08 Mengawal Implementasi Alokasi Dana Desa

Page 83

Badan Permusyawaratan Desa: Pilar Pembangunan Desa Yang Semakin Kokoh

pertumbuhan kota disekitarnya, dan semakin berkurangnya lahan pertanian. Kondisi wilayah desa Sangkanhurip hampir padat dengan permukiman penduduk pendatang. Bahkan, orang dari pulau seberang seperti Sumatera dan Jawa banyak berdatangan ke desa ini. Sebagian besar warga pendatang ini membeli sawahsawah penduduk untuk dijadikan lahan pemukiman dan pekarangan rumah, sehingga lambat laun persawahan tersebut berubah fungsi menjadi permukiman penduduk dari berbagai etnis dan agama.

Bagian v

Walaupun Desa Sangkanhurip merupakan wilayah semiurban, namun jarang terjadi konflik sosial. Tidak pernah ada kejadian tawuran antar kampung yang diakibatkan kesalah-pahaman antar warga atau karena pemuda pengangguran yang mabuk dan kalah judi. Hal ini disebabkan masih berperannya fungsi mesjid sebagai tempat ibadah atau dengan kata lain masih berperannya para tokoh agama dalam kehidupan masyarakat. Kondisi yang agamis ini masih relevan dan memang mendominasi wajah desa di Kabupaten Bandung. Namun disisi lain, budaya gotong royong dan ngamumule yang merupakan adat istiadat sunda sudah dirasakan punah. Saat ini, sudah sangat jarang sekali kegiatan yang sifatnya melibatkan orang banyak seperti kerja bakti. Kelompokkelompok kesenian sunda seperti grup calung dan reog bulanan, juga sulit ditemukan. Akan tetapi, perubahan yang terjadi ternyata tidak sesuai dengan nama desa ini, yang seharusnya membawa masyarakatnya lebih sejahtera/lebih hurip. Dibalik bermunculan berbagai gedung, perumahan-perumahan baru yang indah, realitas kemiskinan yang dialami oleh sebagian masyarakat merupakan situasi yang tidak bisa dipisahkan dalam perubahan desa ini.

hal-74


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.