Kronik Edisi 138

Page 1

th.XX/ 19 Maret 2022

Unika Soegijapranata

138

HOI ARISTOI, TALENTA PRO PATRIA ET HUMANITATE, RELIGIUS-NASIONALIS Aloys Budi Purnomo Pr Anggota TSI – The Soegijapranata Institute, Pastor Kepala Campus Ministry, Doktor Ilmu Lingkungan (Wisudawan 19/3/2022) Unika Soegijapranata

A

da banyak teks yang diwariskan Mgr. Albertus Soegijapranata yang dapat kita baca dan renungkan untuk menggali dan menemukan core values yang beliau wariskan. Salah satunya adalah teks yang berupa ketikan dengan judul “Harapan kami”. Sayangnya, teks tersebut tanpa penanda waktu (hari, tanggal, bulan, dan tahun). Namun teks tercetak dengan

kop “Vikariat Apostolik Semarang” yang beralamatkan Ronggowarsito 11 Semarang. Itu berarti, teks dibuat saat Mgr. Albertus Soegijapranata masih tinggal di Pastoran Gedangan Semarang, sebelum berpindah ke Jl. Pandanaran. Perpindahan ke Jl. Pandanaran baru dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 1960 (Purnomo, 2012:9).

Kronik Edisi 138/Th.XX

19 Maret 2022

1


Tulisan tersebut disampaikan untuk Lustrum pertama “Prapanca”. Pada alinea keempat halaman 1, Mgr. Albertus Soegijapranata menulis sebagai berikut: “Para Mahasiswa Indonesia pada umumnya..., kami harap, supaya kelak kemudian hari akan merupakan hoi Aristoi (cetak miring oleh penulis/Purnomo, termasuk untuk bagian-bagian selanjutnya) umat Katolik Indonesia. ... menurut budi dan hatinya. Hanyalah golongan bangsawan dan muliawan menurut budinya yang hening dan cemerlang oleh karena ilmunya, pengetahuannya, kepandaiannya, kecerdikan dan kecerdasannya; hanyalah cendekiawan, yang berhati suci dan murni, yang berhati tulus dan mulus; yang berperasaan manusiawan dan Katolik; yang menyala kecintaannya kepada Tuhan dan sesama, itulah pada hemat kami, yang patut dan serasi mendidik, membimbing dan memimpin umat Katolik Indonesia, agar dapat membentuk suatu masyarakat Katolik Indonesia yang berdiri sendiri dalam segala lapangan hidup, yang berjiwa merdeka dalam memelihara, dan memperkembangkan dan menyempurnakan hidupnya, yang berazas Katolik dan bercorak nasional.” Selanjutnya, pada aliena ke-5 di halaman yang sama, Mgr. Soegijapranata menulis, “Para Bangsawan dan Muliawan Katolik, ... haruslah bersatu-padu dan berniat bulat, sebudi dan sehati, sejiwa dan seraga dalam menggembleng dan menggalang golongan Katolik, ... sadar akan keagamaannya, sadar akan kebangsaannya, ... sebagai warga Negara dan anggota Gereja, sebagai calon isi sorga.” Pada

alinea

1

halaman

2,

Mgr.

Soegijapranata menulis, “Demi kepentingan tersebut hendaknya hoi aristoi kita di samping dan bersamasama melaksanakan rencana pelajaran dengan tekun dan tubi, dengan senang dan tenang.... Mereka hendaknya tak segan-segan melatih diri, memelihara dan memperkembangkan jiwa dan raga, dengan mengatur nafsu, cita, cenderung dan loba, yang ingin merajalela, supaya taat kepada budi dan kehendaknya yang merdeka, sedang sang budi dan sang kehendak taat dan patuh kepada Tuhan, yang telah berkenan menciptakan, memelihara menebus dan mensucikan mereka dengan perantaraan Gerejanya.” Kemudian, pada alinea ke-2 di halaman yang sama, Mgr. Soegijapranata menulis, “Aristokrasi Katolik, yang timbul di medan masyarakat Katolik, hidup dan berjuang... untuk keselamatan dan kesejahteraan..., haruslah berideologi theocentris, Christocentris, eschatologis, ascetis, Eucharistis dan Mariaal. Dan oleh karena menerima bakat-bakat dan anugerah yang khas dari Tuhan patutlah mereka itu memberanikan diri untuk memelihara, mempertahankan dan menjunjung tinggi harta benda pusaka nasional, warisan dari nenek moyang, baik yang bersifat jasmani, maupun rohani, hasil perjuangan nenek moyang kita sepanjang beberapa abad.” Pada alinea ke-3 halaman 3, Mgr. Soegijapranata menulis, “Meskipun perbedaan agama, keyakinan dan aliran, mereka hidup bersamasama, merupakan rukun kampung atau rukun desa, saling menghargai dan menghormati bersandaran perikemanusiaan dan perhitungan, bahwa mereka saling membutuhkan dalam hidup kemasyarakatan.”

19 Maret 2022 2

19 Maret 2022

Kronik Edisi 138/XX

Pesan yang disampaikan Mgr. Albertus Soegijapranata tersebut pastinya masih relevan dan signifikan bagi siapa saja yang menjadi bagian dari civitas academica Unika Soegijapranata. Entah yang masih aktif sebagai dosen, tendik, dan mahasiswa/i maupun yang sudah lulus. Pesan Mgr. Soegijapranata tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dalam menghayati kehidupan sebagai pribadi yang sedang dan pernah menjadi bagian dari Unika. Sependek pengetahuan saya, berangkat dari satu teks tersebut, tiga hal penting dapat dihidupi. Pertama, kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang terbaik (hoi aristoi) dengan segala aspeknya sebagaimana tampak dalam kutipan-kutipan yang saya sajikan. Kedua, motto talenta pro patria et humanitate sangat kuat dalam teks tersebut (lihat kutipan alinea 2 halaman 2). Ketiga, kutipan-kutipan tersebut menegaskan aspek religius-nasionalis yang mestinya menjadi karakter kita. Secara khusus bagi yang beragama Katolik, aspek religius dipraktikkan dalam berideologi theocentris, Christocentris, eschatologis, ascetis, Eucharistis dan Mariaal. Teks tersebut diawali dengan kata “haruslah”, maka bukan sekadar kalau dimungkinkan atau bila sempat, melainkan sebuah imperatif. Tentu bagi yang non-Katolik, aspek religius dihayati sesuai dengan agama dan kepercayaannya (bdk. Ex Corde Ecclesia, artikel 39). Aspek religius erat terkait dengan aspek nasionalis sebagai warga bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Core values itulah sebagai judul tulisan ini “Hoi Aristoi Talenta Pro Patria et Humanitate, Religius-Nasionalis”. Semoga menjadi bekal kita semua, yang menjadi bagian dari Unika Soegijapranata, di mana pun berkarya!


Kepemimpinan Ekoteologis Interreligius Didasarkan Pada Ensiklik Laudato Si

ciptaan, kelestarian lingkungan hidup yang didasarkan pada data dan analisis itulah yang ditawarkan di PDIL. Dengan lingkungan akademik demikianlah perjalanan studi Rm. Budi diiringi dengan sukacita dan kegembiraan. Namun duka pun sempat melanda tatkala Kaprodi PDIL, Prof. Dr. Andreas Lako, berpulang ke hadirat Allah. Bagi Rm. Budi, Prof. Lako berkontribusi penting –bersama dengan Tim Pembimbing- dalam proses studi doktoral ini. Ini merupakan duka dan kehilangan yang besar, apalagi PDIL kehilangan sosok pentingnya.

R

m Aloysius Budi Purnomo Pr atau biasa dikenal dengan Rm

Aloys Budi Purnomo Pr. Imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang ini merupakan wisudawan terbaik Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan periode wisuda Maret 2022. Rm. Budi – panggilan akrabnya- lahir di Wonogiri, 14 Februari 1968 dari pasangan alm. Caecilia Pursuharti dan Leobernadus Sukatmin Purwoatmojo. Imam yang ditahbiskan pada 8 Juli 1996 ini tidak hanya lulus sebagai wisudawan terbaik. Ia juga lulus dengan IPK sempurna, yaitu 4.00 dan dengan demikian berhak mengantongi predikat Cum Laude. Alumnus Fakultas Teologi Wedabhakti (FTW), Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta ini bercerita bahwa studi doktoralnya ini dilandasi kesiapsediaan serta ketaatan atas perutusan yang diberikan Uskup Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Dr. Robertus Rubiyatmoko per Agustus 2019. Tugas ini dipercayakan beriringan dengan perutusan lain yang sudah diemban sebelumnya, yaitu menjadi Pastor Kepala Campus Ministry Unika sejak Juli 2017 silam. Bagi Rm Budi, tugas perutusan studi ini merupakan suatu tantangan yang harus dijalani dengan kerendahan hati dan ketaatan. Pasalnya ia resmi masuk sebagai mahasiswa doktoral ketika usianya genap 51 tahun. Belum lagi ada kendalakendala yang menghadang, membuat perjalanan studi tidak selancar harapan. Namun berpegang pada semangat age quod agis –lakukanlah yang terbaik-, ditambah dengan kepercayaan, kerja sama, dan tentunya kerendahan hati, Rm Budi mampu menyelesaikan studinya dalam waktu dua tahun lima bulan. “Dalam semuanya itu, saya menemukan kehendak Tuhan yang terbaik untuk dijalani dengan bahagia,” tuturnya.

Rm. Budi juga bercerita bahwa dirinya bersyukur dan bahagia dapat mengembangkan penelitian tentang kepemimpinan ekoteologis interreligius didasarkan pada Ensiklik Laudato Si’ yang dikontekstualisasikan dalam potret hidup Komunitas Pegunungan Kendeng Utara. Bagi Rm. Budi penelitian ini membantunya menemukan dasar ajaran dalam ajaran Gereja untuk menjaga dan merawat keutuhan ciptaan maupun lingkungan hidup. Dasar itu tidak lain ialah Ensiklik Laudato Si’ yang dikeluarkan Bapa Suci Fransiskus pada 2015 silam. Ensiklik tersebut pun menjadi “kitab suci” Rm. Budi selama penelitiannya dan dari sana ia menemukan model kepemimpinan ekoteologis interreligius. Ini merupakan proposisi teoritis baru dalam ranah keilmuan Lingkungan yang memiliki konsentrasi pada kepemimpinan. Model kepemimpinan itu juga didukung dengan keberpihakan, keterlibatan, partisipasi para tokoh dan pemimpin interreligius dalam menjaga Ibu Bumi, rumah kita bersama. Hadirnya proposisi teoritis model kepemimpinan ekoteologis interreligius ini juga tidak lepas dari pendidikan yang ditawarkan Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL). PDIL menawarkan kekayaan pengalaman dan pengembangan sikap-sikap yang ramah serta peduli lingkungan, sikap peduli dalam menjaga keutuhan ciptaan dan lingkungan hidup melalui kacamata multidisipliner. Lingkungan hidup juga harus diberi perhatian, dijaga, dan dirawat demi generasi-generasi mendatang. Dan persis paradigma dan pengalaman ilmiah yang berorientasi menjaga keutuhan Kronik Edisi 138/Th.XX

Judul lengkap dari disertasi Rm. Budi ialah “Model Kepemimpinan Ekoteologis Interreligius Sesuai Ensiklik Laudato Si’ dalam Konteks Komunitas Pegunungan Kendeng Utara”. Inspirasi judul tersebut berangkat dari ajakan Bapa Suci Fransiskus yang tertuang dalam Ensiklik Laudato Si’ tersebut. Walaupun memiliki titik temu dari pengalaman panjang yang sudah dilalui, tantangan tetap menanti. Salah satunya ialah ketika melakukan riset lapangan yang banyak berkutat dengan teori dituntut melakukan shift paradigm. Ia mulai harus memperhatikan hasil datadata di lapangan. Dukungan dari Kaprodi dan Tim Pembimbing yang selalu sabar dan rendah hati menuntun akhirnya membuat mampu melaluinya dan dari situ timbul sukacita karena akhirnya berhasil. Poin penting yang Rm. Budi garis bawahi ialah adanya kerendahan hati, keterbukaan, dan kerja sama dalam prosesnya. Kini Rm. Budi sudah resmi meninggalkan bangku perkuliahan PDIL. Namun perjuangan mempertahankan keutuhan alam ciptaan, merawat lingkungan hidup terus tetap berlanjut. Terkait hal ini Rm. Budi menegaskan bahwa saat ini dibutuhkan pemimpin dan pribadi yang terbuka untuk mau bekerja sama merawat Ibu Bumi. Untuk itu kerja sama juga sangat dibutuhkan agar keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan terjaga. “Ke depan, saya akan mengoptimalkan pergerakan IJPIC, yakni Interreligious Justice, Peace, and the Integrity for Creation (=KPKCI, Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan secara Interreligius),” tutup Rm. Budi, yang memiliki motto hidup, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab dalam kelemahanmulah kuasa-Ku sempurna” (2Kor 12:9). Mari bersama mengembangkan kerendahan hati untuk merawat Ibu Bumi, rumah kita bersama, demi generasi mendatang. Salam. (ffi) 19 Maret 2022

3


SELALU MEMANFAATKAN KESEMPATAN YANG ADA

“K

alau kita tidak berusaha untuk mencoba, maka kita tidak akan tahu hasilnya” motto hidup itulah yang dihidupi oleh Sekarsari Ratnaningtyas, salah seorang wisudawan terbaik dari Program Studi Arsitektur Unika Soegijapranata dengan IPK 3, 26. Wanita yang lahir pada tanggal 8 Desember 1998 di Jakarta ini mengaku bahwa selagi ada kesempatan bagi kita untuk mencoba maka kita harus ambil kesempatan itu. “Tuhan pasti akan memberikan jalan kalau kita mau mencoba”, tungkasnya. Ia bercerita tentang pengalamannya mencoba untuk berusaha mencoba di semester 5 ketika banyak kelompok bimbingan yang menyerah pada tugas yang diberikan oleh dosen, namun Ia berusaha mencoba untuk melanjutkan tugasnya karena merasa sia-sia berjuang selama satu semester. Pada akhirnya Ia dapat menyelesaikan. “Saya dapat selesai mungkin karena memanfaatkan kesempatan”, tuturnya. Tyas, panggilan akrabnya, mempunyai hobi mendesign. Ia pernah beberapa kali mengikuti sayembara di BSB City dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Selain itu Ia juga mempunyai hobi rendering photoshop, menggambar, make-up, bermain basket, dan juga memasak. “Makanan favorit yakni capcay, soto dan rawon”, tuturnya. “Sekolah Tinggi Oceanografi Dengan Konsep Relience Architecure” adalah judul dari tugas akhirnya. Alasan Tyas memilih judul tersebut yakni karena pertama ingin mencari hal yang spesifik dan unik. “Saya sudah sejak lama ingin membuat tugas akhir bertemakan sarana pendidikan baik di sekolah tinggi, kampus”, jelasnya. Menurutnya kalau fasilitas pelayanan pendidikan pasti lebih memperhatikan perilaku penggunanya. “Konsep resilience architecure itu menyesuaikan konsep tempat lokasi yang akan dibangun. Misalnya kalau tempatnya di pesisir Semarang maka designnya dapat mengadaptasi dari lingkungan sekitar itu sendiri.”

kegiatan berdoa bersama dan retret, yang diadakan oleh komunitas asrama putri unika. Memang kegiatan yang dimiliki oleh Tyas cukup banyak. Namun Ia juga mempunyai cara untuk membagi waktu berkegiatan dengan waktu belajar. Cara yang ia gunakan adalah dengan sistem deadline namun secara pribadi memajukan harinya. “Walaupun belum waktunya, diusahakan H-1 sudah beres supaya tidak kewalahan. Jadi bisa lebih santai dalam melakukan hobi dan aktivitas lain”, jelasnya.

Putri dari Bapak Pramono Waskito dan Ibu Betyastuti Suryandari saat ini aktif menjadi freelancer bersama beberapa teman. “Sembari mencari pekerjaan, Saya sekarang lebih aktif untuk membuat design orderan yang masuk dan mengelola sosial media dengan platform instagram (@retastudio.id)

Salah satu alumnus dari SMA Kolese Gonzaga Jakarta ini biasanya ketika merasa down, Ia melakukan sesuatu yang membangkitkan suasana hatinya diantaranya: mengingap di rumah teman dan mengerjakan tugas bersama teman, Selain itu Ia mengaku juga dengan cara menonton youtube, memasak dan minum kopi adalah cara untuk membangkitkan suasanya hatinya.

Anak bungsu dari 2 bersaudara ini juga aktif dalam berbagai kegiatan di Kampus. Ia pernah ikut dalam beberapa kepanitaan, salah satunya yakni menjadi panitia ‘kompor asin’ (kompetisi olahraga arsitektur dan design). Selain itu di luar kampus ia juga aktif dalam

Ia pun mengutarakan pesannya kepada adik-adik tingkatnya supaya pantang menyerah ketika ada kesusahan. “Jangan cepat menyerah dulu karena dibalik kesusahan pasti akan ada sesuatu yang lebih bagus dan menemukan titik terang”, pungkasnya. (AATS)

4

19 Maret 2022

Kronik Edisi 138/XX


Meski demikian, dalam prosesnya menuju S1 ini, Vania kerap kali merasa lelah karena tugas-tugas yang terbilang cukup banyak.

Terus Berjalan dan Mengusahakan yang Terbaik

“Apalagi ketika mengerjakan proyek akhir semester atau mendekati ujian semester hingga lembur dan tidak tidur, kadang hasilnya tidak memuaskan juga namun puji Tuhan bisa dilewati dengan baik.” Kata Vania. Tidak hanya menjalankan perkuliahan saja, Vania juga aktif bergabung dalam kegiatan UKM di Unika yaitu IMA (Indonesia Marketing Association) selama satu periode 2019/2020. Dalam organisasi ini, Vania menjabat sebagai seksi Advokasi yang mana baginya posisi ini terbilang cukup relevan dengan bidang DKV, sehingga dapat menambah pengalaman, pengetahuan, dan semakin mengasah kemampuannya. Mengenai skripsinya, alumnus SMA Theresiana 1 Semarang ini mengambil judul “Perancangan Kampanye Sosial ‘Ajakan Menggunakan Eko Enzim’ bagi Ibu Rumah Tangga di Kota Semarang”. “Alasan saya mengangkat topik dalam skripsi saya yaitu karena keluarga dan tante seorang pegiat Eko Enzim serta aktif mensosialisasikan Eko Enzim di masyarakat, Sehingga Saya juga merasakan manfaatnya dan ingin berkontribusi dengan membuatkan desain kampanye,” jelas Vania mengenai alasan ia mengambil judul tersebut sebagai tugas akhirnya.

“J

alan aja, dan selalu mengusahakan yang terbaik”, menjadi sebuah motto yang dipegang oleh Elisabeth Vania, salah satu wisudawan terbaik periode I tahun 2022 dari progdi Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD), Unika Soegijapranata Semarang. Gadis yang akrab disapa Vania ini berhasil menyelesaikan studinya di tengah pandemi COVID-19 dengan memperoleh IPK 3,37. “Saya ini punya kecenderungan overthinking, jadi saya selalu mengingatkan diri sendiri untuk ‘Jalan aja’, dan fokus mengerjakan apa yang ada di depan.” Ujar gadis kelahiran Bogor, 22 April 1999 ini ketika ditanya mengenai motto hidup yang ia pegang selama ini.

Merupakan universitas Katolik yang menjunjung tinggi intergritas dan memiliki nilai-nilai yang baik, menjadikan alasan utama Vania untuk berproses di Unika. Selain itu, Unika juga memiliki progdi DKV dengan kurikulum yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Selama berproses S1 di Unika, putri dari pasangan Bapak Nico Prabowo dan Ibu Maria Helena ini merasa senang karena dapat bertemu dengan banyak teman yang baik dan seru, serta para dosen yang sangat bersahabat dengan para mahasiswanya. Selain itu, Vania mengaku tidak pernah merasa bosan mengerjakan proyekproyek perkuliahannya, karena itu dapat dikerjakan dengan kreatif dan menyenangkan. Kronik Edisi 138/Th.XX

Selama proses menjalankan skripsinya, Vania mengalami berbagai macam kesulitan terutama di tengah pandemi COVID-19 ini. Terdapat banyak perubahan selama masa pandemi ini dan kendala yang membuatnya harus mundur dalam menjalankan skripsi. Setelah kelulusannya, Vania berharap dapat bekerja dan berkontribusi di masyarakat dengan segala ilmu yang telah ia dapatkan selama menjalankan studi di Unika. “Semoga Unika dapat semakin maju dan para mahasiswanya dapat menikmati proses studi di kampus, serta dapat membanggakan almamater, ” Pesan Vania menutup proses wawancara ini. (CBL)

19 Maret 2022

5


Pernah Menjadi Asisten Dosen dan Berharap Dapat Bekerja Dalam Dunia Pembangunan

D

ara yang memiliki hobi hiking dan fotografi ini mengungkapkan kegembiraannya ketika dia terpilih menjadi wisudawan terbaik pada wisuda periode I tahun 2022 mendatang dari Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Unika Soegijapranata. Dara yang bernama lengkap Monika Indriyani atau sering disapa Monika ini, berhasil menyelesaikan studinya dengan IPK 3,48 dan berhak menyandang predikat Cum Laude. Saat dihubungi via whats app, Monika sempat mengutarakan perasaannya perihal kelulusannya,” Saya tidak menyangka jika saya terpilih menjadi wisudawan terbaik, karena banyak orang yang bilang jurusan Teknik Sipil itu susah dan masa studinya akan lama. Dan banyak juga teman-teman saya yang lebih pintar dari saya,” tuturnya. Dan dibalik semua itu Monika merasa senang dan bahagia karena usaha yang sudah dia lakukan selama studi di Unika membuahkan hasil yang terbaik dan doa harapan orang tuanya dapat terlaksanakan dengan baik. Monika yang merupakan anak ke-3 dari tiga bersaudara ini adalah putri dari pasangan Bapak Kardiyono dengan Ibu Mistini. Dan tugas akhir yang dipilihnya adalah berjudul “Analisis Debit Puncak Menggunakan Pendekatan Metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) Snyder dan HECHMS (Studi Kasus: DAS Silandak, Kota Semarang)”. Dalam penjelasannya, Monika mengungkapkan alasannya memilih judul tersebut. “Tugas akhir saya membahas tentang pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap debit Puncak pada DAS Silandak dengan periode ulang tertentu dan bagaimana cara mengurangi debit puncak yang terjadi pada DAS Silandak”.

6

19 Maret 2022

Monika yang bercita-cita dapat bekerja dalam dunia pembangunan terutama dalam pekerjaan pengawas lapangan dan desain bangunan ini, juga berharap dapat belajar mengenai pembangunan dari daerah lain maupun negara lain. Dengan mottonya “Janganlah pernah menyerah ketika Anda masih mampu berusaha lagi. Tidak ada kata berakhir sampai Anda berhenti mencoba”, Monika pernah menjadi Asisten Dosen pada mata kuliah Perkerasan Jalan Raya, Rekayasa Geologi, STATIKA, dan Mekanika Bahan. Alumnus SMA Sint Louis ini juga berpesan bagi adik tingkatnya agar selama masih menjalani kuliah, diminta untuk tetap semangat dalam menghadapi tugas-tugas yang diberikan oleh dosen dan jangan menyerah terhadap kegagalan yang dialami, tetap andalkan Tuhan di dalam setiap kehidupan yang di jalani. Selalu berusaha aktif bertanya kepada dosen – dosen. (FAS)

Kronik Edisi 138/XX


Ingin Berkarir Sebagai Dosen Ilmu Hukum Kesehatan

U

ngkapan syukur diucapkan oleh salah satu wisudawan terbaik periode I tahun 2022 Unika Soegijapranata, yaitu oleh Amelia atau sering disapa Amel yang terpilih menjadi wisudawan terbaik Program Magister Hukum Kesehatan Fakultas Hukum Unika Soegijapranata. “Alhamdulillah saya bersyukur, karena sebelumnya tidak saya kira bakal mendapatkan semua ini. Mungkin ini adalah bukti hasil kerja keras saya selama kuliah, agar mendapatkan hasil terbaik selama menempuh studi S2 di Unika,”cetusnya. Amelia yang berhasil menyelesaikan studi magisternya dengan judul Tesis “Perlindungan Hukum Bagi Bidan Praktik Mandiri Dalam Melaksanakan Tindakan Non Kebidanan Pada Manajemen Terpadu Balita Sakit di Kecamatan Jejawi Kabupaten Oki,” telah berhak menyandang predikat Cum Laude dengan IPK 3,46. Dalam keterangannya, Amel yang merupakan anak ke-3 dari tiga bersaudara pasangan Bapak Zainuri dengan Ibu Ratina Yanti, merupakan alumnus dari D3 Kebidanan di Institusi Kesehatan Muhammadiyah Palembang, dan S1 Kebidanan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, menyatakan harapannya dengan bekal ilmu yang sudah diperolehnya selama studi di Program Magister Hukum Kesehatan Unika. “Unika Soegijapranata adalah kampus yang terbaik mengenai hukum kesehatan. Dengan itu saya tertarik sekali menempuh kuliah di Unika. Kalau saya pribadi selama menjalani perkuliahan, saya selalu berusaha sebaik mungkin agar segera bisa tamat dalam waktu secepatnya,” tuturnya. Jika selama saya kuliah bisa mendapatkan bonus wisuda terbaik maka itu berarti adalah rezeki saya yang diberikan oleh Allah. Tapi yang selalu saya utamakan adalah tanggung jawab selalu belajar dan berusaha terus agar kuliah mendapatkan hasil yang memuaskan, imbuhnya. Disamping itu Amelia yang kelahiran Kabupaten Banyuasin juga bercita-cita untuk bisa mengembangkan bidang keilmuannya di Kota Palembang. “Cita-cita saya adalah menjadi perempuan yang berkarir dan berilmu tinggi seperti halnya dapat menjadi dosen yang selalu bisa memberikan ilmu baru dan ilmu yang begitu luas kepada mahasiswa generasi baru, karena perlu diketahui di kota saya di Palembang belum ada dosen hukum kesehatan, ini adalah peluang besar untuk saya dalam memberikan ilmu hukum kesehatan kepada mahasiswa kebidanan,” ucapnya. Demikian pula Amel juga mengungkapkan kesannya selama studi di Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata. “Selama di kampus Unika banyak teman baru, ilmu baru dengan sifat dan tingkah laku yang berbeda tapi semua itu yang membuat saya semakin semangat kuliah. Khususnya dosen-dosen Magister Hukum Kesehatan yang terbaik, dosen-dosen yang selalu memberi semangat dan dorongan untuk lebih maju lagi,” ungkapnya. (FAS)

Kronik Edisi 138/Th.XX

19 Maret 2022

7


Manajemen Waktu dan Lingkungan Perkuliahan yang Mendukung saling membantu satu sama lain. Terkait studinya Vanessa merasa tidak pernah terlalu ngoyo, hanya dengan tekun mengerjakan tugas yang diberikan dan mengikuti ujian yang ada. Walaupun demikian bukannya tanpa tantangan, Vanessa kadang kesulitan dalam mengelola waktu dan ini menjadi tantangan terbesarnya. Apalagi karena latihan Gratia Choir biasanya sampai malam, mau tidak mau tugas-tugas dan waktu belajar dilakukan dari malam hingga subuh.

V

anessa Christi Yulianto,

Gadis kelahiran Jombang, 3 Desember 1998 ini merupakan wisudawati terbaik Program Studi Ilmu Hukum pada periode wisuda Maret 2022. Prestasi putri Bapak Agus Yulianto ini kiranya makin dilengkapi dengan keberhasilannya meraih predikat Cum Laude pada kelulusannya. Sungguh merupakan hadiah istimewa bagi alumnus SMAK St. Louis 1, Surabaya yang memiliki motto, “Doing your best is great, but it’s okay to take a break when you feel overwhelmed.” Vanessa dalam prosesnya menempuh studi rupanya merupakan salah satu mahasiswi yang aktif. Ia bertutur bahwa 75% waktunya dihabiskan untuk mengikuti berbagai kegiatan seperti mengisi acara, ikut lomba, rapat kepanitiaan, dan masih banyak lainnya. Dari pengalaman berkegiatan itu, secara khusus di Gratia Choir dan kepanitiaan-kepanitiaan itulah sungguh dirasakan momen-momen istimewa dan berkesan. Walaupun waktu bersama teman-temannya tidak sebanyak waktu yang ia habiskan untuk sibuk di sana-sini, ia merasa justru teman-teman inilah yang membuatnya bersemangat kuliah. Mereka yang membantu mengingatkan kalau ada kuliah, kalau ada tugas-tugas yang perlu dikumpulkan, maupun berbagi catatan ketika kelas apabila Vanessa harus absen karena kegiatan Gratia atau yang lain. Pertemanan yang supportif itu rupanya masih terus bertegur sapa, berkomunikasi, dan

8

19 Maret 2022

Lepas dari kendala dan kesulitan yang dialaminya, Vanessa tetap bersukaria karena dapat bertemu dengan pribadi teman-teman yang cocok, sefrekuensi, teman-teman yang seru dan menarik. Ini menjadi sukacita tersendiri. Apalagi ketika bisa mengerjakan tugas bersama, diskusi bersama, tentu pertemanan itu menjadi semakin kaya di dalamnya. Vanessa juga menyebutkan para dosen yang selalu terbuka dan welcome, menghapus tembok jarak antara “guru dan murid” merupakan salah satu sukanya juga. Tanpa tembok, tanpa jarak itu, ia merasa justru diskusi dan tukar pikiran dilakukan dengan bebas dan luwes. Civitas academicapun menjadi lebih kaya dan berbobot. Selain itu Vanessa juga berkisah bahwa pengalaman berkesannya di program studi Ilmu Hukum ialah ketika ia menjalani mata kuliah laboratorium hukum pada semester 5 silam. Ia harus mengikuti kelas itu setiap harinya dari pukul 1 siang hingga 5 sore. Baginya yang berkesan ialah pertemuan dengan teman-teman baru di sana. Pengalaman pertemuan itu menjadi spesial karena tiap siang mereka seru-seruan bersama memikirkan akan makan apa siang itu atau menu apa yang akan dipesan atau ada promo apa siang itu. Kebahagiaan akan datang ketika menu yang akan dipesan semakin murah dengan porsi semakin banyak. Atau kegiatan berkesan lainnya ialah mengerjakan tugas individu rasa Kronik Edisi 138/XX

kelompok. Waktu yang terbatas dengan tugas yang banyak membuat Vanessa dan teman-temannya bekerja sama agar tugas dapat dikerjakan segera, menunda PR, serta bisa mengerjakan tugas lain. Momenmomen kecil dan sederhana inilah yang kemudian mengesan bagi Vanessa selama berkuliah. Sebagai persyaratan kelulusan, Vanessa menulis skripsi berjudul “Tanggung Jawab Hukum Profesi Perencana Keuangan dalam Mengelola Modal Milik Klien (Studi Kasus Klien PT. Jouska Financial Indonesia)”. Ketertarikan Vanessa akan judul ini dimulai ketika Vanessa sedang gemargemarnya mempelajari dan mengikuti edukasi finansial pada 2019-2020 silam. Ia sangat senang belajar dari salah satu pegiat financial educator bernama Jouska. Sayangnya pertengahan tahun 2020, Jouska terlibat masalah dan ini menimbulkan banyak pertanyaan dalam diri Vanessa. Ia sempat merasa kecewa karena sosok pribadi yang membuat konten edukasi, unggahan, maupun diskusi yang menurutnya sangat relevan dengan dirinya malah terlibat masalah. Hal tersebut sempat membuat Vanessa harus berjuang keras untuk menyelesaikan skripsinya. Hingga akhirnya, skripsi Vanessa menjadi lebih lancar dan cukup pesat hingga selesai pada Januari 2022. Untuk ini Vanesa memberikan rasa terima kasihnya secara khusus kepada Pak Budi Sarwo selaku pembimbing yang setia bertanya kabar tentang skripsi yang sempat tertunda, serta mau diajak “berlari” bersama mengejar pendaftaran wisuda periode I yang sudah mau tutup. Hanya saja dalam waktu dekat ia akan mencoba untuk melamar bekerja terlebih dahulu baru kemudian memikirkan lebih lanjut lagi rencana ke depan. Yang lebih penting dari itu ialah Vanessa ingin untuk hidup lebih mandiri, hidup independen yang segala keputusan ada pada dirinya dan tidak dicampuri orang lain. Baginya ini agar ekspektasi yang ada lebih mudah dikelola sehingga tidak mudah kecewa pada dirinya sendiri, atau menyalahkan orang lain, atau malah menyalahkan dirinya sendiri. Itulah impian dan harapannya: hidup mandiri, bekerja, dan melakukan hal-hal yang ia senangi dan cintai. (ffi)


KESABARAN DAN KETEKUNAN AKAN BERBUAH

“J

angan menyerah tetep jalanin aja” itulah motto hidup yang dihidupi oleh Andriani You, salah seorang wisudawan terbaik dari Program Studi Ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata dengan IPK 3, 79. Wanita yang lahir pada tanggal 8 Juni 1999 di Sandai, Kalimantan Barat ini mengaku bahwa motto hidupnya ini benar-benar sesuai dengan apa yang sedang dialaminya dalam pengerjaan skripsi. “Ketika mengerjakan skripsi, Saya merasa berat sekali dan sampai tidak sanggup untuk mengerjakannya. Namun karena ketekunan dan mental yang mulai Saya bangun, Saya pun bisa”, tuturnya. Ayau, panggilan akrabnya, mempunyai hobi make up, foto model, jualan di online shop, dan traveling. Dari beberapa hobinya itu ada terkenang yakni ketika Ia masuk dalam Koran di Semarang karena menjadi model foto dan juga model make-up. “Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Humas Pada Tahun 20162020 Pemerintah Kabupaten Ketapang Berdasarkan Permenpan No. 30 Tahun 2011” adalah judul skripsi dari Ayau. Alasan Ayau memilih judul tersebut yakni karena Ia ingin mencari hal yang spesifik dan unik. Ia pun akhirnya ingin meneliti tentang pelaksanaan tugas dan fungsi Humas di Kabupaten Ketapang. “Awalnya Saya ingin mencari di Semarang, namun karena sudah banyak, maka Saya meneliti di daerah saya apakah sama atau berbeda dengan daerah lain”, tuturnya. Setelah Ia meneliti ternyata peraturan menteri di daerah Ketapang secara tertulis lebih lengkap dibandingkan kabupaten lain. Putri dari Bapak Agus Gunawan dan Ibu Mariana Yuyun saat ini secara produktif menjadi freelancer pekerjaannya. “Saat ini sedang aktif berjualan di online shop dan mengembangkan platformnya dalam bidang skincare dan fashion, serta kosmetik”, jelasnya. Anak pertama dari 3 bersaudara ini juga aktif dalam berbagai kegiatan di Kampus. Ia pernah ikut dalam beberapa kegiatan diantaranya: UKM Dance di fakultas

hukum dan komunikasi; mengikuti seminar dan workshop yang diadakan universitas; mengikuti kegiatan LKTD di Fakultas; kepanitiaan seminar enterpreuner bagian dana usaha; Seminar Media FISIP sebagai sekretaris. Memang kegiatan yang dimiliki oleh Ayau cukup banyak. Namun Ia juga mempunyai cara untuk membagi waktu berkegiatan dengan waktu belajar. Cara yang Ia gunakan adalah dengan mengatur waktu mencicil tugas sebelum deadline yang ditentukan. “Biasanya kalau kuliah pagi hingga sore. Lalu sorenya ada rapat dan juga ada latihan UKM. Setelah selesai di kost Saya belajar dan mengerjakan tugas hingga larut malam”, tuturnya. Salah satu alumnus dari SMA PL Santo Yohanes Ketapang ini ketika merasa down, Ia melakukan sesuatu yang membangkitkan suasana hatinya yakni dengan berolahraga, jalan-jalan ke mall bersama teman-temannya dan pergi ke sebuah tempat wisata. Ia mengaku merasa kembali bersemangat ketika sudah melakukan kegiatankegiatan tersebut. Ia pun mengutarakan pesannya kepada adik-adik tingkatnya supaya tetap menjalankan segala tugas, jangan mengeluh dan sambat. “Apapun yang terjadi janganlah menyerah dan mundur. Berusahalah untuk sabar, tekun, jangan menunda pekerjaan karena nanti akan ada pekerjaan lain yang akan menunggu untuk dikerjakan”, itulah pesannya kepada para adik tingkatnya. (AATS)

Kronik Edisi 138/Th.XX

19 Maret 2022

9


Diberkati Untuk Menjadi Berkat

“S

aya hanya selalu setia melakukan dan mengerjakan yang terbaik dalam setiap hal, termasuk hal-hal sederhana,” demikian ungkapan Febrine Pentadini salah satu wisudawan terbaik dari Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata, pada wisuda periode I tahun 2022. Dengan IPK 4,00, gadis yang sering disapa Febrine atau Iin ini berhasil menuntaskan studinya dan berhak menyandang predikat Cum Laude. Dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Citra Sekolah dan Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Siswa dan Orang Tua Siswa (Studi Pada SMP Maria Regina Mewakili Kelas Sosial Atas dan SMP Kanisius Raden Patah di Semarang Mewakili Kelas Sosial Bawah)”, Febrine ingin mengetahui lebih jauh tentang kepuasan dan loyalitas orang tua dan siswa dari kelas sosial yang berbeda pada sekolah swasta di Semarang. Febrine sebelumnya telah menempuh studi di Universitas Kristen Satya Wacana. Dan Dia merupakan anak ke-2 dari dua bersaudara putri pasangan Ir Djoko Murdono MP dengan Ibu Soelistyo Widyaringsih SPd. Saat memilih Unika Soegijapranata sebagai tempat mendalami ilmu di Program Magister Manajemen, ternyata Febrine telah mempertimbangkan beberapa hal, seperti yang diungkapkannya ketika diwawancara. “Unika Soegijapranata merupakan PTS terbaik se-Jawa Tengah versi Kemendikbud tahun 2019 dan 2020, serta dekat dengan rumah serta dekat dengan tempat saya mengajar. Setelah menjalani memang benar bahwa Unika memiliki kualitas yang baik didukung dengan kompetensi dosen dan mampu beradaptasi dengan sangat cepat saat terjadi pandemi covid,” ucapnya. Berbekal selama menempuh studi, sejujurnya selama berkuliah di Unika saya termasuk mahasiswa yang hanya fokus pada kuliah saja, dikarenakan kesibukan saya sebagai pengajar di salah satu sekolah swasta di Semarang. Namun saat kuliah di Unika, saya pun diangkat menjadi koordinator kesiswaan di sekolah dan beberapa kali menjadi “favorite teacher” di sekolah, imbuhnya. Melanjutkan studi yang selanjutnya dan bisa menjadi tambahan ilmu untuk dibagikan atau diajarkan kepada generasi muda, merupakan harapan dan apa yang dicita-citakannya setelah selesai studi di Unika. Dan menutup keterangannya, Febrine yang memiliki motto hidup ‘Diberkati untuk menjadi berkat’ ini menyampaikan pesannya kepada teman-temannya yang masih menempuh studi. “Untuk teman-teman mahasiswa yang masih menjalani kuliah terutama yang sedang dalam proses mengerjakan tugas akhir atau skripsi atau tesis adalah belajar untuk taat dalam hal-hal kecil terutama dalam mengatur waktu serta selalu andalkan Tuhan dalam setiap langkahmu. Semangat dan jangan lelah untuk berjuang!” (FAS)

10

19 Maret 2022

Kronik Edisi 138/XX


Bercita-cita Lanjut Studi Hingga Program Doktoral Endru yang merupakan anak ke-2 dari pasangan Bapak Endang Kurniawan dan Ibu Rusinah ini, dalam menyelesaikan studi memilih judul tesis “Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan, Karakteristik Sosial Demografi, dan Toleransi Risiko Terhadap Perencanaan Keuangan Hari Tua (Studi Kasus Pegawai di LLDikti Wilayah VI Semarang)”.

S

osok yang merupakan alumnus Universitas Mercu Buana Jakarta ini bercita-cita setelah lulus nanti, untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan program doktoral, tentu harapannya dapat meraih beasiswa yang sedang dipilihnya. Dia adalah Endru Dwi Saputra, atau sering disapa Endru. Endru dalam wisuda periode I tahun 2022 mendatang, telah terpilih menjadi wisudawan terbaik Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata dengan IPK 3,83 serta predikat Cum Laude. Dalam keterangannya ketika dihubungi, Endru menjelaskan alasannya memilih Program Magister Akuntansi Unika Soegijapranata untuk menghantar citacitanya.

