Majalah Globe #1 Tahun 2018

Page 1

Majalah ini adalah hasil dari kerjasama

HIMA Geografi dan Badan Pers Mahasiswa Geografi.

Terimakasih untuk semua pihak yang telah berkontribusi.

20
21 FIRST ISSUE REBORN #1 hima.geografi2017@gmail.com gedung pusat kegiatan mahasiswa fakultas ilmu sosial universitas negeri semarang gunungpati, kota semarang, jawa tengah 50229 bpmgunnes@yahoo.com

hey ho ! hey ho !

Assalamualaikum wr.wb.

Salam sejahtera untuk kita semua. Atas berkat rahmat Yang Maha Esa dan kerjasama dari tim redaksi, akhirnya tahun 2018 ini majalah Globe kita bisa terbit lagi setelah vakum selama satu periode. Nice to meet you again guys..

Edisi kali ini, majalah Globe diisi oleh berbagai macam artikel menarik,cerpen, humor dan info pengetahuan umum tentang kegeografi an serta hal-hal mengenai Jurusan Geografi FIS UNNES tercinta ini. Kali ini tim redaksi memilih "Kebencanaan" sebagai tema majalah kami, karena berita ini sangat menarik dan patut dibahas di lingkup geografi.

Indonesia merupakan negara yang sangat rawan dengan bencana alam. Beberapa contoh bencana alam yang pernah melanda negara kita seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, tanah longsor, banjir dan angin puting beliung. Selain itu, letak geografis Indonesia yang berada di daerah pertemuan lempeng menyebabkan negara ini rentan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Makadari itu, disini akan dikaji lebih mendalam terkait kebencanaan yang ada di Indonesia. Banyak permasalahan terkait ke geografi an yang sebenarnya perlu diangkat.

Kami berharap dengan adanya majalah ini, pembaca lebih tertarik dengan masalah di sekitar dan lebih mengerti tentang arti pentingnya geografi itu sendiri.

Salam Geografer!

TIM REDAKSI

20

OUR TEAM

Penanggung Jawab

Andi Irwan Benardi S.Pd., M.Pd

Amin Hamidi

Penasehat

Hawa Nur Rahima

Muhdi Mahavikya

Pimpinan Umum

Anis Tsania

Pimpinan Redaksi

Navira Wulandari

Sekertaris

Rosanti

Bendahara

Riza Arnelia

Editor

Vincensius, Kunti Maratus ,Fanny Fauziah Azhari, Febby Safitry

Desain dan Layout

Rizqi Adji Pramudia

Reporter

Millati Khanifa, Haryati

Ilustrator

Intan Cahyaningtyas

Kontributor

Ayu Wulandari, Yusuf Kholik, Chorella W, Lu’luil M., Yufliha, Rizki Adila, Yuri, Lutfiana Rahma, Subranurifa, Putri Ayu, Farida

Fatma, Alwan, Putri Astuti, Dhika, Ridlo, Sumanto, Teguh, Ermina

21
contents hey ho! kata kajur seputar jurusan headline news what’s on geo yuk kenalan who’s in did you know short stories geo citizen geoticle profil geo event ensiklografi news yuk kenalan ruang hiburan ruang opini kearifan lokal 04 07 08 - 11 12 - 13 14 - 16 17 18 - 21 22 - 23 25 - 26 27 - 28 29 30 - 31 32 33 34 35 36 - 39 42 - 43 44 - 45 segala pengiriman artikel untuk dimuat kedalam majalah dapat dikirimkan melalui; hima.geografi2017@gmail.com atau bpmgunnes@yahoo.com dengan subject (NAMA RUBIK ARTIKEL) GLOBE

Indonesia merupakan wilayah yang sangat rawan bencana baik bencana Geologis, bencana Klimatologis, maupun bencana Antrophogenis. Saking banyaknya kejadian bencana yang tersebar di berbagai wilayah dengan variasi sumber dan dampak berbeda, maka Indonesia mendapatkan predikat sebagai Laboratorium Bencana. Oleh karena itu kita harus belajar hidup secara harmonis dengan bencana (living harmony with disaster).

Di belahan dunia, ada juga negara lain yang sering terkena bencana seperti Bangladesh (banjir), Jepang (gempa dan tsunami), dan Filipina (banjir, Angin Cyclone). Negara Jepang dan Filipina merupakan contoh yang warganya mempunyai kesadaran (awarreness) dan kewaspadaan (emergency preparedness) yang tinggi akan bencana. Di Jepang, pendidikan kebencanaan sudah diterapkan sejak di bangku sekolah dan masuk kedalam kurikulum nasional. Begitu pula dengan di Filipina. Hal itu tidak berbeda jauh dengan kampus-kampus di China. Pelatihan dan penyuluhan keselamatan dan darurat bencana dilakukan di asrama setiap permulaan ajaran baru. Beijing Jiaotong University, misalnya, selain pendidikan dan pelatihan, kampus ini juga menyediakan ruang eksibisi tentang pendidikan kebencanaan.

Di Indonesia upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dilakukan secara massif melibatkan semua komponen masyarakat. Di bidang pengajaran materi mitigasi bencana telah masuk dalam berbagai mata pelajaran yang ada. Nampaknya, dalam hal kebencanaan disiplin Ilmu Geografi sebagai induk ilmu kebumian memegang peran yang sangat penting. Hanya saja kelemahan yang masih terasa adalah simulasi kebencanaan di Indonesia jarang dilakukan. Padahal di Jepang, kegiatan simulasi kebencanaan dilakukan minimal satu kali tiap semester di semua jenjang sekolah.

Terkait dengan penerbitan majalah Globe, Jurusan menghargai langkah HIMA Geografi untuk menerbitkan majalah Globe secara berkala. Tema artikel majalah Globe yang dterbitkan oleh HIMA Geografi adalah tentang kebencanaan. Tema ini sesuai dengan kondisi kejadian bencana yang melanda Indonesia. Duka gempa Lombok yang terjadi bulan lalu belum reda, telah terjadi Gempa besar di Palu yang disertai Tsunami. Patahan aktif Koro ditengarahi menjadi penyebab terjadinya Gempa di Palu tersebut.

Semoga majalah Globe ini bisa menjadi referensi bagi mahasiswa Jurusan Geografi, khususnya Prodi Pendidikan Geografi, dalam kaitannya dengan kebencanaan. Selamat berkarya dan Salam Geografi Salam Satu Bumi.

Ketua Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang

Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto

07
kata kajur

GEO MABA

PENGENALAN

08 seputar jurusan
PALING OKE! PALING OKE! LINGKUNGAN GEOGRAFI
2018:

Pengenalan Lingkungan Geografi atau akrab disingkat PLG merupakan masa orientasi mahasiswa baru

dalam lingkup jurusan guna mengenalkan lingkungan kampus maupun lingkungan geografi secara umum. PLG

merupakan program kerja Depatermen Pengembangan Organisasi di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Geografi

Universitas Negeri Semarang yang dilaksanakan setiap tahun.

PLG 2018 bertema “Mewujudkan Keluarga Geografi yang loyal, berprestasi, dan cinta lingkungan melalui kaderisasi” yang

diketuai oleh Muhammad Afwan Maulana ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru sesudah orientasi kampus tingkat

fakultas tepatnya selama empat hari tanggal 25-26 Agustus untuk indoor yang bertempat di Gedung Dekanat Fakultas Ilmu

Sosial dan 1-2 September untuk outdoor di lokasi wisata Candi

Gedong Songo Semarang dengan peserta sejumlah 222 mahasiswa angkatan 2018 dan 105 panitia dari angkatan 2016 dan 2017.

GEO MABA 09

Pada PLG indoor, peserta dikenalkan pada lingkungan kampus mengenai jurusan geografi sendiri, dosen, karyawan, hingga wawasan ke geografi-an , dan dibekali pelbagai motivasi belajar . Adapun pada PLG outdoor yang sifatnya lebih santai, karena di sini perserta diberi ruang untuk mengekspresikan diri. Diawali dengan tracking dari Desa Bantir menuju Candi Gedong Songo, para peserta dikenalkan dengan fenomena geografi yang ada sepanjang perjalanan. Selain itu, disediakan pula pos-pos yang beberapa diantaranya merupakan pengaplikasian alat-alat praktik geografi, di sini peserta di beri kesempatan untuk belajar mengaplikasikan alat-alat tersebut secara mandiri. Dengan ini peserta maupun panitia belajar tentang fenomena geografi secara langsung .

Antusias peserta semakin bertambah pada saat puncak malam seni, masing-masing kelompok yang telah terbentuk sejak sebelum PLG indoor menampilkan masing-masing pentasnya. Hari terakhir PLG, selain ada diskusi bersama dosen mengenai fenomena geografi sekitar Candi Gedong Songo,

hadir pula para alumni dari jurusan Geografi dan KSG Social

Adventure Club yang membagi pengalaman mereka. PLG

pun ditutup dengan berbagai

10

kejutan dengan adanya penghargaa bagi peserta dan panitia

pada kategori tertentu. (kunti)

11

SI “PELANGGAN”

BENCANA ALAM DI DUNIA :

GEMPA DAN TSUNAMI

KOTA PALU, SULAWESI TENGAH

Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Alam (BPNB) menyampaikan bahwa gempa bumi terjadi pertama kali pukul 14.00 WIB, (Jumat/28) mengguncang Donggala dengan kekuatan 6 SR dan kedalaman mencapai 10 km. Gempa itu mengakibatkan jatuhnya korban yaitu 10 orang terluka dan satu orang meninggal. Tidak hanya itu gempa juga merusak puluhan rumah di Kecamatan Singaraja, Kabupaten Donggala.

Sutopo

Kemudian gempa yang lebih besar kembali terjadi pada pukul 17.02 WIB dengan kekutan 7,4 SR dengan kedalaman yang sama 10 km masih berpusat di jalur Sesar Palu Koro. Sutopo mengatakan gempa tersebut adalah gempa yang dangkal akibat jalur sesar Palu Koro yang dibangkitkan oleh deformasi atau transformasi dari kondisi semula ke kondisi terkini dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar miring yang berpotensi memicu terjadinya tsunami. Dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) sendiri telah mengeluarkan peringatan dini tsunami pada lima menit setelah terjadinya gempa.

“Ketika terjadi warning tsunami, BMKG menyatakan pada pukul 17.02 dengan status Siaga dan Waspada. Arti status Siaga, tinggi tsunami adalah 0,5-3 meter untuk di pantai barat Donggala. sedangkan Waspada, kurang dari setengah meter Kota Palu bagian barat,” ujar Sutopo. Dari pihaknya tengah menyiapkan rilis untuk mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi kawasan pantai dan sungai yang ada di sekitar. Namun setelah 30 menit dikeluarkan peringatan, BMKG mencabutnya pada pukul 17.22 WIB. Akan tetapi, Tsunami akhirnya benar-benar terjadi pada pukul 17.37 WIB dengan tinggi men-

12 HEADLINE NEWS INDONESIA

capai 1,5 m, sementara di pesisir Mamuju tinggi air mencapai 6 meter. Sebelum dan setelah terjadinya Tsunami, tercatat sebanyak 13 kali gempa dengan kekuatan magnitude di atas 5 hingga pukul 21.26 WIB, Jumat (28/9/2018). Gempa dan Tsunami memakan banyak korban dan bangunan rusak dimana-mana hingga saat ini kerugian mencapai triliunan rupiah.

Kamis (11/10/2018), Kepala Pusat Data, Informasi, dan

Hubungan Masyarakat Badan

Nasional Penanggulangan Bencana Alam (BPNB) Sutopo dalam jumpa pers menyampaikan

bahwa korban yang meninggal

sampai kini mencapai 2.073 orang. Hingga saat itu gempa susulan sejak Tsunami itu sudah terjadi 523 kali gempa, dengan 17 kali diantaranya bisa dirasakan. Dan semakin lama makin lemah hingga menuju kestabilan. Awalnya evakuasi oleh tim SAR akan diakhiri pada tanggal 11 Oktober 2018, namun diperpanjang hingga hari Jumat. (Farida)

13
Sumber gambar : google.com Referensi : nasional.kompas.com dan bbc.com

14

G

eography Championship atau yang

dikenal dengan Geochamp adalah salah

satu program kerja

dari Departemen Keilmuan dan

Penelitian Hima Geografi Universitas Negeri Semarang telah

memasuki tahun ke VII. Dalam

Geochamp tahun ini hampir

sama dengan tahun-tahun se -

belumnya namun yang berbeda pada tahun ini yaitu adanya

penambahan cabang lomba yaitu

GeoPoster. Untuk cabang lomba

tahun ini ada 4 yaitu GeoTulis, GeoMedia, Orienteering dan GeoPoster. Dalam serangkaian Geochamp juga terdapat Talkshow

Geografi yang mendatangkan 3

pembicara yang ahli di bidangnya. Dengan tema “Peran Informasi Geospasial untuk Mengoptimalkan Kualitas Sumber Daya

Manusia dalam Merespon Kebermaknaan Bonus Demografi”

dalam talkshow ini terdapat 3 pembicara yaitu Dr. Eva Banowati M.Si dari Dosen Jurusan Geografi UNNES, yang kedua yaitu Annacietus Ari Dartoyo, M.Eng. dari Staff Pusat Standarisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial. Dan yang ketiga Regina Maria Hitoyo S.T. dari Manager of Education and Community Development Program PT. ESRI Indonesia.

Untuk peserta

talkshow Geografi ini di ikuti sekitar 200-an orang yang terdiri dari guru-guru pendamping peserta Geochamp, mahasiswa Geografi dan mahasiswa umum. Sedangkan untuk Geography

Championship ke-VII sendiri diikuti sebanyak 83 tim yang berasal dari berbagai daerah dari penjuru tanah air. Cabang-cabang lomba memiliki lokasi nya sendiri. Untuk Geomedia berada

GEOGRAPHY CHAMPIONSHIP BE

what’s ongeo

GEOGRAPHY CHAMPIONSHIP VII: BE A CHAMPION!

di gedung C4 FIS UNNES, untuk Geotulis berada di gedung

C1 FIS UNNES dan untuk Orientering sendiri berada di Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Dan untuk GeoPoster di serahkan hasilnya pada saat registrasi.

Perlombaan di mulai sekitar pukul 08.00 WIB

hingga pukul 13.00 untuk Geotulis dan Geomedia. Sedangkan

untuk Orientering selesai pukul

14.00 WIB. Dan pengumuman

perlombaan di umumkan di ge -

dung C7 lantai 3 pukul 17.00 WIB

15

dengan hasil juara lomba Geotulis juara 1: SMA Taruna Nusantara tim B; Juara 2: SMAN

1 Purwodadi tim A; juara 3

SMA 1 Temanggung. Sedangkan untuk Geomedia yaitu

juara 1 diperoleh oleh MAN 2

Cilacap, juara 2 oleh SMAN 1

Temanggung dan juara 3 yaitu

SMAN 1 Ponorogo, dan untuk perlombaan orienteering, juara

1 di raih oleh SMAN 9 Semarang, juara 2 oleh SMAN Weleri

tim B dan juara 3 oleh SMAN 1

Purwodadi. Untuk Best Poster di menangkan oleh SMAN

1 Welahan dan untuk juara umum Geography Championship VII di menangkan oleh SMAN 1 Temanggung. (millati)

16

MAHASISWA GEOGRAFI

BPMG (Badan Pers Mahasiswa Geografi) adalah Lembaga jurnalistik yang berstatus Badan Semi

Putri Ayu, Labib, Teguh, Rizki

Adila dan Alwan. PSDM memiliki tugas untuk memberdayakan sumber daya manusia dan memanajamen organisasi. Adapun

Otonom (BSO) dibawah Birkominfo Hima Geografi. BPMG FIS UNNES

memiliki visi menjadi sebuah organisasi yang kreatif dan inovatif dalam dunia jurnalistik. Susunan

organisasinya terdiri dari PH (Pengurus Harian) dan tiga divisi yaitu, Divisi Pengembangan Sumber Daya

Manusia (PSDM), Divisi Penerbitan dan Peliputan, dan Divisi Kominfo (Komunikasi dan Informasi).

BPMG ini diketuai oleh Navira Wulandari, Wakil Ketua Sumanto, Sekretaris I Rosanti, Sekretaris II Febi Safitri, Bendahara I Riza Arnelia, Bendahara II Putri Astuti. PH (Pengurus Harian)

memiliki tugas mengurus, mengawasi organisasi, mengelola keuangan, administrasi, dan lain – lain di dalam organisasi BPMG. Kemudian

Divisi Pengembangan Sumber Daya

Manusia (PSDM) yang diketuai oleh

Lu’lu’il Munawaroh dengan anggota

progjanya antara lain : upgrading, kunjungan ke lembaga pers, latihan kepenulisan, baksos. Selanjutnya, Divisi Penerbitan dan Peliputan diketuai oleh Moch.

Andhika Reza dengan anggota, Fanny, Yuri, Haryati, Lutfiana, Alvan, Chlorella, Adji, dan Alvan. Divisi ini bertugas untuk

menerbitkan bulletin dan majalah. Hasil dari

tulisan mahasiswa diterbitkan ke dalam

bulletin fenomena, majalah mini ataupun majalah Globe. Selanjutnya adalah Divisi Infokom (Informasi dan Komunikasi) diketuai oleh Ermina

Putri dengan anggotanya Farida, Subranurifa, Intan, Ayu Wulandari, Yufliha, dan Yusuf. Divisi ini memiliki tugas untuk mengelola media sosial. (navira)

yuk kenalan

17 yuk kenalan BADAN PERS

AN INTERVIEW

AN INTERVIEW

mr. yoshinori fujikawa

mr. yoshinori fujikawa

18
who’s in

INTERVIEW WITH INTERVIEW WITH

Mr. Yoshinori Fujikawa atau yang akrab di sapa

dengan Mr. Fujikawa adalah Dosen tamu dari

Hiroshima, Jepang. Beliau di tugaskan untuk mengampu mata kuliah Disaster Management di Departemen Geografi UNNES. Dan setiap hari Rabu pukul 09.00 WIB. Mr. Fujikawa mengampu untuk rombel Geografi internasional angkatan 2016, 2017 dan 2018. (semua dialog dalam wawancara ini telah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia)

Benar tidak sih pak, kalau bencana alam yang seringkali terjadi di Jepang sama

dengan yang sering terjadi di Indonesia ?

Sebenarnya yang sering terjadi di Jepang hampir sama dengan di Indonesia, yaitu tsunami, longsor, banjir, letusan gunung api, dan gempa. Indonesia dengan Jepang memang punya bencana alam yang memiliki kesamaan, karena merupakan kedua negara punya banyak pulau atau negara kepulauan, selain itu Jepang dan

Indonesia juga negara yang rawan akan bencana gempa karena berada di daerah pertemuan dua lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik.

19
... >>> >>>

DI SAS TER ~~~

Lalu, bagaimana Disaster Management-nya untuk di Jepang sendiri ?

Untuk Disaster Management atau mitigasi bencana di Jepang khususnya di Hirosima, warga akan sedini mungkin di kenalkan tentang pendidikan kebencanaan untuk mengantisipasi tentang terjadinya bencana alam secara tiba-tiba. Selain itu ada juga mitigasi bencana alam seperti syarat pembuatan rumah yang tahan gempa yang bertujuan untuk menghindari robohnya rumah saat gempa dan juga warga disana ditanamkan mitigasi untuk diri sendiri seperti evakuasi mandiri yang bertujuan menyelamatkan diri saat bencana alam terjadi seperti secara tiba-tiba seperti gempa, tsunami dan longsor.

20

Kalau pasca bencana ada tidak pak, tahapan-tahapan seperti pemulihan dan lain sebagainya?

Untuk pemulihan pasca bencana di Jepang, pemerintah Jepang menerapkan kebijakan

yang disebut dengan Basic Policy on reconstruction, itu dengan menyediakan dana untuk rekontruksi pasca bencana sampai

dengan periode sepuluh tahun sejak kejadian. Selain itu pemerintah Jepang juga memberikan perhatian khusus kepada korban

selamat saat pasca bencana maupun saat ditempat pengungsian karena mereka masih memiliki trauma yang mendalam.

Terakhir pak, kira-kira di Indonesia cocok atau tidak jika menerapkan Disaster Management ala Jepang yang tadi sebelumnya bapak telah jelaskan ?

Wah, kalau itu sangat cocok sekali. Sebab, sebenarnya Disaster Management yang saya jelaskan bisa dilakukan untuk semua bencana alam. Bencana alam apapun itu membutuhkan penanganan yang tepat apalagi saat pemulihan pasca bencana. Indonesia sendiri yang punya keterikatan geografi fisik dengan Jepang juga bisa meniru apa yang kami lakukan di Jepang saat bencana melanda. Selain, memberi pengetahuan kepada warga, Disaster Management ini jika diterapkan juga membawa dampak berkurangnya jumlah korban bencana alam karena warga tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana. (millati)

MANA GEMENT

21

KENAPA DI INDONESIA

SERING TERJADI GEMPA ?

Indonesia merupakan negara kepulauan yang punya 17

ribu lebih pulau didalamnya. Dengan berbagai pulau

yang banyak dan wilayah laut yang luas menjadikan Indonesia kaya akan sumber maritim dan agraris didalamnya.

Tetapi, Indonesia punya satu keunikan yang hampir tidak

dimiliki negara lainnya di muka bumi ini, yaitu gempa bumi yang sering terjadi setiap tahun, bahkan bulan dan hari.

Kenapa ya, Indonesia bisa rawan gempa ? Yuk kita cari

tahu!

Sumber gambar : twitter.com

22 did you know

Letak geografis

Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Hal ini memang

menyebabkan Indonesia sebagai tempat strategis untuk perdagangan dan menjalin hubungan antar negara. Namun, dibalik itu semua ada dampak buruk seperti gempa bumi yang sering terjadi. Hal ini terjadi karena Indonesia terletak di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik. Selain itu juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak lain gugusan gunung berapi di dunia. Hal ini yang menjadi penyebab kenapa di Indonesia sering sekali terjadi gempa bumi, baik vulkanik maupun tektonik.

Pergerakan Lempeng

Salah satu penyebab terjadinya gempa adalah pergerakan lempeng bumi. Pergerakan lempeng ini menghasilkan tekanan yang berujung pada terjadinya gempa. Besar kecilnya gempa tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan lempeng ini. Teori dari lempeng tektonik menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan. Sebagian besar area dari lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan ini kemudian bergerak perlahan sehingga terpecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya gempa tektonik.

Karena letak Indonesia berada dalam tiga lempeng bumi. Jika salah satu dari ketiga ini bergerak dan bergesekan dengan lempeng lain, maka kemungkinan terjadinya gempa sangatlah besar.

Cincin Api Pasifik

Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh cincin api Pasifik. Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan letusan gunung berapi, gempa dan tsunami. Cincin api pasifik atau

lingakaran api pasifik alias ring of fire adalah daerah yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan api pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa pasifik. Karena terletak diatas jalur magma, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dngan 5 juta penduduk yang tinggal di sekitarnya. Dengan jumlah yang sebanyak itu, maka aktivitas vulkanik yang berpotensi menimbulkan gempa akan semakin banyak. Gunung api di Indonesia yang paling aktif adalah Gunung Kelud dan Gunung Merapi. Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Iterior Bumi juga menetapkan Gunung Merapi sebagai gunung api dekade ini. Karena aktivitas vulkanisnya yang sangat tinggi sejak tahun 1995.

Reaksi Berantai Dari Gunung Berapi

Indonesia tercinta kita ini ada fenomena unik yang terjadi. Yaitu meletusnya tiga gunung berapi secara bersamaan. Gunung meletus ini di antaranya, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Raung di Jawa Timur dan Gunung Gamalama di Ternate. Kemungkinan yang menjadi penyebab hal ini adalah reaksi yang berantai yang terjadi di dapur magma. Jika dilihat dari peta cincin berapi pasifik, kita bisa mengetahui bahwa hampir seluruh wilayah di Indonesia berada tepat di atas dapur magma. Karena berada pada satu jalur, setiap aktivitas yang terjadi di dapur magma dapat memicu meletusnya gunung berapi secara bersamaan. Hal ini tentu disertai dengan rentetan gempa vulkanis. Karena hal inilah, Indonesia sangat sering mengalami gempa bumi. (rifa)

23

1. Membaca Berita dengan Menyesuaikan Kondisi di Lapangan.

Sebelum turunnya berita, sebaiknya kita melihat kondisi dan situasi yang terjadi dilapangan. Sehingga, apabila berita tersebut benar adanya maka berita yang diterbitkan akan sama dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Biasanya, sebelum gunung akan erupsi maka akan terdapat guncangan (gempa).

2. Memaknai Berita yang Tersebar Secara Bahasa

Dalam membaca berita tidak seharusnya kita telan secara gamblang, melainkan dengan memahami dan memaknai kata-kata dalam berita tersebut kemudian ditelaah dengan pikiran yang logis.

3. Melihat Sumber Berita Apakah Terpercaya atau Tidak

Di era digital saat ini, tentunya sudah banyak media elektonik yang dapat diakses oleh berbagai pihak karena ingin mengetahui informasi terbaru yang sedang terjadi. Sehingga kita harus pandai memilih dan memilah mana berita yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya berdasarkan sumber penulisan. Oleh karena itu, kita dapat mengakses akun/website yang sudah terverifikasi.

4. Memantau peringatan dini yang diterbitkan oleh institusi terkait

Pada saat gunung api akan erupsi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan mengeluarkan surat edaran terkait status erupsi suatu gunung berapi. Setelah surat edaran keluar kita dapat memberitahu warga lainnya terkait status kebencanaan yang terjadi agar warga dapat tanggap bencana untuk dirinya sendiri maupun orang lain. (adilla)

24
PERANGI HOAX

MALA(s) MALA(s)

Suara kipas angin terdengar nyaring dari salah satu kamar indekos. Entah kecepatannya yang maksimal atau kipasnya sedang rusak. Sang pemilik kamar, sebut saja namanya Mala, sedang berkutat dengan laptop hitam kesayangannya, apalagi kalau bukan mengerjakan tugas yang harus dikumpul maksimal jam 00.00. Yah, beberapa jam lagi. Mala adalah seorang mahasiswa semester tua, namun tidak usah kita sebutkan secara rinci tepatnya semester berapa. Mala belum dikejar-kejar oleh skripsi, namun segudang tugas tetap senantiasa menantinya. Sekian lama menjadi mahasiswa, Mala belum bisa mengambil intisari apa sebenarnya mahasiswa itu. Yang Mala tahu, mahasiswa itu datang tak berseragam, jadwalnya tak seperti sekolah, rambut gondrong tak masalah, dan sisanya tergantung dari adat jurusan.

Mala adalah tipe mahasiswa dengan sistem kerja SKS, Sistem Kebut Semalam. Yang jelas saja tak bagus untuk kesehatannya. Namun tubuh Mala bukanlah tipe manja, cukup tidur dan menghabiskan waktu memandangi gawai seharian itu sudah cukup. Mala juga adalah seorang mahasiswa yang enggan menggunakan kemampuan otaknya untuk berpikir barang berat sedikit, meskipun orang bilang Mala adalah pribadi yang cerdas. Dibalik semua itu, intinya seorang Mala masihlah berkawan erat dengan rasa malasnya.

Selain enggan menggunakan otaknya untuk berpikir masalah berat, Mala juga enggan memikirkan tentang pacar. Baginya pacaran itu urutan kesekian dalam skala prioritasnya. Hal itu tak lepas dari wejangan sang Bunda pada saat seminggu sebelum kuliah semester pertama, ‘Pacaran itu nanti saja, yang penting sekarang itu sekolah, kalau me-

mang dia ditakdirnya sama kamu dia gak bakal kemana, jangan takut kalau kamu gak dapet pasangan, Allah yang ngatur, masih mau diraguin?’ begitu kira-kira isi wejangannya. Disamping wejangan dari sang ibunda, ada dua faktor yang menambah pendiriannya untuk tidak berpacaran, yaitu cintanya bertepuk sebelah tangan dan dia enggan menghabiskan tenaganya untuk mengharu biru memikirkan konflik dalam pacaran. Namun Mala tidak takut untuk jatuh cinta, itukan fitrah, pikirnya.

Satu jam menjelang deadline, adalah saat yang paling tepat bagi Mala untuk mengeluarkan semua kemampuannya dalam mengerjakan tugas. Meskipun pada akhirnya Mala akan berpedoman pada prinsipnya, ‘Yang penting tugas kelar lalu dikumpul. Masalah nilai itu urusan dosen.’ Atau pada prinsipnya yang lain, ‘Masih mending ngumpul tugas daripada tidak sama sekali.’ Tak tahu diri sekali si Mala ini, dia yang butuh nilai, dia pula yang membanggakan kemalasannya.

Sesekali Mala berpikir, apakah ada jurusan yang tidak membebani mahasiswanya dengan tugas bertenggat waktu. Ingin rasanya Mala bilang pada Ayah-Bundanya kalau dia ingin berhenti kuliah dan menggeluti apa yang menjadi hobinya sekarang, namun dia terlalu pengecut mengatakannya ditambah lagi tak ada manfaat yang dihasilkan dari hobinya.

Pernah beberapa kali Mala ikut dalam kepanitian diacara kampus, namun lagi-lagi dia menjadi seseorang yang seenaknya sendiri. Suka menghilang jika tidak berkeinginan datang, enggan membantu, dan hanya datang ketika semuanya sudah beres. Intinya terima beres, salah satu prinsip Mala lagi. Hingga pada akhirnya, Mala terkenal akan kemalasannya.

Tapi tidak pada semua kepanitiaan Mala

25 short stories
Oleh : Putri Astuti

bertindak sesuka hati, ada satu-dua kepanitiaan yang dia bertindak kooperatif. Bisa diajak kerjasama intinya.

Saking bangganya Mala akan kemalasannya, hingga dia dengan sangat percaya diri sekali pergi kekampus tanpa mandi. Cukup cuci muka, sikat gigi, pakai deodorant, lipstik, bedak, dan cusss berangkat. Teman sekelas Mala sudah tidak kaget lagi ketika tiba-tiba Mala bilang, ‘aku tadi gak mandi.’ Sudah hapal akan kebiasaan aneh Mala. Selain itu mereka juga hapal kalau Mala suka telat mengumpulkan tugas, akan aneh jika Mala mengumpulkan tugasnya tepat waktu.

Dibalik sifat malasnya, Mala adalah seorang mahasiswa yang tidak suka mencampuri urusan orang lain. Dia akan diam saja saat kawannya membahas keburukan kawan lainnya. Atau saat yang lain membahas tentang gebetan, Mala akan diam saja. Jelas saja diam, Mala tak punya seseorang seperti itu saat ini, saking malasnya dia. Malam minggu Mala hanya dihabiskan dengan memandangi langit-langit kamar, atau mengikuti gerakan kipas angin yang terus saja berputar kekiri dan kekanan.

Mala baru sudah selesai dengan tugasnya lalu segera dikirimnya kepada ketua rombel yang sudah mengomelinya sedari tadi. Namun Mala bukanlah seseorang yang tak punya hati, dia sudah meminta maaf karena membuat sang kawan menunggu. Ah tugas sudah selesai, batin Mala riang. Sejujurnya ingin sekali Mala menyelesaikan tugasnya sebelum tiba jatuh tempo. Namun apa daya, karakternya adalah menjadi seseorang yang demikian. Jangan menjadi seperti Mala. Menjadi Mala yang malas. (putri)

26

QUESTION AND ANSWER

Rubik Question and Answer ini adalah pertanyaan dan jawaban yang telah dihimpun pada akun Instagram resmi Hima Geografi. Nama penanya dan admin akun Instagram resmi Hima Geografi sebagai penjawab dirahasiakan.

Q : Geografi mempelajari tentang kontur perasaan ngak kak ?

A : Emang dianya peka kak ? :-(

Q : Tips mengerjakan laprak yang baik dan benar ?

A : Dikerjakan hingga tuntas

Q : Tanya dong, fungsio hima dept pengembangan organisasi yang gondrong ganteng itu siapa namanya ?

A : Oh itu mas ogik z, alay emang namanya. Ngakunya paling ganteng se-solo raya, padahal mah bercermin dong mz

Q : Apa kelebihan jurusan geografi unnes dibanding universitas lain ?

A : Kelebihan dan kekurangan itu sebenarnya ada pada diri kalian masing-masing. Bagaimana cara kalian menggali potensi diri masing-masing. Universitas hanya tempat menggali potensimu. semangat!

Q : Aku gak mau tanya min, tapi mau ucapin makasih buat bapak ibu dosen geografi. Sehat terus ya pak, bu!

A : Wah terimakasih<3

Q : Udah makan belom ?

A : Udah dong, tapi kalau mau ajak admin makan boleh juga hehe

Q : Yang jomblo di fungsio hima siapa aja min :-D

A : Ah pengen banget ya punya pacar anak fungsio hima hihi

Q : Post dong yang jomblo :-D

A : Admin jomblo nih, mau ga ? hihi

27 geo citizen

Q : Bu puji kapan pensiun ?

A : Kalau bu puji udah pusing dan penat menghadapi anak-anak geo yang bermacam-macam ini. Nanti kalau pensiun beliau bakal duduk di rumah momong cucu sama elus elus kucing peliharaannya. Iya kan bu ? hehe

Q : Min pap jodohku

A : Admin bukan roy kiyoshi mana tau jodoh kakak

Q : Kangen aku gak min ?

A : Gak

Q : Bagaimana pendapat anda tentang bu puji ?

A : Bu puji itu dosen geo yang paling hebat dan legend. Apalagi kalau udah berhubungan dengan demografi, gak ada yang bisa ngalahin beliau. Ahli demografi tingkat poseidon

Q : Tanya apa ??

A : Kok malah balik tanya sih kak ? admin yang bingung kan jadinya :-(

Q : Kenapa namanya himageounnes. Engga hima geografi unnes ?

A : Sama aja ya kak, berantem aja nih kita

Q : Hima geo unnes, segala rinduku rindumu dan rindu diantara kita

A : Ah so sweet banget kakak ini<3 ngomong-ngomong ini salah satu mantan fungsio hima yang paling kece dan legend loh, tebak siapa hihi

Q : Min bilangin ke wanita geo inter 16 yang paling misterius kalau di wa dibales dong jangan diread doang :-(

A : Sedih banget sih kak :-(

Q : Kak buat angkatan 18 kok banyak banget calon2 SIG yaa :-D apa angkatan sebelumnya banyak yang begitu ?

A : Waduh SIG nya apa dulu nih ? Sistem Informasi Geografis atau Suami Istri Geografi ? hihi

Q : Yaallah cape

A : Sama :-(

28

GUNUNG API KRAKATAU

Krakatau atau Krakatoa adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra yang termasuk dalam kawasan cagar alam. Dalam perkembangannya para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya meletus dahsyat dengan menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut Gunung Krakatau Purba, induk dari Gunung Krakatau yang meletus pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik. Catatan mengenai letusan Krakatau Purba yang diambil dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi. Isinya antara lain menyatakan: “Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula. Ketika air menenggelamkannya, Pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera”

Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Krakatau (atau Gunung Rakata) yang terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau.

Setelah letusan 1883 dengan kedahsyatannya muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut, masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 0.5 meter (20 inci) per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 6 meter (20 kaki) dan lebih lebar 12 meter (40 kaki). Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak Rakata mencapai 190 meter (7.500 inci atau 500 kaki) lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki

tinggi 813 meter dari permukaan laut.

Dikutip dari berita aktual website www.faktualnews.co menyatakan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengeluarkan letusan sebanyak 281 kali dengan amplitudo 40-58 mm, durasi 24-120 detik. Sepanjang pengamatan Senin hingga Selasa (6/11/2018) dini hari. Pada visual malam hari dari CCTV teramati sinar api serta lontaran material pijar ke segala arah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rilisnya menyebut, pada periode pengamatan 5 November 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat, namun ombak laut tetap tenang. Dan hingga saat ini Gunung Anak Krakatau berstatus Level II (Waspada).

Laman www.idntimes.com memberikan penghargaan Gunung Krakatau sebagai gunung api terbaik sedunia dengan fakta uniknya yaitu Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883 dan efek ledakanannya sampai Australia, Afrika, Norwegia, New York dan beberapa negara Eropa lainnya yang menjadikan berpengaruh pada iklim dunia sampai debu vulkaniknya menutupi atmosfer selama 1 tahun. Fenomena letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 menginspirasi pelukis terkenal Edward Munch asal Norwegia menghasilkan karya “The Scream” pada tahun 1893. Terselenggaranya event spesial bernama “Sail to Krakatau” yang menjadikan wisatawan menapak tilas sejarah Gunung Krakatau. Pada tahun 2017 tercatat 1,500 orang hadir dalam event tersebut. Tak hanya itu, banyak wisatawan yang melakukan pendakian di Cagar Alam Krakatau. Gunung Krakatau berprestasi sebagai gunung api terbaik dalam “Volcano Cup 2018”. (lulu)

Sumber : wikipedia.com, www.idntimes.com, www.faktualnews.co

Geoticle 29

DAVID RIZALDY :

DAVID RIZALDY :

MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN GEOGRAFI

MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN GEOGRAFI

Presenter International Indonesia Forum for Asian Studies di Universitas Gadjah Mada, Presenter International Conference of Natural and Social Science Education di Universitas Jember, Finalis Suska National Debate di Universitas Islam Syraif Kasim Riau, Presenter Seminar Nasional Geografi di Universitas Gadjah Mada tahun 2017, Presenter Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia (KPPBI) di Universitas Negeri Semarang, Presenter Seminar Nasional Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-5 Riset Kebencanaan di Universitas Andalas, Finalis South East Asian Student Article (SEA STAR) di Universitas Negeri Semarang, Author Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi di Universitas Muhammadiyah Semarang, Pertukaran Mahasiswa Nusantara (PERMATA) Dikti di Universitas Negeri Padang, Juara Harapan II Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang tahun 2018.

Siapa yang tidak tau dengan dengan David Rizaldy? Mahasiswa kelahiran Sragen, 28 Oktober 1996. Mahasiswa prodi Pendidikan Geografi angkatan 2015 yang sering disapa David ini adalah juara harapan II mahasiswa berprestasi di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang tahun 2018. Walaupun bukan juara pertama tapi banyak prestasi yang beliau torehkan selama menjadi mahasiswa sebelum melaksanakan program

PPL dan KKN Terintegrasi di Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia diantaranya, Presenter ASEAN Youth Gathering (AYGATH) di Universitas Islam Indonesia tahun 2016, Pre-

Tidak hanya segudang prestasi yang beliau punya, tetapi juga pengalaman berorganisasi yaitu sebagai, Staff Departemen Dana Usaha di Kerohanian Islam Fakultas Ilmu Sosial (KIFS) Universitas Negeri Semarang, Staff Departemen IRD English And Research Community (ERC) Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Ketua Forum Studi Islam Geografi (FSIG) di Jurusan Geografi, Universitas Negeri Semarang, Unit Kegiatan Mahasiswa Tae Kwon Do di Universitas Negeri Semarang dan beliau juga pernah menjadi asisten praktikum Kartogarfi, Meteorologi dan Klimatologi.

Hal yang beliau rasakan selama kuliah di Jurusan Geografi awal ketika semester satu, saat itu dimana harus banyak beradaptasi den-

30 profil
. . .

gan lingkungan kampus, teman baru, sistem perkuliahan, tugas kuliah dan organisasi dan manajemen waktu. Bukan hanya hal sulit saja yang harus dihadapi tetaoi juga hal yang menyenangkan. Mulai dari memiliki

banyak teman baik terutama, teman-teman di kontrakan yang selalu mendukung, dosendosen yang senantiasa mendukung kegiatan akademik, pengalaman mengajar praktikum di laboratorium dimana harus memahami

berbagai karakter adik tingkat, mengikuti kegiatan yang diadakan Hima Geografi

seperti PORSEGI dan Geo Fun, jajanan di sekitar kampus yang relatif murah seperti

Jagung Serut. Tidak hanya itu, beliau juga berbagi bagaimana caranya menghilangkan rasa jenuh saat kuliah yaitu dengan berwisata disekitar Kota Semarang untuk sekedar

jajan, kalau dana sedang tidak mendukung

atau sedang malas jalan-jalan, biasanya cukup menonton beberapa film di kontrakan yang bergenre action diantaranya seperti James Bond, Mission Impossible, Terminator, Fast And Furious, atau bersosialisasi dengan teman kampus mengenai kegiatan akademik atau non akademik.

“Saya mengajar di Sekolah Menengah Kebangsaan Proton City, Tanjong Malim dan saya mengajar Geografi untuk tingkatan 1 dan 2. Kurikulum Geografi di Malaysia diatur oleh Kementerian Pendidikan Malaysia dalam Kurikulum Standard Sekolah Menengah (KSSM) dengan Tingkatan 1 sampai 6. Di Malaysia tidak ada istilah SMP atau SMA/ SMK, sekolah di Malaysia terbagi menjadi 6 tingkatan yaitu tingkatan 1 (usia 13 tahun), tingkatan 2 (usia 14 tahun), tingkatan 3 (usia 15 tahun), tingkatan 4 (usia 16 tahun), tingkatan 5 (17 tahun) dan tingkatan 6 (usia 18 tahun). Subjek mata pelajaran Geografi di Malaysia untuk tingkatan 1 dan 2 bersifat wajib, sedangkan Geografi untuk tingkatan 3 dan 4 bersifat pilihan. Pembelajaran Geografi di Indonesia dan Malaysia dalam segi materi sebenarnya sama, perbedaanya hanya ruang lingkup dan bahasa pengantar saja. Untuk ruang lingkup lebih fokus kepada Geografi Negara Malaysia, sedangkan bahasa pengantar menggunakan Bahasa Melayu” kata David.

Diakhir kata David Rizaldy berpesan kepada Mahasiswa Baru Geografi, “Tanamkan mindset ini pada diri kita masing-masing yaitu Perbesar impian, perbanyak doa dan perkeras usaha. Lakukan itu setiap hari dan berkembanglah menjadi semakin maju. Jangan pernah lelah dengan tugas laporan yang setiap saat datang silih berganti, ingat bah-

wa kalian datang merantau ke UNNES membawa banyak impian yang harus dicapai. Jangan pernah berpikir untuk menyerah sedikitpun dan ingatlah tidak ada yang instan dalam setiap proses menuju kesuksesan. Tidak ada kapten hebat yang lahir dari samudra yang tenang”. (haryati)

31 . . .

2018

AJANG UNJUK BAKAT MAHASISWA GEOGRAFI

Tahun 2018 sudah menginjak bulan November yang berarti bulan keseruan mahasiswa geografi sudah di mulai. Ya, tak lain dan tak bukan karena adanya acara PORSEGI yang di helat selama 5 hari berturut-turut. PORSEGI itu acara apa sih? PORSEGI adalah pekan dimana mahasiswa geografi diberi wadah untuk unjuk bakat olahraga maupun kesenian agar dapat menumbuhkan jiwa sportifitas dan kreatifitas. Cabang perlombaan yang dipertandingkan pun sangat beragam. Dari bidang olahraga, cabang perlombaan nya yaitu futsal putra, futsal putri, voli, basket, bulu tangkis, tarik tambang. Di bidang kesenian ada akustik, musikalisasi puisi, dance, stand-up comedy dan video competition. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa geografi angkatan 2016, 2017 dan 2018 ini berlangsung pada tanggal 29 Oktober hingga 2 November 2018

Acara PORSEGI 2018 dimulai pada hari Senin tanggal 29 Oktober 2018 di Lapangan FIS, dengan adanya pembukaan secara resmi oleh Bapak Andi Irwan Benardi, S.Pd., M.Pd. selaku Pembina Himpunan Mahasiswa Geografi. Acara berjalan dengan lancar dan dihadiri juga oleh mahasiswa geografi. Lalu acara dilanjutkan dengan futsal antara teman-teman panitia PORSEGI 2018 melawan tim dosen geografi. Dimana teman-teman panitia pun tak sungkan melawan dosen, yang juga tak malu menunjukan keahlian nya dalam bermain futsal. Pada hari ini juga, voli dipertandingkan di lapangan voli sayap kanan gedung C7, antara Geografi ’18 dengan Pendidikan Geografi ’16. Pertandingan futsal putra, futsal putri dan voli pun di mulai pada

hari Selasa dan peserta pun harus berjuang dengan sistem pertandingan penyisihan hingga final nya pada hari Jumat, 2 November 2018. Pertandingan basket dilakukan hanya satu hari pada hari Selasa, perlombaan tarik tambang pada hari Rabu dan perlombaan barang basil pada hari Kamis.

Di bidang kesenian, dilakukan pada hari Selasa dan Kamis hari pukul 19.00 WIB di lapangan parkir sayap kanan C7 dan lorong C7. Pada hari Rabu, kesenian yang di perlombakan yaitu akustik dan stand-up comedy. Seluruh mahasiswa geografi sangat berantusias dalam acara ini, baik peserta maupun penonton yang meramaikan di sekitar panggung. Malam kesenian yang pertama ini dibuka oleh penampilan akustik dari Geografi 2018 dan diakhiri oleh penampilan stand-up comedy dari Geografi 2016. Sedangkan pada malam kesenian di hari Kamis bertempat di lorong C7 dan melombakan cabang seni dance dan musikalisasi puisi. Penampilan dance yang atraktif dari pendidikan Geografi 2018 memulai keseruan malam kesenian kedua dan musikalisasi puisi yang unik dan out of the box dari Survei dan Pemetaan Wilayah mengakhiri malam kesenian hari ke 2 yang hening dan dingin. Di bidang olahraga, sudah ada juara dari masing-masing cabang perlombaan. Futsal putra di menangkan oleh Geografi 2016 setelah mengalahkan Geografi 2017 dengan skor 2-1 di final. Futsal putri dimenangkan oleh Pendidikan Geografi 2016 setelah mengalahkan Geografi 2018 dengan skor. Cabang voli di menangi oleh Pendidikan Geografi 2017 yang berhadapan dengan Geografi 2018. Pertandingan tarik tambang antara Geografi 2017 dengan Pendidikan Geografi 2017 di menangi oleh Geografi 2017. (kunti)

32 geoevent PORSEGI

Menurut Catatan LIPI(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) tercatat ada tujuh Likuifaksi yang terjadi di Indonesia dari tahun 1992 dan yang terjadi di Desa Petobo, Kota Palu merupakan Likuifaksi Terdahsyat karena melenyapkan sebuah desa seluas 180,06 hektar.

Sambaran Petir dapat memiliki tegangan Listrik sampai 100 juta volt dan memanaskan udara yang dilewatinya sampai 33.000O C. Petir menyambar dengan kecepatan 299.792 km per detik.

Danau Toba merupakan danau vulkanik (danau yang terbentuk akibat letusan gunung berapi) terbesar di dunia. Danau Toba terletak di Sumatera, diperkirakan terbentuk 69,000 - 77,000 tahun yang lalu.

Kota San Francisco bergerak mendekati Los Angeles, rata-rata 2 inchi per tahun, kecepatan tersebut sama seperti pertumbuhan kuku tangan manusia dan menyebabkan kedua kota tersebut akan menyatu dalam beberapa juta tahun lagi. Pergerakan tersebut terjadi ketika dua sisi patahan San Andreas saling menghujam satu sama lain.

53 juta tahun yang lalu, Antartika merupakan daerah yang hangat. Bahkan sampai bisa ditumbuhi pohon kelapa di sepanjang pantainya. Suhunya di masa itu pernah di atas 20 derajat Celsius.

Di Wilayah Samudera Pasifik terdapat lebih dari 30.000 pulau, tetapi luas total pulau-pulau itu hanya sekitar 0,25% dari luas total permukaan samuderanya.

Wilayah yang paling rawan gempa dan salah satu wilayah yang paling aktif secara seismik di dunia adalah Alaska. Daerah ini mengalami gempa berskala 7.0 setiap tahun dan Gempa berkekuatan 8,0 atau lebih besar terjadi kira-kira setiap 14 tahun sekali.

33 ENSIKLOGRAFI

GUNUNG SOPUTAN ERUPSI (LAGI)

Gunung Soputan terletak di Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara dengan ketinggian 1783 mdpl mengalami erupsi pada hari Rabu, 3 Oktober 2018 pukul 08.47

WITA. Gunung Soputan yang terletak di koordinat 0106’30” LU dan 12040’43”

BT mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ±4000 meter di atas puncak yang berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram PVMBG Gunung Soputan dengan amplitudo maksimum 39mm dan durasi ± 6 menit. Semenjak erupsi tersebut Gunung Soputan berstatus Level III (SIAGA).

Meskipun Gunung Soputan terus meletus mengeluarkan abu vulkanik dan sempat mengeluarkan lava pijar pada 3/10/2018 pukul 23.25 WITA namun masyarakat tidak perlu mengungsi dan disarankan untuk mengikuti semua rekomendasi dari

PVMBG Gunung Soputan. Semua lokasi permukiman berada di luar zona bahaya saat itu sehingga tidak ada korban jiwa saat erupsi.

BPBD bergerak untuk memberikan masker kepada masyarakat karena hujan abu yang diperkirakan lebih mengarah ke arah barat-barat laut Gunung Soputan. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak Gunung Soputan. Masyarakat juga dilarang untuk tidak masuk ke area perluasan sektoral ke arah barat-barat daya sejauh 6,5 km dari puncak Soputan sebab daerah tersebut merupakan daerah bukan kawah Gunung Soputan, untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas.

Namun demikian, hujan abu vulkanik tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado. Aktivitas penerbangan tetap beroperasi normal, karena posisi bandara yang berada di sebelah tenggara dari Gunung Soputan. (yufliha)

34
NEWS

HIMA GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG HIMA GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Hima Geografi (Himpunan Mahasiswa Geografi) merupakan lembaga kemahasiswaan internal tingkat fakultas yang berada dibawah naungan Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Hima Geografi memiliki tujuan untuk membangun lingkungan geografi yang lebih baik dengan nuansa religius, berpola pikir ilmiah, mengapresiasi minat dan bakat, memberikan advokasi kepada mahasiswa geografi dan pengabdian masyarakat, aktif dalam pengembangan organisasi serta berwawasan lingkungan. Hima Geografi memiliki tujuan khusus dalam mewujudkan prestasi, religius, solit dan ulet. Inilah prinsip yang dipegang teguh oleh Hima Geografi dalam menjalankan tugasnya.

Saat ini periode Hima Geografi FIS UNNES beranjak pada periode 2018 dengan kabinet BERSATU (berprestasi, religius, solid, amanah, tenang, dan ulet) memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Ketua Hima, Wakil Ketua Hima, Sekertaris dan Bendahara, Biro Komunikasi dan Informasi (BIRKOMINFO), Biro Rumah Tangga dan Kewirausahaan (BRT-K), Departemen A sebagai Departemen Keagamaan, Departemen B sebagai Departemen Keilmuan dan Penelitian, Departemen C sebagai Departemen Bakat dan Minat, Departemen D sebagai Departemen Advokasi dan Pengabdian Masyarakat, Departemen E sebagai Departemen Pengembangan Organisasi.

Dalam satu periode Hima Geografi FIS Unnes di tahun 2018 ini diketuai oleh Muhammad Amin Hamidi (Ilmu Geografi 2016), dengan pendamping Andi Irwan Bernardi S.Pd., M.Pd . Kemudian pembina sekaligus penanggung jawab atas Hima geografi adalah Dr. Tjaturahono Budi Sandjoto, M.Si. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Ketua Jurusan Geografi FIS UNNES. Dalam perkembangannya Hima Geografi FIS UNNES memiliki dua BSO (badan semi otonom) yaitu FSIG (forum studi Islam geografi) dan BPMG (badan pers mahasiswa geografi).

Program kerja unggulan yang dilakukan oleh HIMA Geografi adalah diantaranya Geography Championship, Pengenalan Lingkungan Geografi, Pekan Olahraga dan Seni, dan masih banyak lagi sejumlah 32 program unggulan pada periode 2018-2019. (anis)

KENALAN YUK KENALAN YUK 35

BIKIN-BIKIN KOMIK BIKIN-BIKIN KOMIK

OLEH : INTAN CAHYANINGTYAS

36
37

OLEH : INTAN CAHYANINGTYAS

38 KARIKATUR
KARIKATUR
39
To know that you do no� know is the b�st.
“ ”
Tiongkok quotes
To think you know when you do no� is a disease. Recognizing this disease as a disease is to b� free o� it.
Lao-Tzu Filsuf

KEKERINGAN SEBABKAN KEBAKARAN HUTAN EKSTRIM

Gunung merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat diminati dari zaman ke zaman karena, mempunyai daya tarik tersendiri mulai dari panorama dan juga kesejukan yang ditawarkan. Namun, di tengah indahnya pemandangan dan teduhnya pepohonan kini tampak tak seindah dulu. Akhir-akhir ini banyak diberitakan dan beredar kabar bahwa tengah marak terjadi kebarakan diberbagai gunung, antara lain: Gunung

Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, dan Gunung Lawu.

Yang pertama yaitu Gunung Sindoro. Gunung Sindoro terbakar pada Hari Minggu, 9 September 2018. Dengan vegetasi yang terbakar di Gunung

Sindoro adalah tumbuhan ilalang, yang merupakan

tumbuhan liar yang sangat mudah terbakar. Tepat pada lereng Gunung Sindoro yang berada di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten

Wonosobo, terpantau titik api di petak 7B area Perhutani wilayah Resor Pemangku Hutan (RPH) Kwadungan, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung. Kebakaran kemudian meluas ke wilayah RPH Sigedang BKPH Wonosobo.

Tidak juga bernasib mujur, kembaran Gunung

doro pun mengalami hal yang sama, yaitu Gunung Sumbing. Gunung Sumbing, yang berdiri kokoh di tiga kabupaten ini juga mengalami kebakaran. Kebakaran di Gunung Sumbing terjadi pada Hari Senin, 10 September 2018 selang satu hari setalah Gunung Sindoro terbakar. Hingga Hari Selasa, 11 September 2018, titik api masih terlihat di petak 20 Resor Pemangku Hutan (RPH) Kecepit, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) kawasan lereng Gunung Sumbing, Temanggung, Jawa Tengah.

Hal yang sama juga terjadi pada Gunung Lawu yang terletak di kawasan hutan Gunung Lawu. Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut memaksa para pendaki untuk mengurungkan niatnya untuk mendaki. Pada Hari Senin (10/9/2018) semua jalur pendakian di Gunung Lawu ini resmi ditutup. Dikarenakan kebakaran yang masih terjadi di beberapa titik, seperti di area Jogorogo dan jalur Cetho. Sementara itu kebekaran yang terjadi di Gunung Lawu sudah barkali-kali terjadi sejak bulan Agustus lalu. Total sekitar 3.118 meter persegi lahan di lereng Gunung Lawu telah dilahap si jago merah.

Gunung yang mengalami kebakaran selanjutnya adalah Gunung Merbabu. Selasa (16/10/2018) dengan luas area yang awalnya terbakar adalah 100 hektar kemudian meluas hingga 400 hektar. Kebakaran ini juga menagarah ke pemukiman penduduk, terutama yang bertempat tinggal di lereng Gunung

40 GEOTICLE GEOTICLE

KEKERINGAN HUTAN

Merbabu di Kabupaten Semarang. Awalnya titik api yang membakar kawasan hutan, hingga mengarah ke pemukiman penduduk, salah satunya mengarah ke Dusun Nglelo di Kecamatan Getasan, Dusun Nganduman, serta dusun di lereng Merbabu.

Kekeringan, sekarang di Indonesia tengah dilanda kekeringan dan juga menipisnya cadangan air bersih yang tersedia. Tak hanya itu dampak yang ditimbulkan, kekeringan juga melahap sebagian besar lahan di lereng gunung. Seperti yang dilansir dalam laman kompas.com yang menyatakan bahwa musim kemarau ekstrimlah yang menyebabkan vegetasi di gunung mudah terbakar. Ditambah dengan pergerakan angin yang dapat menimbulkan gesekan diantara pepohonan sehingga menimbulkan hawa panas dan terjadilah kebakaran.

Hingga saat ini gunung-gunung yang terbakar tersebut sudah ditangani, namun terdapat beberapa hambatan saat pemadaman api; medan yang terjal dan curam cukup menyulitkan untuk memadamkan api, dan peralatan yang digunakan juga cukup minim dan juga sangat sederhana. Selain itu, terkendalanya pemadaman api menggunakan helikopter ini kurang efektif, dikarenakan medan yang memang sulit untuk dijangkau dan juga kapasitas helikopter untuk menampung air juga terbatas.

Dengan adanya berita terbakarnya gunung ini, tentunya menjadi duka tersendiri bagi para pecinta alam dan juga pendaki, beberapa pendaki yang telah berencana muncak akhirnya

mengurungkan niatnya perihal kejadian tersebut. Dan jalaur pendakian pun ditutup semua, karena dikhawatirkan jika terdapat salah satu jalur saja yang dibuka dapat membahayakan nyawa pendaki. Karena ini merupakan fenomena alam yang sulit diprediksi. (rosanti)

41

INDONESIA, KRISIS MITIGASI BENCANA?

OLEH : YURIA SARI

Berada di daerah rawan, Indonesia tidak henti-hentinya terkena bencana alam. Lalu, seperti apa kesadaran mitigasi bencana negara ini?

Negeri ini seperti tak henti-hentinya ditimpa bencana alam. Beberapa waktu yang lalu, pemberitaan dihiasi oleh bencana gempa bumi serta likuifaksi di Palu. Beberapa minggu sebelum itu, Lombok dan sekitar juga di guncang gempa bumi berkekuatan 6,9 SR yang merusak berbagai bangunan dan menghambat aktivitas masysrakat disana. Memasuki musin hujan, bencana banjir juga melanda dibeberapa daerah bagian barat indonesia. Akibat dari beragam bencana tersebut, sudah tidak terhitung kerugian baik dari segi materi maupun nyawa. Meski kerap terdampak bencana, nampaknya belum ada upaya maksimal dalam hal mitigasi bencana dari pemerintah. Mitigasi atau upaya mengurangi jumlah korban dan tingkat kerugian memang terasa masih belum mengalami peningkatan secara siginifikan.

Minimnya perbaikan pada mitigasi bencana ini disinyalir berkaitan erat dengan rendahnya kesadaran pemerintah mengenai kebencanaan. Pemerintah belum menaruh perhatian yang lebih serius pada urusan ini. Ini dapat dilihat dari minimnya anggaran, rendahnya kualitas teknologi, dan minimnya pendidikan kesiapsiagaan bencana. Beragam perbaikan memang telah dilakukan, tetapi penurunan risiko tetap tidak berubah signifikan.

Indonesia Rawan Bencana

Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi. Berdasarkan

Kerangka Aksi Hyogo (Hyogo Framework Action/HFA), tidak ada kemajuan berarti dalam pengurangan risiko bencana di Indonesia dengan indeks 3,16-3,3. Sementara itu, berdasarkan World Risk Index tahun 2016, Indonesia memiliki risiko bencana alam ekstrem sebesar 10,24 persen.

Secara geografis, Indonesia memang berada di lokasi yang rawan bencana karena terletak di wilayah yang kerap disebut sebagai Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik. Konsekuensi dari letak geografis ini adalah ancaman bencana geologis akibat adanya gugusan gunung berapi. Saat ini diperkirakan total ada 127 gunung api aktif di Indonesia. Hal ini membuat Indonesia rawan terkena bencana erupsi gunung api. Tidak hanya itu, ancaman gempa bumi juga mengintai dan dapat muncul kapan saja.

Jika merujuk pada kajian yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jutaan masyarakat Indonesia berada dalam ancaman bahaya bencana alam. Berdasarkan data, 148,4 juta warga tinggal di daerah rawan gempa bumi, 5 juta warga rawan terkena tsunami, dan 1,2 juta penduduk rawan erupsi gunung api. Jutaan warga juga terancam bencana hidrometeorologis. Berdasarkan catatan BNPB, terdapat 63,7 juta jiwa rawan banjir, dan 40,9 juta jiwa tinggal di daerah rawan longsor.

Kesadaran Mitigasi Bencana Pemerintah

Dengan beragam risiko bencana alam yang nyata, pemerintah idealnya menyiapkan program mitigasi yang holistik sehingga dapat menekan risiko. Meski mun-

42 Ruang Opini

culnya bencana tak dapat diduga, negara tetap wajib mengupayakan minimalisasi angka korban dan kerugian.

Jika dilihat dari anggaran, dana penanggulangan bencana yang ada di BNPB jumlahnya terbilang minim. Pada APBN 2017, BNPB hanya memperoleh dana sebesar Rp 735 miliar. Dari total tersebut hanya Rp 435 miliar yang dianggarkan untuk penanggulangan bencana. Memang ada dana on-call yang mencapai Rp 4 triliun, tetapi jika dibanding dengan kerugian yang kerap diderita angka tersebut tergolong rendah.

Dari segi peralatan, ada banyak peralatan yang diandalkan untuk memantau bencana tergolong usang. Peralatan pengamatan gunung api yang digunakan saat ini merupakan teknologi tahun 80-an. Indonesia juga saat ini masih mengalami kekurangan seismometer atau alat pendeteksi gempa. Padahal sistem peringatan dini ini penting dalam mitigasi bencana. Langkah pemerintah terhadap bencana juga lebih banyak bersifat tanggap bencana ketimbang pencegahan. Ini dapat berakibat bantuan hanya bersifat sporadis dan tidak tepat sasaran. Koordinasi antar instansi juga menjadi kendala dalam mitigasi bencana. Hal ini berakibat pada kebijakan yang dikeluarkan akhirnya bersifat parsial. Hal ini misalnya dapat dilihat pada tidak adanya koordinasi antara data seismik BMKG dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bertugas melakukan pembangunan fisik. Kondisi ini kerapkali menimbulkan langkah pemerintah terhadap bencana lebih bersifat proyek. Hal ini membuat pemberian bantuan bencana lebih nampak sebagai bentuk pencitraan pejabat dan seremonial belaka. Bantuan kemudian menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pemerintah bertanggungjawab memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang kebencanaan. Pemerintah harus lebih proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bencana. Hal ini penting untuk menurunkan jumlah korban dan juga mencegah kepanikan. Pada kondisi pasca bencana juga fokus kerap diarahkan pada rehabilitasi dan rekonstruksi. Sementara itu, aspek pencegahan kerapkali terabaikan. Akibatnya kerugian akibat bencana – yang sebetulnya bisa dicegah besarannya – seringkali terulang. Penyebab lain dari rendahnya kesiapsiagaan bencana adalah rendahnya prioritas

pemerintah daerah terhadap kebencanaan. Banyak kabupaten/kota yang belum memasukkan anggaran adaptasi dan mitigasi bencana ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mereka. Rata-rata anggaran penanganan bencana di daerah hanya 0,02-0,07 persen dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Akibat Minimnya Kesadaran

Minimnya kesadaran pemerintah dalam mitigasi bencana ini berakibat pada tingginya angka korban. Pada tahun 2016 disebutkan bahwa 522 orang meninggal dunia dan hilang akibat bencana alam. Angka ini disebut sebagai rekor tertinggi sejak 2012. Angka ini belum termasuk 3,05 juta jiwa yang mengungsi. Jika dihitung berdasarkan materi, kerugian akibat bencana alam juga tergolong tinggi. Setiap tahunnya Indonesia dapat mengalami rata-rata kerugian sebesar Rp 30 triliun. Jika merujuk pada audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), total kerugian akibat bencana sepanjang 2004 hingga 2014 mencapai Rp 167 triliun.

Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai mitigasi bencana juga dapat menimbulkan kepanikan saat bencana terjadi. Hal ini misalnya dapat terlihat pada kasus erupsi Gunung Agung. Pada kasus ini, ada banyak warga yang menumpuk di area pengungsian. Hal ini dikarenakan warga yang berada di zona aman ikut-ikutan mengungsi. Kondisi in menunjukkan sistem peringatan dini tidak berjalan dengan baik. Lemahnya proses mitigasi bencana juga kerap mengulang problem klasik pada saat terjadi bencana. Fenomena yang sama seperti keterlambatan pemberian bantuan, tidak ada peringatan dini, dan dugaan korupsi dana bantuan kerap terulang akibat hal ini.

Berkaca pada kondisi-kondisi tersebut pemerintah perlu meningkatkan kesadarannya pada mitigasi bencana. Pembangunan ekonomi memang penting, tetapi memperhatikan aspek kebencanaan juga hal yang penting dalam pembangunan bangsa. Jika ini diabaikan maka masyarakat akan terus menjadi korban dari kemarahan alam. (yuri)

Referensi : pinterpolitik.com

43

TINGGAL DI NEGERI CINCIN API

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau didalamnya. Hal itu menjadikan Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah, dari mulai sumber daya alam hingga keanekaragaman Suku, Ras, Budaya dan Agama. Indonesia juga diapit oleh dua benua dan dua samudera yang menjadikan kita negara yang berdiri di atas ‘Ring of Fire’ yaitu barisan negara yang terlewati oleh jajaran Gunung Api. Artinya, Indonesia adalah negara dengan tingkat kerawanan bencana Gunung Meletus, Gema Bumi, dan Tsunami yang tinggi.

Menyadari akan hal itu, sebetulnya nenek moyang kita telah lama menciptakan ‘Rumah Anti Gempa’ yang tentunya sangat tradisional dan kental dengan budaya kearifan lokal. Rumah itu bisa kita jumpai di Sumatera Utara, Rumah

Tradisional Karo.

Rahasia dari rumah tersebut, dapat berdiri kokoh dengan tiang kayu besar menyangga atap ijuk yang berlumut. Kayu melintang mengikat antar tiang. Pasak kayu dan ikatan bambu menjamin kekuatan sambungan, agar tak mudah patah saat gempa mengguncang.

Fondasi umpak dalam rumah tradisional Karo merupakan salah satu faktor utama untuk mereduksi gaya lateral gempa. Dengan sistem fondasi umpak, tiang rumah dapat bergeser apabila digoyang gempa. Pergeseran inilah yang memberikan sifat meredam gempa, yang dalam istilah konstruksi modern dikenal sebagai teknologi base-isolator.

Koen Meyers dan Puteri Watson dalam Legend, Ritual, and Architecture on the Ring of Fire, 2008, menyebutkan, sistem fondasi yang ditumpukan di atas batu pada rumah tradisional bersifat dinamis sehingga lebih tahan menahan gempa. Sistem fondasi umpak ini, yang juga diadopsi oleh berbagai rumah tradisional di Nusantara lainnya, seperti joglo di Yogyakarta dan omo hada di Nias, sengaja diciptakan sebagai kompromi leluhur kita untuk beradaptasi dengan bumi yang kerap dilanda gempa.

44 KEARIFAN LOKAL

DIABAIKAN

Sangat disayangkan, pada saat ini Rumah Tradisional Karo yang awalnya berjumlah puluhan, satu persatu mulai runtuh

dimakan usia, hingga tersisa tiga rumah. Sejak beberapa tahun yang lalu, tiga rumah tersebut resmi dijadikan aset bagi kebudayaan Indonesia namun, perawatan yang dilakukan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Pondasi Rumah Tradisional Karo yang seharusnya tidak diganti malah diperkuat dengan semen yang otomatis menghilangkan pondasi utama.

Seharusnya pemerintah selain menyediakan dana perawatan harus mengawasi juga jalannya perawatan itu dilakukan agar dapat sesuai dengan rencana yang seharusnya.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia berdiri diatas Ring of Fire, dimana kita sebagai warganya harus melek akan pentingnya mitigasi bencana guna mengurangi korban dan kerugian yang ditimbulkan pasca bencana alam. Maka dari itu, seharusnya Rumah Tradidional Karo ini dapat di lestarikan ulang demi keberlangsungan tinggal diatas negeri cicin api dengan aman sekaligus melestarikan kearifan lokal dan budaya leluhur kita. (putri)

45
46 quotes
Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar.
Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki.
Bung Hatta.

Majalah Globe, merupakan sebuah majalah yang berisi tentang kegiatan yang ada di Jurusan Geografi UNNES dan ilmu-ilmu kajian yang dapat memperkenalkan tentang geografi lebih mendalam serta sangat berguna untuk menambahkan wawasan dan pengetahuan bagi Mahasiswa Geografi dan juga masyarakat luas pada umumnya.

Selain itu, Majalah Globe ini bisa dijadikan sebagai media dalam mengekspresikan diri atau pun mengeluarkan bakat dan minat Mahasiswa Geografi tentang seni, kreativitas dan juga kemampuannya dalam mengkaji masalah-masalah tentang ke geografi an.

Diharapkan dengan munculnya majalah ini akan menciptakan mahasiswa geografi yang lebih aktif, kritis dan cinta lingkungan serta berpengetahuan luas.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.