Tabloid PODIUM

Page 1


MENUNGGU KINERJA 100 HARI PEMIMPIN BARU SIKAPI HARI JADI KABUPATEN LANGKAT !!!

tajuk 2 edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

Pengemis Politik... MOHON doa dan dukungan. Kalimat itu lazim terpasang di spanduk atau baliho calon legislatif (Caleg). Belum lagi para calon wakil rakyat ini menyisipkan janji dengan jargon-jargon pogah di antara fotonya. Mereka pun tak segan-segan sumpah, walau kadang berakhir serapah. Dan ingkar janji, toh seakan makanan sehari-hari sekalangan caleg yang telah terpilih. Mereka terbawa arus lupa, lebih kepada mementingkan urusan pribadi serta putar otak mengembalikan duit sponsornya. Dengan berbagai cara dan terkadang taruhannya dibui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Perihnya, di saat kampanye para caleg pun rela bertopeng muka. Ya, mereka jadi pengemis politik. Berharap suara, menghiba kepada massa dengan imbalan sejumlah rupiah. Satu suara dihargai dengan nominal berfariasi. Pun pastinya bergelimang rupiah. Para caleg (kebanyakan) datang ke rumah

Yayasan FForum orum K ar era Utara Kar aryya Putra Sumat Sumatera Akt e No. 1 4 TTanggal anggal 29 Mare 10 Akte 14 Marett 20 201 NPWP: 7 1.060.05 7.8-1 19.000 71 .060.057 .8-11 PENDIRI: T. Syaiful Anhar PENANGGUNGJ AWAB/PEMIMPIN RED AKSI: PENANGGUNGJA REDAKSI: T. Syaiful Anhar WAKIL PENANGGUNGJ AWAB: PENANGGUNGJA Mahmud Hamdani WAKIL PEMIMPIN RED AKSI: REDAKSI: Rusdi DEW AN RED AKSI: DEWAN REDAKSI: T. Syaiful Anhar (Ketua), Mahmud Hamdani, Rusdi, Sahrul Akbar, Yunifar Efendi, TM.Muchalladon (Sekretaris) PENASIHA T: PENASIHAT Achmad Firdaus Hutasuhut, SH, MSi PENASIHA T HUKUM: PENASIHAT M. Holid SH, Dedy Cahyadi SH PIMPINAN PER USAHAAN: PERUSAHAAN: Yunifar Efendi P SEK. PER USAHAAN: PERUSAHAAN: Nurlaila MANA GER KEU ANG AN: MANAGER KEUANG ANGAN: T. Reza Maulana PEMASARAN/IKLAN: Amiruddin RED AKTUR PELAKSANA: REDAKTUR HM Tambunan KOORDINA TOR LIPUT AN: OORDINAT LIPUTAN: Sahrul Akbar

ibadah, meski sebelumnya sering absen di tengah masyarakatnya untuk menyembah sang Pencipta. Coba merayu, datang ke pertemuan sesuatu, ramah, dan entah sebagainya dilakukan. Satu tujuan untuk mendulang suara agar bisa duduk manis di kursi legislatif. Inilah wajah dua pesta demokrasi negeri. Ironinya, masyarakat juga tak mau lelah memikirkan masa depan lima tahun mendatang. Yang penting 'wani piro'. Masyarakat, yang katanya sudah berpikir cerdas juga tak mau dibohongi begitu saja. Sebab, sempat bilang 'kalau caleg duduk pasti lupa semuanya'. 'Jadi sebelum mereka (caleg) duduk, ya SEKRET ARIS RED AKSI SEKRETARIS REDAKSI AKSI:: TM. Muchalladon EDIT OR: EDITOR: ES Parinduri FO TOGRAFER: FOT Iwanto HS TAN KA O LABUHAN BA TU SELA KA.. BIR BIRO BATU SELAT Suwito Hasibuan WAR TAWAN: ART MED AN: Suparno Harianto MEDAN: KO TA BINJ AI: Eddy Gunawan KOT BINJAI: ST ABA T: Novra Dana STABA ABAT WAMPU: T. Zainal Abidin, Ucok Goy SECANGGANG: Marwansyah, Herman MT HINAI: Sunardi TANJUNG PURA: Zulkarnain BINJ AI: Misli BINJAI: SELESAI: Amir Hamzah Piliang SALAPIAN: Syahrian Perangin-angin P E R C E TTA AKAN: CV. Media Lintas Transindo REKENING BANK Bank Mandiri Stabat No. 105-00-1139262-2 An. Yunifar Efendi P ALAMA T RED AKSI: ALAMAT REDAKSI: Jl. Palang Merah No. 80 - AA Medan, Sumut, Jl. Pasar Batu No. 24 B Stabat Lama Barat, Langkat, 20851 HP : 085206407583 - 082280421249 email: podiumindonesia@gmail.com http://podiumindonesia.com Isi diluar tanggung jawab percetakan Wartawan Tabloid Podium dilengkapi Surat Tugas dan kartu Pers yang masih berlaku serta terdaftar di Box Redaksi.

dikuras dulu duitnya'. Tanda-tanda money politik dilakukan caleg menggambarkan tingkat kesejahteraan rakyat yang masih jauh dari harapan. Mau diberi 'sekian' untuk caleg tanpa tujuan. Sayang, suara mereka dihargai lembaran sekali jajanan. Menilik dari data, ada 7.968 caleg yang lolos, juga diklasifikasikan sebanyak 4.774 caleg berjenis kelamin laki-laki sementara 3.194 caleg lainnya berjenis kelamin perempuan. Untuk calon DPD berjumlah 807 orang, berasal dari 34 provinsi, terbagi dari 671 calon merupakan laki-laki dan 136 lainnya perempuan.

Tingkat DPR memperebutkan 575 kursi, DPD 136 kursi, DPRD Provinsi 2.207 kursi dan DPRD Kota/Kabupaten 17.610 kursi. Provinsi Sumatera Utara terdata ada 1.352 bacaleg dari berbagai partai politik, 862 pria dan 490 wanita. Sedangkan Langkat sebanyak 634 caleg, laki-laki 396 orang, dan perempuan 238 orang dengan keterwakilan perempuan mencapai 37,54 persen. Dari ulasan di atas, redaksi PODIUM berpesan 'Jangan Gadaikan Harkat Martabat Di Selembar Kertas Hanya Demi Kepentingan Lima Tahun Ke Depan. Ingat!! Suara Anda Penentu Nasib Kita Semua. n red

Alhamdulillah!! Pemerintah Akhirnya Cairkan Ganti Untung Proyek Irigasi Waduk Wampu PENANTIAN panjang itu masyarakat di Kecamatan Wampu dan Hinai, Kabupaten Langkat, akhirnya terealisasi juga. Belum lama ini pemerintah mencairkan pembayaran lahan warga yang terkena dampak pembangunan proyek irigasi. Ucap syukur 'Alhamdulillah' tertuang dari sejumlah warga di sana. "Kami merasa bahagia bahwa pemerintah mendengarkan keluhan kami untuk mengganti untung lahan yang terkena pembangunan proyek irigasi Wampu ini. Semoga proyek waduk ini dapat mengembalikan citra dan kejayaan Wampu Stabat, Secanggang dan Hinai sebagai lumbung padi di Langkat," ujar Ahmad, warga Kecamatan Wampu, Desa Stabat Lama Barat kepada PODIUM, kemarin. Memang, aku pri 54 tahun tersebut, selama ini mereka sangat berharap pemerintah sesegera mungkin merealisasikan pembayaran.

"Ya, pembayaran sempat tertunda-tunda. Dan kami juga sempat berharap cemas karena lahan kami sudah dikerjakan untuk pembangunan proyek irigasi tapi kok belum dibayar," imbuhnya. Bahkan, Ahmad menambahkan, warga di tempatnya bermukim terheran dengan kelambatan pencairan. "Keberadaan waduk ini sangat bermanfaat bagi kalangan petani dan wong cilik. Inilah bukti nyata pembangunan yang direncakan Jokowi bagi rakyat kecil di pedesaan," tukasnya. Apa yang diperbuat pemerintahan Jokowi untuk rakyatnya sudah ada yang bisa dirasakan dan nikmati. "Dan ada juga yang baru mulai dikerjakan seperti waduk di Wampu. Rasanya sangat wajar kalau kita memberikan dia (Jokowi) kesempatan lagi untuk melanjutakan kepemimpinannya sebagai peresiden untuk priode ke dua," sahutnya. n ladon


headline 3 edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

PEMIMPIN BARU TANAH MELAYU

SATU Dasawarsa Ngogesa Sitepu memimpin Kabupaten Langkat. Namun sayang tak banyak yang berubah dari Negeri Bertuah. Harapan 1.028.309 jiwa itu kini tertumpu di pundak pasangan 'Terasa'. Dan akhirnya waktu pun tiba. 'Goodby Bang Tongat, Welcome to Cana-Afandin'.

Tangis Ngogesa Sitepu pecah ketika beberapa hari jelang pelantikan Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin beserta sang wakil Syah Afandin. Saat itu Bang Tongat (sapaan Ngogesa) permisi kepada anggota DPRD Langkat. Tangisnya pun jadi tanda tanya. Apakah Ngogesa tak rela jabatannya berakhir atau karena banyak PR yang tertunda! Begitulah kisah Ngogesa undur diri kepada legislator. Pun demikian, cerita Ngogesa belum berakhir. Usai menangis, Ngogesa 'menghilang'. Ini tampak ketika berlangsungnya serah terima jabatan antara dirinya dengan Terbit Rencana Peranginangin. Sebagai legitimasi, akhirnya Ngogesa diwakili Sekdakab Langkat, Indra Salahuddin dalam acara sertijab Bupati Terbit Rencana Peranginangin didampingi Wakil Bupati Syah Afandin. Sertijab ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin serta Gubernur Sumatera Utara diwakili Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, JP Sembiring, SSTP, MSi. Di kesempatan tersebut Indra Salahuddin menyerahkan berkas memori jabatan Bupati Langkat priode 2014-2019 kepada Bupati Langkat Terbit Rencana disaksikan

wakil Bupati Langkat Syah Afandin. Ke mana Ngogesa? Apakah memang Ngogesa tak kuasa menyerahkan jabatannya! Wallahu A'lam. Tapi ketidakhadiran Ngogesa jadi buah bibir, meski belum terkonfirmasi ke mana perginya mantan orang nomor satu di Pemkab Langkat itu. Usai sertijab, Bupati Langkat mengimbau pejabat Pemkab Langkat melanjutkan program kerja sebagaimana yang telah direncakanakan secara benar mengikuti garis kebijakan. Dan merealisasikan visi dan misi. Pesan Terbit ada tiga hal dalam bertugas. Yakni pertama menjaga integritas sebagai pelayan masyarakat, dengan transparan, jujur serta menghindari korupsi, kolusi dan nepotisme. Kedua menjalin kebersamaan team work. Perangkat daerah diminta memiliki kepekaan terhadap denyut kehidupan mau pun kebutuhan masyarakat. Ketiga, sadari kerja adalah ibadah jangan pernah mengeluh dalam bekerja. "Mari kita bekerja maksimal dan benar, karena gaji dan seluruh fasilitas yang diterima semuanya berasal dari tetesan keringat rakyat," tegasnya. Sementara itu ada enam misi yang menjadi pedoman Bupati dan Wakil Bupati Langkat dalam bekerja, yaitu penguatan ideologi bangsa dalam menjaga kerukunan

masyarakat yang beragam suku dan agama, memperkuat dan memperluas reformasi birokrasi penyelenggaraan dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintah yang bersih bagi perluasan partisipasi publik. Selanjutnya, pengembangan pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan standar pelayanan minimal sekaligus mencegah penyalahgunaan narkoba dan mewujudkan infrastruktur yang strategis dan berkelanjutan serta tanggap darurat. Dua prioritas dari empat program penting yang akan diutamakan Terbit Rencana di tahun pemerintahanya yaitu memperbaiki infrastruktur jalan dan pendidikan. Seperti diketahui pada 20 Februari 2019, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, melantik Terbit Rencana Peranginangin dan Syah Afandin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Langkat Periode 2019-2024 di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubsu, Jalan Pangeran Diponegoro, Nomor 30, Medan. Keduanya diminta dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di Langkat, khususnya stunting. Edy Rahmayadi menyebut, stunting merupakan salah satu masalah yang dihadapi Kabupaten Langkat. Karena itu, kepada

keduanya, diminta agar menekan jumlah stunting. “Saya mau ini ditekan, jangan mau jadi juara yang negatif, bagaimana masa depan bangsa ini, jika anak-anaknya banyak kena stunting,” katanya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Edy mengharapkan Bupati dan Wakil Bupati Langkat agar bekerja sama dengan berbagai komponen. “Rangkul itu tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pemuda, ajak semuanya, saya yakin Pak Terbit pasti bisa,” ucapnya. Khusus kepada Bupati Langkat yang baru, Edy juga berpesan untuk selalu bekerja sama dengan Wakil Bupati. Menurutnya Wakil Bupati sudah ditakdirkan untuk bekerja bersamanya hingga akhir masa periode nanti. “Anda tidak bisa bekerja sendirian, andalah yang meminta rakyat agar memilih Anda bersama Afandin,” ujarnya. Edy juga berpesan, agar keduanya mampu menjadikan Langkat lebih hebat. Apalagi, banyak tokoh asal Langkat yang menjadi pemimpin. “Ada dua gubernur yang berasal dari Langkat, ini menunjukan orang Langkat hebat-hebat, saat ini, kejayaan, kehebatan, dan bermartabatnya Langkat tergantung dari bagaimana bupati dan wakil bupatinya saat ini,” sebutnya.


headline edisi edisi116- -15 31maret maret 2019 2018

http://podiumindonesia.com

Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin mengatakan, akan menjalankan apa yang telah disampaikan Edy Rahmayadi pada sambutannya. Dirinya juga tetap menjalankan program sesuai dengan visi dan misi yang telah dibuatnya, terutama mengenai kesehatan dan pendidikan. Mengenai stunting, Terbit mengatakan akan segera mengumpulkan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Langkat dan pihak terkait untuk membahas hal tersebut. “Sesuai arahan Pak Gubernur kita lihat nanti, akan kita rapatkan di OPD terkait,� ujar Terbit, usai pelantikan. Apa Kata Mereka Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Langkat nomor urut 1, Terbit Rencana Peranginangin-Syah Afandin berhasil memperoleh 238.759 suara (54,11%) mengalahkan rivalnya paslon nomor 2 Rudi HartonoBudiono dengan perolehan suara 160.204 (34,30%) dan paslon nomor urut 3 SulistiantoHeriyansah 53.720 suara (11,50%). Kemenangan paslon 'Terasa' alias Terbit Rencana Perangin-anginSyah Afandin dalam pilkada Langkat 2018. Dengan perolehan suara paling tinggi, berarti warga Langkat meletakkan tanggung jawab pasangan Terbit Rencana Perangin-angin-Syah Afandin lebih besar untuk membangun Langkat dan memakmurkan warga masyarakatnya. Seperti harapan beberapa warga yang sempat berdialog dengan PODIUM. Adalah Sariman warga Kecamatan Secanggang berharap Terbit Rencana Peranginangin dan Syah Afandin menepati janji-janji dalam kampanye. "Sehingga mempercepat kemajuan didaerah ini dan tentunya kepada seluruh warga masyarakat serta partai politik, agar mendukung visi misi program lima tahun ke depan," ujarnya. Sedangkan Muhri Fauzi Hafiz, anggota DPRD Sumut ini berharap Terbit dan Afandin mampu untuk membawa Langkat ke depannya lebih maju pembangunannya dan juga lebih nyata dalam memakmurkan warga masyarakatnya, sesuai dengan program yang ditawarkan pada masa kampanye dulu.

Sementara Kades Gohor Lama, Sudarman menyatakan di era kepemimpinan Terbit Rencana Peranginangin-Syah Afandin nanti, benar-benar dapat memberi kesejahteraan bagi masyarakat Langkat terutama pembangunan infrastruktur di pedesaan. Satu di antaranya, akses jalan. "Jika jalan lancar, otomatis perekonomian masyarakat berkembang," timpalnya. Demikian pula tanggapan serupa disampaikan Ruslan Efendi, Kades Suka Jadi, Kecamatan Hinai. Terbit Rencana Peranginangin dikenal sebagai sosok yang peduli, tanggap dengan sesuatu yang terjadi didaerahnya di Langkat. Naluri untuk membantu sangat melekat di dalam dirinya. "Beliau selaku bupati, ketua partai, dan bahkan secara pribadi Cana langsung memberikan bantuan seperti terjadinya musibah," sebut Ruslan Efendi. Kemudian sifat kesabaran dalam menerima fitnah, cercaan, hujatan selalu dihadapi dan diterimanya dengan senyum, padahal orangorang sudah kepanasan dan gerah dan bahkan semakin gencar menebar fitnah terhadapnya. Tetapi dia sabar dengan mengatakan “serahkan semua kepada Allah� sambil mengatakan agar orang yang menebar fitnah tersebut mendapat hidayah. Ini menunjukan kematangan dirinya sebagai pemimpin, bagi Cana tidak semua persoalan

diselesaikan dengan amarah, tapi dilakukan dengan kesabaran, karena api itu harus dilawan dengan air, agar padam. "Dengan selalu mengambil sikap yang tegas namun bijaksana," papar Ruslan Efendi. Demikian halnya ungkapan Amsyari Andi, staf Desa Karang Anyar, Kecamatan Secanggang. Kedermawanan Terbit Rencana Peranginangin sudah diketahui semua orang. "Saat ini banyak pemimpin yang kuat secara ekonomi tapi kalau bicara dermawan barangkali tidak semua orang bisa jadi dermawan seperti Cana," pujinya. Banyak sudah yang diperbuat Terbit Rencana Peranginagin ini dengan bantuan dari uang pribadinya, memberangkatkan umat Islam untuk beribadah umroh ke Mekkah, dan puluhan orang yang menunaikan ibadah haji dengan bantuan ikhlasnya. Harapan yang sama juga disampaikan Drs Abdul Khair MM, calon anggota DPRD dari PKB Nomor urut 1 Langkat Dapil 12 Binjai Langkat menyusul telah dilantiknya Bupati Langkat terpilih Terbit Rencana PeranginanginSyah Afandin SH. Masyarakat, kata dia, menaruh sejumlah harapan pada kedua vigor ini untuk segera merealisasikan janji-janjinya yang disampaikan pada saat kampanya. Masyaraka berharap bupati dan wakil bupati Langkat terpilih dapat menjalankan amanat membawa

4

daerah ini ke arah lebih baik. Sehingga kesejahteraan hidup masyarakatnya benar-benar meningkat dan kemakmuran pun merata. "Harus disadari jabatan yang disandang oleh bupati terpilih bukanlah singgasana tetapi jabatan tersebut merupakan suatu tugas yang bisa mendekatkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan," tukasnya. Bupati dan wakilnya diharapkan mampu memprioritaskan program-program untuk direalisasikan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. T Syafura Zulfa, calon Anggota DPRD Kabupaten Langkat Nomor Urut 5 dari Partai PKB meminta Bupati-Wakil Bupati Langkat terpilih dapat merumuskan pola kebijakan ekonomi berbasis kerakyatan. Termasuk berusaha mengembalikan perekonomian masyarakat desa yang terpuruk, lantaran harga jual komoditas seperti kelapa sawit dan karet merosot drastis. H Ajai Ismail, Anggota DPRD Langkat dari fraksi Nasdem mengingatkan masih banyak PR harus dilakukan guna pembangunan infrastruktur Kabupaten Langkat. Satu di antaranya, akses jalan. "Harus dibenahi baik di dalam kota, kecamatan, desa. Jika jalan lancar, otomatis perekonomian masyarakat berkembang," tandasnya. n s perangin-angin


religi 5 edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

CARA CINA (TIONGHOA) MENJADI MUSLIM (1) Oleh: Azyumardi Azra MASA pasca-Soeharto, era demokrasi sejak 19981999, ditandai dengan kebangkitan identitas kultural dan politik berbagai kelompok warga Indonesia. Bahkan liberalisasi atau demokratisasi tidak hanya mendorong kebangkitan identitas politik (atau politik identitas), tetapi juga identitas keagamaan, budaya, dan sosial. Salah satu bagian warga Indonesia yang mengalami kebangkitan identitas itu adalah komunitas Cina (lebih tepatnya, Tionghoa) umumnya, dan termasuk Tionghoa Muslim Indonesia khususnya. Subjek ini menjadi pembahasan Hew Wai Weng dalam karyanya Chinese Ways of Being Muslim: Negotiating Ethnicity and Religiousity in Indonesia (Copenhagen: NIAS Press, 2018). Sebenarnya sudah cukup banyak literatur yang mengkaji komunitas Tionghoa atau ketionghoaan dalam konteks keindonesiaan; posisi mereka sebagai minoritas sejak masa kolonial Belanda, zaman kemerdekaan sampai era Reformasi; pergumulan akulturasi dan akomodasi dengan lingkungan sosial, kultural dan agama pribumi; dominasi dan hegemoni ekonomi mereka di tengah lautan bumiputra yang mengalami berbagai bentuk kesenjangan ekonomi atau

kemiskinan. Namun, buku ini berbeda dengan kajian-kajian sebelumnya. Karya ini berusaha mengeksplorasi interseksi di antara kedua set identitas; keislaman dan kecinaan (ketionghoaan). Menurut Wang, dengan menguji dinamika kedua identitas itu, karyanya ini dapat membantu pembaca memahami politik budaya religiousitas Islam dan ketionghoaan pada masa kontemporer Indonesia. Lebih jauh, seperti dikemukakan Weng dalam pengantarnya, buku ini menyelidiki tentang bagaimana dan dalam keadaan apa Tionghoa Muslim Indonesia mengonstruksi dan menegosiasikan identitas etnis dan religiousitas (Islam) mereka. Cakupan identitas itu meliputi baik individu maupun komunal, baik dalam kehidupan pribadi maupun kolektif. Dalam kajian penulis buku ini, sejak awal 2000-an, budaya

