Good Aquaculture Practices Budidaya Ikan Bubara (Caranx ignobilis) di Karamba Jaring Apung (KJA)

Page 1

KKN PPM UGM PERIODE 2 PESISIR BOALEMO SUB UNIT DESA BAJO BUDIDAYA IKAN BUBARA PANDUAN PERIKANAN SKALA KECIL GOOD AQUACULTURE PRACTICES (Caranx ignobilis) DI KARAMBA JARING APUNG (KJA)

D I D E S A B A J O

IKAN

POTENSI DAN PERMASALAHAN BUDIDAYA BUBARA

RUSWIN C. IDING KEPALA DESA BAJO "Ikan bubara merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan masyarakat Bajo. Harga jualnya tinggi dan selama ini hanya dipasarkan mentahan Masyarakat disini banyak mendapatkan ikan tangkapan dan saya harap baik laki laki maupun perempuan masyarakat Desa Bajo dapat diberdayakan dengan segala sumber daya potensi lokal yang ada guna mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dicanangkan pemerintah"

IKAN BUBARA SI "KOMODITAS UNGGULAN"

"Semoga kedepannya perikanan Desa Bajo ini dapat lebih maju dan tidak hanya komoditas ikan bubara saja yang makin dikenalkan ke luar, tetapi juga komoditas unggulan Desa Bajo lainnya"

K K N - P P M U G M P E R I O D E 2 P E S I S I R B O A L E M O

APA KATA MASYARAKAT BAJO? SIWANG PEMBUDIDAYA IKAN BUBARA DI DESA BAJO

"Budidaya ikan bubara sudah saya lakukan sejak tahun 90 an dan alhamdulillah masih berjalan sampai sekarang Untuk budidayanya sendiri saya lakukan di karamba Pernah terjadi kasus ikan bubara yang saya budidayakan mati dibius oknum tidak bertanggung jawab. Bantuan pakan juga masih simpang siur" ROI PENGEPUL HASIL PERIKANAN DESA BAJO "Bajo ini banyak sekali kekayaan lautnya. Ada lobster, rumput laut, teripang, dan ikan bubara Ikan bubara itu enak sekali harganya juga mahal di pasaran dan di sini banyak yang membudidayakannya"

APA YANG INGIN KAMI SAMPAIKAN DALAM BOOKLET INI? Mengenal Desa Bajo lebih dekat Ikan bubara "Sang Permata dari Timur" Apa itu CBIB dan bagaimana pengaplikasiannya dalam budidaya ikan bubara

SELANGKAHLEBIHDEKATMENGENALDESABAJO

KECAMATAN TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO

K K N - P P M U G M P E R I O D E 2 P E S I S I R B O A L E M O

Desa Bajo merupakan salah satu kawasan pesisir yang memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan kawasan pemukiman Suku Bajo Kawasan Suku Bajo termasuk dalam kategori pemukiman tradisonal yang memiliki karakter unik mulai dari struktur rumah, sosial, dan budaya masyarakatnya yang kebanyakan tinggal di atas laut Secara administratif, Desa Bajo memiliki luas wilayah ± 19 ha dan dikelilingi oleh Teluk Tomini, kecuali wilayah utara yang berbatasan dengan Desa Pentadu Barat. Pola pemukiman di Desa Bajo, terbagi dalam 2 model, yakni pemukiman di atas air laut dan pemukiman di daratan dekat dengan garis pantai. Topografi Desa Bajo adalah kawasan pesisir pantai dan berbukit. Secara lebih rinci, batas administratif Desa Bajo adalah sebagai berikut Sebelah utara : Desa Pentadu Barat Sebelah selatan : Teluk Tomini Sebelah timur : Desa Pentadu Timur dan Teluk Tomini Sebelah barat : Desa Modelomo dan Teluk Tomini Secara keseluruhan, desa ini memiliki penduduk berjumlah 1.180 jiwa yang terdiri dari 303 kepala keluarga dengan rincian 797 laki laki dan 383 perempuan. Karena wilayahnya yang ada di pesisir pantai dan budaya masyarakat Bajo yang dikenal sebagai “Penjelajah Laut”, mata pencaharian penduduk Desa Bajo didominasi oleh nelayan. Jumlah nelayan di desa ini hampir 200 orang Selain nelayan, ada juga penduduk Desa Bajo yang bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, wiraswasta, dan pengemudi becak motor Dari kondisi geografisnya, Desa Bajo terletak di wilayah Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo Desa Bajo menjadi salah satu desa tertua sebelum dilakukan pemekaran di Kabupaten Boalemo Karena letaknya yang ada di pesisir, potensi perikanan Desa Bajo sangatlah besar Akan tetapi pemanfaatannya belum terlalu maksimal karena beberapa faktor seperti kurangnya dukungan pihak terkait, kualitas sumber daya manusia, dan keterbatasan modal Salah satu potensi perikanan yang sangat besar di Desa Bajo adalah ikan bubara, dimana pemanfaatannya hanya sebatas dijual sehabis panen dan masih banyaknya permasalahan dalam budidayanya. Maka dari itu, KKP telah mensosialisasikan pedoman Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk peningkatan produktivitas perikanan dan mengatasi beberapa permasalahan yang timbul dalam kegiatan budidaya ikan di Indonesia.

Ikan bubara (Charanx ignobilis) atau dalam dunia internasional dikenal sebagai Giant trevally adalah salah satu jenis ikan tangkapan yang umum ditemukan di wilayah tropis Indo Pasifik. Ikan bubara memiliki nama sebutan yang berbeda-beda di tiap daerah, diantaranyayaitu Ikan kuwe Ikan lawakan biru Ikan daya upah Trevally jack Giant trevally 1. 2 3. 4. 5

Ikan bubara atau dikenal sebagai ikan kuwe merupakan jenis ikan pelagis, yaitu ikan yang hidup di dekat permukaan laut. Ikan ini hidup di perairan pantai yang dangkal, karang, dan batu karang. Harga ikan bubara dengan berat 300 400 gram dapat mencapai Rp15.000 Rp20.000/ekor. Ikan ini sering digunakan untuk olahraga pancing karena ukurannya yang bisa mencapai 1,5 meter dan berat 60 kg. Ikan yang memiliki nama internasional Giant trevally ini dapat dibudidayakan dalam kepadatan yang tinggi, sehingga prospek budidayanya sangat menjanjikan. Usaha pembesarannya pun tidak terlalu sulit. Siklus periode pembesarannya berkisar antara 5 6 bulan dengan hasil panenan ikan bubara berukuran 300 400 gram/ekor.

Ikan bubara dikenal akan cita rasanya yang nikmat dan dagingnya yang lembut Ikan ini banyak dikenal luas khususnya di kalangan masyarakat Indonesia bagian timur. Pangsa pasar ikan bubara sangat luas, khususnya untuk mengisi kebutuhan pasar domestik

MENGENAL PERMATA DARI TIMUR INDONESIA I K A N B U B A R A

SEKILAS TENTANG IKAN BUBARA (Caranx ignobilis)

Mengapa ikan bubara sangat potensial untuk dibudidayakan?

Dibandingkan jenis ikan lainnya, ikan bubara memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi sangat potensial untuk dikembangkan, diantaranya yaitu laju pertumbuhan tinggi, sangat tanggap terhadap penambahan pakan dari ikan rucah, konversi pakannya cukup efisien dan sangat diminati pasar lokal. Ikan ini dapat dibudidayakan dalam kepadatan tinggi mencapai 150 ekor/m³ .

KKN-PPM UGM PERIODE 2 PESISIR BOALEMO

Selain bermanfaat untuk kesehatan dan dapat diolah menjadi masakan yang nikmat, ikan bubara yang masih berukuran 5 10 cm atau masih berukuran yuwana juga sering dimanfaatkan sebagai ikan hias yang dikenal memiliki nama pidana kuning atau simbha kuning. Pangsa pasar ikan bubara masih sangat tinggi, sehingga sangat prospektif untuk pengembangan budidaya laut. Dibandingkan jenis ikan lainnya, ikan bubara memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena sampai sekarang benih ikan bubara masih didapatkan dari alam dan teknik budidayanya masih terbatas. Dari morfologinya, ikan bubara memiliki bentuk tubuh pipih dan oval dengan warna tubuh bervariasi, yaitu biru pada bagian atas dan perak hingga keputih putihan di bagian bawah. Ikan ini memiliki tubuh yang tertutup dengan sisik halus berbentuk cycloid. Ikan bubara dikenal sebagai ikan perenang cepat dan memiliki laju pertumbuhan yang tinggi jika dibandingkan dengan ikan laut lainnya. Ikan yang bersifat karnivora ini biasa memakan ikan dan krustasea lainnya yang berukuran kecil.

Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) sebagai Wujud Good Aquaculture Practices (GAP)

CBIB dalam Budidaya Ikan

Nilai plus budidaya yang sudah memiliki sertifikasi CBIB yaitu telah terjamin keamanan produk yang dihasilkan dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Hal ini dikarenakan CBIB merupakan standar yang diperoleh melalui pengujian untuk mendapat sertifikat penerapan CBIB. CBIB dapat memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan dengan memperhatikan keseluruhan elemen dalam budidaya ikan, yang meliputi sumber air dan pengolahan limbah, benih dan induk, pakan, penggunaan obat ikan, hingga penerapan biosekuriti dan SOP yang jelas

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Syarat pengajuan CBIB Unit pembudidayaan ikan milik perorangan, kelompok, atau perusahaan yang menghasilkan ikan konsumsi dan non konsumsi yang dipasarkan untuk lokal maupun ekspor Telah menerapkan CBIB dalam budidaya minimal 1 musim budidaya Kegiatan usaha budidaya pada tahap pembesaran ikan 1. 2 3.

Membuat sertifikat CBIB merupakan bentuk jaminan dari pembudidaya dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan aman bagi konsumen. CBIB menjadi jawaban bagi konsumen yang semakin teliti akan kualitas produk budidaya, terutama untuk pasar Eropa dan Amerika Budidaya dengan cara yang baik merupakan kunci untuk menghasilkan produk perikanan yang aman dan ramah lingkungan, yaitu sesuai dengan prinsip cara budidaya ikan yang baik atau CBIB CBIB diartikan sebagai proses memelihara, membesarkan ikan, serta memanen hasilnya dalam lingkungan terkontrol, sehingga memberikan jaminan pangan dari segi pembudidayaannya dengan memperhatikan sanitasi, pakan, obat ikan, dan bahan kimia serta biologi

KKP Menekankan

KKN PPM UGM PERIODE 2 PESISIR BOALEMO

Pentingnya

PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA IKAN PBUBARA EMILIHAN LOKASI BUDIDAYA IKAN BUBARA Lokasi untuk budidaya tidak boleh menimbulkan bahaya keamanan pangan, akibat pada kondisi sekitar, baik air pasok maupun pencemaran udara. Suplai air atau air pasokan untuk budidaya harus tidak menimbulkan bahaya keamanan pangan. Ketersediaan air harus selalu dijaga, sedangkan air limbah budidaya juga harus dikelola sebelum dibuang. Unit budidaya harus memiliki sumber air pasok yang baik dan terhindar dari sumber polusi Menyangkut tata letak dan desain, area budidaya hanya boleh digunakan untuk pembudidayaan ikan Fasilitas seperti toilet, septic tank, dan gudang harus memiliki prospek tinggi ini cukup baik dibudidayakan dalam karamba jaring apung (KJA). Biasanya digunakan karamba dengan bentuk bujur sangkar berukuran 200 m² dengan banyaknya petak 4 6 buah.

Keuntungan penggunaan KJA dalam budidaya ikan bubara adalah waktu panen dapat diatur menyesuaikan harga ikan di pasaran sehingga akan diperoleh harga jual yang lebih tinggi. Kualitas perairan juga menjadi kunci dalam kegiatan budidaya ikan bubara. Lokasi perairan yang tepat untuk budidaya ikan bubara adalah perairan dengan salinitas 28-32 ppt, suhu 2834°C, tingkat oksigen terlarut >4 ppm, dan pH 7,8 8,5

PEDOMAN CBIB I K A N B U B A R A K K N P P M U G M P E R I O D E 2 P E S I S I R B O A L E M O HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN L O K A S I S U P L A I A I R T A T A L E T A K D A N D E S A I N

K E B E R S I H A N F A S I L I T A S D A N P E R L E N G K A P A N

terpisah dan tidak berpotensi mengontaminasi ikan bubara yang dibudidaya. Unit budidaya ikan bubara juga harus dijaga kondisi kebersihan dan higienisitasnya. Pakan, obat batan, dan bahan kimia lainnya harus disimpan dalam tempat yang terpisah dan aman. Fasilitas dan perlengkapan harus dijaga dalam kondisi higienis dan dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan. Bila perlu dapat dilakukan desinfeksi dengan desinfektan yang diizinkan. Teluk yang terlindung dari ombak dan badai merupakan lokasi yang tepat untuk budidaya ikan bubara karena memiliki massa pergantian air yang baik dan dapat menunjang pertumbuhan ikan bubara Ikan yang

PERSIAPAN KERAMBA UNTUK

Persiapan karamba jaring apung (KJA) pada prinsipnya adalah dengan mengkonstruksi bagianbagiannya seperti rakit, jaring, pemberat dan kelengkapan lainnya. Perawatan dilakukan jika KJA telah digunakan sebelumnya untuk mengantisipasi adanyanya jaring yang sobek atau rusak Mata jaring yang kecil akan mudah ditempeli organisme

BENIH IKAN BUBARA DAN PENEBARANNYA

K K N - P P M U G M P E R I O D E 2 P E S I S I R B O A L E M O

Mutu air dan sedimen harus dijaga pada level yang mencukupi untuk kesehatan lingkungan budidaya dengan melakukan angka penebaran benih dan pakan yang sesuai. Air laut yang digunakan untuk budidaya juga harus difiltrasi atau disaring dengan memakaikan jaring pelindung pada KJA untuk mencegah masuknya spesies yang tidak diinginkan dan sampah. Air juga harus dimonitoring secara rutin untuk menjamin kesehatan dan kualitas ikan bubara yang dibudidayakan

PENGELOLAAN AIR BUDIDAYA

penggangu yang menghambat pertukaran air, misalnya beberapa jenis alga, teritip dan kerang kerangan Jaring yang kotor dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu PENEBARAN

Benih ikan bubara harus sehat dan berasal dari hatchery yang bersertifikat dan atau memiliki sertifikat bebas penyakit dan obat Pembudidaya harus memiliki kesadaran tentang mutu benih dan memiliki rekaman tentang pemasok serta jumlah pembelian benih sebelum benih ditebar di KJA. Waktu yang tepat untuk penebaran benih ikan bubara adalah saat pagi atau sore hari Benih dimasukkan secara perlahan lahan ke dalam KJA. Kondisi air harus diperhatikan sebelum penebaran. Apabila kualitas air selama pengangkutan berbeda dengan kualitas air keramba budidaya, maka perlu dilakukan adaptasi salinitas dan suhu secara perlahan lahan. Benih berukuran 20 25 gram dapat ditebar dengan kepadatan 100 150 ekor/m³ untuk pemeliharaan selama tiga bulan. Jika ikan telah mencapai bobot >250 gram/ekor, padat tebar harus dikurangi hingga 100 ekor/m³.

KKN-PPMUGMPERIODE2 PESISIRBOALEMO

Pelet termasuk jenis pakan buatan yang dikeluarkan oleh pabrik, yang nutrisinya dapat memenuhi kebutuhan energi dan pembentukandagingbagiikanbudidaya.

PAKAN DAN PPEMBERIANNYA AKAN DAN PEMBERIANNYA

IkanRucahdanUdangRebon

SyaratPakan dalam BudidayaIkan PakanIkanBubara

Penggunaan pelet komersial dapat dilakukan untuk membantu pertumbuhan ikan bubara Pelet tenggelam merupakan jenis pelet yang sering diberikan pada ikan bubara Frekuensi pemberian pelet adalah sebanyak dua kali sehari dengan jumlah pemberian hingga ikan merasa kenyang

PeletKomersial Ikan rucah yang dipotong kecil kecil sesuai bukaan mulut ikan bubara merupakan jenis pakan yang hingga saat ini diberikan pada ikan bubara Pakan ini diberikan sebanyak 6 8% bobot badan per hari pada waktu pagi dan sore hari Pengukuran pertumbuhan dilakukan setiap satu bulan sekali dan setelah itu dapat dilakukan perubahan jumlah pemberian pakan Hal ini dikarenakan ketersediaan ikan rucah sebagai pakan utama ikan bubara selalu berfluktuasi tergantungmusimpenangkapan.

Dalam budidaya ikan harus menggunakan pakan yang memiliki nomor pendaftaran atau sertifikat yang dikeluarkan DJPB atau dari institusi yang berkompeten Pakan ikan juga harus disimpan dalam ruangan kering dan sejuk serta digunakan sebelum masa kadaluarsanya Pakan juga tidak boleh dicampur bahan tambahan seperti antibiotik, obat ikan, atau bahan kimia lainnya maupun hormon yang dilarang Jika menggunakan pakan buatan sendiri harus dibuat dari bahan yang direkomendasikan dan tidak dicampur bahan bahan yangterlarang Ikan bubara dikenal sebagai ikan karnivora yang memangsa ikan dan krustasea kecil lainnya (udang rebon, kepitinglainnya,dll).

