Kendari Pos Edisi 20 September 2011

Page 6

7

Kendari Pos |Selasa, 20 September 2011

Ribuan Massa Menginap di Buranga Kisruh ....................... karena hari ini massa akan melanjutkan aksinya. "Mungkin aksi lanjutannya akan lebih besar lagi," ujar La Ode Hairun. Kapolres Muna, AKBP R Wawan Irawan yang dikonfirmasi, mengatakan, ada laporan dari bawahannya terjadi keributan di Buton Utara. “Saya sementara perjalanan menuju TKP di Ronta,” katanya. Ia bersama Kabag Ops Kompol, Honesto R Dasinglolo, SSos, Kasat Reskrim, AKP Agus Sugiarso berangkat ke Buton Utara, untuk mengecek lokasi kejadian. “Kami berangkat jam 14.00 wita,” sebutnya. Terkait informasi adanya mobil dinas yang dibakar, AKBP Wawan, -sapaanya-, belum bisa memastikan. “Nanti sebentar, kalau sudah dari TKP saya informasikan,” tutupnya. Sekembali dari TKP tadi

malam, Kapolres Muna AKBP R Wawan Irawan, membenarkan terbakarnya satu unit mobil dinas Pemda Butur. "Yg terbakar mobil dinas BKKBN DT 7000 N," katanya, semalam. Satu mobil dinas lagi dengan nopol DT 80120 N, dirusak oleh warga. Mobil tersebut nyaris saja dibakar oleh warga, tapi Polisi bisa mengamankan sehingga hanya mengalami rusak ringan. "Kaca-kacanya dan interior mobil saja yang rusak, "sebutnya. Pengganti Rachmad Pamudji itu, lalu menuturkan, rombongan Pemda Butur menurut informasi yang didapatnya hendak ke Kecamatan Labuan, guna menghadiri lomba Desa. Di simpang jalan Ronta, sekitar pukul 13.00 Wita, mereka dihadang oleh ribuan masyarakat. "Masyarakat yang menghadang jumlahnya ribuan, entah dari mana datangnya," ucapnya. Masyarakat menagih janji Bupati Ridwan Zakaria dan Ketua

DPRD, yang akan menemui mereka dua minggu setelah aksi yang dilakukan beberapa waktu lalu, terkait penempatan Ibukota Kabupaten yang seharusnya di Buranga. "Namun kedua petinggi Buton Utara itu, sulit dihubungi. Sehingga masyarakat marah dan melampiaskan dengan menghadang mobil rombongan Pemda Butur," terangnya. Kata AKBP R Wawan Irawan, sebenarnya dalam rombongan tersebut terdapat Ketua DPRD. Namun setelah diingatkan, ia langsung balik kanan kembali ke Ereke. Kondisi saat ini, sudah terkendali. Polisi langsung mengamankan TKP. Dari Kendari dilaporkan, Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Drs. Moch. Fahrurrozi ketika dikonfirmasi mengatakan, polisi akan mengusut tuntas peristiwa tersebut dengan mengidentifikasi pelaku dan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.(awn/ong)

Hari Ini 4 Pimpinan Banggar Dipanggil KPK Jakarta, KP Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap empat orang pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, hari ini (20/9). Pemeriksaan dalam rangka mengembangkan perkara dugaan suap di Kemenakertrans. “Terkait proses penyidikan kasus suap Kemenakertrans, kita besok merencanakan meminta keterangan sejumlah pimpinan Banggar DPR RI,” tutur Juru Bicara KPK, Johan Budi di kantornya, Senin (19/9). Pimpinan Banggar yang akan dimintai keterangan yakni Melchias Marcus Mekeng (Ketua Banggar), Olly Dondokambey (Wakil Ketua Banggar), Mirwan Amir (Wakil Ketua Banggar) dan Tamsil Linrung (Wakil Ketua Banggar). Namun, Johan mengaku tid-