LEBIH BAIK DIAM! Oleh: Asma Nadia Apakah mereka tidak punya hati? Dengan mudah menganggap yang terjadi adalah azab. Apakah hanya duduk di pantai dan menonton konser sebagian bersama keluarga, lalu dianggap tercela dan pantas mendapatkan azab, lebih dari belahan bumi manapun? Belum genap keheranan saya, kembali ada yang membagikan beberapa berita sebuah tempat yang juga di pinggir pantai, tapi bebas dari tsunami. Kebetulan di sana

Muslim Tionghoa di Indonesia telah mengalami objektifikasi dalam berbagai simbol seperti masjid bergaya Cina. Juga dalam organisasi semacam Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) yang pada masa Orba kepanjangannya adalah Persatuan Iman Tauhid Indonesia karena istilah Cina atau Tionghoa termasuk hal tabu. Lebih jauh, objektifikasi simbolis itu juga terlihat dalam media atau ranah publik lain melalui kemunculan dan popularitas dai atau penceramah keturunan Tionghoa. Sebagian mereka terlibat dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Melalui berbagai objektifikasi simbolis itu, komunitas Cina Muslim Indonesia menegaskan kembali identitas keagamaan dan sosial-budaya mereka; pada saat yang sama mereka mencoba membangkitkan kembali kaitan dengan kaum Muslimin di China Mainland. Di tengah kebangkitan identitas keislaman-ketionghoaan itu, Weng menyodorkan argumen menarik: "Kebangkitan budaya Muslim Cina [Tionghoa] mencerminkan penerimaan sepenuhnya budaya Cina dalam masyarakat Indonesia; dan pada saat yang sama

bagian 3

diselenggarakan kegiatan menghapal Alquran. Sekalipun awalnya ini murni sebagai ungkapan rasa syukur bahwa Allah melindungi, tapi beberapa yang tidak bijak lalu sibuk membandingkan dua kondisi, panggung diazab dan kegiatan agama dilindungi. Sulit dipercaya. Atmosfer duka masih kental. Namun, manusia cepat sekali menjadi hakim untuk menilai siapa yang layak dimusnahkan dari muka bumi. Padahal, kita tidak tahu apa rahasia Allah di balik musibah yang terjadi.

Sebagai manusia, apalagi seorang Muslim, ketika ada saudara tertimpa bencana, yang kita lakukan, pertama sekali tentu mengucapkan //inna lillahi//. Segala sesuatu milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, sambil mendoakan agar mereka yang belum jelas keberadaannya semoga mendapat perlindungan Allah. Doa lain, keluarga yang ditinggalkan semoga dilimpahkan kesabaran, dan mereka yang wafat diberi ampunan atas salah dan dosanya. Karena itu, juga yang kita inginkan jika kita atau keluarga menjadi korban. bersambung...

mencerminkan toleransi Islam pada ekspresi-ekspresi kultural yang beragam". Argumen ini perlu diuji kembali karena dalam budaya Cina (Tionghoa) secara keseluruhan itu terdapat aspek atau elemen yang tidak kompatibel dengan Islam, dan juga dengan agama-agama samawi (Abrahamik) lain yaitu Kristen (Protestan) dan Katolik misalnya. Oleh karena itulah, dalam hal perayaan Tahun Baru Imlek misalnya, warga Tionghoa penganut Islam, Kristen, atau Katolik umumnya juga menyambut Tahun Baru Lunar. Namun, mereka tidak merayakan aspekaspek Imlek yang terkait dengan keimanan (Konghucu) dan sosiokulturalnya. Dalam kaitan itu, bagi Tionghoa Muslim hari raya yang lebih besar adalah Idul Fitri atau Lebaran. Sedangkan bagi Tionghoa Kristen atau Tionghoa Katolik, hari raya lebih mulia adalah Hari Natal. Penting dicatat, selain adanya perbedaan atau batas dalam penerimaan budaya Cina secara keseluruhan, menurut Weng, pada saat yang sama Tionghoa Muslim menampilkan ketionghoaan dan kosmopolitanisme Islam. Dalam konteks terakhir ini, penegasan identitas ketionghoaan tidak harus berujung pada segregasi etnis atau eksklusivisme keagamaan. Bagi Weng, aktualisasi identitas ketionghoaan yang inklusif dengan kosmopolitanisme Islam terlihat dalam Masjid Cheng Ho Surabaya. Masjid ini menjadi tempat di mana komunitas Muslim—baik Tionghoa maupun pribumi—dan non-Muslim dapat berbaur dan berinteraksi satu sama lain. Di sinilah budaya Tionghoa Muslim dapat meluruskan persepsi streotipikal sekaligus membantah ketidaksesuaian ketionghoaan dengan Islam. n rol


binjai edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

ANGIN PUTING BELIUNG ‘MENGAMUK’ ANGIN puting beliung melanda kawasan Kota Binjai sekitar pukul 15.30 WIB, mengakibatkan rumah-runah mengalami kerusakan sedang dan ringan, satu korban mengalami luka ringan.

"Angin puting beliung terjadi akibat hujan deras yang melanda kawasan itu terutama di Kecamatan Binjai Selatan dan Binjai Kota," kata Muhammad Surya selaku koordinator petugas lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Binjai, di Binjai, akhir pekan lalu. Disampaikan, hujan deras yang disertai angin puting beliung melanda kawasan Kecamatan Binjai Selatan, mengakibatkan dua unit rumah mengalami rusak sedang,

pohon tumbang yang menutupi badan jalan di Jalan Gunung Kerinci Kelurahan Tanah Merah dan Kelurahan Bakti Karya. Termasuk ambruknya tenda di sebuah acara yang dilaksanakan di lapangan Merdeka Kota Binjai. Sementara dampak bencana rumah milik Novianti (31) serta rumah kosong miliknya mengalami rusak sedang, satu unit tempat usaha ternak ayam milik Fulay mengalami rusak sedang, satu orang mengalami luka ringan. Begitu angin puting beliung mereda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Binjai langsung menurunkan satu regu yang terdiri dari 30 personel untuk melakukan evakuasi dan berpatroli pascaangin puting beliung tersebut. Para petugas ini membersihkan puing-puing dan pemotongan pohon tumbang, penyelesaian pendataan dan evakuasi awalrumah mengalami rusak sedang hingga pada saat ini masih dalam proses pendataan akurat. n ants

6

Pentas Seni Demokrasi Warnai Sosialisasi Pemilu 2019 KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kota Binjai, Sumatera Utara, menggelar pentas seni demokrasi buat warga setempat dalam rangka sosialisasi pemilu 2019 yang akan digelar 17 April mendatang. Hal itu disampaikan Komisioner Komisi Pemilihan Umum Binjai Devisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat Robby Efendi, di Binjai, kemarin. Robby menjelaskan pelaksanaan dari gelar pentas seni demokrasi itu dilakukan (28/2/2019), bertempat di pendopo Umar Baki Jalan veteran Binjai Kota. Dimana pentas seni demokrasi itu diantaranya lomba mewarnai, lomba cipta dan baca puisi, loma paduan suara jingle pemilu dan lomba tari kreasi daerah Sumatera Utara, katanya. Diharapkan masyarakat umum, pelajar, dapat mengikuti pentas seni demokrasi itu, karena ini juga merupakan salah satu upaya dari KPU untuk terus mensosialisasikan betapa pentingnya nanti mempergunakan hak pilihnya pada Pemilu 17 April 2019 mendatang. Sebelum pelaksanaan pentas seni demokrasi ini, KPU juga sudah melakukan berbagai sosialisasi dikalangan masyarakat luas, perwiritan, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, kaum millenial, termasuk berbagai komunitas yang ada di daerah itu, katanya. n ants

Ibu-ibu PKK Ajak Anak Bermain dan Belajar di Taman Balita TIM Penggerak PKK Kota Binjai, Sumatera Utara, melaksanakan kegiatan bermain dan belajar untuk anak-anak di Taman Balita di Jalan Veteran Binjai, Jumat. Kegiatan ini dengan sasaran anak-anak PAUD, taman kanak kanak dan RA se-Kota Binjai yang bertujuan memfungsikan keberadaan Taman Balita sebagai taman kota yang berfungsi sosial, edukatif dan rekreatif. Pada kegiatan perdana diikuti anak-anak RA Aisyiyah, ABA Nangka dan TK Mufin dari Kecamatan Binjai Utara, turut hadir Wakil Ketua TP PKK Kota Binjai, Ny Nany Timbas Tarigan bersama petugas dari Dinas Kesehatan, Puskesmas Binjai Utara dan Ketua TP PKK Kecamatan Binjai Utara. Selama sekira dua jam, anak-anak bermain dan bernyanyi dengan gembira. Di sela itu, mereka mendapatkan penjelasan tentang cara

menjaga kesehatan gigi dan cara menyikat gigi secara benar yang disampaikan oleh drg Handoko dari Puskesmas Binjai Utara. "Cara menyikat gigi yang benar itu dimulai dari gusi terus disikat kebawah ke gigi, kenapa seperti itu, agar sela-sela gigi juga kena sikat. Penyikatannya dilakukan pelan-pelan, jangan ditekan kuat-kuat nanti gusinya rusak”, jelasnya. Setelah itu disampaikan tentang pentingnya menjaga kesehatan mata oleh bidan dari Puskesmas Binjai Utara. “Vitamin A itu sangat berguna untuk mata, kalau dikasih vitamin A jangan tidak diminum. Kalau mata kita rusak kita tidak bisa membaca, melihat, tidak bisa jalan, makanya kalau dikasih obat vitamin A oleh puskesmas harus diminum ya,” jelasnya. Kepada anak anak juga diajarkan tentang

perilaku hidup bersih dan sehat, seperti bagaimana cara membersihkan atau mencuci tangan secara benar disertai praktiknya. Nany Timbas Tarigan menyebutkan kegiatan bermain dan belajar di Taman Balita merupakan program PKK sejak Oktober 2017, dan kembali dilaksanakan mulai 1 Maret dengan jadwal tiga kali dalam sepekan. Selain untuk memanfaatkan keberadaan Taman balita sebagai taman kota, melalui kegiatan ini anakanak akan mendapatkan banyak pembelajaran, seperti membuat origami, mendengarkan dongeng, perilaku hidup bersih dan sehat, cara bertanam dan lain-lain. "Semuanya bertujuan untuk membantu tumbuh kembang anak, meningkatkan kecerdasan, dan menanamkan nilai-nilai positif pada diri anak," katanya. n ants


langkat 7 edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

PETANI DESA SEI LINTUR RESAH DITUDUH DUDUKI LAHAN PT PRIMASU

“

PULUHAN petani di Desa Sei Lintur, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat resah. Pasalnya, lahan yang dikuasai puluhan tahun sejak 1990-an, bahkan sawit dan rambung yang ditanam sudah akan direplanting tidak pernah ada masalah.

Tapi belakangan ini para petani tersebut merasa resah karena dituduh memduduki dan menggarap lahan PT Primasu. "Bahkan pihak perusahaan mengadukan para petani ke Polres Langkat ada yang sudah dijadikan tersangka sebanyak tiga orang," kata M Anshori Lubis, selaku petani sawit didampingi Penasehat Hukumnya (PH) Safril SH menyampaikan kepada wartawan, Sabtu kemarin. Menurut Anshori Lubis, mereka selaku petani di Desa Sei Litur yang lahannya hampir rata-rata puluhan hektar menjadi heran dituduh menduduki dan menggarap lahan PT Primasu. "Padahal itu lahan kita buka hutan sendiri ada juga yang membeli dari petani lain selama ini tidak ada masalah," tukasnya. Belakangan ini PT Primasu mengkalim lahan seluas 37 hentar dikuasai pihak perusahaan yang berkedudukan lahan HGU di Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat. "Sejak tahun 1990-an lahan itu kami punya dan kami juga ada bukti pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Banhgunan) selama ini tidak ada permasalahan. Sawit dan rambung yang kami tanam sudah akan kami replanting, ketika kami petani diadukan oleh pihak PT Primasu ke Polisi kami terkejut," terangnya. Safril SH selaku PH M Anshori Lubis menambahkan bahwa sengketa lahan petani Desa Sei Litur dengan PT

Primasu yang mengkalim ladang petani itu miliknya, itu harus diukur ulang HGU-nya. "Saya sudah turun ke lokasi lahan yang diklaim PT Primasu bahwa itu ada perbatasan dengan lahan tadah hujan. Di sebelah timurnya itu lahan PT Primasu dan di sebelah baratnya itu lahan klien saya. Maka jangan buruburu menuduh klien saya itu menduduki dan menggarap lahan PT Prima saya tidak setuju itu, sebelum pengukuran ulang yang sah lahan yang disengketakan sesuai dengan notulen RDP (Rapat dengan pendapat) Komisi A DPRD Langkat tahun 2017 lalu," ujar Safril. Seharusnya polisi bersikap bijaklah jangan tiba-tiba menjadikan tersangka para petani sebelum ada pengukuran yang sah. "Sementara klien saya ini menggarap lahan itu sejak tahun 1990 atas nama PT Prima mana suratnya kapan itu. PT Prima sudah menggarap lahan tadah hujan itu tidak dibenarkan pemerintah. Kenapa polisi diam saja tangkaplah PT Prima itu," cetus Safril yang mendampingi kliennya. n sahrul

Imbas Pasokan Es Kurang

Pedagang Ikan Merugi KURUN waktu seminggu terakhir ini, pedagang ikan di pajak Stabat wajahnya ketat. Pasalnya mereka mengalami kerugian. Ikan yang mereka jual cepat membusuk karena kurangnya pasokan es batu kepada pedagang. Akibatnya sepi pembeli dan para pedagang ikan merugi dan hanya bisa mengeluh. Jejeran pedagang ikan basah rata-rata ikan yang dipajang di atas meja dari berbagai jenis ikan seperti tongkol dumun, kembung pecah perut, sehingga ikan tidak bisa dijual sesuai harga standart. “Sudah harga ikan murah sepi pembeli bang? Beginilah jadinya akibat kita tidak punya pabrik es sendiri dan ekonomi tidak kita kuasai. Pemasok es sesuka hatinya mempermainkan kami,“ ujar Herman (50) salah satu pemilik los ikan di pajak Stabat, kemarin. Menurutnya, jika kondisi seperti ini terus berlanjut, maka para pedagang ikan di pajak Stabat mengalami kerugian. Sudah pasti ikan yang terjual harganya separuh harga dari harga normal. Selain itu pembeli enggan membeli ikan yang pecah perut. Ia menambahkan, sepinya pembeli ikan di pajak Stabat bisa membuat pedagang ikan gulung tikar. Bila itu terjadi lapak tempat berjualan ikan bisa tergadai pada pedagang berduit dari luar. "Kondisi ini sepertinya sengaja diciptakan," ujarnya dengan raut wajah lesu. “Beberapa hari terakhir ini sejak pasokan es batu tidak ada harga ikan anjok 50 persen dari harga normal. Begitu pun pembeli juga masih sepi," tuturnya. Oleh sebab itu, harapan pedagang ikan di pajak Stabat ke depan pemerintah Kabupaten Langkat segera membangun pabrik es. "Sehingga kami tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan es batangan untuk pengawet ikan," tandas Amat pemilik lapak ikan di pajak Stabat. n rusdi


langkat http://podiumindonesia.com

8

YUNUS SARAGIH SEPAKAT PTUN-KAN PEMKAB LANGKAT L angkah untuk mem-PTUN-kan Pemkab Langkat terkait HUT Kabupaten Langkat, terus menguat. Tak hanya dukungan datang dari kalangan pemuda, aktivis bahkan mantan Bupati Langkat.

"Saya sangat mendukung untuk mem-PTUN-kan Pemkab Langkat. Supaya masyarakat tahu, apakah HUT Kebupaten Langkat disesuaikan hari jadinya sebagaimana Harlah Kesultanan Langkat atau memang dibuat baru sesuai undang-undang yang berlaku," kata mantan Bupati Langkat, Yunus Saragih kepada PODIUM, belum lama ini. Menurut Yunus adalah hal baik ketika ada wacana untuk mengklarifikasi HUT Pemkab Langkat yakni dengan jalan memPTUN-kannya. "Kan mustahil juga kalau Pemkab Langkat ini berusia ratusan tahun seperti sekarang 269 tahun. Mana rujukannya, kan belum ada yang tahu," kata dia meluruskan. Untuk itu, ujar Yunus Saragih yang juga Wakil Bupati Langkat dua periode bersama H Syamsul Arifin, dia sangat tertarik dengan wacana tersebut. Apalagi, kata dia, andai mem-PTUN-kan soal HUT Pemkab Langkat itu terjadi, juga bisa membuat sejarah baru bagi

masyarakat. Sementara menurut seorang kuasa hukum di Stabat, Safril SH, gebrakan mem-PTUN-kan Pemkab Langkat adalah langkah maju. "Kita siap mendukung wacana mem-PTUN-kan Pemkab Langkat. Ini merupakan langkah maju dan harus dilaksanakan," ujarnya. Safril menilai Pemkab Langkat yang kini mengklaim berusia 269 sangatlah tidak benar. "Apa indikatornya hingga usia Pemkab Langkat berusia segitu? Apakah HUT Kabupaten Langkat merujuk dari HUT Kesultanan atau pengalihan ibukota dari Binjai. Ini kan harus jelas," tukasnya. Pastinya, lanjut Safril, semuanya harus clear, biar diperoleh keabsahan HUT Kabupaten Langkat. Semisal Kabupaten Sergai. "Kabupaten Sergai itu tidak mengikuti HUT Kesultannya tapi mereka mengkaji ulang dan membuat HUT Sergai yang baru. Pejabat di sana merujuk pada undang-undang dan sekarang usia Kabupaten Sergai baru 10 tahun, bukan ratusan tahun," sindirnya.

Seperti diberitakan PODIUM, wacana PTUN Pemkab Langkat digaungkan sejumlah tokoh pemuda. Salah satunya Agus Salim yang juga tokoh penggerak tentang Pelurusan Hari Jadi Kabupaten Langkat. "Saya bersama Bang Ipol (T Syaiful Anhar-red) dan lima LSM Langkat lainnya pernah membuat Panitia Seminar Pelurusan Hari Jadi Kabupaten Langkat. Acara Seminar telah ditetapkan panitia hari Jum’at 21 November 2014 pukul 09.00 Wib hingga selesai dan bertempat di Gedung PB NU Jalan Keramat Raya 164 Jakarta Pusat," terangnya. Namun tak dinyana, Seminar Pelurusan Hari Jadi Kabupaten Langkat itu batal. "Acara seminar tidak dapat terselenggara karena tidak ada dukungan moril dan material baik dari Pemkab Langkat atau anggota DPRD Langkat apalagi dari anggota DPRD Sumut asal Langkat," jelasnya. Bahkan, kata dia, beberapa proposal sudah disebar untuk pendanaan seminar. Sayang, upaya

itu tak membuahkan hasil. "Kami membuat seminar waktu itu karena menilai Hari Ulang Tahun Kabupaten Langkat tidak sama dengan Haul-nya Kesultanan Langkat. Pemerintahan saat ini bukan kelanjutan dari kesultanan Langkat karena sistem perintahannya juga berbeda," tegasnya. Maka dari itu, mereka selaku generasi muda melayu Langkat berusaha meluruskannya melalui seminar. Dan, tambah Agus Salim, pihaknya saat itu ingin menggelar seminar atas masukan ahli sejarah Anhar Gongong. "Jadi, Anhar Gongong merupakan sejarawan terkemuka Indonesia asal Sulawesi Selatan. Kata Anhar saat itu penetapan berdasarkan seminar untuk pembatalannya juga harus dengan seminar. Kalau tidak tetap saja kalian seperti anjing menggonggong kafilah tetap berlalu," katanya. Sementara Awaluddin menyebukan, kesimpangsiuran Hari Jadi Kabupaten Langkat ke269 yang jatuh pada 17 Januari kemarin, sangatlah tidak tepat. Belum ada pengesahan yang valid, namun pihak Pemkab Langkat masih terus mengumandangkan bahwa usianya sudah mencapai 269 tahun. "Tapi kalau ulang tahun Kabupaten Langkat ke-269 kami tidak setuju, karena Kabupaten Langkat lahir setelah Indonesia Merdeka. Sebelum Indonesia merdeka yang ada Kesultanan Langkat," katanya mengulang sejarah berdirinya Kabupaten Langkat. Mantan Bendahara PDIP Kecamatan Binjai, Langkat ini mengulas terkait dengan penetapan Kabupaten Langkat dihitung dilakukan melalui seminar yang berlangsung di Stabat, 20-24 Juli 1994. n win/rusdi


9

langkat http://podiumindonesia.com

T Syafura Zulfa: Ikhtiar dan Berdoa PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) pernah menyatu di hati masyarakat. Partai yang dikenal dekat kaum nahdliyin ini mendapat jatah di sejumlah legislatif di daerah. Tapi kini kiprahnya sedikit meredup. Untuk itu, kader PKB di daerah kembali bergelora dan berjuang agar bisa kembali duduk di antara partai besar lainnya. Tak terkecuali di Kabupaten Langkat. Ya, salah satunya calon legislatif (Caleg) T Syafura Zuhra ini. Berangkat lewat PKB, dia ingin menggaungkannya di gedung dewan Langkat. Pun begitu tetap berjuang tanpa pamrih supaya satu kursi bisa mewakili kaum perempuan Langkat. "Kalau dibilang meredup, ya juga. Tapi kami di daerah dan insyaallah di pusat, kami bisa mengembalikan PKB di masa-masa jayanya dulu. Harus lebih berkeringat-lah berjuang," ujar putri politikus Langkat almarhum HTM Nasir dan almarhumah Hj Suraiya, ini kepada PODIUM, kemarin. T Syafura Zulfa yang akrab disapa Ulfa ini terdaftar sebagai Caleg PKB Nomor 5 Dapil I Langkat (Stabat, Secanggang, Wampu dan

Hinai). Meski persaingan sangat ketat, pun ZUlfa tak patah arang. "Tetap ikhtiar dan berdo'a. Itulah adalah kata kunci saya rasa," tukas ibu dari M Yusuf Pratama, Syasya Ghina Izzati, dan Sheza Raita ini. Terus terang, katanya, kenekatannya menuju kursi legislator Langkat lebih kepada ingin mengakomodir aspirasi masyarakat yang dianggapnya terkekang selama ini. Jelang Pileg 17 April 2019 yang tinggal 45 hari lagi membuat Ulfa lebih mensosialisasikan visi misinya ke masyarakat. "Jika diberi amanah duduk sebagai anggota dewan mewakili masyarakat akan sepenuh hati memperjuangkan aspirasi masyarakat," katanya. Meski pun dengan modal minim dan pas-pasan, tapi Ulfa tetap optimis dapat memperoleh hasil yang diharapkan pada Pemilu mendatang. "Kita tidak perlu berkecil hati

meski tidak memiliki modal yang besar untuk ikut berkompetisi dalam Pileg 17 April 2019 mendatang. Modal boleh pas-pasan tapi semangat tidak boleh paspasan," ujarnya memotiviasi. Ulfa menambahkan Caleg memang berada di posisi sebagai ujung tombak partai. Oleh karena itu, mereka diminta untuk selalu dapat tampil solid dan saling memberi manfaat satu sama lain. Para caleg yang berada di berbagai tingkatan harus mampu saling berbagi tugas dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. "Oleh karena itu, kami sesama caleg PKB di Langkat membangun sinergi yang baik antara para caleg baik di tingkat pusat, provinsi

hingga kabupaten dan kota. Salah satu yang kami lakukan menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan. Pasalnya, jika masyarakat tidak mengenal para calon wakilnya, maka hanya kecil kemungkinan masyarakat dapat memberikan suaranya untuk caleg tersebut," tukasnya. Ya, seperti istilah populerlah, "tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Dengan saling menguatkan, saling menjaga basis yang sudah ada serta basisbasis yang baru, serta menjaga silaturahmi dengan ulama, tokoh masyarakat dan pemuda serta seluruh lapisan masyarakat, Ufa yakin dapat duduk sebagai wakil rakyat di parlemen. n rusdi

GUBERNUR DUKUNG DKSU GELAR FES TIV AL SENI BUD AYA SUMUT 20 19 FESTIV TIVAL BUDA 2019 LANGKAH Dewan Kesenian Sumatera Utara (DKSU) untuk menggelar event Festival Seni Budaya Sumut 2019, semakin terbuka lebar. Optimis akan terselenggara itu setelah mendapat respon positif dari Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi ketika Pengurus DKSU yang dikomandoi Baharuddin Saputra SH melakukan audensi, (27/2/2019). Dalam pertemuan yang singkat, Ketua DKSU Baharuddin Saputra yang didampingi Sekretaris Idris Pasaribu, Kepala UPT Taman Budaya Sumut Deni Elpriansyah,

SH mewakili Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Sumut, Wakil Sekretaris Fik Sagala, Bendahara II Terbit Tarigan, para Komite DKSU serta Panitia Pelaksana Festival Seni Budaya 2019, Jimmy Siahaan, Haslan M Tambunan, Johnny Siahaan dan Popeye. Gubernur menyambut baik untuk mendukung terselenggaranya event promosi seni dan budaya Sumut yang diprakarsai DKSU. Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan, kemajuan pariwisata dan seni budaya menjadi salah satu visi dan misi ‘Sumut Bermartabat’

yang prioritas dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Saat ini, jumlah wisatawan baik lokal dan mancanegara ke Sumut sebanyak 230 ribu akan ditargetkan selama kepemimpinan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajeck Shah menjadi 1 juta kunjungan wisatawan, sesuai Program Pariwisata Nasional. Dalam mendorong pertumbuhan wisatawan ke Sumut itu, pemerintah mengakui tak akan mampu berjalan sendiri. Ia berharap, kontribusi dan peran

DKSU untuk membantu pemerintah untuk mendorong kemajuan seni dan budaya Sumut. “Saya berharap DKSU bisa membangkitkan kembali gelora kecintaan masyarakat terhadap seni dan budaya Sumut seperti sebelumnya,” ujarnya. Sementara itu, Ketua DKSU Baharuddin Saputra SH mengharapkan, Gubernur bbisa membuka Festival Seni Budaya Sumut itu yang akan menampilkan berbagai event melibatkan berbagai cabang seni dan budaya yang ada di Sumut, ditampilkan oleh DKSU. n hmt


langkat edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

10

BUPATI TERPILIH HARUS MAJUKAN PENDIDIKAN DI LANGKAT MENCERDASKAN bangsa dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat miskin dan marginal cuma ada satu jalan, yaitu pendidikan. Pendidikan bukanlah tanggung jawab orang perorang tapi tanggung jawab bersama. "Di sini beban tersebut dipegang oleh negara, masyarakat hanya sebagai pendukung. Logika ini tidak boleh di balik, dengan menjadikan porsi tanggung jawab masyarakat lebih besar dari pada pemerintah," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Langkat Syaiful Abdi kepada PODIUM saat menghadiri acara syukuran dan tepung tawar Bupati Langkat terpilih Terbit Rencana Perangiangin dan wakilnya Syah Afandin, (20/2/2019), di pendopo rumah dinas. Syaiful pun berharap kepada Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dan Syah Afandin lebih menggunakan kekuasaan, kekuatan hukum, dan kemampuan finansial pemerintah dan swasta

untuk memajukan dunia pendidikan di Langkat. "Sehingga mempunyai keleluasaan baik dari segi target, waktu dan anggaran," katanya. Pemerintah sangat berkepentingan terhadap kecerdasan masyarakatnya. Masyarakat yang sudah tercerahkan secara pendidikan lebih mudah untuk diarahkan dan menerima suatu pembaharuan yang akan meningkatkan daya saing di tingkat internasional. "Untuk itu negara mempunyai kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa dengan berkeadilan sosial. Apalagi pendidikan adalah hak seluruh rakyat tanpa membedakan strata ekonomi dan sosial," tandasnya. n sahrul

Kapolda Sumut Hadiri Pelantikan Paguyuban Seni Budaya Jawa Satrio Paningit Pujakesuma PELANTIKAN pengurus Paguyuban Seni Budaya Jawa Pujakesuma Satrio Paningit Sumatera Utara “Dengan tema Bersatu, Rukun, Reket, Regeng, Rumekso� berjalan meriah dan sukses dihadiri ribuan orang memenuhi lokasi dilaksanakan, (10/3/2019), di lapangan bola kaki Marelan Pasar 5, Medan. Acara pelantikan tersebut dimeriahkan pagelaran seni budaya jawa yaitu Wayang Kulit, Kiprah Wayang Orang, Ludruk Campur Sari dan Reog. Terlihat hadir pada acara itu Pembina Paguyuban Pujakesuma Sumatera Utara Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH MH beserta rombongan, Ketua Pujakesuma

Sumut diwakili Sekretarisnya Suherdi, Ketua DPW Pujakesuma Sumut Eko Sipianto SE, para sesepuh Pujakesuma Sumut, Kadis Parawisata Pemprovsu, Kapolres Belawan dan seluruh pengurus Paguyuban Seni Budaya Kapubaten/Kota se-Sumatera Utara. Di antaranya dari Kabupaten Langkat Ketua Noel SM paguyuban seni budaya jawa Satrio Paningit, Sekretaris Tasrif dan Bendahara Prawito mengerahkan 50 orang seni, dalang wayang, kulit, pemain ludruk (ronggeng) Atik pendek yang sangat dibanggakan oleh Pembina Pujakesuma Sumut Irjen Pol Drs Agus Andrianto.

Pasca Diberitakan PODIUM

APK Caleg Di Samping Masjid Dicopot PASCA diberitakan melalui media online PODIUMINDONESIA, dan di share melalui Facebook, caleg PAN Dapil 3 Sumut H Nasir Bahar rangket dengan caleg PAN DPRD Sumut Dapil 12 Drs H Yundiser MPd, spanduk tersebut langsung hilang. Timses mereka memasang APK kedua calon legeslatif tersebut di pelataran Masjid Al Muhajirin di Dusun Pasar Batu, Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu Langka, kini baliho tersebut setelah sempat selama beberapa hari terpasang di pohon mahoni nyatakan dicopot. M Yusuf AT, pedagang dodol pulut di dekat tempat baliho terpasang saat dikonfirmasi, kemarin mengatakan, tidak tau siapa yang mencopotnya. Apakah Bawaslu Kecamatan Wampu atau tim sukses dari dua pasangan calon anggota DPRD Sumut dan DPRRI. "Tapi yang jelas pemasangan baliho dilarang di dekat masjid," ujarnya. Padahal, lanjut Yusuf, berdasarkan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum (PKPU) nomor 33 tentang Kampanye Pemilu 2019, setiap peserta pemilu atau partai politik hanya bisa memasang maksimal 5 baliho dan 10 spanduk untuk level desa/kelurahan. Dalam PKPU itu juga ada larangan lokasi pemasangan APK dan bahan kampanye, misalnya di lembaga pendidikan, rumah ibadah, sarana dan prasarana publik, jalan bebas hambatan, taman dan pepohonan. Siapa pun yang mencopotnya, apakah Bawaslu Kecamatan atau tim sukses yang memasangnya tidak menjadi masalah. "Yang penting baliho sudah tak ada lagi terpasang di samping masjid," tambah Yusuf. Udin, warga setempat mengatakan sudah seharusnya timses masing-masing caleg mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan KPU dan Bawaslu kecamatan aktif memantau baliho dan spanduk yang dipasang tak sesuai aturan tertibkan. n rusdi


parlemen 11 edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

T SYAFURA ZULFA AJAK TIM SUKSES & RELAWAN CALEG BERPOLITIK SECARA SANTUN KIAN panasnya suhu politik menjelang pemilu di Langkat menuntut setiap caleg mengedepankan kesantunan dalam berpolitik. Pemilu jangan menimbulkan pertikaian antar pendukung dan simpatisan. Termasuk dalam pemasangan baliho dan sepanduk diwarung-warung di depan rumah yang telah diberi izin oleh pemiliknya. Jelang Pileg 17 April

Caleg PKB Giat Sosialisasi Ke Dapilnya MENJELANG Pileg 17 April 2019 mendatang, para caleg PKB terus gencar melakukan sosialisasi untuk mendulang suara sebanyak mungkin. Berbagai strategi pun dilakukan. Dari mulai konvensional seperti janji-janji, hingga cara unik. Seperti beberapa caleg PKB Dapil Langkat 1 H Nailul Amali, memberikan pengarahan cara memilih yang benar kepada ibu-ibu pembuat jamu dan pengenalan dirinya No 9 Caleg DPRD Dapil 1 Langkat dan No. 9 Fahrul Rozi SH Caleg DPR Sumut Dapil 12. Hal yang sama juga beliau lakukan di Dusun Teluk Belida, Desa Sungai Ular, Kecamatan Scanggang juga kepada masyarakat di Dusun Hulu Tengah, Desa Secangang dan P Gemi, Kecamatan Stabat. Begitu apa yang dilakukan T Syafura Zulfa Caleg PKB Dapil I Langkat. Intinya, kata T Syafura Zulfa, dirinya tidak menerapkan janji-janji atau orasi politik. Tapi lebih kepada pendekatan melalui berbagai program pelatihan dan edukasi politik. “Memberi edukasi kepada masyarakat, menyadarkan mereka bahwa jika kita kasih dalam berupa uang 50 ribu misalnya, tapi akhirnya anda menderita 5 tahun ke depan,” ujar putri bungsu HTM Nasir yang merupakan tokoh deklalator pemindahan Kabupaten Langkat dari Mota Binjai ke Stabat. T Syafura Zulfa melakukan strategi dengan pendekatan langsung kepada calon konstituenya di Dapilnya, Stabat, Secanggang, Wampu dan Hinai. Ia mengunjungi langsung lumbung-lumbung suara. Hal yang sama juga dilakukan 2 Caleg PKB DPRD Sumut Nomor urut 5 Dapil 12 Binjai Langkat H Jabarsyah dan Caleg PKB DPR RI Nomor urut 2 Sumut 3 H Imran Muchtar. Kedua calon anggota parlemen ini melakukan sosialisasi dengan masyarakat Gebang di Desa Paluh Manis. Acara dihadiri tokoh masyarakat, tokoh lintas agama dan suku dari beberapa desa di Kecamatan Gebang. Kedua caleg ini berkomitmen untuk memperjuangkan fasilitas dan kemudian buat petani di Kecamatan Gebang untuk sawah tadah hujan jika tidak memungkinakan dengan waduk/ perairan maka bisa dilakukan dengan pompanisasi untuk menjadikan Gebang swasembada padi. n rusdi

"Hargailah pemasang pertama, jangan kemudian dicopot atau ditimpah lalu diganti dengan baliho caleg lain," ujar T Syafura Zulfa, caleg PKB Nomor Urut 5 Dapil Langkat I (Stabat, Secanggang, Wampu dan Hinai) yang salah satu balihonya raib dari tempatnya lalu diganti dengan baliho caleg lain. Dia pun mengajak para caleg bersaing secara sehat tanpa mencederai lawan, menang secara terhormat kalahpun secara terhormat. Kesantunan berpolitik bukan hanya melekat pada diri caleg tapi juga pada relawan dan tim suksesnya. "Mari kita ingatkan mereka terutama dalam pemasangan sepanduk dan baliho. Apalagi hari-hari menjelang pemilu legeslatif dan pilpres suhu politik

memanas, gara-gara masalah yang kecil saja bisa membesar. Kami tidak ingin terjadi pertikaian di tengah-tengah masyarakat gara-gara pemasangan baliho tidak mengindahkan perasaan pemilik baliho yang memasang pertama," imbaunya, kemarin. Mari berpolitik santun, bersih dan beretika dalam rangka memperkokoh kehidupan berdemokrasi menuju Indonesia jaya. "Kepada tim sukses caleg agar sportif dan berjiwa besar. Budaya politik santun, bersih dan beretika ini diperlukan karena dapat membuat para elite politik menjauhi sikap dan perbuatan yang dapat merugikan diri orang lain atau diri sendiri," tandasnya. n rusdi

Rekom DPRD Langkat Diakhir Masa Jabatan Ngogesa SETELAH sebelumnya dilaksanakan rapat paripurna internal DPRD Langkat yang setuju mengambil keputusan memberikan rekomendasi atas Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban tahun 2018 dan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan Bupati Langkat tahun 2014-2019, akhirnya dibacakan rekomendasi tersebut dalam rapat paripurna DPRD Langkat, (18/2/2019). Rekomendasi itu dibacakan M. Syahrul, S.Sos selaku Ketua Panitia Khusus yang membahas LKPJ yang merupakan kinerja Bupati selama tahun 2018 dan kinerja akhir masa jabatan Bupati melalui Kepala OPD sebagai pelaksananya. Secara keseluruhan Syahrul memaparkan pencapaian-pencapaian kinerja setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan melihat kondisi realitas di lapangan. Beberapa kemajuan pembangunan maupun kelemahan/ kekurangan dalam implementasi kebijakan pembangunan dijadikan Panitia Khusus

sebagai evaluasi dalam memberikan rekomendasi berupa catatan-catatan strategis terhadap kinerja tersebut. “Tujuan rekomendasi DPRD atas LKPJ ini untuk memberikan saran, masukan dan koreksi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah yang lebih baik dan akuntabel,” sebut Syahrul. Mendapat rekomendasi itu, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu, SH dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas berbagai pandangan, tanggapan dan masukan dari anggota dewan. “Hal ini merupakan bentuk aktualisasi besarnya rasa tanggung jawab moral kita untuk terus kearah yang lebih baik lagi,” sebut Bupati. Lanjutnya, rekomendasi ini adalah tanggung jawab bersama dalam menjalankan fungsi kontrol sosial demi penyempurnaan dan perbaikan guna memberhasilkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta peningkatan pelayanan masyarakat diwaktu yang akan datang. n pendi


labuhanbatu selatan edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

12

BAWASLU AJAK WANITA AWASI PEMILU 2019 BADAN Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Kabupaten Labuhanbatu Selatan menggelar rapat sosialisasi pengawasan partisipatif bersama kaum perempuan di Kotapinang. Hadir dalam rapat sosialisasi tersebut Ketua Bawaslu Labusel, Ajiddin Harahap, Komisioner Bawaslu Mahrizal, Rido Akmal Nasution, panitia pengawas kecamatan dan para undangan lainnya. Ketua Bawaslu Kabupaten Labusel, Ajiddin Harahap dalam kesempatan itu menyampaikan terimakasih kepada ibu-ibu yang hadir. Kegiatan ini di harapkan dapat menyukseskan pesta demokrasi pada 17 April 2019 mendatang. Pihaknya mengajak masyarakat jangan Golput, pergi ke TPS untuk memilih, pilihannya sesuai dengan hati nurani. Menurutnya, pilihan masyarakat nantinya dapat menentukan arah pembangunan bangs Indonesia.

"Terimakasih kasih atas kehadiran ibu-ibu yang begitu antusias untuk ikut berpartisipasif dalam pengawasan Pemilu 2019," katanya. Narasumber sosialisasi pengawasan partisipatif, Irwansyah menyampaikan, paartisipastif masyarakat terutama kaum ibu-ibu dalam Pemilu 2019 sangat di perlukan. Menurut dia, dengan pengawasan dan pemahaman bersama-sama dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi di masyarakat. "Ibu-ibu harus ikut mengawasi pada Pemilu 17 April 2019 mendatang dan selaku pengawas harus mencermati dan melihat dengan baik," katanya. n ants

Disnaker Labusel Gelar Kegiatan Pelatihan Budidaya Lele DALAM rangka meningkatkan dan mengantisipasi pengangguran di kalangan pemuda pemudi yang ada di Kampung Perlabian Losari, Dinas Ketenagakerjaan (disnaker) mengadakan program pelatihan kewirausahaan budi daya lele jumbo. Kegiatan ini yang modiratori oleh Disnaker diwakili Kabid Muklis, turut serta dan didampingi Dinas Pertanian Perikanan sebagai narasumber yaitu Iskandar Zulkarnain. Kepala Desa Kampung Perlabian, Irhamsyah Lubis mengucapkan terimakasi kepada Disnaker dan Dinas Pertanian Perikanan Labuhan Batu Selatan yang mana telah memogramkan pelatihan kewirausahaan. Dia menegaskan kepada pemuda pemudi agar dapat beraktivitas dan barkarya atau berbuat yang positif sehingga dapat menghasilkan penghasilan dan terhindar dari kenakalan muda mudi serta narkoba. n swt

Rapat Koordinasi Desa Losari Bahas Penyambutan Kunker Pejabat Kepolisian DALAM rangka penyambutan kedatangan dan kunjungan kerja Kapolda Sumut dan Kapolres Labuhan Batu sesuai dengan kesepakatan bahwa diunjuk sebagai kordinator untuk 8 desa se-desa Kecamatan Kampung Rakyat yaitu Kades Kampung Perlabian, Irhamsyah Lubis. Sebagai inisiatif, Kades Irhamsyah Lubis melakukan rapat koordinasi untuk seluruh unsur pemerintahan Kampung Perlabian Losari. Dia mengimbau atau agar dapat menggalang massa yang sebanyak mungkin. Untuk Desa Kampung Perlabian Losari sendiri menyatakan untuk memintah dua unit bus kepada Kapolsek. Ada pun tujuan tersebut mengangkut massa yang rurut hadir ke kabupaten. Rapat koordinasi ini dihadiri seluruh para kadus, BPD, LKMD dan dihadiri pihak Polsek yang diwakili Kanit Binmas Dalyiadi dan turut hadir Babinkamtibmas Desa Kampung Perlabian. n swt