Lebih lanjut Endru menjelaskan alasannya memilih judul tesis tersebut, “Hal yang saya angkat dalam penulisan tesis saya kali ini yaitu tentang literasi keuangan, mengapa? ya karena dunia masa kini semakin banyak pilihan berinvestasi, serta hutang piutang. Dengan adanya literasi keuangan diharapkan mampu untuk mengontrol, serta membatasi keinginan untuk membeli sesuatu yang dirasa tidak diperlukan. Utamakan menabung dan berinvestasi dibandingkan membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan,” terangnya. Meski bergelut dengan kesibukannya di dunia kerja dan studi lanjut, Endru rupanya juga memiliki kegemaran tersendiri untuk mengisi waktu luangnya yaitu hobi fotografi dan solo travelling. Moto hidupnya yang dia pegang adalah “jangan bergantung kepada orang lain, jangan melihat serta membandingkan pencapaian orang lain, tetap fokus pada pencapaian diri sendiri”. Dengan prestasi studi yang berhasil diraihnya, Endru menitip pesan bagi para mahasiswa agar selalu semangat menjalani perkuliahan. Apabila ada tugas yang harus dikerjakan maka jangan ditunda-tunda serta kerjakan semaksimal mungkin, karena akan berdampak pada hasil studi, pungkasnya. (FAS)

“Saya memilih program Magister Akuntansi di Unika karena beberapa alasan, yang pertama adalah karena mayoritas Perguruan Tinggi di Semarang masih belum memiliki program Magister Akuntansi tersebut, kedua karena sudah terakreditasi A untuk institusinya, dan yang ketiga dikarenakan dekat dengan kantor saya, “ ungkapnya. Setelah menjadi mahasiswa, saya merasa menjadi lebih disiplin waktu antara memisahkan jam kantor dengan jam perkuliahan dikarenakan kuliah di sore menjelang malam hari sehingga saya harus mampu untuk fokus terhadap kedua kegiatan tersebut, tambahnya.

Kronik Edisi 138/Th.XX

19 Maret 2022

11


“Peran Social Media Influencer Terhadap Kinerja Pemasaran pada Bisnis Kuliner di Kota Semarang.” adalah judul dari skripsi. Alasan Tyas memilih judul tersebut yakni karena aku ambil konsentrasi marketing aku tertarik untuk meneliti strategi marketing di bidang kuliner karena kebetulan aku juga memerlukannya untuk kepentingan usahaku. Kenapa topiknya social media influencer karena aku merasa sekarang ini peran influencer untuk marketing itu banyak dimanfaatkan oleh pebisnis kuliner. Banyak kan kita sekarang temukan di media sosial food blogger mereview makanan. Jadi aku memutuskan untuk memilih judul skripsi ini. Debby, panggilan akrabnya, memiliki hobi memasak. Ia pun menjalankan usahanya sekarang di bidang kuliner yang berawal dari hobinya memasak. Putri dari Bapak Tony Windariyo dan Ibu Lianawati saat ini sedang mengembangkan bisnis kuliner Ia mulai sebelum pandemi. “Bisnis kuliner ini awalnya juga hanya iseng dan coba-coba tetapi puji Tuhan sekarang sudah berkembang dan membuahkan hasil”, tuturnya.

Berani Mengasah Softskill

“A

lkitab Filipi 4:13 I can do all things through God strengthen me.” motto hidup itulah yang dihidupi oleh Debora Tania Windariyo, salah seorang wisudawan terbaik dari Program Studi Manajemen Unika Soegijapranata dengan IPK 3, 83. Wanita yang lahir pada tanggal Semarang tanggal 15 April 1999. ini mengaku bahwa karena aku itu orangnya suka pesimis dan ga percaya diri. Tapi motto ini selalu memotivasi aku kalau aku pasti bisa asal bersama Tuhan dan emang itu sudah terbukti aku rasakan semua hal bisa aku lewatin sampai saat ini itu semua karena anugrahNya.

12

19 Maret 2022

Anak bungsu dari 2 bersaudara, juga aktif dalam berbagai kegiatan di Kampus. Ia pernah ikut dalam beberapa kegiatan diantaranya: organisasi yaitu HMPSM (Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen). “Melalui HMPSM Saya belajar banyak mulai dari leadership, kerja sama dengan orang banyak, komunikasi dengan dosen, mahasiswa, dan pihak luar”, jelasnya. Menurutnya, kegiatan kampus itu seru dan menambah softskill sekaligus relasi. Memang kegiatan yang dimiliki oleh Debby cukup banyak. Namun Ia juga mempunyai cara untuk membagi waktu berkegiatan dengan waktu belajar. Cara yang Ia gunakan adalah dengan memprioritaskan tugas perkuliahan baru setelah selesai Ia mengerjakan kegiatan lainnya. “Dulu yang utama pasti tugas perkuliahan yang Saya prioritaskan misalnya ada tugas kuliah dengan deadline, maka Saya prioritaskan terlebih dahulu”, jelasnya. Salah satu alumnus dari SMA Sedes Sapientiae Semarang ini biasanya ketika merasa down, Ia melakukan sesuatu yang membangkitkan suasana hatinya diantaranya: refreshing, melakukan hobi yang Ia sukai, bersantai, me time. Ia pun mengutarakan pesannya kepada adik-adik tingkatnya untuk selalu tetap semangat. Menurutnya meskipun online kegitannya, namun tetap harus aktif di kampus karena softskill yang diterima akan berguna sekali untuk ke depannya. “Untuk yang sedang membuat skripsi, segera lulus, dan jangan menunda”, pungkasnya. (AATS)

Kronik Edisi 138/XX


Pengorbanan yang Berbuah Baik

B

erproses di tengah pandemi COVID-19, tidak meredam semangat Jimmy Christofer dalam menjalani studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Unika Soegijapranata Semarang. Pria yang akrab disapa Jimmy ini berhasil menyelesaikan studinya dan menjadi wisudawan terbaik periode I tahun 2022. Tidak berhenti sampai di situ, prestasi putra dari pasangan Ibu Susi dan (Alm) Bapak Bustan Rudy Multan ini semakin gemilang dengan memperolehnya IPK 4,00 dan menyandang predikat Cum Laude. Alasan pria kelahiran Pekalongan, 20 Oktober 2000 ini memilih berkuliah di Unika karena berdasarkan riset yang ia cari, prodi Akuntansi Unika memiliki value terbaik di Jawa Tengah, dan mampu memberikan ilmu yang baik dengan harga yang tidak mencekik. Selama berproses S1 di Unika, Jimmy mengasah soft skill melalui beberapa pengalaman organisasi di kampus, diantaranya menjadi bagian Organisasi Senat Mahasiswa tingkat Fakultas, mengikuti UKM Soegijapranata Debating Society, menjadi ketua di Economic and Business Ambassador, dan menjadi wakil ketua Student of The Year (SOTY). Tidak hanya mencari pengalaman di dalam kampus, Jimmy juga mencari pengalaman di luar kampus seperti mengikuti organisasi Central Java Debating Society (CJDC), Indonesian Debating Council (IDC), Beswan Djarum, dan menjadi salah satu delegasi Indonesia di Asean Youth Organization (AYO). Berkat kesempatan yang diberikan, Jimmy mengaku cukup merasa beruntung karena mendapatkan kurang lebih 25 penghargaan dari tingkat fakultas hingga internasional. Beberapa penghargaan tersebut diantaranya menjadi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas, universitas, dan mahasiswa akuntansi berprestasi tingkat nasional. Memperoleh juara 1 dan menjadi salah satu pembicara terbaik di National University Debating Championship (NUDC). Pernah mengikuti dan memenangkan perlombaan paper seperti APA Fest Best Paper. Mengikuti olimpiade akuntansi seperti CPS Days, Consulting seperti APA CHAMP, dan konferensi nasional seperti ATV FEB UI yg juga memberinya kesempatan untuk magang menjadi Audit Assurance di salah satu Kantor Akuntan Publik BIG 4 yaitu EY. Ketika ditanya mengenai perasaannya saat menjalani S1 di Unika, Jimmy mengaku bahwa perasaannya campur aduk. Di satu sisi ia senang dengan perkembangannya selama berproses di S1, dan dikelilingi oleh circle yang amat mendukungnya. Namun, di sisi lain dirinya cukup merasa kelabakan karena banyaknya kegiatan yang ia ikuti. Jimmy juga merasa harus bertanggung jawab untuk terus mempertahankan IPK 4,00 dan lulus dengan cepat. “Sering sekali saya terpaksa begadang untuk memenuhi semua itu, mengorbankan waktu main saya, dan tidak bisa sesantai teman-teman saya. Namun, semua itu berbuah dengan baik, bagaimana saya telah menerima banyak tawaran dari perusahaan multinasional bahkan sebelum saya lulus, saya bisa membantu teman-teman saya dengan berbagi ilmu, dan

tentu salah satunya menjadi wisudawan terbaik kali ini,” ungkapnya. Mengenai skripsinya, alumnus SMA Santo Bernardus Pekalongan ini mengambil skripsi berjudul “Dampak Implementasi PSAK 73 pada Perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020”. “Skripsi ini akan memperlihatkan dampak nyata dari pengimplementasian Standar Akuntansi (SAK) baru pada tahun 2020 yaitu PSAK 73 yang menyangkut tentang Sewa. Mengetahui bahwa sewa itu merupakan hal yang sangat lumrah terjadi di perusahaan, para ahli memperkirakan bahwa akan ada benyak perubahan, nah skripsi saya ini mencari bukti secara empiris ‘berubah ga sih?’ dan ‘sebesar apa perubahan yang terjadi?”, terangnya. Dalam proses penulisan skripsi ini, Jimmy tentunya mengalami banyak dinamika, salah satu yang cukup berat baginya adalah proses idea creation, melihat judul ini sangat baru dan sangat minim referensi. Meski demikian, dirinya merasa beruntung karena mendapatkan tim skripsi PSAK yang sangat suportif, yaitu Thirza dan Bella. Setelah kelulusannya nanti, Jimmy yang saat ini telah bekerja sebagai Management Development Program di BCA berharap kedepannya ia dapat sukses dan konsisten dalam karir yang baru saja ia mulai di Banking, dan mampu dengan lancar mendapatkan sertifikasi Chartered Accountant (CA) dan Certified Public Accountant (CPA). Kepada almamaternya, pria dengan motto “Be bigger than the world ever allows you to be” ini berpesan agar Unika mampu terus mentransformasi mahasiswa/i nya. Terkhusus untuk prodi akuntansi, dirinya berharap agar dapat semakin sukses kedepannya, mencetak prestasi lebih banyak lagi, dan menjadi prodi yang suportif serta edukatif terhadap mahasiswanya. (CBL)

Kronik Edisi 138/Th.XX

19 Maret 2022

13


SYUKURI, SELALU OPTIMIS, DAN MENJADI DIRI YANG LEBIH BAIK

“S

yukuri apa yang dimiliki, selalu optimis dan jadi diri yang lebih baik” itulah motto hidup yang dihidupi oleh Finka Aulia Wahyu Hidayat, salah seorang wisudawan terbaik dari Program Studi Perpajakan Unika Soegijapranata dengan IPK 3, 60. Wanita yang lahir pada tanggal 24 Juli 2000 di Kabupaten Semarang ini mengaku memilih motto itu karena pernah mempunyai pengalaman pesimis ketika melihat temantemannya sudah sidang. Namun hal itulah yang memacu dirinya untuk menjadi pribadi yang optimis dalam mencapai tujuan hidupnya.