Ketua BK Sebut Wa Ode Nurhayati Transaksi ................... kata Ketua BK M.Prakosa di Jakarta, kemarin. Menurut Prakosa, dugaan pelanggaran etik itu berkaitan dengan lika-liku penganggaran. “Kasus penganggaran ada satu. Tapi, terus berkembang, karena simpulsimpulnya banyak,” ujar dia. Dalam menangani dugaan pelanggaran etika itu, lanjut Prakosa, BK melakukan penyelidikan, verifikasi, dan pengumpulan data pendukung. Termasuk apabila ada rekening yang mencurigakan. “Karena itu, kami menyampaikan permintaan penelusuran ini ke pimpinan DPR agar diteruskan ke PPATK. Karena surat ke luar memang harus melalui pimpinan,” terang politisi PDIP, itu. Saat diminta keterangan soal kasus penganggaran yang dimaksud dan anggota dewan yang memiliki transaksi mencurigakan, Prakosa mengelak membocorkannya. Dia beralasan itu melanggar prinsip tata

beracara BK. “Saya tidak bisa menyampaikan itu,” katanya. Dia sendiri sampai sekarang belum menerima secara resmi tembusan surat dari PPATK. “Sampai saat ini saya belum pernah melihat surat itu,” tegas Prakosa. Kendati demikian, Prakosa mempersempit ruang spekulasi. Dia mengisyaratkan 21 transaksi mencurigakan itu tak berhubungan dengan sengkarut M.Nazaruddin. BK, kata Prakosa, memang pernah menangani dugaan kasus pemberian uang dari M.Nazaruddin kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi (MK) Djanerdji M Gaffar. Tapi, BK tak lagi memproses setelah Nazaruddin dipecat Partai Demokrat. Transaksi mencurigakan itu juga tak terkait kasus suap wisma atlet dan beberapa anggota dewan yang tersangkut namanya. “Kasus suap Sesmenpora (wisma atlet) sudah menjadi masalah hukum di KPK. Kami tidak ingin nimbrung dulu,” katanya. Lebih lanjut, Prakosa memberi

petunjuk “kecil”. Dia menyatakan BK dalam waktu dekat akan mengambil kesimpulan dan keputusan terhadap dugaan pelanggaran kode etik anggota Banggar dari FPAN, Wa Ode Nurhayati. “Pimpinan anggaran sudah dipanggil. Wa Ode pernah. Saksi-saksi lain juga pernah panggil,” katanya. Jadi, ini memang kasus yang berkaitan dengan Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) itu? “Ya mungkin saja,” jawab Prakosa. Saat dikonfirmasi, Wa Ode Nurhayati merasa tudingan mengenai 21 transaksi keuangan mencurigakan itu memang diarahkan kepadanya. “Saya sendiri kayaknya (yang dituju, Red),” kata Nurhayati, lantas tersenyum kecut. Namun, dia mengaku tidak takut dan memastikan dirinya klir. “Saya yakin ini justru akan mejadi agenda bersih-bersih DPR,” ujarnya. Selain menerima gaji anggota dewan, Nurhayati menyebut dirinya menjalankan bisnis jual beli mobil dan konveksi. “Saya pastikan semua transaksi itu

legal,” tegasnya. Terlepas dari itu, Nurhayati memprotes bila memang dirinya ikut ditelusuri PPATK. Karena dirinya diadukan ke BK oleh Ketua DPR Marzuki Alie terkait statementnya di acara Mata Najwa mengenai “penjahat anggaran” terkait dana DPID yang tayang pada 24 Mei 2011. Jadi, sama sekali tidak terkait dengan praktek mafia anggaran. “Ini betul-betul kriminalisasi dan sudah politis,” ujar Nurhayati. Sebaliknya, Nurhayati juga melaporkan tiga pimpinan Banggar ke BK. Mereka adalah Ketua Banggar Melchias Marcus Mekeng beserta dua Wakil Ketua Banggar, yakni Olly Dondokambey dan Tamsil Linrung. Ini terkait digelarnya rapat tertutup di Banggar pada 30 Mei 2011. Rapat itu sengaja digelar ketiga pimpinan Banggar untuk menerima pengaduan masyarakat mengenai Nurhayati yang dituding terlibat percalonan anggaran. Nurhayati merasa, pelaporan itu rekayasa untuk menyerang balik dirinya.(pri)

Urus Visa Cepat, Fee Pun Tergolong Murah Urusan ...................... datang seorang petugas. Rupanya, dia berasal dari perusahaan travel yang akan membawa saya ke Kamboja. Bersama saya, ada empat turis asal Jepang yang juga akan pergi ke Kamboja. "Pergi ke Kamboja, ikuti saya," kata petugas tadi. Saya menuju ke minibus. Di dalam, saya berbaur dengan 12 penumpang lainnya plus barang bawaan yang cukup banyak. Belakangan saya mengetahui agen atau travel di sekitar kawasan Khao San Road hanya menerima order alias pesanan. Ke mana pun turis bepergian akan dilayani. Setelah bayar, turis hanya diberi semacam kartu kupon. Si agen tinggal melapor ke pengepul travel. Esoknya, saat jam ditentukan, turis diminta stand by di agen tempat dia membeli tiket. Di sini tidak ada petugas travel. Nanti ada utusan pengepul travel, lalu mengajak turis ke kantor travel besar. Di sana sudah stand by kendaraan minibus untuk diberangkatkan bersama turis dengan tujuan sama. Sekitar pukul 08.30 minibus mulai merayap di tengah kemacetan Bangkok. Laju kendaraan baru bisa kencang setelah masuk tol dalam kota. Jalan menuju Distrik Aranyapratet, Thailand, yang berbatasan dengan Kamboja mulus dan lebar. Di kiri kanan jalan banyak persawahan Kalau jalanan sedang sepi, minibus bisa tancap gas hingga 120 km per jam. Sekitar pukul 12.30 minibus sampai di perbatasan Aranyepratet. Tapi, bus tidak langsung masuk border (perbatasan). Mereka mampir dulu ke warung sederhana. Ternyata warung itu merangkap kantor agen yang mengurus visa. Ada tiga orang agen. Dua laki-laki dan satu perempuan. Layaknya di kantor kedubes, para agen itu langsung mengeluarkan form pengajuan visa. Setelah meminta foto dan mengisi form, petugas tadi menyodorkan biaya tarifnya. Satu orang ditarik 1.200 bath dan biaya stempel 700 bath. Totalnya, 1.900 bath. Beres? Ternyata belum. "Fee...fee...," kata petugas setengah berbisik. Saya pun menyodorkan 100

bath. "Thank you," ujar petugas yang berbisik tadi seraya membungkukkan badan. Petugas perempuan travel bernama Kim Sophary Sim kembali mengecek form yang sudah diisi rekannya tadi. Kim adalah senior mereka. Kim tampak uring-uringan karena form pengisian belum lengkap. Setelah pengisian form pengajuan visa tuntas, saya dan para turis lain yang belum memiliki visa Kamboja dibawa Kim ke pintu masuk perbatasan. Dia begitu energik dan lincah. Dia tampak tak sabar kalau ada penumpang klemar-klemer. Tas penumpang pun diangkat. Brok, dimasukkan ke mobil. "Go...go...," ujarnya. Sebelum sampai pintu perbatasan, mobil dibelokkan ke Consulat General of the Kingdom Camboja yang lokasinya tak jauh dari perbatasan. "Five minutes," kata Kim, lalu turun dari mobil. Dia setengah berlari menuju kantor itu. Benar juga, lima menit kemudian Kim keluar kantor konsulat. Visa Kamboja pun sudah dikantongi. Cepat benar prosesnya. Oleh Kim, saya diserahkan kepada asistennya yang khusus ditempatkan untuk mengurus visa di perbatasan. Namanya, Ping Song Men. Orangnya

sedikit pendek, tapi sangat cekatan. Bahasa Inggrisnya cukup baik. "Ikuti saya," kata Ping. Dia lalu mengecek form. Ternyata ada yang belum diisi. Setelah beres, saya diminta antre di petugas imigrasi Kamboja nomor empat. Tak sampai lima menit, stempel visa masuk Kamboja pun beres. Malah dapat tiga bulan lagi. Di ujung pintu masuk, Ping muncul. Dia lalu meminta paspor saya. Lalu, saya disuruh menunggu di tempat yang rindang. "Ten minutes," ujarnya serius. Setelah mendapat stempel masuk Kamboja, giliran Ping yang mengurus stempel keluar Kamboja. Alamak! Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit. Suasana perbatasan Kamboja-Thailand mirip pasar sore. Sedikit agak kumuh. Ramai sekali. Selain orang hilir mudik, banyak melintas truk di dua negara. Puluhan agen atau calo visa berseliweran di sini. Baik yang pakai keplek maupun yang tidak. Mereka umumnya calo dari warga Kamboja yang ingin masuk ke Thailand. Banyak gadis cantik Kamboja nongkrong di sebelah saya menunggu visa mereka yang diurus agen. Begitu sang agen membawa tumpukan paspor plus visa,

gadis-gadis tersebut bergegas antre di Imigrasi Thailand untuk segera masuk Negari Gajah Putih itu. Sepuluh menit lebih sedikit Ping sudah muncul dengan muka semringah. "Finish," katanya. Paspor lalu diberikan. Selanjutnya, giliran saya antre di Imigrasi Thailand untuk mendapat visa masuk. "Antre di nomor empat," pinta Ping. Setiap antre di petugas imigrasi, Ping memerintahkan nomor empat. Apakah itu sudah ada kerja sama dengan petugas, saya tidak bertanya. Yang memeriksa petugas perempuan. Mengeceknya sedikit lama jika dibandingkan dengan pria di sebelahnya. Beberapa orang tak diluluskan masuk Thailand. Karena antre agak lama, Ping mengintip di pintu keluar. Saya kasih kode tidak masalah. Masih antre. Akhirnya, visa masuk Thailand kembali saya dapatkan. Mengurus visa lewat agen tak lebih satu jam saja. Cukup singkat. Ping pun tampak senang. Saat ditanya minta fee berapa? Ping mengatakan terserah. Saat diberi 100 bath, Ping tampak puas. Dia bahkan memberikan kartu nama segala, mungkin ada teman yang membutuhkan bantuan. Dia siap membatu. (kum)

ak tahu menahu substansi pemeriksaan nanti. Dia hanya mengatakan, pemanggilan pada keempat anggota DPR RI tersebut terkait kasus di dugaan suap di Kemenakertrans yang hingga saat ini sudah ditetapkan tiga orang tersangka, yakni Kabag Perencanaan dan Evaluasi Kemenakertrans Dadong Irbarelawan dan Sekretaris Ditjen P2K Transmigrasi I Nyoman Suisnaya, serta Dharnawati dari pihak swasta. Sebelumnya, Ketua KPK Busyro Muqoddas sudah mengatakan bahwa KPK akan terus

mengembangkan kasus ini, termasuk menelusuri keterlibatan Banggar. “Peran Banggar sesungguhnya secara normatif ideal, itu kan strategis sekali. Ada beberapa kasus yang kami sedang tangani, diduga ada kaitannya dengan manajemen yang ada di Banggar. Sehingga kami tentu akan melakukan pelacakan sampai ke sana juga,” papar Busyro pada pekan lalu. Seperti yang diketahui, salah satu alat kelengkapan dewan ini disebut jelas dalam kasus Kemenakertrans ini. Menurut tersangka, ada se-

toran sebesar 10% dari nilai proyek yang harus diberikan. Setoran ini disebut-sebut akan dibagikan pada kementerian serta Banggar. Bukan hanya kasus dugaan suap menyuap di Kemenakertrans yang membawabawa nama Banggar. Kasus dugaan suap pembangunan Wisma Atlet di Palembang yang menyeret nama politisi Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin sebagai tersangka, Banggar juga disebut menerima aliran dana proyek senilai Rp191 miliar itu.(gel)

Wa Ode Nurhayati Merasa Dipojokkan Tantang ..................... Pengungkapan data PPATK itu hanya boleh dilakukan untuk membantu proses penyidikan ketika yang bersangkutan jadi tersangka atau saksi. “Saya bukan tersangka atau terlibat dalam satu kasus, terus apa urgensinya PPATK melaporkan saya. Nazaruddin yang sudah diperiksa saja dan jadi tersangka tidak pernah tranksaksinya diumumkan.

Bahkan Nazaruddin tidak pernah diproses di BK, sementara saya di-BK-kan,” tegasnya. Diingatkannya, belum adanya proses maka tidak bisa dibilang bahwa suatu transaksi mencurigakan. Lagipula, kata Wa Ode, Ketua PPATK, Yunus Husein menjelaskan bahwa transaksi mencurigakan ratusan dan melibatkan lebih dari satu anggota dewan. "Jika disebutkan hanya satu, maka ini politis sekali. Ini saya sudah konfirmasi ke beberapa pihak,” tegasnya.

Wa Ode pun menegaskan bahwa dirinya siap untuk bukabukaan rekening yang dimilikinya namun untuk itu dirinya menantang bahwa semua anggota DPR wajib membuka rekening pribadinya ke publik. “Aneh kalau saya saja yang diminta dibuka rekeningnya, padahal saya bukan pelaku, lalu kalau saya yang bukan pelaku wajib membuka, maka yang lain dan semua anggota DPR juga wajib membukanya,” tukasnya.(fas)

KPU Buton Menang di MK Kalah ........................ lainnya saat sidang yang dihadiri kuasa hukum KPU Buton, Afiruddin Mathara SH MH dan dua orang kuasa hukum Hasan Mbou - Buton Achmad. Penolakan gugatan Hasan Mbou karena hakim MK menilai bila obyek gugatan yang diperkarakan terkait keputusan KPU Buton mengenai hasil

penetapan calon Bupati ButonWakil Bupati Buton, bukan masalah rekapitulasi perolehan suara. Artinya gugatan itu salah obyek dan MK tak berwenang menyidangkan. Selain itu gugatan Hasan Mbou dinyatakan lewat waktu karena batas akhir memasukkan gugatan adalah tanggal 12 Agustus 2011. Sementara Hasan Mbou memasukkannya tanggal 22 Agustus 2011. Kuasa hukum KPU Buton,

Afiruddin Mathara SH MH yang dihubungi kemarin tak dapat menyembunyikan kegembiraannya atas putusan MK. Katanya putusan tersebut sudah tepat karena hakim MK mempertimbangkan tanggapan termohon (KPU Buton, red). ‘’Jadi perkara yang disidangkan tinggal gugatan Umar Samiun dan La Uku Dani. Mudah-mudahan dalam minggu ini juga sudah diputuskan,’’ harap Afiruddin.(awl)

Anggap Lucu Digosipkan Pacaran dengan Ustad Kawin ....................... lagi, hehe. Biasanya kan mereka suka begitu," ujar Syahrini. Namun meski begitu, Syahrini yang memiliki banyak teman dari kalangan ustad mengaku tidak memiliki ustad yang tukang kawin. Dirinya mengaku memang kerap berinteraksi dengan para ustad untuk melakukan aktivitas pengajian. "Alhamdulillah nggak ada pengalaman tukang nikah dari teman yang ustad. Biasanya sama ustad Arifin Ilham tiap minggu di awal bulan, di rumah juga aktif. Pasca ditinggal almarhum ayah ya harus meneruskan per-

juangan. Walau masih seperti ini, jarang berbusana muslim, ya ke depannya pengen balance, ngejar dunia sampe mana, kan pengen juga ada sentuhan rohani, satu atau dua ayat kan bagus ke aku. Dengan begini terus kan diingetin," ujarnya. Lalu, adakah keinginan Syahrini untuk memiliki seorang suami dari kalangan ustad? "Belum ada ya, aku sih kepengin punya suami yang biasa-biasa aja. Belum ada keinginan punya suami," selorohnya. Baru-baru ini, Syahrini dikabarkan sedang dekat dengan Ustad Solmed. Kabar soal kedekatan Syahrini dengan ustad yang sedang naik daun

itu berawal ketika Syahrini hadir dalam suatu acara Ustad Solmed. Sejak saat itu, keduanya sering dikait-kaitkan. Namun, kabar ini langsung dibantah Syahrini. "Nggak benar itu. Mereka nggak ada apa-apa, mereka sebagai teman saja," kata Rani manajer Syahrini. Rani menambahkan Syahrini tak terganggu dengan rumor tersebut. Ia menanggapinya dengan santai. "Lucu saja dengar gosip begini," ucapnya. Meski demikian, Rani tak membantah jika pelantun Kau Yang Memilih Aku itu senang mendengarkan ceramah dari ustad muda tersebut. Syahrini memang ingin selalu menambah pengetahuannya soal Islam.(tia)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.