8 minute read

Seni Berelasi dalam Pacaran

Oleh: Helga Graciani Hidajat

Hallo komunikasi,

Advertisement

Dear komunikan saya mau bercerita tentang kisah relasi percintaan saya. Saya putus dengan mantan pacar saya kira-kira setahun yang lalu. Beberapa hari yang lalu, teman mantan pacar saya menghubungi saya di DM instagram. Ia mengirimkan screenshot chat curhatan mantan bahwa mantan merasa gagal move on. Jujur, sampai saat ini sebenarnya saya merasa bersalah karena tiba-tiba meninggalkan dia tanpa alasan. Akan tetapi, bukankah perasaan dia bukan tanggung jawab kita ya?

Lilly

Hallo Lilly, Hallo Akademia Malang!

Cinta merupakan interaksi sosial yang kita hadapi dan jalani di tengah kehidupan yang tidak pasti. Banyak orang mengatakan bahwa hidup tanpa cinta bagaikan dunia yang gelap tanpa cahaya. Cinta mendorong orang untuk terus berharap, terus berkarya membuat orang untuk terus bangun di saat jatuh dalam permasalahan hidup. Oleh karena itu, mencintai dan dicintai menjadi sebuah kebutuhan manusia. Tidak heran, bahwa Abraham Maslow menjadikan kebutuhan mencintai dan dicintai menjadi kebutuhan ketiga di piramida hirarki kebutuhan manusia. Relasi percintaan banyak jenisnya. Salah satu jenis relasi percintaan adalah cinta dengan lawan jenis di kalangan remaja dan dewasa muda yang sering disebut berpacaran.

Cinta menurut Erich fromm merupakan proses aktif saling memberi diri satu sama lain. Proses memberi diri ini tidaklah mudah. Proses memberi diri pada pasangan membutuhkan pengorbanan waktu dan tenaga untuk meredam ego dan saling mendukung satu sama lain ke arah pengembangan diri. Proses saling memberi ini tidaklah mudah. Ada empat unsur cinta dari Erich fromm, yakni perhatian aktif,tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan.

Perhatian aktif kepada pasangan merupakan proses aktif saling merasakan apa yang dialami dan berusaha untuk memberi perhatian bahkan perhatian yang kecil dan sepele. Perhatian aktif kepada pasangan mendorong ketahanan masing-masing pasangan dalam saling menguatkan dalam kehidupan. Unsur kedua adalah saling menghormati. Saling menghormati berarti saling percaya, saling menjunjung tinggi pasangan sebagai manusia yang ingin dipercaya, dihargai dan diberi kebebasan untuk saling menguatkan dan saling bertumbuh satu sama lain. Unsur ketiga adalah tanggung jawab. Tanggung jawab ini merupakan proses kepekaan bahkan dalam hal sekecil apapun untuk menemani dan memberi kasih bagi pasangan. Tanggung jawab juga merupakan proses aktif masing-masing pasangan untuk saling menerima keterbatasan pasangan, saling mendengar, saling merasakan apa yang dialami dan dirasakan oleh pasangan, berusaha untuk berbahagia bersama. Tanggung jawab ini membutuhkan telinga dan mata hati yang empati dalam mendengar, peduli, merasa dan bergerak untuk membantu atau menemani.

Rasa hormat merupakan perasaan menghargai keinginan, kebebasan, dan mendukung selalu setiap keputusan untuk mengembangkan diri dan bergerak di ruang-ruang pasangan untuk bergerak dan bertumbuh. Pengetahuan adalah strategi pasangan untuk peka mengetahui kebutuhan dan perasaan pasangan. Unsur pengetahuan merupakan upaya tanpa henti untuk mengetahui perasaan dan memahami pasangan sebagai manusia yang utuh. Akan tetapi proses menjalani 4 unsur cinta dalam relasi berpacaran tidaklah mudah. Terkadang kelelahan dalam menjalankan peran ganda yakni sebagai mahasiswa, anak dan teman; permasalahan personal; tingginya ego individu membuat individu kehilangan aksi respek dan 4 unsur cinta dalam berelasi. Jadi, konflik dan bahkan putus dengan pasangan saat berpacaran sangat wajar terjadi. Oleh karena itu, Lily, pengalaman putus dalam berpacaran merupakan pengalaman yang wajar terjadi. Pengalaman putus dalam berpacaran dapat menimbulkan emosi sedih, kecewa dan mungkin merasa bersalah seperti yang dialami Lily. Pengalaman putus dalam berpacaran menjadi salah satu sarana berefleksi kita dalam berelasi dengan orang lain dan belajar berelasi dengan orang lain lebih baik lagi. Belajar jujur dan berdamai dengan diri sendiri

Pengalaman putus dalam berpacaran pasti terjadi karena alasan tertentu. Akan lebih bijak jika Lily dan academia Malang menilik kembali alasan putus dalam berpacaran. Motif utama apakah yang menjadi penyebab putus dalam berpacaran? Apakah kita putus dengan pacar kita hanya karena perilaku pacar kita yang menyebabkan kita sedih dan tidak berkembang? Atau itu hanya asumsi kita saja? Apakah perilaku pacar kita tidak sesuai dengan ekspektasi personal dari diri kita?

Cobalah untuk jujur dengan diri sendiri tentang motif utama dalam berpacaran, komitmen awal untuk berpacaran dan aksi diri sendiri yang telah dilakukan terhadap pasangan. Upaya mencoba jujur ini membawa kita pada kesadaran untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis yang juga manusia yang memiliki perasaan dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Oleh karena kesadaran inilah, kita diajak lebih dalam saat memulai hubungan dengan pasangan. Apakah aku yakin dan siap untuk berelasi dengan pacar dengan positif melalui kegiatan saling merasakan, saling peka, saling menghormati, saling mendukung dan saling bertumbuh?

Pastinya, kesadaran ini diharapkan untuk terus dinyalakan saat mengalami konflik dengan pasangan. Konflik dengan pasangan berujung ke dua konsekuensi, konsekuensi pertama tetap bertahan dengan relasi yang dijalani karena relasi ini membawa setiap pribadi dalam hubungan ini, menjadi lebih kuat dan bertumbuh. Konsekuensi pertama ini dimungkinkan terjadi karena hubungan dimulai dari kesadaran untuk menghormati setiap individu sebagai individu yang baik, utuh dan selalu mau bertumbuh. Konsekuensi kedua adalah berujung pada keputusan untuk putus dalam berpacaran. Putus tidak selalu buruk. Keputusan putus akan lebih bijak jika relasi dalam hubungan percintaan tidak saling memberi kesejahteraan jiwa dan motivasi untuk berkembang dan bertumbuh. Putus akan menjadi buruk jika seseorang mempertahankan keinginan diri yang egois. Menjadi jujur dengan diri sendiri tentang motif utama putus dalam berelasi pacaran diperlukan untuk menilik diri menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memulai hubungan yang sehat, memiliki komitmen dan menghargai pasangan.

Belajar menerima keterbatasan

Setelah berefleksi tentang kejujuran diri alasan putus dengan pasangan, kita harus belajar menerima bahwa setiap orang memiliki keterbatasan diri. Tidak ada manusia yang sempurna. Belajar menerima kerapuhan dan keterbatasan diri membawa kita ke kesadaran bahwa pasangan kita adalah pribadi yang memiliki keterbatasan dan kerapuhan. Keterbatasan dan kerapuhan pasangan sering menjadi alasan putus Keterbatasan pasangan menjadi alasan untuk menghentikan hubungan. Jika keterbatasan pasangan merupakan keterbatasan yang menyakiti fisik dan jiwa kita, otonomi untuk menghentikan relasi, sangatlah baik untuk disarankan. Jika keterbatasan pasangan merupakan sarana pasangan untuk tetap bertumbuh dan belajar, maka harus selalu membudayakan diri untuk bertahan dan menerima keterbatasan serta menikmati proses pembelajaran bersama dalam berelasi dengan orang yang dikasihi. Menerima keterbatasan dan saling memperbaiki diri akan mendorong kita menjadi pribadi yang yang baik bagi diri kita, pasangan kita dan orang lain.

Belajar seni berelasi dengan orang lain (mendengar, merasa, menghargai, dan aksi cinta tulus)

Setelah menerima keterbatasan diri dan orang lain, kita sebagai manusia diharapkan untuk bisa mendengar, merasa, menghargai dan saling memberi cinta dengan tulus untuk kesejahteraan mental yang lebih baik dan kuat dalam hidup yang tidak mudah. Akan tetapi jika keputusan untuk berhenti terhadap relasi pacaran diambil, perlulah mempelajari seni berelasi dengan orang lain.

