Indonesiana Vol. 11 Kilau Budaya Indonesia

Page 88

ARSITEKTUR

Memaknai

Jakarta sebagai Ruang Simbolik

L

anskap kota sejak awal abad ke-19 berkembang sangat pesat dengan kompleksitas elemen

I

dan permasalahannya. Satu persoalan

Sejarah kota bersifat lokal, karena

Kota bisa dilihat pula sebagai ruang

perkotaan berikut masyarakatnya bisa

kota merupakan institusi kecil di bawah

non-geografis. Para ahli post-struktural

dicermati melalui konsep modernitas,

provinsi dan negara. Oleh karena itu,

melihat kota sebagai sebuah ruang

untuk menjelaskan lebih beragam

pembabakan sejarah kota berbeda

yang lebih kompleks. Henri Lefebvre

mengenai sejarah perkotaan di

dengan pembabakan sejarah nasional.

memandang ruang bukan semata-mata

Indonesia, seperti dikatakan ahli tata

Perubahan-perubahan dalam konteks

sebagai ruang geografis, melainkan juga

kota Ilham Makkelo. Dalam kacamata

negara dapat berdampak terhadap

ruang sosial yang tidak hanya dihasilkan

ilmu sejarah dan arkeologi, kota-kota

kota, namun bisa juga tidak, sehingga

melalui hubungan produksi dan

merupakan representasi dari identitas

pembabakan sejarah kota harus mandiri,

reproduksi, namun juga hubungan sosial

dan jati diri bangsa karena budaya

tidak perlu tergantung pada pembabakan

yang kompleks. Secara serentak ruang

materinya (material culture).

sejarah nasional.

adalah produksi, sarana produksi, bagian

86 INDONESIANA VOL. 11, 2021


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Indonesiana Vol. 11 Kilau Budaya Indonesia by Indonesiana Majalah - Issuu