
3 minute read
Warga Perum BCM Sukadami Resmikan Sarana Olahraga
CIKARANG SELATAN Warga di Perumahaan Bumi Cikarang Makmur (BCM), Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, menggelar acara tasyakuran peresmian Sarana Olahraga berupa Lapangan Volly di RT 05/12, Sabtu, (4/2) lalu. Sarana Olahraga yang berada di tanah Fasos/Fasum Perumahan BCM ini merupakan aspirasi masyarakat yang dititipkan ke Anggota DPRD melalui Pokir. Dalam peresmian itu turut hadir, Perwakilan Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Koswara Kunang yang diwakili Ketua Ranting PDI-P Sukadami, Perangkat Desa Sukadami, Ketua RT05/RW12, serta warga setempat. Dalam sambutannya, Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Koswara Kunang melalui Ketua Ranting PDI-P Sukadami,
Pemkab Fokus....
Advertisement
dari halaman Cikarang Ekspres Dani menuturkan, perluasan lahan TPA tersebut diperkirakan hanya bisa menampung sampah hingga dua tahun. Oleh karena itu, pihaknya juga akan membangun pabrik pengolahan sampah di atas lahan seluas lima hektare.
“Dengan perluasan ini diharapkan dapat menampung sampah dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan. Di tahun ini juga akan melakukan pembangunan jalan umum pengganti yang saat ini dipakai
TPA, akan kita lakukan pada triwulan satu ini dan juga pemagaran agar sampahnya tidak jatuh ke area luar TPA yang akan kita lakukan se-
Dwiyanta berharap, warga yang menerima Sor lapangan Volly di Perum BCM ini bisa merasakan manfaatnya.
"Saya selaku Anggota DPRD terus berupaya menampung hingga merealisasikan aspirasi masyarakat khususnya di dapil 1, termasuk ketersediaan sarana olahraga, infrastruktur dan sosial," kata Ade Kunang yang di wakili Dwiyanta. Pihaknya berharap, fasilitas olah raga yang sudah dibangun ini bisa dirawat, dan dipergunakan sebaikbaiknya. Baik untuk kegiatan olahraga maupun menjadi tempat ajang silaturahmi warga.
Ketua RW12, Tedy mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Koswara Kunang atas terealisasinya pembangunan dan pera -
Sambungan Cikarang Ekspres
cara bertahap,” ujarnya. TPA Burangkeng mengalami kelebihan daya tampung sejak 2020 lalu. Akibatnya, tumpukan sampah yang menggunung sudah beberapa kali longsor, terutama ketika hujan deras.
Dampak dari longsor tersebut menyebabkan armada pengangkut sampah tidak bisa masuk ke dalam area TPA karena jalan tertutup longsoran sampah, sehingga sampah di lingkungan warga seringkali tidak terangkut.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi Ricky S Anas mengatakan, kegiatan pembebasan tanah untuk kepentingan umum telah diatur berdasarkan Undang-
Undang Nomor 12 tahun
2012. Pada undang-undang tersebut, tutur Ricky, kriteria tentang kepentingan umum ada diatur secara jelas.
“Pemerintah daerah tidak serampangan dalam menetapkan harga pemilik tanah yang tanahnya jadi objek perluasan,” tutur dia.
Ada instrumen perbandingan yang menjadi pertimbangan apraisal dalam menentukan harga tanah per meter persegi seperti nilai jual objek pajak kemudian harga pasar dan harga transaksi tahun lalu.

“Penghitungan itu bukan sekehendak bupati atau kepala dinas itu pertimbangan tim teknis sehingga apabila bapak-ibu sekalian tidak sependapat atau ti -
Ketua Dewan Setuju ....
dak terima prosesnya jadi panjang, sementara kegiatan tetap dilaksanakan,” kata dia.
Lanjut Ricky, apabila warga tidak terima maka persoalan tersebut dibawa ke pengadilan dan terjadilah konsinyasi yang gugatan Sehingga harus diselesaikan di pengadilan. “Apabila kegiatan berjalan semoga warga dapat paham dengan kondisi yang terjadi pada kegiatan tersebut karena apabila Pak Bupati membebaskan lahan tidak sesuai ketentuan memakai uang daerah terjadilah delik korupsi,” kata dia.
Berdasarkan informasi yang ada warga meminta harga yang mahal atas perluasan tanah tersebut dari halaman Cikarang Ekspres , dimungkinkan di tahun 2024 mendatang,”kata Politisi Gerindra itu. Holik mengatakan kenaikan kompensasi berkisar diangka 50 ribu, PJ Bupati juga sepakat kompensasi TPAS Burangkeng naik di tahun mendatang. “Pak PJ juga ga keberatan, karena tahun ini sudah ketok palu anggaran jadi bisa di tahun 2024. Kisaran 50 ribu dulu, per dua tahun kan bisa dinaikkan,”tuturnya. BN Holik memastikan akan mengawal wacana karena sebelum dibebaskan tanah tersebut tidak digunakan untuk kegiatan penampungan sampah dan penambahan kompensasi uang bau di tingkatan DPRD Kabupaten Bekasi Saat ini sebanyak 2000 warga yang terdampak TPAS Burangkeng menerima uang kompensasi. Lurah Burangkeng Nemin mengaku warga mengeluh karena uang kompensasi tidak sebanding dengan uang kompensasi Bantargebang. “Kalau harapan masyarakat, sama-sama tempat sampah, jangan bedalah samma Kota Bekasi. Kalau tidak ya separoh dari sana, dari 15 ribu warga Burangkeng, hanya dua ribu KK yang meneri- juga warga telah merasakan dampak dari keberadaan

TPAS tersebut.
Ricky meminta masyarakat pian lapangan Volly ini. "Semoga apa yang sudah direalisasikannya pembangunan sarana olahraga ini bermanfaat buat warga. Sehingga kegiatan-kegiatan yang positif bisa di lakukan disini," katanya. Sementara itu perwakilan Kepala Desa Sukadami yang diwakili Kasi Perencanaan, Siti Aliyah mengatakan, terealisasinya pembangunan sarana olahraga ini bukti bahwa eksekutif dan legislatif hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya masyarakat di desa sukadami. "Saya mewakili jajaran pemerintah desa sukadami berterima kasih kepada DPRD Kabupaten Bekasi Ade Koswara Kunang yang sudah merealisasikan pembangunan sarana olahraga di wilayah desa sukadami. Semoga sarana olahraga ini dimanfaatkan sebaikbaiknya oleh masyarakat," katanya. (mil/wyd) ma kompensasi,”paparnya. Uang kompensasi itu dikhususkan bagi warga yang terdampak langsung dengan TPAS Burangkeng. Selain itu juga diperuntukkan untuk lanjut usia (lansia).
“Saya keluarkan, peraturan Lurah Burangkeng tentang kompensasi, saya batasin. Kalau dua RW (berdekatan TPAS) full, tidak ada yang terkecuali. Bagi yang lain saya atur, 60 meter dari jalan, juga lansia, penggerak kesehatan, penggerak lingkungan,”ucapnya. (dim/ mhs) agar melaporkan Apabila ada ketidaksesuaian dalam penyelenggaraan perluasan tersebut. (dim/mhs)