1 minute read

Kejari Tahan Pengemplang Pajak Rp 9,68 M

Ssst..Lahan TPAS Jaluapang Nambah Satu Hektare Setiap Tahun

KARAWANG- Tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Jalupang, Kecamatan Kotabaru dikeluhkan. Muara tempat pembuangan sampah se-Karawang itu selain timbul bau tak enak, juga telah mencemari lahan teknis (sawah) di sekitarnya. Terus dikeluhkan oleh warganya, membuat Kepala Desa Wancimekar Dimyat Sudrajat bersama Badan Pengawas Desa (BPD) Wancimekar

Advertisement

ISTIMEWA

SOROT: Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi menahan tersangka oknum pengemplang pajak berinisial M (59 tahun) atas perbuatan tindak pidana yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 9,68 miliar.

Jumlah Transaksi

Tersangka Tembus

Rp 90 Miliar

KABUPATEN BEKASI -

Kejaksaan Negeri (Kejari)

Kabupaten Bekasi menahan tersangka oknum pengemplang pajak berinisial M (59 tahun) atas perbuatan tindak pidana yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 9,68 miliar.

“Tersangka ditahan selama 20 hari ke depan di Lapas Kelas II A Cikarang terhitung sejak hari ini,” kata Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kabupaten Bekasi Barkah Dwi Hatmoko di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (8/6).

Pihaknya menjalankan wewenang penuntutan dengan menindaklanjuti penanganan hukum atas kasus ini melalui pelimpahan berkas kepada Pengadilan Negeri Cikarang untuk kemudian menerima jadwal persidangan.

“Jadi, ini kasus pidana perpajakan yang menjerat CV M yang bergerak di bidang penjualan kertas dengan tersangka perorangan, yakni Saudara M selaku direktur CV tersebut,” kata Barkah.

Menurut Barkah, konstruksi kasus itu berawal dari tindakan sengaja tersangka menerbitkan dan atau menggunakan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi sebenarnya pada periode Desember-Maret 2020. Perbuatan tersangka melanggar ketentuan perundangan sebagaimana dimaksud mendatangi Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang beberapa waktu lalu dengan membawa keluhan dari warganya. Dimyat mengatakan, terdapat

GEMAH ABDILLAAH/ KARAWANG BEKASI EKSPRES OVERLOAD:Sebuah alat berat pengeruk sampah berada tepat di depan lokasi terkuburnya mesin insenerator penghancur sampah di TPAS Jalupang. Karawang Darurat Sampah.

Dibuat Meleleh oleh Cinta Sejati Sepasang Kakek-Nenek

Untuk membuat oma dan opa mau terbuka, Sisi Istiyana Dewi dan Rulian Maya Vernanda harus pintar-pintar mengambil hati dan memancing obrolan. Selepas praktik lapangan, keduanya berkomitmen menjadi perawat lansia setelah lulus nanti

SISI sudah menganggap para lansia di panti werda tempatnya menjalani praktik lapangan seperti kakek dan neneknya sendiri. Karena itu, dia merawat mereka dengan telaten dan sabar.

“Kakek-nenek saya di Jawa Barat, sementara saya di sini di Jawa Timur, nggak bisa sering-sering ketemu. Jadi, saya membayangkan mbah-mbah di sini (panti werda) adalah mbah saya,” ujar pemilik nama lengkap Sisi Istiyana Dewi itu, yang sebulan ini menjalani praktik lapangan di Griya Werdha Jambangan, Surabaya. Begitu matahari terbit, dia dan perawat lansia lain sudah bersiap memandikan oma dan opa. Dengan mengenakan APD (alat pelindung diri), Sisi mengambil waslap dan membawa baskom untuk lansia yang bed rest dan butuh perawatan total.

“Untuk yang mandiri, sudah tahu waktunya mandi bisa sendiri. Yang parsial, mbah-mbahnya perlu diingatkan, terus kita bantuin buka

This article is from: