumuskan dengan baik oleh para pendiri bangsa ini,” katanya. Dia tidak setuju dengan adanya gerakan-gerakan yang mengatasnamakan jihad, dengan melakukan teror dan pengeboman.”Itu jelas tindakan biadab dan salah besar,” katanya. Sedangkan, Kasat Reskrim AKP Bambang Setiawan mengatakan, bentuk-bentuk teror itu berasal dari berbagai latar belakang. Misalkan, yang berakar dari alasan agama, serta berbagai faktor lainnya.”Namun, alasan paling dominan adalah persoalan berlatar belakang agama,” katanya. (eko/sh/jpnn)

MEMPRIHATINKAN: Siswa Sekolah Alternatif Nurul Jadid dari berbagai kelas belajar dalam satu ruangan.

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

Bocah 10 Tahun Bobol Toko Laptop LUMAJANG – Toko ‘Pabrik Laptop’ di Jl. HOS Cokroaminoto Lumajaang dini hari kemarin (26/10) disatroni maling. Beruntung, penjaga berhasil menangkap pelakunya yang ternyata seorang bocah berusia 10 tahun yang masih duduk di bangku SD. Menurut Iga Hidayatullah, 18, penjaga toko, kejadiannya sekitar pukul 24.00. Kejadian bermula saat Iga sedang bermain jejaring sosial di laptopnya pada bagian depan toko. Brakk…Tiba-tiba dia mendengar suara sesuatu terjatuh di ruang belakang. “Saya kira Mas Yafi (rekannya) yang

tidur di belakang menjatuhkan sesuatu,” imbuhnya. Dia tak menghiraukan suara tersebut. Tidak berselang lama, ada suara lagi di belakang. Iga yang curiga pun segera mencari sumber suara yang memang terdengar cukup keras tersebut. Iga sempat bingung karena ternyata rekannya malah tidur dengan pulas. “Sempat berfikir dari mana suara itu,” ujarnya. Dirinya pun segera mencoba melihat ke dalam kamar mandi di pojok belakang ruangan. Betapa kagetnya Iga saat melihat di atas bak kamar mandi yang gelap tersebut ada

sesosok anak kecil. “Kirain tuyul,” ujarnya yang sempat membuatnya hendak berlari keluar tersebut. Akhirnya, dirinya memberanikan diri untuk melihat lagi ke dalam. Ternyata memang anak kecil. Untuk mencegah kabur lagi, Iga pun menangkap EP, 10, anak yang masuk ke toko tersebut. Kepada beberapa orang yang menangkapnya, bocah kelas lima di salah satu SD itu mengatakan sebenarnya tidak sendirian. “Tapi bersama dengan dua rekan lainnya,” ujar Yafi, rekan Iga menambahkan. Sementara itu, menu-

rut Niken Meme, pemilik toko, kebetulan tidak ada yang diambil dari tokonya. Namun, berdasarkan informasi yang dia peroleh ternyata beberapa toko di samping kiri kananya juga sempat dimasuki bocah tersebut. Sepertinya pelaku paham seluk beluk daerah tersebut. Untuk penanganan lebih lanjut, pelaku diamankan ke Mapolres Lumajang untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. Mengingat, usia pelaku masih anak-anak di bawah umur yang memerlukan pembinaan dan pendidikan lebih lanjut. (ram/sh/jpnn)

Warga Afdeling Besaran Direlokasi JEMBER – Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember merespons ancaman tanah longsor terhadap 200 warga Afdeling Besaran di Desa Pakis, Panti. PDP telah merelokasi warga yang tinggal di sekitar delapan rumah perkebunan yang dikelola PDP Jember itu. Tetapi, permukiman yang baru tak jauh dari permukiman asal. Plt Dirut PDP Jember Mifrano mengatakan, PDP telah merelokasi warga yang tinggal di Afdeling Besaran. “Sudah ada relokasi. Ada sekitar delapan KK (kepala keluarga) yang dibangunkan rumah di tempat yang lebih aman. Sudah dibangun di seberangnya,” ungkapnya kemarin (26/10). Namun, dia mengakui, warga yang lain belum direlokasi. Sebab, tempat tinggalnya dinilai masih cukup aman dari ancaman banjir bandang maupun tanah longsor. Meski demikian, Mirfano mengatakan, PDP tetap melakukan pengawasan terhadap karyawan PDP yang tinggal di Afdeling Besaran. Untuk mengantisipasi adanya bencana, PDP telah membuat SOP. Sebab, banyak karyawan PDP yang tinggal di daerah perkebunan yang rawan bencana alam. “Kami dua bulan lalu sudah mengundang bakesbangpol dan linmas untuk koordinasi soal ancaman bencana. Kami sudah membuat SOP soal bencana alam bersama Adm dan pimpinan kebun PDP,” ungkap pria yang juga kepala dinas koperasi usaha mikro kecil dan menengah (diskop dan UMKM) tersebut.

Sistem tersebut, kata dia, mengharuskan pemimpin kebun untuk koordinasi dengan pejabat setempat. Hal itu diperlukan untuk melakukan tindakan pencegahan, penanggulangan, dan penanganan bencana alam. Mirfano mengakui, banyak wilayah PDP Jember yang berpotensi terkena longsor dan banjir. “Wilayah PDP terbagi menjadi tiga administratur dan tiga pimpinan kebun. Masingmasing wilayah memiliki karak-

teristik potensi bencana alam yang berbeda,” terangnya. Selain itu, sambung dia, PDP juga punya rencana melakukan reboisasi di sejumlah wilayah yang memang butuh penanaman tanaman. “Rebosasi sudah ada di program kami. Kami akan menanam pohon di lahan PDP yang memang dibutuhkan,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Bakesbangpol dan Linmas Jember Edy Budi Susilo mengimbau warga yang tinggal di daerah

rawan bencana alam untuk lebih berhati-hati. Khususnya, yang tinggal di daerah rawan bencana di sembilan kecamatan yang masuk zona merah. Antara lain, Kecamatan Sumberbaru, Tanggul, Bangsalsari, Panti, Sukorambi, Arjasa, Patrang, Jelbuk, dan Silo. Jika terjadi curah hujan dengan intensitas diatas rata-rata, besar kemungkinan di sembilan kecamatan tersebut bisa terjadi tanah longsor. Bahkan, bannjir bandang. (aro/har/jpnn)