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT dalam Budidaya Ikan Bubara KKN-PPM UGM PERIODE 2 PESISIR BOALEMO INFO AHLI! Pembudidaya

Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara perendaman ikan bubara menggunakan air tawar atau desinfektan setiap minimal 10 hari sekali, melakukan vaksinasi pada ikan, dan menggunakan immunostimulan seperti vitamin C Sarana budidaya sebelum dan selama pemeliharaan hendaknya didesinfeksi, net dibersihkan secara teratur, serta melakukan manajemen pakan, padat tebar, kebersihan, dan biosekuriti dengan baik Menggunakan obat obat yang telah terdaftar di KKP untuk pengobatan parasit trematoda insang dan kulit Merendam ikan bubara yang terserang trematoda insang dalam larutan formalin dengan dosis dan waktu perendaman yang sesuai aturan pakai produk Biasanya ikan direndam dalam larutan formalin dengan dosis 150 ppm selama 10 30 menit atau sesuai aturan produk

Tanda tanda awal ikan yang terserang penyakit bisa dengan mengamati perubahan pada tingkah lakunya, seperti nafsu makan menurun, produksi lendir berlebih, warna tubuh berubah, menggosokkan tubuhnya pada jaring, dan berenang tidak normal Jika hal ini terus berlanjut maka akan terlihat gejala klinis seperti kemerahan pada pangkal sirip, bagian bawah operculum, dan adanya luka di bagian tubuh lainnya Pemicu terjadinya penyakit diantaranya adalah menurunnya beberapa parameter kualitas air seperti tingginya buangan limbah dan bahan organik di perairan Penyebab lainnya yang menimbulkan serangan infeksi adalah terlukanya ikan bubara saat dipelihara di KJA yang menggunakan net bersimpul, yang selanjutnya sisik ikan menjadi terluka dan memudahkan terjadinya infeksi bakteri. Net yang kotor juga dapat menyebabkan tertinggalnya bakteri dan virus, yang dapat menyerang ikan pada siklus berikutnya

Menggunakan benih bebas penyakit, dan melakukan pembelian benih yang telah diuji di laboratorium yang terpercaya.

Pemeliharaan ikan bubara dengan jumlah dan kepadatan yang tinggi juga dapat menjadi lingkungan yang kondusif untuk penyebaran penyakit. Penyakit yang sering menyerang budidaya ikan laut diantaranya adalah parasit, jamur, bakteri, dan virus Dari beberapa jenis tersebut, yang paling sering menjadi momok menakutkan adalah infeksi parasit dan bakteri Infeksi bakteri umumnya merupakan infeksi sekunder setelah ikan terserang parasit

Untuk penyakit bakterial, pengobatannya dapat dilakukan dengan cara pemberian antibiotik melalui pakan atau perendaman yang dosisnya telah disesuaikan aturan yang ada Kutu kulit menjadi salah satu ektoparasit (parasit yang menyerang dan hidup di kulit, insang, dan bagian permukaan luar tubuh ikan) yang umum ditemukan pada budidaya ikan bubara Terdapat dua jenis kutu kulit yang ditemukan, yaitu Neobenedenia dan Benedia Neobenedenia adalah parasit yang lebih patogen atau lebih berbahaya jika dibandingkan Benedenia. Neobenedenia selain menyerang permukaan tubuh juga menyerang mata ikan bubara, sehingga menyebabkan kebutaan dan infeksi sekunder oleh bakteri Pencegahan penyakit dalam budidaya ikan bubara dapat dilakukan dengan menerapkan pengelolaan kesehatan ikan terpadu melalui upaya sebagai berikut

HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN BUBARA Serta Cara Pengendaliannya disarankan untuk memelihara ikan dalam sistem resirkulasi pada stadia larva dan benih, memelihara ikan dengan KJA HDPE pada stadia pembesaran, memakai net tanpa simpul untuk mencegah luka pada sisik ikan, serta menghindarkan ikan dari stres fisik, kimia, dan biologi Kepadatan pemeliharaan disarankan tidak terlalu tinggi, Pemberian pakan juga harus cukup dan tidak berlebihan. Manajemen kesehatan ikan dilakukan dengan memonitoring status kesehatan ikan dan kualitas air secara berkala Ikan yang sakit harus segera diisolasi, serta harus dilakukan penggantian jaring begitu terlihat kotor Ikan yang mati tidak boleh dibuang di area budidaya serta harus segera dikubur atau dibakar. Metode Perhitungan Dosis Obatobatan dalam Satuan ppm ppm (Part Per Million) adalah satuan 'per sejuta bagian', dalam penerapannya digunakan miligram/kilogram atau miligram/liter atau gram/m³ Contoh: untuk dosis 5 ppm berarti aplikasi sebanyak 5 gr/m³ air atau untuk luas karamba 1 ha dengan ketinggian air 1 m diperlukan bahan sebanyak 50 kg Rumus ppm : kg bahan = volume air (m³) x ppm yang diinginkan/1000 Perhitungan : luas kolam 1 ha = 10.000³ m² x 1 m (ketinggian air) = 10 000 m³, sehingga dosis 5 ppm berarti 5 gr x 10 000 = 50 000 gr = 50 kg

1 2 3. 4 5. 6. ADA KOMENTAR? KIRIM KE HAI@KERTASBAGUS.CO.ID

Pencegahan

Jaring merupakan bahan untuk membuat kantong pemeliharaan ikan bubara Jenis jaring yang biasa digunakan pembudidaya adalah jaring berbahan PE Jaring untuk pembesaran ikan bubara berbentuk kantong berukuran 3 x 3 x 3 meter dengan ukuran mata jaring 1 2 inchi. Untuk mencegah ikan terserang penyakit dan mengalami luka luka selama kegiatan pembudidayaan, harus dilakukan beberapa upaya perawatan jaring karamba, diantaranya yaitu

Membersihkan jaring karamba dari kotoran, lumut, teritip, maupun hewan penempel lainnya setiap 2 4 minggu guna memperlancar sirkulasi air dalam karamba dan kualitas air dalam karamba dapat terjaga dengan baik. Jika umur karamba sudah dua bulan, ada baiknya jika ikan dipindahkan ke jaring yang baru. Untuk karamba jaring tancap, pembersihan harus dilakukan minimal 2 minggu sekali dengan memperhatikan kondisi arus laut sehingga kotoran dapat terbuang jauh dan ikan terbebas dari kontaminan atau bahan beracun lainnya. Melakukan pemeliharaan dan pengecekan jaring secara berkala. Hal ini dikarenakan sisa pakan akan mengundang hewan lainnya, sehingga dapat merusak jaring karamba, utamanya ikan yang bergigi tajam seperti ikan buntal Melakukan pemeriksaan dengan cara penyelaman berkala. Jika ditemukan jaring yang rusak, maka harus segera dilakukan perbaikan Setiap selesai panen, fasilitas karamba harus dilakukan pemeriksaan dan desinfeksi menggunakan air bersih dan desinfektan yang diijinkan oleh KKP

1. 2. 3. 4. 5

PERAWATAN PJARING ERAWATAN JARING KARAMBA KARAMBA K K N - P P M U G M P E R I O D E 2 P E S I S I R B O A L E M O

Sebagai Salah Satu Cara SPenyakit ebagai Salah Satu Cara Penyakit

Pencegahan

Dalam kegiatan budidaya ikan bubara hendaknya hanya menggunakan obat ikan, bahan kimia dan biologis yang diijinkan dan teregistrasi dari DJPB. Obat ikan yang tidak terdaftar atau dilarang seharusnya di bawah pengawasan dengan persyaratan khusus. Obat ikan yang diijinkan digunakan sesuai petunjuk dan pengawasan yang ada Bahan bahan tersebut harus disimpan dengan baik sesuai spesifikasi. Penggunaan obat ikan, bahan kimia, dan biologis sesuai dengan peraturan dan label yang ada Sebaiknya juga dapat dilakukan tes untuk mendeteksi residu obat ikan dan bahan kimia dengan hasil di bawah ambang batas. Peraturan mengenai obat ikan di Indonesia diatur dalam PERMEN KP NOMER 1/PERMEN KP/2019 tentang Obat Ikan. Dalam budidaya ikan bubara membutuhkan desinfektan, herbisida dan pestisida, hormon, antibiotik, vaksin dan bakterin, serta probiotik Penggunaannya dalam akuakultur juga harus bertanggung jawab. Harus ada instruksi tertulis mengenai penyimpanan bahan, teknik pemberian, pencatatan, masa penarikan/kadaluarsa dan prosedur, dosis yang tepat dan durasi pemakaian,indikasipemakaianyangjelas.

“Program preventif terhadap kesehatan ikan lebih diutamakan daripada upaya pengobatan.”

K K N - P P M U G M P E R I O D E 2 P E S I S I R B O A L E M O

OBAT IKAN, BAHAN KIMIA, DAN SUBSTANSI OBERBAHAYA BAT IKAN, BAHAN KIMIA, DAN SUBSTANSI BERBAHAYA dalam Budidaya Ikan Bubara Bahaya yang berhubungan dengan obat ikan (termasuk antimikroba) dalam pembudidayaan adalah residu pada produk akhir. Penerapan CBIB dapat menurunkan penggunaan obat kimia, antibiotik, dan lain lain Maka dari itu diperlukan pengelolaan kesehatan yang efektif selama proses budidaya, dengan meningkatkan sistem keamanan hayati dan menurunkan insiden wabahdanresikoyangditimbulkan

³

PEMANENAN IKAN dilakukan setelah masa pemeliharaan ikan selesai dan ikan telah mencapai ukuran pasar

