2 minute read

Diringkus Kurang dari 24 Jam setelah Korban Melapor

Kediri, Memorandum

Kurang dari 24 jam setelah menerima laporan, Satreskrim Polres Kediri Kota mengungkap kasus pencurian dengan pemberatan di sebuah rumah kosong di Dusun Sambirejo, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.

Advertisement

Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra mengatakan, aksi spesialis rumah kosong itu menyasar rumah korban berinisial BS. Waktu dibobol, rumah dalam kondisi terkunci karena BS bersama keluarga menunaikan salat tarawih. “Kejadiannya pada 5 April 2023. Korban melihat kondisi rumah berantakan.

Setelah diperiksa, sejumlah barang telah hilang. Namun, kejadian itu baru dilaporkan pada hari minggu (9/4),” katanya, Selasa (11/4).

Kasatreskrim AKP Tomy Prambana menambahkan, setelah menerima laporan pi- haknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasilnya, pelaku masuk melalui ventilasi bagian belakang. “Ada tiga terduga pelaku yang kami amankan terkait aksi itu. Yakni terduga pelaku AW (eksekutor), dibantu AP. Sedangkan terduga pelaku SA berperan memantau situasi dengan menunggu di dekat motornya,” bebernya. Sejumlah barang diembat trio spesialis curat tersebut. Di antaranya, enam tabung LPG 3 kg, uang tunai Rp 400 ribu, kartu ATM, tiga handphone

Total kerugian korban sekitar Rp 5 juta. “Pencurian itu di- lakukan AW yang memasuki rumah melalui jendela dibantu AP dengan cara dipanggul sehingga bisa memasuki rumah,” sebut AKP Tomy. Namun, kasatreskrim enggan membeberkan proses penangkapan. Dengan dalih, kasus ini masih dalam penyidikan lebih lanjut un- tuk mengetahui apakah para tersangka pernah melakukan kejahatan serupa di lokasi lain di waktu sebelumnya. Saat ini, ketiga terduga pelaku ditahan di Mapolres Kediri Kota. Mereka terancam dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara. (mon/epe)

Edukasi Warga, Polisi Pasang Banner Bahaya Petasan

Kediri, Memorandum Polres Kediri dan jajaran gencar sosialisasi dan imbauan terkait bahaya petasan. Khususnya yang tidak dibuat pabrik atau yang biasa disebut dengan mercon racikan. Banner imbauan itu terlihat di pelosok desa. Seperti yang dipasang Polsek Gampengrejo di beberapa titik kemarin. Kapolsek Gampengrejo AKP Sunaryo mengatakan, banner itu dipasang di tempat-tempat strategis agar mudah dibaca masyarakat. Dua lokasi di antaranya yakni di Simpang Empat Desa Plosorejo dan

Desa Wanengpaten. Lebih lanjut, pemasangan banner imbauan bahaya bermain petasan digiatkan guna menyosialisasikan larangan bermain petasan di tengah pelaksanaan Ramadhan. “Ya harapannya semoga warga masyarakat yang melintas menjadi mengerti dan memahami tentang bahayanya petasan,” tambahnya.

DLH Ambil Sampel Kubangan Lumpur Gondang

Bojonegoro, Memorandum

Kediri, Memorandum Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Kediri menggencarkan sosialisasi dalam rangka pemberitahuan pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi subjek dan objek pengadaan tanah pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung. Terakhir, digelar di Kantor Desa Petok, Kecamatan Mojo, Selasa (11/4). Sosialisasi ini dihadiri oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Kantah Kabupaten Kediri, kejaksaan, polres, camat, koramil, polsek, Kepala Desa (Kades) Petok, Kades Keniten, Kades Surat, Kades Sukoanyar, Kades Mondo, dan war- ga yang lahannya terkena proyek tol.

Kepala Kantah Kabupaten Kediri Eko Priyanggodo mengatakan, ada lima desa yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Yakni desa yang termasuk dalam rencana pembebasan 375 bidang. “Sosialisasi ini adalah salah satu tahapan yang harus dilakukan pada Kegiatan pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung,” jelasnya.

Adapun hal-hal yang disampaikan pada dalam sosialisasi, menurut Eko, selama tahapan ini masyarakat diminta agar mempersiapkan tanda batas dan dokumen-dokumen

Yuridis. Dalam pelaksanaan ini masyarakat diharapkan jujur dan tidak terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Selanjutnya, pada pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi masyarakat pemilik tanah harus hadir sendiri. Jika diwakilkan, harus dilampiri surat kuasa. Menurutnya, pemerintah daerah dan aparat penegak hukum (APH) harus siap mendukung dan mengawal proyek strategis nasional ini. “Untuk camat dan Lurah diharapkan harus mengawal dan membantu warganya,” ungkap Eko Priyanggodo. (adv/mon/epe)

Sambung AKP Sunaryo, sehingga masyarakat sadar akan bahaya serta kerugian dalam membuat, menyimpan, mengedarkan atau bahkan menyalakan petasan. Sebab melanggar peraturan dan bisa dijerat pidana.

Lebih lanjut, hal ini dilakukan dalam rangka terciptanya situasi kamtibmas yang aman, kondusif, dan meminimalisir potensi gangguan terhadap jalannya ibadah umat muslim. “Ini sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” tutup Sunaryo. (mon/epe)

This article is from: