Radar Banyuwangi 11 Oktober 2011

Page 6

34

Selasa 11 Oktober 2011

Jajal Turnamen Segitiga Pemanasan Persewangi Jelang Divisi Utama

GALIH COKRO/RaBa

MELUNCUR: Peserta lomba renang Piala KONI Banyuwangi berebut start pertama.

Satria Blambangan Club Juara Umum Kejuaraan Renang Piala KONI Banyuwangi B ANYUWANGI - Satria Blambangan Swimming Club (SBSC) Banyuwangi memastikan diri keluar sebagai juara umum dalam kejuaraan renang Piala KONI Banyuwangi yang digelar di kolam renang Mendut Sport Center Minggu (9/10) kemarin. Dalam ajang tersebut, klub renang asli Kota Banyuwangi itu sukses membukukan 10 medali emas dan dua perunggu. Dalam kejuaraan yang diikuti sejumlah duta kota tetangga, di antaranya Bondowoso, Situbondo, Jember, Lumajang, dan Probolinggo, perenang tuan rumah tampil mendominasi di berbagai kategori dan usia yang dipertandingan. Meski demikian, perlawanan perenang luar Banyuwangi juga tidak kalah hebat. Di klasemen akhir perolehan medali, kontingen Probolinggo, Bromo Tirta, menyodok ke posisi kedua. Posisi ke tiga ditempati Tirta Meru dari Lumajang. Sukses yang dipetik Satria Blambangan SC di kandang sendiri semakin lengkap dengan capaian yang ditorehkan anggota skuadnya. Ada tiga perenang dari klub renang di bawah naungan PRSI Banyuwangi itu yang dinyatakan berhak menyandang titel sebagai atlet terbaik. Mereka adalah Arin Nahda Zafira yang menyumbangkan 6 emas, Mariesca Regina Ratuwishally dengan kalungan 3 emas dan 2 perunggu, serta Karina Olivia Gunawan dengan donasi 4 medali emas. Ketua PRSI Banyuwangi, Joko Triyadni menyatakan, even ini menjadi modal berharga bagi Banyuwangi sebelum terjun di Piala KONI Jawa Timur akhir tahun ini. Dia menyebut, perkembangan prestasi renang Banyuwangi mengalami perkembangan cukup signifikan. “Lewat kejuaraan yang lebih banyak dan kontinu, kita yakin potensi meraih prestasi lebih baik lagi sangat besar,” katanya. (nic/als) MASUK PANTAUAN: Rusdianto petenis muda Banyuwangi saat berlatih untuk menghadapi Porprov beberapa waktu lalu. NIKLAAS ANDRIES/RaBa

Pelti Godok 20 Petenis Junior Dipersiapkan Tampil di BOY 2011 B ANYUWANGI – Pengkab Pelti Banyuwangi rupanya tidak ingin menjadi sekadar jadi penonton dalam gelaran kejuaraan nasional tenis bertajuk Banyuwangi Open Yunior (BOY). Dalam even yang akan disentralkan di lapangan tenis GOR Tawang Alun tersebut, induk pembina olahraga tenis lapangan itu mulai mematangkan komposisi atletnya yang akan turun di ajang tersebut. Menghadapi even yang mempertandingkan nomor ganda dan tunggal putra-putri dalam kategori kelompok umur 10 hingga 18 tahun, Pelti Banyuwangi kini menyiapkan lebih kurang 20 petenis junior terbaiknya untuk diterjunkan dalam kejuaraan berstatus TDP (Tenis Diakui Pelti) ini. Status BOY yang diakui oleh Pelti itu menjadi kredit poin tersendiri bagi peserta yang turut serta dalam ajang ini. Minimal, partisipasi mereka bisa menaikkan peringkat atau grade untuk bisa tampil di sebuah kejuaraan tertentu. Hal ini penting bagi petenis, sekaligus untuk meningkatkan pamor petenis itu sendiri dalam sebuah kejuaraan di kemudian hari. Apalagi, even ini akan dipimpin langsung oleh wasit nasional. Tentu saja, gengsi dan iklim kompetisi yang disajikan akan lebih kompetitif. Meski berlabel kejuaraan junior, BOY dipastikan akan diikuti oleh petenis dari berbagai peringkat yang ada saat ini. Ketua Pelti Banyuwangi Slamet Karyono mengatakan, BOY terus mendapat sambutan hangat dari petenis junior di penjuru tanah air. Beberapa petenis dipastikan akan turut serta dalam even yang akan disentralkan di lapangan tenis GOR Tawang Alun ini. ”Sudah banyak yang menyatakan minatnya untuk ikut,” katanya. (nic/als)

