![]()
BidangPemberdayaanPerempuan
Assalamu'alaikum saudara.
Kembali lagi di Buletin Cendekiawan dari Bidang Pemberdayaan Perempuan
HmI Cabang Metro. Pada kesempatan kali ini kami mengeluarkan buletin yang
membahas mengenai Ummu Salamah si wanita cerdas yang berada disamping Rasulullah.
Ummu salamah adalah istri
Rasulullah yang cerdas dan sering menjadi perantara
sahabat-sahabat nabi untuk berbicara kepada Rasulullah
Lantas bagaimana kisahnya ?
mari sama-sama kita simak di dalam buletin ini.
OFFICIAL HMI CABANG METRO
Edisi Maret2023
Saat melaksanakan Umrah beberapa saat menjelang Perjanjian
Hudaibiyah yang tersohor itu, Rasulullah mengajak serta salah seorang istri jeniusnya, Ummu Salamah. Di tengah perjalanan menuju Mekah, tepatnya di Hudaibiyah, kaum Musyrik Quraisy mencegatnya. Mereka melarang rombongan Rasulullah Saw. Mauk ke Mekah. Setelah melalui serangkaian perundingan yang dinilai sangat merugikan pihak kaum Muslim, akhirnya Rasulullah Saw. diizinkan
memasuki Mekah untuk Menunaikan ibadah umrah.
Para sahabat, salah satunya
Umar bin Khatab tetap tidak dapat mengerti apa yang dilakukan Rasulullah di Hudaibiyah itu Sampaisampai ia bertanya pada Rasulullah, "Kenapa kita mau saja menyerahkan nyawa kita?" Rasul menjawab, " Aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku tidak akan menolak perintahNya; dan Dia pasti tidak akan menyia-nyiakanku."
Walaupun Begitu Rasulullah Saw
tahu akan bahaya yang segera mengintai mereka. Segera saja, beliau menyuruh para sahabat untuk
menyembelih hewan qurban kemudian bercukur. Rupanya mereka
masih agak marah dengan sikap Rasul
hingga tidak seorang pun yang mau melaksanakannya. Sampai beliau mengulangnya tiga kali tidak ada yang
meu mendengarkannya.
Setelah itu, beliau menemui istrinya, Ummu Salamah, dan menceritakan
tentang sikap kaum muslimin. Ummu
Salamah berkata, "Wahai nabi Allah, apakah engkau menginginkan perintah Allah ini dilaksanakan oleh kaum muslimin? Keluarlah engkau, kemudian janganlah mengajak bicara sepatah kata seorang pun pada mereka. Sembelih saja qurbanmu dan panggil tukang cukur untuk mencukur rambutmu."
Rasulullah Saw kagum atas ide briliannya. Ia segera bangkit mengerjakan saran Ummu Salamah. Tatkala kaum muslimin melihat Rasulullag mengerjakan hal itu tanpa berkata sepatah pun pada mereka, mereka baru sadar Rasulullah serius menyuruh mereka. Mereka lalu bangkit, menyembelih qurban dan serta sebagian dari mereka mulai bercukur kepala sebagian yang lain.
Melihat para sahabatnya akhirnya mengikutinya, beliau semakin percaya pada kecerdasan Ummu Salamah.
Penggalan kisah di atas hanyalah secuil kisah Ummu Salamah bersama
Rasulullah Saw. Kisah-kisah Rasulullah
Saw bersama Ummu Salamah yang lain akan memperlihatkan bagaimana beliau memperlakukan seorang istri yang memiliki potensi kecerdasan luar biasa seperti Ummu Salamah. Rasulullah selalu meminta pertimbangan darinya dalam berbagai hal. Oleh sebab itu, tidak heran wanita yang satu ini dijuluki ahlur-ra'yi walmusyawarah (ahli pikir dan musyawarah).
Ummu Salamah sendiri dinikahi
Rasulullah Saw setelah Ia ditinggal
suaminya Abu Salamah yang
meninggal akibat luka yang tak kunjung
sembuh setelah mengikuti Perang
Uhud bersama Rasulullah Saw.
Sebetulnya saat suaminya syahid, ia
sudah mengazamkandiri untuk tidak -
menikah lagi dengan laki-laki lain. Ia sangat mencintai suaminya. Lagi pula ia ingin dibangkitkan bersama-sama
Abu Salamah nanti di surga. Lihatlah bagaimana wanita salehah ini menginginkan hal itu.
Ummu Salamah selalu mendampingi suaminya yang sedang dalam keadaan sakit. Dia merawat dan menjaganya siang malam. Suatu hari, demam Abu Salamah menghebat, kemudian Ummu Salamah berkata kepada suaminya, "Aku mendapat berita bahwa seorang perempuan yang ditinggal mati suaminya, kemudian suaminya masuk surga, jika setelah itu istrinya tidak menikah lagi sepeninggalanya. Untuk itu, mari kita berjanji bahwa engkau tidak akan menikah lagi sepeninggalku, dan aku berjanji untukmu untuk tidak menikah lagi sepeninggalmu."
Abu Salamah berkata, "Maukah engkau menaati perintahku?" Dia menjawab, "Adapun saya bermusyawarah hanya untuk taat."
Abu Salamah berkata, "Seandainya aku mati, maka menikahlah." Lalu dia berdoa kepada Allah "Ya Allah, karuniakanlah kepada Ummu Salamah sesudahku seseorang yang lebih baik dariku, yang tidak akan menyengsarakan dan menyakitinya"
Doa itu didengar Rasulullah Saw yang juga sering menemani Abu Salamah selama sakitnya. Bahkan saat detikdetik menjelang ajalnya, beliau tidak pernah beranjak dari tempat pembaringan Abu Salamah.
Sepeninggal suaminya itu, dua orang sahabat terkemuka Abu Bakar dan Umar bin Khatab melamarnya. Namun, keduanya belum berkenan dihatinya. Bahkan saat Rasulullah
Saw melamar untuk pertama kalinya melalui pesuruhnya, lamaran beliau ditolak. Baru setelah Rasulullah Saw datang sendiri melamarnya, Ummu
Salamah tidak dapat lagi menolaknya. Saat itulah Ummu Salamah sadar doa suaminya dikabulkan. Ia mendapatkan laki-laki yang lebih segalanya dibandingkan suaminya, Abu Salamah, Bahkan dibandingkan laki-laki manapun diseluruh dunia.
Rasulullah Saw mengerti betul potensi istri beliau yang satu ini. Kecerdasannya
tidak pernah beliau kekang. Sebaliknya
Rasulullah Saw banyak memfasilitasi
kemampuannya demi sebesar-besarnya
maslahat bagi umat. Ummu Salamah
yang pandai berbicara sering menjadi
perantara sahabat-sahabat lain untuk
bertanya pada Rasulullah Saw
mengenai berbagai macam hal. Oleh
sebab itu, tidak mengherankan kalau
Ummu Salamah menjadi salah satu istri
Rasulullah Saw yang paling banyak
meriwayatkan hadis setelah Aisyah r.a.
Perlakuan Rasulullah Saw terhadap
Ummu Salamah dan juga Aisyah
memperlihatkan bahwa sejak awal islam
mengajarkan untuk tidak pernah
diskriminatif terhadap dalam masalah
ilmu pengetahuan. Laki-laki dan
perempuan memiliki hak yang sama
dalam mendapatkan ilmu. Namun, tentu
saja sesuai dengan kemampuan masingmasing. mereka yang memiliki
kecerdasan intelektual lebih, baik laki-
laki dan perempuan, sama-sama boleh difasilitasi untuk menjadi ilmuwanilmuwan.
Oleh karenanya, tidak heran bila didalam islam tidak sedikit tercatat para ahli-ahli ilmu di kalangan perempuan, sekalipun jumlahnya tidak sebanyak laki-laki. Jumlah yang lebih sedikit itu, tentu bukan karena potensi perempuan yang kurang, melainkan kesempatan bagi perempuan terkadang sering terganggu dengan urusan keluarga yang menjadi tanggung jawab utamanya juga. Namun demikian Rasulullah, tidak ada satu pun larangan dan alasan yang melarang perempuan untuk menjadi ulama seperti Ummu Salamah dan Aisyah.
Ada ketela pohon yang berwarna putih dan kuning? Apa Sebabnya?
Penyebab warna kuning pada umbi ketela pohon ialah butir-butir
xanthophyl yang terselip dalam sel jaringan umbi itu. Kalau tidak ada
Xanthophyl, umbi itu berwarna
putih, karena 100% mengandung
karbohidrat (zat pati), hasil
Amylopast dalam sel jaringan Umbi.
KRITIKDANSARAN:
089506978472
Pemenang yang sesungguhnya
adalah ketika kamu mampu melawan
amarah dengan kesabaran, dan memaafkan dengan ketulusan
Itulah sifat kader HMI yang sesungguhnya!
2. Negara yang memiliki menara pisa
4. Sinonim Tunduk
7. Garis khayal pada peta dalam bentu garis lintang dan garis bujur
8. Binatang yang lambat
9. Kata penghubung untuk menandai pilihan diantara
beberapa hal
1. Alat musik petik dari Nusa
Tenggara Timur
3. Gerak Air yang Mengalir
5. Peluru silinder yang digerakkan, bisa sampai luar angkasa
6. Bahan yang dikonsumsi untuk
menghilangkan penyakit
8. Hutan yang merupakan padang rumput yang dikelilingi/ditumbuhi tanaman seperti semak belukar