FAJAR BALI Edisi Minggu 14 Agustus 2016

Page 1

FAJAR BALI

INDONESIA

KERJA NYATA

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

Harga Eceran : Rp. 3.000,-

Jelang Hari Jadi Provinsi Bali ke-58

Gubernur Pastika Pimpin Ziarah ke TMP Pancaka Tirta

Selamat Pagi

Pak Gubernur Lanjutkan Terus Program JKBM MASA jabatan Gubernur Bali Made Mangku Pastika akan berakhir 2018, namun harapan masyarakat te rh a d a p p ro gram–program unggulan yang digelontor Mangku Pastika tidak FB/DOK ikut diganti. I Made Argawa Seperti yang dilontarkan Ketua Peradah (Perhimpunan Pemuda Hindu) Tabanan I Made Argawa. Ia menilai program Ja-

ke hal. 11

Bali Mandara Sangat Menyentuh

PROGRAM Bali Mandara yang digelontorkan Gubernur Bali I M a d e M a n gku Pastika tidak saja dirasakan oleh masyarakat yang dalam keadaan normal. Program FB/DOK andalan seperti I Wyn Artha Widjana JKBM, bedah rumah juga sangat dirasakan oleh masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas). Seperti dilontarkan I Wayan Artha Widjana (46) yang terlahir dengan disabilitas. Ia sangat mendukung program– program Gubernur Bali dua periode ini. ke hal. 11

Suara Parlemen

Tentang Hari Jadi PROVINSI Bali Ke-58 Dengan bertambahnya usia, semoga Bali yang terkenal dengan pariwisatanya ini semakin bertambah maju dan lebih baik lagi. Terutama program-program yang menyentuh masyarakat bisa dipertahankan.

FB/IST

TABUR BUNGA-Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat tabur bunga di TMP Pancaka Tirta sebagai penghormatan terhadap jasa pahlawan.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Bali Wayan Adnyana

Hari Jadi Pemprov Bali bisa dijadikan suatu momentum bagi Pemerintah Bali dan masyarakat agar terus berbenah diri untuk mengisi pembangunan saat ini. Semoga kedepannya, Bali bisa semakin menjadi tambah makmur, sejahtera dan makmur. Dan juga semua pihak bisa semakin terjaliin sinergitas. Ketua Fraksi PDI-P DPRD Bali Kadek Diana

T

epat Minggu (14/8) hari ini Provinsi Bali memperingati hari jadinya yang ke-58 tahun. Sejak jauh-jauh hari, sejumlah ruas jalan mulai ‘bersolek’. Janur dan karangan bunga pun berdatangan ke Kantor Gubernur Bali. Tak sekadar perayaan, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika pun ingin membuat perubahan. Mulai dari rangkaian kegiatan, hingga target yang dicita-citakan untuk menjadikan Provinsi Bali semakin unggul.

LAPORAN Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho tentang masih terdapat sekitar 1.600 warga yang tergolong sangat miskin di Bali dan tinggal di rumah tidak layak huni, ditanggapi Gubernur Bali Made Mangku Pastika dengan mengajak seluruh bupati dan walikota di Bali untuk bersinergi dan bekerja sama menuntaskan masalah itu dengan membangunkan rumah layak huni untuk mereka. Pastika mengajak segenap elemen di pemerintahan untuk fokus mengentaskan kemiskinan di Bali terutama dalam menyediakan rumah layak huni serta lapangan kerja. Ditambahkannya anggaran bedah rumah sebanyak 1.000 unit pada Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi Bali di Tahun 2017, jadi masih tersisa 600 unit itu bisa dikerjakan oleh kabupaten/kota setempat.

Mengucapkan

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58 KERJA NYATA

Dirgahayu

Republik Indonesia Drs. I KETUT SUDIKERTA Ketua DPD I Partai Golkar Bali ONLINE: www.fajarbali.com

Jelang puncak peringatan hari jadi Provinsi Bali, Gubernur Pastika mengevaluasi sejumlah program-programnya yang tertuang dalam Bali Mandara Jilid II. Menurut Gubernur Bali dua periode ini, memasuki semester II Tahun Anggaran 2016 capaian Pemerintah Provinsi Bali sudah memuaskan. Angka kemiskinan sejak tahun 2008

hingga kini berangsur-angsur menurun. Bahkan, saat ini sudah mencapai prosentase 4,25 persen. Demikian juga dengan jumlah pengangguran yang terus menyusut. Hal yang tak kalah penting menurut Gubernur Pastika adalah opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkait pengelolaan keuangan Provinsi Bali. “Dulu

Kabupaten/Kota Diajak Ikut Tuntaskan Bedah Rumah

DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI GOLKAR PROVINSI BALI

INDONESIA

ke hal. 11

HUT Provinsi Momentum Tingkatkan Daya Saing SDM

Ketua Fraksi Partai Gerindra Nyoman Suyasa

Saya ucapkan selamat merayakan HUT Pemprov Bali. Masyarakat dan Pemerintahan di Bali akan semakin baik. Kedepannya, semoga Bali bisa mendapatkan pemimpin yang baik yang bisa melanjutkan program-program sangat pro rakyat. Sehingga program pro rakyat tetap berkelanjutan.

Serangkaian Hari Jadi Pemprov Bali Ke 58 serta hari Pramuka ke 55 yang akan jatuh bersmaan pada tanggal 14 Agustus, Gubernur Bali Made Mangku Pastika memimpin pelaksanaan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Pancaka Tirta Tabanan Sabtu (13/8). Dalam wawancaranya dengan awak media seusai melakukan tabur bunga di makam pahlawan tersebut, Gubernur Pastika menyampaikan kegiatan ziarah ini bertujuan untuk memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga demi memperebutkan dan juga mempertahankan kemerdekaan sehingga atas jasa mereka para generasi selanjutnya bisa menikmati kemerdekaan seperti saat ini. Pastika berharap semangat juang dari para pahlawan bisa menjadi motivasi, inspirasi bagi semua lapisan masyarakat dalam mewujudkan bangsa yang berdaulat , mandiri dan mampu bersaing di tengah persaingan global. ”Mari kita isi kemerdekaan ini dengan bekerja lebih keras, lebih cerdas, lebih iklas, lebih berkualitas dan bekerja dengan tuntas, dengan demikian kita akan dapat mewujudkan cita cita kita bersama. Dengan hari Jadi Pemprov ke 58 ini kedepannya kita harapkan kinerja kita semakin bagus, semakin mantap dan semakin baik, dari Bali kita gelorakan semangat ini ,” imbuhnya. Berkenaan dengan peringatan Hari Pramuka ke 55, Gubernur Pastika juga menyampaikan harapannya agar organisasi Pramuka bisa menjadi wadah dalam pembentukan karakter generasi muda bangsa sehingga lahir penerus bangsa yang tangguh, bisa bekerja keras, terampil, memiliki jiwa gotong royong serta sehat jasmani dan

Mangku Pastika

FB/IST

“Saya ajak anda semua bersama kerjakan bedah rumah ini. Tahun ini kami sudah anggarkan 300 miliar bedah rumah untuk 1.000 unit, 600 unit anda bisa kerjakan. Silakan

Cok Pemayun

pengelolaan keuangan kita disclaimer di tahun 2008, sekarang sudah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut-turut,” ujarnya. Dari sisi kesejahteraan masyarakat, juga dinilainya meningkat. Dibuktikan dengan gini ratio yang menurun, dan kesempatan kerja yang makin banyak. Investasi hingga saat ini masih berjalan, dan

angka inflansi yang berhasil diturunkan. Di hari jadi Provinsi Bali ini, Gubernur Pastika kembali mengingat cita-citanya. Yang mana, hingga masa jabatannya sebagai Gubernur Bali berakhir di tahun 2018 mendatang, sejatinya ia memiliki target khusus mengenai angka kemiskinan di Bali. Tak ke hal. 11

Angka Kemiskinan Berhasil Diturunkan

FB/DOK

pilih mana yang mau anda kerjakan, biar sisanya pemprov yang kerjakan. Setidaknya saya ambisius 2017 tuntas atau jika bisa lebih cepat tahun ini ke hal. 11

SIKAP konsistensi Gubernur Bali Made Mangku Pastika beserta jajaran Pemerintah Provinsi Bali dalam mengikis jumlah kemiskinan di Bali ternyata membuahkan hasil. Bali berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 218.790 orang atau 5,25 persen pada September 2015 menjadi 178.180 orang atau 4,25 persen pada periode Maret 2016. Seperti yang disampaikan Kepala Biro Humas Dewa Mahendra Putra Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra,SH. MH menyitir rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Bali. Dewa Mahendra menuturkan bahwa mengacu hasil survei BPS, penurunan angka kemiskinan secara simultan terjadi di daerah perkotaan dan pedesaan.

ke hal. 11

Gubernur Pastika Beserta Istri Tak Lelah Membantu Warga Miskin

Gubernur Bali Made Mangku Pastika tampak kompak dengan istri Ny. Ayu Pastika dalam merespon informasi kemiskinan baik di media sosial maupun media massa. Suami-istri ini seolah ‘berlomba’ blusukan memberikan bantuan kepada warga miskin. Hal itu dilakukan sebagai wujud komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mengurangi angka kemiskinan dan mensejahterakan rakyat Bali. PEKAN lalu Ny. Ayu Pastika yang juga Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Bali menyerahkan bantuan bedah rumah bagi Nyoman Sudarta (52) yang merupakan warga miskin asal Banjar Kutri, Desa Singapadu, Gianyar. Dalam kesempatan menyerahkan bedah rumah tersebut,

Ny. Ayu Pastika selalu mengimbau agar masyarakat meningkatkan kepedulian sosial. “Saya mengimbau kepada masyarakat untuk terus mengembangkan kepedulian sosial, turut bertanggung jawab atas kesulitan yang tengah dihadapi warga di sekitarnya, dan tergerak membantu ke hal. 11

FB/IST

BEDAH RUMAH-Ny. Ayu Pastika saat peletakan pertama bedah rumah. Layouter: Dejerie

join facebook.com/fajar.bali


2

FAJA R BALI

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

HIMPUNAN PENGUSAHA MUDA INDONESIA

(HIPMI) BALI Mengucapkan

Mengucapkan

Provinsi Bali ke-58

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58

INDONESIA

Dirgahayu

KERJA NYATA

Mengucapkan

Selamat Hari Jadi Provinsi Bali ke-58

Selamat Hari Jadi

INDONESIA

HIMPUNAN PENGUSAHA MUDA INDONESIA (HIPMI) BADUNG

HIMPUNAN PENGUSAHA MUDA INDONESIA

(HIPMI) TABANAN

INDONESIA

KERJA NYATA

KERJA NYATA

Dirgahayu Republik Indonesia

Republik Indonesia AAN. Aditya Pradnyana Sunu

Republik Indonesia A.A Bgs Bayu Joni Saputra, SE.MM Owner Bayus Cargo / Ketua Umum BPC HIPMI Badung

I G A A Inda Trimafo Yudha

Commisioner of Khrisna Group / Ketua Umum BPC HIPMI Tabanan

Dirgahayu

Managing Director of True Bali Experience / Ketua Umum BPD HIPMI Bali

HIMPUNAN PENGUSAHA MUDA INDONESIA

(HIPMI) BALI

Mengucapkan

Selamat Hari Jadi

Ruzira Shoes & Bags

Mengucapkan

Mengucapkan

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58

INDONESIA

KERJA NYATA

Dirgahayu

KERJA NYATA

Dirgahayu

Republik Indonesia

INDONESIA

Republik Indonesia

Ni Nyoman Ayu Arni Owner Ruzira Shoes & Bags

SARI TOURS

ROYAL MAHARANI GROUP

PT. SARI GUMI BALI TOURS

Selamat Hari Jadi

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58

Provinsi Bali ke-58

INDONESIA

KERJA NYATA

INDONESIA

KERJA NYATA

Dirgahayu

Dirgahayu

INDONESIA

KERJA NYATA

Dirgahayu

Republik Indonesia

Komang Takuaki Banuartha Director Sari Tours

I Made Dwi Indrawan Owner Taman Loka

GEMA MEDIA RADIO GEMA MERDEKA, RADIO SUARA SUNARI, RADIO BEAT, RADIO DIRGANTARA, DAN SURAT KABAR POS BALI

Mengucapkan

ke-58

Provinsi Bali ke-58

Republik Indonesia

Republik Indonesia

Provinsi Bali

Mengucapkan Selamat Hari Jadi

Mengucapkan

Mengucapkan

Dirgahayu

INDONESIA

KERJA NYATA

Republik Indonesia

IGAA INTEN YULIANDARI, ST

Managing Director RADIO / Pemimpin Perusahaan Pos Bali

KERJA NYATA

Republik Indonesia

AA BGS TRI CANDRA ARKA Owner Percetakan Pancasona / Sekretaris Umum BPD HIPMI BALI

dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK Owner D&I Skin Centre

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58 Dirgahayu

INDONESIA

I G A M Seri Lestari P. SH, M.Kn

PT Bangun Tata Raya Mengucapkan

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58 INDONESIA

KERJA NYATA

Dirgahayu

Republik Indonesia Terry Ananta Kusuma Owner PT Bangun Tata Raya

HIMPUNAN PENGUSAHA MUDA INDONESIA

(HIPMI) GIANYAR Mengucapkan

Mengucapkan

Provinsi Bali ke-58

INDONESIA

INDONESIA

Dirgahayu

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58

Provinsi Bali ke-58

(HIPMI) KLUNGKUNG Mengucapkan

Selamat Hari Jadi

Selamat Hari Jadi

HIMPUNAN PENGUSAHA MUDA INDONESIA

KERJA NYATA

Republik Indonesia I GEDE DANANJAYA SIADJA, B.COM. OWNER SIADJA GALLERY

Dirgahayu

KERJA NYATA

Republik Indonesia I Wayan Gede Ari Danangga Ketua Umum BPC HIPMI Gianyar

INDONESIA

Dirgahayu

KERJA NYATA

Republik Indonesia DEWA GEDE DWI MAHAYANA PUTRA NIDA Ketua Umum BPC HIPMI Klungkung

 Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Wakil Pemimpin Umum : Emanuel Dewata Oja  Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat  Manajer Pemasaran, Iklan & Pengembangan Bisnis : Ida Bagus Sudarsana  Keuangan: Ni Ketut Supartini  Admin: Ni Made Mikayanti Koordinator Sirkulasi: Putu Lera Atmaja  Staf Sirkulasi: Wayan Sumadita, Ida Putu Juliartana, Kadek Edi Suresta Jaya, Ida Ketut Ngurah Pemimpin Redaksi: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat  Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita  Koordinator Liputan : Hery Subagyo Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, I Nyoman Sukadana  Staf Redaksi: Eliazar Patun, Ayu Diah, Agung Gde, Heru Siswanto, I Gede A. Adnyana (Denpasar), Putu Puspa Artayasa (Klungkung), Gde Sarjana (Gianyar), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem)  Kontributor:Ketut Suarja  Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Wiadnyana, Manik, Ari  Fotografer :Kasturi, Redy  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283, Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id.  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN.


3

FAJA R BALI

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

PT. ULUWATU PERSADA REZEKI

WISURYA EVENT BUSINESS MANAGEMENT

Mengucapkan

PURI SUNIA RESORT UBUD BALI

Mengucapkan

Selamat Hari Jadi

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58

Provinsi Bali ke-58

Dirgahayu

Dirgahayu

Republik Indonesia

Republik Indonesia Wayan Wardana OWNER PURI SUNIA RESORT UBUD

DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI BALI Mengucapkan

Hari Jadi Provinsi Bali ke-58 14 Agustus 2016

Dengan Semangat Hari Jadi ke-58 Propinsi Bali, Kita Kerja Lebih Keras, Cerdas, Berkualitas, Ikhlas dan Tuntas

Dengan Semangat Hari Jadi ke-58 Propinsi Bali Kita Kerja Lebih Keras, Cerdas, Berkualitas, Ikhlas dan Tuntas

Selamat Hari Jadi Pemerintah

Provinsi Bali ke-58 14 Agustus 2016

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROPINSI BALI

Ir. Nyoman Astawa Riadi, M.Si Kepala Dinas PU Provinsi Bali

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

Mengucapkan

Hari Jadi Provinsi Bali ke-58 14 Agustus 2016

Mengucapkan

Hari Jadi Provinsi Bali ke-58 14 Agustus 2016

ke-58 Propinsi Bali, Kita

Kerja Lebih Keras, Cerdas,

Kerja Lebih Keras, Cerdas,

Berkualitas, Ikhlas dan Tuntas

Berkualitas, Ikhlas dan Tuntas

Dewa Putu Beratha Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA

Mengucapkan

Hari Jadi Provinsi Bali ke-58

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58

Provinsi Bali Dirgahayu ke-58

PROVINSI BALI

ke-58 Propinsi Bali, Kita

Mengucapkan

Selamat Hari Jadi

DINAS KEBUDAYAAN

Dengan Semangat Hari Jadi

ASTAGINA VISUAL COMMUNICATION ASTAGINA PHOTOGRAPHY

Mengucapkan

Republik Indonesia

Dengan Semangat Hari Jadi

Dewa Made Indra Kepala BPBD Provinsi Bali

DPD Partai Golkar Kota Denpasar

14 Agustus 2016

Wayan Mariyana Wandira, ST Ketua

Putu Oka Mahendra, SE Ketua

PT. JAMKRIDA BALI MANDARA PENJAMINAN KREDIT DAERAH BALI

Mengucapkan

Selamat Hari Jadi

Provinsi Bali ke-58 Dirgahayu

Republik Indonesia I Ketut Widiana Karya, SE., MBA.

Direktur Utama

INDONESIA

KERJA NYATA

Dirgahayu

Republik Indonesia I GUSTI AGUNG GEDE PACUNG ABDININGRAT, S.SN OWNER

Dengan Semangat Hari Jadi ke-58 Propinsi Bali, Kita Kerja Lebih Keras, Cerdas, Berkualitas, Ikhlas dan Tuntas

HARIAN UMUM FAJAR BALI dr. Ni Made Yuniti, MM Direktur RS Mata Bali Mandara

Mengucapkan

Selamat Hari Jadi

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BALI

Mengucapkan

Hari Jadi Provinsi Bali ke-58 14 Agustus 2016

Provinsi Bali ke-58

Dirgahayu

Republik Indonesia IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Umum


SIMANTRI

4

FAJA R BALI

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

KANDANG-Terlihat kandang sapi Simantri 278 Desa Abuan. FB/SUMERTA

Simantri 278 Abuan, Juara I Bali Tahun 2013 Ternak Sapi ‘Beranak’ Dua Kandang Ayam Pedaging

S

imantri 278 di Desa Abuan, Kintamani tampil amat beda dari Simantri lainnya. Setelah sukses mengembangkan ternak sapi, mereka mengembangkan ternak ayam pedaging. Peternakan ayam pedaging dengan dua kandang ayam berkapasitas masing-masing 600 ekor (atau total 1.200 ekor) yang telah dimulai sejak kurang lebih 3 bulan lalu.

Kini telah memasuki tiga kali musim pemeliharaan, diantaranya dua kali sudah panen dan dengan hasil yang bisa membuat lega kelompok tersebut, dan tahap ketiga kini ternak ayam sudah memasuki umur 2 minggu. Dengan rentang usia 4 minggu untuk layak jual, maka dua

minggu lagi bakal panen yang ketiga kalinya. Begitu uniknya Simantri 278 ini. Bukan hanya terfokus pada pemeliharaan sapi, tetapi berkembang kepemeliharaan ayam. Tetapi apaun perkembangannya, memang tak bisa lepas dari keberhasilan dibidang

Pendamping Simantri 278, Abuan, Kintamani

Widyana: Lebih Banyak Suka Bertugas di daerah agak terpencil alias jauh dari rumah, ternyata tak selamanya menjadi keluhan bagi pelakunya. Pendamping Simantri 278, di Desa Abuan, Kintamani, Ngakan Made Agust Widyana, Sp justeru ketika ditanya soal suka duka menjadi pendamping spontan mengatakan lebih banyak suka daripada duka. “Lebih banyak sukanya daripada duka, “ujarnya spontanitas dari bibir laki-laki asal Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar ini. Lulusan Bidang Agribisnis, FB/SUMERTA Fakultas Pertanian, UNUD, Den- Ngakan Md Agust Widyana, Sp. pasar tahun 2012 ini mengatakan bangga bisa menjadi pendamping, karena dapat mentrasfer desiplin ilmu serta pengetahuan yang dia miliki. Kebetulan dia berangkat dari hobi terjun di sektor pertanian. “Kami senang dapat mentransfer ilmu yang kami punya,” ujarnya tanpa menyebutkan satupun soal dukanya. Tetapi lebih penting bagi laki-laki yang menjadi pendampingi di 3 Simantri (Simantri Batur Tengah dan Simantari Gunung Kunyit serta Simantri Abuan) ini adalah keinginan agar petani kini bisa kembali dengan pola pikir ke sistem organik, dalam konteks ini adalah bisa menggunakan pupuk organik. Dikatakan penggunaan pupuk organik sangat penting untuk memperbaiki struktur tanah. “Pupuk organik sangat penting bagi perbaikan struktur tanah menjadi lebih bagus, “ujarnya. Kebanggaannya untuk bisa mentrasfer ilmunya itu membuat dirinya bisa menikmati pekerjaan (tugasnya), meski dia mendampingi 3 Simantri, yakni di Abuan, Gunung Kunyit dan Desa Batur Selatan, Kintamani ini. Bayangkan demikian jauhnya jarak Simantri dari rumahnya, di Payangan, Gianyar, tetapi begitu dirinya dibutuhkan untuk hadir ke Simantri, dia segera bisa hadir, seperti saat dikontak Fajar Bali. Namun ketika ditanya soal rencana ke depan Simantri Abuan, dia belum bisa memberikan gambaran. Sebab hal itu dia kembalikan kepada keinginan bersama (keinginan kelompoknya. “Belum sih ada rencana lain, masih melihat keinginan kelompok”, ujarnya yang saat itu juga sempat menyinggung perlunya ada alat untuk memindahkan energi bio gas yang dihasilkan Simantri ke tabung yakni botolling. W-002

mengelola Simantri (ternak sapi) yang dibidani Pemprov Bali ini. Ketua Simantri 278, I Wayan Sukarpa kepada Fajar Bali belum lama ini ketika ditanya soal perkembangan Simantrinya, menuturkan kalau Simantri yang dikelolanya kini sudah memiliki populasi 70 ekor (21 ekor bantuan dari Pemprov dan 49 ekor anak). Dikatakan hampir tak ada sapi betina yang mengalami mandul, dari semua perkawinan, semuanya berhasil, sehingga populasi menjadi cepat naik. Dikatakan meski perkawinan yang menggunakan sistem inseminasi buatan (IB) namun tingkat kegagalan hampir tak ada. Resepnya adalah bahwa Sukarpa menyiasati dengan

mengupayakan perkawinan dilangsungkan pada tingkat puncak birahi. Pada satu sisi memang juga faktor lain harus berpengaruh seperti kualitas semen dan faktor ketelatenan petugas IB. “Kami terus memantau birahi sapi, kalau sudah dipuncak birahi baru kami kawinkan, “tegas Sukarpa. Ditanya soal keuntungan bagi yang memelihara, dia mengatakan satu ekor godel (anak sapi) yang sudah dipisah dari induknya dapat diambil. Bagi yang mendapat godel pejantan menyetor ke kelompok Rp 200 ribu, sedangkan yang dapat godel betina menyetor Rp 100 ribu. Pendapatan anggota kelompok tidak hanya dari situ, tetapi

juga dari hasil pengolahan kotoran padat menjadi kompos, kencing sapi menjadi bio urine. Sukarpa belum merinci pendapatan anggota kelompoknya dari semua pemasukan. Tetapi dari hasil pengolahan kompos saja satu anggota mendapat Rp70 ribu/hari, dengan syarat mengolah kotoran itu sejak pagi hingga sore. “Kami sih belum merinci berapa keuntungan total perorang/hari, tetapi kalau dari pembuatan kompos saja sudah mencapai Rp70 ribu/hari, “ujar Sukarpa didampingi pendamping Simantri Ngakan Made Agust Widyana, Sp. Apapun dikatakan, yang jelas Simantri patut dicontoh. Tahun 2013 Simantri ini meraih juara I Simantri se-

Bali. Tentu karena Simantri ini telah menunjukkan hasil nyata terutama dampaknya bagi kesejahteraan anggota, serta kemampuan aplikasinya. Semangat kelompoknya diakui sangat baik, hingga muncul keinginan kelompok untuk mengembangkan usaha ternak ayam pedaging. Jadi peternakan Simantri ini “beranak” dua kandang ayam pedaging. “Setelah dirasakan hasil nyatanya dari peternakan sistem koloni, ada ide dari mereka untuk membuat usaha ternak ayam pedaging, sekarang sudah punya dua kandang ayam pedaging, dimulai sejak 3 bulan lalu, sudah manen dua kali, “tambah Sukarpa. Usaha itu bermodal dari urunan anggota Rp.500 ribu/

FB/SUMERTA

I Wayan Sukarpa

bulan, plus kas kelompok yang didapat dari hasil pengelolaan ternak sapi Simantri. Peternakan ayam pedaging sekarang sudah memasuki pemeliharaan tahap ketiga dengan umur ayam 2 minggu. W-002

Tak Punya Rumah Jemur, Kotoran Sapi Terancam Mubazir Kotoran sapi padat (yang dihasilkan )untuk pupuk kompos mencapai 5 ton/bulan. Tetapi belakangan ini kotoran tersebut terancam mubazir. Karena Simantri ini tak memiliki rumah jemur, sehingga kotoran sapi sejak beberapa bulan belakangan dibiarkan kehujanan, tidak diolah, pasca terjadi over loadnya tempat penampungan yang ada sementara ini. Padahal di satu sisi Simantri ini sudah menjalin kerjasana dalam penjualan produski rabuk dengan Simantri di Desa Taro, Tegalalang, Gianyar. “Kami sekarang tidak bisa mengolah kotoran sapi padat, itu lihat kotoran kehujanan, soalnya

tak punya rumah jemur, “ujar Sukarpa diamini pendamping Simantri Ngakan Made Agust Widyana, Sp. Dikatakan volume kotoran padat yang dihasilkan mencapai 5 ton/bulan. Volume yang sangat besar. Bahkan pihaknya telah menjalin kerjasama dalam hal penjualan pupuk kompos. Tetapi apa boleh buat sejak overloadnya tempat penyimpanan kotoran padat. Dikatakan kotoran yang sudah dikeringkan mestinya disimpan di rumah jemur, tetapi karena tak ada tempat beberapa kotoran yang sudah kering malah kembali kehujanan, hingga sebagian tidak

bisa diolah menjadi pupuk jadi. “Itu yang sudah tinggal diolah malah kembali kehujanan”, katanya menunjukkan kotoran dimaksud. Karena itulah kotoran di kandang bertumpuk-tumpuk terpaksa dibiarkan bertumpuktumpuk sampai-sampai sapi di kandang menjadi belepotan kotoran. Diakui juga kalau curah hujan di daerahnya cukup tinggi, sehingga membutuhkan rumah jemur yang sekaligus berfungsi sebagai tempat jemur kotoran. Ketika ditanya apakah dirinya mohon bantuan rumah jemur kepada Pemprov Bali, dia menunjukkan gelagat malu-malu kuc-

ingnya. Diakui dari pengolahan kompos baru sebagian sudah bisa bisa mendongkrak pendapatan anggota kelompok, sehari bisa menghasilkan Rp. 70 ribu/orang/ hari, dengan syarat kerja penih dari pagi hingga sore. “Dari pengolahan kompos anggota setelah kami hitunghitung mendapat hasil Rp.70 ribu /hari, ini belum hasil yang lain-lain, baru dari kompos saja”, ujarnya, sembari mengatakan untuk pengolahan sebagian kotoran padat kini tetap bisa berjalan, menggunakan rumah jemur kecil yang dimiliki sejak awal. Padahal dengan kerjasama

penjualan kotoran dengan Simantri di Taro memberi harapan baru bakal semakin tingginya tingkat penjualan pupuk, hingga berefek pada tingkat pendapatan kelompok. Lalu soal bio urine, dia mengakui sudah cukup bisa menghasilkan dalam volume besar. Hanya di biogas yang belum optimal, sebab terkendala oleh alatalat, seperti pipa untuk mengalirkan energi biogas ke konsumen. Dari energi yang dihasilkan baru bisa digunakan untuk menghidupkan kompor gas di satu rumah tangga, yang rumahnya kebetulan dekat kandang Simantri ini. W-002

Anggota Simantri Juga Kembangkan Hortikultura Anggota Simantri 278, kini sepertinya berlomba mengembangkan jenis hortikultura, seperti cabai, kubis, tomat dan mentimun. Jenis hortikultura ini menjadi pilihan petani setempat, selain karena daya dukung alam juga karena pemasaran yang lagi membaik. Tetapi gairah petani untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman sangat dipacu oleh ketersediaan pupuk organik dari Simantri dimaksud. Menurut Sukarpa anggota Simantri kini terus mengembangkan jenis hortikultura, seperti tomat, kubis, cabai dan mentimun. Kegairahan petani mengembangkan berbagai tanaman tak lepas kare-

na kemudahan mereka mendapatkan pupuk organik. Dikatakan, petani bakal semakin bergairah bertanam ketika ketersediaan pupuk terpenuhi. Mereka mendapatkan pupuk gratis, karena pupuk tersebut merupakan hasil karyanya sendiri, mengolah dari kotoran mentah hingga menjadi pupuk jadi seperti bio urine dan kompos. Sukarpa menjelaskan pupuk kompos yang dihasilkan Simantri ini mencapai 5 ton/bulan. Kalau kepada pihak lain, Simantri menjual dengan harga Rp.750/ kg, sedangkan kepada anggota gratis. W-002

FB/SUMERTA

TANAMAN-Salah satu tanaman kubis milik anggota Simantri 278 yang terlihat cukup subur.

Layouter: Wiadnyana


GERBANGSADU

FAJA R BALI

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

5

BUMDesa ‘Suburkan’ Perkebunan Desa Sepang 57 RTM Masih Mengantri Dapatkan Modal Usaha

Potensi Desa Sepang memang cukup berbeda dibandingkan desa-desa lainnya. Mayoritas warga desa memiliki perkebunan cengkeh, manggis, dan kopi. Seluruh potensi perkebunan ini kian berdenyut sejak program Gerbangsadu Pemerintah Provinsi Bali masuk ke Sepang. Tidak hanya potensi perkebunan saja yang ‘digarap’, para peternak pun ikut merasakan ‘dana segar’ dari BUMDesa.

T

ingginya antusiasme Rumah Tangga Miskin (RTM) untuk merintis usaha mikro membuat Badan Usaha Milik Desa Sepang, Kecamatan Busung Biu, Kabupaten Buleleng kewalahan. Dana program Gerbangsadu sebesar Rp 750 juta yang digulirkan ke

ke RTM yang meminjam sebesar Rp 2 juta rupiah dengan bungan satu persen menurun. Padahal kebutuhan RTM dalam bermodal lebih dari dua juta,”kata Kepala BUMDesa, I Made Rincin Astawa. Tak hanya memberikan pinjaman terbatas, saat ini ada 57 RTM yang belum tercover bantuan modal

FB/AGUS

Saat Rumah Tangga Miskin (RTM) melakukan permohonan peminjaman dana di Bumdesa. BUMDesa pun rupanya belum mencukupi kebutuhan warga. Oleh karena itu, pihak desa berharap memperoleh ‘suntikan’ dana lagi. “Kami merasa kekurangan anggaran untuk modal simpan pinjam di BUMDesa karena sebanyak Rp 750 juta, dana itu rata-rata digulirkan

lantaran BUMDesa kekurangan dana. Potensi Desa Sepang Kelod memang cukup berbeda dibandingkan desa-desa lainnya. Mayoritas warga desa memiliki perkebunan cengkeh, manggis, dan kopi. Oleh karena itu, upaya pemasaran produk pasca panen dinilai sangatlah

FB/AGUS

penting. Di samping itu, ada juga warga yang memilih untuk beternak kambing. Distribusi bantuan pun selalu diprioritaskan bagi warga yang memang benar-benar membutuhkan bantuan permodalan untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut. Meski terbilang tanpa kendala, selama BUMDesa digu-

administrasi di desa. “Cara menyelesaikan masalah ini, kami telah melakukan pendekatan terhadap yang bersangkutan dan bahkan yang bersangkutan terancam tidak akan mendapatkan pelayanan di desa,”jelasnya lagi. Selain simpan pinjam, BUMDesa juga membuka usaha foto copy, pembuat pas

foto, pengelolaan air serta sebagai agen gas elpiji. “Banyak usaha kami, seperti foto copy, pembuat pas foto hingga agen resmi gas elpiji. Di mana keseluruhan itu kami berikan kepada masyarakat kami dengan harga yang paling murah seperti masalah air kami jual Rp 300 rupiah perkibiknya,” tutup Astawa. W-008

Rp 750 Juta Dana Gerbangsadu Digulirkan untuk Simpan Pinjam

FB/AGUS

FB/AGUS

tu, namun jumlah pinjaman yang masih berkisar pada angka Rp 2 juta dinilai masih sangat minim. Karena dalam peminjaman dengan jumlah yang dibutuhkan sangat jauh sehingga pihaknya mengharapkan kepada pemerintah, utamanya pemerintah Provinsi Bali agar bisa meningkatkan modal usaha untuk BUMDES Sepang. “Memang bantuannya sangat berarti, namun kalau

boleh kami minta bantuan dapat ditingkatkan,” harapnya. Akibat keterbatasan anggaran ini, RTM yang membutuhkan bantuan modal pun harus bersabar. Bahkan dalam meminjam modal usaha harus mengantri hingga dua sampai tiga minggu. “Masalah pinjaman itu sangat membantu kami bahkan usaha kecil kami bisa maju akibat pinjaman modal itu,” tegasnya. W–008

Ketut Tasmawan dan Putu Budiartana sebagai RTM yang meminjam modal usaha di BUMDesa.