K K N - P P M U G M P E R I O D E 2 P E S I S I R B O A L E M O

PEMANENAN IKAN BUBARA

Halinibertujuanuntukmenghindariikan muntahselamapengakutandanmengurangikotoranikandalamperjalananyang dapatmenyebabkankandunganamoniamenjadimeningkatyangselanjutnya akanmengakibatkan kematianpadaikan Sedangkanpanenuntukprodukikan bubaraikanmatisegardiKJArelatifsamasepertipadapemanenanuntukproduk ikanhidup Ikandimatikandengancaramemasukkanikanhidupkedalamwadah yangberisiaires(suhukurangdari4°C).Ikanyangtelahdimatikandimasukkanke dalamboksyangtelahdiberiesdankemudiandibawakedarat.

PANENPARSIAL ikanbubaradapatdipanen secaraparsialataudipanen sebagiandengantujuan meningkatkanproduktivitas danperhitungan ekonomisnya Ikanbubaradapatdipanen parsialsaatukurannya mencapaiukuranyang diinginkan Ikanbiasanya ditangkapdengancara dipancingkarenaikanini tergolongikanperenang cepat

Biasanyamenjelang panenikanjugadilakukanpemberokanatautidakdiberipakanselama12harijika panennyaadalahpanenikanhidup

SEKILAS INFO TENTANG PANEN IKAN BUBARA

Ikanbubaradapatdipanensetelahberumur56bulan

Ikaninibiasadipanensaat memasukiukurankonsumsi300400gramataudisesuaikandenganpermintaan pasardenganhargayangcukupbaik.Dengantingkatkelangsunganhidup70 95%,dapatdiperolehikanbubaradenganratarataberat28kg/m .Ikanbubara yangbernilaiekonomisdandapatdipanenadalahikanyangkondisinyasehatdan tidakmengalamikecacatan Bagipembudidayadisarankanuntukmemantauhargadipasaranbeberapahari menjelangpanenagarmendapatkanhargayangtertinggi

Hal penting yang harus dicatat!

jumlah pakan yang digunakan, meliputi jumlah total pakan maupun jumlah pakan yang diberikan setiap harinya pertumbuhan ikan jumlah ikan yang mati dalam petakan setiap hari kualitas air meliputi pH, DO, suhu, total amonia, total nitrogen, dan fosfat jenis dan kemelimpahan plankton sekitar karamba kondisi cuaca, terutama saat terjadi badai, panas, maupun hujan yang turun terlalu sering waktu penggantian net atau jaring karamba

KKN-PPM UGM PERIODE 2 PESISIR BOALEMO

Apa itu monitoring dan pencatatan?

Monitoring dapat dilakukan secara terpadu.

Pencatatan Kegiatan Budidaya dan Monitoring Lingkungan

Pencatatan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya karena dengan pencatatan yang baik maka pembudidaya dapat mengevaluasi kejadian yang telah berlalu pada masa budidaya seperti perubahan iklim, lingkungan, dan parameter kualitas air yang berpotensi menyebabkan ikan bubara sakit Sebagai contoh jika terjadi insiden penyakit maka dengan data pencatatan yang ada dapat dilakukan analisa sebab akibat terjadinya penyakit dikaitkan dengan kondisi lingkungan. Data hasil pencatatan yang ada harus disimpan minimal 2 tahun setelah masa panen

Dalam budidaya, monitoring menjadi salah satu hal yang penting karena bertujuan untuk memantau kondisi ikan dan kualitas air setiap hari hingga masa panen Dengan monitoring maka pembudidaya akan tahu jika terjadi perubahan pada ikan bubara yang dibudidayakan, sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan penyakit dengan lebih cepat guna mengurangi resiko kegagalan panen.

T a n g g a l D O C ( u m u r i k a n ) J u m l a h a w a l ( e k o r ) J u m l a h k e m a t i a n ( e k o r ) P a k a n h a r i a n ( k g ) B e r a t r a t ar a t a ( g r a m ) P a r a m e t e r k u a l i t a s a i r P e r l a k u a n K e t e r a n g a n S u h u a i r D O p H S a l i n i t a s C O N T O H F O R M A T P E N C A T A T A N D A N M O N I T O R I N G H A R I A N B U D I D A Y A I K A N B U B A R A KKN-PPM UGM PERIODE 2 PESISIR BOALEMO KKN-PPM UGM PERIODE 2 PESISIR BOALEMO N a m a P e m b u d i d a y a : J e n i s I k a n : S i k l u s T a h u n :

