e Paper Koran Madura 27 September 2013

Page 5

PAMEKASAN

5

JUMAT 27 SEPTEMBER 2013 NO.0208| TAHUN II

MALPRAKTIK

Legislator Minta Dinkes Tertibkan Klinik Ilegal PAMEKASAN- Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Kalam meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menertibkan klinik ilegal atau tidak berizin yang kini marak di wilayah itu. “Dinkes jangan berpangkutangan menyikapi maraknya klinik ilegal di Pamekasan ini. Kasus praktik medis di Kecamatan Pakong, Pamekasan, yang telah menyebabkan korban meninggal dunia, jangan sampai terulang lagi,” kata Khairul Kalam di Pamekasan, Kamis. Khairul mengemukakan hal ini menyikapi maraknya oknum perawat yang membuka praktik medis dan klinik ilegal di Kabupaten Pamekasan akhir-akhir ini. Ia juga meminta agar Dinkes juga bisa menindak tegas semua pemilik klinik yang terbukti belum mengantongi izin operasinal.

Ia dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 73 junto pasal 78 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Pasal 106 junto Pasal 197 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Politikus Partai Demokrat ini meminta agar Dinkes juga tidak tebang pilih dalam melakukan penertiban, termasuk klinik yang dikelola oleh pejabat pemkab sekalipun. Seperti Klinik Larasati di Jalan Mandi Laras Pamekasan yang kini berubah fungsi menjadi rumah sakit dan belum mengantongi izin operasional. “Kalau klinik-klinik ilegal ini dibiarkan tumbuh menjamur, kami khawatir akan banyak warga yang akan menjadi korban malpraktik nantinya, seperti yang terjadi di Desa Pakong, Kecamatan Pakong,” terang Khairul Kalam. Oknum perawat Pamekasan yang membuka prak-

tik perawatan media dengan membuka klinik itu adalah perawat RSD Pamekasan bernama Bustami. Bustami sendiri diketahui membuka klinik di rumahnya dan membuka praktik pengobatan medis, setelah terbukti melakukan malpraktik hingga menyebabkan pasiennya lumpuh dan akhirnya meninggal dunia. Korban malpraktik oknum perawat RSD Pamekasan itu bernama Suadah alias Sudeh (42) warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan. Dugaan malpraktik itu terungkap, setelah keluarga korban melapor ke polisi. Saat itu, korban berobat ke klinik milik Bustami pada 2012. Saat itu Sudeh (42) datang ke Klinik Harapan yang menjadi tempat praktik oknum itu di rumahnya di Desa/Kecamatan Pakong, Pamekasan. Korban mengeluhkan pusing-pusing yang dialaminya. Oleh Bustami, Sudeh disarankan melakukan operasi pembedahan, karena di bagian punggungnya ada benjolan yang diduga sebagai penyebab penyakit yang dideritanya. Akan tetapi, setelah operasi ternyata kondisi pasien tidak sembuh, bahkan pandangan mata kian buram, pendengaran terganggu, kemudian lumpuh dan akhirnya meninggal dunia. Polisi sendiri telah mengusut kasus dugaan malapraktik yang dilakukan oknum perawat Bustami itu dan telah menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka dalam kasus itu. Ia dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 73 junto pasal 78 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Pasal 106 junto Pasal 197 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. “Kasus malapraktik dan klinik ilegal sebagaimana yang terjadi di Pakong Pamekasan itu saya kira harus menjadi perhatian instansi terkait, agar tidak ada korban lagi,” kata Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Kalam, berharap. (ant/rah)

AKSI PROTES PEMADAMAN LISTRIK. Seorang pengunjuk rasa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menangis sambil memegang poster ketika berunjuk rasa, di gedung DPRD Sumut, Medan, Kamis (26/9). Mereka memprotes pemadaman listrik yang sering terjadi karena sangat merugikan masyarakat.

Proses Lelang PLMD Molor Sejumlah Calon Rekanan Tak Bisa Penuhi Persyaratan PAMEKASAN - Proses lelang proyek pada Program Listrik Masuk Desa (PLMD) di Kabupaten Pamekasan tahun ini harus ditunda karena sejumlah kontraktor calon rekanan dalam program tersebut belum bisa melengkapi persyaratan yang telah ditentukan. Ketua Panitia Lelang, Bachtiar mengatakan ada beberapa persyaratan yang belum bisa dipenuhi oleh para kontraktor. Lelang itu diumumkan pada 30 Agustus lalu hingga

6 September. Tetapi setelah dilakukan evaluasi terhadap persyaratan yang diajukan, dari enam paket listrik itu tidak ada satu pun calon penyedia jasa yang memenuhi persyaratan. Sehingga mereka

dianggap gugur dan proses tersebut diulang. Padahal kekurangan persyaratan itu sudah diumumkan sejak Tanggal 18 September 2013 lalu. Untuk jadwal lelang, kata Bachtiar, masih diundur dan belum ditentukan. ”Kami sudah jelaskan beserta alasannya. Sudah kami sebutkan satu-persatu,” katanya. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas

dan- Pemdes) Pamekasan, Mohammad Zakir menjelaskan pihaknya sudah menyelesaikan secara keseluruhan administrasi lelang. Namun para calon kontraktor tidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. “Jadi kami akan kirim surat lagi ke panitia lelang untuk diulang karena persyaratan tidak lengkap,” tutur dia. Ada lima kecamatan yang menjadi sasaran PLMD tahun ini, meliputi Dusun

