Tinjauan Aspek Ekonomi, Pendapatan, Tenaga Kerja, dan
Kemiskinan melalui Permodelan IO–IRIO
Staf Ahli Bidang Pemerataan Pembangunan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kajian Pemerataan Pembangunan
Tinjauan Aspek Ekonomi, Pendapatan, Tenaga Kerja, dan
Kemiskinan melalui Permodelan IO–IRIO
Staf Ahli Bidang Pemerataan Pembangunan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kajian Pemerataan Pembangunan
Tinjauan Aspek Ekonomi, Pendapatan, Tenaga Kerja, dan
Kemiskinan melalui Permodelan IO–IRIO
Staf Ahli Bidang Pemerataan Pembangunan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kata Sambutan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Pembangunan Indonesia ke depan tidak hanya diukur dari besarnya investasi, tingginya pertumbuhan ekonomi, atau pesatnya pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari kemampuan kita memastikan bahwa setiap anak bangsa, di manapun mereka berada, memperoleh kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat, cerdas, dan produktif
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir sebagai simbol kehadiran negara dalam memastikan hak dasar tersebut Lebih dari sekadar intervensi gizi, MBG adalah wajah baru dari pembangunan yang berpihak, berbasis bukti, dan berpandangan jauh ke depan Program ini menyentuh banyak aspek sekaligus (kesehatan, pendidikan, ekonomi daerah, pertanian lokal, hingga penguatan daya saing nasional) dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan gotong royong seluruh elemen bangsa
Kita menyadari bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan lompatan besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. MBG bukan hanya memberi makan, tapi memberi harapan. MBG membuka peluang kerja baru, menggerakkan UMKM, menghidupkan rantai pasok desa-kota, serta memperkuat fondasi ketahanan pangan dari tingkat rumah tangga hingga nasional. Saya menyambut baik penyusunan kajian ini, yang mengukur secara objektif dan spasial bagaimana MBG berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan, dan pemerataan pembangunan antarwilayah.
Data dan analisis yang disajikan dalam buku ini diharapkan menjadi rujukan penting dalam merancang kebijakan yang lebih tajam, adil, dan berdampak nyata di lapangan. Mari kita jaga semangat ini. Pembangunan bukan hanya tentang apa yang kita bangun, tapi siapa yang kita libatkan dan siapa yang merasakan manfaatnya. Bersama-sama, kita pastikan bahwa MBG bukan sekadar program, tetapi menjadi warisan kebijakan yang mengubah wajah Indonesia untuk generasi mendatang.
Jakarta, 00 Oktober 2025
Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S.
Kata Pengantar
StafAhli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Bidang Pemerataan Pembangunan Regional
Pemenuhan kebutuhan pangan bergizi secara berkelanjutan merupakan bagian integral dari strategi percepatan transformasi sosial-ekonomi nasional, terutama dalam rangka memperkuat kualitas sumber daya manusia dan mengurangi ketimpangan wilayah Dalam kerangka itulah, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dirancang tidak hanya sebagai intervensi di bidang kesehatan dan pendidikan, tetapi juga sebagai instrumen fiskal dan spasial yang mampu mendorong produktivitas daerah, memperkuat sistem pangan lokal, dan memperluas jangkauan pembangunan ke wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal
Lebih dari sekadar program gizi, MBG merepresentasikan pendekatan pembangunan yang holistik dan lintas sektor Dengan melibatkan berbagai pelaku, mulai dari petani, UMKM pangan lokal, pemerintah daerah, koperasi pangan, penyedia logistik, institusi pendidikan, penyuluh gizi, serta pelaku industri pengolahan dan distribusi pangan, MBG membentuk ekosistem pembangunan daerah yang inklusif dan produktif. Program MBG berpotensi menimbulkan efek pengganda yang signifikan terhadap output, pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja hingga penurunan kemiskinan di tingkat nasional maupun regional. Oleh karena itu, pemahaman atas dimensi ekonomi dan spasial dari pelaksanaan MBG menjadi sangat penting dalam memastikan bahwa program ini berjalan efektif, adil, dan berkontribusi nyata terhadap tujuan besar pemerataan pembangunan regional.
Melalui kajian bertajuk “Analisis Dampak Program MBG terhadap Ekonomi Nasional dan Pemerataan Wilayah melalui Model Input-Output dan Interregional Input-Output” ini diharapkan mampu memberikan gambaran empiris dan spasial mengenai sejauh mana program MBG berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, dan pengurangan kemiskinan secara sektoral dan regional. Di samping itu, laporan ini juga memuat rekomendasi kebijakan yang ditujukan bagi penguatan intervensi berbasis data, optimalisasi distribusi pangan, dan peningkatan efisiensi anggaran dalam pelaksanaan MBG ke depan.
Kami menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan kajian ini. Harapan kami, kajian ini dapat menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan pembangunan wilayah yang lebih inklusif, efektif, dan berbasis bukti, serta mendorong sinergi antar sektor dalam pelaksanaan MBG sebagai program strategis nasional yang berkelanjutan
Jakarta, 00 Oktober 2025
Tri Dewi Virgiyanti, ST., MEM.
Kajian Pemerataan Pembangunan
MENAKAR DAMPAK MBG SEBAGAI KATALIS PEMBANGUNAN WILAYAH:
Analisis Pemerataan Pembangunan melalui Pendekatan IO–IRIO untuk Memahami
Ketimpangan dan Akselerasi Pembangunan Wilayah
Tinjauan Aspek Ekonomi, Pendapatan, Tenaga Kerja, dan Kemiskinan di tiap Provinsi
Proyeksi Dampak MBG terhadap Ekonomi, Tenaga Kerja, Pendapatan, dan Kemiskinan
Berdasarkan Regional Pulau 2025-2029
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
MBG sebagai Investasi Jangka Panjang bagi Kualitas SDM dan Pemerataan Wilayah
Struktur Anggaran MBG dan Potensi Efek Ekonominya
MBG sebagai Strategi Pengentasan Kemiskinan
Dinamika Pertumbuhan Ekonomi Regional dan Potensi Multiplier MBG
dan Penguatan Pendapatan Rumah Tangga
Tantangan dan Agenda Lanjutan: Dari Kesehatan Menuju Produktivitas dan Daya Saing
Tujuan Kajian
Secara lebih rinci, kajian ini bertujuan untuk:
1
2
Menilai dampak ekonomi makro MBG terhadap peningkatan output nasional dan sektoral, serta mengidentifikasi sektor-sektor kunci yang menjadi penggerak utama pertumbuhan melalui efek pengganda (multiplier effect)
Menganalisis dampak MBG terhadap pendapatan dan kesejahteraan rumah tangga, termasuk seberapa besar program ini meningkatkan daya beli, memperbaiki distribusi pendapatan, dan memperkuat ekonomi lokal
3
4
Mengukur kontribusi MBG terhadap penyerapan tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama di sektor-sektor padat karya dan rantai pasok pangan daerah
Menilai peran MBG dalam pengentasan kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan antarwilayah, serta sejauh mana dampak ekonomi program ini tersebar dari satu provinsi ke provinsi lain melalui spillover dan interfeedback antarwilayah
Menyusun rekomendasi kebijakan berbasis bukti untuk optimalisasi desain, implementasi, dan tata kelola MBG agar mampu memperkuat produktivitas nasional sekaligus menekan ketimpangan regional. 5
Metode Investigasi dan Asumsi-asumsi
Metode Investigasi berbasis Ex-Ante: Analisis Input Output
Metode Investigasi dan Asumsi-asumsi
Metode Investigasi berbasis Ex-Ante: Analisis Input Output
Anggaran MBG
Asumsi-Asumsi Penciptaan
Sumber Ekonomi Baru dalam MBG
KOMODITAS TELUR
Asumsi-Asumsi Penciptaan
Sumber Ekonomi Baru dalam MBG
KOMODITAS TELUR
KOMODITAS TELUR
Asumsi-Asumsi Penciptaan
Sumber Ekonomi Baru dalam MBG
Analisis
Provinsi Aceh
Anggaran MBG Aceh Melonjak Enam Kali Lipat, Total Rp20,36 Triliun
Cakupan MBG Aceh Meningkat 5,5 Kali Lipat, Menjangkau 6,98 Juta Jiwa
Proyeksi Output Ekonomi (Rp Miliar)
MBG Perkuat Output Ekonomi Aceh
Proyeksi Pendapatan Rumah Tangga (Rp Miliar)
Interpretasi
Interpretasi
Pendapatan Rumah Tangga Aceh Meningkat Pesat, Namun Efek Pengganda Mulai Melemah
Proyeksi Penciptaan Tenaga Kerja (Ribu Jiwa) urunan Kemiskinan (Ribu Jiwa)
Tenaga Kerja Aceh Tumbuh Pesat, Efek Ekonomi MBG Makin Nyata
Provinsi Sumatera Utara Analisis
Anggaran MBG Sumatera Utara Naik Enam
Kali Lipat, Total Rp52,6 Triliun
Cakupan MBG Sumatera Utara Naik Lima
Kali Lipat, Menjangkau 17,6 Juta Jiwa
Overview Program MBG di Provinsi Sumatera Utara
Proyeksi Dampak Program MBG di Provinsi Sumatera Utara