Seri Advokasi Universalisasi Pelayanan Kesehatan
BAB 4 - S i m u l a s i
4.5 Membangun Model Usulan Kebijakan dari Kasus Hipotetik: Pembebasan Retribusi Puskesmas untuk Penduduk Miskin (Model-2) 4.5.1 Analisis Biaya Pengeluaran Manfaat. Berbeda dengan skema status quo (Model-0) atau skema pembebasan retribusi puskesmas untuk seluruh penduduk (Model-1), usulan skema pembiayaan jaminan kesehatan kali ini adalah dengan pembebasan retribusi Puskesmas atas semua layanan Puskesmas untuk penduduk yang masuk dalam kategori miskin. Artinya, untuk penduduk miskin, pemerintah yang akan menanggung semua biaya, sedangkan untuk penduduk yang tidak termasuk kategori miskin akan tetap dikenakan tarif seperti yang berlaku di Perda. Pada skema usulan skema pembiayaan ini, tarif puskesmas yang digunakan sebagai basis perhitungan adalah TARIF TOTAL untuk penduduk miskin (sama seperti Model-1, lihat tabel 4.15 dan 4.16) dan TARIF SUBSIDI untuk penduduk non miskin (sama seperti Model-0, lihat tabel 4.2 dan 4.4). Oleh karena ada 2 jenis kategori penduduk dengan perhitungannya sendiri, maka kita perlu mengetahui jumlah masing-masing kategori penduduk. Berdasarkan pengantar cerita di atas pada tahun 2009, terdapat 489.220 jiwa yang 113.670 jiwa di antaranya merupakan penduduk miskin. Sementara pertumbuhan rata-rata penduduk sebesar 0,68%. Mengacu keterangan ini, akan diperoleh perkembangan penduduk sebagai berikut : Tabel 4.21 Proyeksi Penduduk Miskin dan Non Miskin Tahun
Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah Penduduk Non Miskin
Rata-rata Pertumbuhan Penduduk
2009 (t0)
113.670
375.550
2010 (t1)
114.443
378.104
0,0068
2011 (t2)
115.221
380.675
0,0068
2012 (t3)
116.005
383.263
0,0068
2013 (t4) 2014 (t5))
116.794 117.588
385.870 388.494
0,0068 0,0068
90