
4 minute read
Persoalan Banjir Gang Cue Duren Jaya

Solusinya Hanya Pompa Air
Advertisement




KOTA BEKASI- Pemasangan pompa air permanen dengan kapasitas sampai dengan 200 liter per detik (lps) adalah satu-satunya opsi yang ada, untuk menyelamatkan permukiman warga di Gang Cue, Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur.

Pembuatan saluran air baru tidak bisa menyelamatkan permukiman di daerah cekung tersebut.
Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) telah melakukan beberapa upaya di lingkungan permukiman warga tersebut.
Pembersihan saluran hingga penyediaan beberapa pompa mobile tidak bisa menyelamatkan lingkungan permukiman warga dari genangan air selama berbulan-bulan.
Diketahui, air tidak pernah surut di lingkungan permukiman warga RT 02 dan 06, RW 01, Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur ini.
Barisan bangunan rumah dan kontrakan di bagian belakang permukiman warga saat ini sudah kosong ditinggal penghuninya lantaran berbulan-bulan digenangi air, sejak Oktober 2022 silam. Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Solikhin mengatakan kondisi tersebut terjadi lantaran lingkungan tersebut berada di area cekung. Pembangunan saluran air baru tidak bisa menjadi solusi, satu-satunya cara adalah dengan pompa air.
Hasil kajian DBMSDA, air dari lingkungan permukiman warga tidak bisa mengalir ke luar area permukiman, tepatnya ke Saluran Sekunder (SS) Rawa Baru. Letak SS Rawa Baru lebih tinggi dibandingkan permukiman warga. “Memang posisinya di bawah, salurannya di atas, jalan satu-satunya harus kita buang keluar,” paparnya. Dengan catatan, kapasitas mesin Pompa air harus sama, atau lebih besar dengan debit air yang masuk ke lingkungan permukiman warga. Upaya yang akan dilakukan dalam waktu dekat kata Solikhin, pihaknya akan memasang pompa permanen dengan kapasitas lebih besar dibandingkan pompa mobile yang sudah ada di lingkungan warga saat ini.



“Kemarin kita hitung dari bidang SDA mungkin sekitar 100 sampai 200 lps, nanti kita buang ke luar, kita usahakan secepatnya,” tambahnya. Pompa yang akan dipasang otomatis menyala, dilengkapi dengan alat pengukur atau telemetri yang memungkinkan mesin pompa menyala saat air mencapai ketinggian tertentu.
Area permukiman pada dataran cekung seperti Gang Cue menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan oleh Pemkot Bekasi.
Selain Gang Cue, daerah dengan topografi serupa juga ada di wilayah lain seperti Perum Dosen IKIP, wilayah seperti ini menjadi langganan banjir. (amn)
Banyak Jalan Berlubang, Pemkot: Sementara Tambal Dulu

KOTA BEKASI – Banjir kerap menggenangi berbagai ruas jalan raya akibat entitas hujan yang terus mengguyur wilayah Kota Bekasi beberapa waktu ini membuat sejumlah jalan di berbagai titik berlubang. Pantauan di lapangan sejumlah jalur mengancam keselamatan pengendara. Hal lain jalan berlubang berdampak kepada kemacetan arus lalulintas di sejumlah titik. Baik jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan-jalan milik Kota Bekasi. Salah satunya, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sultan Agung, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir Juanda, Jalan Kalimalang atau KH Noer Alie, Jalan Chairil Anwar, Jalan Narogong dan Jalanjalan lainnya. Kondisi jalan rusak di beberapa titik di Kota Bekasi kerap menimbulkan kemacetan. Pada musim penghujan, tidak jarang jalan rusak itu menimbulkan kecelakaan. Salah satunya seperti terlihat di Jl. I Gusti Ngurah Rai, kelurahan Kranji, kecamatan Bekasi Barat. Kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati karena nampak lubang jalan menganga hingga kedalaman diperkirakan mencapai 30 centimeter. Slamet warga sekitar mengakui bahwa lokasi tersebut sudah berlangsung lama walau sering diperbaiki. Tapi kemudian rusak lagi, apalagi seperti saat ini musim hujan tengah berlangsung. “Udah beberapa kali dibenerin tapi rusak lagi, mungkin karena genangan air,” ungkap Slamet kepada media pada Senin (06/03/23).

