![]()
Bidang Pemberdayaan Perempuan
Assalamu'alaikum Saudara.
Kembali lagi di Buletin Cendekiawan dari
Bidang Pemberdayaan Perempuan HmI
Cabang Metro. Pada kesempatan kali ini kami mengeluarkan buletin yang
membahas mengenai turunnya nabi Isa
Alaihissalam di akhir zaman. Nanti setelah keluarnya Dajjal dan terjadinya kerusakan di muka bumi, maka Allah
mengutus Nabi ‘Isa Alaihissallam untuk turun ke bumi. Diturunkannya Nabi Isa alaihissalam ke bumi menjadi
tanda bahwa kiamat akan terjadi dalam waktu yang dekat.
Ayo simak penjelasan selengkapnya dalam buletin ini....
Ahlus Sunnah mengimani tentang turunnya Nabi ‘Isa Alaihissallam di akhir zaman. Sifat-sifat Nabi ‘Isa Alaihissallam yang tercantum di berbagai riwayat adalah beliau seorang laki-laki, berperawakan tidak tinggi juga tidak pendek, kulitnya kemerah-merahan, rambutnya keriting, berdada bidang, rambutnya meneteskan air seolaholah beliau baru keluar dari kamar mandi, beliau membiarkan rambutnya terurai memenuhi kedua pundaknya.
Setelah keluarnya Dajjal dan terjadinya kerusakan di muka bumi, maka Allah mengutus Nabi ‘Isa Alaihissallam untuk turun ke bumi.
Diturunkannya Nabi Isa alaihissalam ke bumi menjadi tanda bahwa kiamat akan terjadi dalam waktu yang dekat.
Beliau Alaihissallam turun di Menara Putih yang terletak sebelah timur kota Damaskus di Syam (Syiria). Beliau Alaihissallam menggunakan dua pakaian yang dicelup sambil meletakkan kedua tangannya pada sayap
"TurunnyaNabiIsa AlaihissalamDiAkhirZaman"
dua Malaikat, apabila beliau menundukkan kepala, maka (seolaholah) meneteskan air, apabila beliau mengangkat kepala maka (seolaholah) berjatuhanlah tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang mencium nafasnya melainkan akan mati padahal nafasnya sejauh mata memandang.
Beliau turun di tengah golongan
yang dimenangkan (ath-Thaa-ifatul
Manshuurah) yang berperang di jalan haq dan berkumpul untuk
memerangi Dajjal. Beliau turun pada waktu didirikannya shalat Shubuh
dan shalat di belakang pemimpin
golongan tersebut. Beliau tidak
membawa syari’at baru namun
mengikuti syari’at yang dibawa oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Turunnya Nabi ‘Isa
Alaihissallam di akhir zaman
tercantum di dalam Al-Qur-an dan As-Sunnah yang shahih, bahkan riwayat-riwayatnya mutawatir.
Diriwayatkan lebih dari 25 Sahabat
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dalil dari Al-Qur-an al-Karim:
Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
“ (Ingatlah), ketika Allah berfirman:
‘Hai ‘Isa, sesungguhnya Aku akan
menyampaikanmu kepada akhir
ajalmu dan mengangkatmu kepadaKu serta membersihkan kamu dari
orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu ber-selisih padanya.’” [Ali ‘Imran/3: 55]
Allah mengangkat Nabi ‘Isa Alaihissallam dalam keadaan hidup dengan ruh dan jasadnya, ayat di atas sebagai dalil untuk membantah orang-orang Yahudi yang menyangka ‘Isa dibunuh dan disalib. Kalau yang diangkat ruhnya saja, maka apa bedanya Nabi ‘Isa dengan Nabi-nabi yang lainnya, bahkan juga kaum Mukminin, semua ruhnya diangkat Allah sesudah wafat. Jadi, tidak beda antara Nabi ‘Isa dengan yang lainnya? Lantas apa manfaat penyebutan diangkat ke langit, kalau bukan yang diangkat ruh dan jasadnya? Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah -setelah menafsirkan ayat ini- kemudian membawakan beberapa hadits tentang turunnya
Nabi ‘Isa Alaihissallam. Beliau rahimahullah berkata: “Inilah haditshadits mutawatir yang berasal dari
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari para Sahabat, seperti Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, ‘Utsman bin Abil ‘Ash, Abu Umamah, an-Nawwas bin Sam’an, ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, Mujammi’ bin Jariyah, Abu Syuraikah dan Hudzaifah bin Usaid
Radhiyallahu anhum. Di dalam hadits-hadits ini mengandung
petunjuk tentang sifat-sifat turunnya, juga tempatnya, yaitu ia akan turun di Syam (Syiria) tepatnya
di Damaskus pada menara timur dan terjadi ketika akan didirikan shalat Shubuh.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Padahal Nabi ‘Isa-lah yang akan membunuh pimpinan mereka yaitu Dajjal.
Sesungguhnya Nabi ‘Isa Alaihissallam mendapatkan di dalam Injil tentang keutamaan ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Al-Fath/48: 29). Dan beliau berdo’a agar dimasukkan di antara mereka (ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam), lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan do’a beliau ketika beliau turun pada akhir zaman, dan beliau menjadi mujaddid (pembaharu) agama Islam.
Bahwa turunnya Nabi ‘Isa Alaihissallam dari langit untuk dimakamkan di bumi, karena tidak ada makhluk dari tanah yang mati di selainnya.
Turunnya Nabi ‘Isa Alaihissallam membongkar kebohongan Nashrani, menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus upeti.
“Dan sesungguhnya ‘Isa itu benarbenar memberikan pengetahuan tentang hari Kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang Kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” [Az-Zukhruuf/43: 61]
Turunnya Nabi ‘Isa Alaihissallam memberikan hikmah yang besar, di antaranya: Membantah Yahudi yang beranggapan bahwa mereka telah membunuh ‘Isa Alaihissallam.
Beliau memiliki keistimewaan yang khusus, karena jarak antara Dia dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat dekat dan tidak ada Nabi lain yang memisahkan antara Nabi ‘Isa Alaihissallam dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi ‘Isa Alaihissallam berhukum dengan syari’at Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadi pengikut Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Zamannya Nabi ‘Isa Alaihissallam adalah zaman yang penuh
ketenangan, keamanan dan keselamatan. Allah mengirimkan
hujan yang deras, menjadikan bumi
mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Harta berlimpah
serta dihilangkan sifat-sifat iri, benci, dan dengki. Lamanya Nabi
‘Isa Alaihissallam tinggal di bumi
adalah selama 40 tahun.
Dalam hadits riwayat Imam Ahmad
dan Ibnu Hibban, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Beliau tinggal di bumi selama 40 tahun sebagai imam yang adil dan hakim yang bijaksana.”
" Dhole (Cuon alpinus) merupakan hewan liar Asia yang lebih besar daripada anjing hutan. Walaupun satu nenek moyang dengan anjing. Ia sangat berbeda, sehingga sulit diklasifikasikan sebagai anjing. Ia berkembang menurut jalur yang berbeda dengan anjing. Makanannya binatang pengerat kecil. Untuk mengejar dan melumpuhkan binatang yang lebih besar, biasanya ia membentuk kawanan. Dhole ini sering disebut sebagai Dhole India. Namun, ada pula varietas-varietas yang hidup di Siberia, Malaysia, Kalimantan, dan Sumatra. Warnanya merah atau coklat. Panjangnya sekitar 1 M dengan kaki relatif pendek. Ia memiliki 12-14 puting susu. "
" Para astronot dilarang makan makanan berjenis kacang-kacangan sebelum pergi ke luar angkasa. Karena bisa menyebabkan mereka mudah kentut. Dan gas kentut sangat membahayakan bagi baju luar angkasa mereka. "
“If you tell the truth, you don't have to remember anything.”
Mark Twain
Across
2. Nama dan tempat tinggal seseorang
3 Olahraga diatas ombak dengan sebilah papan
5.Hasil anyaman sebagai alas duduk/tidur
8. Musang yang berbau busuk
9. Alat untuk memotong kain/rambut
Down
1.Penyesuaian terhadap lingkungan
2.Negara di sebelah timur Chili
4.Pengampunan hukuman oleh kepala negara pada seseorang
6.Barang yang ditenun dari benang kapas
KRITIK&SARAN
089506978472
7.Alat untuk memperlambat gerakan roda