Cerita Baik dari Lapangan Tim Fellowship Kalimantan Barat, Mendobrak Mitos Masyarakat Tidak Mampu Menghitung Potensi Kerugian Negara dari Sektor Hutan Kalimantan Barat Di akhir desember 2021, Setelah berhasil menghitung potensi kerugian Negara tersebut dan mempresentasikannya kepada tim PI raut muka Ipur berbeda dengan ketika dulu pertama kali diskusi tentang kemungkinan masyarakat sipil untuk menghitung potensi kerugian Negara dari PSDH dan DR. Diakhir salah satu pertemuan, Ipur menyatakan bahwa temuan hasil analisis ini sangat menarik danlayak diberitahukan kepada pemerintah Sanggau untuk ditindaklanjuti. Selain itu, Ipur mulai membayangkan jika langkah yang dilakukan oleh tim fellowship Kalbar ini diterapkan di kabupaten-kabupaten yang memiliki kebun sawit di Provinsi Kalimantan, maka gambara besaran potensi kehilangan Negara dapat tergambar dengan jelas dan tentu saja apa yang telah dilakukan oleh tim fellowship Kalbar ini bisa di klaim sebagai contoh baik yang bisa dijadikan sebagai rujukan banyak orang.
Fubertus Ipur, atau lebih akrab disebut Ipur masih menunjukan raut muka yang ragu. Dahinya berkerut, kacamatanya diletakan diatas rambutnya. “Saya tidak yakin kita mampu menghitung berapa potensi kerugian Negara dari dibukanya lahan hutan oleh perusahaan nakal. Hitung menghitung seperti itu pekerjaan orang professional. Tantanganya terlalu berat” begitu ungkap Ipur diawal pelaksanaan program fellowship Perkumpulan Inisiatif di Kalimantan Barat. Namun cara pandang Ipur berbeda dengan cara pandang Tim Fellowship Perkumpulan Inisiatif (PI). Tim PI justru berpandangan bahwa siapapun termasuk kalangan CSO sebenarnya mampu menghitung besaran kerugian
www.inisiatif.org 1