DIJUAL Isuzu panther TBR 541 LV 25 th 2000 biru tua mtl hrg 92,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki ST150 pick up th 2009 biru hrg 75 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki GC 415 APV DLX MT th 2004 merah mtl hrg 90 jt nego brg istw Bisa, Kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Toyota kijang kf80 STD th 2004 hitam mtl hrg 107,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki SL410 R-Karimun th 2005 hitam hrg 86,5 jt nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Hotline Iklan: (0333) 412224


34

Kamis 27 Oktober 2011

Divisi Utama Lokal Dinilai Mubazir

GALIH COKRO/RaBa

VENUE SIAP?: Kompleks GOR Tawang Alun Banyuwangi dipotret dari atas. Dispora optimistis jadi tuan rumah Popda 2012.

Dispora Tunggu Restu Bupati Tuan Rumah Popda 2012 BANYUWANGI - Ambisi Banyuwangi menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2012 kini di depan mata. Even dua tahunan itu besar kemungkinan akan mampir di Bumi Blambangan tahun depan. Tanda-tanda itu kini mulai tampak, setidaknya dengan turunnya surat penawaran menjadi host Popda dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur. Adanya surat tawaran menjadi tuan rumah Popda 2012 itu diungkapkan Plt. Kepala Dispora Banyuwangi, Ahmad Khairullah, di ruang kerjanya kemarin. Merujuk surat tersebut,

Banyuwangi berpeluang menjadi tuan rumah ajang bergengsi tingkat pelajar di Jawa Timur tersebut. “Surat penawarannya sudah kami terima,” katanya singkat. Peluang Banyuwangi menjadi tuan rumah cukup besar. Sebab, dalam surat tersebut disebutkan hanya Banyuwangi yang mendapat tawaran emas menjadi host Popda 2012 mendatang. Meski demikian, Khairullah mengaku belum memberikan jawaban atas surat tawaran dari Dispora Jatim itu. Sebab, dia mengaku masih akan mengonsultasikan tawaran itu kepada Bupati Anas. Alhasil, jadi-tidaknya menjadi tuan rumah sepenuhnya ada di tangan bupati.

Hanya saja, Khairullah menyatakan secara teknis Banyuwangi siap menggelar pesta akbar multieven tingkat regional itu. Dari segi venue, beberapa lokasi dipandang layak sebagai tempat penyelenggaraan Popda. “Kita banyak tempat yang dianggap layak, mulai stadion hingga fasilitas olahraga yang lain,” ujarnya. Sekadar diketahui, dalam Popda 2010 di Nganjuk lalu, kontingen Banyuwangi mendulang dua medali emas, sembilan perak, dan lima perunggu. Capaian itu membuat Banyuwangi harus puas duduk di nomor 14 dari 37 kabupaten/kota se-Jatim yang turut ambil bagian dalam even dua tahunan tersebut. (nic/c1/als)

Selangkah Lagi Yudi Tampil di PON Gabung Puslatda Jawa Timur BANYUWANGI – Tampil di PON 2012 seolah mimpi yang menjadi kenyataan bagi sprinter Banyuwangi Yudi Dwi Nugroho. Sebab, peasal Licin itu dinyatakan lolos d a l a m program Puslatda Jatim. Alhasil, kini ajang empat tahuDOK.RaBa nan yang Yudi Dwi N. akan digelar di Pekanbaru itu sudah menunggu aksinya di atas lintasan atletik. Kepastian peraih empat medali di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov ) III dalam program Puslatda Jatim disampaikan pelatih kepala PASI Banyuwangi Agus Sujiono. Dia menuturkan, anak asuhnya itu kini sudah 98 persen bisa

berlaga di ajang PON 2012 mendatang. “Yudi sekarang sudah gabung tim Puslatda Atletik Jatim,” bebernya. Diakuinya, kepastian masuknya Yudi memang belum seratus persen. Sebab, sejauh ini bergabungnya mahasiswa Uniba Banyuwangi ini baru merupakan hasil rapat yang dilaksanakan semua jajaran pelatih. PASI Banyuwangi pun kini masih menunggu surat resmi dari PASI Jatim untuk bergabungnya pelari asli Banyuwangi ke mess PASI Jatim. Meski demikian, Agus menegaskan aspek legalitas berupa surat seolah tinggal me-

nunggu waktu saja. Sebab, anak asuhnya itu dipastikan akan membela Jatim di ajang empat tahunan mendatang.

“Kita tinggal menunggu surat saja. Tapi Yudi saat ini sudah di mess puslatda Jatim,” tegasnya. (nic/als)

BANYUWANGI - Gelaran kompetisi Divisi Utama yang digelar Pengkab PSSI Banyuwangi sudah memasuki hari keempat. Ajang kompetisi internal PSSI Banyuwangi itu melibatkan 20 tim. Namun, seiring berjalannya pertandingan, kritik mulai bermunculan terkait penyelenggaraan kompetisi tersebut. Banyak di antara komponen bola di Banyuwangi yang mempertanyakan alasan PSSI menggelar kompetisi kasta teratas di lingkungan PSSI tersebut. Berdasar agenda PSSI, kompetisi untuk Divisi Utama sudah pernah diputar sebelumnya. Sementara itu, level di bawahnya mulai Divisi I hingga III belum pernah digelar hingga saat ini. Kritik itu datang dari klub Tunas 92 Penataban. Lewat ketuanya, Yusman Bintoko, Tunas menyatakan bahwa apa yang dilakukan PSSI dengan memutar kompetisi Divisi Utama adalah kebijakan yang jalan di tempat. “PSSI tidak ubahnya jalan di tempat,” katanya. Bintoko juga pempertanyakan urgensi kompetisi Divisi Utama, termasuk saat Persewangi proyeksi Liga Indonesia sudah terbentuk. Alhasil, kompetisi internal tidak ubahnya sebagai ajang yang tidak jelas motivasi dan juntrung-nya. Idealnya, PSSI harus menggelar kompetisi di level Divisi I hingga III. Sebab, kompetisi

ALI NURFATONI/RaBa

PANEN KRITIK: Suasana pembukaan kompetisi Divisi Utama PSSI Banyuwangi Minggu (23/10) lalu. Sejumlah klub meminta kompetisi level di bawahnya juga digelar.