Menjadi manusia adalah alasan untuk memperlakukan setiap manusia dengan baik. Manusia memiliki perasaan dan suara yang layak untuk didengarkan. Bukan hanya kita sebagai pribadi ingin didengarkan, dicintai dan mencintai, demikian halnya pasangan kita. Jika keputusan untuk berhenti dalam relasi pacaran diambil, hendaknya diperlukan proses komunikasi dengan pasangan. Proses membuka ruangruang dialog kekusutan perasaan diperlukan. Proses ini memungkinkan untuk mengungkapkan keluh kesah antar pasangan, harapan atau keberlanjutan hubungan. Proses ini menuntut rasa menghargai setiap perasaan yang diurai. Sehingga keputusan apapun yang diambil akan menjadi keputusan bersama yang baik dan tanpa ada rasa bersalah, entah tetap bertahan atau putus. Jika keputusan bersama ini ditempuh, maka setiap pasangan tidak perlu untuk bertanggung jawab dengan perasaan masing-masing pihak setelah putus berpacaran. Tetapi jika relasi dengan orang lain tidak melalui proses komunikasi ini, maka akan timbul rasa bersalah.

Memutuskan, meninggalkan tanpa alasan dan menyisakan rasa bersalah menjadi proses pembelajaran hidup yang sangat berharga karena setiap manusia termasuk pasangan kembali belajar mendengarkan dan memperlakukan manusia sebagai pribadi yang utuh. Jadi, mari bersama-sama untuk jujur dan berdamai dengan diri; belajar menerima keterbatasan; dan berinteraksi secara dewasa terhadap pasangan dan orang lain di sekitar kita.

Salam hangat,

Kawah Ijen : Blue fire yang Mendunia

Siapa yang tidak kenal dengan wisata Kawah Ijen? Wisata yang disebut sebagai blue fire nya Indonesia ini menawarkan sejuta pesona yang sangat digandrungi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Terletak di wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen Bondowoso Jawa Timur atau lebih tepatnya diantara dua kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso ini, memiliki panorama alam berupa kawah dengan api biru yang sangat menakjubkan untuk merileksasikan diri atau memberikan rasa ketenangan bagi para pengunjung.

Wisata Gunung Kawah Ijen atau terkenal dengan sebutan Kawah Ijen ini menjadi salah satu gunung aktif di Jawa Timur yang memiliki ketinggian sebesar 2.443 meter di atas permukaan laut yang terletak berdampingan dengan Gunung Raung dan Gunung Merapi. Wisata Kawah Ijen juga mempunyai danau seluas 5.466 hektar, dengan diameter sekitar 700 meter, dan memiliki tingkat derajat keasaman (pH) air danau mendekati angka nol. Sehingga menjadikan salah satu danau air asam terbesar di dunia.

Kita ketahui ya Sob, dulunya Kawah Ijen terbentuk akibat proses letusan Gunung Ijen yang menyebabkan kawah tersebut dipenuhi oleh air, sehingga membentuk danau yang sangat mempesona.

Uniknya lagi danau ini berada di tengah kaldera yang terluas di Pulau Jawa dengan diameter sebesar 6 km. Panorama danau yang berwarna hijau toska dengan sentuhan alam yang dramatis dan elok, serta memiliki suhu yang sangat dingin menjadikan wisata Kawah Ijen memiliki potensi storynomic tourism atau daya tarik ribuan wisatawan yang tiap tahun berkunjung di wisata ini.

Selain itu, fenomena alam spektakuler wisata Kawah Ijen yang tidak dapat dilewatkan adalah panorama alam yang sangat langka dari Blue fire atau api Biru yang muncul di tengah-tengah penambangan Belerang. Munculnya Blue fire ini sebagai reaksi gas dari gunung belerang dan bercampurnya oksigen sehingga terbentuklah lidah api. Penampakan Blue fire ini dapat dilihat pada dini hari hingga menjelang pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB. Fenomena ini hanya dapat kamu lihat di Islandia dan Kawah Ijen Indonesia. Maka tak heran, keberadaan si api biru ini banyak diburu para wisatawan, khususnya para turis asing.

Tak hanya keindahan danaunya saja, wisata Kawah Ijen juga mempunyai sunrise yang tak kalah bagusnya dibandingkan dengan wisata lainnya. Dimana matahari mulai terbenam membuat warna langit menjadi kemerahan ditambah dengan hijau kebiruan danau asam berpadu dengan kabut dan asap belerang yang memantul ke cahaya langit memberikan sajian yang luar biasa yang tidak dapat terlupakan. Waktu terbaik jika kamu ingin melihat sunrise adalah bulan Agustus, karena pada saat itu posisi matahari tampak lebih jelas.