Desa Sepang, Kecamatan Busung Biu, Kabupaten Buleleng mulai menggulirkan Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) tahun 2016. Dana Rp 1,020 miliar dari Pemprov Bali pun berhasil membangkitkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang didirikan sejak tahun 2013 lalu. Sebanyak 397 Rumah Tangga Miskin (RTM) telah didata dan segera akan tercover bantuan modal usaha. Ketua BUMDesa Sepang, I Made Rincin Astawa menyampaikan, kehadiran BUMDesa memberikan banyak manfaat kepada warganya. Utamanya, RTM yang benar-benar membutuhkan bantuan pinjaman modal untuk memulai usaha. Bant u a n d a n a d a r i Pe m p rov Bali yang disalurkan melalui Bantuan Keuangan Khusus Rp 1,020 miliar pada tahun 2016 ini sudah mulai digulirkan. Diantaranya dimanfaatkan untuk renovasi kantor BUMDesa sebesar Rp 200 juta. Sebanyak Rp 20 juta digunakan untuk biaya administrasi seperti pengurusan proposal Gerbangsadu

Optimis, Gerbangsadu Turunkan Angka Kemiskinan

FB/AGUS

kredit macet ada empat orang. Satu merantau dan tiga kurang kesadaran,”jelasnya. Belajar dari pengalaman tersebut, kini Astawa lebih berhati-hati. Kepada keempat warga tersebut telah diberikan peringatan. Apabila tak kunjung memenuhi kewajiban, maka akan diberikan sanksi berupa penundaan pelayanan

BUMDesa Sepang Modali 397 RTM

Usaha Mikro Pedesaan Terus Berbenah Ketut Tasmawan merupakan salah satu RTM di Desa Sepang Kelod yang memperoleh bantuan modal dari BUMDesa. Sebagai pedagang buah-buahan, sudah pasti Tasmawan merasa sangat terbantu dengan bantuan dana tersebut. “Kalau pinjaman modal dari BUMDesa bagi saya sangat membantu. Di samping bunganya kecil, peminjaman di BUMDesa tidak dituntut jaminan,”katanya. Ditanya berapa lama usaha yang digeluti? Tasmawan mengaku dirinya menggeluti usaha sebagai jual beli buah itu sudah sejak 15 tahun silam. Hanya saja dirinya baru bisa mengembangkan usaha kecilnya sejak ada bantuan pinjaman modal usaha dari BUMDesa. “Usaha kami ini sudah sejak 15 tahun namun baru kali ini kami bisa meningkatkan usaha kami lantaran adanya bantuan peminjaman modal usaha dari pihak BUMDES,”ungkapnya. Meski sangat memban-

lirkan, diakuinya memang ada sejumlah kredit macet. Sesuai data terakhir, hingga kini ada 4 kredit bermasalah. Dari keempat orang tersebut, satu diantaranya sudah merantau ke luar desa dan yang lainnya merupakan masyarakat yang kurang kesadarannya untuk melunasi kredit yang dipinjam di BUMDesa. “Kalau

Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Bali. Perbekel Sepang, I Putu Agung Mahardika mengungkapkan program ini sangat bermanfaat bagi warganya. Apalagi sasaran utamanya adalah membangkitkan perekonomian di desa hingga mampu menurunkan angka kemiskinan. “Semua program Pemerintah Provinsi Bali sangat membantu masyarakat utamanya yang berada di bawah garis kemiskinan,” ujarnya. Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai unit usaha yang berada di bawah naungan Desa Sepang Kelod pun dilihat banyak memberikan

kontribusi kepada warganya. Dengan tambahan modal Gerbangsadu Rp 750 juta, kini semakin banyak RTM yang terbantu. Mahardika memang belum dapat menunjukkan perubahan signifikan berkat program tersebut, namun dirinya optimis berlahan-lahan perekonomian di desanya akan bangkit. Seiring dengan itu, KK miskin yang selama ini kesulitan memperoleh ekses modal pun bisa mengembangkan usaha. Pada akhirnya sudah pasti, angka kemiskinan akan dapat diturunkan. “Harapan kami ke depan semua program Pemerintah Provinsi Bali yang sangat berpihak kepada masyarakat pedesaan dapat dipertahankan,” harapnya W-008

serta dana sebesar Rp 50 juta diperuntukan untuk membeli fasilitas BUMDesa seperti mesin foto copy. Selanjutnya sisa anggaran sebesar Rp 750 dipergunakan untuk modal simpan pinjam yang diperuntukan pada RTM. “Bumdes ini kali pertama mendapatkan bantuan sebesar Rp 1 milyar 20 juta yang mana kami telah bagi untuk kepentingan BUMDesa yang hingga kini kami kelola,”katanya Untuk saat ini, Astawa bersama jajaran sedang melakukan pendataan. Utamanya terhadap masyarakat yang berhak menerima pinjaman modal. “Semua yang mendapatkan bantuan pinjaman modal yakni rumah tangga miskin dengan jumlah 397 RTM yang ada datanya telah dimiliki oleh desa,”jelasnya lagi. Sejak didirikannya BUMDesa pada tahun 2013 lalu hingga kini dikatakan sudah memberikan banyak sumbangan bagi Pendapatan Asli Desa (PAD). Pada tahun 2014 lalu, BUMDES memberikan kontribusi sebesar Rp 10 juta rupiah kemudian untuk ditahun 2015 pihaknya bisa memberikan

FB/AGUS

Kepala Bumdes Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu I Made Rincin Astawa. kontribusi ke desa sebasar Rp 12,5 juta. “Sejak ada BUMDES ini kami bisa menambah peng-

Usaha pas foto yang dilakukan BUMDesa.

hasilan yang masuk ke desa sejak tahun 2014 hingga tahun 2015. W–008

FB/AGUS

Layouter: Dejerie


BEDAH RUMAH

6

FAJA R BALI

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

Gubernur Tekankan Bedah Rumah, Bedah Rendahnya Penyamabrayaan

K

emiskinan sejatinya bukan sepenuhnya bersumber pada faktor ekonomi. Gambaran di Kelurahan Karangasem, serta puluhan obyek lainnya, bahkan mungkin masih sangat banyak kondisi serupa dalam bentuk berbeda di berbagai daerah lainnya, membuktikan “mental miskin” krama Bali masih tinggi.

KRAMA Bali dikenal sebagai komunitas yang sangat menghormati nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan leluhur. Penghormatan melalui implementasi yang sangat kuat itu pula, yang menyebabkan Bali ini unik dan tersohor ke seluruh penjuru dunia. Namun sejalan dengan era globalisasi, nilai-nilai modern seperti sikap hidup pragmatis, individual, berorientasi pada ekonomi, serta rendahnya kohesi sosial, mulai menghinggapi kehidupan krama Bali, bahkan semakin kronis. Nilai-nilai adiluhung filosofi hidup menyama braya, paras paros sarpanaya, sagilik saguluk salunglung sabayantaka, patut dipertanyakan implementasinya saat ini. Dalam kunjungan kerja Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, ke Kabupaten Karangasem beberapa waktu lalu, orang nomor satu di Bali ini, selalu meninjau langsung realisasi program-program pengentasan kemiskinan bagi rakyatnya. Kegiatan rutin ini untuk memastikan realisasi program tersebut di lapangan, dan sudah mencapai sasaran yang diharapkan. Di lingkungan Pangi, Kelurahan Karangasem, Komang Naria merupakan salah satu keluarga miskin yang mendapatkan bantuan bedah rumah dari Pemerintah Provinsi Bali tahun 2015. Rumah telah selesai dibangun, dan ditinjau Gubernur Pastika. Betapa kagetnya sang Gubernur menyaksikan bedah rumah pemerintah dibangun satu halaman dengan sebuah rumah cukup mewah, yang dihiasi tetempelan batu sarwa genep, lengkap dengan ukiran style Bali-nya. Artinya, dalam area pekarangan keluarga tersebut terdapat satu keluarga yang mampu, dan satu lagi keluarga sangat miskin. Kalau tidak ada bantuan rumah dari pemerintah, mungkin Komang Naria tetap akan tinggal di gubuk

reyotnya, bersebelahan dengan saudaranya yang tinggal di rumah sangat nyaman. Kondisi kehidupan dua keluarga dalam satu natah tersebut (pasti bersaudara), menggambarkan suasana yang jauh dari filosofi hakiki hidup bersaudara. Potret keluarga di kelurahan Karangasem ini adalah gambaran satu ironi dari deskripsi indah tentang filosofi hidup krama Bali yang

“Mental miskin” tidak hanya dialami mereka yang masih sangat miskin secara ekonomi, tetapi ternyata juga oleh krama Bali yang sudah mapan hidupnya. Keengganan untuk berbagi, termasuk dengan saudara terdekat, masih ada, dan bahkan banyak. Salah satu kelemahan manusia dalam hubungan sosial adalah masih memelihara sifat iri dan dengki. Sebagian dari kita masih SMS atau “senang melihat orang susah”, atau “susah melihat orang senang”. Sementara secara individual, krama Bali cenderung masih memelihara sifat-sifat atau “mental miskin” itu, antara lain “malas-malasan, suka mengemis atau meminta-minta”, tidak mau bekerja keras, dan suka berjudi. “Mental miskin” ditunjukkan juga oleh mereka yang walaupun secara finansial sudah cukup mapan, tetapi tetap saja merasa iri

FB/DOK FB/DOK

SERAHKAN-Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyerahkan secara resmi bantuan bedah rumah dari pembaca Fajar Bali (Foto Kanan) kepada Dadong Siang, didampingi Pemimpin Umum FAJAR BALI, IGMA Wisnu Mataram. Jajaran Fajar Bali juga menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga Dadong Siang (Foto kiri)

adiluhung, filosofi menyama braya, vasudeva kutumbakam. Jika kita mau berkeliling Bali, atau paling tidak turut mengamati lingkungan sekitar kita, masih sangat banyak kondisi serupa yang ada. “Mental Miskin” Masih Kuat Faktor dasar penyebab kemiskinan ternyata bukan sepenuhnya masalah ekonomi. Gambaran di Kelurahan Karangasem, serta puluhan obyek lainnya yang pernah dikunjungi, bahkan mungkin masih sangat banyak kondisi serupa dalam bentuk berbeda di berbagai daerah lainnya, membuktikan “mental miskin” krama Bali masih tinggi.

dan dengki, dan terus “mengemis”, serta tidak peduli bahkan dengan semeton-nya sendiri. “Mental miskin” adalah hambatan terbesar dalam upaya pengentasan kemiskinan. Program bedah rumah salah satunya menguak tabir bahwa penerapan filosofi menyama braya krama Bali di banyak tempat, masih sangat rendah. Program bedah rumah, termasuk program yang lain, tidak hanya mengatasi dampak dari rendahnya penyama-brayan krama tersebut, tetapi juga telah membuka mata kita akan semua kondisi memprihatinkan, yang mungkin saja tidak kita bayangkan selama ini.

Pola Intervensi Pemerintah Program penanganan kemiskinan adalah bentuk intervensi pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemiskinan. Namun demikian, kehadiran pemerintah haruslah menggunakan pola dan pendekatan yang tepat. Pemerintah tidak hanya bertugas mengatasi masalah kemiskinan di “permukaan”, tetapi harus sampai pada faktor-faktor fundamental, yaitu faktor budaya. Pendekatan selain ekonomi menjadi sangat penting diterapkan, seperti pendekatan sosiologis dan pendekatan budaya. Program Bali Mandara memang sudah diterapkan menggunakan

berbagai pendekatan. Banyak kendala di lapangan yang masih belum terpecahkan, di mana program belum terintegrasi efektif. Perlu waktu memang, namun pemerintah tidak boleh menyerah. Gubernur Pastika juga menerapkan pendekatan sosial-religius. Misalnya, melalui sambutannya dalam setiap kegiatan pertemuan atau acara besar paiketan pasemetonan di Bali, Gubernur selalu memotivasi komunitas religius ini untuk memantapkan pemahaman nilai-nilai religius untuk melakukan aktivitas ekonomi dalam menolong sesama. Gubernur selalu mendorong

Pembaca Fajar Bali Bantu Bedah Rumah I Made Kawit Kehidupan Serba Kurang, Tinggal di Gubuk Tua Walau pemerintah khususnya jajaran pemerintah Kabupaten Buleleng dan demikian juga Pemerintah Prov insi Bali telah gencar memerangi kemiskinan, namun potret kemiskinan masih saja mewarnai kehidupan masyarakat di Buleleng. Hal itu dikarenakan masih ada sebagian warga yang kurang beruntung dan luput dari perhatian. Berdasarkan penelusuran Tim Fajar Bali beberapa waktu lalu, menemukan salah satu keluarga miskin yang ada di salah satu dusun di Buleleng Barat. Berjarak sekitar 2 Km dari pusat desa, tim Fajar Bali tiba di lokasi di depan SDN 3 Ringdikit, Dusun Kuwum, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng. Tampak sebuah gubuk tua yang dari segi pengamatan orang yang pertama kali melintas dan melihatnya mungkin mengira bangunan tersebut hanyalah sebagai kandang hewan peliharaan warga setempat. Ternyata gubuk tersebut ditempati lima anggota keluarga. Mereka adalah keluarga miskin Made Kawit (46) bersama sang istri Made Darmini serta tiga orang anak yakni Kadek Marliani (19), Komang Budiarta (17) serta si bungsu Ni Ketut Yoni (13) yang kini baru menginjak kelas satu SMP. Di tengah pesatnya kemajuan pembangunan dan hingar bingar pariwisata Bali serta gemericiknya dollar, justeru kehidupan keseharian keluarga Made Kawit berbanding terbalik dan sangat memprihatinkan serta serba kekurangan. Menempati gubuk tua ukuran 4 x 3 tampak beberapa genting rumahnya sudah berjatuhan karena kayu-kayu penyangganya telah rapuh dimakan usia. Sementara

FB/DOK

Made Kawit (Kiri) didampingi Kepala Dusun Kuwum, Desa Ringdikit, I Putu Arya Nyeneng (kanan).

itu gedeg dinding rumahnya dibeberapa bagianya sudah bolongbolong termakan rayap dan rapuh dimakan usia. Lebih miris lagi, setiap malam Kawit harus rela tidur di lantai tanah yang hanya beralaskan tikar lusuh dan kumal, sementara istri dan tiga anak-anaknya masih bisa tidur melintang berhimpitan di atas sebuah divan tua satu-satunya milik keluarga tersebut. Di gubuk itulah mereka melakukan kegiatan sehari-harinya, sementara untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK) mereka memamfaatkan saluran telabah yang melintas di seberang jalan. Poteret buram keluarga ini masih ditambah dengan tak adanya penerangan listrik. Hal ini membuat Kawit kian gelisah. Setiap saat si bungsu yang baru duduk di SMP sering mengeluh lantaran tidak ada lampu penerang untuk belajar. Selama ini mereka hanya mengandalkan penerangan lampu teplok. Sulit dibayangkan bagaimana keluarga kawit bisa menjalani hidupnya bertahuntahun dengan konsisi seperti itu. Kawit sudah 17 tahun lebih menempati gubuk tersebut dan tanah miliknya yang ditempati sekarang ini seluas kurang lebih 1,5 are tersebut adalah atas welas asih pemberian mertuanya. Kawit mengaku tidak punya keterampilan serta tidak tamat SD.

“Jangankan bisa mengumpulkan uang untuk membangun rumah, untuk makan besok pun kami tidak punya,“ ungkap Kawit lirih, sembari mengaku berbagai pekerjaan pernah dilakoni hanya untuk bisa menghidupi istri dan anakanaknya. Sebagai kuli bangunan, penghasilan Kawit tidak menentu, terkadang dapat dan terkadang beberapa hari tidak bekerja. Bila ada waktu senggang dia tidak malu-malu minjam sepeda motor butut tetangganya untuk dipakai ngojek, walaupun uang hasilnya dari ngojeknya harus berbagi dengan emilik motor. Kencangnya putaran roda motor ojeknya sekencang itulah Kawit memutar otak hanya untuk bisa mendapatkan uang demi kebutuhan hidup keluarganya. Demikian juga penghasilan sang istri yang hanya sebagai tukang munuh padi musiman dan tidak menentu juga. “Untuk keperluan makan seharihari saja kami kekurangan, belum lagi untuk biaya sekolah anak dan kegiatan upacara lainnya sehingga kami terkadang terpaksa harus ngutang ke sana-sini,“ keluhnya. Namun kebutuhan hidup sekarang ini bukan hanya sekedar untuk bisa makan. Beban sosial, hidup di desa juga cukup tinggi. Suka duka, upacara keagamaan, adat serta biaya pendidikan anakanaknya adalah hal yang senantiasa membebani kehidupan mereka.

FB/DOK

Istri Kawit, Made Darmini beserta si bungsu Ketut Yoni, sedang meratapi nasib di gubuk tuanya.