Divisi Utama sudah pernah dilaksanakan di era Michael Edy Hariyanto. Imbasnya, kompetisi saat ini dinilai sebagai kegiatan yang mubazir dan hanya sebagai penggembira. Hal yang sama juga diungkapkan mantan pilar Persewangi Junior, A. Mustain. Dia menilai, keputusan PSSI menggelar kompetisi Divisi Utama sebagai hal yang aneh, apalagi di saat tim Persewangi sudah terbentuk. Tentu saja efektivitas dan sasaran kompetisi patut dipertanyakan. Idealnya, kompetisi dilaksanakan sebelum seleksi.

Sebab, talenta asli Banyuwangi bisa terangkat di sana dan bisa masuk nominasi skuad Laskar Blambangan. “Apalagi, waktu persiapan tim juga sangat minim dengan waktu yang mepet ini. Sehingga, kualitas kompetisi juga layak dipertanyakan,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, perhelatan kompetisi Divisi Utama PSSI mulai ditabuh Minggu lalu (13/10). Ada 20 tim yang ambil bagian dalam kompetisi tersebut dan terbagi dalam empat grup. Panitia menyediakan dua lapangan sebagai tempat pertandingan. Sepuluh tim yang tergabung dalam dua grup akan bertarung di lapangan Abdul Fatah, Sukorejo, dan sepuluh tim lain akan bermain di lapangan Purwoharjo. (nic/c1/als)


35

Kamis 27 Oktober 2011 HALAMAN SAMBUNGAN

Tak Satu Pun Anggota DPRD yang Menemui n DEMO... Sambungan dari Hal 25

‘’Nasib kami digantung; Berikan upah selama diliburkan; Perzinahan pemerintah dan PT. Maya, Muncar, melahirkan penindasan,’’ demikian bunyi poster yang mereka bawa. Dalam kerumunan buruh yang demo tersebut, tampak aktivis pendamping, yakni Helmy Rosyadi. “Para buruh ini selama setahun telah ditelantarkan,” kata Helmy dalam orasinya. Helmy juga sempat meluruskan pemberitaan yang menyebut Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT. Maya, Geger Septyono, telah dipecat pabrik.

Bahkan, pihak pabrik telah menunjukkan bukti hasil sidang Peradilan Hukum Industrial (PHI) Surabaya. “Keputusan PHI itu belum tetap karena Geger menyatakan banding,” tegasnya. Setelah berorasi selama 30 menit di gedung dewan, ternyata tidak ada satu pun anggota DPRD yang mau menemui mereka. Akibatnya, para buruh tersebut kecewa dan menggelar long march menuju kantor Pemkab Banyuwangi. “Kami kecewa dengan anggota dewan yang tidak mau menemui. Mari kita cabut kepercayaan terhadap anggota dewan,” ajak Helmy kepada

para buruh sambil meninggalkan gedung DPRD. Sepanjang perjalanan menuju kantor pemkab, para buruh terus meneriakkan beberapa kecaman. Mereka juga mengecam pihak pabrik dan pemerintah yang telah menelantarkan para buruh. “Pak Bupati tolong temui kami,” teriak Helmy. Dalam orasi di depan pemkab itu, Helmy menyebut para buruh sudah sering datang ke Banyuwangi untuk memprotes kebijakan pabrik yang telah memecatnya. Tetapi, selama ini Bupati Abdullah Azwar Anas belum pernah menerima mereka. “Kami jauh-jauh dari

Muncar, tolong temui kami,” pinta salah satu buruh. Hampir dua jam para buruh menggelar orasi di depan kantor pemkab. Lantaran yang ditunggu tidak muncul, para buruh yang sebagian besar perempuan itu tampak kecewa. “Katanya akan mencarikan lapangan pekerjaan, menemui kami saja tidak mau,” protes beberapa buruh. Saat berada di depan kantor pemkab, para buruh tersebut sempat ditemui Plt Asisten Sosial Ekonomi Bambang Sudjarwo dan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsos Nakertrans) Iskandar Azis. Tetapi rupanya, kedua pe-

jabat yang berkompeten tersebut tidak memuaskan hati para buruh. “Bapak Bupati mana janjimu yang akan memperhatikan nasib orang kecil,” kata buruh dengan suara lantang.

Puas berorasi di depan kantor pemkab, dengan pengawalan aparat kepolisian, para buruh kembali melakukan long march menuju kantor Kejaksaan Negeri (Kejari)

Banyuwangi di Jalan Jagung Suprapto. Setelah mendatangi kejari, rombongan buruh tersebut langsung pulang dengan melewati rute yang sama. (abi/c1/bay)

Diajari Bikin Kompos dan Kerajinan n MULAI... Sambungan dari Hal 25

Sampah plastik, kresek, dan sejenisnya, bisa dimanfaatkan menjadi tempat tisu, tas, bunga, dan berbagai hiasan yang bernilai jual. Plt Kepala BLH Banyuwangi, Abdul Rachman mengatakan,

sosialisasi pengelolaan sampah itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Banyuwangi Hijau dan Bersih. “Semoga kegiatan ini bisa memberikan pemahaman kepada para pelajar dan masyarakat Banyuwangi terhadap tata cara pengelolaan sampah dengan benar yang bermanfaat dan

menghasilkan keuntungan,“ jelasnya. Rachman berharap kesadaran masyarakat Banyuwangi terhadap kebersihan lingkungan semakin meningkat. Masyarakat juga wajib mengetahui cara pengelolaan sampah dengan baik. Diharapkan, nanti akan tercipta lingkun-

gan yang bersih dan tertata dengan baik. “Mari lakukan mulai dari lingkungan sekitar kita sendiri, seperti RT, sekolah, dan kantor. Sebab, sampah yang dihasilkan rumah tangga dan industri masih bisa dimanfaatkan menjadi berbagai barang yang berguna,” tuturnya. (*/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

KURANG RESPONS: Puluhan buruh PT Maya Muncar berorasi di teras gedung DPRD Banyuwangi kemarin. Sayangnya, tak seorang pun anggota DPRD yang menemui mereka.

Dipertemukan Malah Saling Bersikukuh Minggu Depan Giliran Reklame Genteng n MANTAN... Sambungan dari Hal 25

Para mantan kasir dan pramuniaga yang mengalami nasib seperti itu berjumlah 15 orang. Mereka sudah dikumpulkan di rumah Ahay di Jalan Mendut, Banyuwangi, pada 20 September 2011. Dalam pertemuan tersebut, mereka sudah menjelaskan bahwa mereka tidak pernah mencuri. “Kami semua sudah menyampaikan yang sebenarnya, tapi Pak Ahay malah marah,” ujar Febry. Seorang mantan karyawan lain menambahkan, meski sudah dijelaskan yang sebenarnya, ternyata bos supermarket tersebut tetap tidak percaya. Bahkan, seorang anggota polisi mengancam akan memenjarakan mereka bila mereka tidak mau mengakui. “Dua wartawan juga mengancam akan menulis di media bila kami tidak mau mengaku,” sebut perempuan itu. Untuk membuktikan ancamannya, 15 karyawan supermarket itu sempat dibawa ke Mapolres Banyuwangi dengan mengendarai dua mobil. Tetapi, setiba di mapolres, para karyawan supermarket itu tidak diperbolehkan turun dari mobil. “Dari polres kami dibawa lagi ke rumah

Pak Ahay,” terangnya. Tujuh karyawan yang mengadu ke Ruliyono itu membeberkan, bos supermarket itu menyatakan bahwa barang yang telah diambil karyawannya cukup banyak. Oleh karena itu, mereka harus membayar ganti rugi senilai barang yang hilang. Dari 15 karyawan, nilai barang yang hilang mulai Rp 1,26 juta hingga Rp 48 juta. “Saya diminta mengembalikan kerugian Rp 3.150.000,” ujar Febry. Selanjutnya, hampir semua mantan karyawan supermarket itu telah memberi ganti rugi meski belum lunas. Sebagai jaminan, bos supermarket itu menahan ijazah dan motor milik mereka. “Ada yang menyerahkan motor, ijazah, dan perhiasan,” sebut Febry yang diiyakan enam temannya. Merasa menjadi korban ketidakadilan, para karyawan Vionata itu mendatangi Polres Banyuwangi pada 29 September 2011 lalu. Mereka melaporkan bos supermarket Vionata, oknum anggota polisi, dan dua oknum wartawan yang belum diketahui identitasnya. “Kami datang ke DPRD kali ini untuk minta perlindungan. Karena kami telah menandatangani pernyataan mencuri, padahal pengakuan itu dilakukan karena dipaksa,” sebutnya.

Menanggapi pengaduan warga itu, Ruliyono sempat menghubungi Ahay melalui telepon seluler. Tak berapa lama kemudian, Ahay datang ke gedung DPRD untuk memenuhi panggilan tersebut. Dalam pertemuan itu, Ahay bersikukuh bahwa 15 karyawan tersebut memang melakukan tindakan tersebut. Apalagi, kata Ahay, para karyawan tersebut juga telah mengakui perbuatannya sesuai surat pernyataan yang dibuat. Mendengar penjelasan bos supermarket di ruang wakil ketua DPRD tersebut, mantan karyawannya tersebut langsung membantah. Lantaran Ahay juga bersikukuh atas pendapatnya, adu mulut antara beberapa mantan karyawan dan Bos Vionata itu pun sempat terjadi. “Pak Ahay menuding mantan karyawannya mencuri berdasar pengakuan, sedang para karyawan membantah telah mencuri,” kata Ruliyono. Ruliyono berharap, kasus yang menimpa Ahay dan karyawannya itu diselesaikan secara kekeluargaan. Tetapi, kedua belah pihak bersikukuh dengan pendirian masing-masing. “Akan kita hearing saja, karyawan dan Pak Ahay kita panggil untuk duduk bersama,” cetusnya. (abi/c1/bay)

Banyak Danau dan Terowongan n PEMBUAT... Sambungan dari Hal 25

Konon, turis yang memasang gembok di situ suatu saat nanti akan bisa kembali ke Salzburg. Selain itu, ada yang meyakini bahwa harapannya juga akan terkabul. Dari Salzburg, rombongan kami diantar bus Vega Tour milik perusahaan di Republik Ceko, yang disopiri Lambreta, menuju Innsbruck. Di kota yang masih berada di wilayah Austria itu kami hanya menumpang menginap semalam di Hotel Grauer Bar. Lantaran tiba di sana sudah malam, saya tidak bisa melihat banyak sudut kota. Bersama beberapa teman, saya mencoba menjelahi kota dengan jalan kaki. Namun, semua toko sudah tutup, kecuali kafe dan tempat hiburan malam lain. Jadi, tidak ada suvenir atau makanan khas yang bisa dibeli di kota ini. Seperti Salzburg, Innsbruck juga berada di lembah pegunungan. Hawanya sangat dingin. Ada wisata perjalanan ke pegunungan, sehingga bisa menikmati hamparan kota dari atas gunung. Keesokan harinya, rombongan langsung meninggalkan Innsbruck menuju Luzern, Swiss. Sebelum memasuki wilayah perbatasan Swiss, kami melewati sebuah kota kecil bernama Vaduz. Kota yang asri dengan istana di atas bukit itu merupakan ibu kota sebuah negara kecil bernama Liechtenstein. Dengan ditambah Liechtenstein, maka ada enam negara yang saya jelajahi, selain Jerman, Austria, Ceko, Swiss, dan Perancis. Hanya saja, negara ini memang sangat kecil, bahkan lebih mirip sebuah kota. Luasnya masih kalah dibanding Kabupaten Banyuwangi. “Saking kecilnya negara ini, dengan mengendarai sepeda pancal saja bisa mengelilingi seluruh wilayahnya dalam tempo tiga jam,” ungkap Nany Wijaya, direktur Jawa Pos, yang pernah tinggal beberapa hari di Liech-

DOK.IRWAN/RaBa

INDAH: Irwan menikmati kesejukan udara di Danau Walensee.

tenstein. Menurut Nany, jumlah penduduk negara Liechtenstein sangat sedikit. Bahkan, lebih banyak jumlah turis yang berkunjung daripada jumlah penduduknya. Jangan heran, bila rumah penduduk juga lebih sedikit dibanding jumlah hotel dan bank. “Tetapi, di sini ada banyak bank, hotel, dan kantor perwakilan perusahaan,” bebernya. Rombongan menyempatkan diri makan siang dengan menu makanan lokal. Daging ayam yang disuguhkan bersama nasi berbeda ukurannya dibanding potongan ayam di Banyuwangi atau Situbondo. Betapa tidak, paha ayam yang disajikan mirip paha kalkun atau angsa, karena besar sekali. Saya sempat melihat-lihat kota Vaduz. Tidak butuh waktu lama untuk mengelilinginya dengan berjalan kaki. Ada

beberapa toko suvenir, roti, pakaian, dan sepatu di sekitar terminal pemberhentian bus. Di depan sebuah kantor juga berdiri beberapa patung unik. Selain patung Pangeran Franz Joseph, ada juga patung tiga ekor kuda berwarna keemasan dengan landasan berbahan besi. Tidak jauh dari situ juga ada patung seorang pria duduk di kursi yang tinggi. Yang menarik, pembuat patung tersebut adalah orang Indonesia. “Pembuatnya bernama Fauzi, asal Bekasi. Dia lulusan ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) Jogjakarta. Sekarang dia tinggal di Swiss,” kata Djoko Susilo, Duta Besar Indonesia untuk Liechtenstein dan Swiss. Nah, pemandangan di sepanjang perjalanan dari Vaduz menuju Luzern cukup indah. Deretan pegunungan, dari jauh tampak guratan-guratan

putih mirip salju. Banyak ditemukan danau di tepi jalan, seperti danau Walensee yang panjangnya puluhan kilometer. Pemandangan rumah kayu di hamparan rumput hijau di tepi danau yang seberangnya pegunungan, tampak menyejukkan. Hawa yang tidak terlalu dingin dengan udara bersih bebas polusi terasa segar di penciuman. Yang menarik, perjalanan menuju Swiss harus menembus banyak bukit cadas dengan jurang yang curam. Konstruksi jalan juga tidak mungkin dibangun menanjak atau melingkari bukit karena medan sangat sulit. Akhirnya, jalan dibuat menembus bukit dan dibangun terowongan berkilokilometer. Selama perjalanan, saya menemukan puluhan terowongan serupa. Setiap masuk terowongan dengan penerangan lampu terang benderang, rambu-rambu lengkap, dan telepon emergency, itu saya selalu menerka-nerka berapa biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya. Jika di Indonesia pasti menghabiskan dana triliunan rupiah. Saya sangsi terowongan serupa bisa dibangun di Indonesia karena akan menelan biaya sangat besar. Apalagi, harus mengundang kontraktor asing untuk membangunnya. Entah berapa tahun baru bisa menyelesaikan satu terowongan. Celakanya, dana proyeknya bisa bocor karena menjadi bancakan dan dikorupsi oknum pejabat. Yang mencengangkan lagi adalah jalur cable car atau kereta gantung yang menghubungkan puncak gunung bersalju dengan lokasi terbawah. Kereta gantung itu bisa ditemukan di Innsbruck dan Mount Titlis, Swiss. Yang menarik, saya menemukan brosur wisata berbahasa Indonesia di wisata salju tersebut. Kenapa pengelolanya sampai menyediakan informasi dalam bahasa Indonesia? Anda penasaran? Simak lanjutan kisah tentang pendakian Mount Titlis besok! (bersambung)

n COPOT... Sambungan dari Hal 27

“Namun, karena kekurangan tenaga akhirnya kami tunda Minggu depan,” katanya kepada RaBa kemarin (26/10). Ustady menuturkan, kemarin lusa pihaknya sudah menjadawalkan pemotongan

papan reklame tersebut. Namun, pada saat bersamaan dia dan anggotanya sibuk menurunkan papan reklame ilegal di Kota Banyuwangi malam sampai pagi. Makanya, minggu depan pihaknya merancang pemotongan papan reklame di Gen teng yang tertunda itu.

