14
LINTAS NUSANTARA
JUMAT 27 SEPTEMBER 2013 NO.0208 | TAHUN II
ant/saptono
MENHUT MENYUSURI CILIWUNG: Menhut Zulkifli Hasan (kedua kiri) didampingi Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo (kedua kanan) menyusuri Sungai Ciliwung dengan perahu karet di sekitar Mako Kopassus, Cijantung, Jaktim, Kamis (26/9). Menhut berada di markas pasukan elit TNI AD itu selain melakukan penanaman pohon, juga untuk melakukan kerja sama pendidikan dan pelatihan Poliisi Kehutanan (Polhut).
Investor Pasar Turi Siap Ganti Rugi Rp 5 Miliar SURABAYA - PT Gala Bumiperkasa menyiapkan dana Rp 5 miliar untuk memberikan ganti rugi kepada para pedagang Pasar Turi Surabaya yang lapaknya digusur untuk pembuatan jalan akses masuk ke lokasi pembangunan pasar. Masing-masing pedagang mendapatkan ganti rugi Rp 10 juta untuk yang aktif berjualan dan Rp 5 juta untuk yang lapaknya dalam kondisi tidak aktif atau tidak berjualan. Direktur PT Gala Bumiperkasa Santoso Tedjo kepada Koran Madura, Kamis (26/9) mengatakan jumlah lapak di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Turi Surabaya yang dibongkar mencapai 500 buah. Pembongkaran ini dilakukan untuk membantu memperlancar pembangunan Pasar Turi. " Kami sudah sosialisasi sejak sebulan yang lalu mengenai pembongkaran ini. Semua pedagang yang kiosnya terkena gusur kita beri ganti rugi. Nilainya bervariasi, untuk yang kiosnya ditutup Rp 5 juta, sedangkan yang aktif jualan Rp 10 juta," kata Pak San, sapaan karib Santoso. Sayangnya, pemberian ganti rugi tersebut tidak semuanya tepat sasaran. Sebagian pedagang yang mengaku sebagai pemilik kios yang
terkena gusuran, justru tidak kebagian ganti rugi. H Ubed Saifullah dan Nada Harianto misalnya. Kedua pedagang ini kemarin terpaksa pulang dengan tangan kosong dari kantor PT Gala Bumiperkasa di Jalan Putat Jaya 1 Surabaya, karena nama mereka tidak terdaftar sebagai penerima ganti rugi. "Mau bagaimana lagi mbak, nama saya tidak ada. Nama yang ada itu nama orang lain dan mereka sudah mengambil ganti ruginya," kata H Ubed dengan nada kecewa. Menurutnya, para pedagang yang senasib dengan dirinya berjumlah sekitar 30 orang. Para pedagang ini mengaku memiliki bukti kuat mengenai kepemilikan kios. Tetapi oleh panitia verifikasi pencmairan dana ganti rugi, data mereka tidak diloloskan,
ara/koran madura
SAAT DIWAWANCARA: Keimas A Chalim Ketua Majelis Pedagang Pasar Turi Surabaya saat diwawancarai oleh wartawan, Kamis (26/9) kemarin. karena tidak sesuai dengan nama yang diserahkan oleh Majelis Pedagang Pasar Turi Surabaya. Majelis ini dipercaya oleh investor untuk melakukan pendataan para pedagang yang menerima ganti rugi. Ketua Majelis Pedagang Pasar Turi Kemas A Chalim mengatakan, data yang mereka berikan ke investor sudah sesuai dengan data yang ada di lapangan. Sebelum menyerahkan data ke pihak investor, majelis pedagang sudah melakukan rapat dengan para pedagang. Hasil rapat tersebut juga disosialisasikan kepada seluruh pedagang yang lahan TPS-nya terkena gusur untuk akses masuk ke dalam lokasi pembangunan Pasar Turi. "Selama sosialisasi tidak ada pedagang yang keberatan. Investor juga tidak memaksa. Jadi semua dilakukan secara sukarela demi selesainya pembangunan pasar Turi," tandas Kemas. Soal adanya protes dari para pedagang yang mengaku tidak mendapatkan ganti rugi meski sebagai pemilik stand, Kemas mengatakan ha tersebut tidak benar. " Kami
ara/koran madura
SAAT DIWAWANCARA: Santoso Tedjo Direktur PT GALA BUMIPERKASA saat diwawancarai oleh wartawan, Kamis (26/9) kemarin.
