6
SAMPANG
RABU 05 DESEMBER 2012 NO.0008 | TAHUN I
PEMBUNUHAN
Dekorator Manten Tewas Dibunuh
IDENTIFIKASI
Ryan Hariyanto/koranmadura
SAMPANG - Tohir (30) Warga Dusun Totongan, Desa Komis, Kecamatan Kedungdung tewas. Diduga, korban dibunuh orang tak dikenal, Selasa (4/12). Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) langsung olah TKP setelah sebelumnya memasang garis polisi (police line). Informasi yang dihimpun, pertama kali korban ditemukan Sirat, warga setempat pukul 05.15 Wib (4/12) saat berangkat ke pasar. Lokasi ditemukannya korban, tak jauh dari rumah korban, sekitar 500 meter dari rumah korban ke TKP. Korban diketahui sebagai dekorator acara manten. Korban yang diketahui masih berstatus tunangan itu, masih belum diketahui motif penyebab pembunuhannya. Beberapa luka yang terdapat di sekujur tubuh korban, diantaranya luka robek sebelah kanan dan di sebelah kiri kepala. ”Kami sudah mendapatkan keterangan dari warga yang pertama kali melihatnya,” Terang AKBP Solehan, Kapolres Sampang saat ditemui di lokasi kejadian. Sementara itu, saat keluarga korban mendapatkan informasi terkait tewasnya Tohir, tak terbendung tangisan keluarga lainya, Bahkan saudara korban saat hendak menghampiri jasadnya pingsan tak sadarkan diri, termasuk calon istri korban pun menangis histeris. Beberapa warga lainya turut membantu menggotong jasad korban untuk dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan di Dusun Totongan Desa Komis Kecamatan Kedungdung, Sampang. Hingga berita ini ditulis, masih belum diketahui motif dibalik pembunuhan tersebut. “Sementara belum bisa diketahui motifnya, karena masih tahap penyelidikan,” pungkas kapolres. (ryn/msa)
- Aparat kepolisian dari Polres Sampang saat melakukan oleh TKP terhadap korban pembunuhan.
Tim Paslon Minta PNS, Polri dan TNI Netral SAMPANG - Ekskalasi suhu politik menjelang pelaksanaan Pilkada Sampang 12 Desember mendatang, memang masih stabil. Namun sejumlah tim sukses pasangan calon (paslon) mengimbau agar aparat keamanan yang menjaga di 1.462 TPS tetap bersikap netral dan tidak memihak kepada salah satu paslon. Aliyil Farmadi, sekretaris tim pemenangan paslon Fannan Hasib dan Fadhilah Budiono (Alfalah), mengingatkan supaya semua pihak tetap menjaga kondusifitas dan stabilitas politik. Sebab selama ini warga Sampang dikenal mudah tersulut kerusuhan saat pelaksan-
aan Pemilu. “Kami tak ingin mengulang sejarah buruk pemilu di Sampang berakhir dengan aksi kerusuhan seperti tahun 1997 silam. Akibat konflik politik tersebut, masyarakat kecil menjadi korban,” ujar Farmadi, panggilan akrabnya, Selasa (4/12). Di tempat terpisah, Joni Purnomo, ketua tim sukses Hermanto Subaidi dan Djakfar Sodiq (Hejaz), juga mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak bermain curang. Sebab hal itu bisa memicu konflik antarpendukung paslon. Menurutnya, masyarakat diberi kebebasan untuk menentukan pilihannya, tanpa harus melalui cara-cara tidak sehat.
“Misalnya intimidasi atau melakukan kecurangan yang dapat merugikan paslon lain,” katanya. Sementara itu Kabag Ops Polres Sampang, Kompol Alfian Nurizal menegaskan, pengerahan 700 pasukan untuk mengamankan pemilukada akan bekerja secara profesional, dan tetap mengedepankan aspek keamanan dan menjaga netralitas Polri sebagai pengayom masyarakat. Sedangkan KPU setelah mendapat sorotan gudang logistik yang dinilai tidak representatif, kini sudah memindahkan kegiatan pelipatan surat suara (SS) ke gedung serba guna Polsek Kota.
Ini melibatkan 150 pekerja di bawah pengawasan ketat tim sukses masingmasing paslon. Ketua Pokja Logistik KPU, Hernandi Kusumahadi, proses pelipatan SS, termasuk penyortiran dan pengepakan dilaksanakan selama 5 hari. Jumlah surat suara yang dilipat dan disortir tersebut mencapai 68.985 lembar sesuai dengan jumlah DPT. “Kami mempersilakan semua tim sukses masing-masing paslon untuk ikut mengawasi proses pelipatan hingga pengepakan SS yang dimasukkan ke dalam kotak suara,” kata Dedet, panggilan akrabnya. (msa/abe)
Pohon Tumbang
Jalur Sampang - Bangkalan Macet SAMPANG – Angin kencang saat hujan lebat deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Sampang
Ryan Hariyanto/koran madura
TUMBANG - Pengendara saat melintasi pohon asam yang tumbang di jalan raya Jrengik.
