SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 TAHUN III
GELOMBANG MENGAMUK
warga DUA DUSUN MASIH TERISOLIR
PAMEKASAN | F
BANGKALAN | L
KORAN MADURA
DIANAR SELASA ARTA METIA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III MERAIH MIMPI MENJADI MODEL INTERNASIONAL
A
NETER KOLENANG | P
Taneyan Lanjang KORAN MADURA
S Geliat Kampanye Lewat
Internet
UMENEP – Sebagian calon anggota legislatif memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook dan twitter sebagai alat kampanye, bahkan membuat halaman penggemar (fans page) khusus dan akun youtube untuk berkampanye. Mereka mulai gencar berkampanye di jejaring sosial. Penjaga Warung Internet Elkisa, Pusawi, mengatakan, banyak sekali caleg yang menggunakan jejaring sosial sebagai media kampanye. “Modusnya beragam, bahkan salah satu caleg menggunakan akun You-
Tube,” katanya kepada Koran Madura disela-sela menjawa warnetnya. Fatho Bari, salah satu caleg, menjelaskan, kampanye melalui jejaring sosial sangat efektif dan efesien. Efektivitas kampanye di jejaring sosial mencapai 30 persen. “30 persen membidik kaum intelektual, ibu rumah tangga, dan pemilih pemula, termasuk mahasiswa,” katanya kepada Koran Madura, Minggu (26/1). Menanggapi maraknya kampanye di jejaring sosial, Ketua Panwaslu Sumenep
Zamrud Khan, mengatakan belum ada regulasi yang jelas. Selama ini yang diatur hanya di media seperti televisi, koran, dan radio. “Kalau media seperti televisi, koran, radio itu sudah jelas, tetapi kampanye semacam inilah (internet) yang perlu ada regulasi yang lebih jelas,” paparnya. Ia meminta KPU membuat regulasi yang lebih jelas terkait kampanye di internet. Komisioner KPU Sumenep, Moh. Ilyas, menjelaskan, kampanye lewat media internet termasuk pelanggaran UndangUndang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan PKPU Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilu Legislatitf. “Dan diaturan itu sudah jelas, kampanye media jejaring sosial semacam itu hanya bisa dilakukan 21 hari sebelum dimulainya masa tenang. Jika ada yang melakukan di luar itu, maka itu sudah melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU,” tegas Tegas Ilyas. Menurut Ilyas, jika ada yang merasa dirugikan dengan kampanye media tersebut, nanti tergantung pada penilaian dan rekomendasi panwaslu atau Badan Pengawas Pemilu. “Panwaslu merekomendasikan ada pelanggaran administrasi dalam penggunaan media sosial untuk kampanye, maka KPU yang akan menindak lebih lanjut,” pungkasnya. =SYAMSUNI/MK