
8 minute read
Ruislag Kantor Desa Burangkeng Tunggu Persetujuan Gubernur
Sementara
Pelayanan Ngungsi ke Perumahan
Advertisement
KABUPATEN BEKASIPenggantian Kantor Desa Burangkeng, Kecamatan Setu yang terkena dampak pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) 2 Selatan disepakati dengan Ruislag. Namun, hal itu masih menunggu persetujuan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Padahal, saat ini kondisi Kantor Desa burangkeng sudah tidak layak lagi akibat dampak pembangunan
Tol Japek 2 Selatan. Untuk semetara, pelayanan desa harus dipindahkan sementara ke perumahan Mustika Grande. Sebab, warga sudah tidak memungkinkan lagi untuk menerima pelayanan di kantor desa saat ini.
“Kita hanya terima kunci, gambar dia yang bikin (pihak tol), yang bayar dia, yang bangun dia. Sekarang lagi nunggu kapan mau dibangun. Sekarang prosesnya masih di provinsi, ijin Gubernur belum keluar,” kata Lurah Burangkeng, Nemin saat diwawancara awak media, akhir pekan kemarin. Info terkini, kata Nemin, masih ada pemberkasan yang belum lengkap dari Pemerintah Kabupaten Bekasi sehingga belum bisa persetujuan dari Gubernur Jawa Barat belum keluar. “Informasinya masih ada kekurangan- kekurangan dari DPMD Kabupaten Bekasi. Syarat-syarat belum terpenuhi, kalau dari kita (Pemdes Burangkeng) sudah selesai,”tutur Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini. Nemin mengakui imbas lambatnya proses ruislag, pelayanan desa sedikit terganggu karena menempati sebuah rumah kecil untuk melayani administrasi warga. “Saya, kayanya sudah bosen ngomong, sudah hampir 4 tahun kita berjuang ngurusin hal ini (proses ruislag). Tapi sampai saat ini kan belum kunjung selesai. Bahkan saya sempat WhatsApp Bupati akan bersurat ke Menteri terkait dengan ruislag, jangan terlalu banyak birokrasi, jadi korban warga”ujar dia. Desa Burangkeng sendiri memiliki jumlah penduduk sekitar 18 ribu jiwa, sehingga tidak memungkinkan pelayanannya dilakukan dirumah. Nemin menjelaskan lahan pengganti kantor desa sudah ada dan disetujui.
KUNJUNGAN: Pj Bupati Bekasi Dani ramdan saat berdiskusi dengan pihak Tol Japek 2 Selatan membahas tentang ruislag kantor Desa Burangkeng yang terdampak pembangunan jalan.
“Terlalu panjang birokrasinya, terlalu banyak persyaratannya, akhirnya jadi korban kita. Lahan pengganti kan sudah ada, Bupati sudah mengeluarkan ijin. Sekarang tinggal ijin Gubernur,” tuturnya. (dim/wyd)
Cetak e-KTP Sehari Jadi Lewat Program Botram
KABUPATEN BEKASIDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, meluncurkan program inovatif bertajuk ‘Botram’ atau Berkolaborasi Terus Melayani di Stadion Mini Cijengkol, Kecamatan Setu, Sabtu, (11/3) kemarin.
Program Botram merupakan inovasi Pemkab Bekasi dalam mengoptimalkan pelayanan publik agar semakin dekat dengan masyarakat, sehingga warga lebih mudah dan efisien dalam mengurus dokumen kependudukan, termasuk pelayanan lainnya yang telah disediakan.
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan memberikan apresiasi hadirnya program inovatif ini. “Jadi melalui program ini, kita yang datang ke masyarakat. Ini tentu jauh lebih efisien karena pelayanannya bisa secara langsung dira - sakan oleh masyarakat, tanpa harus ke RT, RW atau desa. Langsung datang saja dan dilayani,” ucap Dani Ramdan usai acara.
Dani Ramdan menyampaikan, Pemkab Bekasi akan terus mendorong Program Botram ini agar kedepannya dapat berjalan dengan lebih intens. Termasuk dalam mensinergikan dinas-dinas lainnya untuk ikut andil dalam program tersebut.