Seperti halnya masyarakat kebanyakan, Kawit pun tidak ingin nasib anak-anaknya nanti sama dengan yang dia alami. Mereka harus memikirkan masa depan anak-anaknya terutama masalah pendidikan. Kita tahu, walau pemerintah telah mencanangkan program beasiswa miskin, namun terkadang karena jauhnya lokasi sekolah di Kota Kecamatan akibatnya ongkos transportasi setiap hari menjadi beban sangat besar, menjadi kendala dan luput menjadi perhatian. Mungkin inilah realita dan salah satu faktor penyebab tingginya angka putus sekolah di pedesaan. Kepala Dusun Kuwum, Desa Rengdikit Putu Arya Nyeneng pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa di dusun tersebut ada tiga warga yang sangat miskin.”Di dusun kami ada tiga warga yang benar-benar miskin dan sangat layak mendapat bantuan termasuk bedah rumah,” terangnya. Nyeneng juga menyampaikan bahwa satu diantaranya sudah mendapatkan bantuan dari dinas sosial pemerintah kabupaten Buleleng pada tahun 2011 lalu. Sedangkan keluarga Made Kawit ini terlewatkan. “Kami berharap kepada Pemerintah terutama Bapak Gubernur Bali lewat program bedah rumahnya terketuk hatinya untuk membantu warga

kami disini terutama keluarga I Made Kawit ini,” harap Nyeneng. Setelah Tim Fajar Bali menelusurinya, ternyata keluarga miskin I Made Kawit tercecer dan tidak tercantum dalam 10 daftar RTS yang berhak untuk mendapatkan bedah rumah. Melihat kenyataan itu dan beban hidup yang ditanggung keluarga miskin tersebut, Pemimpin Umum Fajar Bali I GMA Wisnu Mataram sangat terenyuh dan terketuk hatinya serta menyatakan bahwa Fajar Bali akan memberi bantuan bedah rumah kepada keluarga I Made Kawit. “Kami sangat prihatin dengan apa yang dialami oleh keluarga tersebut, terlebih lagi kepada anaknya yang masih sekolah, “ ungkapnya. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah sosial, Wisnu Mataram mengaku akan mencoba membantu meringankan beban hidup mereka berupa bantuan bedah rumah. Terkait sumber pebiayaan, Pemimpin Umum Fajar Bali tersebut mengungkapkan bahwa akan diambilkan dari “Dompet Dana Punia” yang dihimpun dari para pembaca setia Fajar Bali. “Harapan kami dengan adanya bantuan bedah rumah nantinya bisa menjadikan kualitas hidup mereka akan lebih baik dan yang terpenting anak-anak mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” harap Wisnu Mataram. *

krama paiketan pasemetonan, mulai menanamkan kepedulian sosial, mulai dari lingkungan pasemetonan sendiri, setelah itu barulah meliputi lingkungan masyarakat yang lebih luas. Sudah ada beberapa tokoh yang termotivasi turut memberikan bantuan secara pribadi kepada sesama, atau semeton-nya yang masih miskin. Demikian pula, komunitas tersebut disarankan agar memiliki program riil membantu semetonnya yang miskin, baik dalam pelaksanaan kegiatan yadnya, maupun dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan kehidupan keseharian. Pola ini patut dilanjutkan penera-

pannya, terutama menghapus “mental miskin” yang masih menjadi akar kemiskinan krama Bali. “Mari kita entaskan kemiskinan krama Bali sejalan dengan upaya memperkuat implementasi filosofi hidup menyama braya, paras paros sarpanaya, sagilik saguluk salunglung sabayantaka,” papar Gubernur Pastika. Gubernur Pastika berulangkali dalam berbagai kesempatan mengajak krama Bali, agar “membuka mata untuk melihat, membuka telinga untuk mendengar, membuka pikiran untuk berinovasi dan berkreasi, serta membuka hati untuk bersimpati dan berempati”. *

Gubernur Serahkan Bantuan Bedah Rumah untuk Dadong Siang Setelah selesai di bangun, sebuah rumah mungil dan layak huni untuk warga kurang mampu, Ni Made Siang (80) banjar Batu Madeg, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem akhirnya secara resmi diserahkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika kepada Ni Made Siang. Gubernur pun tampak puas hasil pengerjaan rumah Ni Made Siang yang dikerjakan oleh tukang setempat. Sebelum menyerahkan secara resmi, Gubernur Bali bersama Nyonya Ayu Pastika yang didampingi pimpinan Umum Fajar Bali, IGMA Wisnu Mataram terlebih dahulu mengecek satu persatu ruangan. Bahkan, Gubernur Bali sempat meninjau kembali rumah dulu dijadikan tempat tinggal oleh Ni Made Siang. Seusai mengecek keadaan rumah yang sudah selesai di bangun itu, Mangku Pastika mengaku puas melihat hasil pengerjaan rumah tersebut. “Bagus hasilnya,ini sudah layak untuk ditempati,” ujar Made Mangku Pastika sambil tersenyum. Gubernur Bali Made Mangku Pastika berterimakasih kepada pembaca Fajar Bali karena sudah turut serta dalam upaya mengentaskan rumah tak layak huni di Bali. Gubernur pun mengajak masyarakat Bali yang sudah mampu bersama-sama membantu masyarakat kurang mampu. “Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada para pembaca Fajar Bali karena turut serta dalam upaya pemerintah mengentaskan rumah tak layak huni di Bali,” ujar Gubernur Pastika. Sementara Ni Made Siang tampak terharu ketika menerima bantuan rumah yang merupakan bantuan dari pembaca Fajar Bali. Dengan dipapah seorang petugas kepolisian, tak hentihentinya dadong yang telah ditinggal suami tercintanya ini mengucapkan banyak terimakasih. Apalagi setelah mendapatkan bantuan bibit babi yang diberikan oleh ketua BK3S Bali, Nyonya Ayu Pastika, pihaknya sangat bersyukur atas bantuan rumah ini. “Suksma pak nggih, suksma pak,” ujar Dadong Siang. *

FB/DOK

Gubernur Bali saat mengunjungi rumah Dadong Siang.

Layouter: Wiadnyana


DHARMA KUSUMA 2016

FAJA R BALI

7

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

Penghargaan untuk Sang Pengabdi Seni Enam Seniman Terbaik Dianugrahi Dharma Kusuma

P

esona Bali sebagai destinasi wisata sudah tak dapat dipungkiri lagi. Setiap tahun, jutaan wisatawan lokal dan mancanegara terpikat oleh keramahan alam serta kearifan seniman dewata. Detak jantung Provinsi yang kini berusia 58 tahun inipun, bersumber dari kekayaan alam, seni dan budayanya. Oleh karena itu, tak salah bila peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Bali ke-58 juga diwarnai dengan pemberian penghargaan Dharma Kusuma kepada enam seniman yang telah berjasa dibidangnya.

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali telah melaksanakan proses seleksi yang ketat. Seniman-seniman pilihan ini merupakan usulan dari kabupaten/kota se-Bali. Dari 10 kandidat, pada tanggal 27 Juli 2016, Dinas Kebudayaan pun menetapkan enam penerima penghargaan Dharma Kusuma. Kepada enam seniman ini diberikan penghargaan berupa medali emas Dharma Kusuma seberat 20 gram, uang Rp 9 juta, serta sebuah piagam.

Keenam seniman ini meliputi, I Nyoman Suasra (seniman tari dari Kota Denpasar), Ida Bagus Gede Mambal (seniman pedalangan dari Kabupaten Badung), I Wayan Karda (seniman sastra dari Kabupaten Jembrana), I Made Pada (seniman kriya dari Kabupaten Gianyar), I Nyoman Arcana (seniman tari dari Kabupaten Buleleng), serta I Nyoman Putra Suarjana (seniman sastra dari Kabupaten Karangasem).

NYOMAN SUARSA FB/ist

Nyoman Suarsa atau yang akrab disapa Yang Pung sudah tak asing lagi di kalangan seniman dan masyarakat pulau dewata. Darah seni sosok pria kelahiran Denpasar, 7 Maret 1957 ini begitu kental. Talenta yang dimiliki sejak kecil itu menjadikan Yang Pung begitu cepat menyerap berbagai bentuk kesenian yang ada. Pada usia 21 tahun keter-

tarikan terhadap dunia seni tari semakin besar. Nyoman Suarsa mulai mengasah seluruh kemampuannya sehingga pada zaman kejayaannya dikenal sebagai seorang penari kebyar duduk yang hebat. Ia memiliki kemampuan luar biasa dalam memerankan berbagai karakter tokoh dalam pertunjukkan sendratari yang dipercayakan kepada dirinya. Selain sebagai penari, ayah dua putra masing-masing I Putu Pesta Kharisma dan I Made Banda Prawira itu juga merupakan seorang guru (pendidik) yang keras dan disiplin. Pengabdian yang cukup lama sebagai seorang guru itu dijalaninya di Sekolah Menengah Kerawitan Indonesia (SMKI) dan berkat tempaan tangan dinginnya ini, banyak anak didiknya berhasil menjadi seniman handal. Banyak karya yang sudah diciptakan oleh suami Ni Ketut Srinadhi ini. Di antaranya tari Gopala, tari Sekar Ibing, tari Banda Yowana, tari Tedung Sari, tari Prawireng Putri, tari Sanggraha yang rata-rata masih berkembang sangat baik di masyarakat. Selain itu tahun 2001, ia juga menciptakan sebuah karya senam gong yang dipelajari oleh anak-anak sekolah se-Kota Denpasar. karya terakhir yang diciptakan adalah sebuah tari yakni Legong Tri Sakti yang diinspirasi oleh Nyonya Bintang Puspayoga, istri Wali Kota Denpasar waktu itu. W-019 FB/ist

IDA BAGUS GEDE MAMBAL Ida Bagus Gede Mambal (54), pria kelahiran Geria Suksuk Banjar Lambing, Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, 15 Oktober 1962 itu sejak kecil sudah menyenangi seni pedalangan. Hidup dalam alam pedesaan yang masyarakat sekitarnya menggeluti aktivitas seni itu menjadikan dirinya akrab dengan berbagai jenis kesenian, khususnya wayang kulit dan sejak usia 22 tahun sudah tampil di hadapan masyarakat. Suami dari Ni Made Rai Laksmi yang akrab disapa Gus Gede juga dengan senang hati membina anak-anak atau siapa s a j a ya n g berminat untuk memFB/ist

pelajari memainkan gender wayang maupun dalang wayang kulit. Kegiatan itu sudah dilakoninya selama 32 tahun hingga sekarang. Sehingga kesenian wayang kulit yang sarat dengan nasihat maupun nilai-nilai sastra agama cukup memasyarakat. Seniman serba bisa ini juga pernah pentas di Taman Mini Jakarta untuk menyosialisasikan Pendidikan Pedomanan dan Pengamalan Pancasila (P4) pada tahun 1990. Menjadi tutor nasional lewat seni pedalangan tentang Pancasila oleh BP7 Provinsi Bali tahun 1991. Ia juga pernah memperkuat tim kesenian Kabupaten Badung untuk mengadakan lawatan ke Cheju, Korea Selatan 25 September 1991 serta memberikan pelatihan pedalangan di College Holy Cross Amerika Serikat 21 Nopember 2003. Ida Bagus Gede Mambal juga menekuni dramatari topeng, arja dan kerawitan sehingga seni budaya Bali itu terus lestari dan berkembang dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sosok pria yang sangat enerjik di usia senjanya itu juga mendalami seni teater dan dipercaya sebagai pembina Seni Drama Gong Kabupaten Badung hingga sekarang. W-019

Pria yang cukup sederhana dan terkesan pendiam, namun pembawaan itu akan berubah total saat tampil di atas pangung membawakan tarian maupun menabuh mengiringi olah gerak tari yang lincah di atas pentas. I Nyoman Arcana (67), pria kelahiran Tejakula, Kabupaten Buleleng tahun 1949 dikenal sebagai seniman serba bisa yakni penari, pembina, pencipta dan juri tari yang kemampuannya tidak diragukan lagi. Dosen di PGSD Undiksha y a n g mengajar seni tari, seni rupa, musik dan kerajinan itu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pelestarian seni budaya Bali sekaligus

mencetak kader-kader menerus seni budaya Bali tersebut. Pada tanggal 27 September 1982 dua karya Nyoman Arcana dipentaskan di Semarang dalam memeriahkan Festival Tari tingkat nasional yang digelar Proyek Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mewakili Bali. Kedua tarian itu yakni Tari Glatik dan Tari Suba Brata, disamping tampil mementaskan tari topeng Pangelembar. Demikian pula 24 Oktober 2003 sebagai tim penggarap Pragmen tari Panji Sakti yang dipentaskan di Taman Mini Indonesia Indah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata sebagai utusan Bali. Sosok I Nyoman Arcana juga pernah sebagai peserta Parade Tari Daerah tingkat Nasional di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) 22 Oktober 2004, menyusul 16 Oktober 1985 sebagai peserta Festival Tingkat Nasional Tari Daerah Kreasi Baru. Sedangkan untuk kegiatan internasional tercatat pernah ikut ambil bagian dalam pertukaran kebudayaan antarbangsa ke Malaysia tahun 1973, menyusul tahun 1975 bergabung dengan rombongan ASTI atau Institut Seni Indonesia (ISI) mengadakan pementasan ke Singapura. Demikian pula tahun 1993 bergabung dengan tim kesenian Bali ikut lawatan ke Okayama Internasional Festival di Jepang sebagai penari dan pencipta Tari Glatik dan pragmen tari Jaya Prana-Layon Sari. W-019

I NYOMAN ARCANA

FB/ist

I MADE PADA I Made Pada (43), pria kelahiran Banjar Taro Kelod, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar, 3 Juli 1973 adalah seorang seniman ukir secara otodidak yang telah menggeluti usaha itu sejak usia sepuluh tahun. Sosok pria sederhana itu hidup dalam lingkungan keluarga seni, karena semua orangorang sekitarnya bergelut dalam usaha seni. Made Pade muda menggeluti usaha mengukir dengan menggunakan kayu sebagai bahan bakunya. Selain mengukir kayu, ia juga belajar mengukir perak pada Ketut Darsana yang lokasinya masih dalam lingkungan desa setempat. Tidak lama kemudian sosok Made Pade mampu mengukir emas dan perak. Ia juga pernah mengukir barong untuk disakralkan di Pura Puseh Desa Taro Kelod, Kecamatan Tegallalang. Sukses mengukir barong untuk disakralkan ayah seorang putra itu, kembali mendapat pesanan untuk merampungkan hiasan barong di sejumlah pura di Tegallalang dan sekitarnya. Ukiran barong beserta dengan pernak-perniknya dari emas dan perak yang berhasil dirampungkannya diantaranya, barong suci di Pura Puseh Taro, Pura Dalem Kangin Tegallalang, Pura Puseh Tagtag, Tegallalang, Pura Dalem Yeh Tengah, Pura Dalem Ubud, Pura Dalem Kedewatan dan Pura Angan Tiga. Selain itu juga merampungkan barong suci yang disakrakkan di Sangeh, Kabupaten Badung, Pura Sidakarya dan Pura Pagan Kota Denpasar. Seniman ini juga mengerjakan hiasan-hiasan pada danganan dan warangka keris terutama keris-keris yang disakralkan di Pura. Dari sejumlah keris yang dirampungkan salah satu diantaranya keris “Pejenengan� di Pura Melanting, Pulaki, Kabupaten Buleleng. Ayah dari I Wayan Gede Wiguna itu juga secara aktif membuat aksesoris yang sering diikutserakan dalam pameran tingkat lokal Bali, nasional dan internasional.W-019

FB/ist

I WAYAN KARDA Sosok I Wayan Karda (73), pria kelahiran Lingkungan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, 9 September 1943 itu mempunyai andil dalam mengembangkan dan melestarikan seni budaya Bali. Khususnya menulis karya sastra geguritan, babad pasek dan panca tirta. Meskipun hanya seorang petani yang mengenyam pendidikan sekolah rakyat (setingkat sekolah dasar), suami dari Ni Wayan Kerti itu memiliki bakat yang cukup menonjol dalam bidang seni. Selain ahli dalam seni sastra, ayah dari lima putra-putri itu juga menggeluti seni tabuh dan tari joged bumbung khas negara. Selama 34 tahun sejak 1982 ayah Ni Putu Budiani, Ni Kadek Sutriani dan Komang Sucita menekuni seni geguritan sekaligus menciptakan untaian kata-kata yang indah untuk mecepat geguritan Babad Pasek. Meskipun hanya mengenyam pendidikan formal setingkat sekolah dasar itu, ayah dari Ni Ketut Ariani dan Ni Ketut Sariani berhasil merampungkan sejumlah buku karya sastra daerah Bali. Antara lain geguritan Babad Pasek (1992), Geguritan Panca Tirta (1994), Geguritan Usak Brangbang (1995), Geguritan Suluh

RAge (1996), Geguritan Cupak Gerantang (1997), Geguritan Prande Sakti Wau Rauh (1988), Babad Bujangga (1999), Segara Rupek (2001) dan Babad Dalem Watu Renggong (2003). Sosok pria yang cukup disegani masyarakat lingkungannya itu juga menulis buku Geguritan Dharma Stiti. Kakek dari sejumlah cucu dari anak-anaknya yang sudah membentuk rumah tangga itu juga membina sekaa santi Sukawati Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar dan Pupuan Kabupaten Tabanan. W-019

di FB/ist

I NYOMAN PUTRA SUARJANA Seniman sastra yang penuh daya kreativitas itu memiliki suara emas dalam mengumandangkan ayat-ayat suci agama Hindu, berupa kekawin, kekidung dan jenis metembang lagu daerah Bali lainnya. I Nyoman Putra Suarjana (54), lahir di Karangasem, 28 Oktober 1962. Pria yang akrab disapa Man Putra itu memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap pelestarian warisan seni budaya bangsa yang merupakan puncak-puncak dari seni budaya daerah. Kesenangannya sejak kecil itu dijadikan tuntunan, yang mampu memberikan ketenangan batin, sekaligus melengkapi kegiatan ritual yang digelar masyarakat dalam lingkungan desa adat (Pekraman) maupun di Pura. Suami dari Dra Ni Made Nuriati itu memiliki segudang prestasi mulai dari nyastra yakni menulis awig-awig di atas daun lontar untuk sekitar 50 desa adat di Kabupaten Karangasem, bahkan kini dipercaya sebagai Ketua Widya Sabha Provinsi Bali merangkap Sekretaris Yayasan Sabha Budaya Provinsi Bali. Alumnus Fakultas Sastra Universitas Udayana tahun 1986 itu mencatat sejumlah prestasi di tingkat lokal Bali, nasional bahkan internasional. Dalam kegiatan internasional tahun 1996 bersama Dr I Nyoman Catra, MA menggarap untuk pementasan cak dan fragmentari Calon Arang dalam rangka Sidang APEC

di Vancouver, Kanada dan dilanjutkan dengan pentas di sejumlah kota besar di Amerika Serikat seperti di New York, Washington, Boston, Manheaten untuk kegiatan promosi pariwisata. Selain itu tahun 1998 juga menggarap bersama Dr I Nyoman Catra, MA untuk pementasan cak kolaborasi Calon Arang untuk mengisi dan memeriahkan stan pameran kerajinan Perwakilan Indonesia di marsille Prancis, dilanjutkan dengan pentas promosi pariwisata ke Belgia, Maroko dan Belanda. W-019

FB/ist

Layouter: Manik


BALI MANDARA

8

JADWAL

BALI MANDARA MAHALANGO Hari, Tanggal : Minggu, 14 Agustus 2016 Waktu : Pukul 17.00 Wita Tempat : Stage Purwa (Timur) Monumen Perjuangan Rakyat Bali Agenda : Joged Bumbung Inovatif oleh Sanggar Seni Cipta Dharma Br. Sigaran, Desa Jegu Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan

Waktu : Pukul 18.30 Wita Tempat : Stage Purwa (Timur) Monumen Perjuangan Rakyat Bali Agenda : Seni Kolaborasi, Komunitas Seni SMKN 5 Denpasar Waktu : Pukul 20.00 Wita Tempat : Panggung Terbuka Ardha Candra Agenda : Wayang Cenk Blonk Blayu Tabanan, Dalang I Wayan Nardayana, S.Sn. M.Fil

Hari, Tanggal : Senin, 15 Agustus 2016 Waktu : Pukul 17.00 Wita Tempat : Stage Purwa (Timur) Monumen Perjuangan Rakyat Bali Agenda : Joged Bumbung oleh Sanggar Seni Giri Madu Desa Selat Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Waktu Tempat

Agenda

: Pukul 18.30 Wita : Stage Purwa (Timur) Monumen Perjuangan Rakyat Bali : Seni Kolaborasi, Komunitas Seni SMKN 3 Sukawati Gianyar

Waktu : Pukul 20.00 Wita Tempat : Kalangan Madya Mandala di Depan Gedung Ksirarnawa Agenda : Tari dan Tabuh, Sekaa Gong Gede Saih Pitu Taruna Mekar Br. Kebon, Desa Singapadu Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar

Hari, Tanggal : Selasa, 16 Agustus 2016 Waktu : Pukul 17.00 Wita Tempat : Stage Purwa (Timur) Monumen Perjuangan Rakyat Bali Agenda : Bondres Inovatif, Sekaa Topeng Inovatif (STI) Br. Kerta Jiwa Kesiman Kerta Langu, Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar

Waktu : Pukul 18.30 Wita Tempat : Stage Purwa (Timur) Monumen Perjuangan Rakyat Bali Agenda : Seni Kolaborasi, Komunitas Seni SMKN 4 Bangli

Waktu : Pukul 20.00 Wita Tempat : Kalangan Madya Mandala di Depan Gedung Ksirarnawa Agenda : Olah Vokal Korus “Widuswara” Musikalisasi Puisi Sanggar Seni Citta Usadhi Br. Gunungsari, Desa Mengwitani Kec. Mengwi Badung

Hari, Tanggal : Rabu, 17 Agustus 2016 : Pukul 18.00 Wita Waktu Tempat : Halaman Kantor Gubernur Bali Agenda : Seni Kolaborasi, Komunitas Seni SMAN Bali Mandara

Waktu : Pukul 17.00 Wita Tempat : Stage Purwa (Timur) Monumen Perjuangan Rakyat Bali Agenda : Joged Bumbung oleh Sekaa Jaya Suara Ds. Kaliakah Kabupaten Jembrana Waktu : Pukul 20.00 Wita Tempat : Kalangan Ayodya Agenda : Bondres Dadong Rerod dan Tari Kreasi, Sanggar Dadong Rerod

Hari, Tanggal : Kamis, 18 Agustus 2016 Waktu : Pukul 20.00 Wita Tempat : Kalangan Ayodya Agenda : Janger, Sekaa Janger Lango Murti, Br. Mukti Desa Singapadu Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar

Hari, Tanggal : Jumat, 19 Agustus 2016 Waktu : Pukul 20.00 Wita Tempat : Kalangan Ayodya Agenda : Seni Topeng, Sanggar Seni “TUGEK CARANG SARI” Br. Pemijilan, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung Hari, Tanggal : Sabtu, 20 Agustus 2016 Waktu : Pukul 20.00 Wita Tempat : Gedung Ksirarnawa Agenda : Busana Teatrikal

MAHALANGO

FAJA R BALI

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

Kritik Sosial, Dalang-dalang Cilik Sanggar Wayang Kulit Rare Angon, Gugah Kepedulian Pada Dunia Anak Mayoritas masyarakat melek teknologi saat ini sedang dilanda ‘demam’. Berbagai kemudahan yang ditawarkan, khususnya teklonogi komunikasi seakan-akan menjadikan setiap orang wajib memilikinya. Bahkan, anak-anak pun kini turut terkena imbasnya. Tanpa disadari, permainan tradisional semakin tak tersentuh dan arena bermain berlahan lenyap. Seolah menyindir kondisi ini, Jumat (12/8) malam dalangdalang cilik dari Sanggar Wayang Kulit Rare Angon membuat gebrakan di ajang Bali Mandara Mahalango III. Angin kencang sesekali menerpa kelir (layar), ketika para tokoh cerita Rare Angon mulai diperkenalkan. Bayang-bayang ‘hidup’ itupun mulai dilakonkan oleh 4 dalang cilik binaan dalang ternama, I Wayan Wija. Satu berperan sebagai dalang utama, dan 3 lainnya mengisi suara untuk tokoh-tokoh sampingan. Malam sunyi di Kalangan Madya Mandala (depan panggung Ksirarnawa) pun mendadak meriah saat dalang-dalang ini memulai cerita. Kisah yang disajikan berjudul Rare Angon. Bercerita tentang seorang anak petani yang bernama I Rare Angon dan sangat pandai melukis. Suatu hari, ia melukis perempuan yang sangat cantik, kemudian dinamai Ni Lubangkori. Lukisan itupun membuat Raja terpesona, dan memerintah I Rare Angon mencari sosok Ni Lubangkori. Memperoleh titah demikian tentu saja Rare Angon bingung. Di tengah kebingunganya, Rare Angon lantas berjumpa dengan Pekak Dukuh. Ia memiliki seorang cucu berparas ayu bernama Ni Luh Sari. Atas petunjuk

FB/ist

Pementasan Wayang Kulit Rare Angon Banjar Babakan, Gianyar di Kalangan Madya Mandala Pekak Dukuh, Ni Luh Sari pun bersedia menjadi Ni Lubangkori. Tak sekadar mengisahkan perjalanan I Rare Angon, dalang-dalang cilik inipun sesekali menyindir perubahan dunia anak masa kini. Mereka mengelukan, sedikitnya ruang hijau dan bermain untuk anak-anak. Diperparah lagi dengan kemajuan teknologi yang mencekoki anak-anak dengan permainan digital. Sehingga, mereka disibukkan dengan dunianya sendiri, bahkan sekadar untuk bermain layang-layang pun jadi tak sempat. Selain itu, anak-anak kritis ini juga sempat menyinggung mengenai fenomena tajen (sabung ayam). Kritik sosial itu ditujukan munculnya fenomena pembangunan Pura dengan cara penggalian dana melalui tajen. Ditambah lagi dengan celotehan mengenai maraknya orang tua yang secara tidak sadar mengenalkan dunia cafe remang-remang kepada anakanaknya. Hal-hal kecil, tapi sangat sering terjadi di masyarakat ini tentu saja mem-

buat para penonton tepingkal-pingkal. Mendekati pukul 22.00 wita, dalangdalang cilik didampingi I Wayan Wija pun menurunkan kelirnya. Ketika itu, Wija mengatakan memang tak banyak anak-anak yang tertarik dengan dunia pedalangan. Oleh karena itu, dirinya secara khusus membuka peluang bagi anak-anak yang tertarik menjadi dalang. Untuk tampil di Bali Mandara Mahalango III, anak-anak ini hanya sempat berlatih selama dua bulan. Namun, waktu ini dinilai sangat cukup, karena sebelumnya mereka juga sudah memiliki jadwal latihan rutin. “Memang sengaja kami ajak anak-anak, supaya mereka cinta seni tradisi. Kami dorong biar mereka tertarik dulu pada wayang kulit. Setelah itu baru kami ajak ke wayang kulit tradisi, dengan cerita-cerita yang lebih serius. Syukurnya mereka-mereka ini sudah tertarik. Harapannya tentu ke depan mereka bisa menggeluti seni pedalangan lebih serius lagi,” ucapnya sambil merapikan peralatan pedalangan yang cukup banyak. W-019

Kolaborasi Seniman Tua-Muda di Panggung Mahalango Inovasi Angklung Kebyar Iringi Bondres Sanggar Artha Swara Kanti Pementasan Bondres yang diiringi dengan gong kebyar mungkin sudah biasa, namun berbeda dengan yang ditampilkan oleh Sanggar Artha Swara Kanti, Gianyar. Saat mementaskan Bondres di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Bali, Kamis (12/8) malam sanggar ini justru memilih iringan angklung kebyar. Panggung Bali Mandara Mahalango (BMM) III malam itupun semakin semarak dengan kolaborasi seniman tua (senior) dan cilik. Penampilan Sanggar Artha Swara Kanti dibuka dengan tabuh Semarandhana yang menggunakan perangkat gamelan angklung kebyar. Selanjutnya, berturut-turut Tari Topeng, Barong Buntut, serta Tari Topeng Bondres dengan lakon

Wug Manuaba. Uniknya, Topeng Buntut yang kerap dipentaskan seniman senior ini justru ditarikan oleh seniman cilik. Adit demikian anggota Sanggar Artha Kanti biasa menyapa penari berusia 7 tahun ini. Tak hanya Adit, sebagai pengiring tarian ada pula Rama (10) yang memainkan kendang. Pimpinan Sanggar Artha Swara Kanti, Dewa Ketut Nyama Bawa menuturkan Sanggar binaannya memang sengaja melibatkan seniman-seniman muda bebakat. Menurutnya, ini merupakan salah satu cara untuk mengenalkan kesenian khususnya tari kepada generasi muda. Tidak hanya mengenalkan, tapi anak-anak yang penuh motivasi ini juga diberikan ‘panggung’ untuk menunjukkan kehebatannya. Tepuk tangan, dan antusiasme penonton diyakini dapat memberikan semangat tambahan bagi anakanak ini untuk lebih mencintai kesenian khas Bali. Lantaran masih anak-anak, Bawa memang membutuhkan waktu melatih yang lebih lama. Katanya, untuk melatih Adit dan Rama, ia membutuhkan waktu ekslusif selama 3 bulan. “Kalau yang dewasa seperti kami ini, persiapannya sekitar dua bulan kurang. Kalau anak-anak ini tiga bulan. Syukurnya mereka ada bakat, mulai hobi juga. Diajak latihan juga tekun,” ujarnya bangga. Meski masih anak-anak, namun penampilan Adit dan Rama di panggung Bali Mandara Mahalango III justru mendapat apresiasi tinggi. Para penonton yang memenuhi Kalangan Ayodya, terpaku menyaksikan kekompakan kedua seniman cilik tersebut. Jemari mungil seolah tak menjadi penghalang untuk memainkan kendang. Demikian juga, kostum Tari Barong Buntut yang rumit, tapi sudah dirancang mini pun tak menjadi pembatas gerak lincahnya seniman-seniman muda ini. W-019

FB/ist

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyerahkan piagam penghargaan kepada Sanggar Artha Swara Kanti

FB/ist

Sanggar Artha Swara Kanti dari Banjar Sengguan, Gianyar mementaskan Bondres yang diiringi Angklung Kebyar Layouter: Manik


FAJA R BALI

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

SMAN BALI MANDARA

9

Diapresiasi Wapres Jusuf Kalla Ingin Mengadopsi Program SMAN Bali Mandara Diterapkan di Daerah Lain

FB/IST

APRESIASI-Wapres M. Jusuf Kalla mengapresiasi program SMAN Bali Mandara. Hal itu disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Bali di aula SMAN Bali Mandara, Kubutambahan, Buleleng.

Pendidikan Berkualitas Tinggi di SMAN Bali Mandara

Angkat Martabat Keluarga dan Bangsa

P

rogram di SMAN BALI MANDARA dirancang untuk menyediakan akses terhadap pendidikan berkualitas tinggi bagi generasi muda yang memiliki prestasi gemilang namun berasal dari keluarga yang secara financial kurang mampu, serta menciptakan kesempatan untuk mengembangkan potensi kepemimpinan, pemikiran kritis dan menciptakan kesadaran mereka akan masalah nasional dan dunia. Sistem pendidikan berasrama dan bantuan dana pendidikan penuh tidak hanya mengembangkan kemampuan akademik tapi yang paling utama adalah membangun karakter, menanamkan nilai-nilai moralitas seperti empati, toleransi dan kepedulian sosial dan lingkungan yang merupakan elemen-elemen penting dalam pengembangan diri calon pemimpin bangsa. SMAN Bali Mandara menerapkan kurikulum kombinasi antara kurikulum nasional (KTSP) dan kurikulum internasional dan telah lulus menjadi jaringan Cambridge International Examinations (CIECentere) dan mewajibkan setiap siswa mengikui ujian Nasional (UN) serta menawarkan ujian internasional IGCSE, As/A Level. Program sekolah berasrama dengan bantuan dana pendidikan penuh di SMAN BALI MANDARA ini memiliki 5 (lima) tujuan utama, yaitu: 1. Memberikan kesempatan bagi para siswa lulusan SMP berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk menerima pen-

didikan SMA. 2. Mengembangkan kepemimpinan dan kemampuan siswa agar menjadi pribadi-pribadi yang menjadi kreatif dan mampu berpikir kritis. 3. Pemeliharaan siswa untuk menghormati perbedaan karakter, rasa tanggung jawab dan komitmen untuk membangun bangsa. 4. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah dalam mengelola dan mengembangkan sekolah secara professional. 5. Memberikan peluang bagi para guru untuk mengembangkan keahlian dalam isi subjek penguasaan kurikulum nasional dan internasional secara efektif dan metode pengajaran yang inovatif, dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam berkomunikasi. Sekolah berasrama SMAN BALI MANDARA diharapkan mencetak pelajar-pelajar yang tidak hanya unggul secara akademik, namun yang lebih penting adalah membentuk karakter para siswa menjadi calon pemimpin bangsa yang berahklak dan berbudi-pekerti serta mencintai tanah air Indonesia, melalui sistem 9 poin yang unik: 1. Pembelajaran disampaikan

dalam bahasa pengantar bahasa Inggris untuk membekali para siswa dalam bersaing dan berkolaborasi secara global. 2. Menerapkan kurikulum gabungan antara kurikulum nasional (KTSP) dengan kurikulum internasional (Cambridge), dan telah menjadi Centere of Cambridge (CIE-Centere), serta menawarkan ujian internasional IGCSE, As Level, dan A Level serta mewajibkan setiap siswa menikuti ujian nasional (UN). Alumnus s e ko l a h i n i akan menerima ijazah yang diakui secara nasional dan internasional, yang akan membantu mereka melangkah menuju pendidikan tinggi tingkat nasional maupun internasional. 3. Demi menjaga kualitas pendidikan, manajemen sekolah menggunakan sistem pembelajaran terpadu dan metode-metode terbaik yang mengacu pada standar pendidikan internasional. 4. Implementasi program dan teknik pembelajaran terbaru. 5. Asrama sebagai wadah pembelajaran dan pengembangan karakter para siswa, yang diyakini akan meningkatkan keterampilan hidup, budaya, in-

tegrasi dan kemampuan kepemimpinan. Pengaturan asrama yang disusun menggunakan Sistem Rumah (House System), mendorong para siswa untuk bekerjasama, berinteraksi dan berkompetisisi antar kelompok secara sehat, dan membiasakan hidup bersama dalam perbedaan. 6. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses belajar-mengajar. 7. Jaringan alumni yang terorganisir dengan baik dapat menambah wawasan dan pengetahuan. 8. Para pelajar diterima di sekolah ini melalui proses rekrutmen yang ketat. Setiap kelas hanya akan menampung maksimum 25 siswa. 9. Pelatihan guru dan pengembangan kapasitas secara berkala demi menjaga kualitas pembelajaran. Kerangka kerja di atas diyakini mampu menghasilkan lulusanlulusan SMA yang kompetitif, berpengetahuan, pemikir kreatif, komunikatif, berprinsip, berpikiran terbuka, peduli, berani mengambil risiko, hidup yang seimbang dan reflektif. Karakteristik ini adalah karakteristik penting yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin yang baik. Program Bantuan dana pendidikan ”Bersama Mencerdaskan Bangsa” diharapkan mampu menciptakan pemimpin yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi di Indonesia. (*)

Jebolan SMAN Bali Mandara Siap Berkompetisi

FB/IST

KELULUSAN-Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, berada di tengah-tengah acara kelulusan (graduation) siswa SMA Negeri Bali Mandara Tahun Pelajaran 2015/2016 Dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun ini, tiap orang dituntut untuk mampu berkompetisi, tak terkecuali para lulusan dari SMA Bali Mandara, yang merupakan sekolah binaan Pemprov Bali yang khusus menampung para siswa dari keluarga kurang mampu. Untuk bisa bersaing dalam kompetisi yang semakin ketat diperlukan peningkatan kualitas dan pengembangan diri setiap orang. Demikian disampaikan oleh Gubernur Bali, Made Mangku

Pastika, pada acara kelulusan (graduation) siswa SMA Negeri Bali Mandara Tahun Pelajaran 2015/2016, di Kubutambahan, Buleleng. Dengan fasilitas yang semakin lengkap di sekolah tersebut sudah seharusnya dibarengi pula mutu siswa dan guru yang semakin baik, bukan malah menurun. “Kalian dibiayai oleh uang negara, fasilitas yang kalian nikmati di sini dibayar oleh rakyat, maka sudah seharusnya kalian belajar lebih keras lagi menimba ilmu dan harus menjadi

orang yang berguna bagi bangsa ini, jangan malahan sampai terlena,” jelasnya. Dalam kesempatan itu, Pastika yang sekaligus penggagas sekolah ini mengapresiasi prestasi para siswa yang telah diraih selama ini, baik tingkat lokal dan nasional bahkan internasional. Dia berharap prestasi serupa bisa diraih juga oleh SMK Bali Mandara yang baru dibuka tahun lalu. Harapan terbesarnya untuk sekolah yang telah meluluskan siswanya secara 100% ini agar adalah agar tetap

mendidik para siswa dengan pendidikan karakter, hingga ke depan tercetak pemimpin masa depan yang paripurna dan berkarakter. “Percuma kalian lulus jika hasilnya dengan mencontek, maka pertahankan terus kejujuran kalian di masa depan serta jaga selalu nama almamater dimanapun berada karena selamanya nama SMA Bali Mandara akan melekat di diri kalian,” pesannya Gubernur Pastika. Sementara itu Kepala Sekolah SMA Bali Mandara, Drs. I Nyoman Darta menyampaikan untuk tahun 2016 ini, sekolahnya meluluskan 80 anak didik, yang terdiri dari 74 kelas XII, 6 siswa kelas XI melalui program percepatan dan 1 orang menempuh sekolah selama 4 tahun dikarenakan mengikuti program pertukaran pelajar selama setahun di Amerika. Rata-rata mereka sudah diterima di PTN favorit seperti ITB, UGM, Udayana dan UNDIKSHA ataupun PTS di Bali seperti Universitas Warmadewa dan STIKOM, bahkan ada yang mendapatkan beasiswa hingga ke India di University of Banglore jurusan Management. (*)

Wakil Presiden Republik Indonesia M. Jusuf Kalla, memberikan apresiasi atas apa yang telah dicapai oleh SMA/SMK Negeri Bali Mandara dan berkeinginan mengadopsi program seperti ini untuk diterapkan daerah lain dalam upaya membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Hal tersebut disampaikan Wapres M. Jusuf Kalla dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Bali di aula SMAN Bali Mandara, Kubutambahan, Buleleng. Menurutnya sebuah negara maju tersebut tidak bergantung pada sumber daya alam yang banyak melainkan sumber daya manusia yang memiliki semangat dan kemapuan untuk maju serta memiliki kreativitas dan inovasi serta disiplin. Oleh karena itu melihat dari semangat dan optimisme para siswa terhadap masa depannya, ia sangat mengharapkan agar prinsip-prinsip tersebut dimiliki oleh seluruh siswa SMA/SMK Negeri Bali Mandara

sehingga kedepannya mampu memberikan perubahan yang baik kepada bangsa Indonesia. “Kalian ini harus bisa lebih dari sekolah lain, kalau sama dengan yang lain itu artinya kalian hanya menghamburhamburkan uang negara,” tegas Kalla. Ia juga mengingatkan dan menjelaskan kepada seluruh siswa agar tidak menafsirkan kepemimpinan tersebut secara sempit, menurutnya setiap bidang kehidupan perlu sebuah kepemimpinan yang bagus dalam upaya untuk memajukan bangsa. “Jadi nantinya siswa-siswa tersebut tidak harus menjadi seorang bupati, gubernur atau pimpinan politik lainnya, mereka juga bisa menjadi seorang pemimpin di bidang-bidang kehidupan lainnya dan untuk saat ini kepemimpinan untuk bidang ekonomi masih sangat dibutuhkan dalam upaya untuk memajukan bangsa,” tegas Kalla. (*)

Mengedepankan Prinsip Kesederhanaan Perkembangan dari SMA/ SMK Negeri Bali Mandara yang saat ini kemajuannya semakin pesat sejak berdiri pada tahun 2011 diharapkan tidak mempengaruhi kondisi mental dari para siswanya. Para siswa diminta untuk selalu mengedepankan prinsip kesederhanaan dalam menjalankan pendidikan sehari-hari di sekolah tersebut walaupun saat ini SMA/SMK Negeri Bali Mandara telah memiliki gedung dan fasilitas yang lengkap. Demikan harapan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam kesempatannya mengunjungi SMA/SMK Negeri Bali Mandara, di Desa Kubutambahan, Buleleng. “Kalian jangan terlena dengan fasilitas lengkap dan bangunan sekolah yang megah saat ini, jangan sampai hal tersebut membuat kalian manja, ini semua uang rakyat Bali dan kalian wajib mempertanggungjawabkannya,” tegas Pastika dihadapan 250 siswa SMA Negeri Bali Mandara dan 98 siswa SMK Negeri Bali Mandara. Menurut Pastika jika siswa siswa sudah mulai manja hal tersebut akan mempengaruhi mental mereka sehingga mer-

FB/IST

SEMANGAT-Para siswa tampak begitu semangat, meskipun dituntut harus selalu mengedepankan prinsip kesederhanaan dalam menjalankan pendidikan sehari-hari eka tidak akan mampu bersaing dan mudah dikalahkan serta tergerus oleh globalisasi saat ini. “Kalian tidak boleh tertidur terlalu lama, karena disaat kalian tidur tersebut ada orang lain yang mungkin sudah berjalan dan berlari sehingga disaat kalian terbangun kalian sudah tertinggal jauh dan tidak mungkin untuk mengejar,” imbuh Pastika memotivasi seluruh siswa ang berasal dari keluarga kurang mampu tersebut. Lebih lanjut disampaikan Pastika, mengenyam pendidikan di SMA/SMK Bali Mandara adalah

sebuah keberuntungan bagi para siswa tersebut oleh karena itu ia mengharapkan agar para siswa selalu menunjukkan semangatnya dalam belajar dan berlatih di sekolah tersebut sehingga apa yang menjadi impian mereka dapat terwujud di kemudian hari. “Kalian sekolah disini untuk dicetak menjadi pemimpin yang paripurna di masa depan, Life is now and future bukan untuk masa lalu, itu sudah lewat tidak perlu diingat, disesali atau membanggakan masa lalu tersebut,” tegas Pastika. (*)

Hanya Satu di Indonesia dan Bahkan di Dunia Keberadaan SMA/SMK Negeri Bali Mandara yang merupakan salah satu program unggulan Pemprov Bali dalam mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan diyakini sebagai satu-satunya di Indonesia atau bahkan dunia. Sekolah yang memberikan persyaratan utama bagi calon siswanya adalah mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. “Ini mungkin bisa dibilang diskriminasi bagi orang-orang yang mampu, saya terlalu berpihak kepada orang miskin, karena syarat utama untuk bisa masuk ke sekolah ini adalah benar-benar miskin dan yang kedua pintar,” tegas Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Masih menurut Pastika, bahwa untuk mengetahui

kondisi bahwa calon siswa tersebut benar-benar miskin, dalam penerimaan tersebut harus dilakukan home visit ke rumah-rumah calon siswa tersebut. “Home visit itu, kita harus datangi semua rumah dari calon siswa tersebut untuk memastikan bahwa mereka itu benar-benar miskin,” jelasnya. Pastika juga menceritakan saat pertama kali para siswa datang di sekolah tersebut, menurutnya apa yang dilihat saat ini tidak sangat berbeda ketika mereka datang untuk perrtama kalinya. “Dulu pertama kali mereka masuk masih kurus-kurus, kecil dan dekil, dan saya tanya pada mereka, kalau dirumah biasanya berapa kali makan? Dan sebagian be-

sar mereka menjawab hanya sekali,” terangnya. Oleh karena itu Pastika selalu mengingatkan agar para siswa benar-benar sadar dengan apa yang telah mereka peroleh disekolah ini dengan belajar dan menunjukkan prestasi yang baik sehingga kedepannya mereka mampu menjadi seorang pemimpin yang tidak hanya cerdas namun juga berkarakter dan berbudi pekerti luhur. “Setiap butir nasi, baju, buku dan tempat tidur yang ada disini semuanya adalah uang rakyat Bali yang harus dipertanggung jawabkan oleh mereka, dan dengan berprestasi yang maksimal semoga bisa membayar semua itu,” tutupnya. (*)

FB/IST

DISIPLIN-Layaknya pendidikan militer, salah satunya bisa dilihat di acara makan bersama tampak begitu sangat disiplin. Layouter: Wiadnyana


10

PODIUM BALI

BEBASa Sa BICARA ja!

Bicara Ap

SELAMAT HARI JADI PROVINSI BALI KE-58

P

emerintah Daerah Provinsi Bali kini genap berusia 58 tahun. Selama ini, kebijakan pemerintah daerah Bali di segala bidang banyak membawa harapan masyarakat Bali, dalam mewujudkan otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab di era reformasi ini. Guna mewujudkan hal tersebut, memerlukan strategi khusus, taktik dan metode. Itulah yang dilakukan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Kepemimpinan duet

Wakil Gubernur Bali I KETUT SUDIKERTA

SALAHKAN DIRI SENDIRI-Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta di atas panggung PB3AS pekan lalu menyinggung masalah Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dideklarasikan oleh Gubernur Made Mangku Pastika beberapa waktu lalu. Menurutnya, Revolusi Mental harus dimulai dari diri kita masing-masing. “Contohnya untuk menciptakan Bali Clean and Green jangan membuang sampah sembarangan. Kendalikan hawa nafsu kita,” ujarnya. Wagub Sudikerta mengatakan persoalan sampah adalah persoalan yang masih menjadi masalah di pedesaan dan perkotaan. Dia berharap agar persoalan sampah menjadi tanggung jawab bersama dan tidak menyalahkan orang lain. Apalagi katanya media cetak banyak memberitakan masalah sampah yang menggunung di sekitar Pura Dalem Puri Besakih saat upacara usaba yang digelar disana. Bahkan, para pemangku jabatan pun saling lempar tanggung jawab menyoal penanggung jawab kebersihan di Pura terbesar di Bali itu. “Jangan salahkan siapa siapa, salahkan diri sendiri. Para pemedek yang bersembahyang disana seharusnya membuang sampah sarasana persembahyangan (sesajen) pada tempat yang telah disediakan, tegasnya.

Gubernur Bali MADE MANGKU PASTIKA

JKBM makin sedikit dipakai. Saya itung itungan komersilnya. Yahh,, kalau banyak yang sakit, makin banyak duit JKBM yang dikeluarkan. Kalau pengeluaran Pemda banyak, orang orang miskin sudah tidak bisa ditolong lagi. Bisa bisa bedah rumah dikurangi, simantri dikurangi karena duitnya segitu, tidak bisa nambah duit lagi. Untuk itulah, Gubernur mengajak masyarakat untuk hidup disiplin, makan makanan yang tidak

FB/DEJE

KETUT LIHADNYANA

FB/DEJE

BAHAYA AIDS-dr. Mangku Karmaya Koordinator Pokja Promosi Pencegahan dan Humas Komisi Penanggulangan AIDS Pemrov Bali yang naik ke atas panggung PB3AS menyampaikan tentang bahaya HIV/AIDS. Menurutnya, di Bali jumlah pengidap HIV/AIDS mencapai 13.600an. Dikatakannya, tidak ada penyakit yang sedemikian kompleks seperti HIV/AIDS yang penyebarannya melalui perilaku seks beresiko, narkoba jarum suntik dan penularan melalui air susu ibu. Diterangkannya, penyebaran HIV/ AIDS akibat hubungan seks beresiko semakin meningkat saat ini, terutama kebiasaan “jajan” oleh lelaki yang telah beristri kelokalisasi prostitusi. Penyakit mematikan ini tidak hanya ada di kota tapi sudah masuk ke desa-desa bahkan di rumah tangga.

KOPERASI BERKUALITAS-Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dra Luh Putu Margarani menjelaskan 3 hal pokok fungsi dan tugas koperasi, yakni Permodalan, Sumber Daya Manusia yang mengelola koperasi dan Pemasaran atas hasil produk koperasi. Masalah permodalan, menurut Margarani, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dengan menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat, dimana sebelumnya 22 persen sekarang ini menjadi 12 persen. Soal SDM, FB/DEJE pihaknya juga ingin memLUH PUTU MARGARANI berikan jaminan kepada masyarakat, agar memiliki koperasi yang sehat baik dari sisi keuangan dan pengelolaan koperasi itu sendiri. Terakhir soal pemasaran, pihak Koperasi memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memamerkan produk UMKMnya dan pihak koperasi sudah menyediakan lokasi pameran di Pusat Pelayanan Terpadu, di Jalan Diponegoro Denpasar. WACANA JALAN TOL-Wacana pembangunan sejumlah jalan tol di Bali nampaknya tidak lama lagi akan terealisasi. Bahkan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT. Waskita Karya (WK) sebagai salah satu motor penggerak dalam pembangunan jalan tol di Bali telah melakukan persiapan dan beberapa kajian. Demikian disampaikan I Nengah Riba selaku Kepala Bidang (Kabid) Binamarga, Dinas Perkerjaan Umum (PU) Provinsi Bali, diatas panggung PB3AS, pada Minggu (31/1) kemarin. Dia mengatakan PT. WK sendiri telah memunculkan ide untuk pembangunan jalan tol dari Kuta, Tanah Lot, Tuka. "Selanjutnya jalan tol ke wilayah utara yaitu, Tuka,

mengandung lemak, rajin berolahraga. “Duit ini pakai duit rakyat bukan duit pribadi. Duit ini kita kumpulin sedikit sedikit, bayar samsat duitnya untuk itu. Saya sudah sampaikan untuk anggaran tahun 2016, saya ingin transparansi, ini duit pusat dan ini yang dibagikan untuk keperluan kita di Bali. Supaya semua kita ikut mengawasi, semua terlibat sehingga demikian orang yang mau “main-main” itu berpikir, tegas Pastika. FB/DEJE

FB/DEJE

MANGKU KARMAYA

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVI

Pastika-Sudikerta telah melahirkan sejumlah program-program yang menyentuh hati nurani rakyat, baik yang tinggal diperdesaan dan perkotaan. Seperti program Simantri, Jamkrida, Gerbang Sadu, Bedah Rumah, PB3AS dan sebagainya. Program unggulan ini telah teruji membangkitkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pembangunan yang merata di segala bidang dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

DUIT RAKYAT UNTUK RAKYAT-Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Sekarang ini katanya, penyakit sangat rentan masuk ke tubuh manusia dan diharapkan masyarakat bisa disiplin dalam hal memilih makanan. Menurutnya, apabila masyarakat Denpasar banyak yang tidak jatuh sakit, dana JKBM makin sedikit digunakan. “Kalau masyarakat banyak yang sehat, artinya duit

FAJA R BALI

P E RU B A H A N K U R I K U LU M PENDIDIKAN-Kabid Pendidikan Menengah Disdikpora Provinsi Bali Wayan Susila menanggapi persoalan perubahan kurikulum pendidikan, menyusul adanya surat edaran untuk tidak diperbolehkannya memungut iuran dalam bentuk apapun kepada anak didik. Menurutnya, kurikulum merupakan seperangkat instrument untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik kedepannya. Maka dari itu, sudah sepatutnya guru harus fokus dalam proses belajar mengajar demi kepentingan peserta atau anak didik.

WAYAN SUSILA

PROGRAM SIMANTRI-Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Provinsi Bali, I Wayan Sunarta mengatakan Program Simantri mendukung penyediaan pangan organik. Menurutnya, ada 549 Simantri di seluruh Bali akan terus melaksanakan ketahanan pangan yang sehat. Selain itu, Simantri juga menyediakan pupuk untuk daerah setempat karena petani kesulitan jika mendatangkan pupuk dari luar. Tujuan Simantri juga untuk melestarikan sapi Bali yang dagingnya lebih empuk dan enak. Memang ada hal-hal yang masih menjadi masalah perlu dukungan kita semua. Saya perlu dukungan masyarakat. “Sekali lagi, kami perlu dukungan masyarakat. Beberapa simantri yang disorot karena tidak berjalan lancar karena iklim yang kering di daerah tersebut, namun di tempat lain Simantri banyak yang berhasil” ujarnya di atas panggung pekan lalu.

A.A GEDE MULYAWAN

Pekutatan sampai ke Seririt dan terus ke arah barat hingga Gilimanuk," tegasnya. Sekarang ini katanya, PT WK juga sudah melakukan pra study dan akan dilanjutkan penelitian untuk study kelayakan. Dalam pembangunan jalan tol ini, pihak PT. WK juga menggandeng salah satu perusahaan daerah di Bali. Nengah Riba berharap agar rencana pembangunan jalan tol di Bali ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat Bali. "Mari kita sama-sama mendoakan rencana ini agar semua bisa berjalan dengan baik. Karena itu, dukungan dari masyarakat Bali sangat dibutuhkan mengingat wacana pembangunan jalan tol ini sudah semakin mengerucut,"tegasnya.

FB/DEJE

FB/DEJE

ANGKA KEMISKINAN-Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Ir. Ketut Lihadnyana mengatakan, angka kemiskinan di Bali memang bisa dikatakan masih kecil bila dibandingkan dengan daerah lain. Ini terbukti, secara Nasional, Bali menempati peringkat kedua dengan nilai angka kemiskinan terkecil setelah DKI Jakarta. Dikatakan pula, meski angka kemiskinan di Bali tergolong kecil, namun cukup menjadi beban Pemerintah Provinsi Bali. Karena itu, dia mengajak masyarakat Bali untuk ikut andil dalam upaya memperkecil angka kemiskinan di Bali. "Saya ingin mengajak semua untuk ikut andil dalam upaya memperkecil angka kemiskinan di Bali. Caranya, ikut membantu program-program yang sudah dirancang oleh Pemprov Bali," katanya saat berdiri di atas PB3AS, Minggu (21/12) kemarin pagi. Dijelaskannya, meski angka kemiskinan di Bali tergolong sangat kecil, tapi kita tidak boleh membebani masyarakat miskin itu. "Misalnya kalau ada orang miskin sakit, jangan dibebani harus membayar biaya rumah sakit. Mau sekolah, ada sekolah gratis. Mau usaha, ada Jamkrida dan juga Simantri,"kata Lihadnyana.

RUMUSAN UU DESA-Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Dr. I Nyoman Sugawa Korry yang ikut bersuara di podium mengatakan Lapangan Puputan Margaran merupakan asset luar biasa yang dimiliki oleh Bali dengan museum Bajra Sandhinya. Melihat asset yang luar biasa ini, Nyoman Sugawa Korry mengusulkan kedepannya dalam anggaran 2016 menjadikan lapangan puputan Margarana ini sebagai lapangan dengan taman terindah di Indonesia. Maka dari itu, eksekutif akan merencanakannya dan legislative (DPRD Bali) akan mendukungnya.

I WAYAN SUNARTA

CINTAI AGAMAMU-Kepala Kantor Wilayah Agama Provinsi Bali, AA Gede Mulyawan mengatakan, Kanwil Agama yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Agama Republik Indonesia mengajak para pemeluk agama memeluk agamanya dengan baik, yang ditandai dengan rajin mengunjungi tempat ibadah atau tempat suci. “Orang yang semakin sering mengunjungi tempat suci hatinya semakin lembut sehingga mampu menjauhi tindakan tercela seperti narkoba dan perbuatan kriminal lainnya,” ujarnya. Pembangunan agama diharapkan menciptakan kerukukan beragama baik secara internal maupun eksternal. Pembangunan agama membuat manusia semakin cerdas sehingga berguna bagi pembangunan bangsa. “Jangan keluar dari aturan agama, semakin tebal iman seseorang maka ia semakin takut berbuat dosa,” ujarnya.

NENGAH RIBA

FB/DEJE

FB/DEJE

I NYOMAN SUGAWA KORRY

PERIKANAN BERPOTENSI-Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, I Made Gunaja di atas panggung mengatakan, Pulau Bali walaupun kecil namun memiliki potensi perikanan yang besar, yakni perikanan laut sebesar 147.000 ton/tahun dan perikanan budi daya seluas 1700 hektar. Perikanan laut baru dimanfaatkan 75 persen sedangkan perikanan budi daya baru 58 persen. Produksi perikanan laut mengalami penurunan. Pada 2014 sebesar 118.000 ton dan pada tahun 2015 sebesar 110.000 ton sedangkan peningkatan perikanan budidaya mengalami peningkatan yakni pada tahun 2014 jumlahnya sebesar 118.000 ton dan tahun 2015 sebesar 110.000 ton. “Penurunan perikanan laut di Bali tak terlepas dari kebijakan Kementrian Kelautan yakni renumerasi terhadap kapal eks-asing yang berjumlah 122 kapal,” jelasnya.

I MADE GUNAJA

FB/DEJE

Layouter: Wiadnyana


FAJA R BALI MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 l Tahun XVII

Suara Parlemen

Tentang Hari Jadi PROVINSI Bali Ke-58 Bali kedepan harus menjadi lebih baik lagi utamanya dibidang pelayanan dan program kepada masyarakat. Dengan bertambahnya usia, Pemprov Bali bisa semakin banyak membuat program-program yang lebih terukur serta bisa melakukan monitoring yang lebih ketat terhadap anggaran. Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta

Kita sangat bergembira merayakan Hari Jadi Pemprov Bali, apalagi dengan nuansa asli Bali. Saya ucapkan selamat kepada Pemprov Bali yang merayakan Hari Jadi. Kedepan semoga Bali bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa lebih sejahtera, serta bisa berjalan berdampingan. Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba

Semoga keamanan di Bali bisa semakin ditingkatkan utamanya dalam penanganan soal narkoba dan teroris. Mengingat, Bali merupakan tujuan wisata dari seluruh penjuru dunia. Selain itu, semoga kedepannya Pemerintah Provinsi Bali bisa semakin menekan angka kemiskinan masyarakat dengan program-program rakyat. Ketua Komis I DPRD Bali Ketut Tama Tenaya

SAMBUNGAN BNN akan Tempatkan Perwakilannya di China

JAKARTA-Fajar Bali Badan Narkotika Nasional (BNN) akan menempatkan beberapa personelnya di Komisi Nasional Pengendalian Narkotika Tiongkok (NNCC), guna memaksimalkan kerja sama kedua pihak dalam penanggulangan masalah narkoba. “Kami berencana menempatkan perwakilan BNN di NNCC serta sebaliknya, untuk lebih mengefektifkan dan meningkatkan implementasi kerja sama yang telah berjalan sejak 2012,” kata Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso. Ia menambahkan, BNN dan NNCC sepakat untuk meningkatkan kemampuan dalam penanggulangan masalah narkoba melalui pelatihan, dan dukungan peralatan yang modern. “Kerja sama kedua pihak telah berhasil mengungkap berbagai kasus besar penyelundupan narkoba melalui China ke Indonesia. Karena itu kerja

sama tukar menukar informasi intelijen di bidang narkotika akan kami tingkatkan agar lebih efektif dan efisien, termasuk penempatan perwakilan anggota BNN di Tiongkok,” kata Budi Waseso. Ia mengemukakan China merupakan salah satu pintu masuk peredaran gelap narkoba di Indonesia yang cukup besar, baik melalui laut maupun udara. “Selain itu marak sindikat narkoba yang melibatkan Warga Negara Tiongkok dan WNI keturunan yang ada di Indonesia,” ungkap Kepala BNN. Penempatan perwakilan BNN juga kemungkinan akan dilakukan di Hong Kong bekerja sama dengan Biro Narkotika Kepolisian Hong Kong. Budi Waseso mengatakan Hong Kong merupakan salah satu wilayah yang potensial dijadikan sebagai tempat persinggahan narkoba sebelum

masuk ke Indonesia dengan memanfaatkan eks Buruh Migran Indonesia (BMI) sebagai kurir. “BNN akan meningkatkan kerja sama dengan Biro Narkotika Kepolisian Hong Kong yang selama ini telah terjalin. Kerja sama diantaranya tukar menukar informasi intelijen, Kepolisian Hong Kong juga menawarkan bantuan pelatihan penanggulangan tindak kejahatan pencucian uang,” tuturnya. Dalam kunjungan kerja ke Hong Kong sejak 11 hingga 13 Agustus 2016, Budi Waseso mengadakan pertemuan dengan Komisioner Biro Narkotika Hong Kong Kepolisian Hong Kong Stephen Lo. Kepala BNN juga melakukan penyuluhan kepada para BMI yang baru tiba di Hong Kong, untuk mewaspadai segala bentuk narkoba dan modus kejahatan yang berkaitan dengan narkoba. AN

DARI HALAMAN 1

ruang-ruang khusus agar masyarakat Bali dapat menyampaikan aspirasinya. Dengan berbagai prestasi yang sudah diraih Provinsi Bali, Gubernur Pastika rupanya masih memiliki harapan besar yang harus dikerjakan. Yakni menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan siap bersaing. Menurutnya, era saat ini saya saing sangatlah penting. Lantaran, di seluruh aspek pernuh dengan persaingan. Jika masyarakat Bali ingin bertahan, tentunya harus memiliki saya saing.

Tentunya dengan membentuk SDM yang pintar, cerdas, berkarakter bagus, dan sehat. “Persiapkan daya saing. Kita harus berpikir mengenai daya saing. Semua bersaing di dunia ini, kalau ingin survive harus punya daya saing sumber saya manusianya, karena yang akan bersaing kan manusianya. Itu harus kita perkuat terus. SDM yang pintar, cerdas, berkarakter bagus, dan sehat. Kalau ini sudah tercapai, untuk bersaing ke depan akan lebih baik,”

kita tuntaskan dengan bantuan CSR juga,” ujarnya yang dalam kesempatan itu turut didampingi oleh Sekda Provinsi Bali Cok Ngurah Pemayun. Pastika juga mengapresiasi BPS Bali yang telah menyediakan data-data tentang kemiskinan di Bali. Sebelumnya dia mengakui sempat kesal dengan instansi tersebut karena terkesan menutupi data, padahal data-data tersebut sudah rampung bulan Mei tahun lalu. “Jika saja tahun lalu sudah kita dapatkan data itu atau paling lambat awal tahun ini, saya yakin angka kemiskinan kita sekarang semakin kecil, atau bahkan bisa paling rendah mengalahkan DKI Jakarta,” imbuh Pastika. Dia berharap ke depan koordinasi lintas instansi yang juga melibatkan bupati/walikota lebih diintensifkan lagi, karena bagaimanapun tujuan pemerintah adalah untuk mensejahterakan rakyat. Selain itu, Pastika juga menyampaikan bahwa pertemuan

main-main, Gubernur bercita-cita terus menekan angka kemiskinan hingga mencapai angka 1 persen. “Target angka kemiskinan, sampai 5 tahun adalah satu persen. Ini citacitanya. Bali Mandara ini disusun lima jilid, seperti rencana pembangunan jangka panjang,” paparnya yang dilanjutkan dengan mengatakan kehidupan berdemokrasi di Bali juga semakin maju. Dibuktikan dengan dibukanya

pada pagi itu bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian program serta mengevaluasinya, sehingga dalam sisa waktu yang ada pada semester kedua tahun ini semua program dapat diakselerasi pelaksanaannya serta bisa mencarikan solusi setiap permasalahan yang dihadapi. Dia juga sekali lagi menekankan, sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, Gubernur berwenang mengkoordinasikan segenap instansi vertikal dan juga kepala daerah untuk segera mengakselerasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Bali. Dalam kesempatan itu, Gubernur Pastika juga berharap melalui rapat ini bisa didapatkan titik temu untuk memantapkan program pembangunan yang inovatif serta tercapainya sinergitas program antar semua instansi Sebelumnya Kepala BPS Bali Adi Nugroho sempat membeberkan data angka kemiskinan yang diminta oleh Gubernur Pastika. Mengacu pada data bulan Mei tahun 2015, saat ini

di Bali terdapat sekitar 1.680 warga miskin yang tersebar di seluruh Bali dan tinggal di rumah yang tidak layak huni. Menurutnya ada berbagai indikator yang dijadikan acuan seorang warga dikatakan tinggal di rumah yang tidak layak huni seperti luas rumah, atap dan tembok yang masih menggunakan daun dan bambu serta lantai dari tanah liat. Selain itu diukur juga dari ketersediaan sanitasi dan sumber air bersih untuk keluarganya. Pendataan oleh BPS sendiri dijelaskannya tidak menggunakan sistem random namun menggunakan sistem by name by addres, jadi tingkat keakuratannya sangat tinggi. Untuk keberadaan rumah tidak layak huni, saat ini Kabupaten Karangasem menepati posisi pertama terbanyak dengan 568 unit, Kabupaten Badung masih ditemukan 1 unit rumah yang perlu dibedah sedangkan untuk Kota Denpasar tidak ada. Jadi dia menambahkan, bagi pemerintah daerah yang ingin lebih fokus menyalurkan bantuan

bagi warga kurang mampu, bisa menggunakan data BPS sebagai acuan. Bupati dan Walikota yang hadir dalam pertemuan tersebut sangat mengapresiasi penjabaran data kemiskinan oleh BPS. Menurut mereka data-data tersebut akan digunakan acuan untuk menuntaskan kemiskinan di daerah masing-masing. Selama ini rata-rata diakui bahwa validitas data menjadi hambatan program pengentasan kemiskinan. Seperti yang diungkapkan oleh wakil bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, banyak kepala desa yang tidak melaporkan data kemiskinan dengan valid. Dia menyampaikan hal itu kemungkinan disebabkan oleh alasan politik di desanya. Jadi dengan keterbukaan data ini dia menyampaikan semangatnya untuk menuntaskan kemiskinan di daerahnya. Rata-rata Bupati dan walikota juga setuju untuk memantapkan sinergitas dalam mempercepat pembangunan di Bali. W-019

harinya seperti remaja lainnya. Pande hanya bisa terbaring kaku di atas kursi roda sejak umur 5 tahun karena menderita lumpuh yang gejala awalnya berupa panas tinggi dan step. Ketiadaan biaya membuat penyakit Pande Sudarsana tidak tertangani dengan baik. Ia juga mengaku tidak bisa menggunakan JKBM dikarenakan tidak masuk dalam data puskesmas tempat dirinya berobat yakni di Puskesmas Negari padahal dirinya telah memiliki Kartu JKBM. Oleh karena itu, ia sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk upaya pengobatan anaknya tersebut. “Terimakasih atas bantuan yang diberikan ibu Ayu Pastika dan BK3S Provinsi Bali. Selanjutnya tiang dan keluarga bisa tinggal di rumah yang lebih nyaman dan baik. Tyang mohon agar pengobatan anak tiang bisa juga dibantu,” ujarnya. Tak sampai disitu, pada Selasa (9/8) lalu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga merespon cepat informasi bocah yang cacat di Desa Tegalmengkeb Selamadeg Tabanan. Ia adalah Ni Kadek Ayu Lopita Puspa Kirani, bocah malang yang baru berusia dua. Putri dari Ni Komang Ayu Puspa Karini (19), asal Banjar Alas Desa Tegalmengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan terlahir dengan kondisi tubuh cacat karena tidak memiliki telunjuk jari kanan dan jari tengah pada tangan kirinya. Lebih memprihatinkan lagi, selain cacat pada tangannya, kaki kirinya juga ceking sehing-

ga mengakibatkankan telapak kakinya membengkak. Menurut sang Ibu, waktu didalam kandungan kaki buah hatinya tersebut terlilit tali pusar dan dianjurkan harus menjalani operasi. Kondisi bayi yang memprihatinkan ini mendapat perhatian Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang mengutus staf humas Pemprov Bali untuk mengunjunginya. Nenek sang bayi, Ni Wayan Suarniti, menuturkan ia dan pihak keluarga hanya bisa pasrah terlebih saat ini pasca mengetahui kondisi anaknya cacat, suami putrinya (Komang Ayu, red) pergi meninggalkan Komang Ayu di usia pernikahan yang baru menginjak tiga bulan. “Baru tiga bulan menikah, dia (suami-red) sudah meninggalkan anak dan cucu saya,” ungkap Suarniti. Komang Ayu sendiri bersama Lopita Pupita Kirani tidak ada di tempat karena pada saat dikunjungi karena tengah memeriksakan Lopita Puspa Kirani ke RS Sanglah. Saat ini Komang Ayu dan buah hatinya tinggal bersama kedua orangtuanya yakni Ni Wayan Suarniti (43) dan I Wayan Sunadi Yasa (45) yang kesehariannya hanya sebagai buruh serabutan. Hanya berselang sehari, Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali mengutus staf Biro Humas untuk membantu kakak beradik yang lumpuh di Banjar Belatung, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan Klungkung. Kakak beradik itu yakni Ni Wayan Suji dan I Nengah Sujini. Suji menyampaikan

terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan Gubernur Pastika. Karena ketidakberdayaannya, kakak beradik itu juga berharap bantuan berkelanjutan dari pemerintah. Sementara itu, Perbekel Desa Pesinggahan Nyoman Suastika yang ditemui di selasela penyerahan bantuan menjelaskan bahwa keberadaan kakak beradik itu sudah mendapat perhatian dari aparat desa setempat dan Pemerintah Kabupaten Klungkung. Kata Suastika, mereka sudah terdaftar sebagai KK Miskin dan rutin mendapat bantuan raskin. Bahkan, sekali waktu Suastika juga memberi bantuan secara pribadi kepada mereka. “Kami juga sudah mengusulkan agar dua bersaudara ini mendapat bantuan bedah rumah,” ujarnya. Dalam pelayanan kesehatan, Puskesmas setempat rutin menyambangi kediaman Suji dan Sujini untuk melakukan pengecekan kesehatan. Hanya saja hingga saat ini belum ada diagnosa pasti mengenai jenis penyakit yang menggerogoti dua kakak beradik tersebut. Staf Biro Humas yang menyerahkan bantuan gubernur menyampaikan rasa prihatin atas kondisi yang dialami kakak beradik Suji dan Sujini. Untuk tahap awal, Gubernur Pastika mengirimkan bantuan respon cepat berupa beras dan uang tunai. Selanjutnya staf Biro Humas akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk bantuan tahap selanjutnya. W-019

Gubernur Pastika Beserta Istri Tak Lelah Membantu Warga Miskin DARI HALAMAN 1 meringankannya,” ujar istri orang nomor satu di Bali tersebut. Ditambahkan Ayu Pastika upaya pengentasan kemiskinan tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga seluruh lapisan masyarakat. “Meski sedikit bantuan yang diberikan pasti berarti, meski tidak dengan materi dan uang, bisa dengan tenaga,” bebernya. Ia juga berharap kedepannya semakin banyak perusahaan baik BUMN, BUMD maupun swasta yang menyalurkan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility). “Semakin banyak yang peduli, semakin banyak yang terbantu, itu artinya semakin cepat pula upaya pengentasan kemiskinan yang kita lakuan,” cetusnya. Sementara itu Nyoman Sudarta (52) warga penerima bedah rumah mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan BK3S Provinsi Bali. Suami dari Ketut Metri (45) ini mengatakan ia dan keluarganya selanjutnya tidak bersusah payah lagi berpikir untuk membangun rumah yang layak bagi keluarganya. Ia menuturkan selama ini ia dan keluarganya tinggal di rumah yang jauh dari layak, dengan lantai tanah, dan dinding terbuat dari kayu dan bambu. Keluarga ini memiliki 2 orang anak yakni Komang Santadarma (25) dan Pande Sudarsana(15). Namun sayang anak bungsunya Pande Sudarsana tidak bisa menikmati

FB/IST

Budi Waseso

HUT Provinsi Jadi Momentum Tingkatkan Daya Saing SDM

Kabupaten/Kota Diajak Ikut Tuntaskan Bedah Rumah DARI HALAMAN 1

11

tegasnya. Di samping itu, Gubernur Pastika juga mengapreasi berbagai rangkaian kegiatan perayaan hari jadi Provinsi Bali. Tak hanya diwarnai dengan tarik tambang, tetapi juga ada gerak jalan. Tak lupa pula, diisi dengan pemaparan karya-karya ilmiah dari para pejabat di lingkungan Provinsi Bali. Karya-karya tersebut akan sangat bermanfaat untuk realisasi Program Bali Mandara dan tentunya reformasi birokrasi. Tak lupa,

Gubernur Pastika juga berharap, Gubernur Bali di periode yang akan datang dapat meneruskan programprogram yang sudah dirintis sejak saat ini. “Saya harap Gubernur yang akan datang menyambung terus, ini landasan sudah kita siapkan. Berikutnya, kami harapakan diteruskan. Masih banyak PR, harus diperdalam, diperluas, dan ditingkatkan kualitasnya. Sehingga pendidikan dan kesehatan masyarakat Bali juga bisa lebih baik lagi,” tutupnya. W-019

Gubernur Pastika Pimpin Ziarah Ke TMP Pancaka Tirta

DARI HALAMAN 1 rohani untuk melanjutkan perjuangan bangsa. Dalam ziarah yang juga dihadiri oleh Sekda Provinsi Bali Cokorda Pemayun, Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Bali, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya ini diawali dengan penghormatan kepada arwah pahlawan dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga oleh Gubernur Bali dan diakhiri dengan tabur bunga di makam para pahlawan. W-019

FB/IST

Angka Kemiskinan Berhasil Diturunkan DARI HALAMAN 1 Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sebanyak 18.800, dari 115.800 orang pada bulan September 2015 menjadi 96.980 orang pada Maret 2016. Hal yang sama juga terjadi di wilayah pedesaan yang mengalami penurunan sebanyak 21.800 orang, dari 102.990 orang pada September 2015 menjadi 81.200 orang pada Maret 2016. Menurut Dewa Mahendra, trend positif ini cukup menggembirakan dan merupakan sebuah indikator keber-

hasilan berbagai program Bali Mandara yang memang diarahkan untuk menekan angka kemiskinan. Namun demikian, hal ini tak lantas membuat jajaran Pemprov Bali berpuas diri. Sebagaimana harapan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Bali menargetkan angka kemiskinan dapat diturunkan hingga tersisa 1 persen. “Angka ini tidak otomatis menjadikan kita lekas berpuas diri, kita akan genjot terus pelaksanaan program Bali Mandara di samping juga program pendukung seperti peningkatan infrastruktur, sarana dan prasarana. Mudah mudahan

angka kemiskinan selanjutnya dapat semakin ditekan,” ujarnya. Bertolak dari target tersebut, data yang disajikan BPS akan menjadi motivasi bagi jajaran Pemprov untuk mengoptimalkan pelaksanaan berbagai program Bali Mandara seperti Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Rumah, Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Beasiswa Miskin, Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu), Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) serta program lainnya yang bermuara pada penuntasan angka kemiskinan. W-019

telah mampu melayani masyarakat Bali secara keseluruhan. “JKBM harus dilanjutkan meskipun nantinya pimpinan Bali berganti,” tegasnya. Bahkan ia meminta kepada pemerintah saat ini untuk terus mencari terobosan agar JKBM bisa diberlakukan selamanya. Meskipun ada rencananya JKBM diintegrasikan dengan JKN program pemerintah pusat. “Apabila JKBM benar diintegrasikan dengan JKN agar dalam pelaksanaannya terutama pembayaran premi diperjelas,” tegasnya. Ia sangat berharap JKBM

tetap ada karena masyarakat berhak mendapatkan layanan kesehatan gratis dari pemerintah sebagai timbal balik kewajibannya membayar pajak. “Salah satu timbal balik yang didapatkan masyarakat ketika membayar pajak adalah mendapatkan pelayanan kesehatan dari pemerintah. Dan ini harus diberikan,” tegasnya. Argawa yang baru saja terpilih menjadi Ketua DPK Peradah Tabanan mendorong agar pemerintah Provinsi Bali tetap memberlakukan JKBM sampai kurun waktu yang tidak ditentukan. W-004

nya, program Bali Mandara harus lebih disosialisaikan lagi. Karena masih banyak masyarakat di pelosok desa yang belum mengerti tapi sudah mengetahui program Bali Mandara khususnya JKBM. “Saya hanya meminta program Bali Mandara agar lebih disosialisasikan khususnya untuk masyarakat yang tinggal di pelosok desa yang sulit

dijangkau,” paparnya. Karena dalam pengamatannya melalui media televisi, koran, radio dan internet, masih banyak masyarakat yang membutuhkan sentuhan program Bali Mandara khususnya JKBM dan Bedah Rumah. “Saya dan keluarga telah merasakan manfaat dari progam Bali Mandara. Terimakasih Pak Mangku,” tutupnya.W-004

Lanjutkan Terus Program JKBM DARI HALAMAN 1 minan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bali. Karena dalam pantauanya, sebagian besar masyarakat Bali tidak saja yang hidup di kota besar, pun yang hidup di pelosok pedesaan menggunakan layanan JKBM ketika berobat dan opname ke rumah sakit. “Selain warga miskin, banyak juga warga yang ekonominya menengah dan mapan kerap menggunakan layanan JKBM,” terang Argawa. Jadi kata mantan aktivis KMHDI ini, program JKBM

Bali Mandara Sangat Menyentuh DARI HALAMAN 1 “Program Bapak Gubernur sangat bagus dan betul-betul menyentuh masyarakat di tingkat bawah,” jelasnya. Ia yang juga pendiri Perpustakaan Bhineka Tunggal Ika ini sangat berharap program Bali Mandara diteruskan, bahkan ditingkatkan lagi. Dalam pengamatan-

Layouter: Dejerie


MomentumTingkatkan Etos Kerja untuk Optimalisasi Program Bali Mandara Memaknai Hari Jadi Provinsi Bali ke-58 Tahun 2016 Tepat pada 14 Agustus 2016, Provinsi Bali genap berusia 58 Tahun. Dalam usia yang telah melewati setengah abad, Bali mengalami perkembangan yang begitu pesat dalam berbagai aspek. Seiring denganitu, harus disadari pula bahwa tantangan yang dihadapi akan makin kompleks. Dinamika perubahan yang terjadi dewasa ini berjalan begitu cepatnya membuat Bali membutuhkan strategi yang makintepat dan terarah agar dapat mengawal kemajuandanmampu menjadikan tantangan sebagai peluang. Peringatan HUT Provinsi Bali ke-58 menjadi sebuah momentum dalam melakukan refleksi dan evaluasi terhadap berbagai program pembangunan yang saat ini tengah dilaksanakan. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra,SH,MH yang ditemui di ruang kerjanya baru-baru ini menyampaikan beberapa penekanan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam memaknai pertambahan usia provinsi yang awalnya tergabung dengan sejumlah wilayah dalam Kawasan Sunda Kecil tersebut. Kata Dewa Mahendra, penguatan komitmen dan etos kerja menjadi penekanan Gubernur Pastika pada momentum peringatan HUT ke-58 Provinsi Bali tahun ini. Hal itu tercermin dalam tema peringatan yang diusunya itu 'Dengan Semangat Hari Jadi Ke-58 Provinsi Bali, Kita Kerja Lebih Keras, Cerdas, Berkualitas, Ikhlas danTuntas'. Pastika berharap, tema tersebut menjadi spirit bagi jajarannya dalam mengawal pelaksanaan Program Bali Mandara. Menurut Dewa Mahendra, dalam setiap pengarahannya, Gubernur Pastika selalu mengingatkan hal tersebut. Sebagai ujung tombak pelaksanaan program Bali Mandara, Pastika menuntut jajarannya mampu bekerja lebih keras untuk hasil lebih optimal. Namun demikian, bekerja keras belumlah

Deklarasi Gerakan Revolusi Mental

tanpa diimbangi dengan kerja cerdas dan berkualitas. Selain itu, seorang ASN diingatkan untuk bekerja dengan iklas agar tak menganggap tugas-tugasnya sebagai beban. Dan yang terakhir, segala tugas mesti dilaksanakan hingga tuntas dan jangan setengah-setengah. Bila semua prinsip etos kerja itu dipedomani, Pastika optimis pelaksanaan program Bali Mandara dapat mencapai hasil lebih optimal jika dibandingkan capaian saat ini. Strategi Gubernur Pastika dalam memperkuat konsolidasi di jajaran birokrasi membuahkan hasil signifikan bagi kemajuan Bali dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Gubernur Pastika berhasil dalam penerapan politik anggaran sehingga mampu mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan guna mendongkrak APBD Bali. Hal itu tercermin dari grafik APBD Bali yang mengalami trend peningkatan di era kepemimpinan Gubernur Pastika. Pada awal kepemimpinannya di tahun 2008, APBD Bali baru mencapai Rp. 1,51 trilyun. Dengan berbagai terobosan dan upaya yang terus dilakukan, pada tahun 2016 Pemprov Bali berhasil meningkatkan APBD hampir empat kali lipat yaitu sebesar Rp. 5,506 trilyun. Peningkatan APBD itu secara langsung berpengaruh pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali karena sebagian besar dialokasikan untuk membiayai berbagai program unggulan Bali Mandara yang langsung menyentuh

HUT Provinsi Bali makin semarak dengan pelaksanaan Gerak Jalan Santai yang dirangkai dengan cek kesehatan gratis, donor d a r a h , pelayanan SIM Keliling, pasar murah dan hiburan. T a m b a h meriah karena kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon tersebut juga diisi lomba masak serba ikan yang digagas Ketua Forum Gemar Makan Ikan Pada bagian lain, sejumlah SKPD pun melaksanakan kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT ke-58 Provinsi Bali. Biro Humas Setda Provinsi Bali dalam perannya membangun sinergi dengan awak media menggelar lomba futsal antar instansi serta organisasi jurnalis seperti PWI dan AJI. Ada juga lomba karaoke Bali Mandara Talent yang digagas BKD Provinsi Bali. Kegiatan yang melibatkan seluruh SKPD ini diharapkan dapat menjadi ajang penyaluran bakat seni para pegawai di sela-sela rutinitas mereka dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Pertama kali digelar, lomba ini mendapat

Lomba Futsal antar instansi serta organisasi jurnalis PWI dan AJI

kepentingan masyarakat. Program tersebut antara lain Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara (Gerbangsadu Mandara), Beasiswa Miskin, Bedah Rumah, Simantri, Penguatan Adat dan Budaya melalui pemberian bantuan bagi Desa Pakraman dan Subak, peningkatan kualitas infrastruktur seperti perbaikan jalan, penambahan fasilitas kesehatan dan pembangunan SMAN/SMKN Bali Mandara. Akumulasi pelaksanaan berbagai program yang dilaksanakan secara terpadu membuahkan capaian yang cukup signifikan. Dalam perhitungan makro, Pelaksanaan Program Bali Mandara mampu menekan angka kemiskinan dari 6,17 persen di tahun 2008 menjadi 4,25 persen pada periode Maret 2016. Dengan capaian tersebut, Bali menempati peringkat II nasional setelah DKI Jakarta sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit. Namun Gubernur Pastika belum puas dengan capaian tersebut dan berharap jajarannya tak mengendurkan semangat untuk menekan angka kemiskinan hingga level terendah. Perkembangan positifjugaterjadipadaIndeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali yang menunjukkantrend peningkatan. Padatahun 2008, IPM Bali tercatatsebesar 70,98persen dan berhasil ditingkatkan menjadi 73,27 persen di tahun 2015. Dalam sektor ekonomi, Bali juga berhasil mengendalikan laju inflasi di angka 2,7 persen atau di bawah angka inflasi nasional yang rata-rata mencapai 3,35 persen. Atas capaian ini, Tim Pengendalian Infkasi Daerah (TPID) Bali yang diketuai Wagub Ketut Sudikerta meraih penghargaan terbaik dalam pengendalian laju inflasi. Yang menggembirakan, pertumbuhan ekonomi Bali pada Semester I Tahun 2016 berada pada kisaran yang cukup baik yaitu 6,04 persen. Selain capaian makro, reformasi di jajaran birokrasi yang terus dilaksanakan Pemprov Bali juga membuahkan sejumlah

capaian antara lain opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut-turut ataspemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Bali Tahun 2013, 2014 dan 2015.

Ceramah dari Renald Kafali kepada Pejabat Pemprov Bali

Semarak Kegiatan Sarat Makna Menghadapi tantangan yang makin kompleks serta derasnya arus perubahan saat ini, Gubernur Pastika mengisi peringatan HUT ke-58 Provinsi Bali dengan kegiatan yang dinilai lebih relevan dan bermanfaat. Menurutnya, kegiatan seperti lomba balap karung, sepak bola pake sarung dan sejenisnya sudah kurang relevan dengan tuntutan jaman.Karena itu, sejak beberapa tahun terakhir, Pastika memberi sentuhan berbeda pada momentum pertambahan usia Provinsi Bali. Gubernur Pastika selalu menyelipkan kegiatan yangbertujuan memberi bekal dan motivasi bagi jajarannya agar siap menghadapi perubahan dan menjawab tuntutan masyarakat yang makin kompleks. Pada peringatan HUT tahun ini, Pemprov mendatangkan pakar marketing Hermawan Kartajaya. Materi dan pemahaman yang diberikan seorang ahli pemasaran kelas dunia tersebut diharapkan mampu menumbuhkan jiwa enterpreneurship jajaran birokrasi dan ASN di Lingkungan Pemprov Bali. Dengan menerapkan sejumlah prinsip ilmu marketing, dia berkeyakinan jajarannya dapat bekerja lebih keras, cerdas, berkualitas, tuntas, iklas untuk mempercepat pelaksanaan Program Bali Mandara.

Lomba Masak Serba Ikan yang diikuti oleh jajaran SKPD di lingkungan Pemrov.Bali

sambutan hangat dari ASN di Lingkungan Pemprov Bali. Hal itu tercermin dari antusiasme para pegawai mengikuti lomba yang dilaksanakan di Wantilan Gedung DPRD Bali tersebut.

Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta

Margarana Niti Mandala Renon, Minggu (14/8) akan menjadi puncak peringatan HUT Provinsi Bali ke-58 yang akan dirangkai juga dengan pemecahan celengan dari masing-masing SKPD, yang merupakan donasi dari seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemprov

Ceramah dari Hermawan Kertajaya kepada Pejabat Pemprov Bali

Pemprov Bali juga menggelar Pameran Pembangunan di Taman Budaya Denpasar selama 10 hari dari tanggal 14 Agustus hingga 23 Agustus 2016. Ada pula pementasan kesenian di Stage Purwa Monumen Perjuangan Rakyat Bali akan menambah semarak perayaan HUT ke-58 Provinsi Bali.

Ny. Ayu Pastika saat memberikan Piala kepada para pemenang Lomba Karaoke yang diikuti oleh para pegawai Pemprov Bali dalam rangka menyambut HUT Pemprov Bali ke-58

Sebagai rasa syukur atas pelaksanaan program Bali Mandara, Gubernur Pastika beserta jajaran juga melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Jagatnatha Denpasar. Selain itu, dilaksanakan pula ziarah ke Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta sebagai wujud penghormatan kepada para pahlawan. Karena tanpa perjuangan dan pengorbanan mereka, mustahil Bali dapat mencapai kemajuan yang diraih saat ini. Upacara bendera di Lapangan Puputan

Para Dewan Juri Saat Menilai Peserta Lomba Karaoke yang diselenggarakan di Wantilan DPRD Prov.Bali

Bali. Uang yang terkumpul nantinya akan disalurkan menjadi bantuan bedah rumah kepada KK kurang mampu yang ada di Bali. “Pengentasan kemiskinan menjadi prioritas Pemprov Bali, dan semua harus terlibat, tidak saja Pemprov Bali termasuk jajaran ASN yang diminta secara sukarela menyisihkan rejekinya bagi saudara saudara kita yang kurang mampu,� pungkasnya. Masih dalam rangkaian HUT, Pemprov Bali

Persembahyangan bersama di Pura Jagatnatha, Denpasar


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.