RUANG HIBURAN HIJAU Review film
ISLE OF DOGS
Sutradara : Wes Anderson Tahun : 2018 Pemeran : Edward Norton, Bill Murray, Bryan Cranston, JeffGoldblum, Liev Schreiber, Yoko Ono Scarlett Johansson, Greta Gerwig, Tilda Swinton, F. Murray Abraham, France McDormand.
Sutradara kenamaan Wes Anderson, kembali hadir setelah proyek film terakhirnya pada tahun 2014 yang suskses menuai pujian para kritikus dan penikmat film, The Grand Budapest Hotel. Wes Anderson kali ini kembali
Film ini diisi suara oleh beberapa aktor dan aktris kenamaan seperti
dengan film animasi stop motion yang sudah lagi bukan
Edward Norton, Bill Murray, Jeff Goldblum, Liev Schreiber, Scarlett
hal baru baginya karena sebelumnya ia pernah membuat
Johansson, Bryan Cranston, F. Murray Abraham, dan Tilda Swinton
film serupa di tahun 2009, yaitu Fantastic Mr. Fox yang
yang kalau kamu penikmat film, pasti hatam menebak mereka men-
juga menuai pujian dari para kritikus dan penikmat film.
jadi siapa saja di film ini. Sebab, mereka hadir dengan ‘berupa anjing’
Dari nama film ini, Isle of Dogs, kita sudah dapat menebak
di film ini, tapi bukan berarti semua tokohnya adalah anjing, masih
bahwa film ini akan bercerita tentang anjing-anjing atau
ada kok aktor dan aktris yang hadir dalam rupa manusia seperti Greta
apapun itu yang berhubungan dengan anjing (Kalau
Gerwig, Yoko Ono, Frances McDormand, dan beberapa aktor dan
kamu perhatikan lagi, coba baca kembali secara cepat
aktris dari Jepang yang juga hadir sebagai pengisi suara berbahasa
judul filmnya. Nanti akan terdengar seperti I Love Dogs).
Jepang untuk tokoh-tokoh yang berasal dari Jepang. Di film ini
Disini Wes Anderson bercerita tentang sebuah kota dysto-
memang sangat terasa sekali atmosfer Jepang-Nya, karena ide Wes
pian future di Jepang bernama Megasaki yang dipimpin
Anderson yang terinspirasi oleh film-film lawas besutan sutradara
oleh walikota korup, Mayor Kobayashi yang punya antipati
kenamaan asal Jepang, Akira Kurosawa dan kecintaannya terhadap
terhadap anjing dan berencana untuk menghilangkan
negara Jepang. Film ini juga masih hadir dengan teknik sinematogra-
anjing dari kotanya. Ia menganggap semua anjing, baik
fi unik ala Wes Anderson berupa penggunaan dan peletakkan
anjing liar atau anjing rumahan sebagai penyebab wabah
objek-objek dalam bentuk geometris-simetris dengan pemilihan
virus flu yang menyebar keseluruh kota.
palet warna yang senada dalam satu frame. Tapi sayang, film ini tidak masuk kepasaran bioskop Indonesia, namun kamu masih bisa kok menemukan film ini dibeberapa kanal daring untuk menikmatinya. (Adji) 13