E-MAGZ HIPMI NEWS (SEJARAH HIPMI)

Page 1

Sejarah

HIMPUNAN PENGUSAHA

MUDA INDONESIA (HIPMI)

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau yang biasa sebut HIPMI adalah organisasi independen yang bersifat non politik yang berisi para pengusaha muda indonesia yang bergerak di bidang perekonomian, Hal tersebut diperkuat dengan upaya tidak mencari keuntungan dan bersifat kekeluargaan.

"Pengusaha pejuang-pejuang pengusaha" begitulah jargon yang diusung Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), semboyan dan jargon idealis ini bukan sekadar kata-kata indah, melainkan pembawa semangat dan cerminan jiwa para anggota HIPMI. Frasa "pengusaha pejuang" mengandung dua makna penting. Pertama, pengusaha yang memiliki jiwa pejuang, pantang menyerah, dan selalu berjuang untuk mencapai tujuannya. Kedua, pengusaha yang berjuang untuk kepentingan bersama, bukan hanya untuk keuntungan pribadi.

Semangat pejuang ini sangat penting bagi pengusaha muda Indonesia, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam dunia usaha. Dengan semangat ini, mereka diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi bangsa dan membawa Indonesia maju. Organisasi ini didirikan dengan maksud untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, organisasi ini juga berupaya melaksanakan program pemerintah dan turut mensukseskan proses pembangunan nasional maupun daerah supaya tercipta masyarakat yang adil dan makmur, serta membentuk pengusaha lokal yang berwawasan kebangsaan, memiliki moral dan etika bisnis serta mampu bersaing di pasar internasional.

Organisasi ini didirikan pada tanggal 10 Juni 1972 oleh sejumlah pengusaha nasional yang terdiri dari Drs. Abdul Latief, Ir. Siswono Yudo Husodo, Teuku Sjahrul, Datuk Hakim Thantawi, Badar Tando, Drs. Rudy Kairupan, Irawan Djajaatmadja, SH, Hari Sjamsudin Mangaan, Pontjo Sutowo, dan Ir.

Mahdi Diah

Hingga pada 1998 ketika terjadi krisis moneter, HIPMI sukses menghasilkan kader wirausaha, dengan tokoh tokoh muda dalam dunia usaha nasional hingga internasional. keadaan itu membuat pandangan masyarakat akan pengusaha berubah, profesi pengusaha menjadi posisi yang terhormat.

HIPMI juga senantiasa adaptif dengan paradigma baru, seperti pada saat Era Reformasi terutama setelah krisis ekonomi melanda, yang mana pada situasi itu ada tuntutan untuk adanya perubahan pada visi dan misi organisasi, karna tuntutan itu HIPMI menjadikan UMKM sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.

HIPMI membantu para pengusaha UKM untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi. Kendala yang Dihadapi UKM antara lain:

Permodalan: Akses modal masih menjadi hambatan utama bagi UKM. Kurangnya jaminan membuat bank ragu untuk memberikan kredit.

Dukungan Pemerintah: Dukungan pemerintah masih kurang, terutama dalam hal regulasi dan birokrasi yang rumit. Hal ini menghambat perkembangan UKM dan membuat mereka sulit bersaing di pasar global.

PendiriHIPMIAbdulLatief

Sehingga HIPMI dapat membantu mengatasinya dengan memberikan bantuan berupa modal, advokasi dan pembinaan atau pelatihan, harapannya dengan diberikannya bantuan tersebut dapat mendorong perkembangan UKM di Indonesia.

HIPMI tidak hanya aktif dalam menggerakkan roda ekonomi bangsa, tetapi juga berperan sebagai pemantau kebijakan pemerintah.

Contohnya, saat pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), HIPMI aktif memberikan masukan dan pendapat.

Meskipun awalnya mengkhawatirkan dampak kenaikan BBM, HIPMI akhirnya mendukung kebijakan tersebut. Alasannya, subsidi BBM selama ini dianggap kurang tepat sasaran. Dengan kenaikan harga BBM, diharapkan subsidi pemerintah dapat dialokasikan untuk sektor yang lebih tepat dan bermanfaat bagi rakyat yang membutuhkan.

Struktur Organisasi HIPMI:

HIPMI memiliki wakil di pusat dan daerah. Terdapat 3 tingkatan struktur organisasi:

• Badan Pengurus Pusat (di ibukota negara)

• Badan Pengurus Daerah (di ibukota provinsi)

• Badan Pengurus Cabang (di ibukota kabupaten/kota)

• Saat ini, HIPMI memiliki 274 Badan Pengurus Cabang di 33 provinsi.

Keanggotaan HIPMI:

Terbagi menjadi dua jenis:

• Anggota Biasa (usia 18-40 tahun)

• Anggota Luar Biasa (usia lebih dari 40 tahun)

Terbuka bagi siapa saja yang memiliki usaha dan menampung lebih dari 25.000 pengusaha UKM

Unit Usaha HIPMI:

• Perkebunan, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

• Pertambangan

• Industri Kimia

• Industri Elektronika

• Industri Suku Cadang Otomotif

• Industri Furniture

• Pariwisata

• Jasa Konstruksi Sipil dan Mekanik

• Jasa Konsultansi

• Jasa Keuangan

Dan beberapa unit usaha lainnya.

Berikut merupakan rician dari visi dan misi HIPMI, antara lain:

Visi:

• Candradimuka Pengusaha: HIPMI bercita-cita menjadi wadah pembinaan pengusaha muda yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing di era Revolusi Industri 4.0.

• Sinergi Strategis: HIPMI ingin menjalin hubungan erat dengan pemerintah pusat dan daerah untuk membangun kemitraan strategis yang bermanfaat bagi semua pihak.

• Penciptaan Pengusaha Muda: HIPMI berkomitmen untuk mendorong kader-kadernya menjadi pengusaha muda yang sukses dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Misi:

• Peningkatan Kapasitas: HIPMI akan terus meningkatkan kemampuan para kadernya dalam mengembangkan bisnis melalui pelatihan dan forum-forum bisnis yang berkualitas.

Menularkan Virus Kewirausahaan: HIPMI bertekad untuk menyebarkan semangat wirausaha kepada generasi muda dan menumbuhkan jiwa entrepreneurship di kalangan mereka.

• Pelibatan dalam Pembangunan Daerah: HIPMI mendorong pemerintah daerah untuk melibatkan para kadernya dalam proses pembangunan daerah, sehingga mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam memajukan daerahnya

• Memanfaatkan Teknologi Digital: HIPMI menyadari pentingnya teknologi digital di era Revolusi Industri 4.0 dan akan mendorong para kadernya untuk memanfaatkan teknologi tersebut dalam mengembangkan bisnis mereka

Berikut adalah daftar Ketua Umum HIPMI:

Berikut adalah daftar Ketua Umum HIPMI:

Abdul Latief (1972-1973)

Abdul Latief (1972-1973)

Siswono Yudo Husodo (1972-1977) Siswono Yudo Husodo (1972-1977)

Aburizal Bakrie (1877-1979) Aburizal Bakrie (1877-1979)

Pontjo Sutowo (1979-1983) Pontjo Sutowo (1979-1983)

Agung Laksono (1983-1986)

Agung Laksono (1983-1986)

Sharif Cicip Sutoarjo (1986-1989)

Sharif Cicip Sutoarjo (1986-1989)

Bambang Riyadi Soegomo (1989-1992) Bambang Riyadi Soegomo (1989-1992)

Adi Putra Darmawan Tahir (1992-1995) Adi Putra Darmawan Tahir (1992-1995)

Bambang Wiyogo Atmodarminto (1995-1998)

Bambang Wiyogo Atmodarminto (1995-1998)

Hariyadi Budisantoso Sukamdani (1998-2001)

Hariyadi Budisantoso Sukamdani (1998-2001)

Muhammad Lutfi (2001-2005) Muhammad Lutfi (2001-2005)

Sandiaga Salahuddin Uno (2005-2008) Sandiaga Salahuddin Uno (2005-2008)

Erwin Aksa Mahmud (2008-2011)

Erwin Aksa Mahmud (2008-2011)

Raja Sapta Oktohari (2011-2015)

Raja Sapta Oktohari (2011-2015)

Bahlil Lahadalia (2015-2019) Bahlil Lahadalia (2015-2019)

Mardani H. Maming (2019-2022) Mardani H. Maming (2019-2022)

HIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT)

Menindak lanjuti terkait tujuan dari pendirian HIPMI yaitu menghasilkan pengusaha yang berkualitas maka dibentuklah HIPMI Pergurungan Tinggi (HIPMI PT). HIPMI PT merupakan salah satu himpunan pengusaha muda seIndonesia dibawah naungan Badan Pengurus Cabang HIPMI, di dalamnya terdapat sebuah pembelajaran untuk para anggota dalam melatih mental dan mindset menjadi seorang pengusaha yang handal.

Didirikan pada 21 Agustus 2006 oleh Erwin Aksa, Raja Sapta Oktohari, dan Bahlil Lahadalia, HIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT) hadir sebagai organisasi otonom di bawah naungan HIPMI. Peresmiannya dilakukan oleh Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI saat itu, dan Erwin Aksa, Ketua HIPMI periode 2008-2011.

Sesuai namanya, HIPMI PT menjangkau mahasiswa S1, S2, dan S3 yang ingin menjadi wirausahawan muda. Indonesia memiliki 7,5 juta mahasiswa, potensi besar yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi bangsa. Di sinilah peran strategis Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI-PT) sebagai organisasi yang mewadahi para mahasiswa pengusaha.

HIPMI-PT memiliki peran penting dalam menyebarkan minat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Di era pasar terbuka yang tidak lagi berbatas wilayah, HIPMI-PT membekali para mahasiswanya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pengusaha sukses.

Organisasi ini didirikan dengan latar belakang tingginya

tingkat pengangguran di Indonesia, termasuk pengangguran terdidik. usaha kecil menengan berperan penting dalam menanggulangi masalah pengangguran yang ada di Indonesia, UKM menjadi alternatif bagi laju perekonomian Indonesia, dengan kontribusinya yang sangat besar dalam mengurangi tingkat pengangguran yakni sebesar 97,22 persen penyerapan tenaga kerja.

DIsinilah peran HIPMI PT diperlukan dalam membangun semangat wirausaha di kalangan mahasiswa, khususnya dalam sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena UKM merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. realisasi peran ini sangat penting untuk diwujudkan. Moto yang dibawa oleh HIPMI tidak boleh hanya menjadi jargon idealis, tetapi harus diimplementasikan dengan usaha-usaha nyata.

Usaha-usaha tersebut haruslah kreatif, inovatif, profesional, fokus, dan berpegang teguh pada nilai-nilai normatif.

Dengan demikian, UKM yang dibina oleh HIPMI-PT dapat berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian bangsa.

HIPMI PT bercita-cita untuk mencetak "The Economic Hero" yaitu generasi muda yang mampu meningkatkan kualitas SDM, membuka lapangan kerja, dan mengembangkan perusahaan dengan baik. Para anggotanya bergerak di berbagai sektor usaha menengah, seperti restoran, kafe, freelance desain, dan lainnya.

Jadi seperti itulah sejarah berdirinya HIPMI di indonesia, mulai dari latar belakang pendirian, permasalahan permasalahan yang pernah dialami, hingga kontribusi nya untuk kemajuan perekonomian Indonesia

Sampai jumlah di HIPMI News selanjutnya...

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.