RADAR TEGAL 15 JANU 2013

Page 13

KABUPATEN TEGAL

SELASA 15 JANUARI 2013

13

RADAR TEGAL

INDUSTRI

YERI NOVEL/RADAR SLAWI

PRODUKSI - Perajin logam di Kabupaten Tegal tengah memproduksi barang khususnya logam cor.

IKM Tegal Eksplorasi ke Surabaya SLAWI - Industri Kecil Menengah (IKM) asal Kabupaten Tegal akan melakukan eksplorasi atau penjajakan ke pasar Surabaya dalam waktu dekat ini. Khususnya IKM yang bergerak di bidang industri logam pembuat komponen alat berat dan komponen kapal. Tujuan eksplorasi itu, untuk membuka jaringan baru di empat perusahaan seperti PT PAL, PT DUMAS, DOK Bahari, dan PT INKA yang bergerak dalam bidang transpotasi darat (kereta api). Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tegal, Arifin mengatakan, rencananya dinas akan mengajak dan memfasilitasi IKM Tegal untuk eksplorasi ke pasar di Surabaya. Jumlah perajin yang akan dilibatkan dalam kegiatan tersebut sekitar 15 IKM. Mereka merupakan IKM yang memproduksi komponen alat berat dan komponen kapal. “Penjajakan ini untuk membuka kerjasama dengan sejumlah perusahaan di Surabaya. Sebab, kondisi IKM Kabupaten Tegal sedang terpuruk karena imbas dari krisis global,” ujarnya kemarin. Upaya tersebut minimal dapat memulihkan kondisi mereka. Sehingga mereka tidak sampai mengalami gulung tikar. “Harapannya, mereka bisa menjalin kerjasama dalam bentuk pemberian order,” katanya. Dirinya tak menampik, saat ini dinas dan IKM Tegal sedang membidik industri logam yang berada di Surabaya dan Indonesia timur. Menurutnya, peluang untuk masuk ke industri di daerah tersebut masih terbuka lebar. Pasalnya, pelaku industri logam di wilayah itu tidak terlalu banyak seperti Jakarta. “Ini merupakan kesempatan baik bagi kita. Karenanya, kita harus bisa menjalin kerjasama dengan mereka,” ucapnya berulang-ulang. (yer)

PENDIDIKAN

M GHONI/RADAR SLAWI

SIDAK - Komisi I DPRD Kabupaten Tegal tengah melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait dengan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (paten), di Kecamatan Margasari dan Balapulang, kemarin.

Komisi I Keluhkan Layanan Paten SLAWI - Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (paten), di inspeksi mendadak (sidak) oleh Komisi I DPRD Kabupaten Tegal. Pasalnya, teknis pelayanan masyarakat yang ditujukan guna mendekatkan diri itu, ternyata penerapannya masih setengah hati. Padahal sejak dikeluargkannya Perbup terkait paten, yang bakal di launching (22/1) mendatang, masih banyak ketidak efektifan dalam penerapannya di lapangan. Bahkan sejumlah camat mengeluhkan teknis pelayanan itu

dalam pelaksanannya, ibarat filosofi “dilepas kepala namun masih dipegang ekornya”. Hal itu akibat batasan pemberian layanan yang bertujuan menarik investasi pada sejumlah wilayah di kecamatan, seakan dikebiri oleh SKPD lain. “Kondisi inilah yang membuat Komisi I, akhirnya melakukan sidak,” tutur ketua Komisi I DPRD, KRT Sugono Adinagoro, melalui anggotanya Teguh Sudiro SE, dari Fraksi Partai Golkar, kemarin. Dikatakan Teguh Sudiro, dari hasil sidak komisinya, membe-