ASAP KARHUTLA DI RIAU MULAI TERASA DI DAERAH PERBATASAN SUMUT ASAP akibat kebarakan hutan dan lahan atau karhutla yang terjadi di Provinsi Riau mulai meluas hingga ke daerah perbatasan Provinsi Sumatera Utara di Cikampak, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Labuhanbatu, Rizky Ismana Nasution ketika dihubungi, Selasa (26/2) siang menyampaikan asap karhutla dari sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Riau mulai masuk ke Sumatera Utara karena faktor cuaca dan hembusan angin. Walaupun paparan kabut asap masih sedikit dan tidak terasa, masyarakat di perbatasan Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan Riau diharapkan berhatihati dan menjaga kesehatan dengan mengunakan masker polusi asap. "Paparan kabut asap karhutla dari Riau mulai masuk ke wilayah Sumut dalam beberapa hari

terakhir, walaupun tidak secara masif," katanya. Rizky Ismana Nasution menjelaskan, dari hasil pantauan petugas Manggala Agni di lapangan, daerah Labuhanbatu Raya yakni Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan tidak menemukan titik panas atau hotspot di wilayah itu. Penyumbang asap dari kebarakan lahan dan hutan saat ini, kata dia, diketahui dari sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau, yakni daerah pesisir Pelalawan, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir dan Dumai. Namun demikian, pihaknya selalu siaga dan mewaspadai kemungkinan bencana alam yang dapat terjadi. "Daerah Labuhanbatu Raya tidak ada menyumbang kabut asap dan tidak ditemukan hotspot," jelasnya. n ants


ragam 13 edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

Diduga Janggal Wakil Ketua DPRD Langkat Desak Kapolres Gelar Perkara Kasus Penangkapan MY BELUM lagi selesai kasusnya di Poldasu, kini MY warga Desa Teluk Meku, tak lain ketua kelompok tani hutan mangrove Jaya Lestari, Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat harus berurusan dengan Unit Narkoba Polres Langkat. Ini terkait dugaan kasus menguasai narkoba menjadi perhatian serius Donny Setha, wakil ketua DPRD Langkat, pekan kemarin. "Saya sudah berbicara via telephone dengan Bapak Kapolres Langkat terkait penangkapan MY kasus narkoba ini diduga ada kejanggalan. Untuk itu saya mendesak Bapak Kapolres Langkat untuk melakukan gelar perkara secepatnya," pinta Donny Setha. Kasus ini, kata dia, diduga ada hubungannya dengan laporan M Yusuf ke Polres Langkat yang awalnya berdampak dilaporkan dengan UU ITE di Poldasu. Lalu berlanjut hingga terakhir ini MY tersandung kasus narkoba kini berurusan dengan Polres Langkat. "Ini saling berkaitan," ungkap Donny Setha dikomfirmasi secara lugas memberikan tanggapan. Dia berharap Kapolres Langkat bekerja secara profesional untuk mengungkap siapa dalang dan otak pelaku di balik kasus yang dialami MY dan segera memprosesnya. Pengusaha diduga melakukan kegiatan perkebunan kelapa sawit tanpa izin pejabat yang berwenang di dalam kawasan hutan berdasarkan Undang-undang 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Hal ini bisa dibuktikan dengan terbitnya KULIN KK. "Saya meminta KPH wilayah I Stabat selektif dalam menyeleksi keanggotaan yang diduga pekerja kebun itu malah ikut masuk dalam keanggotaan. Inti dari tujuannya masyarakat setempat harus bisa merasakan manfaat dan sejahtra serta benar-benar di libatkan dalam program pemerintah ini," tutur Donny Setha. Kejanggalan dalam kasus penangkapan MY ini memang cukup beralasan. Keterangan Neneng Sri Wahyuni(37) istri MY sendiri kepada wartawan mengatakan, bertepatan hari Rabu tanggal 20 Febuari sekira pukul 13.00 siang selesai sholat dzuhur, ER dan UM datang mengenderai sepeda motor Yamaha Vixion berwarna putih datang menanyakan suaminya. "Memang kebetulan suamiku lagi tidak di rumah, ya ku bilang lagi pergi ke Stabat," ucap Neneng Sri Wahyuni, (25/2/2019), menyampaikan pada wartawan. Neneng melanjutkan pembicaraan, kemudian malamnya sekitar pukul 19.00 kedatangan tamu yang tidak diundang tak lain tamu yang datang tadi siang dengan sepeda motor yang

sama, orang yang sama dan pakaian yang sama. "Bergegas ku panggil suamiku, berlanjut mereka bersama suamiku duduk bincang di teras rumah, ER dan UM bertamu kemudian mengajaknya untuk bincang keluar malam itu. Namun karena suamiku kelelahan sepulang dari Stabat, lalu dia tidak mengikuti kemauan mereka. Tak berapa lama kemudian UM keluar sendiri dengan Yamaha Vixion putihnya, tak berapa lama menelephone ER dengan alasan kehabisan minyak, UM meminta ER menyusul dengan minta antarkan dengan MY," terang sang istri. Karena masih kelelahan, MY pun meminjamkan sepeda motornya Honda CBR warna putih kepada ER sembari menitipkan minyak bensin kepada ER untuk membantu UM yang kehabisan minyak. Menurut Neneng kemudian, tak lama berselang usai menghantarkan minyak ER pun kembali menghantarkan Honda CBR warna putih milik suaminya. Tiba -tiba lagi-lagi ER dihubungi UM mengatakan kalau sepedamotornya tidak bisa hidup walau sudah diisi minyak bensin. Kembali ER meminta MY untuk mengantarkannya menemui UM. "Karena memang suamiku kecapean terpaksa anakku yang menghantarkan ER di suatu tempat. ER meminta anakku untuk menjauh dari mereka. Tak lama memanggil anakku agar membawa keretanya kembali ke rumahnya, baru lima menit sesampai di rumah personil Polres Langkat pun datang menggerebek rumah kami langsung menuju arah sepeda motor Honda CBR warna putih milik suamiku," tukasnya. Anehnya, entah dari mana datangnya di bagasi kereta ditemukan narkoba jenis sabu, lengkap timbangan dan alat pengisapnya. "Langsung suamiku diamankan dibawa ke Polres Langkat hingga di tahan sampai saat ini. Seingatku suamiku bukanlah pemakai narkoba apalagi agen. Dari awal kami sudah mencurigai kedatangan mereka, dengan alasan mereka mau memasukkan alat berat beko, makanya anakku disuruh suamiku merekam kedatangan mereka via HP dan dividiokan dari awal kedatangan hingga mengembalikan Honda CBR suamiku," terang Neneng. n sahrul

Kupanggil Jasad Suamiku Karena Tak Kuat Menahan Nafsu EPISODE 1 AKU ditinggal mati oleh suami di saat masih dalam suasana berbulan madu. Dapat by rusdi dibayangkan betapa sedih perasaan hatiku waktu itu, apalagi kematiannya mendadak. Padahal tadi malam aku dan Mas Yono melakukan hubungan badan, akupun belum sempat mandi wajib pada pagi harinya tiba-tiba mendapat telpon dari teman kerjanya Mas Yono mengalami kecelakaan di jalan raya dan kondisinya kritis. Bergegas aku menuju rumah sakit, di sana aku menemukan Mas Yono berada di ruang ICU sudah tidak bernyawa. Aku meraung, menangis bahkan sampai pingsan, aku baru sadar malam hari saat jasad Mas Yono sudah dikuburkan. Ketika aku siuman dengan tubuh yang lemas aku memanggil-manggil namanya. “Pa !!!” Sebutku, berulangkali. Orang ramai berada disekitarku. Ibuku mengusap dahiku dengan raut wajah sedih. Ibu menangis terisak dan berulangkali ia mengusap air mataku dengan kerudung hitamnya. “Ada apa bu ?” tanyaku. Ibu menggelengkan wajahnya dan tangisnya kian kuat. “Menantu ibu telah kembali kepangkuan Illahi ?” kata ibu terisyak. Saat itu ingatanku pulih. Mas Yono suamiku telah berpulang kerahmatullah tadi pagi. Bisik hatiku dan aku berusaha untuk menenangkan diri. “Mas Yono kemana bu?” tanyaku. Ibu kian kuat menangis. Yana kakak tertuaku menceritakan kejadian tadi pagi. Aku hanya diam membisu air mataku terus mengalir membasahi raut wajahku. Rasa sedih menghujam jantungku betapa tidak di saat aku bersama suami yang baru menikahiku tiga hari lalu tiba-tiba ia dipanggil yang Maha kuasa. “Mas Yono sekarang di mana?” tanyaku. “Dia sudah dimakamkan selepas zuhur tadi,” kata ibuku menjelaskan. Aku hanya diam membisu, sementara air mata terus mengalir membasahi raut wajahku. Seharian aku tidak makan, membuat tubuhku lemah tak berdaya. Hanya air putih yang masuk ke dalam perutku. bersambung...


nasional 14 edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

PKB TANPA RHOMA IRAMA DI PILEG 2019 DAPATKAH MEMPERTAHANKAN PERINGKATNYA? Oleh: Rusdi Muhammad PEROLEHAN suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) naik cukup signifikan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 silam. Kenaikan suara PKB itu tak lepas dari sosok Rhoma Irama yang digadang-gadang menjadi calon presiden (capres) dari PKB waktu itu. Rhoma bersama Sonata Group-nya tampil menggoyang Indonesia dari Aceh hingga Papua. Tapi akhirnya Rhoma ditinggalkan. Terlalu !!!! Popularitas Rhoma Irama telah membuat PKB menduduki peringkat 5 besar partai peserta pemilu 2014. Suara itu naik sekitar 91% bila dibandingkan pada Pemilu 2009 lalu yang hanya mendapatkan suara nasional sebesar 4,9%. Kehadiran Rhoma Irama Sampai-sampai kepanjangan PKB dipelesetkan menjadi Partai Kesatri Bergitar. Rhoma Irama yang sempat menjadi ikon PKB selama masa kampenye Pileg ini meninggalkan partai tersebut karena Rhoma effect cenderung tidak diakui. Hal itu mengecewakan para pendukung Rhoma yang tergabung dalam Forum Ulama dan Habaib (Fuhab), Forum Silaturrahmi Ta'mir Masjid dan Musholla Indonesia (Fahmi Tamami), Fans of Rhoma and Soneta (Forsa). Karena mereka sudah bekerja keras mengkampanyekan PKB tanpa mendapatkan imbalan. Karena itu pula, Rhoma 2014

silam tidak mendukung Jokowi. Bahkan dia sudah memerintahkan kepada penggemarnya untuk tidak memberikan suara kepada Gubernur DKI Jakarta tersebut. Alasan Rhoma "Karena Jokowi melanggar janji dan sumpahnya yang atas nama Allah akan melaksanakan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun. Itu sangat prinsip, yaitu melanggar sumpah kepada Tuhan ingkar janji kepada rakyat," demikian Bang Haji Rhoma, begitu pedangdut dan muballigh ini sering disapa. Raja Dangdut Rhoma Irama punya perjalanan panjang dalam karier politiknya. Kini sang 'Kesatria Bergitar' itu bergabung di Partai Amanat Nasional (PAN). Rhoma Irama sebelumnya merupakan Ketua Umum Partai Islam, Damai, Aman (Idaman). Setelah partainya tak lolos untuk jadi peserta Pemilu 2019, kini dia membawa kendaraan politiknya itu untuk 'diakuisisi' PAN