KESELAMATAN JCH

Supir Bus Pengantar Jemaah Calon Haji Dites Urine

PASAR 17 AGUSTUS

Tiga Bangunan Baru Belum Dioperasikan PAMEKASAN - Sebanyak tiga los baru yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 3 miliar di Pasar 17 Agustus Pamekasan sampai kini belum dioperasikan. Padahal pembangunan tiga los itu sudah selesai pada April lalu. Tiga los itu antara lain, los daging, los ikan, dan los peracangan yang kesemuanya terletak di bagian utara pasar. Meski belum dioperasikan, sebagian fasilitas bangunan nampak mulai rusak. Seperti rolling door pada kios di bagian depan. Belum diketahui pasti penyebab kerusakan itu, namun diduga karena ada ulah tangan jahil. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkab Pamekasan Taufikurrahman mengatakan bangunan baru di pasar itu belum dioperasikan, karena masih akan ditambah bangunan pelengkap, seperti paving dan tambahan toko. Sehingga jika dipakasakan dioperasikan sebelum waktunya, dikhawatirkan mengganggu pekerjaan tambahan di lokasi itu. Menurut Taufik, pasar itu nantinya akan dioperasikan setelah bangunan pelengkap sudah selesai digarap. Pekerjaan itu diperkirakan akan menelan waktu cukup lama sehingga dipastikan tidak bisa dioperasikan tahun ini. “Kalau tahun depan, kemungkinan sudah bisa dioeprasikan. Sekarang ini masih mau bangun paving di sisi selatan dan ada tambahan toko. Kalau gak salah sudah ditunjuk pelaksananya,” katanya. Dia jelaskan bangunan baru yang ada di pasar itu, nantinya akan menampung pedagang yang sudah ada di pasar tersebut. Pembagian los direncanakan akan dilotre jika disepakati pedagang di pasar itu. Sebelumnya, Kadisperindag Pemkab Pamekasan, Budi Iriyanto mengatakan jika pembangunan tahun ini dilanjutkan kembali. Sebab ternyata masih ada kekurangan yang belum masuk di rancana anggaran biaya (RAB) awal yang disetujui dengan pihak rekanan. Ada penambahan beberapa kegiatan, meliputi pengerjaan plafon los dalam, rolling door kios dalam, paving di sekitar bangunan, dan penambahan beberapa kios lagi. Dana yang dianggarkan sebesar Rp 800 juta, direncanakan pengerjaan proyek tambahan itu selesai akhir tahun 2013. (uzi/muj/rah)

Kinang Desa Pengsareh, Dusun Pirampak, dan Dusun Tengginan Desa Batu Bintang Kecamatan Batumarmar, juga Dusun Bung Panden Desa Mapper, Kecamatan Proppo. Ditambah Dusun Nyiknyik dan Dusun Berca Desa PasanggarKecamatan Pegantenan, Dusun Masaran dan Dusun Bates Desa Ragang Kecamatan Waru. Untuk Kecamatan Kadur dilaksanakan di Dusun Leko Timur, Desa Bangkes. (CR-1/ muj/rah)

PAMEKASAN - Para sopir bus pengantar Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Pamekasan diwajibkan melakukan tes urine sebelum mereka menjalankan kendaraan. Tes kandungan air kencing itu dilakukan di

Mapolres Pamekasan untuk memastikan para sopir tersebut terbebas dari penggunaan barang berbahaya. Kepala Bagian Operasional Polres Pamekasan, Komisaris Wurianto menjelaskan, dari seluruh sopir dan kondek-

tur bus pada kloter 35 yang mengankut 311 orang jamaah haji, tidak ditemukan indikasi mengkonsumsi narkoba maupun minum-minuman keras. Kesehatan tubuh para sopir bus itu juga dinilai dalam keadaan sehat dan layak untuk

mengemudi. Pemeriksaan terhadap 20 sopir bus dan 20 kondektur bus, juga akan dilakukan pada hari Jum’at (27/9), yang akan mengantarkan 892 orang jamaah haji di hari kedua. ”Pemeriksaan ini dilaku-

kan untuk menjaga kemungkinan terburuk selama perjalanan dari Pamekasan menuju Asrama Haji di Surabaya,” katanya. Wurianto mengungkapkan yang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas selama ini salah satunya karena pengemudi berada dalam pengaruh narkoba, sehingga konsentrasi saat mengemudikan kendaraan terganggu. Selain terhadap sopir, Polres Pamekasan bekerja sama dengan Dishubkominfo setempat, juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi bus pengangkut jamaah haji yang digunakan. Hasilnya semua kendaraan pengangkut itu dinyatakan layak operasi dan fasilitasnya lengkap. Untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah calon haji, Polres juga menyiagakan 2 anggota polisi di masing-masing bus, untuk mendampingi para jamaah hingga ke Asrama Haji Surabaya. Jumlah itu belum termasuk satu petugas dari Kantor Kementerian Agama di masing-masing bus. Hingga tuntasnya proses pemberangkatan jamaah kloter 35, petugas kepolisian tidak menemukan tindakan kriminal. Kondisi tersebut diharapkan juga terjadi pada masa keberangkatan kloter selanjutnya. Jumlah calon haji di Kabupaten Pamekasan, yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini sebanyak 1.305 orang. Pemberangkatannya terbagi dalam empat kelompok terbang (kloter), yakni kloter 35, 36, 37, dan kloter 63. (awa/muj/rah).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.