narkan jika penerapan kebijakan aturan paten, ternyata masih setengah hati. Dicontohkan, untuk proses perijinan, untuk kegiatan usaha dengan luasan 100 M2, tidak bisa dilakukan ditingkat kecamatan. Melainkan harus ditangani di SKPD lain yang membidangi. Kondisi itu membuat keluhan bagi sejumlah camat, yang menurutnya, kurang efektif dan efisien akan program paten. Menurut dia, seharusnya semua jenis layanan dalam skala kecil tidak harus melakukan ijin di SKPD terkait. Melainkan bisa

ditangani pada pusat layanan paten di tingkat kecamatan. Kecuali memang usaha yang bakal melakukan perijinan kelasnya mencapai miliaran rupiah, dan membutuhkan pendukung lain, seperti amdal atau lainnya, baru dilakukan di SKPD terkait. “Kondisi inilah yang terkesan pemberlakuan perijinan sistim paten, terkesan kurang bermanfaat dan perlu dilakukan peninjauan ulang,” ucap Teguh. Sementara melihat realita dilapangan, Komisi I bakal mengundang sejumlah instansi terkait perijinan untuk dimintai

penjelasannya, guna mensinkronkan perjalanan proses paten bisa berjalan secara maksimal. Karena, selama ini, layanan paten dianggap kurang mampu memberikan kontribusi pada masyarakat dan kecamatan, dalam upayanya mendekatkan layanan kepada masyarakat. “Mumpung belum di lounching, kami butuh bertemu dengan instansi terkait terlebih dahulu. Apalagi saat diPerbupkan, juga tidak pernah dikonsultasikan dengan DPRD,” pungkas Teguh Sudiro. (gon)

PKL Baru Boleh Berdagang Sore Hari

YERI NOVEL/RADAR SLAWI

IHT - Kasi Sarpras Dikmen Dindikpora Kabupaten Tegal, H Suratmo SPd MPd, memberikan materi dalam acara IHT di SMK Muhamadiyah Kramat, Minggu (13/1).

SMK Muhamadiyah Kramat Gelar IHT KRAMAT - Tindak lanjut dari audit eksternal ISO 9001-2008, SMK Muhamadiyah Kramat menggelar In House Training (IHT) di aula sekolahnya, Minggu (13/1) pagi. Kegiatan yang diikuti seluruh pendidik SMK ini, mengusung tema tentang penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan silabus sekolah. Hadir sebagai pemateri, Kasi Sarpras Dikmen Dindikpora Kabupaten Tegal H Suratmo SPd MPd, dan Pengawas SMK Dindikpora Kabupaten Tegal, Drs Agus Angkat Raharjo. Dalam kesempatan itu, H Suratmo menjelaskan tentang bantuan sarana dan prasarana untuk SMK se-Kabupaten Tegal yang datang dari pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Sementara nilai bantuan yang digelontorkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) di tahun 2013 ini, rencananya untuk SMK mencapai Rp 17 milyar lebih. Sedangkan DAK untuk SMA, sebesar Rp 4,1 milyar. Sehingga jumlah nilai DAK yang akan disalurkan sebanyak Rp 21 milyar lebih. “Yang jelas, bantuan pendidikan terbanyak se-Jawa Tengah yang datang dari APBD I adalah Kabupaten Tegal. Karena itu, gunakanlah dana bantuan itu sebaik mungkin,” kata Suratmo dalam paparannya. Sementara itu, Pengawas SMK Dindikpora Kabupaten Tegal, Drs Agus Angkat, dalam materinya membahas tentang pengembangan kurikulum, dan silabus sekolah serta rencana program pembelajaran (RPP) yang diakhiri dengan penilaian. Dia memaparkan, tentang pengembangan kurikulum itu, sekolah harus memuat 9 kurikulum dan kerangka dasar kurikulum serta kalender pendidikan. Sehingga, hasil yang diharapkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan dunia kerja. “Kalau tentang silabus sekolah, kami menerangkan tentang pengembangan kompetensi dasar, pengembangan standar kompetensi, dan materi pengembangan pembelajaran,” sambungnya. Sementara untuk RPP, lanjut Agus, pihaknya mengurai tentang perangkat pembelajaran semua guru dan persiapan pengembangan pembelajaran serta penjabaran kompetensi guru. “Kalau semua materi sudah dijelaskan, kami tinggal mengambil langkah dengan penilaian,” pungkasnya. Kepala SMK Muhamadiyah Kramat, Abdul Wahid S.Kom, mengaku, kegiatan IHT itu merupakan tindak lanjut dari sertifikat ISO 9001-2008 yang diperolehnya tahun lalu. Dengan adanya sertifikat itu, pihaknya menggelar IHT yang dibalut dengan penyusunan KTSP kepada sejumlah pendidik di sekolahnya. Hasil dari KTSP itu, nantinya akan dikirim ke pihak ISO supaya sertifikat itu dapat diperpanjang. Pengiriman dilakukan maksimal 3 Februari mendatang. “Dari audit ekternal kemarin ada temuan, bahwa kami belum melaksanakan pengembangan KTSP. Karena itu, kami menggelarnya untuk peningkatan kwalitas manajemen rivew sekolah,” terangnya. (yer)