benar-benar melakukan verifikasi data di lapangan," elak Kemas. Sementara itu, progress pengerjaan proyek oleh Gala Bumi Perkasa sudah mencapai 50 persen. Menurut Direktur PT Gala Bumi Perkasa, Santoso Tedjo agar pengerjaan proyek ini selesai tepat waktu, salah satu jalannya adalah mempermudah akses keluar masuk kendaraan yang menuju ke lokasi bangunan. Rencananya, ada 9 lantai yang akan dibangun, yang diprioritaskan lebih dulu adalah bangunan enam lantai yang bisa menampung 6.300 stand atau pedagang. Dari jumlah pedagang itu ada 3500 pedagang lama Pasar Turi. Sekitar 1.000 pekerja dikerahkan. Mereka bekerja secara terus menerus silih berganti selama 24 jam. Hal itu dilakukan untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Turi berlantai sembilan secara lebih cepat dari yang ditargetkan. "Itu sebagai bukti keseriusan investor dalam menyelesaikan pembangunan Pasar Turi meski saat ini terpengaruh kenaikan kurs Dolar AS," tutur Santoso. (han)
DEMONSTRASI
Petani Berunjukrasa Minta Penundaan Sementara Proyek Embung RIAU - Puluhan petani padi di Kelurahan Teluk Binjai, kota Dumai, Riau berunjukrasa meminta pemerintah menunda pembangunan embung diatas lahan pertanian milik PT Pelindo setempat, Kamis (26/9). Masyarakat petani diwakili Ketua Gapoktan Teluk Binjai Marjohan mengatakan, proyek pembangunan embung yang dilaksanakan pemerintah otomatis akan mematikan pertanian padi yang sudah 6 bulan masa tanam. "Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi meminta pemerintah dan kontraktor menunda sementara pekerjaan diatas lahan padi yang akan panen sekitar 2 bulan lagi," kata Marjohan. Warga kuatir jika pekerjaan tetap dilanjutkan, maka
harapan menunggu masa padi diatas lahan yang dipinjam pakai Pelindo tersebut akan rusak dilindas alat berat. "Kondisi padi sudah membunting, kalau bisa tunggu dulu sampai datangnya masa panen," kata sejumlah warga petani. Proyek pembuatan embung yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sejauh ini akan memulai pekerjaan pengerukan diatas lahan padi petani seluas 2 hektar. Salah seorang warga mengaku sangat menantikan masa panen tahun ini karena sepetak sawah miliknya untuk sekali panen mampu menghasilkan menghasil 200 kg beras untuk dikonsumsi keluarga.
"Kami tidak dibayar ganti rugi juga tidak apa-apa, karena akan merasa lebih puas jika bisa memanen sendiri hasil jerih payah cocok tanam yang sudah diusahakan," ujar warga tersebut. Lurah Teluk Binjai, Nasib mengatakan, prinsipnya warga tidak menolak proyek pembangunan embung yang dibuat di areal persawahan tersebut, karena sebelumnya telah disepakati dengan pihak kontraktor akan dilakukan ganti rugi bibit kepada petani sebesar Rp 2 per hektar. "Adanya aspirasi dari warga petani ini kita akan dudukkan kembali ke pihak rekanan agar sementara waktu alat berat distop sampai didapatkan solusi terbaik," kata Lurah (ant/dik)
KAMTIBNAS
Polda Apresiasi Pedagang Es Goreng SLEMAN - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan apresiasi terhadap seorang pedagang es goreng Gatot Sunardi yang selalu memberikan pesan untuk waspada terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat kepada para pembelinya. “Pesan untuk selalu waspada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tersebut dicetak dalam kertas kecil dan selalu diberikan kepada para pembeli,” kata Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Anny Pudjiastuti, Kamis (26/9). Menurut dia, jajaran Polda DIY sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kepedulian pedagang es goreng yang biasa mangkal di kawasan Alun-alun
Selatan Keraton Yogyakarta tersebut. “Atas dasar itu maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Polda DIY pada Jumat (27/9) besok yang bersangkutan sengaja kami undang untuk hadir,” katanya. Ia mengatakan, apa yang dilakukan pedagang es goreng ini jelas sekali membantu tugas jajaran kepolisian dalam rangka menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. “Apa yang dilakukannya ini membantu polisi dalam sosialisasi terhadap masyarakat agar selalu waspada terhadap ancaman gangguan kamtibmas di sekitarnya, baik itu kriminalitas maupun aksi kejahatan lainnya,” katanya. Anny mengatakan, selain pesan untuk waspada gangguan kamtibmas, Ga-
tot Sunardi ini juga sering membagikan pesan yang berisi keselamatan dalam berlalu lintas. “Ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya, kami juga akan upayakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga situasi keamanan lingkungan masing-masing,” katanya. Gatot Sunardi selain biasa mangkal di Alun-alun Selatan, dia juga sering berjualan di kawasan Jalan Malioboro hingga Jalan A Yani depan Gedung Agung Yogyakarta. Dalam menjajakan dagangannya Gatot Sunardi juga menggunakan pengeras suara untuk menyapa dan menarik pembeli dengan gaya bahasa yang lucu. (ant/dik)
POLITIK
Wanita Bali Pun Berkiprah di Bidang Politik DENPASAR - Kaum perempuan Bali yang selama ini cenderung akrab dengan seni budaya, belakangan ini juga tidak sedikit yang meraih kesuksesan di bidang politik. __________________________________Oleh: Ketut Sutika Wanita Bali memang dikenal gigih dan sanggup kerja apa saja yang produktif dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Setiap saat mereka sangat sibuk menyiapkan sarana ritual rangkaian sejumlah hari
suci, di samping memacu diri menguasai iptek lewat pendidikan formal hingga perguruan tinggi. Kegigihan wanita Bali tampak dengan tanpa "pandang bulu" dalam melakukan pekerjaan, karena jenis
pekerjaan apa pun sangup dipikulnya, termasuk dalam bidang politik, tutur Guru besar Fakultas Hukum Universitas Udayana, Prof Dr Wayan P. Windia. Wanita Bali dalam kehidupan sehari-hari selama ini sudah terbiasa bergelut dengan dunia politik, tanpa mengenyampingkan perannya dalam kehidupan keluarga maupun dalam lingkungan desa adat. Undang-undang telah memberikan ruang kepada
wanita untuk terjun dalam bidang politik, meskipun selama ini didominasi kaum pria. Namun, dengan adanya kuota 30 persen bagi calon legislatif (caleg) wanita sangat terbuka peluang mereka berkiprah dalam kancah politik, ujar Prof P. Windia yang juga pengamat masalah Hukum Adat di Bali. Peluang besar bagi perempuan Bali dalam kegiatan politik mulai diman-
faatkan secara maksimal, mengingat semua partai politik terbuka terhadap caleg perempuan, bahkan terkesan parpol "memaksa" perempuan Bali untuk ikut dalam pertarungan merebut kursi di DPRD kabupaten/kota, provinsi maupun DPR-RI. Demikian pula dalam beberapa tahun ke depan kaum hawa bisa menduduki jabatan strategis dalam bidang politik, pemerintah maupun swasta. Wanita
Bali memiliki keunggulan antara lain pada penampilan, kemampuan intelektual, komunikasi serta keaktifan dalam organisasi. "Zaman saya dulu wanita tidak terlalu aktif dalam kegiatan organisasi dan hasilnya kita bisa lihat setelah 20 tahun kemudian tidak terlalu banyak pemimpin wanita, beda dengan anak perempuan sekarang begitu semangat untuk kuliah dan mengikuti kegiatan di luar jam kuliah,"
tutur Windia. Dia menjelaskan, secara umum anak perempuan dalam mengikuti kuliah umumnya lebih serius ketimbang pria, sehingga mereka mampu meraih lulusan terbaik "cum laude". Selain itu anak perempuan umumnya lebih disiplin dalam mengikuti kuliah maupun membuat tugas dan beberapa aktivitas kampus sehingga kelak mengantarkan mereka menjadi seorang pemimpin.(ket/dik)