“Karena ini belum ada DPA-nya, jadi di tahun depan atau di APBD perubahan harus dianggarkan jadi intensitasnya bisa sebulan sekali. Dinas-dinas lain yang belum bergabung juga bisa, tidak harus pelayanan berbentuk administrasi saja tapi juga penyuluhan dan konsultasi,” katanya. Dirinya menambahkan, kegiatan tersebut juga disambut dengan antusias oleh masyarakat karena di samping memberikan pelayanan kepada masyarakat, program ini juga membawa dampak yang positif sebagai media hiburan dan sarana unjuk keterampilan bagi masyarakat. “Selain dari unsur pemerintah daerah, ada juga kolaborasi dengan BLUD dan BUMN, ada juga UMKM. Anak-anak juga bisa menampilkan kreativitasnya di panggung, jadi dalam satu program ada banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan,” ungkapnya. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi, Carwinda menjelaskan, dalam program tersebut Disdukcapil menyiapkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengurus dokumen kependudukan secara langsung.
PELAYANAN: Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan menghadiri kegiatan pelayanan publik melalui Program Botram di Lapangan Stadion Mini Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Sabtu (11/03).
“Di acara ini masyarakat Kecamatan Setu bisa mendapatkan pelayanan dari seluruh instansi yang hadir di sini, khususnya Disdukcapil. Jadi apabila ada masyarakat yang belum punya KTP, perbaikan data, kartu keluarga, akte kelahiran dan lain-lain, bisa kita layani pada hari ini juga,”
Sambungan Cikarang Ekspres
dikepung banjir dan angin puting beliung. Banjir hampir menggenangi seluruh kecamatan. Tidak hanya itu, terjadi juga bencana puting beliung yang merusak ratusan rumah di Tambun Selatan.
Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, sebanyak 463 rumah rusak akibat bencana hidrometeorologi.
Ratusan rumah ini yang akan diperbaiki menggunakan anggaran darurat.
Sementara itu, Camat Tambun Selatan, Junaefi mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan jumlah rumah yang rusak kepada pemerintah daerah. Rumah rusak ini diakibatkan puting beliung yang melanda tiga desa.
“Laporan sudah kami sampaikan, terutama untuk rumah warga yang rusak
General Manager/Pimpinan Perushaan: Hayatullah.
Pimpinan Redaksi: Mahesa Bahagiastra.
Redaktur: Mahesa Bahagiastra, Arie Firmansyah, Ayi Purnama.
Gandeng ITB ....
berat. Bahkan ada satu yang ambruk karena puting beliung. Sudah kami laporkan, dan semoga bisa segera diperbaiki,” harapnya.
Lanjut Junaefi, angin puting beliung merusak sedikitnya 350 rumah di tiga desa, yakni Mangunjaya, Tridaya Sakti dan Sumberjaya. Untungnya, mayoritas rumah rusak ringan sehingga bisa diperbaiki. “Yang rumah rusak ringan sudah diperbaiki, karena kami mendapat banyak bantuan. Beberapa rumah ringan seperti atap yang berterbangan karena menggunakan seng,” ucapnya. Akan tetapi, tambah Junaefi, masih terdapat sedikitnya tujuh rumah rusak berat. “Tinggal rumah rusak berat yang belum diperbaiki. Sedangkan pemilik rumah juga masih mengungsi di rumah kerabatnya,” tuturnya. (bbs/wyd)
Kabupaten Karawang: Agus B, Wahyudi, Sahrul Kamal, Gemah Abdillaah Kasnen.
Kabupaten Bekasi: Dimas Apriyanto, Jiovano Nahampun, Haripan Nahampun,
Kota Bekasi: M. Suyudhi R (Kepala Biro), Romo Kosasih (Bisnis)
Kabupaten Purwakarta: Hasan Kobra (Kepala Biro).
Pracetak Juhadi (Koordinator), Mochamad Diky Darmawan, Al mujamil.
General Manager Divisi Online: Suhlan Pribadi.
Copy Editor: Wahyu Muhamad Iqbal, Okky Firmansyah.
EDP/IT Harry Hidayat.
Iklan: Gema Parlindra (Manager Jakarta). Dimas A, Eko Prihastanto.
Manager Iklan & Promosi Dimas A (Koordinator), Eko Prihastanto
Pemasaran Ade Marsin (Koordinator), Noviantoro.