“Insyaallah hari Senin pekan depan,” janjinya. Rencananya sanksi serupa juga akan dilakukan di Kecamatan Rogojampi. Sebab, salah satu papan reklame di lokasi itu juga ilegal. “Jadi, kemungkinan bareng dengan yang di Rogojampi,” cetusnya. (azi/c1/irw)

Petani Harus Tetap Untung n TIGA APTR... Sambungan dari Hal 36

Sumitro menegaskan, hubungan pengurus APTR dengan petani, PG, dan SPBUN— selain di PG Asembagus— sangat harmonis. Makanya mereka tidak pernah berdemo. “Jadi, ribut-ribut pengiriman tebu keluar daerah itu murni masalah PG Asembagus,” tegas Sumitro. Dikatakan Sumitro, saat bertemu bupati, dirinya sudah menegaskan agar bupati tidak menerbitkan SE tentang larangan pengiriman tebu ke luar daerah. Sebab, itu bisa berakibat fatal jika bupati di daerah lain menerbitkan SE

yang sama. Sebagian besar PG di Situbondo, kata Sumitro, merupakan PG lemah. Lemah dalam arti, sarana mesin giling sudah tua dan lemah dalam memenuhi bahan baku. Pada 2007 dan 2010 sejumlah petani harus mengirim tebu ke luar daerah karena mesin PG Wringinanom rusak berat. Jika bupati mengeluarkan SE larangan pengiriman tebu ke luar daerah, maka nasib PG Pandjie dan PG Olean yang tidak memiliki lahan luas akan cepat tamat. Sebab, petani luar daerah juga akan dilarang bupatinya mengirim tebu ke wilayah PG di Situbondo. Nasib pekerja di PG tetap akan

menjadi pertaruhan. H. Taufiq, ketua APTR PG Olean mengatakan, selama ini dirinya tidak pernah melarang petani mengirim tebunya ke PG di mana saja yang lebih menjanjikan. Sebab, itu hak petani. “Kecuali bagi petani yang memang punya tanggungan ke PG setempat,” terangnya. Apalagi, pengurus APTR tidak jarang yang mengirimkan tebu ke luar daerah. “Jadi sekarang solusinya hanya satu, yaitu bagaimana cara memberikan solusi yang juga membuat petani merasa untung dengan tetap menggiling tebunya di PG setempat,” pungkas Taufiq. (pri/c1/aif)

Larangan Sangat Tidak Masuk Akal n PETANI... Sambungan dari Hal 36

penjualan gula (lelang) dan pertanggungjawaban dana bongkaratun dari pemerintah untuk petani dilakukan dengan baik, transparan, dan akuntabel. “Petani tebu telah kehilangan kepercayaan terhadap APTR, di antaranya karena potongan sumbangan untuk kas APTR sebesar Rp 10–15 rupiah per kg tidak transparansi. Mereka (petani) sebenarnya bukan

anggota APTR, tapi kok tiba-tiba mengklaim anggota APTR,” jelentreh Sayonara. Diungkapkannya, petani tebu merupakan bagian dari pelaku usaha yang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesempatan dan proteksi dari pemerintah atas praktik monopoli atau persaingan usaha tidak sehat. Ali Masduki, anggota KPTRM mengungkapkan, larangan mengirim tebu keluar daerah sangat tidak masuk akal.

Pasalnya, kecilnya harga yang diberikan PG dibanding pemborong luar daerah membuat petani mengalami kerugian yang tidak sedikit. Dalam satu hektare, kata dia, petani bisa rugi hingga Rp 10 juta jika tetap dijual kepada PG. “Saya saja kalau dihitung-hitung bisa rugi hingga Rp 200 juta. Jadi, kalau masih ada larangan petani mengirim tebu keluar daerah, berarti mereka menginginkan petani jadi tumbal PG,” tandas Ali Masduki. (pri/c1/aif)

Kerap Persembahkan Prestasi n DRUM BAND... Sambungan dari Hal 36

“Ini tentu bukan pekerjaan mudah, tapi dengan kerja keras, kekompakan dan doa semua bisa tercapai,” ungkap perempuan berjilbab itu. Drum band merupakan salah satu jenis ekstrakurikuler di SDI Al Abror. Untuk benar-benar memaksimalkan kemampuan siswa yang tergabung dalam grup drum band, sekolah mendatangkan dua pelatih professional dari luar kota. Dalam seminggu siswa berlatih dua kali. Tidak semua siswa bisa lel-

uasa masuk ke grup drum band. Semuanya harus melewati seleksi yang ketat. “Artinya siswa-siswi yang dimasukkan dalam grup drum band adalah mereka yang memang memiliki bakat dalam bermusik,” terang Fita. Selain drum band, di SDI Al Abror ada ekstrakurikuler tari, pencak silat, bina vokal, tartil quran dan hadrah. Dengan banyaknya pilihan ekstrakurikuler diharapkan akan kian memudahkan siswa mengembangkan bakat yang dimilikinya. Hingga saat ini, usia SDI Al Abror masih delapan tahun. Meski demikian, prestasi akademik maupun non-akademik

sudah seringkali dipersembahkan. Sehingga jangan heran jika sekolah ini mendapat apresiasi tersendiri dari masyarakat. Setidaknya ini bisa dilihat dari jumlah siswanya yang terus meningkat. “Saat ini 400 siswa lebih,” ungkap Fita. Dia bersyukur atas pencapaian prestasi gemilang yang sudah diraihnya. Meski demikian, itu bukanlah puncak. Sebaliknya, itu merupakan awal untuk yang lebih baik. “Prestasi ini terwujud karena kerjasama yang baik antara wali murid, sekolah, siswa, tentunya juga komite dan yayasan,” sebutnya. (pri/adv/aif)

Jalani Perawatan di Rumah Sakit n GAFUR... Sambungan dari Hal 36

Kasatreskrim AKP Sunarto membenarkan pihaknya menerima laporan dari dua kontraktor tersebut. Hingga kemarin, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. “Seluruh pihak yang terlibat akan kami panggil

untuk dimintai keterangan,” terangnya. Diberitakan sebelumnya, Amir melaporkan Gafur dan Jakfar Sodik kepada petugas Polres Situbondo. Dia mengaku dianiaya bapak-anak tersebut. Akibatnya, korban harus menjalani perawatan d i Ru m a h S a k i t ( R S ) d r. Abdoerrahem, Situbondo. Selain lebam di pipi, Amir

ju ga mengeluh pusing dan sesak napas. Aksi pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 10.00 di kantor Pemkab Situbondo. Diduga kuat, pemicunya adalah tender proyek. Sumber lain menyebut, kejadian itu dipicu perbedaan persepsi mengenai maraknya kontraktor dari luar daerah yang mengikuti lelang di Kota Santri. (sgt/c1/aif)


