8 minute read

ODP, 1 PDP Kecamatan Rawalumbu terdata 71 ODP, 27 PDP dan 2 Positif Corona

TUTUP: Salah satu café resto di Purwakarta.

Penutupan Tempat Hiburan sampai 28 Mei PURWAKARTA-Penutupan sementara objek wisata dan tempat hiburan lainnya resmi diperpanjang. Perpanjangan penutupan sementara itu berdasarkan Keputusan dari Badan Nasional Bencana Republik Indonesia Nomor 13.A Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.

Advertisement

Sekertaris Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar mengatakan, berdasarkan surat tersebut mengimbau kepada Pengelola wisata, bioskop, pengelola hiburan malam, cafe resto dan rumah makan untuk menutup sementara aktivitasnya mulai 30 Maret sampai 29 Mei 2020.

“Kegiatan usaha rumah makan atau sejenisnya agar menerapkan aturan pembelian dengan cara take away atau menggunakan system online,” ujar dia.

Bagi pengelola hotel atau penginapan memastikan tersedianya fasilitas cuci tangan dengan sabun antiseptic pada fasilitas umum kepariwisataan. Khusunya pada area toilet dan tempat makan, serta melakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan alat thermometer infra red dan memastikan kebersihan secara berkala pada bagian fasilitas umum yang sering tersentuh oleh tangan.

“Kami juga mengajak kepada para pengelola untuk aktif mensosialisasikan peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan virus corona,” kata Heri. Ia menegaskan, jika ada pengelola tetap membuka tempatnya akan diberikan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (san/red)

SEKILAS

HASAN KOBRA/KARAWANG BEKASI EKPRES

UPDATE CORONA: Perwakilan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Purwakarta, dr Elitasari Kusuma Wardani saat jumpa pres, Minggu (5/4/2020).

ODP dan PDP Covid 19 yang Positif Bertambah PURWAKARTA - Sebagai upaya percepatan penanggulangan wabah virus corona di wilayah Kabupaten Purwakarta. Gugus Tugas Covid-19 setempat, hingga kini tengah melakukan rapid testing (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan) bagi warga yang kontak erat dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Pada Sabtu, 4 April 2020 kemarin, sebanyak 67 orang telah yang mendaftar online via Pikobar dan 24 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) telah dilakukan rapid test, dan hasilnya; Semuanya dinyatakan negatif,” ujar Perwakilan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Purwakarta, dr Elitasari Kusuma Wardani, Minggu (5/4/2020).

Menurutnya, saat ini Purwakarta masih dinyatakan relatif aman, belum masuk zona merah maupun wilayah tansmisi lokal.

Untuk itu, sangat penting agar semua pihak tetap menjaga teritorial Purwakarta tetap kondusif. Warga diminta tetap melakukan upaya jaga jarak (physical distancing), agar tetap aman dan terhindar dari penularan Covid-19.

Selain itu, dr Elitasari juga mengumumkan perkembangan penyebaran Covid-19 di Purwakarta. Terdapat penambahan jumlah pada ODP, PDP dan yang positif di wilayah Kabupaten Purwakarta.

“Hingga hari ini, Minggu 5 April 2020, kami mencatat, terdapat 209 orang dalam pemantauan (ODP), 6 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 3 orang yang terkonfirmasi positif covid-19, untuk yang meninggal dunia masih kosong,” kata dr Elitasari.

Pada awal Maret 2020, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Purwakarta mengumumkan terdapat satu pasien yang terkonfirmasi positif corona yang berasal dari Kecamatan Pasawahan.

Setelah melalui perawatan intensif di Rumah Sakit Paru Rotinsulu, Bandung, akhirnya pasien perempuan berusia 65 tahun itu akhirnya bisa dinyatakan sembuh. Sejak itu, berbagai upaya penanggulangan penyebaran virus yang menjadi pandemik global itu terus dilakukan oleh jajaran Pemkab Purwakarta melalui gugus tugasnya.

Hingga 4 April 2020 kemarin, Gugus Tugas Covid-19 Purwakarta mencatat, terdapat 3 orang yang terkonfirmasi positif covid-19, dengan 1 orang dinyatakan sembuh (Ny. U, 65 tahun dari Pasawahan) dan 2 orang lainnya hingga kini masih dalam perawatan tim medis. (san/shn)

Jembatan Cijunti Ambruk

1 Tewas Tertimbun, 3 Selamat

PURWAKARTA- Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika akan segera meng a m b i l l a n g k a h c e p a t menangani jembatan ambruk berlokasi di Desa Cijunti Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta.

Anne mengatakan dua jembatan lain kondisinya sudah tidak layak digunakan. Pihaknya memutuskan akan menutup dua jembatan itu, sehingga tidak ada masyarakat yang melintas. “Kami akan meminta bantuan ke pusat untuk membangun jembatan jembatan baru, karena jembatan ini sudah tidak layak dipakai kembali dan harus buat yang baru. Sementara, sekarang kami akan tutup jembatan yang ini,” ujar dia. Anne mengaku, pihaknya telah menutup akses jalan tersebut sebelum insiden ini terjadi, karena ada pengerjaan penahanan pada jembatan.

“Ambruknya jembatan ini tentu di luar dugaan kita bersama,” kata Anne.

Diketahui, terdapat empat warga yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Tiga korban selamat, sementara satu korban lain meninggal dunia karena tertimbun. Korban tertimbun material jembatan bernama Rohayati (44) warga Cihambulu, Kabupaten Subang.

“Saya mewakili warga Purwakarta turut berbela sungkawa atas meninggalnya ibu Rohayati,” ujar Anne.

HASAN KOBRA/KARAWANG BEKASI EKPRES

Robohnya jembatan penghubung antar kecamatan di Purwakarta itu diduga akibat terjangan air sungai yang deras karena sebelumnya diguyur hujan.

“Menurut informasi sementara sekitar enam warga yang menjadi korban, empat orang di antaranya berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke rumah sakit,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Iyus Permana.

Ia menilai robohnya jembatan tersebut kemungkinan karena debit air besar yang kemudian menerjang jembatan itu.

“Jembatan itu termasuk vital karena menjadi penghubung antara Kecamatan Campaka dan Bungursari,” kata Iyus. Jembatan tersebut telah dibangun sejak lama dan rencananya dilakukan perbaikan tahun ini. Saat ini prosesnya masih tahap lelang.

Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengatakan, ambruknya jembatan tersebut diduga akibat kontur tanah labil setelah hujan deras sejak beberapa hari terakhir. “Setelah kami mendapat laporan, dugaan sementara karena tanah labil,” ungkap dia.

Ia mengatakan, Pemkab Purwakarta telah menutup jalan karena di sekitar lokasi ada perbaikan jalan. Jembatan yang ambruk juga termasuk jalan yang akan diperbaiki. “Kita sudah berhasil evakuasi tiga orang termasuk anak-anak, dua luka berat dan satu luka ringan sudah dievakuasi ke rumah sakit. Sementara satu korban tertimbun,” kata Wibi. Tim akan merobohkan puing jembatan yang masih berdiri. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa karena puing jembatan masih rawan ambruk. (san/shn) AMBRUK: Jembatan yang berlokasi di Desa Cijunti Kecamatan Campaka ambruk dan menewaskan seorang warga. Diduga akibat tanah yang labil dan karena tergerus air yang deras.

Luka Mendalam Keluarga Rohayati

AMBRUKNYA jembatan penghubung Desa Cijunti dengan Desa Karang Mukti, Kecamatan Campaka menyisakan luka mendalam bagi Rahman (48), warga Cihambulu, Subang.

Pasalnya, dengan mata dan kepalanya sendiri ia melihat istrinya Rohayati (44) terjatuh dan tertimbun material jembatan yang ambruk.

Akibat kejadian itu, Rohayati pun meninggal dunia. Dikutip dari TribunJabar. id, Rahman mengatakan, mereka melintasi jembatan itu seusai dari klinik yang ada di Cikampek untuk mencari obat.

“Tadi habis beli obat yang rencananya ke RS Bhakti Husada tapi obat yang dicari kosong dan memutuskan mencari ke wilayah Cikampek dan sepulang dari cari obat melintas kembali ke jembatan itu,” katanya

Sambungnya, saat itu kondisi di sekitar jembatan sangat padat oleh kendaraan yang sedang mengantre karena sebagian jembatan tengah dalam perbaikan. Melihat antrean kendaraan yang panjang, lanjutnya, istri pun memutuskan untuk jalan kaki melewati antrean kendaraan itu.

“Saat itu posisi saya mengantre mengendarai motor. Istri memutuskan jalan kaki melewati antrean kendaraan dan tiba-tiba jembatan ambruk,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Handreas Ardian mengatakan, akibat ambruknya jembatan itu, satu orang meninggal dunia bernama Rohayati (44), warga Simpang Kidul, Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang.

“Saat itu korban tengah melintas,” kata Andreas saat dikonfrmasi melalui pesan singkat. Sementara itu, 1 korban luka ada yang dibawa ke Rumah Sakit Thamrin Purwakarta. Kemudian, 3 korban lainnya dibawa ke pengobatan patah tulang di Kampung Kiara Goong, Pabuaran. (san/red)

KORBAN TEWAS: Jasad Rohayati saat dievekuasi petugas dari timbunan tanah.

Dibantu Pusat, Produksi Manggis Purwakarta Diprediksi Bertambah

PURWAKARTA- Hasil produksi buah manggis di Kabupaten Purwakarta akan bertambah dari sebelumnya. Sebab Purwakarta mendapat bantuan dari pemerintah pusat untuk pengembangan perkebunan buah manggis.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Agus R Suherlan mengatakan, dengan adanya bantuan itu akan menambah jumlah lahan termasuk pohon manggis di Purwakarta. Artinya hasil produksi buah manggis yang dihasilkan otomatis akan bertambah dari sebelumnya. “

Bantuan sekarang kita arahkan ekstentifikasi. Saat ini ada 1.400 hektare, kita akan tambahkan 140 hektare,” kata Agus (4/4/2020). M e n u r u t n y a , j u m l a h penambahan 140 hektare berlokasi di Kecamatan Wanayasa dan Kiarapedes. Di dua wilayah itu banyak lah

MENINGKAT: Salah satu kebun manggis di Kabupaten Purwakarta.

an potensial untuk pengembangan buah manggis.

“Kita akan tambah di sana, satu hektare lahan bisa ditanami 1000 pohon manggis. Dengan rencana tambahan 140 hektare lahan untuk pengembangan kebun manggis, maka akan bertambah 140 ribu pohon manggis nantinya,” ujar dia. Ti da k ha nya d i la ha n milik pemerintah, ekstentifikasi kebun manggis ini juga bisa diberikan sebagai bantuan ke petani. Karena masih banyak petani yang memiliki kebun manggis namun belum difokuskan untuk dirawat dengan baik.

Selain itu, saat ini banyak kebun manggis yang juga dalam kondisi membutuhkan perawatan ulang. Sekitar 40% dari 1.500 hektare luas area kebun manggis yang ada saat ini membutuhkan recovery. Dia mendorong petani dapat meregi st ra s i p e rkebu na n nya agar bisa bermitra rengan eksportir. Dengan begitu petani bisa berkesempatan mendapatkan harga jual lebih tinggi karena akan dijual ke pasar ekspor.

“Kita mendorong satu peningkatan budidaya dan peningkatan pasca panen juga tata niaga sehingga meskipun tidak diekspor tapi harganya bisa bagus juga di pasar dalam negeri. Kita dorong juga petani bermitra dengan eksportir, karena kalau dari petani ke pengepul jelas jauh harganya,” kata Agus.

Dia menambahkan wab a h v i r u s c o ro n a s a a t ini memang berdampak pada terhambatnya ekspor buah manggis ke berbagai negara. Mesk i d e m i k i a n , d i a t e t ap mendorong buah manggis dipasarkan di pasar nasional sebagai upaya m e n g e na l k a n ma n g g i s kualitas ekspor ke warga. “Kita maksimalkan pemasaran di wilayah sendiri,” pungkasnya. (san/shn)

This article is from: