3 minute read

Kelor Si Tanaman Super, Obat Anemia?

KELOR (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman yang sudah lama terkenal kaya akan manfaat karena mengandung banyak komponen penting seperti karbohidrat, asam amino, vitamin, mineral, serta senyawa fitokimia yang dipercaya dapat menjadi obat berbagai penyakit. Tanaman ini mudah tumbuh di daerah dengan iklim tropis, termasuk di Indonesia. Tanaman kelor ini dapat berupa semak ataupun pohon dengan akar yang cukup kuat, tetapi batangnya mudah patah dan tingginya bisa mencapai 12 meter. Bunga

APA itu lentil? Kacang lentil, juga dikenal sebagai lentil, merupakan tanaman asli dari Asia Barat dan belahan dunia lainnya, termasuk Amerika Utara serta tergolong dalam kelompok kacang dan polong-polongan. Lentil dapat ditemukan dalam berbagai warna tergantung pada kultivar, komposisi kulit biji, dan kotiledon, yaitu warna kuning, orange, merah, hijau, dan coklat.

Advertisement

Kacang lentil mengandung

10% air, 22,7% protein, 13% serat, 50% karbohidrat, 2,60% abu, dan 2% gula. dari tanaman ini berwarna putih kekuningan dengan aroma yang khas serta memiliki buah muda yang berwarna hijau dan akan berubah menjadi coklat ketika tua. Daun kelor memiliki warna hijau hingga hijau kecoklatan dan berbentuk telur bulat dengan ukuran kecil, yaitu hanya sebesar ujung jari. Bagian daun inilah yang paling banyak dimanfaatkan untuk menjadi berbagai macam obat. Daun kelor dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit termasuk anemia. Anemia merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan jumlah sel darah merah, yaitu sekitar 12 gr/dL. Anemia juga sering dikenal dengan penyakit kurang darah. Terdapat beberapa jenis anemia yang telah teridentifikasi. Salah satu jenis anemia yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia adalah anemia defisiensi zat besi. Anemia defisiensi besi ini dialami ketika tubuh kekurangan hemoglobin yang disebabkan rendahnya kadar zat besi dalam tubuh.

Zat besi sendiri merupakan salah satu pembentuk hemoglobin dalam sel darah merah yang akan membawa oksigen. Apabila zat besi dalam tubuh tidak tercukupi, maka hemoglobin dalam sel darah merah akan berkurang dan akan menyebabkan anemia. Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa anemia jenis ini lebih sering ditemui pada anak-anak, wanita saat menstruasi atau saat kehamilan, maupun orang yang mengalami pendarahan parah. Gejala awal yang sering muncul pada anemia ini adalah mudah lelah atau lemas, sering sakit kepala, jantung berdebar, kulit pucat, kuku rapuh, sulit berkonsentrasi, hingga nafsu makan yang buruk. Daun kelor sendiri memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 28,2 mg per 100 gram. Hal ini membuat daun kelor sering disebut sebagai salah satu sumber zat besi bahkan dijuluki sebagai tanaman super. Mengonsumsi daun kelor ini dapat meningkatkan kadar hemoglobin sehingga dapat mengatasi kondisi anemia. Maka dari itu, marilah mulai konsumsi daun kelor untuk melawan anemia defisiensi besi. (*)

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Dedet Kusmayadi mengatakan kelebihan pembayaran gaji tiap TKK bervariasi. Diketahui, gaji TKK per bulannya sekitar RP 3,9-4 juta. "Untuk kelebihan bayar akumulasi selama 1 tahun. Jumlahnya variasi (kelebihan pembayaran),"tegas Dedet.(amn/bbs)

Nama: Taqiya Nazhmi

Pekerjaan: Mahasiswa Instansi : Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Padjadjaran

Lentil dan Manfaatnya bagi Tubuh

Memiliki mineral tinggi. yaitu kalium dan fosfor, serta mineral lain seperti kalsium, natrium, zat besi, seng, mangan, tembaga, dan selenium. Dalam hal kandungan vitamin, kacang lentil mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin B1, B2, B3, B4, dan B6. Lentil dapat berpotensi sebagai makanan fungsional dikarenakan pada lentil terkandung nilai nutrisi yang tinggi, polifenol, dan senyawa bioaktif lainnya. Kadar polifenol serta senyawa bioaktif ini berperan sebagai pencegah terjadinya penyakit degeneratif pada manusia. Berdasarkan uraian tersebut, apa saja manfaat mengkonsumsi lentil bagi tubuh? Manfaat kesehatan pada lentil erat kaitannya pada kandungan senyawa bioaktif yang terdapat pada lentil, yaitu polifenol. Lentil merupakan kacangkacangan yang memiliki kandungan fenolik tertinggi apabila disandingkan dengan kacang-kacangan umum lainnya seperti kacang hijau, kacang buncis, kacang tanah, dan lainnya. Polifenol yang terdapat pada lentil berperan dalam mengurangi indeks glikemik dari makanan yang meningkatkan kesehatan pada gangguan metabolisme seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung koroner, dan penyakit kardiovaskular (CVD). Senyawa fenolik pada lentil juga memiliki peran sebagai antioksidan. Kandungan antioksidan bermanfaat untuk mengurangi gejala penyakit degeneratif serta memperlambat penuaan. Manfaat berikutnya adalah senyawa fenolik pada lentil berperan dalam menghambat potensial pertumbuhan mikroba sehingga lentil dapat berfungsi sebagai antibakteri. Selain itu, senyawa fenolik pada biji lentil berfungsi sebagai agen terapi yang dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan mengikat membran atau reseptor sel kanker, menyebabkan sitotoksisitas, apoptosis dan autofagi. Banyak sekali bukan manfaat lentil yang kaya akan polifenol bagi kesehatan tubuh? (*)

PROFIL PENULIS

Nama: Muhammad Fayyadh Zabihullah

Pekerjaan: Mahasiswa

Fakultas: Teknologi Industri

Pertanian Program Studi: Teknologi PanganUniversitas Padjadjaran

This article is from: