Indesign ISSUE 07.2013

Page 1

Tan Tjiang Ay Ize Hotel Anjung Salihara Ippudo National Hotel J House issue 07. 2013 ISSN 2089-0656



11


2

welcomeindesign

letter from the editor issue 07, 2013

Bicara tentang Bali pasti langsung membayangkan liburan yang menyenangkan di Pulau Dewata. Bali juga seperti tidak pernah habis dibicarakan baik di dalam negeri dan luar negeri sehingga pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di pulau ini akan selalu menjadi sorotan publik internasional. Hal lain yang tidak bisa dipungkiri adalah begitu banyak orang mencintai Bali sehingga beragam kepentingan dan gaya hidup hadir di sini dengan sangat kompleks. Focus Indesign Indonesia kali ini mencoba mendekati pertumbuhan pembangunan di Bali dari sudut pandang yang lebih luas. Pulau ini telah dipenuhi oleh vila-vila di segala penjuru pulau, tetapi beberapa proyek justru merupakan wujud apresiasi desain terhadap alam Bali yang sudah semakin tergerus perubahan. Karena itu, desainer dan arsitek harus lebih peka dan memberikan saran positif kepada klien seperti Gede Kresna yang kita hadirkan dalam Pulse kali ini. Akan tetapi, Bali juga harus terus berkembang menjawab selera internasional yang juga mewarnai dinamika kehidupan. Seperti Hotel Ize yang tetap terlihat menonjol dengan warna biru langit di antara sekelilingnya. Sementara itu, The Mulia Bali menyuguhkan kemewahan dan nuansa elegan yang menghadirkan alam sebagai bagian dari inspirasi tatanan interior di dalamnya. Selain itu, juga terdapat idealisme dalam penggunaan material lokal bambu untuk bangunan sebuah co-working Hubud. Bila selama ini kafe dan resor menjadi tempat untuk bekerja, mencari ide dan berlibur, Hub-in-ubud ini justru membangkitkan kebiasaan untuk bekerja sama, bersosialisasi, dan membuat jejaring yang membuat ide-ide yang muncul bisa segera mendapatkan respons untuk diwujudkan. Geliat semangat untuk menjadi lebih ramah dengan lingkungan akan selalu menginspirasi semua yang bekerja di tempat ini, ketika pemandangan hamparan sawah dengan tanaman padi menghampar luas dan memberikan pengaruh sejuk kepada sekitarnya. Harapannya akan semakin banyak arsitek dengan dedikasi tinggi dan komitmen kepada klien sehingga bangunan-bangunan di Bali akan semakin banyak yang memperhatikan lingkungan. Dalam edisi ini, kami juga menghadirkan desain residensial yang memiliki ekspresi dan karakter penghuni berbeda. Keragaman dalam edisi kali ini memiliki satu benang merah, inspirasi dari lingkungan dan alam, sebuah semangat yang harusnya selalu inheren hadir dalam setiap proyek.

Sunthy Sunowo - Senior Editor

indesignlive.ASIA



4

contentindesign

2013

Issue 07 regulars

portfolio

013 EVOLVE Berita-berita singkat seputar orang, tempat, produk, dan gelaran

Bali & Beyond

037 FUSE AndrĂŠ Tammes berbicara mengenai menerangi bangunan di era LED

050 Hotel Mulia, Bali, karya SBM Indonesia 058 Ize Hotel, Bali, karya Studio Tonton

046 INDESIGN LUMINARY Tan TJiang Ay berbincang tentang bagaimana ia melihat arsitektur sebagai bahasa

064 Hubud, Bali, karya PT Greenhome

107 PULSE Shopdeca, situs belanja online yang menjual produk interior dan dekorasi rumah.

068 Kuningan City & Axa Tower, karya DP Architects

Gede Kresna yang memanfaatkan arsitektur untuk mewujudkan idealismenya.

Hospitality

Sam Hect & Kim Colin pendiri Industrial Facility 115 ZONE Retail strip baru oleh RTA Studio membawa daya tarik baru di Auckland

COMMERCIAL

072 National Hotel, karya Breathe Architects

078 Ippudo, karya Koichi Takada Architects Civic 082 Anjung Salihara, karya StudioDasar

Nisa Maretta mempertanyakan mengenai desain pasar di Indonesia

Residential

Sunthy Sunowo mengungkap potensi akan material bambu

086 Aspendale Apartements, karya Jeremy Wolveridge

123 SUSTAIN The Whare Whenua pusat daycare baru untuk kelestarian budaya juga lingkungannya

092 J House, karya Mira Siregar

130 PS Orlando, produk kursi yang memanfaatkan rotan sintetis

100 Paula House, karya Genius Loci

Cover Proyek Ize Hotel di Bali ini memanfaatkan bilah-bilah material yang disusun seperti sirip tampil sangat ikonis dan menjadi identitas bangunan. (lihat hlm. 058-063). Foto: Ferry Ridwan indesignlive.ASIA

096 Rumah Tebet, karya USP Architect



6

directoryindesign Indesign magazine bisa didapatkan di KOTA-KOTA BESAR DI INDONESIA Majalah Indesign Indonesia tersedia di agen-agen koran dan toko buku di Pulau Jawa dan Bali. Indesign Indonesia terbit per tiga bulanan. Untuk berlangganan, bisa dilakukan secara online melalui email indesign.indonesia@mpgmedia.co.id atau memesan/membeli di tempat-tempat majalah Indesign Indonesia tersedia.

043 AbodayFbook 114 ARBBI arbbidesainaward.com 007 Axor-Hansgrohe hansgrohe.com.sg IBC Bega bega.com 003 Grohe grohe.com ICBC-001 Hafele hafele.com 045 Homes Material Expo 2013 homesmaterialexpo2013 @gmail.com 081 IICE2013 indonesiainfrastructureweek.com 041 KIA kiaceramics.com 005 Mowilex mowilex.com 022-023 MPGMedia mpgmedia.com 012 Pasar Desain 2013 008 Sunbrella sunbrella.com 011 Supellex supellex.com 009 Toto toto.co.id BC Platinum platinum.com 010 Zeno zenoliving.net

indesignlive.ASIA

Jakarta Bandung Semarang- Jogjakarta- Makassar Surabaya Malang- Denpasar Medan

Gramedia Kinokuniya Periplus Times Selected Hypermart Selected Carrefour Gramedia Books & Beyond Selected Hypermart Selected Carrefour Gramedia

Gunung Agung Aksara Books & Beyond TM Bookstore Selected Giant

Gramedia TB Uranus Books & Beyond Gramedia TB Toga Mas Gramedia Books & Beyond

Gunung Agung TB Toga Mas

Gunung Agung Toko Buku Djawa-Braga Selected Giant Gunung Agung

Gunung Agung Gunung Agung



8

senior editor Sunthy Sunowo writer Nissa Maretta Language Editor Arisa Imandari editorial Assistant Yuli Yanti

O U T S I D E

I T

O U T L A S T S

Senior graphic Designer Citra A. Widyastuti HEAD of advertising Sales Natalia Marisa Wijaya wijaya_natalia@yahoo.com Account executive Dewi Pamilu Traffic Manager Ursula Sitorus MARKETING Supervisor Yosland Pasaribu MARKETING Executive Retno Sulistia retno_sulistia97@yahoo.co.uk circulation & distribution Mansyah, Indra Aditya Contributing Writers Stephen Crafti, Mark Scruby, Frederica Aditya, Carl Gardner Contributing Photographers Andrew wuttke, Sharrin Rees, Simon Devitt, Paskalis Khrisno A., Leo Kawun, Anhariza Mahendra, Derek Swalwell, Mohammad Nuhrizal, Fernando Gomulya, Hubert

AWNINGS • OUTDOOR FURNITURE • INDOOR FURNITURE • W I N D O W T R E AT M E N T S • U M B R E L L A S F o r m o re i n f o r m a t i o n c o n t a c t o u r J a k a r t a o ff i c e o n (021) 5289 7393 w w w. s u n b r e l l a . c o m

Advertising Enquiries Natalia Marisa Wijaya wijaya_natalia@yahoo.com (62) 21 3199 1193 To Subscribe Sitta Rahmania subscribermpg@gmail.com (62) 21 3199 1193 chairman & Inspiration-at-Large Julius Ruslan chief executive officer & publisher Denise Tjokrosaputro Publishing Manager Rochmadonie

Indesign Indonesia mengundang para pembaca untuk mengirimkan materi baik berupa tulisan maupun karya sebagai pertimbangan tim editorial. Materi dapat dikirimkan kepada bagian editorial kantor Indesign Indonesia. email: Indesign. indonesia@mpgmedia.co.id Indesign Indonesia diterbitkan di bawah lisensi dari Indesign Group Australia.

indesign indonesia Office PT. MEDIA DESIGN INDONESIA MPG Media Thamrin City Office Park Jl. Kebon Kacang Raya Blok A No. AA 08-09, Jakarta, Indonesia Telp. 021-31991193 Faks. 021-31991178

Disclaimer Artikel yang dimuat dalam majalah ini telah melalui proses editorial dengan melibatkan para ahli di bidangnya. Isi majalah ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses pemeriksaan dan pendapat para ahli, dan hanya berfungsi sebagai pengetahuan. Konsultasikan masalah-masalah yang Anda hadapi kepada ahlinya demi mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat dan akurat. Semua materi yang diterima akan menjadi hak milik kecuali ditetapkan lain, telah memiliki izin pemuatan foto dari pihak yang bersangkutan untuk digunakan sesuai keperluan. Hak Cipta & Izin Penerbitan Hak cipta dilindungi. Tidak ada bagian dari majalah ini yang diizinkan untuk dikutip ataupun diproduksi dalam format apa pun dengan atau tanpa sengaja tanpa izin dari perusahaan.


WARNA BIRU : Cyan 95, Magenta 70 WARNA HITAM : Black 100


10

CEO/Publisher Raj Nandan raj@indesign.com.au

INDESIGNLIVE.COM EDITOR Lorenzo Logi lorenzo@indesign.com.au

Editorial Director & indesign editor Paul McGillick editor@indesign.com.au

business development manager Marie Jakubowicz marie@indesign.com.au

Assistant Editor Alicia Sciberras alicia@indesign.com.au EDITORIAL ASSISTANT Philippa Daly philippa@indesign.com.au Operations Manager Adele Troeger adele@indesign.com.au pa to publisher / Subscriptions & marketing coordinator Elizabeth Davy-Hou liz@indesign.com.au

Deputy art director Emma Warfield emma@indesign.com.au senior Designer Frances Yeoland frances@indesign.com.au DESIGNER Alex Buccheri alex@indesign.com.au junior Designer Rollo Hardy rollo@indesign.com.au contributing dESIGNER Michelle Byrnes PRODUCTION MANAGER Sophie Mead sophie@indesign.com.au Advertising Traffic / production assistant Siobhan Markus siobhan@indesign.com.au Online Manager Radu Enache radu@indesign.com.au Online project manager Ramith Verdheneni ramith@indesign.com.au Web developers Ryan Sumners ryan@indesign.com.au Jesse Cai jesse@indesign.com.au

media executive Dana Ciaccia dana@indesign.com.au Financial Director Kavita Lala kavita@indesign.com.au Business Manager Darya Churilina darya@indesign.com.au Accounts Gabrielle Regan gabrielle@indesign.com.au Vivia Felice vivia@indesign.com.au Events and Marketing Tegan Richardson tegan@indesign.com.au Angela Boustred angie@indesign.com.au

Indesign encourages readers to submit suitable work for consideration by the Editor. Editorial submissions are to be made out to the Editor at the Sydney office. Indesign magazine is published under licence by Indesign Group. Head Office Level 1, 50 Marshall Street Surry Hills NSW 2010 (61 2) 9368 0150 (61 2) 9368 0289 (fax) indesignlive.com Melbourne Suite 11, Level 1, 95 Victoria Street Fitzroy VIC 3065 (61) 402 955 538 Singapore 4 Leng Kee Road, #06–08 SIS Building, Singapore 149596 (65) 6475 5228 (65) 6475 5238 (fax) indesignlive.asia

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, transmitted in any form or by any other means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise. While every effort has been made to ensure the accuracy of the information in this publication, the publishers assume no responsibility for errors or omissions or any consequences of reliance on this publication. The opinions expressed in this publication do not necessarily represent the views of the editor, the publisher or the publication. Contributions are submitted at the sender’s risk, and Indesign Publishing cannot accept any loss or damage. Please retain duplicates of text and images. Indesign magazine is a wholly owned Australian publication, which is designed and published in Australia. Indesign is published quarterly and is available through subscription, at major newsagencies and bookshops throughout Australia, New Zealand, South East Asia and the United States of America. This issue of Indesign magazine may contain offers or surveys which may require you to provide information about yourself. If you provide such information to us we may use the information to provide you with products or services you have. We may also provide this information to parties who provide the products or services on our behalf (such as fulfilment organisations). We do not sell your information to third parties under any circumstances, however these parties may retain the information we provide for future activities of their own, including direct marketing. We may retain your information and use it to inform you of other promotions and publications from time to time. If you would like to know what information Indesign Group holds about you please contact Nilesh Nandan (61 2) 9368 0150, (61 2) 9368 0289 (fax), subscriptions@indesign.com.au, indesignlive.com




indesign

people places PRODUCTS events

Lagerfeld unlocks cassina Perusahaan furnitur Italia, Cassina, mengombinasikan fashion dan furnitur dalam kolaborasi terbaru mereka dengan Karl Lagerfeld—salah satu fashion guru yang paling berpengaruh. Dia memotret koleksi Cassina untuk nantinya dipamerkan di showroom di Paris. Hasil dari pemotretan tersebut, berjudul An Authentic Eye on the Cassina Collection, menunjukkan kejeniusan kreativitas Lagerfeld. Sementara itu, fotografer Oliver Saillant berada di lokasi tersebut untuk menangkap momen behind the scene. Hasil akhirnya adalah foto-foto indah dramatis, terlihat hidup. “Menekankan pada silhouette, detail penyelesaian yang elegan, detail yang mewah, dan material yang menggoda,� menurut Gianluca Armento, Brand Director Cassina. [Teks : Alicia Sciberras; alih bahasa: Sunthy Sunowo]