BANYUWANGI – Persiapan menyongsong kompetisi Divisi Utama terus dikebut jajaran petinggi tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut. Di antara persiapan itu tampak dengan pematangan rencana uji coba yang akan dijalani oleh skuad hasil seleksi Persewangi pertengahan bulan ini. Tidak hanya single pertandingan, pengurus berencana menggelar pertandingan segitiga dalam tajuk Piala Bupati Banyuwangi. Dua tim kini digadang menjadi mitra tanding pasukan Yudi Suryata itu. Tim tersebut adalah All Star Legiun Asing dan Bali Devata, mantan klub Liga Primer Indonesia. Meski belum ditentukan waktunya, pengurus Persewangi sudah memplot kedua tim tersebut sebagai mitra tanding skuad The Lasblang sebelum terjun ke kompetisi Divisi Utama. Ketua Persewangi Nanang Nur Ahmadi mengatakan, rencana uji coba memang terus dimatangkan. Bila selama ini Persewangi akan menggelar sparing dengan All Star Legiun Asing, maka kali GALIH COKRO/RaBa ini lawan uji coba bertambah satu lagi. “Selain All Star Legiun Asing tadi, kita DIMATANGKAN: Pemain Persewangi terus memantapkan latihan jelang kompetisi Divisi Utama. Hingga kini, kompetisi kasta akan datangkan juga Bali Devata,” katanya. kedua di Indonesia itu belum juga diumumkan kapan digelar. Bali Devata notabene bukan merupakan tim kemarin sore. Tim anggota Dewata ini tentu akan menjadi nilai sanakan? Nanang mengatakan, pihak- menunggu kehadiran Bupati BanyuLPI ini merupakan tim tangguh. Bisa plus untuk Persewangi sebelum terjun nya akan berusaha menggelar game wangi Abdullah Azwar Anas dari Amepada bulan ini juga. Selain itu, tokoh rika. “Kita akan gelar uji coba ini setemenjajal kekuatan tim asal Pulau ke Divisi Utama musim depan. Lalu, kapan uji coba ini akan dilak- MWCNU Rogojampi ini juga akan lah bupati datang,” bebernya. (nic/als)

Soal Stadion, Serahkan Saja ke Pemerintah Nanang Tanggapi Usul Penghentian Proyek Stadion BANYUWANGI - Kekhawatiran pembangunan tribun Stadion Diponegoro, Banyuwangi, berefek terhadap kiprah Persewangi di Divisi Utama terus mengundang perhatian sejumlah elemen bola. Selain ada yang ketakutan Laskar Blambangan tidak bisa menggelar laga kandang di home base-nya sendiri, juga tidak sedikit yang cemas para pemain akan cidera saat berlaga. Itu cukup beralasan mengi-

ngat potensi masuknya partikel material pembangunan stadion cukup besar. Apalagi, pengerjaan tribun senilai Rp 1,056 miliar itu dilakukan sebelum kompetisi berjalan. Potensi adanya benda berbahaya masuk ke arena pertandingan sangat besar. Kondisi inilah yang menjadi kekhawatiran tersendiri di kalangan suporter sepak bola dan pemerhati bola di Banyuwangi. Selain mengancam keselamatan pemain, pembangunan itu juga mengancam kesiapan Stadion Diponegoro sebagai kandang Persewangi. Molornya pengerjaan tribun membuat Persewangi teran-

cam tidak bisa menggelar laga home di kandang sendiri. Imbas kekhawatiran tersebut, barisan Laros Jenggirat meminta agar pembangunan stadion dihentikan terlebih dahulu. Mereka menganggap bila diteruskan akan memiliDOK/Raba DOK/RaBa ki efek yang luar biaNanang Hermanto sa. “Persewangi bisa tidak main di kandang dan juga membuat PSSI angkat suara. kasihan pemain,” pinta Ahmad Menanggapi dua kekhawatiran Mustain, ketua Laros Jenggirat. yang disampaikan para suSementara itu, kekhawatiran porter, pengurus Persewangi yang disuarakan barisan pen- menyerahkan sepenuhnya dukung Persewangi belum kepada pemerintah. Namun,

petinggi tim berjuluk Laskar Blambangan itu berharap agar Persewangi tetap menggunakan Stadion Diponegoro sebagai home base. “Soal lainlain kita serahkan pemerintah saja,” ujar Nanang Nur Ahmadi, ketua Persewangi. Ketua DPRD Hermanto mengatakan, pembangunan tribun mustahil dihentikan. Dia menyebut, pengerjaan stadion tesebut mengantongi surat perintah kerja (SPK). Kalau dianggap bakal menganggu kompetisi, politisi asal PDIP itu menyebut bahwa kompetisi resmi Divisi Utama hingga kini belum diumumkan tanggal pastinya. (nic/als)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.