SLAWI - Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Slawi (AAS) baru berkenan menggelar dagangannya pukul 16.00 WIB. Pasalnya, itu sudah tertuang dalam aturan Pemkab Tegal dua tahun lalu, demi kebersihan dan estetika AAS, menimbulkan kesan rapi. Bahkan Satpol PP setempat sudah melakukan sosialisasi dengan memasang aturan tersebut di bundaran AAS. Ironinya, masih banyak PKL, khususnya di AAS sebelah timur masih tetap membandel dan kurang mentaati aturan. Jika PKL tetap membandel, dengan terpaksa Satpol bakal membongkar dan membawa lapak dagang PKL itu ke Kantor Satpol. “Ini semata demi ketertiban dan keindahan kota. Sehingga kesan tamu yang berkunjung ke Pemkab Tegal tidak menilai jika AAS terkesan kumuh,” terang komandan Satpol PP Pemkab Tegal, Zaenal Arifin SH MM, kemarin. Dikatakan Zaenal, sejak

dok.rateg

Zaenal Arifin SH MM

beberapa hari lalu, pihaknya melakukan penertiban bertahap terhadap PKL tersebut. Bahkan untuk lebih diperhatikan aturan tersebut oleh PKL, pihaknya juga menempatkan truk Satpol PP beserta sejumlah personilnya, pada lokasi dagang PKL di AAS sebelah timur. Karena pedadang dilokasi tersebut yang

dikenal bandel. Menurut dia, dari hasil gelar operasi yang dilakukan Satpol PP, sudah mulai ada kepatuhan dari PKL terhadap aturan dimaksud. Terutama PKL yang berada di bundaran AAS. Mereka mematuhi untuk berdagang setelah jam kantor usai atau sekitar pukul 16.00 WIB. “Yang tergolong masih terus diperhatikan karena cukup membandel, bakal kami tertibkan secara tegas,” tutur Zaenal. Sementara, jika ada PKL yang tetap membandel tepaksa kami bongkar dan lapak dagangnya dibawa ke kantor. Jika pedagangnya ingin mengambil, Satpol juga melakukan kebijakan dengan pembinaan. Namun jika masih membandel, dengan sangat terpaksa lapak dagang mereka disita dan pedagangnya, untuk tidak boleh berdagang ditempat itu lagi. “Ini tindakan terakhir, demi ketertiban dan kebersihan ASS dan daerah,” pungkas Zaenal. (gon)

M GHONI/RADAR SLAWI

BERBAHAYA - Lobang pada badan jalan Desa Tembok Luwung, tepat dekat dengan jembatan Gung Pekiringan berbahaya bagi masyarakat, khususnya pengendara. Butuh kepedulian dan perbaikan dari instansi terkait di Pemkab Tegal.

Dua Hari Lobang Jalan Dibiarkan

YERI NOVEL/RADAR SLAWI

SERAHKAN BANTUAN - Ketua IBI Kabupaten Tegal, Rusmiati SH SST, memberikan bantuan mie instan kepada korban bencana angin puting beliung di Desa Batumirah, Kecamatan Bumijawa.

IBI Bantu Korban Puting Beliung BUMIJAWA - Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Tegal mengadakan bhakti sosial untuk membantu korban puting beliung di Desa Batumirah, Kecamatan Bumijawa, belum lama ini. Bantuan berupa mie instan tersebut, diberikan secara langsung melalui posko penerima bantuan. Ketua IBI Kabupaten Tegal,

Rusmiati SH SST, mengatakan, bantuan yang diberikan itu merupakan bentuk kepeduliannya terhadap korban bencana. Dia berharap, semoga bantuan tersebut sedikitnya dapat mengurangi beban para korban. “Semoga bisa bermanfaat. Kami hanya bisa memberikan mie instan,” kata Rusmiati didampingi sejumlah anggotanya. Seperti diketahui, bencana

alam puting beliung melanda Kecamatan Bumijawa yakni di Desa Batumirah, Dukuh Benda, Begawat dan Guci pada Rabu (9/1) sekitar pukul 13.30 WIB. Dari bencana itu, di Desa Batumirah ada 12 rumah rusak berat, 22 rumah rusak sedang dan 57 rusak ringan. Sementara data kerusakan di Desa Guci sebanyak 6 rumah rusak berat, Dukubenda 9 rusak ringan, dan Begawat 8 rusak sedang. (yer)

ADIWERNA - Warga khususnya pengguna jalan yang sering melintas di jalan Desa Tembok Luwung, Adiwerna, sesalkan belum adanya perbaikan jalan desa yang berlobang. Pasalnya, lobang jalan dengan diameter 50 centimeter sangat membahayakan pengguna jalan yang melintas, terutama pada malam hari. Apalagi kondisi jalur jalan itu sangat ramai dilintasi pengendara, mulai dari sepeda, motor sampai mobil. “Kami sudah melaporkan kepada desa, namun belum ada langkah perbaikan. Hanya dipasangi rambu dari kayu, tetapi tidak menutup lobang itu,” kata pengendara motor yang juga warga Desa Tembok Luwung, Karyoto (51), kemarin. Dikatakan karyoto, lobang pada badan jalan itu terjadi sejak dua hari lalu dan sangat membahayakan, karena jalur itu sangat padat dilewati arus kendaraan warga, juga pejalan kaki. Apalagi posisinya persis pada pertigaan antara jalan desa dan jembatan Gung Pekiringan, yang menghubungkan Banja-

ran-Balamoa. Karena rambu yang dipasang warga sangat terbatas, dirinya khawatir pada malam hari bisa membahayakan warga. Untuk itu, menurut dia, perlu segera dilakukan penanganan sebelum terjadinya musibah sampai ada korban jiwa. Lobang jalan tersebut dibawahnya juga ada saluran pembuangan dari desa tersebut menuju Sungai Gung, jika tidak dilakukan perbaikan, dikhawatirkan akibat longsoran lobang, saluran menjadi tersumbat. “Saat hujan lebat, karena saluran tersumbat bisa menimbulkan banjir dan genangan air,” tutur Karyoto. Sementara tokoh masyarakat setempat Bunasor, menyesalkan sikap pemerintah Desa Tembok Luwung yang tidak segera sigap dan membuat rambu pemberitahuan. Pihaknya juga berharap, jika desa tidak memiliki anggaran, seharusnya melaporkan kepada instansi terkait agar direspon dan mendapat perbaikan. “Kami khawatir, ada korban akibat kecelakaan terjerumus dalam lobang ini,” ucap Bunasor. (gon)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.