36

JJawa awa Pos-nya Kota Santri

Kamis Kam mis 27 O Oktober Okt Ok kktto obe ob b r 2011

Drum Band SDI Al Abror Borong Juara SITUBONDO – Tak selamanya prestasi yang gemilang membutuhkan waktu lama untuk mencapainya. Setidaknya ini dibuktikan grup drum band Sekolah Dasar Islam (SDI) Al Abror Situbondo. Meski belum berumur satu tahun, namun grup drum band lembaga pendidikan yang berada di sebelah barat Alun-alun Kota Santri ini sudah mampu menjuarai perlombaan di tingkat kabupaten. Pada 20 Juni lalu mampu meraih juara II dalam lomba drum band memperingati harlah NU, baru-baru ini saja mampu menyabet juara I lomba drum band dalam “Pesta Rakyat Adira’.

MAK NYUS..

Rela Bersitegang Demi Bantu Rakyat MENJADI anggota DPRD merupakan masa yang tepat untuk mengabdikan diri kepada rakyat. Selain memiliki kewenangan, saat menjadi wakil rakyat secara ekonomi juga terjamin. Sehingga, waktu benar-benar bisa dimaksimalkan untuk konsentrasi mengurusi kepentingan masyarakat. Setidaknya itulah yang dilakukan Hartatiningsih, anggota Fraksi Partai Golkar setelah hampir tiga tahun menjabat sebagai anggota DPRD Situbondo. “Apalagi di sebagian benak masyarakat, anggota DPRD itu dinilai bisa mengatasi semua masalah,” ujar Hartatiningsih. Itu memang tak bisa dipungkiri. Hartatiningsih seringkali diminta bantuan masyarakat untuk mengurus dalam hal-hal yang sangat sepele sekalipun. Misalnya, mengurusi warga y ng kena tilang p ya yang polisi lalu lintas hingga penga pengajuan KTP atau keluar yang tak kunkartu keluarga selesa jung selesai. “Seringk “Seringkali mengurusi masalah-m masalah-masalah seperti itu. Bagi ssejumlah orang menguru hal-hal i t u mengurusi mungki dinilai tak mungkin berleve Tapi, betapa berlevel. bagi masyarakat keit sesuatu yang cil itu t tak ternilai jika kita ben benar-benar bisa m e n o l o n g n y a ,” pa paparnya. B Bahkan, Harta tatiningsih bukan h hanya sekali dua k bersitegang kali d dengan petugas d lapangan. Sedi b bab, perempuan a Kendit ini jaasal r rang sekali meng geluarkan ident titasnya sebagai w wakil rakyat. Kecuali dalam keadaan kepepet. ((pri/aif)

“Alhamdulillah, berkat prestasi itu kita bisa mendapatkan piala dan piagam uang pembinaan serta hadiah berupa lemari tiga pintu. Kita bangga karena meski usia grub drum band kita masih belia, namun sudah mampu mengukir prestasi meski masih di tingkat kabupaten,” terang Kepala SDI Al Abror, Fita Ariyani, SPd, MPd. Menyabet juara pertama memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Grup drum band SDI Al Abror harus menyingkirkan belasan pesaingnya yang datang dari Situbondo dan sejumlah kabupaten tetangga n Baca Drum Band...Hal 35

EDY SUPRIYONO/RaBa

BERPRESTASI: Penampilan grup drum band Sekolah Dasar Islam (SDI) Al Abror dalam suatu kesempatan.

Pelajar SMP Tusuk Siswa SMA Saling Ejek saat Main PS SITUBONDO - Tidak terima lantaran sering diejek saat bermain play station (PS), seorang siswa SMP berinisial Rh, 15, warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, nekat menusuk remaja yang berusia jauh lebih tua. Akibatnya, korban Marsudi, 18, warga Dusun Gedangan, Desa Wringinanom, Kecamatan Asembagus, mengalami luka parah akibat tusukan sedalam lima centimeter (cm) di dada. Tragedi berdarah itu terjadi sekitar pukul 20.00 Selasa (25/10). Awalnya, Rh dan Marsudi saling ejek saat bermain game di salah satu rental PS di kawasan Kecamatan Asembagus. Entah bagaimana ceritanya, perang mulut itu berubah menjadi aksi kekerasan. Pelaku tiba-tiba menusuk tubuh korban menggunakan sebilah pisau dapur. Akibatnya sudah bisa ditebak, Rh harus berurusan dengan pihak berwajib. Dia dicokok petugas saat berada di rumahnya beberapa saat setelah kejadian. Hingga kemarin siang (26/10), Rh masih menjalani penyidikan intensif di Mapolres Situbondo. Kepada Radar Banyuwangi (RaBa), Rh mengaku nekat menusuk tubuh korban karena jengkel sering dipukuli korban. “Sebelumnya, saya tidak pernah melawan karena tubuh dia (Marsudi) lebih besar daripada tubuh saya. Dia kan sudah kelas dua SMA,” terang Rh. Menurut Rh, sesaat sebelum kejadian, korban melayangkan beberapa bogem mentah ke kepala Rh. Mendapati hal itu, korban langsung pulang ke rumahnya dan mengambil sebilah pisau dapur. Setelah itu, Rh kembali ke rental PS tersebut. Tanpa banyak basa-basi, dia langsung menusukkan pisau tersebut ke tubuh korban. “Saya hanya membela diri. Saya tidak tahu pisau itu mengenai bagian tubuhnya (Marsudi) yang sebelah mana. Karena saat menusuk, saya tidak sadar,” kilah bocah