Cassina cassina.com indesignlive.ASIA

13


carry on collaborating Mengombinasikan kemampuan kerajinan yang asli, inovasi, dan desain berkelanjutan, merek Offecct berhasil mempertahankan kekuatan mereka dalam desain furnitur untuk area kerja dengan penawaran terbaru mereka ‘Carry On’. Bangku ini didesain sebagai tempat duduk portabel untuk membentuk area kerja yang fleksibel dalam zona kolaborasi yang luas. The Plush, bentuk sederhana dari bangku ‘CarryOn’ telah dilapisi oleh bahan yang tahan lama, memiliki warna-warna cerah, dengan jahitan yang justru diperlihatkan sebagai cara mengomunikasikan bentuk yang gaya dan adaptif. Bangku yang didesain oleh Mattias Stenberg ini membuka luasan ruang di mana pun. “Memungkinkan pekerja untuk duduk di lokasi yang tidak biasa,” jelasnya. Berukuran diameter 450 mm dan tinggi 455 mm, serta dibekali dengan pegangan untuk memindahkan, ‘ Carry-On’ mendorong munculnya pemikiran kreatif dan telah didesain untuk kemudahan menumpuknya di penyimpanan. Offecct tersedia di Australia melalui Corporate Culture. [Teks: AS] Offecct offecct.se / Corporate Culture (61 2) 9690 0077 corporateculture.com.au

ziggy is the star THE POWER OF ARMER Marmer merupakan batuan yang memang sering kali digunakan untuk menciptakan kesan mewah, dan elegan. Armer Coffee Table adalah sebuah meja yang memancarkan keindahan guratan pada material marmer yang secara alami memberikan kesan artistik pada meja ini. Keunikan yang lain pada meja ini adalah konstruksinya yang ramping, namun kokoh dengan menggunakan material besi. Hadir dalam dua jenis ukuran, Armer Coffee Table merupakan kawin silang antara marmer dan besi yang indah. [Teks: Nissa Maretta]

Cynthia Margareth (62)896 7717 7788 cynthiamargareth.weebly.com

Furnitur yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan merek UCI telah menambah bangku baru dalam jajaran koleksi aman ergonomis dengan Ziggy, furnitur multifungsi yang sesuai untuk ruang dalam dan luar. Ziggy terbuat dari polyethylene daur ulang yang memiliki ketahanan terhadap UV dan cairan sehingga membuat produk ini tahan lama dan mudah dibersihkan. Tersedia dalam sebelas pilihan warna yang matang dan dibentuk dengan teknik rotary, keseluruhan produk ini berukuran lebar 420 mm dan tinggi 450 mm. [Teks: AS]

UCI 1300 824 824 uci.com.au


evolveindesign

CONSTANT KONSTANTIN

FOLD AND DIVIDE Bertolak belakang dengan istilah ‘ fold’ dalam permainan kartu, pembatas ruang ‘Fold’ terlihat menonjolkan kualitas dan penampilannya. Terbuat dari kain industrial yang tahan lama, pembatas ruang ini sangat ringan dan memiliki kualitas akustik impresif, mampu menyerap suara lebih baik daripada pembatas biasa. Produk ini sangat ideal untuk menciptakan ruang privasi di area kerja atau kantor yang menganut open-plan dan seperti namanya, produk ini dengan mudah dilipat untuk kemudahan penyimpanan dan mendapatkan ruang yang maksimum. Didesain oleh Studio Segers untuk Mookum, ‘The Fold’ memiliki berat 25 kg, lebar 180 cm, dan tinggi 140 cm. Segera kunjungi website Mookum untuk mendapatkan produk ini. [Teks: AS]

Mookum (32) 11 33 43 73 mookum.com

Konstantin Grcic sebagai pribadi, cerita, dan legenda telah berhasil lagi menghadirkan solusi yang berkelas bagi tempat duduk publik yang sesuai untuk penggunaan ruang dalam dan ruang luar. Perbedaan dari tempat duduk ini adalah kemudahan mengubahnya menjadi bangku dengan menghubungkan beberapa bagiannya. Terinspirasi oleh bangku besi cetak, bangku karya Grcic ini mengambil referensi dari kursi Barcelona karya Mies van der Rohe. “Menurut saya sangat menarik untuk menghadirkan referensi tersebut dalam desan,” komentar Grcic. “Desain bukan untuk selalu menghasilkan inovasi terbaru, desain adalah evolusi dari benda tersebut.” Dengan sangat adaptif, ‘Bench B’ tidak hanya mentransformasi sebuah kursi menjadi bangku, tetapi itu datang dari pilihan sandaran tangan, bahan pelapis, atau aluminium murni untuk penyelesaiannya. Memperhatikan proses desain dan evolusi dari ‘Bench B’ beraksi di Vimeo dan melihat bagaimana kelanjutan dari produk yang sudah jadi, siap untuk dipamerkan pada Imm Cologne tahun ini. Dengan pengalaman pelatihan dalam pembuatan lemari, tidak mengherankan bila setiap desain Grcic dieksekusi dengan sangat presisi dan mengandalkan kemampuan pengrajin yang berkualitas. Beberapa karyanya telah memenangkan penghargaan desain internasional sehingga karyanya ini bisa disebut sebagai warisan tentang fungsionalitas yang dipertemukan dengan teknologi dan desain yang baik. Karya desain Konstantir Grcic tersedia di Australia melalui Corporate Culture. [Teks: AS]

Konstantin Grcic konstantin-grcic.com / vimeo.com/56986125 Corporate Culture (61 2) 9690 0077 corporateculture.com.au indesignlive.ASIA

15


MAXIMIZE THE SIDE Pengolahan bentuk geometris dasar melandasi Lia Hanjani sebagai desainer untuk membuat furnitur. Sisi yang lebih banyak dan luas memungkinkan untuk menjadi wadah yang sesuai, dalam hal ini sisi segi lima yang terwujud dalam Maxi Side Table. Persoalan sudut ruangan pun menjadi salah satu yang memperkuat pemilihan bentuk segi lima yang dapat dieksplorasi peletakannya. Detail menarik lainnya adalah pada kaki meja yang jika dilihat berbentuk segi lima yang terbelah dua. [Teks: NM]

Liahanjani (62) 813 1579 7692 liahanjani@gmail.com

EASEL SPOT Percampuran dalam sebuah desain memang sering kali dapat memperkaya sebuah karya. Sama halnya seperti apa yang dihasilkan oleh Bierkko, lini lokal yang diprakarsai oleh Trias Afiandy, Syahrul Mulia, Nevi Rotorasiko, dan Yorika Rotorasiko. Bierkko menawarkan sensasi baru dengan menampilkan karya desain mereka yang bergaya industrial dan vintage. Seolah menyambung hidup bagi barang-barang lama yang mungkin telah usang dan terlupakan, menjadi sebuah karya baru dengan keunikan yang mencerminkan dua masa sekaligus. Seperti pada Drako Lamp, standing lamp bergaya industrial dengan kaki lampu dari kayu. Dengan mekanisme menyerupai tripod, lampu ini dapat dilipat, dikunci agar dapat berdiri stabil, dan tinggi lampu pun dapat diatur sesuai keinginan. Beragam produk Bierkko tersedia di Goodsdept, Makineko Epicentrum Walk, Trystliving, 2Madison dan UNKL Warehouse. [Teks: NM]

Terinspirasi dari gaya yang hadir pada beberapa dekade lalu, Raymond Simandjuntak mencoba menginterpretasi ulang rancangan kursi bergaya“jengki”. Kesan modern terasa lewat bentuknya yang clean tanpa adanya ornamen. Karakter khas pada kursi ‘”jengki” tetap dimunculkan raymond pada kaki kursi yang jenjang serta pada tiap detail sambungan kayu. Kursi yang diberi nama Reinka Lounge Chair ini seolah sedang mencari jawaban atas memorabilia masa lalu yang belum usai. [Teks: NM]

Bierkko (62) 811 807 733 bierkko.com

Raymond Simandjuntak raymondsimandjuntak@gmail.com

Jengki Memorabilia


evolveindesign

WATCH AND REPEAT THE STICKS Sekat menjadi sebuah produk serbaguna bagi sebuah ruang. Kehadirannya dapat digunakan baik mengoptimalkan kegunaan sebuah ruang. Dalam hal ini, Anja Furniture memperkenalkan desain partisinya karya Arlinda Hapsawardhani yang diberi nama Senar Partition. Repetisi stik-stik kayu yang disusun rapi sejajar membuat partisi ini mempunyai kesan bentuk seperti senar pada alat musik. Tidak hanya sebagai pembatas akan ruang, Senar Partition ini juga mengingatkan pengguna ruang akan “batas” lainnya yaitu waktu, lewat fungsi jam yang ada pada bagian tengah partisi. [Teks:NM]

Anja furniture anjafurniture.com

COMFORTNESS IN BLOB

SHADES OF RUNA Tokoh terkenal di dunia memang selalu menarik untuk dibahas dan dijadikan inspirasi. Sama halnya dengan duo suami istri Noro Ardanto dan Intan Pradina yang terilhami untuk membuat desain table lamp. Desainnya semakin menarik, tiang lampu yang biasa polos kini bermain, dengan menggunakan kayu Albesia yang diukir sesuai figur seperti Audrey Hepburn dan David Bowie lengkap dengan atribut fashion yang menjadi ciri khas tokoh tersebut. Produksi karya anak bangsa ini dapat ditemukan di sejumlah pameran seni dan galeri, juga di KARE Indonesia. Mengutip Madonna yang menjadi salah satu inspirasi mereka, “A new lamp, a piece of art, can transform a room”. [Teks: NM]

Hal yang esensial dalam aktivitas bersantai adalah kenyamanan. Hadir menggunakan busa berkualitas, Blob Stool ini menjadi sebuah tempat melepas lelah yang Anda nanti-nanti sejak keluar dari tempat bekerja. Cyntia Margareth mendesain Blob Stool dengan mengutamakan kenyamanan pengguna, untuk lebih melayani pengguna, produk ini juga dapat dipesan custom dengan berbagai warna sesuai dengan permintaan Anda. [Teks: NM]

Cynthiamargareth (62) 896 7717 7788 cynthiamargareth. weebly.com

Lampu Runa lampuruna.com indesignlive.ASIA

21


PHOTOGRAPHY COURTESY OF DEREK SWALWELL

22

100TH ISSUE

Jakarta’s Top Restaurants 2012-2013

NOVEMBER

2 01 2

LIVING ETC

TOMORROW’S LEADERS

45 INFLUENTIAL PEOPLE UNDER 45

5

OPINION

ANGELABABY

HK’S MOST FLAMBOYANT GUYS

WE ARE A GENERATION OF WIMPS SOCIAL COSTS OF OPEN BORDER TOO HIGH

MEN’S SPECIAL

16 BRASH

STATEMENTS OF STYLE

ANGELABABY

ON BEING A LEADING ACTRESS & WHY SHE WON’T CHANGE HER NAME

L U X U R Y

HK$45

NOVEMBER 2012

FACE OF THE FUTURE

F A S H I O N

L I F E S T Y L E

TO BE LAUNCHED

IDR. 80,000

www.cremepublishing.com

A CRÈME Publication


indesign

JAKARTA I SINGAPORE I HONG KONG

YOUR FAVOURITE LIFESTYLE, TRAVEL, JEWELLERY, WATCHES, FASHION, PROPERTY, DESIGN MAGAZINE IS UNDER ONE ROOF!

®

Tan Tjiang Ay Ize Hotel Anjung Salihara Ippudo National Hotel J House

www.mpgmedia.co.id

ISSUE 07. 2013 ISSN 2089-0656

girl on fire

mono no aware

kawaii style & make up 2013

www.nylonindonesia.com

I S S N 208 788 26

the land of the rising sound

perfume scandal btob neon bunny the yours yoko ono the impatient sisters

asian issue

CONCEPT STORES WHERE TO BUY COOLEST GEARS

STYLE GUIDE PARIS STREET FASHION

IN HIS ELEMENTS

HAMISH DAUD Agust-Sept

2013

THE SOUND-SATION MONKEY TO MILLIONAIRE LARS ULRICH FRANZ FERDINAND THE 1975

Oktober-Desember 2013

OKTOBEr

rp. 35.000,luar pulau jawa rp. 37.500,-

18

GUYS ONLY

BEYONCÉ | GONG LI | SYDNEY GEM HUNT | ELEMEN ORIENTAL

oktober 2013

maria agnes

43

seniman asia PLUS:

Beyoncé, Gong Li Watches & Wonders

Anna Hu Vanessa Leu Michelle Ong Franky W. & Jeffrey

desain abadi Arloji Moonphase Elemen Oriental Perhiasan Jade

43 Okt - Des 2013 RP 75.000 ISSN 1907-7564

Eastern Charms

Budaya Kaligrafi Perhiasan

23


LIVABLE GREEN CITY Menghijaukan kota adalah upaya untuk menghadirkan ruang-ruang yang lebih baik. Green Urbanscape Asia, kembali hadir pada 7—9 November 2013 di Singapore EXPO Convention dan Exhibition Centre. Selain pameran di ruang luar, terdapat beberapa sesi business forum yang menghadirkan pembicara berkualitas seperti Shikhar Aggarwal (Frost&Sullivan), R. Endra Saleh Atmawidjaja (kepala sub direktorat kebijakan dan strategi umum, Kementerian Pekerjaan Umum), dan Dr. Tuan Anh Nguyen, Vice Director Architecture Research Center of Architecture and Planning Department, Ho Chi Minh City, Vietnam. Selain itu terdapat juga LAr. Dr. Suhardi Maulan, Past Vice President Institute of Landscape Architects Malaysia yang melihat parks, open space, dan garden dari sudut pandang bisnis. Forum bisnis ini nantinya akan diakhiri oleh materi Urban Greening oleh Paulo Alcazaren, prinsipal PGAA Creative Design, Site Planners, Urban Designers and Landscape Architects, Filipina.

MEGATALL SIGNATURE SATU LAGI BANGUNAN YANG AKAN MENCAKAR LANGIT KOTA JAKARTA. Kota metropolitan seperti Jakarta sering kali disebut sebagai “hutan beton”, di mana pembangunan akan gedung pencakar langit menjadi suatu pembangunan yang berkelanjutan. Seperti halnya pada rencana pembangunan Signature Tower, gedung jangkung milik Grahamas Adisentosa (anak usaha Danayasa Arthatama) yang dirancang oleh Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart and Associates Inc. (SRSSA) bersama konsultan arsitektur lokal, PDW Architects. Gedung yang rencananya akan dimulai konstruksinya pada tengah tahun 2014 ini mengambil unsur dan jati diri budaya Indonesia, yaitu Candi Borobudur yang dijadikan inspirasi serta semangat yang diinterpretasikan ke dalam desainnya. Pada event peluncuran the CTBUH Indonesia Chapter, Tiyok Prasetyoadi selaku managing director PDW Architects menyatakan bahwa fasade serta crown bangunan yang menyerupai

Candi Borobudur itu bukan sekadar “tempelan” namun merupakan konsep utama yang mengikat unsur-unsur lain seperti teknologi, modernitas, dan manusia. “Tampilan visualnya, selain merepresentasikan kemajuan teknologi, juga menampilkan simbol budaya dan humanity,” ujar Tiyok. Rencananya The Signature Tower akan berlokasi di pusat SCBD, berdekatan dengan pusat perbelanjaan Pacific Place Mall Jakarta. Tujuan dari bangunan The Signature Tower adalah dapat memberikan karakter dan simbolik lingkungan kelas dunia terintegrasi yang ekonomis untuk membangun, mengoperasikan dan memelihara. Sebuah lingkungan yang aman dan bertanggung jawab secara ekologis, dan salah satu yang menetapkan gaya baru untuk arsitektur Indonesia untuk milenium baru. [Teks: NM]

ctbuh.org

Technical Tour juga menjadi salah satu aktivitas yang membawa peserta menikmati skyrise greenery, dan tamantaman di Singapura. Dalam presentasi kepada media, Gwendolyn Goh, Project Manager Singex Group yang mewakili penyelenggara didampingi Jason Wright, Landscape Architect National Parks Board of Singapore, dan Karen Tambayong, Advisor Green City Spatial Planning untuk Kementerian Pekerjaan Umum. Dari presentasi Jason Wright dan Karen Tambayon, kita bisa melihat bagaimana kota-kota lain di dunia telah berlomba-lomba untuk menghadirkan perencanaan agar kota mereka bisa segera menghijau di masa mendatang. Indonesia dalam hal ini mengalami keterlambatan, bahkan Singapura yang memiliki keterbatasan lahan dan sumber daya alam berhasil menjadi kualitas ideal ini untuk kehidupan dan beraktivitas di Singapura. [Teks: SS]

greenurbanscapeasia.com


36

evolveindesign

Monograph of AIRMAS ASRI

THE PATING TLECEK RUANG ARSITEKTUR

SEJARAH ARSITEKTUR Sebuah Pengantar

Oleh Imelda Akmal Achitectural Writer Studio Penerbit PT Imaji Media Pustaka 206 halaman hardcover dengan bungkus cover, IDR 550.000 (62) 21 235 800 80 gramedia.com Diresensi oleh Nissa Maretta

Ditulis oleh Yoshi Fajar Kresno Murti Penerbit Daging Tumbuh Studio 152 halaman, softcover IDR 120.000 (62) 21 719 9671 dialogue-artspace.com Diresensi oleh Nissa Maretta

Ditulis oleh Setiandi Sopandi Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama 243 halaman softcover, IDR 78.000 (62) 21 235 800 80 gramedia.com Diresensi oleh Nissa Maretta

Setelah sebelumnya mengulas karya arsitek Baskoro Tedjo, kali ini Studio IAAW menggarap monograph untuk sebuah firma arsitektur ternama di Indonesia, PT Airmas Asri. Tidaklah heran mengapa Airmas yang dipilih, firma yang berdiri sejak akhir tahun 1980-an ini telah berkontribusi banyak pada pembangunan di Indonesia. Menurut Prof. Dr. Danisworo selama dua dekade terakhir, PT Airmas Asri telah memberikan proyek-proyek yang sangat signifikan kepada perkembangan baik dari dunia arsitektur juga pembangunan kota. Firma arsitektur ini diprakarsai oleh Jusuf Setiadi,Hidajat Tri Tjahjono, dan kemudian bertemu dengan N. Rahardjo Muljono. Didirikan sejak tahun 1988, PT Airmas Asri telah dikenal lewat ber­ bagai macam proyek, di antaranya Cilandak Townsquare, Ananta Legian, Bali Nusa Dua Convention Center, dan bermacam-macam gedung pencakar langit. Tak heran jika akhirnya sering disebut-sebut sebagai salah satu konsultan yang turut berperan dalam menciptakan rupa skyline Kota Jakarta, juga mengimplementasikan berbagai kemungkinan baru yang dapat memperbaiki kualitas desain arsitektur. Melalui monograf ini, pembaca dapat melihat juga memahami berbagai masterpiece dari Airmas Asri mulai dari proyek terdahulu sampai yang terbaru, tak ketinggalan pula sejumlah proyek internasional. Selain foto serta gambar tiga dimensi, terdapat pula narasi yang mendeskripsikan konsep serta latar belakang masing-masing proyek. Penjelasan tentu akan makin jelas karena dapat diproyeksikan langsung melalui gambar denah, potongan dan tampak yang juga disertakan dalam buku ini. Eksklusif dan profesional adalah kesan yang di­ tampilkan oleh buku yang disajikan dengan format full bahasa Inggris dan full colour ini. Dimulai dari cerita sejarah, lalu proyek-proyek terbangun PT Airmas Asri, kemudian proyek yang sedang diselesaikan, tak lupa proyek internasionalnya. Buku ini juga menghadirkan foto seluruh tim PT Airmas Asri yang berjumlah sekitar 90­—100 orang. Sebagai sebuah pembelajaran serta pengenalan, buku ini dapat membantu siapa pun yang memang ingin mengenal lebih dalam proyek-proyek yang dikerjakan oleh Airmas Asri.

