RADAR TEGAL 20 nopember 2013

Page 14

RADAR BREBES

14

RABU 20 NOPEMBER 2013

RADAR TEGAL

TELEPON PENTING RSUD Brebes

(0283) 671431

RSU Bhakti Asih

(0283) 671279 / 673481

RSIA Mutiara Bunda Tanjung Brebes

(0283) 877222

RS Dera As Syifa Banjarharjo Brebes

(0283) 889588/ 889548

Hotel Dedy Jaya Brebes

(0283) 673133 / 673158

RS Dedy Jaya

(0283) 672145/ 672525

WONGE DEWEK Tiga Pansus Mulai Bekerja BREBES - Tiga panitia khusus (pansus) DPRD Brebes yang akan menggodok tiga Raperda sudah mulai bekerja. Tiga raperda tersebut merupakan inisiatif dewan, diantaranya raperda Pasar Modern, raperda tentang penataan, pembangunan, dan pengoperasian menara telekomunikasi terpadu di Kabupaten Brebes. Ada juga raperda tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Selasa (19/11), pansus sudah mulai memanggil mitra kerja eksekutif untuk membahas permasalahan tersebut. Pansus Pasar Modern, memanggil sejumlah pengelola pasar lingkup DOK.RADAR BREBES Pemkab Brebes untuk meminta keAbdullah Syafaat ST terangan terkait kondisi dan hambatan yang dihadapi. Kedepan, selain pengaturan keberadaan minimarket modern, pasar tradisional juga diharapkan bisa segera berbenah untuk meningkatkan daya saing. Ketua pansus pasar modern, Abdullah Syafaat ST menerangkan, keberadaan pasar tradisional sebagai urat nadi perekonomian rakyat kini mulai goyah, sejalan dengan ekspansi dan invasi pesat sektor ritel dan pasar modern yang cenderung kebablasan. Pemerintah semestinya memberikan proteksi agar invasi pasar modern tidak terus meluas dan mematikan pasar tradisional. “Raperda yang akan dibahas tentunya tidak hanya mengatur keberadaan pasar modern tapi juga berbagai pembenahan pasar tradisional,” ujarnya. Selanjutnya, keberadaan tower selular juga tumbuh kian pesat seiring perkembangan penyelenggaraan telekomunikasi khususnya penyelenggaraan telepon seluler. Meski bernilai positif keberadaanya juga diatur agar tidak menimbulkan masalah baru di lapangan. Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk menyediakan ramburambu dalam pembangunan menara BTS dengan tidak boleh mengorbankan kepentingan masyarakatnya dalam kebutuhan untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi dengan mengakses layanan telekomunikasi. Tentunya, dengan tetap ikut serta membantu operator telekomunikasi menjaga dan meningkatkan kinerja jaringan yang sekaligus berdampak pada kualitas layanan, serta selanjutnya memberikan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. (ism)

AJIB AH...

ISMAIL FUAD/RADAR BREBES

GOTONG ROYONG - Warga RW Limbangan Wetan bahu membahu membangun musala di lingkungan mereka.

Warga Perumahan Limbangan Bangun Musala BREBES - Warga perumahan lingkungan RW 8 Kelurahan Limbangan Wetan, Kecamatan Brebes membangun musala baru untuk memenuhi kebutuhan tempat ibadah warga setempat. Gairah untuk membangun tempat ibadah bagi warga masyarakat Kabupaten Brebes sangat tinggi. Warga bahu membahu melakukan pengecoran. Sementara ibu-ibunya menyiapkan jajanan dan makanan penghilang lelah. Bendahara pembangunan, Asif Faozan SH mengatakan pembangunan musala yang diberi nama Al-Mubarokah itu sudah berlangsung dan telah menghabiskan biaya Rp 220 juta. Dana tersebut berasal hasil donasi dari swadaya masyarakat sekitar. “Insya Allah dalam waktu dekat, bisa selesai 100 persen karena tinggal finishing. Tapi meskipun belum selesai, musala Al Mubarokah sudah digunakan untuk sholat tarawih, sholat ied dan hari raya kurban 1434 hijriyah kemarin,” tutur Asif. Ketua panitia, Djuhaeri mengungkapkan pembangunan musala tersebut berdiri di tanah wakaf di wilayah RW 8 seluas 144 meter persegi. Atas usulan warga RW 08, sejak Juli 2013 pembangunan telah dilaksanakan dan kini telah mencapai 90 persen. Adanya musala tersebut diharap mampu untuk memenuhi kebutuhan tempat ibadah di daerah perumahan yang padat penduduk. (ism)

Alat Komunikasi Lumpuh Paska Tersambar Petir TONJONG - Instalasi listrik yang terhubung dengan sejumlah perlengkapan di Kantor Kecamatan Tonjong, disambar petir ketika hujan deras terjadi di wilayah tersebut. Bahkan akibat dari sambaran petir, sempat melumpuhkan alat komunikasi. Piranti komputer dan beberapa alat komunikasi seperti radio amatir maupun mesin fax rusak, karena tersambar petir pada Kamis (14/11) lalu. “Sempat menghambat aktifitas, mulai

yang ada di Kabupaten Brebes. Meski sudah lanjut usia, tambah Kapolres, tapi mereka masih tampak semangat dalam menjalankan aktifitas seharihari. “Kedatangan mereka ke Mapolres Brebes setidaknya menunjukkan bahwa para purnawirawan itu masih semangat dalam menjalankan aktifitasnya,” ujar dia. Untuk itu, dirinya berharap, sebagai purnawirawan Polri mereka diharapkan bisa mengisi kehidupannya dengan baik dan ikut memberikan pendidikan hukum kepada masyarakat lingkungan tempat mereka tinggal. “Di lingkungan tempat tinggal, saya harap mereka bisa membantu Polri dengan memberikan pendidikan hukum ke-

lain maupun dengan Pemerintah Kabupaten Brebes masih dalam kondisi rusak. Camat Paguyangan, Sumarno SIP membenarkan terjadinya kondisi tersebut. Menurut dia, saat ini pihaknya tengah mencoba melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang ditimbulkan. “Kita tetap berupaya agar pelayanan tidak terganggu, saat ini e-ktp bisa tapi tidak maksimal. Mengingat untuk akses internet kita menggunakan piranti lain berupa modem, sehingga tidak seperti saat menggunakan layanan internet se-

belumnya,” terang Sumarno. Terjadinya perubahan cuaca yang cukup rawan mengakibatkan bencana alam di wilayahnya, Sumarno mengingatkan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah yang rawan terhadap bencana alam. “Masyarakat kami ingatkan agar tidak lengah, terutama jika terjadi kondisi cuaca hujan disertai angin kencang maupun petir. Tetap waspada dan selalu memantau kondisi yang ada,” ingatnya. (pri)

UMK Brebes Diusulkan Rp 1 Juta

HARVIYANTO/RADAR BREBES

MENYANTAP – Kabag Humas dan Protokol Setda Brebes bersama stafnya tengah menyantap menu ikan burak

Menu Kapal Burak KABUPATEN Brebes yang merupakan daerah pesisir pantai Utara Jawa ternyata memiliki beraneka ragam jenis makanan khas yang berbahan dasar dari hasil laut. Salah satunya, yakni semur kepala ikan manyung atau yang sering disebut dengan menu kapal burak. Cita rasanya yang lezat, membuat jenis makanan ini banyak diburu oleh masyarakat Brebes. Istilah kapal burak sendiri sudah muncul sejak lama. Hal itu lantaran menu ikan tersebut mirip dengan kapal yang kondisinya sudah rusak parah atau yang dalam bahasa setempat disebut burak. Meski tampak berantakan, tapi menu tersebut banyak dikonsumsi lantaran memiliki kandungan protein yang tinggi. Bagi warga yang tinggal di pantura Brebes, rasanya kurang lengkap kalau belum mencicipi menu tersebut. Di Kabupaten Brebes ikan manyung biasa juga disebut

lele laut karena termasuk jenis ikan berkumis (siluriformes). Bedanya, manyung jauh lebih besar dari lele air tawar. Hal yang membedakan adalah aromanya amisnya yang cukup menyengat, layaknya ikan laut jenis lainnya. Untuk menghilangkan rasa amis itu, pengolahannya pun harus dengan resep khusus. Sebelum dimasak, kepala manyung dipanggang di atas bara arang hingga berwarna kecoklatan. Tirung (56), penjual masakan kapal burak menjelaskan, sebelum dimasak kepala manyung harus direbus terlebih dulu selama lebih kurang 30 menit dengan campuran bumbu jahe, serai, daun salam, dan daun jeruk nipis guna menghilangkan bau amis. Setelah itu, ikan kemudian dimasak dengan campuran santan dan cabai hijau. Agar rasanya lebih lezat, olahan ikan dibumbui dengan ketumbar, merica, kemiri, bawang, cabai merah, tomat, dan

lengkuas. Hasilnya, selain daging kepala yang kenyal, kuah santan yang bercampur irisan cabai juga terasa sangat segar. Pada saat disantap inilah, bentuk kepala ikan akan terlihat berantakan sehingga disamakan dengan kapal burak atau rusak. Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Brebes, Drs Atmo Tan Sidik mengatakan, menu makanan jenis kapal burak memang sudah dikenal masyarakat sejak lama. “Masyarakat Brebes sendiri sudah sangat familier dengan menu ini,” ujar Atmo, sembari menikmati ikan manyung di warung yang berada di Kelurahan Gandasuli Kecamatan Brebes. Banyaknya ikan manyung yang didapat oleh nelayan Brebes saat melaut, membuat menu ikan burak banyak dijumpai di sejumlah warung di kawasan Pantura Brebes. Dan masakan tersebut merupakan salah satu kekayaan kuliner khas Brebes. (harviyanto)

Hujan, Siap-siap Jalan Rusak BREBES - Memasuki musim penghujan, resistensi kerusakan jalan raya kembali menghantui jalur pantura Brebes seperti tahun-tahun sebelumnya. Pihak pengampu kebijakan diharapkan agar proaktif dan responsif terhadap munculnya kerusakan jalan raya. “Biasanya kalau musim hujan itu kondisi jalan pantura juga pada rusak bolong-bolong, perawatan mestinya harus siaga,” kata anggota Komisi III DPRD Brebes, Bambang Edi Prabowo, Selasa (19/11). Kowo (panggilan dia), me-

Beri Penghargaan Purnawirawan Polri BREBES - Kapolres Brebes, AKBP Ferdy Sambo,SIK,MH di dampingi Wakapolres Kompol Rio Tangkari,SH Selasa (19/11) memberikan penghargaan kepada puluhan purnawirawan Polri dan Warakawuri. Pemberian penghargaan yang dilangsungkan di Aula Mapolres Brebes itu sebagai upaya Polres dalam memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang sudah melakukan pengabdian di tubuh Polri. Ditemui usai acara, Kapolres mengaku sangat senang bisa bertatap muka langsung dengan puluhan purnawirawan Polri. Kehadiran mereka, lanjut dia, setidaknya bisa memberikan suasana kebersamaan dan kekeluargaan antara Polres Brebes dengan para purnawirawan

dari komunikasi maupun pelayanan terhadap warga,” ungkap Agus, salah seorang Staf Kecamatan, Selasa (19/11). Dikatakan, petir juga merusak jaringan internet yang digunakan untuk mengakses data kependudukan dalam pelayanan aktifasi e-KTP. “Sementara untuk kordinasi atau penerimaan surat melalui faximile, terpaksa meminta bantuan Kecamatan Bumiayu sebagai wilayah terdekat,” jelasnya. Hingga kemarin alat komunikasi berupa radio amatir yang biasa digunakan untuk berkoodinasi dengan kecamatan

pada masyarakat lingkungan.” katanga. Sebagai bentuk penghargaan atas kiprah mereka selama menjalankan tugas, lanjut Kapolres, pihaknya juga telah memberikan penghargaan berupa bingkisan dan kenang-kenangan. “Saya berharap, hubungan baik antara anggota Polri dan para purnawirawan akan terus terjalin dengan baik demi terciptanya sikap kebersamaan dan kekeluargaan,” pungkas dia. Dalam acara itu, sebanyak 80 orang purnawirawan Polri menghadiri acara yang digagas oleh Polres Brebes. Kegiatan tatap muka itu juga dihadiri para Kepala Bagian dan Kepala Satuan yang ada di lingkungan Polres Brebes. (har)

ngatakan, perbaikan dan pemeliharaan jalan Pantura di Kabupaten Brebes ini cenderung dikenal lebih lamban dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah. Padahal, fungsinya juga vital sebagai jalur transnasional sehingga perhatiannya pun harus ekstra. “Kabupaten Brebes itu mentang-mentang daerah perbatasan, seperti dianaktirikan oleh Provinsi. Binamarga di sana kurang respon dengan pantura Brebes, kalau ada korban karena jalan rusak, baru turun. Mestinya kalau masa pemeliharaan jalan

ya dikoordinasikan agar tidak sampai parah. Ini mumpung belum banyak kerusakan, pemeriharaan jalan harus siaga,” tandas Kowo. Pantauan di lapangan, kondisi jalur pantura Brebes masih relatif lancar untuk dilewati meski ada beberapa titik di beberapa ruas yang mulai berlubang. Kondisi jalan bergelombang dengan aspal berlipat, juga didapati terdapat di depan SMPN 3 Brebes dan ruas Bangsri, Bulakamba. Pengguna jalan dituntut untuk lebih waspada dan berhati-hati. (ism)

BREBES - Meski pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyarankan agar Kabupaten/Kota melakukan revisi terhadap nominal Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 100 persen dari kebutuhan hidup layak (KHL), tapi sampai dengan ini masih banyak daerah yang belum bisa memenuhi harapan itu. Bahkan di Kabupaten Brebes sendiri, saat ini UMK masih berada di angka 97,7 persen dari KHL. Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes, Slamet Sunarto mengatakan, saat ini UMK di Kabupaten Brebes senilai Rp 859.000. Nilai tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor: 561.4/58 Tahun 2012 tentang Upah Minimum di 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Namun demikian, Dewan Pengupahan melalui Pemerintah Kabupaten Brebes telah mengusulkan kepada Gubernur Jawa Tengah untuk menaikan UMK sebesar Rp 1 juta pada tahun 2014 mendatang. Apabila usulan tersebut disetujui oleh Gubernur, maka pa-

da tahun 2014 mendatang UMK Kabupaten Brebes sudah mendekati KHL dan bisa menempati posisi yang baik dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Tengah. Sementara, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Brebes, Albert Tambunan kepada wartawan menjelaskan, nominal KHL yang telah ditetapkan senilai Rp 1.023.644. Nilai tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh SPSI bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Brebes (Tripartit) terhadap 60 komponen penghitungan. Namun dalam rapat tripartit dicapai kesepakatan UMK yang diusulkan ke Gubernur Jawa Tengah senilai Rp 1 juta atau lebih rendah Rp 23.000 dari nilai KHL. Menurutnya, Kabupaten Brebes bukan merupakan daerah industri. Sehingga SPSI dan SBSI memutuskan tidak meminta kenaikan upah terlalu tinggi. “Karena semua sektor usaha di Brebes baru termasuk kalangan kecil dan menengah,” ujar dia. (har)

TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES

DITEBANG - Sejumlah pohon yang berada kompleks lapangan Asri Bumiayu ditebang, kondisi tersebut disesalkan oleh sejumlah masyarakat.

Pebangan Pohon Peneduh Disesalkan DPRD Akan Panggil Binamarga BUMIAYU - Penebangan pohon peneduh di sepanjang jalur jalan Provinsi Bumiayu-Tuwel yang saat ini sedang dilaksanakan, disesalkan oleh sejumlah pihak. Seperti yang dilaksanakan di jalan Lapangan Asri Bumiayu, dimana sejak tiga hari terakhir kegiatan penebangan sudah dilaksanakan. Legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Brebes drh H Agus Sutrisno MSi menilai, penebangan pohon tersebut sangat keliru, karena bertolak belakang dengan program pembangunan berbasis lingkungan yang saat

ini tengah digalakkan pemerintah. Dikatakan Wakil Ketua DPRD Brebes ini, pohon Mahoni sebagai peneduh yang ditanam disepanjang jalur tersebut saat ini, memiliki manfaat yang sangat besar karena menyerap CO2 lebih banyak, sehingga membantu mencegah terjadinya global warming. “Kecuali jika memang dilokasi ini akan dilaksanakan sebuah program semisal pelebaran jalan, sehingga memaksa ditebang, itu hal lain. Sementara ini kita belum tahu akan ada apa setelah penebangan ini. Untuk itu nanti kita akan panggil Binamarga, agar bisa menjelaskan,” terangnya. Menurutnya, Binamarga seharusnya menanam pohon pengganti terlebih dahulu. (pri)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.