Kemarin siang, mengakibatkan satu pohon asam tumbang di Jalan Raya Jrengik dan menutupi separuh badan jalan. Meski tidak ada korban jiwa, tumbangnya pohon asam di jalan yang merupakan jalur utama Sampang-Bangkalan itu membuat arus lalu lintas macet hingga satu kilometer, baik dari arah
Semburan Gas
barat (ke Sampang) maupun timur (ke Bangkalan). Petugas dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sampang dibantu Polsek Jrengik berusaha memotong pohon yang tumbang ke tengah jalan raya tersebut dengan mesin gergaji. ”Selain sudah tua, tumbangnya pohon asam tersebut diduga akibat angin kencang,“ kata pengamat jalan Dinas PU Bina Marga Sampang Fadholah di lokasi kejadian. Sementara anggota Polsek Jrengik diterjunkan ke lokasi langsung memberlakukan sistem buka-tutup, guna kelancarana arus lalu lintas sekaligus mencegah semakin panjangnya antrean. (ryn/msa/abe)
Disperindagtam Minta Bantuan Dinas ESDM Jatim SAMPANG – Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Sampang masih berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur guna mengetahui penyebab munculnya semburan yang diduga gas. Lubang tersebut mengeluarkan kobaran api dari lokasi yang sebelumnya dibor untuk mencari sumber air. “Kami sudah melaporkan sekaligus meminta bantuan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur untuk meneliti kandungan di lokasi pengeboran air hingga menge-
luarkan kobaran api,” kata Pelaksana Tugas Kepala Disperindagtam Sampang Heri Susilo, kemarin. Lokasi yang dibor untuk mencari sumber air oleh salah seorang guru di SDN Angsokah III Kecamatan Omben, Jalaludin, sejak Kamis (29/11) pekan lalu ternyata mengeluarkan kobaran api. Namun, setelah pengeboran mencapai kedalaman 40 meter, tiba-tiba menyemburkan air setinggi empat meter. Setelah air mulai surut, api yang menyembur dari lokasi pengeboran itu itu setinggi kurang lebih 1,5 meter. “Kami mengetahui ada kobaran api dari lokasi pengeboran air itu pada Senin (3/12) sekitar pukul 05.00 WIB,” kata Jalaludin. Akibat kejadian tersebut, warga setempat berbondong-berbondong ingin melihat secara langsung pusat semburan api tersebut, termasuk sejumlah staf Disperindagtam Sampang. (ryn/ msa/abe)
VALIDASI DATA PENERIMA BOS MD
Komisi D DPRD Gandeng LSM SAMPANG - Komisi D DPRD Sampang terus berusaha mencari data yang valid tentang jumlah madrasah diniyah yang menerima bantuan dana operasional sekolah (BOS). Salah satu caranya dengan menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama pimpinan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang. Ketua Komisi D DPRD Sampang Amin Arif Tirtana menjelaskan, salah satu alasan dilaksanakannya rakor adalah banyaknya laporan masyarakat tentang keberadaan madsarah diniyah. “Ada laporan yang menunjukkan adanya dugaan lembaga fiktif. Semua laporan masyarakat tentunya harus kami tampung dan selanjutnya perlu dilakukan klarifikasi sekaligus bentuk sinkronisasi data,” katanya, kemarin. Kali ini, ketiga element pemerintahan tersebut, membahas masalah Bantuan Operasi Sekolah (BOS) Madrasah Diniyah (MD) tahun anggaran 2012, sekaligus sebagai verifikasi kevalidan data bagi lembaga sekolah yang akan menerima bantuan dana BOS MD tersebut. Pada tahun ini pula, Komisi D DPRD Sampang menggandeng sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) guna mencari data yang valid. “Ini salah satu upaya kami untuk bersinergi dengan elemen lain dalam rangka pembenahan di segala sektor,” ujarnya. Kendati demikian, upaya pemutakhiran data yang dilakukannya itu diharapkan tidak mengganggu aktivitas yang berhububungan dengan perencanaan dan pencairan dana BOS. “Saya berharap proses pencairan dana bantuan kali ini tidak akan menuai kendala, meski kami sedang melakukan sinkronisasi kevalidan data,” pungkasnya. (roy/msa/abe)
JELANG PEMILUKADA
Polisi Gencarkan Operasi Cipta Kondisi SAMPANG - Kepolisian Resor Sampang menggencarkan pelaksanaan Operasi Cipta Kondisi 2012 guna mewujudkan situasi yang kondusif menjelang hari “H” pemilu kepala daerah (pemilukada) setempat pada 12 Desember. ”Tujuan dari operasi ini untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif. Kami mohon dukungan warga demi kondusifnya Sampang,” Wakapolres Sampang Kompol Sujiono, kemarin. Dalam setiap pelaksanaan Operasi Cipta Kondisi, personel yang dikerahkan adalah gabungan dari satuan lalu lintas, sabhara, reskrim, dan intelkam. Salah satu kegiatan dalam Operasi Cipta Kondisi oleh Polres Sampang, dilaksanakan pada Minggu (2/12) malam. Ketika itu, semua kendaraan diberhentikan, tak terkecuali mobil dan motor pelat merah, dan pengendaranya diminta menunjukkan surat izin mengemudi dan surat kendaraan bermotornya . (ryn/msa/abe)
KONTAK LANGGANAN Sat u H at i unt uk B angsa
Ardi 081703452525 (Sampang)