Melihat judul yang terbagi dalam tiga bahasa dalam satu judul, buku ini seolah ingin mengungkapkan ragam makna. Kepada sebagian pembaca mungkin pemilihan judul tersebut membingungkan, terkesan humoris, atau justru memancing banyak tanya. Ungkapan bahasa Jawa, “pating tlecek” ini kerap digunakan untuk menggambarkan imaji ketidakteraturan akan sebuah kondisi atau situasi. Mungkin kurang lebih maknanya tidak jauh dari kata ‘berserakan’, tidak dapat diprediksi posisinya. Lalu apa yang dimaksud dengan ketidakteraturan ruang arsitektur? Dalam kaitannya dengan arsitektur, Yoshi Fajar Kresno Murti menganggap istilah tersebut sebagai gambaran akan karyakarya Eko Nugroho dalam menjawab konsep ruang serta aktivitas pada realita urban kita yang juga “tanpa aturan”, kompleks, dan tidak jelas polanya. Hal ini dinilainya menjadi sebuah “ketegangan” antarrancangan yang terencana dengan pola praktik sehari-hari yang arbitrer. Ada keterkaitan emosional dari sang pemilik, Eko Nugroho, dan sang perancang hunian, Eko Prawoto, saat berbicara tentang pengertian hunian. Duo Eko ini berbagi pengalaman, ilmu, dan juga pemahaman akan “hidup”, proses kreativitas, inspirasi, serta ruang tinggal yang erat konteksnya dengan kampungkampung di bantaran kali Code Yogyakarta. Itulah yang menjadi bahan eksplorasi serta realita urban bagi mereka. Kemudian lewat buku ini, penulis mencoba mengkritisi adanya fenomena transisi yang kerap luput begitu saja, tidak terlalu dimaknai. Saat ini yang sering dijalani adalah lompatan transisi, instan-isasi. Tahu beres saja. Tidak bisa dipungkiri kemudian, proses ‘transisi’ ini kembali mengacu kepada ritual yang lekat pada kebudayaan. Pada akhir buku, dijelaskan tentang usaha Eko Nugroho yang terus-menerus berupaya menjadi bagian dari konteks setempat; ruang, nilai, dan kebiasaan dari orang-orang setempat. Buku ini menceritakan konsepsi spasial ruang tinggal serta “perintilannya” dalam perspektif penghuni, sebuah artikulasi akan arsitektur yang kadang dianggap sebelah mata atau “kurang berbobot” namun ternyata dapat memberikan pencerahan baru bagi yang membaca.

Mengenal sejarah arsitektur, kalimat tersebut tidak dirasa tepat, mengapa? Sebagian orang menganggap histori tidak lebih dari sekadar cerita lampau, asal muasal, dan latar belakang. Padahal sesungguhnya arsitektur bukan hanya sekadar persoalan fungsi, ruang dan rancang. Sejarah desain arsitektur pun punya makna jauh lebih dalam dari momentum, ketenaran sebuah nama dan peristiwa. Buku ini mencoba memaksimalkan sebuah upaya dalam menjembatani kesenjangan topik, antara hal-hal yang dirasa teoritis dan praktikal, seperti halnya sejarah dengan teknik perancangan arsitektur. Penulis menyampaikan bahwa selama ini materi tersebut dalam kurikulum pendidikan arsitektur pada suatu perguruan tinggi dirasa kurang mendukung secara aktif, keduanya diberikan paralel. Dalam buku ini, penulis mencoba menghilang­ kan sebuah paradigma akan “bosannya” belajar sejarah lewat sebuah paparan yang diharapkan dapat lebih praktis. Baik dari segi penyajian serta konten yang akan disampaikan agar koherensi serta relevansinya dapat lebih mengendap dan tergoreskan dalam setiap rancangan para arsitek atau cikal bakal arsitek. Sebanyak empat bab dipaparkan berdasarkan elemen-elemen arsitektur yang kemudian dikaitkan dengan sejarah arsitektur, seperti pada bab pertama dengan judul Gundukan dan Tumpukan. Isinya kemudian mengacu kepada arsitektur seperti pada bangunan piramida, kuil, bahkan candi yang bisa kita terjemahkan sendiri bahwa gundukan dan tumpukan merupakan sebuah bentuk, struktur, dan konstruksi paling purba dari arsitektur. Beragam penjelasan berikut ilustrasi anatomi ruang, pembentukan awal piramida, dan ilustrasi arsitektur lainnya, dapat memperkaya kajian ilmu yang disampaikan agar terendapkan dengan tepat. Pada dua bab selanjutnya, penulis menjelaskan sejarah arsitektur melalui elemen struktur dasar, seperti Tiang dan Balok serta Busur dan Kubah. Baru di bab terakhir, Geometri dan Teori yang mengungkapkan hal-hal semacam langgam, keteknikan, serta teori dibahas tuntas. Buku Sejarah Arsitektur ini dapat dibilang menjadi sebuah terobosan baru untuk kembali memahami sejarah bukan menghafalnya.

indesignlive.ASIA



luminaryindesign

teks nissa maretta pORTRAIT ANHARIZA MAHENDRA

Tan Tjiang Ay BAGINYA ARSITEKTUR ADALAH KEHIDUPAN DAN SEBUAH GAYA BAHASA, SELALU ADA PERUBAHAN namun tetap BERADA DALAM KETERATURAN

indesignlive.ASIA

47


bali and beyond Kehadiran bangunan baru DI PULAU BALI TERJADI sangat cepat dan menggerus eksistensi alam. Beberapa proyek ini menarik perhatian DAN MEMBERIKAN HARAPAN tentang bagaimana alam menginspirasi


focusindesign

51

w

indesignlive.ASIA


Halaman ini Gedung

AXA Tower dengan bentuk elips yang memberi warna pada skyline Kota Jakarta Halaman Sebelah Lobby drop-off pada area perkantoran AXA Tower


focusindesign

69

teks Nissa Maretta fotografi edo simanjuntak Arsitek DP ARCHITECTS Lokasi Jakarta | Ina Proyek Kuningan City Axa Life

compact block AKTIVITAS BISNIS SERTA KEBUTUHAN AKAN GAYA HIDUP URBANIS MODERN MERUPAKAN SALAH SATU YANG MENDASARI PENJAMURAN SUPERBLOK DI KOTA-KOTA BESAR SEPERTI JAKARTA adirnya superblok di Jakarta saat ini telah menjadi salah satu tren akan kebutuhan hidup yang serba-compact. Ragam aktivitas dalam satu kawasan terpadu di era seperti sekarang serta keadaan lalu lintas ibu kota yang kian menyita waktu, konsep “one-stop for all” menjadi satu keputusan yang dinilai efisien. Sasarannya memang kepada para pekerja muda yang aktif, dinamis, serta masyarakat modern di Jakarta yang punya gaya hidup bekerja keras namun tetap dapat menikmati hidupnya dengan beragam aktivitas. Ada begitu banyak superblok yang menawarkan hal serupa, persaingan pun terjadi cukup ketat, tidak sedikit bahkan di antara superblok satu dan lainnya mempunyai lokasi yang berdekatan. Lokasi tepat memang menjadi potensi akan kesuk­ sesan bisnis di bidang properti, seperti pada Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, yang disebut-sebut sebagai jantung dari kawasan segitiga emas Jakarta (Sudirman-Kuningan-Thamrin) yang tentunya mempunyai nilai investasi tinggi. Tidak hanya itu, lokasi ini pun dianggap memiliki prospek sebagai pusat bisnis nasional serta internasional, mengingat banyaknya kantor internasional, kedutaan asing, dan hotel-hotel berkelas di area tersebut. Adanya wacana pemerintah DKI Jakarta yang memiliki rencana pengembangan ruas jalan tersebut menjadi seperti Orchard Road di negara Singapura pun menambah dukungan akan hadirnya kawasan terintegrasi seperti kompleks Ku­ ningan City.

H

indesignlive.ASIA


BLEND THE HARMONY SEBAGAI GEDUNG BARU, ANJUNG SALIHARA HADIR TIDAK HANYA MELENGKAPI KEBUTUHAN KOMPLEKSNYA TETAPI JUGA MEMBERIKAN HARMONI bagi SEKITARNYA


portfolioindesign

teks Nissa Maretta fotografi PASKALIS KHRISNO A. DAN LEO KAWUN arsitek STUDIODASAR lokasi JAKARTA | INA PROyek ANJUNG SALIHARA

alan salihara yang terletak di daerah Pasar Minggu, sejak tahun 2008 tidak pernah sepi akan berbagai pentas kesenian, diskusi, serta hal positif lain yang diselenggarakan di sebuah kompleks bangunan, yaitu kompleks Komunitas Salihara. Komunitas yang merupakan turunan sebuah komunitas pada era orde baru yaitu Komunitas Utan Kayu adalah komunitas yang aktif menyuarakan berbagai hal termasuk kesenian sejak tahun 1994 sehingga untuk menampung beragam kegiatan tersebut, terprakarsalah pembangunan kompleks Komunitas Salihara. Sebagai sebuah arsitektur, gedung-gedung pada kompleks Komunitas Salihara ini berhasil mewadahi aktivitas kesenian multidisiplin serta menjadi sebuah kantong budaya di daerah selatan Jakarta. Kompleks yang telah dibangun oleh tiga arsitek, Andra Matin, Adi Purnomo, dan Marco Kusumawijaya jauh dari kata “gaduh” walau karakter yang berbeda pada tiap gedung ditonjolkan masing-masing arsitek. Alur, sekuens, permainan karakter, serta ruang, terasa mengalir, khas, dan jujur. Baik materialnya, juga secara struktural dan utilitas pun dibiarkan “terlihat” tetapi tetap harmonis. Dua tahun setelah kompleks Komunitas Salihara ini terbangun, salah satu pendirinya mengungkapkan kebutuhannya akan ruang-ruang pendukung kegiatan pertunjukan. Tanah baru yang letaknya di bagian belakang kompleks kemudian dijadikan lahan untuk terbangunnya gedung pendukung yang diberi nama Anjung Salihara. Banyaknya ruang yang harus terpenuhi, terhambat oleh luas lahan dan peraturan bangunan. Luas tanah sebesar 500 m 2 hanya dapat dibangun sebesar 200 m 2 mengharuskan sang arsitek

J

indesignlive.ASIA

83


ELEGANTLY

Desain hunian tidak serta merta hanya menjawab kebutuhan, tetapi juga


portfolioindesign 101

TEKS Sunthy Sunowo FOTOGRAFI HUBERT JANUAR Arsitek Genius LocI LOKASI Jakarta | Ina PROYEK RUMAH SURABAYA

okasi rumah yang berada di pinggir jalan provinsi dengan frekuensi kendaraan yang sangat tinggi memberikan tantangan tersendiri dan respons khusus oleh desain agar mampu memberikan kenyamanan lebih dari yang diharapkan oleh penghuni rumah. Persoalan bising dan debu menjadi prioritas yang kemudian diberikan solusi dengan pengolahan tata lanskap dan detail pagar serta muka bangunan. Di sini ekspresi material kemudian ikut membangun kualitas yang diharapkan. Lahan seluas 2.500 m2 ini memberikan ruang yang cukup untuk mewujudkan kolaborasi yang lebih intens antara arsitek dan desainer lanskap. Alex Bayu Saputro sebagai arsitek berhasil mengomunikasikan desain arsitekturnya kepada desainer lanskap yang kemudian mendukung desainnya sebagai sebuah kombinasi yang harmonis. Berbagai pendekatan harus dilakukan dalam rancangan hunian ini karena terdapat kompleksitas baik dari fungsi, tuntutan kualitas, dan tampilan rumah. Sementara itu, desainer lanskap dari La Palma sengaja dengan cermat memetakan area mana yang membutuhkan sebuah foreground, di area mana sebagai pengisi ruang, dan di bagian mana menjadi latar atau menguatkan desain arsitektur. Peletakan pohon atau jenis tanaman tidak bisa dilakukan tanpa mengindahkan bagian desain arsitektur bangunan yang menarik. Secara garis besar, bangunan rumah di lahan ini mendapat dukungan dari area taman di depan, area taman di belakang, dan roof garden. Ketika arsitektur hadir dengan mengedepankan impresi elegan dalam detail, kombinasi material, dan proporsi ruang,

L

kiri Halaman depan rumah

yang mewadahi area drop off, parkir, dan komposisi tata vegetasi yang artistik mendukung bangunan modern yang mencoba memaknasi pintu masuk secara desain dan bagian dari prosesi

STATED

menghadirkan kualitas yang seharusnya ikut memperkaya hidup

indesignlive.ASIA


106 portfolioindesign

Kiri Di sekitar kolam

renang ini nuansa santai dan rileks begitu terasa. Ruang terwujud dari bangunan rumah, sebuah gazebo, dan area kolam renang yang kemudian diperkaya dengan kehadiran vegetasi hijau yang membuat ruang terasa lebih intim, harmoni, dan menyegarkan

Pada hunian ini, ia tidak hanya ingin menghadirkan kualitas elegan semata, tetapi detail-detail kecil, pilihan furnitur, atau bahkan kehadiran elemen kecil harus mampu menggugah rasa penikmatnya. Kehangatan sebuah rumah kemudian hadir dari kombinasi warna-warna natural dengan aksentuasi cokelat tua atau pemilihan material natural untuk aksentuasi. Peletakan warna, memilih mana yang harus menonjol dan mana yang peran pentingnya justru menjadi latar dari benda lain sehingga ada keharmonisan visual yang tidak hanya bisa dinikmati penghuni dan pemilik, tetapi juga tamu yang datang ikut menikmatinya. Hunian ini memang memiliki ruang-ruang yang luas. Oleh karena itu, arsitek yang juga seorang desainer interior ini menghadirkan elemen-elemen personal untuk memberikan sentuhan berkarakter pada setiap ruang. Rupanya karakter adalah satu aspek penting selain kenyamanan yang menjadi batas kesuksesan dalam proses desain rumah ini. Setiap orang penghuni memiliki suites sendiri yang tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan, ketertarikan, koleksi pribadi, dan pilihan-pilihan personal yang tidak serta merta dihadirkan sama di setiap ruang. Setiap suites terdiri dari living room, kamar tidur, kamar mandi, dan ruang kerja. indesignlive.ASIA

Banyaknya ruang membuat elemen taman menjadi penting di lahan yang sangat luas ini. Dengan meminjam pemandangan hijau di luar ke dalam, suasana menjadi lebih dinamis. Sebuah gazebo di taman belakang bahkan membawa makna lebih dari sekadar tempat untuk duduk, bersantai, dan menikmati hidup. Upaya menampung air hujan untuk dikembalikan kepada bumi merupakan inisiatif menarik yang memiliki pengaruh positif pada masa mendatang. Di rumah ini kehidupan dan keindahan bersamasama disyukuri dan dirayakan dengan mengundang teman-teman dan keluarga untuk bersenang-senang. Gelak tawa dan kebersamaan dapat dinikmati tanpa harus saling mengganggu antara anak dan orangtua, karena rumah ini bisa mewadahi dua pesta bersamaan dengan memanfaatkan pintu samping untuk langsung menuju taman belakang dan melewati area parkir di lantai basement.