Menurutnya tumpahan air di jalan jadi penyebab kerusakan. Pasalnya mampet tanah mulu, jadi percuma aja kalau masih ada genangan air, udah gitu mobil dengan kapasitas besar juga melintasi jalur itu. Ia menambahkan bahwa kondisi itu telah berlangsung pada kurun waktu 2 bulan belakangan. Namun, saat ini bertambah parah akibat curah hujan tinggi.
“Kurang lebih 2 bulan atau 1 bulan lalu, pokoknya sebenarnya sebelum tahun baru, sebenarnya sudah rusak cuma nggak parah kaya gini, ini baru parah aja,”imbuhnya. Tidak jarang pengendara mengalami kecelakaan di lokasi itu terutama pada saat hujan tiba. “Bahayanya sih kalau hujan, jadi lubang nggak keliatan jadi sering ada yang jatuh, kaya kemarin tuh, kemarin aja ada sekitar 5 atau 6 motor jatuh, mobil nyangkut, tapi seringnya sih motor jatuh.
Kondisi itu juga menambah kemacetan kendaraan yang menuju Jl. Baru I Gusti Ngurah Rai maupun ke jalan raya Sultan Agung.
“Macet juga, biasanya sih nggak macet karena lubang aja jadinya macet, apalagi kalau jam karyawan pulang, sudah pasti macet,” tukasnya.
Plt Sub Koordinator Pemeliharaan Jalan DBMSDA


Kota Bekasi, Ridwan Muarief mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan perbaikan jalan rusak.
"Kami terus bergerak (Per-


ISTIMEWA baikan Jalan), tapi mengingat cuaca masih kurang kondusif. Jadi kita menunggu cuaca bagus dulu, tapi kita terus bergerak," kata Ridwan Muarief, Selasa (7/3/2023)
Menurutnya, jalan yang dilakukan perbaikan difokuskan dengan cara hanya menambal agar tidak berbahaya bagi pengguna jalan yang melintas.
Selain itu, pihaknya juga menanti cuaca kondusif untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh agar tidak merusak aspal yang baru ditambal.
"Sementara kita tambal dulu, karena aspal kena air gampang rusak. makannya kita nunggu cuaca bagus, kita tetap bergerak. Kalo emang lubang berbahaya, kita akan lakukan penambalan," ucapnya.
Terdapat beberapa jalan yang sudah tercatat untuk dilakukan penambalan, di antaranya Jalan Mustikajaya, Kalimalang, Jalan Cipendawa dan Jalan I Gusti Ngurah Rai. "Kita sudah inventarisir, selain kita menambal jalan. kita juga melakukan pembersihan tali air, genangan air itu terjadi karena tali air tertutup," ungkapnya. Ridwan Muarief memastikan, DBMSDA Kota Bekasi akan melakukan perbaikan secara menyeluruh usai cuaca kembali normal agar tidak merusak aspal. (amn)

Kompetensi Kepsek Pengaruhi Kualitas Pendidikan
JAKARTA - Pakar pendidikan, Itje Chodidjah mengatakan peningkatkan kompetensi kepala sekolah sangat berpengaruh pada perkembangan kualitas pendidikan di Indonesia. Untuk itu, kepala sekolah harus berperan sebagai instructor leader yang menggerakkan pembelajaran.
Menurut Itje, pengaruh keputusan kepala sekolah langsung pada murid, sehingga kepala tidak lagi hanya berperan sebagai manajer sekolah. Mereka dituntut memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin pendidikan di sekolah masing-masing.
“Bukan berarti kepala sekolah itu langsung ke kelas, bukan begitu, tapi kepala sekolah punya kecakapan untuk membangun kesempatan bagi guru untuk belajar,†kata Itje, baru-baru ini.
Itje menilai saat ini kebijakan pemerintah, yakni Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terhadap kepala sekolah dengan menjadikan mereka sebagai instructional leader para guru merupakan hal yang tepat.
Menurutnya, tantangan yang paling penting untuk diubah oleh kepala sekolah saat ini adalah mengubah cara pandang perkembangan pendidikan siswa. Hal ini merupakan imbas dari bergantinya kebijakan Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN).
Untuk memastikan peningkatan kapasitas
Kepsek tersebut dapat terakselerasi, Itje pun berharap adanya campur tangan dari perguruan tinggi. Khususnya mereka yang berasal dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). (*)