2 minute read

Diskusi Pencegahan dan Mitigasi Bencana Banjir

KOTA BEKASI - TP3 Kota Bekasi menggelar diskusi interaktif dengan tema “Revitalisasi Pelayanan Publik dalam Pencegahan dan Mitigasi Bencana Banjir di Kota Bekasi”. menghadirkan sejumlah pihak dalam merespon kondisi banjir. Hasil diskusi itu akan jadi rekomendasi perbaikan kebijakan dan usulan prioritas yang dapat dirumuskan sebagai pertimbangan pimpinan daerah dalam mengakselerasi efektifitas kinerja perangkat pemerintah daerah terkait dengan kebijakan pencegahan dan mitigasi bencana banjir di Kota Bekasi. Dalam diskusi itu Lurah Duren Jaya Fredy mengatakan banjir yang terjadi sebelumnya tidak lama seperti sekarang, dikarenakan tanah mulai menurun dan melengkung menyebabkan terjadi sedimentasi tanah yang kian menebal. Hal itu berdampak pada saluran air menjadi dangkal.

"Ini juga karena daerah Duren Jaya itu sudah terke- pung oleh pembangunan, sehingga daerah resapan pun menurun, Ditambah masih ada kasus sengketa lahan, yang diklaim dimiliki oleh warga dan perusahaan, sehingga pihak Kecamatan sulit untuk merelokasi daerah tersebut," Pungkas Camat Bekasi Timur Fitti Widyastuti.

Advertisement

Hal lain menurutnya terkait kepedulian warga terhadap penanganan sampah, terkadang masih saja ada oknum yang tidak tertib dalam membuang sampah sehingga banyak terjadi penumpukan sampah di kali yang mengakibatkan banjir.

"Terkadang masih ada aja ada warga yang kurang peduli terhadap lingkungan, padahal kita sudah sering melakukan pengerukan sampah di beberapa titik untuk mengatasi masalah tersebut, namun sampah tetap saja ada di kali," tambahnya.

Sementara Kepada BPBD Kota Bekasi Enung mengatakan untuk menanggulangi banjir yang terjadi di kota Bekasi, pihaknya telah menyiapkan tim khusus dan beberapa kapal untuk selalu siaga dan monitoring jika banjir datang lagi. Dia menambahkan bahwa mulai tanggal 13 Maret 2023 juga aka ada Basarnas di Kota Bekasi yang akan saling bekerjasama dan bersinergi dengan kita. Kepada DBMSDA Abdillah mengatakan "Untuk menanggulangi banjir pihaknya akan membuat folder tambahan, Sementara ini sistem polder yang sudah terbangun berjumlah 40 titik yang tersebar di kota Bekasi dengan kapasitas 3.106.803 M3. Selain itu, pihaknya juga akan membangun kolam retensi, sumur resapan dan biopori guna mengendalikan banjir yang terjadi," Ujar Kepala DBMSDA. Abdilah juga menjelaskan "Untuk permasalahan khusus yang ada di “Gang Cue” pihaknya sudah melakukan pompanisasi mulai dari jam 5 sampai jam 12 malam hingga terjadi penurunan air setinggi 50 CM. Kita tidak bisa lagi mengandalkan air mengalir ke SS Rawa baru karena ada saluran tersumbat dan diatas saluran juga telah dibangun ruko oleh pemilik lahan," Tegas Kepala DBMSDA. Menyikapi perihal tersebut, Ketua Dewan Pakar TP3 Sony Sumarsono, mengatakan bahwa harus ada dua misi dalam menanggulangi banjir yaitu pelayanan publik dan regulasi. Jika permasalah yang dihadapi terkait dengan maraknya bangunan liar di Kota Bekasi, maka ini harus segera ditertibkan.

"Regulasi harus segera dibuat, sehingga tidak ada lagi tanah yang tidak mempunyai IMB bisa mendirikan perumahan atau ruko di zona terbuka hijau, karena ini akan berdampak kepada lingkungan, berkurangnya lahan resapan," pungkas Ketua Dewan Pakar TP3 Sony Sumarsono. Sony juga mengatakan salah satu upaya yang komprehensif ialah dengan melibatkan berbagai unsur elemen, bersinergi dalam mengatasi permasalahan banjir, dengan melibatkan pula CSR atau stakeholder dalam menanggulangi secara bersama sama.

"Sedangkan untuk permasalahan sedimentasi tanah ini menyangkut dengan tupoksi beberapa instansi pemerintahan maka segera harus ada rapat dengan instansi terkait untuk duduk bersama membahas persoalan ini. Pelayanan publik juga harus mendorong public people partnership dengan menggandeng pihak swasta untuk bekerjasama dalam mengatasi permasalah banjir misalnya dengan program CSR untuk warga yang terdampak banjir. Tegasnya. Diskusi pada Sabtu 11 Maret 2023 itu dihadiri oleh Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Kepala BPBD Kota Bekasi, Camat Jatiasih, Camat Bekasi Timur, Lurah Duren Jaya dan perwakilan ketua RT dan RW dari Kelurahan Duren Jaya. (amn)

This article is from: