e Paper Koran Madura 21 April 2015

Page 28

KORAN KORAN MADURA Bangkalan L MADURA Bangkalan

Bangkalan L

SELASA 21 APRIL 2015 No. 0591 | TAHUN IV

SELASA 21 APRIL 2015 | No. 0591| TAHUN IV

TAHAP PERTAMA PILKADES

Ada 123 Desa Tidak Ikut

moh ridwan/koran madura

DIRINGKUS. Tersangka pembunuhan SR saat diamankan di Mapolres Bangkalan, Senin (20/4).

Suami Bunuh Selingkuhan Istri Pelaku Terancam Hukuman Maksimal Seumur Hidup BANGKALAN - Kematian pria misterius yang mayatnya ditemukan warga kelurahan Mlajah, pada Minggu (19/4), akhirnya terungkap. SR (36) merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh HM (47), warga kelurahan Pejagan Kecamatan Kota. Peristiwa pembunuhan tersebut dipicu oleh kecemburuan HM, karena istrinya yang berinisial HU (38) ketahuan berselingkuh dengan korban. Tak pikir panjang, HM yang mengetahui hal itu memutuskan untuk mengakhiri nyawa selingkuhan istrinya tersebut. SR masih tercatat warga yang sama dengan pelaku. Namun, perselingkuhan itu terjadi di kelurahan Mlajah, tepatnya di tempat kos yang didiami istri tersangka sejak tiga hari terakhir. SR dibunuh saat berkunjung ke tempat kos HU. Di daerah tersebut, HM menghabisi nyawa SR. Kini, HM harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di jeruji Mapolres Bangkalan, karena telah menghilangkan nyawa orang lain. "Awalnya, kami mendapatkan informasi di daerah Mlajah ditemukan sesosok mayat yang tak dikenal. Setelah

melakukan penyelidikan dan olah TKP, pukul 19.00 WIB, kami menemukan tersangka. Kemudian, kami mengamankan tersangka. Penyelidikan lebih lanjut, tersangka mengakui perbuatannya," terang Kapolres Bangkalan, AKBP Windiyanto Pratomo. Dia mebenarkan mengenai motif pembunuhan, karena masalah asmara, perselingkuhan antara korban dan istri tersangka. Kuat dugaan aksi pembunuhan tak dilakukan sendirian oleh tersangka. Sebab, di TKP petugas menemukan dua sarung senjata tajam.

"Masih kita kembangkan, apakah tersangka pernah melakukan tindak pidana. Siapa saja yang terlibat dalam aksi tersebut. Tersangka diamankan saat berada di rumah saudaranya di Pejagan," jelasnya. Dalam kasus tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa sebuah celurit, dua sarung celurit, jaket, tas ransel, ikat pinggang, dan celana pelaku. Pelaku akan dijerat dengan pasal 340 KUHP Subsider 338 KUHP dengan hukuman minimal 5 tahun dan maksimal seumur hidup. Sementara itu, HM mengakui perbuatan yang dipicu api cemburu, karena korban berselingkuh dengan istrinya. Mengetahui hal itu terjadi, dirinya berencana menghabisi nyawa SR. Hingga puncaknya, SR tewas di tangan HM setelah mendapatkan 5 kali sabetan senjata tajam jenis celurit. Korban dibunuh di kawasan kelurahan Mlajah, tepatnya di kosan milik istri pelaku. "Saya yang menghabisi nyawa korban. Saya masih belum bercerai dengan istri," aku HM yang berprofesi sebagai sopir tersebut. = MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2015 sebagai payung hukum pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Bangkalan akhirnya rampung. Perda yang merujuk pada Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 itu telah disahkan DPRD setempat. Dengan demikian, pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak bakal digelar. Namun, dari 223 desa yang telah habis masa jabatan kadesnya, hanya 100 desa yang menjadi target. Dengan kata lain, 123 desa masih belum bisa menggelar pilkades di tahap pertama. Padahal kepemimpinan kepala desa definitif telah berakhir dan dipimpin oleh penjabat yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hingga saat ini, sedikitnya ada 70 desa yang siap melaksanakan pilkades tahap pertama. Meskipun ada seratus desa yang menjadi target pemerintah daerah dalam bulan Juni mendatang. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemmas Pemdes) Bangkalan, Ismet Efendi mengaku menargetkan seratus desa dalam gelombang pertama pilkades. Patokan jadwal pelaksanaannya pun sudah ditentukan dan disepakati oleh berbagai pihak yang berkepentingan. "Jika tidak ada perubahan lagi, jadwal pelaksanaan Pilkades serantak telah ditentukan. Semua sudah melalui rapat koordinasi dengan Muspida dan Muspika," ungkapnya. Pihaknya tidak menampik, jika pilkades serentak targetnya hanya separuh desa yang telah habis masa jabatan kepala desa. Sisanya, sebanyak 123 desa lainnya bakal digelar akhir tahun 2015, atau bisa juga pada awal tahun 2016 mendatang. Pertimbangan pilkades tahap pertama hanya menargetkan seratus desa, karena kesiapan desa untuk tampil dalam pilkades serentak. Desa yang dimaksud sudah tuntas membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD). Bahkan, sebagian di antaranya sudah memasuki tahap penjaringan dan penetapan calon yang akan tampil. "Sebanyak 223 desa telah berakhir masa jabatannya. Artinya, pemerintahan desa dipimpin oleh Penjabat dan belum definitif," jelasnya. Dia menambahkan, sementara BPD di 30 desa lainnya masih dalam proses pembentukan P2KD. Untuk itu, Bapemmas Pemdes berharap agar pembentukan P2KD di 30 desa itu bisa segara tuntas dalam akhir April atau paling lambat awal Mei. Hal itu penting untuk disikapi secara proaktif oleh masingmasing BPD, agar target pilkades serentak di seratus desa pada tahap yang pertama bisa terlaksana sesuai rencana. "Selain faktor kesiapan masing-masing desa, persoalan dana menjadi pertimbangan lain pelaksanaan Pilkades serentak belum bisa menggelar sebanyak 223 desa. Dana yang tersedia senilai Rp 6,5 miliar yang dianggarkan dalam APBD. Besaran itu dinilai tidak mencukupi. Kami prediksi hanya cukup untuk membiayai Pilkades serentak di 100 desa," paparnya. = MOH RIDWAN/RAH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.