SIGIT HARIYADI/RaBa

AMBIL SIDIK JARI: Rh saat menjalani pemeriksaan di ruang unit PPA Mapolres Situbondo kemarin (26/10)

berkulit sawo matang tersebut. Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto membenarkan pihaknya mengamankan bocah yang diduga kuat pelaku penusukan tersebut. “Pelaku kita tangkap di rumahnya. Saat ini (kemarin) dia (Rh) masih kami

amankan di mapolres,” ujarnya. Menurut Sunarto, korban penusukan tersebut harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) dr. Soebandi, Jember. Pasalnya, saat dilarikan ke puskesmas terdekat, tim medis sudah tidak

Petani Tebu Minta APTR Dibubarkan

EDY SUPRIYONO/RaBa

APA POLEH

Gafur Ganti Laporkan Amir SITUBONDO - Ancaman Abdul Gafur, 50, dan Jakfar Sodik, 30 (keduanya kontraktor asal Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo), melaporkan balik rekannya sesama kontraktor bernama Amiruddin, 31, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, kepada polisi ternyata bukan isapan jempol. Gafur dan Jakfar mendatangi ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Situbondo. Bapak-anak itu melaporkan Amir—sapaan akrab Amiruddin—dengan tuduhan yang berbeda. Gafur melaporkan Amir dengan tuduhan pencemaran nama baik, sedangkan tuduhan yang dilontarkan Jakfar kepada Amir adalah tindak pidana penganiayaan. Menurut Gafur, dia sama sekali tidak mengetahui perkelahian yang terjadi antara putranya dan Amir. “Memang sebelumnya saya terlibat perang mulut dengan Amir. Tetapi, saat dia berkelahi dengan Jakfar, saya tidak tahu. Sebab, sesaat setelah keluar ruang panitia lelang, saya dan Amir sama-sama keluar ruangan lalu duduk di tempat terpisah,” ujarnya. Gafur menjelaskan, dia terpaksa melaporkan Amir dengan tuduhan pencemaran nama baik, karena saat terlibat adu mulut, Amir melontarkan kata-kata yang tidak etis kepadanya. “Amir menyebut saya dengan kata-kata kotor. Banyak kok saksinya,” tandasnya. Saat melapor kepada polisi, Jakfar mengaku dipukul Amir sebanyak tiga kali dengan tangan kosong hingga mengalami memar di pelipis. Atas pukulan itu, Jakfar juga mengeluh pusing n Baca Gafur...Hal 35

mampu menangani lukanya. Begitu saja saat korban dirujuk ke RS dr. Abdoerrahem, Situbondo. “Kami menerjunkan petugas untuk memantau kondisi korban di RS Jember,” pungkas Sunarto. (sgt/c1/aif)

EDY SUPRIYONO/RaBa

RAPATKAN BARISAN: Pengurus APTR di PG Wringinanom, Olean, dan Pandjie, mendukung langkah bupati menarik surat edaran (SE) yang melarang pengiriman tebu keluar daerah.

Tiga APTR Dukung Pembatalan SE Bupati SITUBONDO - Pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) di tiga pabrik gula (PG) Situbondo merapatkan barisan. Mereka mendukung langkah Bupati Dadang Wigiarto membatalkan surat edaran (SE) yang melarang petani mengirim tebu ke luar daerah. Langkah yang ditempuh pengurus APTR di PG Wringinanom, Olean, dan Pandjie, itu berseberangan dengan perjuangan APTR PG Asembagus. Bersama PG Asembagus dan Serikat Pe-

kerja Perkebunan (SPBUN), APTR Asembagus justru menyayangkan langkah bupati membatalkan SE tentang larangan pengiriman tebu keluar daerah. Bahkan, mereka mengancam akan melakukan demo dengan massa lebih besar. “Kita memang perlu menegaskan ini, karena permasalahan ini sebenarnya masalah di internal PG Asembagus. Jadi, kita tidak ingin APTR yang lain tercemar gara-gara dinilai tidak mendukung perjuangan petani,” terang Sumitro, ketua

APTR PG Wringinanom. Menurut dia, sejak awal pengurus APTR di tiga PG tersebut tidak pernah tahu dan tidak pernah diajak koordinasi atas rencana demo besar-besaran yang dilakukan pengurus APTR, SPBUN, dan petani-buruh di lingkungan PG Asembagus Jumat (21/10) lalu. “Namun, mereka mengatasnamakan APTR Indonesia. Padahal, dengan APTR pusat pun tak pernah berkoordinasi,” ungkap Sumitro n Baca Tiga APTR...Hal 35

SEMENTARA itu, sekelompok petani tebu yang menamakan dirinya Kelompok Petani Tebu Rakyat Mandiri (KPTRM) kemarin mendatangi kantor DPRD Situbondo. Mereka membawa sejumlah aspirasi, di antaranya menuntut pembubaran Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dan revitalisasi pabrik gula (PG). KPTRM tidak datang sendirian. Mereka didampingi LSM Gerakan Peduli Aspirasi Rakyat (Radar). Tuntutan pokok mereka ditempelkan dalam sebuah poster yang juga dibawa hingga ke ruang pertemuan. KPTRM

itu ditemui sejumlah anggota Komisi II DPRD. “Kami tidak mendukung demo APTR dan karyawan PG Jumat 21 Oktober lalu. Aksi mendesak bupati menerbitkan SE larangan mengirim tebu keluar daerah itu berlebihan dan merupakan bentuk arogansi sistematik,” papar Ketua LSM Radar, Sayonara, yang bertindak sebagai juru bicara. Kata dia, petani Situbondo sebenarnya lebih setuju tebu digiling di PG di daerahnya. Yang penting, harga beli tebu, penentuan rendemen, n Baca Petani...Hal 35

EDY SUPRIYONO/RaBa

KECEWA APTR: Anggota KPTRM dan LSM Radar di ruang rapat gabungan DPRD Situbondo kemarin.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.