memperdebatkan peraturan berpakaian di kantor dewan dan perbaikan sarana prasarana kantor yang rusak. Apakah Bapak memikirkan hal yang sama seperti saya? Apakah fungsi DPR hanya untuk meributkan hal-hal tersebut? Lalu kami bagaimana? Orang-orang dewasa selalu mengatakan bahwa kami adalah penerus bangsa. Tetapi kami tidak mendapatkan perhatian yang layak sebagai penerus bangsa. Kami tidak meminta banyak, kamipun tidak melarang Bapak/Ibu yang bekerja di pemerintahan untuk bolak-balik keluar negeri, membeli mobil dinas mahal, atau merenovasi kantor dan rumah dinas dengan dana bermiliar- miliar. Kami hanya meminta, tolong sisihkan sedikit uang negara yang Bapak/Ibu sekalian gunakan agar kami bisa bersekolah dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak. Sehingga kami, yang Bapak sebut sebagai penerus bangsa bisa benar-benar menjadi penerus bangsa yang bermutu. Bapak SBY yang terhormat, terimakasih karena Bapak sudah bersedia membaca surat saya. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan- kesalahan kata yang saya gunakan baik sengaja maupun tidak sengaja. Saya menulis surat ini berdasarkan apa yang saya lihat dan saya rasakan. Hormat Saya
Made Pradnyaniti Chandra Dewi , SMAN 4 Denpasar
250