Monitoring kondisi padang lamun dan terumbu karang dengan metode survei transek garis atau transek kuadran yang dilakukan pada sebelum, pertengahan, dan sesudah satu siklus budidaya

Dalam monitoring lingkungan juga terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu 1 2. 3. Parameter kualitas air yang meliputi salinitas (kadar garam), pH (derajat keasaman), kadar oksigen terlarut (DO), suhu, dan lain lain. Kondisi dasar perairan yang ada di dekat karamba (berbatu, lamun, pasir, terumbu karang, dan lain lain)

"Usaha perikanan budidaya Karamba Jaring Apung (KJA) di perairan umum, perlu ditata ulang sehingga memberikan hasil yang positif baik dari segi ekonomi maupun lingkungan"

DJPB KKP, 2017 Lingkungan atau perairan yang sehat juga akan mendukung serta menjamin keberlangsungan usaha budidaya ikan bubara

Kegiatan monitoring lingkungan dapat dilakukan secara terpadu yang artinya dapat dilakukan antara kelompok dengan dinas maupun instansi perikanan yang terkait guna mendukung keberhasilan budidaya dan mengurangi dampak budidaya ke perairan bebas

Jenis ikan dan biota laut lainnya yang hidup di sekitar karamba budidaya ikan bubara Terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam pemantauan dampak budidaya ikan bubara terhadap lingkungan, diantaranya yaitu 1 2. 3.

MONITORING MLINGKUNGAN ONITORING LINGKUNGAN DALAM BUDIDAYA IKAN BUBARA PERHATIAN PADA LINGKUNGAN SEKITAR KARAMBA KONDISI LINGKUNGAN MELALUI AIR LAUT AKAN MEMPENGARUHI KEBERHASILAN BUDIDAYA KKN PPM UGM PERIODE 2 PESISIR BOALEMO

Monitoring ikan maupun biota laut lainnya yang berada di sekitar karamba dengan metode visual Titik pengamatan monitoring harus berada pada radius 5 10 meter dan 50 meter dari karamba budidaya dan terletak pada 4 penjuru mata angin, atau minimal ada 2 titik yang searah dengan arus bolak balik

KKN PPM UGM PERIODE 2 PESISIR BOALEMO DAFTAR ISTILAH Aerasi : Proses mempercepat penyerapan/difusi oksigen ke dalam air menggunakan kincir air atau semprotan udara Ektoparasit : Parasit yang hidupnya menempel pada tubuh bagian luar dari inangnya Hama : Hewan yang merugikan dalam kegiatan budidaya Net : jaring Nitrat : Salah satu senyawa nitrogen di perairan yang merupakan nutrien utama tanaman dan alga. Nitrit : Senyawa hasil proses oksidasi amonia oleh bakteri Apabila terkandung tinggi dalam air dapat berbahaya bagi ikan Parasit : Organisme merugikan yang hidup pada atau dalam organisme lain sebagai inang dan mengambil nutrisi dari inangnya. pH : Tingkat/ derajat keasaman. Salinitas : kadar garam DAFTAR PUSTAKA Damisi, D M , V A Kumurur, dan R L E Sela 2014 Analisis faktor faktor kekumuhan kawasan permukiman pesisir tradisional. Jurnal Sabua. 6(1): 163 172. Mansauda, G. F., J. Sampekalo, dan C. Lumenta. 2013. Pertumbuhan ikan kuwe putih Caranx sexfasciatus di karamba jaring apung yang diberi pakan rucah dengan bahan tambahan yang berbeda Budidaya Perairan 1(3): 81 86 Rante, A F , S Nyompa, dan I Invanni 2020 Pengembangan budidaya ikan kuwe di Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah 3(2): 114 119 Saparinto, C 2011 79 Bisnis Pertanian Menguntungkan Penebar Swadaya, Depok Sudradjat, A. 2015. Budidaya 26 Komoditas Laut Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta. Tim Perikanan WWF. 2011. Better Management Practices: Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch., 1790) di Karamba Jaring Apung dan Tambak. World Wide for Nature Indonesia, Jakarta Selatan. Tim Perikanan WWF 2011 Better Management Practices: Budidaya Ikan Kerapu Sistem Karamba Jaring Apung dan Tancap World Wide for Nature Indonesia, Jakarta Selatan

Tim Perikanan WWF 2014 Better Management Practices: Budidaya Udang Vannamei Tambak Semi Intensif dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) World Wide for Nature Indonesia, Jakarta Selatan. Yusup, A., V. E. N. Manoppo, dan L. K. Rarung. 2019. Analisis finansial usaha perikanan pancing ulur di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Jurnal Akulturasi 7(2): 1233 1242

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.