Sunthy Sunowo adalah Senior Editor Indesign Indonesia.

RUMAH SURABAYA Konsultan Desain Genius Loci Arsitek Prinsipal Alex Bayu Saputro Desainer interior Alex Bayu Saputro Kontraktor Gunawan R, (PT SSI) Desainer Lanskap La Palma (Padmayanti) FURNITUR Hampir seluruh rumah ini menggunakan Forme dan Supellex. LANSKAP Taman depan menghadirkan Terminallia montali variegeta, Borarrus sp (black palm berbatang hitam), Plumeria sp. Alstonia scholaris Exotic, dan Calistemon vinimalis. Taman di samping dengan tanaman bambu, lea, dan Aralia sp. Taman Belakang memanfaatkan cork tree, Plumeria sp, sausage tree, dan Irish sp. . Forme (62) 21 7195538 myforme.com Supellex (62) 21 7202189supellex.co.id PT SSI (62) 31 8416945 pt-ssi.com


107

profiling the life and work of creators around the globe 107 Shopdeca 110 Gede kresna 112 Sam Hecth

Situs belanja online di Indonesia yang menjual produk interior dan dekorasi rumah seperti Shopdeca tidak banyak. indesignlive.ASIA



115

ISSUES AND IDEAS AROUND DESIGN AND ARCHITECTURE 115 AUCKLAND’S RETAIL SOUK 120 What’s on the Market 122 bamboo Why not

indesignlive.ASIA


122 Zoneindesign

teks Sunthy Sunowo Fotografi Courtesy of Hubud

Bamboo Why Not?

lam memberikan banyak inspirasi dan keuntungan yang bisa kita manfaatkan. Namun kearifan, kesabaran, dan ke足 telatenan dalam proses panjang mempersiapkannya semakin lama semakin tergerus atau bahkan sudah tidak dikenal lagi oleh masyarakat modern. Material bambu menjadi salah satunya. Jenis tumbuhan yang dari dahulu kala sudah dimanfaatkan oleh masyarakat tradisional untuk membangun rumah ini lambat laun menjadi sebuah pengetahuan yang usang. Justru sudut pandang meremehkan ini muncul ketika pemahaman tentang potensi dan kekuatan bambu tidak dikuasai. Orang Indonesia juga banyak yang tidak tahu betapa beragamnya varietas bambu yang tumbuh di bumi pertiwi dan memberikan begitu banyak keragaman ekspresi tekstur dan warna bambu.

A

indesignlive.ASIA

Aspek ketidakpraktisan mungkin menjadi salah satu alasan desain arsitektur di Indonesia berkembang tanpa banyak mengeksplorasi material lokal ini. Namun beberapa arsitek muda mulai tertarik melihat kemungkinan apa yang bisa dikembangkan dari material lokal yang hampir terpinggirkan ini. Hasilnya, beberapa kegiatan workshop atau diskusi secara lebih dalam membahas dan mencoba seberapa jauh kemampuan material ini secara estetika dan struktural. Mata publik Indonesia mulai terbuka ketika John Hardy dengan Green School menunjukkan bahwa bambu mampu menjadi alternatif bahan bangunan yang berkelanjutan, murah, dan tahan lama. Hal ini tentunya harus dengan kesabaran untuk mengolah dan meng足 awetkan bambu tersebut. Eko Prawoto juga hadir dengan instalasi-instalasi di beberapa kesempatan untuk menunjukkan bagaimana bambu bisa tampil menarik dan artistik. Nama-nama arsitek yang tertarik dengan material lokal ini semakin lama semakin bertambah, seperti Budi Pradono, Yu sing, Gede Kresna, dan banyak lagi. Perkembangan positif ini memberikan harapan untuk eksplorasi material bambu yang bisa diperbaharui, menjadi satu alternatif pilihan ketika orang membangun rumah. Paulus Mintarga juga menjadi salah satu ahli

struktur yang berupaya melihat seberapa besar potensi kekuatan bambu ketika dikombinasikan dengan material lain, seperti kayu. Hal menarik dari material ini bukan hanya pada teksturnya, tetapi ada sentuhan personal dari konstruksi bambu. Detail sambungan, bentuk potongan, hingga ke motif kulit bambunya. Ketika menyambung bambu tidak bisa serta merta menggunakan paku, tetapi de足ngan sistem ikatan rotan atau ijuk. Detail-detail inilah yang justru menambahkan kualitas humanis dalam bangunan. Seperti di Hubud, Bali, detail-detail menarik ketika material bambu menjadi struktur dan juga menjadi elemen dekoratif menjadi satu hal yang menarik. Kepedulian tentang bambu memang saat ini lebih dimiliki oleh orang-orang di luar Indonesia. Malaysia sendiri disinyalir sudah mulai memetakan potensi bambu di negaranya. Indonesia memang sedikit terlambat, tetapi mulai munculnya kreativitas baru dalam mengolah dan memanfaatkan bambu pada bangunan menjadi satu fenomena yang menjanjikan.

Sunthy Sunowo adalah Senior Writer Indesign Indonesia.

atas Bambu utuh, dipotong melintang, dan bilah-bilah disusun dalam komposisi yang menarik. Detail sambungan yang dililit rotan menguatkan dan sekaligus membuat sambungan yang tidak rigid, konsep sambungan struktur yang pas untuk daerah gempa bumi


123

sustainable practices indesign te whare whenua

photograph Simon Devitt

123

indesignlive.ASIA


130

One last thing DESAINER Jeffrey Van Den Bergh dan James Parker Karya Orlando Chair Kontak supellex.co.id Sebuah desain hampir dapat selalu dikaitkan dengan inovasi. Sebagaimana diketahui, desain merupakan rencana, proses mencipta sesuatu. Dalam konteks sebuah produk, desain yang baik sudah semestinya dapat menaikkan kualitas hidup sang pengguna menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Terlebih di era seperti sekarang, segala sesuatu yang serbapraktis, dengan tingkat durabilitas yang tinggi merupakan aspek yang amat dicari dalam sebuah produk. Jeffrey Van Den Bergh dan James Parker adalah duo jenius di balik studio desain furnitur, Supellex, yang mengandalkan keunggulan dari kerajinan tangan (craftsmanship) serta inovasi menjadi sebuah desain furnitur berkualitas prima. Orlando Chairs adalah salah satu contoh produk Supellex yang menjawab permintaan akan produk berkualitas serta menampilkan dua prinsip utama studio desain tersebut. Detail kerajinan tangan serta inovasi hadir dengan apik dalam desain kursi Orlando. Rangka aluminium antikarat yang ramping dibalut oleh serat sintetis 100% ramah lingkungan yang dianyam serupa rotan bambu, seolah menegaskan perkawinan “kuno� yang kontemporer.

Fotografi courtesy Supellex Teks Nissa Maretta indesignlive.ASIA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.