SISTEM URUN DANA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (CROWDFUNDING) BIDANG PERUMAHAN DI INDONESIA (IDEA-1560083943)
1
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya rumah merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Rumah dapat menjadi pemenuhan kebutuhan pokok jasmani dan rohani manusia, tempat persemaian budaya, serta tempat berlindung dari penularan penyakit. Kondisi perumahan dapat menjadi salah satu indikator kesejahteraan/kemajuan suatu bangsa. Idealnya semua masyarakat Indonesia menempati rumah yang layak huni dan lingkungan hidup yang baik dan sehat karena sesuai dengan amanat dalam UUD 1945 pasal 22 H bahwa masyarakat Indonesia berhak memiliki tempat tinggal. Faktanya, masih banyak masyarakat belum menempati rumah layak huni.
KONDISI
4,3
%
7,8 % 9,8 % 12, 1% 14, 2%
11,7 JUTA
Kebutuhan akan rumah untuk masyarakat Indonesia selalu meningkat setiap tahun, hal tersebut disebabkan pertumbuhan jumlah rumah tangga baru di Indonesia. Data dari publikasi BPS menyebutkan, pertumbuhan rumah tangga baru dari tahun 2018 hingga tahun 2019 mencapai 755 ribu rumah tangga. Pertumbuhan rumah tangga tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan rumah tangga dalam memiliki rumah, sehingga menyebabkan backlog perumahan meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Susenas Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2015-2018, angka backlog dari sisi kepemilikan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018 backlog kepemilikan mencapai angka 11,7 Juta Rumah Tangga. Dari angka backlog tersebut sekitar 60% adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang memilki penghasilan dibawah 4 juta rupiah.
backlog rumah tangga tahun 2018
755 ribu
15,
pertumbuhan rumah tangga baru
sepanjang tahun 2018-2019
65%
backlog MBR dengan penghasilan dibawah Rp4 juta
Pre
AFFORDABILITY keterjangkauan MBR dalam memilki rumah AVAILABILITY ketersediaan dana & skema pembiayaan untuk MBR terbatas ACCESSIBILITY akses MBR untuk mendapatkan KPR masih terbatas
Sustainability
SUSTAINABILITY sumber dana KPR jangka panjang masih terbatas
MILLENIAL DAN PERUMAHAN Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demograďŹ pada tahun 2020-2030, dimana 70% merupakan usia produktif dan generasi millennial merupakan yang terbanyak. Data dari Bappenas, millennial saat ini berjumlah 63 juta orang. Dimana hampir setengahnya tersebar di pulau jawa. 100
54,4 Membahagiakan Orang Tua 54,2 Memiliki Rumah 48,4 Menjadi Orang Tua yang Baik 32,1 Pengusaha / Entrepreneur Sukses 29,4 Pekerjaan Gaji Tinggi 24,9 Jadi Orang Kaya 50
PRIORITAS MILLENNIAL DI MASA DEPAN
21,7 Menolong Orang 14,1 Memiliki Kebebasan Waktu 11,1 Menikah dan Berkeluarga 10,7 Orang Religius 0,1 Memiliki Anak 0,1Naik Haji
0
Dikutip dari data IDN Milenial report, memiliki rumah menjadi salah satu prioritas utama setelah membahagiakan orang tua yang menjadi prioritas utama. Harga property yang selalu meningkat membuat hanya 35,1% yang memiliki rumah sendiri. Milenial menyadari kemampuan mereka dalam membeli rumah sehingga lebih banyak dari mereka yang memiliki rumah dengan mekanisme KPR (50,2%) dibandingan secara tunai (49,8%).
Perencanaan &Desain
Perizinan
Konstruksi
SUPPLY
0%
25,
sen
6%
33,
tas
1%
eB
ack
Perumahan
log
g ran h Tan a s Be uma R
Penghunian
Sewa/Beli Swadaya
DEMAND DEMAND
DATA PROPERTY
ISU PEMBIAYAAN PERUMAHAN Berdasarkan data backlog yang ada, jumlah backlog dipengaruhi oleh penghasilan rumah tangga, sehingga kepemilikan rumah dari sisi d e m a n d a t a u p e m b i aya a n perumahan memiliki peran penting. Namun pembiayaan perumahan di Indonesia pada saat ini memiliki beberapa isu permasalahan yang menyebabkan keterbatasan MBR menjangkau pembiayaan perumahan.
Tanah
1%
21,
RANTAI PASOK PERUMAHAN Dalam penyediaan perumahan umumnya dapat dilihat dari sisi supply ataupun demand. Dari sisi supply berbicara bagaimana rumah dapat dibangun dimulai dari pengadaan tanah, perencanaan dan desain, perizinan, serta konstruksi sedangkan dari sisi demand berbicara bagaimana penghuni dapat membeli/membangun/menyewa rumah melalui pembiayaan baik melalui KPR ataupun tunai.
9%
18,
a Jut uta 8 J 1 , > 8 8,17 ta Ju 4 5,9 - 5,93 ta 8 Ju 4,7 4,77 a 9 Jut 3,9 ,98 3 0a 3,4 Jut 9 3 3, 0uta 2,9 9J 8 , 2 52,4 uta 4J 4 , 2 42,0 uta 3J 0 , 2 61,5 ilan s a uta J gh a 55 <1, g Pen
64,9%
Millennial Belum Memiliki Rumah
49,8%
Membeli Secara Tunai
35,1%
Millennial Sudah Memiliki Rumah
50,2%
Membeli Secara KPR
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, selama tiga tahun terakhir PEMBIAYAAN PROPERTY OLEH MASYARAKAT harga property mengalami kenaikan rata-rata sebesar 3,21% setiap TAHUN 2018 tahunnya, beberapa kota yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu Surabaya (6,34%), Bandung (5,61%), dan Batam (4,4%). Pada tahun KPR Tunai Bertahap (77,20%) 2018 pembiayaan property oleh masyarakat sebanyak 77,2 % Tunai (7,69%) dilakukan secara KPR, dan umumnya sebanyak 61% membeli rumah (7,69%) dengan tipe 22 s.d 70 m2. Secara regional, sebanyak 43,9% penyaluran KPR terbesar berada di pulau jawa. Medan (3,88%)
KOTA DENGAN KENAIKAN DIATAS RATA-RATA SELAMA TIGA TAHUN TERAKHIR
Batam (4,44%)
Manado (4,19%) Bandung (5,61%) Surabaya (6,34%) Makassar (3,30%)
SOLUSI BAGI MILLENNIAL UNTUK MEMILIKI RUMAH Besarnya jumlah penduduk generasi milenial dapat menjadi tantangan dan peluang bagi Indonesia. Kunci sukses memanfaatkan milenial adalah memahami perilaku mereka yang pada umumnya berbeda dengan generasi terdahulunya dan mendorong mereka agar menjadi roda penggerak ekonomi Indonesia. Besarnya jumlah milenial di Indonesia menjadi tantangan besar dalam penyediaan perumahan yang layak huni untuk mereka. Melihat besarnya angka backlog dan permasalahan perumahan lainnya, diperlukan cara khusus untuk membantu milenial dalam memiliki rumah yang layak huni dan terjangkau. Salah satu permasalahan dari sisi pembiayaan perumahan yaitu DP rumah yang tidak sedikit dan cicilan rumah yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Pembiayaan jangka panjang dan murah dianggap perlu sebagai solusi untuk milenial dalam memiliki rumah. Di era teknologi yang pesat ini pemanfaatan teknologi sangat diperlukan salah satunya dalam menyelesaikan permasalah dalam sektor perumahan. Financial Technology (Fintech) dapat menjadi solusi dari sisi pembiayaan perumahan untuk para millenial. Dengan menggunakan konsep ďŹ ntech diharapkan mampu memangkas proses pada pembiayaan perumahan konvensional sehingga dapat tercipta pembiayaan perumahan yang terjangkau dan jangka panjang.
PENYALURAN KPR Papua Maluku(1,3%) Sulawesi(6,4%) Bali Nustra(3,4%) Kalimantan(5,8%) Jawa (43,9%) Jakarta (26,4%) Sumatera (12,8%)