
5 minute read
Tren, Keuntungan, Risiko dan Tantangan
from COFFERDAM Edisi 4
by HMS UNDIP
Building Information Modeling adalah salah satu pengembangan menjanjikan untuk sektor architecture, engineering and constructing (AEC). Dengan teknologi BIM kita dapat membuat model virtual bangunan yang terkonstruksi, juga memperoleh perencanaan, desain, konstruksi dan pelaksanaan operasional. Keuntungan utama seorang engineer yang menguasai teknologi BIM adalah mereka dapat menurunkan cost production, meningkatkan kualitas produksi/proyek dengan pelaksanaan yang lebih cepat dan efektif.
• • • •
Advertisement
Code Review: dapat menggunakan aturan birokrasi (misal SNI/ASTM) untuk mengetahui sebuah keamanan perencanaan bangunan.
Cost Estimating: dapat memproyeksikan biaya proyek, dengan otomatisasi komponen material yang digunakan, serta kemudahan untuk memperbarui estimasi biaya proyek saat perubahan desain dilakukan.
Construction Sequencing: BIM dengan efektif mengkoordinasikan pembelian material, fabrikasi dan penjadwalan pada semua komponen bangunan.
Interference Detection: dapat mendeteksi kesalahan desain dengan mudah karena visualisasi 3D-nya. Misal penempatan pipa yang berpotongan dengan kolom baja.
Dengan uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa BIM menawarkan proses efektif dan cepat dengan kemudahan pembagian informasi. Serta kemampuan penambahan dan pengurangan pada komponen desain yang lebih fleksibel.
Resiko Bim
Tren Sekarang Dan Masa Depan
Menurut survei yang dilakukan ASCE (The American Society of Civil Engineers) masih banyak kontraktor yang tidak menggunakan BIM dalam proyek mereka, dengan persentase sebesar 55%. Hal inilah yang menjadi lubang teknologi bagi kontraktor untuk kedepannya. Karena sebanyak 79% pengguna BIM telah mengindikasikan bahwa penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan keberhasilan proyek seperti mengurangi permasalahan koordinasi lapangan dan mengurangi permintaan detail informasi, karena BIM telah menyediakan informasi proyek mendetail. Maka dari pelaksana proyek harus bisa melihat hal ini sebagai peluang dengan potensi yang besar.
Keuntungan Bim
Kunci benefit penggunaan BIM terletak pada akuratnya representasi geometri pada bangunan dan penyediaan data yang terintegrasi, hal ini diuraikan dalam poin-poin berikut:
• •
Visualisasi: menggunakan 3D rendering yang memudahkan detail informasi bangunan.
Fabrikasi: dapat merancang detail komponen dengan visualisasi 3D yang bisa digunakan pada bangunan.
Terdapat dua resiko utama dalam penggunaan BIM, yaitu secara legalitas (kontrak) dan terkait teknisnya. Risiko secara legalitas (kontrak) adalah kurangnya penentuan kepemilikan data BIM dan tidak adanya undang-undang hak cipta/jalur hukum lainnya yang mengatur kepemilikan BIM secara terperinci. Namun hal ini setidaknya masih bisa diantisipasi dengan dengan menetapkan hak dan tanggung jawab kepemilikan dokumen kontrak melalui perjanjian hitam diatas putih. Kemudian risiko terkait teknisnya adalah tanggungjawab dan koordinasi data biaya, penjadwalan di lapangan. Karena dengan adanya software tersebut, maka segala aspek dalam lapangan dituntut untuk bisa berkoordinasi dengan baik. Memiliki pembagian tanggung jawab yang baik dan seluruh aspek yang terintegrasikan menjadi kunci keberhasilan dalam risiko ini.
TANTANGAN BIM
Produktivitas dan manfaat ekonomi BIM bagi industri engineering sudah diakui secara luas dan semakin dipahami dengan baik. Selanjutnya, teknologi untuk mengimplementasikan BIM sudah tersedia dan semakin matang. Namun ternyata adopsi BIM masih lebih lambat dari yang diekspektasikan. Ada dua alasan utama, yaitu teknis dan manajerial. Memiliki ketersediaan teknologi yang andal seperti BIM, seorang engineer tentunya harus bisa memanfaatkannya dengan baik. Maka dari itu BIM harus selalu dioptimalkan baik dari vendor software, perusahaan dan aspek-aspek terkait yang berhubungan dengan lingkupnya. Vendor software harus selalu update untuk teknologi pada BIM agar software semakin mudah digunakan dan reliabel. Perusahaan juga harus mempersiapkan SDM terbaiknya untuk berpartisipasi dalam era sekarang ini, dengan membekali BIM sebagai salah satu bekal utama. Kemudian seorang engineer harus inisiatif untuk selalu belajar baik dalam BIM atau pu hal lainnya yang mengedepankan pengetahuan. Terakhir adalah sektor pemerintahan yang harus segera menetapkan regulasi mendetail untuk BIM, secara hak cipta, pertanggung jawaban dan lainnya.
Manfaat Untuk Kemajuan Infrastruktur
Mampu memodelkan bangunan/ infrastruktur dalam bentuk 3D, kolaborasi perencanaan dan desain, mendeteksi bentrok antar elemen struktur (pre-clash detection), mengkalkulasi volume pekerjaan (take-off quantity), menstimulasikan pelaksanaan konstruksi, bahkan mampu memitigasi potensi kegagalan bangunan (mitigating construction failure). Dari momen tersebut, kemudian disusun roadmap penerapan BIM yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: Adopsi, Digitalisasi, Kolaborasi, dan Integrasi.
EPC DAN MANAJEMEN PROYEK
Ada banyak tipe kontrak yang digunakan dalam industry konstruksi maupun energi. Salah satu kontrak yang sering digunakan dalam industri adalah Lump Sum Turnkey (LSTK) atau biasa dikenal dengan EPC Contract. Epc contract adalah mengalihkan Sebagian besar tanggung jawab kepada satu kontraktor untuk melaksanakan engineering, procurement, and construction. Dengan penjabaran aktivitas seperti berikut ini: •

Engineering: Mendesain secara mendetail pada aktivitas yang akan dilakukan untuk membangun sebuah bangunan/fasilitas dari perhitungan sampai gambar desain.
Procurement: Pembelian material/perlengkapan yang diperlukan untuk sebuah project.
Contruction: Pembangunan bangunan/fasilitas dan instalasi perlengkapan yang diperlukan.
Jadi apakah itu manajemen proyek? menurut Project Management Institute, manajemen proyek merupakan aplikasi dari pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan teknik demi memproyeksikan kegiatan untuk memenuhi persyaratan proyek. Maka dua hal tersebut yaitu EPC dan Manajemen proyek adalah sebuah paket lengkap yang perlu diperhatikan dalam sebuah keberhasilan proyek.
Energy Projects
Para ilmuwan mendefinisikan energi sebagai kemampuan melakukan kerja. Ada dua tipe energi di dunia ini yaitu renewable energy dengan sumber yang mudah diperbaharui seperti energi air, angin, matahari, ombak, panas bumi, hingga biomassa. Adapun non-renewable energy dengan sumber yang sulit diperbaharui seperti batu bara, minyak bumi, gas alam, hingga energi nuklir.
Ketergantungan manusia akan energi tersebut yang membuat manusia berpikir untuk meng- menghasilkan energi yang tidak hanya dapat digunakan berfikir untuk menghasilkan energi yang tidak hanya dapat digunakan untuk individua tau dirinya sendiri, namun yang dapat memberi manfaat yang luas bagi masyarakat umum. Dari riset dan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada, diketahui bahwa untuk menghasilkan energi yang besar dibutuhkan pembangkit energi. Namun, tahukah kamu bagaimana proses dibalik proyek pembangkit energi ? Proyek energi seperti kita ketahui, selalu membutuhkan investasi yang sangat besar dalam memastikan pendapatan selama pengoperasiannya, jadi kunci kesuksesan tersebut terletak pada tahap EPC karena tahap-tahap proyek energi dapat diketahui sebagai berikut:
1) Pengembangan awal (initial development)
2) Perencanaan (Planning)
3) Pembiayaan (Financing)
4) Rekayasa/desain (Engineering/Design) 5) Pengadaan (procurement) 6) Konstruksi (contruction) 7) Operasi (operations)
TEKNIK SIPIL DAN INDUSTRI ENERGI
Seperti yang kita ketahui sebagai mahasiswa Teknik sipil, ada lima tipikal konsentrasi untuk Teknik sipil seperti rekayasa struktur, transportasi, rekayasa geoteknik, manajemen konstruksi, dan rekayasa sumber daya air. Namun, apakah hanya ini pilihan untuk lulusan Teknik sipil? tentu saja tidak! Teknik sipil bisa menjadi apa yang mereka inginkan dalam dunia rekayasa bahkan bekerja dalam sector energi pun bisa. Hamper semua sector energi melibatkan Teknik sipil. Dalam proyek energi, insinyur sipil dapat bekerja sebagai project owner, kontraktor, subcontractor, maupun konsultan. Dapat pula bekerja pada tahap manapun dalam proyek, dari perencanaan hingga pengoperasian.

Keluwesan insinyur Teknik sipil di industry pun dikuatkan dengan statement dari Mas Rengga yang sudah malang melintang di industry energi dalam acara sharing session KSAKS, “Selama fasilitas masih dibangun di bumi (ataupun planet layak huni lain), insinyur sipil akan mendapatkan apapun untuk dilakukan.” Lalu muncul pertanyaan mengenai keterampilan apakah yang dibutuhkan untukmendapatkan kesempatan kerja tersebutKepemimpinan, komunikasi yang efektif dan terstruktur, ilmu dasar Teknik sipil, penguasaan aplikasi, jaringan yang luas, kerja cepat dan cerdas, keterampilan presentasi, dan integritas. Adapun dalam mendapatkan kesempatan kerja diperlukan adanya tips dan strategi yang harus dilakukan seperti mengetahui dan memperdalam dasar disiplin ilmu, aktif di sebanyak mungkin organisasi, mengasah out-of-campus-skills (mempelajari software baru, magang), mencari beasiswa serta mengejar gelar master di luar negeri yang sering dinilai sebagai nilai tambah oleh beberapa perusahaan. Industri energi saat ini sangat penting bagi kehidupan di bumi kedepannya. Peningkatan umat manusia di bumi ini juga turut mendorong perkembangan industry energi ini. Tentu industry energi ini dapat menjadi sebuah industry yang menjanjikan melihat kedepan cakupannya makin luas dalam hal kebutuhan SDM. Sebagai mahasiswa Teknik sipil, besar harapan kedepan dengan berkembangnya industry energi ini, kita dapat berpartisipasi penuh dalam proyek energi yang ada.
Penulis: - Yazid Damar Pratama KSAKS 2022