Sirkulasi & Pengembangan Koran Jamal (Koordinator), Yanto, Lalan, Umbaran, Ambri, Parwoto.
Akunting/Keuangani:Administrasi: Asih Setiawati, Kansha Isfaraini Huurun’ein, Yanti Intan Martya.
Direktur Utama Suhendrik Direktur Tohiri Alam
Komisaris Utama: Dwi Nurmawan Komisaris: H Yanto. Komisari: Mohamad Fauzi. S.Ag dari halaman Cikarang Ekspres
“Pembangunan perguruan tinggi di Kabupaten Bekasi merupakan aspirasi masyarakat. Mereka (Tim ITB) siap mendampingi pemerintah daerah mulai dari perencanaan, perizinan sampai nanti operasional, dan kebetulan kita juga sedang menggalang kerja sama dengan Apindo untuk membuat Politeknik di sini,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan. Dani menyatakan masukan yang ditawarkan tim ITB adalah politeknik dengan konsep teaching industry, yaitu konsep yang memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) untuk belajar teori dan industri atau perusahaan untuk praktik mahasiswa.
“Jadi teori di BLK praktik di pabrik-pabrik saja. Kita tidak perlu bangun laborato- rium atau peralatan karena kerja sama dengan pabrik sebagai tempat praktik dan nanti lulusan perguruan tinggi ini bisa mereka manfaatkan,” katanya. Ia mengatakan ada dua alternatif yang ditawarkan tim ITB soal rencana pembangunan perguruan tinggi. Opsi pertama adalah kampus berstatus negeri dan pilihan kedua dengan mendirikan kampus swasta terlebih dahulu.
“Bisa langsung mendirikan perguruan tinggi negeri tapi persyaratan lama, panjang, atau bangun swasta dulu, nanti ubah status menjadi negeri kalau sudah berjalan. Nah itu menurut mereka akan lebih mudah secara perizinan,” katanya. Sementara itu, pimpinan tim akademisi ITB Prof Denny Juanda Puradimaja mengatakan secara keseluruhan ada enam gagasan yang dirangkum dalam ‘Bupati Bekasi Solutions’ selain membahas pencanangan pembangunan perguruan tinggi.
Gagasan itu antara lain bea siswa bagi aparatur sipil negara dan masyarakat umum, pengembangan valuasi dan koridor industri Bekasi-Cikarang, program CSR Rupiah Nol di Kabupaten Bekasi, aplikasi teknososial dan tata kelola sampah, serta Nir Banjir Bekasi. “ITB bisa membantu baik ASN maupun masyarakat umum yang ingin mendapatkan bea siswa baik dari Pemerintah Indonesia ataupun pemerintah asing, dilatih mulai dari bahasa, proposal, sampai ke rekomendasi hingga bisa mendaftar dan lulus,” katanya.
Kemudian terkait upaya menjadikan Kabupaten Bekasi tetap menjadi ti -
Informasi Langganan Iklan & Berlangganan Koran Karawang Bekasi Ekspres
Kantor Karawang Bekasi Ekspres kata Carwinda. Selain dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Program Botram ini juga diikuti oleh Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Bank Bjb, Pos Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, dan Forum UMKM Kecamatan Setu. (bbs/wyd) tik utama koridor industri, mengingat perkembangan meluasnya sektor industri sampai ke Subang dan Patimban.
“Bagaimana posisi Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri terbesar, ini tetap memimpin, harus punya strategi,” katanya.
Gagasan terkait persoalan banjir diupayakan dengan membangun akuifier buatan atau sejenis kolam bawah tanah yang mampu menyerap air di wilayah rawan banjir agar tidak terdampak parah.
Sementara solusi sampah dengan memanfaatkan teknologi olah sampah menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan menjadi bahan timbunan.
“Jadi diserap di daerah setempat, bisa mengurangi banjir limpahan, dari rumah maupun dari jalan,” tandasnya. (har/wyd)
Jalan Pepaya Nomor 20, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang. Tlp. (0267)
8408492. Tohiri Alam: 081379974445, Hayatullah 085379686339 Bank: Bank Mandiri a/n PT Wahana Semesta Karawang Bekasi No.
Rekening 173-00-00242827. Bank BJB KK Cabang Karawang a/n PT Wahana Semesta Karawang Bekasi No. Rekening 0084955078001
Address e-mail redaksi: redaksikarawangbekasi@gmail.com, email iklan:karawangbekasiekspres@gmail.com.
Kantor Biro Cikarang Ekspres
Ruko Palais De Paris Central Niaga F8/F16 Kawasan Industri Greendland 1 Kota Delatamas (021) 22156619.
Kantor Biro Metro Bekasi Ekspres Jalan
KemenKopUKM Tingkatkan Kapasitas SDM UKM Melalui Kemitraan
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui program SMExcellence berupaya meningkatkan kapasitas SDM UKM dengan mendorong terwujudnya kemitraan bersama aggregator, usaha besar, dan UKM ekspor.
"Melalui upaya ini maka SDM UKM bisa dibekali pengetahuan dan pengalaman tentang product review, production process, product pricing, export document, branding, capacity building, dan tips ekspor," kata Asisten Deputi Pengembangan

SDM UKM Deputi Bidang UKM KemenKopUKM

Dwi Andriani Sulistyowati, dalam keterangan persnya di Jakarta.
Selain itu, kata Dwi, SMExcellence juga mendorong sinergi dan kolaborasi antar pelaku UKM dan antara UKM dengan aggregator serta usaha besar. "Tujuannya, agar pelaku UKM mampu menciptakan produk-produk berkualitas yang dapat bersaing dan diterima pasar global," ujar Dwi.
Dwi menyebutkan, SMExcellence telah dilaksanakan sejak Agustus 2022 di 13 ecosystem cluster creative industry sub sektor furniture, homeware, dan homedecor. Pada 2023, SMExcellence dilanjutkan lagi, diawali secara paralel, kegiatan dilaksanakan di kluster Kulon Progo pada bulan Februari dan di kluster Gunung Kidul hingga bulan Maret.
Masing-masing kluster diikuti 30 pelaku UKM. Aggregator sebagai mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah PT Indo Risakti dan PT Homeware International Indonesia. Dwi menambahkan, KemenKopUKM menetapkan tiga isu strategis yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan pada periode 2020-2024.
Yaitu, peningkatan ekspor, penguatan substitusi impor, dan UMKM masuk dalam rantai pasok global (global value chain). Dalam hal ini, pihaknya bekerja sama dengan desainer produk dan buyer representative, terutama untuk meningkatkan kapasitas UKM di Kulon Progo dan Gunung Kidul agar bisa memenuhi standar ekspor.
"Selain itu, mendorong UKM untuk mengetahui trend dan peluang pasar tahun 2024," ucap Dwi.
Menurut Dwi, pada kegiatan SMExcellence kali ini dilakukan kerja sama dengan PT Indo Risakti dan PT Homeware International Indonesia sebagai aggregator yang diharapkan dapat melakukan pendampingan dalam pemenuhan standar produk sesuai dengan requirement buyer. Bagi Dwi, kegiatan SMExcellence ini menjadi momentum bagi aggregator untuk bertemu dengan calon mitra baru.

Kegiatan ini juga dapat mempertemukan aggregator dengan fasilitator yang memang fokus di bidang desain dan buyer representatif. Kegiatan pengembangan SDM UKM berbasis kemitraan ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada pelaku UKM bidang furnitur, kerajinan, dan homedecor.
Pertama, menyangkut tren dan peluang pasar tahun 2024. "Standar produk ekspor yang harus dipenuhi terhadap kuantitas dan kualitas produk," kata Dwi.
Kedua, quality control produk, serta kiat-kiat dalam melakukan negosiasi yang baik dengan buyer. Ketiga, jejaring usaha dan informasi dengan sesama peserta kegiatan dan para narasumber serta fasilitator yang juga siap melakukan pendampingan untuk mewujudkan produk yang memenuhi standar ekspor, berkualitas, dan berdaya saing.
Sementara itu, pemilik PT Indo Risakti, Riris Simanjuntak, mengatakan kegiatan SMExcellent menjadi sarana untuk membangun jejaring (networking), tempat bertukar pengalaman, diskusi interaktif antara peserta dan fasilitator, yang diharapkan mampu menambah kepercayaan diri pelaku UKM dalam menjalankan usaha sekaligus membangun kerja sama yang saling menguntungkan. Sehingga, satu sama lain dapat mengambil manfaat. (bbs/rie)