Putri dari Bapak Edi Setyobudi Wahyu Widayat dan Ibu Sri Mawarni saat ini sedang mencari pekerjaan yang cocok. ”Saya berencana melamar di Kantor Pelayanan Pajak atau kalau tidak di Kantor Konsultan Pajak atau bahkan bekerja sebagai pegawai pemerintah”, jelasnya.

Finka, panggilan akrabnya, mempunyai hobi olahraga cabang badminton dan futsal. Dari hobinya ini, Finka pernah menjuarai berbagai perlombaan diantaranya: Juara 1 lomba futsal yang diselenggarakan program studinya, Juara 2 EFCO, dan Juara 3 lomba futsal dalam acara Taxation. Selain itu Ia juga ikut dalam UKM Futsal Fakultas Ekonomi dan Bisinis.

Memang kegiatan yang dimiliki oleh Finka cukup banyak. Namun Ia juga mempunyai cara untuk membagi waktu berkegiatan dengan waktu belajar. Ia lebih mengutamakan kuliahnya terlebih dahulu baru setelah tugas dan kuliahnya selesai Ia mengerjakan kepentingan lainnya. “Hal ini Saya lakukan supaya tidak kewalahan dalam mengerjakan segala pekerjaan saya”, tuturnya.

“Analisis Penerapan PMK44 / PMK03 / 2020 Atas Pajak Penghasilan 21 di Tengah Pandemi Corona Virus Terhadap Pegawai CV. Kusuma Pratama” adalah judul dari tugas akhirnya. Alasan Finka memilih judul tersebut yakni karena pada saat Ia magang, pegawai di tempat magangnya merekomendasikan kepada Finka untuk menganalisis secara lebih mendalam tentang peraturan keuangan terhadap pajak yang terkena dampak corona virus. “Karena saat ini pandemi corona virus masih baru dan hangat diperbincangkan, maka Saya memilih topik ini. Selain itu juga ada peraturan terbaru terkait pajak di tengah pandemi covid-19. Hal inilah yang membuat saya tertarik untuk mendalami peraturan tersebut.”

14

19 Maret 2022

Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini juga aktif dalam berbagai kegiatan di Kampus, diantaranya adalah kepanitiaan program studi di acara welcome party family gathering sebagai PPPK; sebagai sekretaris UKM sepakbola unika; Panitia webinar football talk; Panitia Taxation; Kepanitiaan tax goes to campus dan seminari perpajakan sebagai PPPK.

Salah satu alumnus dari SMA N 9 Semarang ini biasanya ketika merasa down, Ia melakukan sesuatu yang membangkitkan suasana hatinya diantaranya: menonton film, menonton drama korea. Menurutnya, dengan melakukan hal itu sudah membuat Ia semangat kembali. “Ditambah lagi ketika mengalami persoalan terkadang Saya selalu cerita kepada teman-teman, itulah yang membuat saya lega”, tambahnya. Ia pun mengutarakan pesannya kepada adik-adik tingkatnya supaya senantiasa semangat kuliah dan belajar. “Selain itu jangan pantang menyerah, jangan lupa ikut organisasi”, tuturnya untuk adik-adik tingkatnya. (AATS)

Kronik Edisi 138/XX


Kuliah Merupakan Pengalaman yang Menyenangkan

“K

ita mungkin tersandung dan terjatuh tetapi akan bangkit kembali, itu sudah cukup jika kita tidak lari dari pertempuran.” Kalimat mengesan dari Mahatma Gandhi ini rupanya menginspirasi dan menjadi pegangan bagi Erine Octalia. Ya, alumnus Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga ini adalah wisudawati terbaik Program Studi Magister Sains Psikologi periode wisuda Maret 2022. Putri pasangan Eddy Swasono dan Susi Wibawanti ini dilahirkan di Jakarta pada 10 Oktober 1996 silam. Bagi Erine, pengalaman studi dalam kuliah merupakan pengalaman yang menyenangkan. Proses kuliah itu memang diiringi dengan berbagai pertemuan dan pengalaman yang meresap sampai ke dalam hati. Mulai dari belajar dengan komunitas multikultural, belajar menulis secara rigor dan baik hingga akhirnya tulisan yang ia buat berhasil dimuat pada koran Tribun Jateng, hingga metode belajar-mengajar yang menyenangkan dari para dosen yang membuat kuliah menjadi menyenangkan. Tidak sampai di situ, rupanya kuliah menjadi semakin menyenangkan karena Erine memiliki ketertarikan dalam hal humanisme. Ini rupanya yang ditawarkan dalam prodi Magister Sains Psikologi, secara khusus pada bidang peminatan psikologi sosial. Di situ manusia berusaha diteropong dan dilihat melalui perspektif sosialnya, demikian manusia semakin dikenal dan dipahami. Inilah hal yang disukai dan dicari Erine, itu juga yang berhasil ditawarkan oleh prodi Magister Sains Psikologi bidang peminatan psikologi sosial. Walaupun demikian, tidak semuanya menyenangkan untuk Erine alami. Pengalaman kuliah daring merupakan hal yang kurang menyenangkan baginya. Ada rasa kewalahan dalam proses menjalani kuliah. Namun pengalaman ini tidak mengalahkan rasa sukacitanya mendapatkan pembelajaran dan pengetahuan yang memang ia dambadambakan sebelumnya. Sebagai salah satu syarat menuntaskan studinya, Erine menyusun tesis berjudul “Kesejahteraan Psikologi Wanita Karir ditinjau dari Persepsi Peran Ganda dan Kesehatan Mental”. Judul ini sendiri merupakan pengejawantahan dari ketertarikannya akan pembahasan perempuan, hal mana juga ia lakukan ketika dulu menyusun tugas akhir di S1. Ketertarikannya akan pembahasan perempuan ini kemudian ia tarik benang merahnya dengan ilmu psikologi, yaitu terkait kesejahteraan psikologis. Sebagai partisipan, dipilihlah perempuan yang memiliki peran

ganda, yaitu mereka yang berproses dalam hidup sebagai seorang ibu maupun seorang wanita karir. Mereka ini yang kemudian dilihat bagaimana kesejahteraan psikologisnya maupun kesehatan mentalnya. Proses penyusunan tesis ini sendiri bagi Erine tidak merupakan hal yang mudah. Ia sempat kesulitan dalam menyusun tesis karena bimbingan secara daring. Bimbingan ini rupanya menyebabkan sering terjadi miskomunikasi: apa yang disampaikan dosen pembimbing tidak dipahami seperti yang dimaksud dosen pembimbing. Belum lagi karena latar belakang studinya bukan psikologi, Erine harus belajar lebih lama agar dapat mendalami dan memahami dengan baik teori yang ada serta dapat melakukan analisis dengan tepat. Namun di balik semua itu, ia mampu menyelesaikannya dengan baik. Ini karena dorongan dan motivasi diri, bahwa apa yang sudah dipilih harus diselesaikan dengan baik. Apalagi ia memiliki tujuan untuk lulus dengan baik dan tepat waktu. Ditambah lagi ada faktor pendukung lainnya, yaitu rasa sukanya karena berhasil mengejawantahkan apa yang digemari: pembahasan tentang perempuan. Ini yang kemudian menjadi pendorong dan penyemangatnya dalam menyelesaikan tesis. Kini setelah menyelesaikan studinya dan meraih gelar magister, Erine siap kembali menempuh perjalanan hidup ke depan. Perjalanan itu diiringi harapan bahwa yang akan digelutinya ke depan berkaitan dengan psikologi dan ilmuilmu lain yang sudah ia dapatkan. Sebab di sana ia ingin menerapkan apa yang sudah didapatkan dan dipelajari dalam kehidupan, dalam tugas, karya, dan pelayanannya. Proficiat. (ffi)

Kronik Edisi 138/Th.XX

19 Maret 2022

15


Bahas Burnout Dalam Tesisnya

M

emiliki nama lengkap Ulfia Lita Tiarawati Susanto atau sering dipanggil Ulfia, adalah wisudawan terbaik dari Program Magister Profesi Psikologi Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata di periode I tahun 2022. Dengan IPK 3,67, Ulfia berhal meyandang gelar Cum Laude pada saat wisuda periode I tersebut. Dengan judul Tesis “Hubungan antara Psychology Capital dan Work Engagement dengan Burnout pada Karyawan Operator Produksi di Perusahaan Garmen,” Ulfia telah berhasil menuntaskan studi magisternya dan mengungkapkan alasannya memilih judul tersebut. “Alasan memilih judul tesis itu karena, waktu S1 saya sudah tertarik dengan topik burnout dan melakukan penelitian terkait hal tersebut. Lalu di S2 ingin membahas kembali burnout dari sisi lain, dan kebetulan salah satu pembimbing saya melakukan penelitian mengenai burnout. Akhirnya diskusi dan memperoleh insight untuk melakukan penelitian kembali mengenai burnout,” paparnya. Ulfia yang merupakan anak ke-2 dari dua bersaudara, putri dari pasangan Bapak Kislis Susanto dengan Ibu Rukini Susanto ini, juga mengisahkan kondisinya saat menyelesaikan tesisnya. ” Dalam pembuatan tesis, dari pemilihan topik, proses ambil data, itu lumayan berat sih. Tapi untungnya dosen-dosen pembimbing benerbener bantu buat memberikan revisi dan saran bahkan sampai referensinya juga, jadi bisa lebih semangat buat mengerjakannya.” Saat ditanya apa motto hidupnya hingga bisa berprestasi, Ulfia menyebutkan bahwa motto ini sebenernya bukan kata-kata buatannya pribadi tapi dia pernah baca, yaitu Never regret a day in your life. Good days give happiness, bad days give experiences, the worst days give lessons, and the best day give memories. Alasannya karena apapun yang terjadi di diri kita memang harus kita syukuri, karena kita bisa ada disini dan seperti sekarang juga karena apa yang terjadi di masa lalu kita. Karena sebenarnya tidak banyak orang yang benarbenar bisa mengimplementasikan rasa syukur padahal bersyukur membuat kita bisa lebih tenang, memiliki emosi positif dan berdampak tentunya sama kesehatan kita, ucapnya.

16

19 Maret 2022

Saat ini Ulfia yang memiliki hobi dance, nyanyi, dan bermain musik, sudah bekerja di salah satu startup pelatihan bidang pendidikan di Jakarta. Di sesi akhir percakapan Ulfia menyampaikan pesannya bagi adik tingkatnya, “Yang paling penting pasti harus jaga kesehatan apalagi di masa pandemi seperti ini, harus diatur waktunya karena pasti banyak yang sering begadang buat menyelesaikan tugas-tugas. Jika yang aktif kegiatan kampus juga harus pinter-pinter manage waktu biar kegiatan kampus seperti organisasi atau kepanitiaan dan perkuliahan tetap bisa seimbang,” Mungkin bisa juga sambil cari-cari info buat magang kalo ada kesempatan dan waktu, karena itu lumayan membantu bersaing ketika masuk dunia kerja. Pokoknya tetap semangat apapun tantangannya karena kadang keberhasilan sudah berada di depan mata, saat hati dan pikiran sudah ingin menyerah, pungkasnya. (AATS)

Kronik Edisi 138/XX


“hal ini pula yang membuatku dapat mempunyai pandangan baru tentang setiap orang. Setiap orang pasti memiliki pandangan yang berbeda, apalagi mereka dari agama dan budaya yang berbeda,” lanjutnya. Tidak hanya menjalani perkuliahan saja, hal yang menyenangkan bagi Trisha adalah terlibat aktif dalam kegiatan di kampus. Selama menjalankan studinya di Unika, Trisha aktif dalam berbagai macam kegiatan seperti BEM Fakultas sebagai staff bidang III minat dan bakat, UKM SUNRICE (Student Training Centre), dan beberapa kepanitaan di bawah BEM. Mengenai skripsinya, alumnus SMAN 1 Semarang ini mengambil judul “Dinamika Terjadinya Perilaku Self Injury pada Wanita Dewasa Awal”. Judul ini diangkatnya berdasarkan pengalaman Trisha yang sejak dulu sering menemukan kasus orang-orang di sekitarnya melakukan tidakan self injury atau menyakiti diri. “self injury yang sering kutemui adalah cutting atau menyayat tangan. Alasan inilah yang membuatku ingin mempelajari mengapa orang-orang bisa sampai menyakiti dirinya sendiri. Karena hal ini pula yang membuatku tertarik masuk psikologi Unika. Selain itu, aku juga ingin orang-orang dapat lebih aware dengan kesehatan mental mereka. Harapannya sih (skripsi ini) dapat jadi acuan buat mereka yang ingin mencari tahu mengenai self injury atau kesehatan mental,” jelas Trisha.

“B

erusaha memberikan yang terbaik dan tidak ikut campur urusan orang lain”, menjadi prinsip hidup Trisha Cris Monica, salah satu wisudawan terbaik periode I tahun 2022 dari fakultas Psikologi, Unika Soegijapranata Semarang. Berkat usahanya tersebut, putri dari pasangan Bapak Mulyatno dan Ibu Yulis ini berhasil menyelesaikan studinya di tengah pandemi COVID-19 dengan IPK 3,70 dan menyandang predikat Cum Laude.

Dalam penulisan skripsi ini, Trisha mengaku dimudahkan karena dibantu oleh orang-orang di sekitarnya dalam mencari subjek penelitiannya. Selain kemudahan itu, Trisha juga menyampaikan terkait rasa duka dan tantangannya dalam menulis skripsi ini.

Gadis kelahiran Semarang, 24 Juni 1998 ini saat menjelaskan mengenai motto hidupnya, "dan juga berusaha untuk tidak ikut campur dalam urusan orang lain karena hal ini yang membuatku merasa tidak terganggu dan dapat lebih enak dalam menjalani hidup. Terus berusaha memberikan yang terbaik, tidak hanya dalam organisasi atau perkuliahan saja, melainkan juga hubungan antar teman, dan dosen."

“hambatanku adalah saat mencari jawaban, karena self injury ini merupakan perilaku yang sifatnya tersembunyi dan membahas soal trauma, sedangkan tidak semua orang mau terbuka tentang traumanya sehingga sulit untuk bisa menggali lebih dalam. Hal ini yang menjadi tantangan bagiku yang akhirnya bisa kukerjakan,” Jelas Trisha mengenai proses penulisan skripsi ini.

Trisha mengaku bahwa dirinya berkuliah di Unika karena keputusan dari orang tuanya. Awalnya aku sudah diterima di universitas lain, namun karena mungkin jurusannya tidak sesuai yang orang tua inginkan, dan melihat kakaknya yang kebetulan juga lulusan psikologi Unika memiliki kualitas yang bagus, jadi ia diarahkan untuk bisa memilih psikologi Unika. Selama menjankan studi S1 nya di Unika, Trisha merasa sangat senang karena bayak bertemu teman baru dari berbagai macam fakultas, dan merasakan adanya kebersamaan secara khusus dalam fakultas psikologi. Selain itu, Trisha juga merasa sangat senang karena dapat belajar mengenai toleransi di Unika.

“aku sebagai peneliti kerap kali hanyut dalam cerita subjekku ketika mengetahui alasannya melakukan tindakan yang menyakiti dirinya tersebut,”

Setelah lulus nanti, Trisha berencana akan bekerja di bidang HR (Human Resource) terdahulu, kemudian nanti akan melanjutkan studinya di S2 dalam bidang psikologi klinis dewasa. Alasan ia ingin mengambil bidang ini karena masih sesuai dengan judul skripsi yang ia ambil terkait dengan penyakit mental. Kepada para mahasiswa Unika, Trisha berpesan agar para mahasiswa dapat aktif dalam perkuliahan, organisasi, dan kepanitiaan, karena hal inilah yang dapat menjadi pengalaman sebagai bekal saat bekerja nanti. Meski demikian, para mahasiswa juga diharapkan tidak lupa dengan kewajibannya sebagai mahasiswa yaitu kuliah. (CBL)

Kronik Edisi 138/Th.XX

19 Maret 2022

17


“Rest If You Must, but Never Quit”

M

enyandang sebagai perguruan tinggi swasta terbaik se-Jawa Tengah, menjadi salah satu alasan bagi Rachelita Agnes Sanjaya untuk berkuliah di Unika Soegijapranata Semarang. Gadis yang akrab disapa Agnes ini menjadi salah satu wisudawan terbaik periode I tahun 2022 dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), program studi Teknologi Pangan, Unika Soegijapranata Semarang. Prestasi gemilang ini diperolehnya dengan IPK 3,96 dan menyandang predikat Cum Laude. Keberhasilan putri dari pasangan Bapak Handoko Santoso dan Ibu Ani Listijowati ini, tentu tidak lepas dari prinsip hidup yang dipegangnya yaitu “Rest if you must, but never quit” (beristirahatlah jika memang diperlukan, namun jangan berhenti). “Motto ini sangat membantu saya selama masa perkuliahan, dimana banyak sekali tugas dan kewajiban yang perlu dipenuhi yang seringkali membuat fisik dan mental menjadi lelah. Saat hal tersebut terjadi, jangan berpikir untuk menyerah ataupun berhenti, melainkan beristirahatlah dan lanjutkan perjuangan kita kemudian,” ujar gadis kelahiran Semarang, 29 Oktober 2000 ini. Selama menjalani proses studi S1 di Unika, Agnes merasa senang karena mampu belajar lebih dalam mengenai hal yang ia gemari yaitu pangan dan nutrisi. Selain itu, ia juga mendapatkan pengalaman kegiatan yang mampu mengasah soft skill-nya dengan menjadi salah satu panitia dalam kegiatan di fakultas yaitu FOSTER (Food Science Student Conference) pada tahun 2019 dan menjadi salah satu asisten dosen mata kuliah Aplikasi Komputer untuk Statistik pada tahun 2021. Selain merasa senang, Agnes juga mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan yaitu dengan adanya pandemi covid-19. Pandemi ini membuat Agnes belum dapat merasakan kesempatan lebih banyak untuk praktek ilmu dalam laboratorium. Mengenai skripsinya, alumnus SMA Kolese Loyola Semarang ini mengambil judul “Efektivitas Hidrolisis Enzimatis Kolagen dalam Meningkatkan Bioavailabilitas Kolagen sebagai Bahan Pangan Fungsional: Studi Literatur ”. Topik ini diambilnya berawal dari rasa ketertarikan Agnes sendiri terhadap tren makanan untuk kecantikan, salah satunya kolagen yang dapat digunakan untuk memperlambat penuaan.

18

19 Maret 2022

“Menurut saya, makanan untuk kecantikan adalah hal yang akan menarik perhatian banyak orang sehingga saya tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang hal tersebut,” “Kolagen merupakan salah satu protein penyusun struktur dalam tubuh manusia, namun seiring dengan pertambahan usia, produksi kolagen dalam tubuh mengalami penurunan yang menyebabkan penuaan dan kerusakan tulang. Salah satu solusinya adalah dengan mengonsumsi peptida kolagen atau kolagen yang telah mengalami proses hidrolisis agar lebih mudah terserap oleh tubuh,” terangnya. Dalam menjalani proses skripsi ini, Agnes mengalami banyaknya dinamika yang terjadi. Mulai dari rasa malas yang kerap kali muncul, hingga perasaan ingin menyerah. Namun, Agnes menyadari bahwa banyaknya dukungan yang diterimanya dari dosen, orang tua, dan teman-temannya, membuat ia mampu menjalani proses penyusunan skripsi ini dengan baik. Agnes juga kembali disadarkan oleh prinsip utamanya untuk tidak memaksakan diri dan lebih santai dalam berproses. “Saya berharap agar mahasiswa Unika dapat memanfaatkan waktu yang mereka punya di Unika semaksimal mungkin agar pengalaman yang mereka dapatkan dapat digunakan di kemudian hari. Saya juga berharap agar mahasiswa unika tidak pantang menyerah karena tantangan yang perlu dihadapi akan terus menerus datang. Rest if you must, but never quit,” pesannya. (CBL)

Kronik Edisi 138/XX


A

uris Yuta Handoko. Pemilik nama tersebut

Menjadi Versi Terbaik Dirinya

merupakan wisudawan terbaik Program Studi Sastra Inggris periode wisuda Maret 2022. Putra pasangan Gana Handoko dan Hamida ini lahir pada 5 Januari, 22 tahun silam. Torehannya tidak berhenti sampai di situ saja. Alumnus SMA Kristen Kalam Kudus, Sukoharjo ini juga berhasil menyabet predikat Cum Laude karena ketekunan studinya. Selama menjalani studinya di Unika, Yuta menuturkan bahwa ia telah mematri begitu banyak pengalaman dan kenangan yang tidak bisa dilupakan. Bagi pemiliki motto, “Life is temporary,” ini semuanya itu menjadi pembelajaran bermakna yang terus dicecap-cecap, dirasakan agar diri berkembang semakin baik dan semakin baik. Pengalaman menyenangkan seperti bertemu rekan-rekan sejawat, teman-teman, tenaga kependidikan (tendik), bapak-ibu dosen merupakan pertemuan yang berharga. Merekamereka ini yang membantu dan mengajari Yuta -melalui berbagai macam pertemuan yang ada- menjadi versi terbaik dirinya. Versi terbaik itulah yang mengantar Yuta pada tingkat tertinggi studi sarjana, yaitu menjadi seorang sarjana yang bergelar wisudawati terbaik. Walaupun demikian Yuta sebagai orang yang sangat menghargai waktu, merasakan semua momen dan pengalaman dalam perkuliahan dirasakan sebagai suatu tempaan yang disediakan oleh Kampus Ungu sebagai sarana berkembang menjadi individu yang semakin baik dan berkualitas. Salah satu bagian penting dalam mencapai gelar sarjana ialah menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Pada bagian ini, Yuta mengambil judul “The Analysis of Reading Comprehension Teaching Strategies In A Virtual Environment”. Judul ini dipilihnya karena Yuta ingin mengangkat sesuatu yang berbeda dari apa yang sudah banyak dilakukan oleh teman-teman lain. Judul itu pun semakin mantap dan menyakinkan dengan masukkan dari dosen favoritnya, Mrs. Cecil. Kemantapan dalam memilih judul, kegembiraan hati dalam mengerjakan, serta tuntunan dari para dosen pembimbing membuatnya mampu menyelesaikan skripsinya dengan baik. Bahkan bagi Yuta, tidak ada hambatan yang berarti kecuali tuntutan bimbingan online yang jelas saja berbeda makna dan suasana dibanding bimbingan offline. Syukur kepada Allah bahwa semua itu dapat diselesaikan dengan baik adanya. Kini setelah selesai mengukir pengalaman dan pengetahuan di Kampus Ungu, Yuta telah berada di gerbang akhir menuju tahap kehidupan selanjutnya. Satu hal yang diharapkannya ialah agar dalam berbagai aspek yang ia inginkan, harapkan dapat tercapai dengan baik, berhasil, dan sukses. Harapannya: semoga demikian. Selamat menempuh perjalanan tahap kehidupan pasca bangku sarjana! (ffi)

Kronik Edisi 138/Th.XX

19 Maret 2022

19


B

onita Nugroho Widjanarko atau sering

disapa Bonita, pada wisuda periode I tahun 2022 telah terpilih menjadi wisudawan terbaik Prodi Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Unika Soegijapranata. Dengan IPK 4,00 Bonita telah menyelesaikan studinya dengan prestasi terbaik dan berhak menyandang predikat Cum Laude. Menanggapi capaian prestasi terbaiknya, Bonita menanggapi dengan rasa syukur, hal tersebut tampak dari ungkapan yang disampaikan ketika dihubungi di sela-sela aktifitasnya secara daring. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta karena telah mendidik Saya sebagai anak yang tekun dan memiliki ambisi untuk menjadi yang terbaik. Saya merasa terhormat untuk bisa dipilih sebagai wisudawan terbaik, walaupun Saya tidak pernah menargetkan diri untuk menjadi wisudawan terbaik, Saya hanya melakukan studi dengan sebaik mungkin dan puji Tuhan bisa menjadi wisudawan terbaik,” ungkapnya. Saya merasa bahwa ini merupakan awal dari perjalanan hidup Saya yang sebenarnya. Saya akan berusaha menjadi yang terbaik dan selalu berkarya serta memberi manfaat yang baik untuk sekitar, lanjutnya. Bonita adalah anak ke-2 dari dua bersaudara putri pasangan Bapak Nugroho Widjanarko dengan Ibu Lily Hartatik Surjo. Dia alumnus SMA Kristen Tri Tunggal dan dalam skripsinya, Bonita memilih topik judul tentang “Real Mass Estimation Using Density-Based Spatial Clustering of Applications With Noise (DBSCAN) And K-Nearest Neighbour Classification,”. Melalui karya ilmiah yang dia tulis, Bonita berharap dapat memiliki visi untuk menciptakan sesuatu, baik lapangan pekerjaan maupun sebuah karya yang dapat mendukung perkembangan dan kesejahteraan masyarakat indonesia. Bonita memiliki hobi untuk selalu mengembangkan dirinya, seperti yang tercermin dalam ungkapannya tentang proses belajar manusia , “Saya percaya bahwa manusia tidak pernah berhenti belajar sepanjang hidupnya, “Ad Astra Per Aspera” Saya meyakini bahwa semua kerja keras yang kita lakukan secara konsisten, walaupun melalui kegagalan, pada akhirnya akan kita tuai hasilnya. Bonita yang pernah terpilih sebagai Duta SOTY Fakultas Ilmu Komputer 2020 Unika Soegijapranata, berpesan kepada adik kelasnya, “Pesan saya untuk adik kelas, punya lah visi akan masa depan kalian, karena tanpa visi kita hanya akan mengambang tanpa tujuan, buatlah plan untuk mencapai visi tersebut secara step by step, belajarlah dari yang sudah sukses dalam meraih apa yang kalian cita-citakan dalam visi kalian. Visi, plan dan mentor adalah bekal yang lengkap,” pungkasnya. (FAS)

20

19 Maret 2022

Kronik Edisi 138/XX


MERENUNG, BERDOA, DAN HADAPI

“T

ake risks now and do something bold, you won’t regret it” motto hidup dari Elon Musk itulah yang dihidupi oleh Leonardus Verrel Sayoga Kinantra Winarno, salah seorang wisudawan terbaik dari Program Studi Sistem Informasi Unika Soegijapranata dengan IPK 3, 94. Pria yang lahir pada tanggal 13 Agustus 1999 di Jakarta ini mengaku belajar banyak dari motto hidup itu. “Saya belajar ketika ada masalah berani untuk mengambil risikonya terlebih dahulu, dan kemudian melakukan sesuatu yang terbaik dan kita tidak akan menyesalinya”, tuturnya. Menurutnya kalau hasilnya bagus, kita tidak akan menyesal, namun kalau hasilnya tidak sesuai dengan harapan dapat menjadi sebuah pembelajaran. “Dari sisi penulis, Ia yang yang mempunyai produk mobil tesla, inovasinya banyak mengguncangkan dunia, terkadang bagi orang itu tidak masuk akal, namun baginya hal yang tidak masuk akal adalah tantangan baginya”, tambahnya. Verrel, panggilan akrabnya, mempunyai hobi mendengarkan lagu, menonton film di Netflix, nongkrong di café, dan jogging ternyata ketika di kampus aktif juga mengikuti perlombaan yakni: Juara 1 Best Category Sektor Publik National Accounting Student Conference 2018; Juara 2 Best Team NASC 2018 (Konferensi Akuntansi Nasional); Juara 2 Best Team NASC 2019 (Konferensi Akuntansi Nasional); Juara 3 Lomba Strategi Digital Marketing Fasindo Property; Pemenang Sayembara Logo Ikatan Alumni Akuntansi Unika Soegijapranata. “Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Human Resource Pada Coffee Shop ZXY” adalah judul dari tugas akhirnya. Alasan Verrel memilih judul tersebut yakni karena sejak dari awal Ia berinisiatif untuk membantu Coffee shop ini dari sisi presensi dan penggajian. “Coffee shop ini ternyata masih belum tertata dalam hal presensi karyawan dan penggajiannya sehingga dengan adanya aplikasi yang Saya buat dapat memudahkan mereka untuk mengorganisir”, tuturnya. Putra dari Bapak Budi Winarno dan Ibu Endang Rahayu saat ini diam-diam sudah bekerja di Menara BCA Jakarta sebagai Analis IT. Ia mengaku bahwa kegiatan produktif lain yang Ia kerjakan yakni dengan workout dan jogging. Selain itu juga Ia adalah orang yang suka membaca artikel-artikel. Anak kedua dari 3 bersaudara ini juga aktif dalam berbagai kegiatan di Kampus. Ia pernah ikut dalam beberapa kepanitaan diantaranya: Games and Coding Festival 2018 – Household Division (Committee); LKTL 2019 (Latihan Kepemimpinan Tingkat Lanjut) – Pub Décor Doc Division (Committee); Pemilu BEMU Day 2019 – Event Coordinator

PPU (Committee); SOERATS 2019 (Soegijapranata Culture and Arts) – Badan Pengawas Harian (Committee). Selain itu juga pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer; Anggota Senat Universitas Soegijapranata. Memang kegiatan yang dimiliki oleh Verrel cukup banyak. Namun Ia juga mempunyai cara untuk membagi waktu berkegiatan dengan waktu belajar. Menurutnya cara yang tepat adalah dengan menjadwalkan kegiatan yang akan dilaksanakan selama seminggu ke depan.”Bahkan Saya sendiri sudah menjadwalkan kegiatan selama satu tahun ke depan, karena memang Saya menyesuaikan kegiatan saya dengan jadwal program di ormawa yang saya ikuti”, jelasnya. Salah satu alumnus dari SMA Kolese Loyola Semarang ini ketika merasa down, yang Ia lakukan untuk membangkitkan suasana hatinya dengan melakukan 3 hal katanya, “Merenung, berdoa, dan hadapi”. Menurutnya ketika hanya merenung dan berdoa saja namun tidak mau menghadapi sama dengan menutup aksi. “Ketika ada sebuah persoalan yang perlu kita lakukan adalah mengimbangi ketiga hal itu agar menjadi selaras. Ia pun mengutarakan pesannya kepada adik-adik tingkatnya supaya berjuang dan banyak belajar, serta banyak berdinamika. “Tidak hanya pada sisi akademis tetapi juga dalam non akademis”, tuturnya. Menurutnya meskipun sedang dalam masa pandemi, dan segala kegiatan dilaksanakan secara online, justru itu yang akan menambah wawasan kita untuk menjadi pribadi yang kreatif dan tangguh. (AATS)

Kronik Edisi 138/Th.XX

19 Maret 2022

21


welcome to the

joyful campus Hotline PMB

0857 2728 4162

daftar online di:

pmb.unika.ac.id www.unika.ac.id







Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.