Rute perjalanan menuju Kawah Ijen bisa anda lakukan melalui arah kota Banyuwangi menuju ke Pos Paltuding Lereng Gunung Ijen. Akses jalan menuju kawasan ini terbilang cukup bagus karena pengunjung dapat mengendarai kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Namun kalian tetap harus berhati-hati karena jalannya berkelok-kelok dan menanjak. Jadi sebelum berangkat, kalian harus mempersiapkan dengan matang karena perjalanan dari loket sampai ke Kawah Ijen hanya bisa anda melalui secara jalan kaki atau mendaki.

Jika kalian berniat melihat blue fire Kawah Ijen, disarankan kalian untuk memulai pendakian dini hari sekitar pukul 01.00 WIB atau pukul 02.00 WIB agar kalian sampai di bibir Kawah Ijen sebelum matahari terbit. Namun, jika kalian ingin mendapatkan pemandangan yang terbaik, sebaiknya kalian berangkat setelah subuh atau pukul 04.00 WIB dengan perkiraan sampai di bibir

Kawah Ijen pukul 08.00 WIB. Pendakian di Pos Paltuding sampai bibir Kawah Ijen berjarak 3 km, atau memakan waktu perjalanan sekitar 4-5 jam. Tentu saja ini berjalan secara pelan, agar tarikan dan hembusan nafas kalian tetap teratur, sehingga tubuh tidak cepat letih.

Bagi penikmat wisata dari luar kota, tidak perlu khawatir, wisata Kawah Ijen juga disediakan beberapa fasilitas seperti parkiran, toilet, dan mushola. Beberapa warung makan juga banyak terdapat di pos Paltuding. Sehingga kalian bisa membeli beberapa perbekalan untuk amunisi kalian mendaki. Wisatawan yang datang lebih awal dan melakukan pendakian pada dini hari bisa menyewa homestay dengan harga terjangkau. Selain itu juga tersedia camping ground yang luas bagi pecinta alam yang ingin

Mendirikan Tenda Atau Hammock

Ingat ya Sob! Karena dilakukan pendakian pada dini hari dan suhu dingin antara 10 derajat celcius hingga sampai 2 derajat celcius, ditambah dengan mengandalkan penerangan lampu senter. Membuat perjalanan kalian mencapai Kawah Ijen tidak bisa dilakukan dengan cepat. Tenang saja, kalian bisa memakai jasa angkutan seperti gerobak yang akan ditarik oleh beberapa orang penyedia jasa tersebut, biasanya sekitaran 600 ribu per gerobak. Bagi pengunjung yang berombongan atau membawa banyak wanita. Sebaiknya kalian memanfaatkan jasa guide lokal yang notabene adalah penduduk lokal Kawah Ijen.

Walaupun trekking menuju Kawah Ijen berupa tanah berpasir atau batuan. kalian bakalan dijamin menikmati perjalanan anda, karena disepanjang jalur pendakian kalian akan disuguhkan pemandangan lereng Gunung Ijen yang luar biasa. Kamu juga akan melihat keindahan Bunga Edelweis dan Pohon Cemara. Namun disarankan untuk para wisatawan untuk tidak memetik tanaman secara sembarangan pada sepanjang jalur pendakian. Jika cuaca cerah, kalian juga dapat melihat awan berada di sekitar atau bawah kita. Sehingga seolah-olah kita sedang berada di atas awan.

Sesampai di bibir Kawah Ijen, kalian akan melihat kawah berwarna hijau kebiruan dengan lereng kawahnya berwarna abu-abu bercampur warna kuning yang membuat pemandangan menjadi indah. Oh ya, jika sampai kawah kalian jangan lupa memakai masker, karena bau belerang yang membuat sesak nafas jika terlalu lama menghirupnya. Sehingga tak heran jika sebagian besar mata pencaharian masyarakat sekitar adalah penambang belerang. Untuk harga tiket sendiri sangat terjangkau sekali, yaitu Rp5.000 untuk hari biasa dan Rp.7500 untuk akhir pekan. Tentunya kalian bisa mendapatkannya dengan membeli tiket secara online. Sangat berkesan bukan! Izam

Rancak Budaya