Pada tahun 1977, Rhoma jadi juru kampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), meski hanya sebagai simpatisan. Pada tahun itu, suara PPP di Jakarta bisa mengalahkan Golongan Karya (Golkar) yang merupakan penguasa Orde Baru. Setelah Rhoma Irama tidak lagi bersama PKB dapatkah PKB meningkatkan jumlah kursinya di Senayan? sebuah pertanyaan jawabannya nanti setelah 17 April mendatang. Capaian PKB 2014 di DPR RI lalu membuat partai ini di Langkat merekrut beberapa politisi kawakan. Untuk di DPRD Langkat ada H Nailul Amali, mantan politisi PPP, di DPRD Propinsi ada Drs H Amdul Khair MM mantan Politisi PBB 2 periode duduk di DPRD Langkat, wakil ketua DPRD Langkat masa bakti 2009-2014, calon Bupati Langkat periode 2014-2019. Untuk DPR RI ada H Imran Mukhtar politisi Parai Demokrat. ***

OKNUM PIMPINAN PONPES AL IKHWAN NYERAH SOAL DUGAAN CABUL KASUS pencabulan yang sempat menghebohkan masyarakat di Kabupaten Langkat di Desa Serapuh ABC, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, pelakunya sudah menyerahkan diri ke polisi. Kapolres Langkat, AKBP Doddy Hermawan, melalui Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Juriadi Sembiring, mengatakan tersangka Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ikhwan berinisial DI, sudah menyerahkan diri ke Polres Langkat, (12/3/2019). "Tersangka Ustadz DI (40) PNS Dinas P dan P Langkat, warga Dusun II Desa Serapuh ABC, Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat, sudah kita ditahan, terkait telah terjadinya tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur,"

ungkap AKP Juriadi Sembiring kepada wartawan, kemarin. Dari hasil terdata di pihak korban sementara, tercatat ada sebanyak 14 orang, dan saat ini telah di ambil keterangan sebanyak 5 orang. Namun tidak tertutup kemungkinan juga, jumlah korban akan bertambah. Menurut keterangan beberapa korban santri, menyebutkan peristiwa pencabulan itu terjadi di sekitar tahun 2018 hingga 2019 ini. Korban FR salah satu santri yang menjadi korban, menyebutkan pada awal bulan Februari 2019, sekitar pukul 15.00 WIB, saat itu korban ingin ke kamar mandi, namun Ustadz DI memanggilnya. Lalu DI mengajak santri dengan berkata “ayok ke

belakang rumah kosong, nanti kubuka pintunya”. Kemudian setelah tiba di rumah kosong, pelaku sempat mengajak bercerita-cerita dengan korban, dan bertanya, siapa saja santri yang merokok di pesantren ini. Akhirnya korban pun memberitahukan hal tersebut kepada pelaku. Anehnya, setelah itu pelaku meraba kedua betis korban hingga kebagian kepalanya, dan ia berkata, bahwa pelaku ingin melihat bulu korban. Selanjutnya setelah itu, pelaku menyuruh korbanya untuk membuka celana. Awalnya korban tidak mau, namun karena pelaku terus menyuruh dan memaksa, akhirnya korban membuka baju dan celananya. n sahrul

Jabarsyah: Jika Ingin Sejahterakan Nelayan Buat Perda Melindungi Kehidupan Mereka ERA millennial semua serba digital. Para calon legislatif memanfaatkan media sosial untuk menyosialisasikan programnya, seperti lewat FB dan WA. Hal ini dilakukan H Jabarsyah, caleg PKB DPRD Sumut Nomor Urut 5 Dapil 12 Binjai-Langkat. Namun cara konvensional juga tetap beliau lakukan, misalnya bersilaturahmi dengan warga di Dapilnya Sumut 12 Binjai-Langkat. Dalam kegiatan silaturahmi di Desa Perles, Kecamatan Brandan Barat, Abah H Jabarsyah menjelaskan tentang kertas suara, cara mencoblos yang benar dan sebagainya. “Ini juga bermanfaat untuk meminimalisir kesalahan pada pelaksanaan pemilihan nanti,” ujarnya, kemarin. H Jabarsyah, caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, selain sosialisasi dengan masyarakat, dirinya juga menggelar dialog intra aktif. Kegiatan itu bertujuan menampung aspirasi dan keluhan masyarakat serta kendala dalam berusaha. Sebagai masyarakat nelayan Desa Perles saat ini menghadapi kemiskinan, akibat kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada mereka. Pertemuan di rumah Tuan Mulkan alias Anjang dihadiri nelayan tangkap mau pun budidaya udang dan ikan keramba. Dalam pertemuan tersebut Abah H Jabarsyah di hadapan warga mengatakan, jika nelayan ingin keluar dari belenggu marginalisasi harus ada upaya legislatif sesegera mungkin membuat perda khusus nelayan di Sumut. Bahkan wajib yang diundangkan, disetujui dan direalisasikan pemda setempat. Ada pun perda yang harus dibuat Pemda dan mendapat persetujuan DPRD Sumut, sepeti Perda Lingkungan (mencegah limbah), lalu Perda Tata Ruang (penghijauan di bibir pantai atau daerah aliran sungai) dan terakhir Perda Alat Tangkap (net fishing mengenai regulasi). n rusdi


aspirasi 15 edisi 16 - 31 maret 2019

http://podiumindonesia.com

M YUSUF AT BUTUH DERMAWAN BIAYA PEROBATAN M YUSUF AT, warga Dusun Pasar Batu, Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu saat ini tubuhnya lemah tak berdaya akibat menderita penakit batu ginjal yang dideritanya. Kepada PODIUM, M Yusuf AT menceritakan penyakit yang dideritanya sebenarnya sudah lama tapi tak begitu dirasakannya. Seperti sakit pinggang, sakit perut dan sakit ketika buang air kecil. Akibat dari pembiaran itu penyakit batu ginjal dideritanya baru dirasakannya sejak sebulan terakhir ini. Yusuf merasakan sakit luar biasa lalu dibawa berobat ke Rumah Sakit Sembiring, Deli Tua,

Medan, dengan menggunakan kartu KIS. Hasil USG menunjukkan terdapat dua batu di kedua belah ginjalnya. Untuk mendapatkan kesembuhan Yusuf berobat jalan dan melakukan pengobatan alternatif. Apalagi pekerjaan beliau sebagai seorang supir sejak menderita sakit tidak punya pengasilan, Sutinah, isteri tercinta menjadi tulang

Ikemot, Wadah Pecinta Mobil Tua Pensiunan Karyawan PTPN 2 PGKM PENSIUNAN Karyawan PTPN2 Pabrik Gula Kuala Madu, Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, kini memiliki komunitas Ikatan Mobil Tua (Ikemot). Ikatan ini diharapkan menjadi tempat berhimpun pensiunan karyawan PTPN2 PGKM dalam memperjuangkan hak-haknya sebagai karyawan perkebunan dan pelopor kegiatan sosial, kemasyarakatan, dan keagamaan di tengah-tengah masyarakat. Belum lama ini Ikemot telah menyusun pengurus strukturalnya. Sebagai penasihat Janes Tobing, pelindung Edi Sutrisno. Ketua Umum Sedang SBR, Wakil Ketua 1 Selawet Sinaga, Wakil Ketua 2 Swardi, Wakil Ketua 3 Nazaret Butarbutar, Wakil Ketua 4 Herman Purba. Sekretaris Iqbal Fauzi, Wakil Seketaris 1 Nurdayati Siddik, Wakil Seketaris 2 Janah Perangin-angin, Bendara Sularso, Wakil Bendahara Sumarni. Seksi bidang Usaha Ketua Suryadi, anggota Junairman, Puta R Siregar, Syahbuddin P, Bidang Umum dan Perlengkapan Ketua Suyetno anggota Sebayang. Bidang Hubungan Antar Organisasi dengan Masyarakat, Ketua Suyanto, anggota Rahmat Aryo Wibowo, M Ridwan. Bidang Wisata dan Olahraga, Ketua Amat Gede anggota Wimpi Sinaga, Bayu Septia Utama. Bidang Informasi Suyatni. Bidang Dokumentasi, Ketua Fauzan Nugraha S, anggota Bambang Tri Handoko dann seluruh warga pensiunan serta remaja Kwala Madu. Rencananya dalam waktu dekat Komunitas Ikemot akan diresmikan kepengurusannya dalam acara sederhana tanggal hari dan waktunya akan ditentukan di kemudian hari. n rusdi

punggang keluarga. Selain berjualan dodol Tanjungpura juga menjual atap rumbia. Untuk kelanjutan pengobatannya M Yusuf butuh bantuan biaya. Alumni SMA persiapan Stabat tamat TP 19831984 satu angkatan dengan Drs H Abdul Khair MM, anggota DPRD Langkat dua periode, Calon wakil Bupati Langkat periode 2014-2019. Kini caleg PKB Nomor urut 1

Dapil Sumut 12 Binjai-Langkat, Drs Legiman, mantan sekretaris Dikjar Langkat semapa H Sujarno S Sos, Kepada SMN 1 Stabat Purwito, Kepala SMPN 5 Stabat Seniyo dan lain-lain. Jika teman-teman alumni SMA Persiapan Stabat 1984 ingin mengetahui penyakitnya dan tersentuh hati memberikan donasi silakan hubungi ke nomor HP 0823 6427 0002. n rusdi

Traffic Light Simpang Gohor Tak Menyala Lagi... KEBERADAAN traffic light atau kerap disebut orang lampu merah tepatnya di simpang Gohor Lama , Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat kini menjadi perhatian masyarakat luas. Terutama bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintasi di sana. Pasalnya, sudah berbulan-bulan kondisi lampu merah di simpang Gohor Lama tidak pernah menyala. “Simpang Gohor Lama Desa Stabat Lama Barat arus lalu lintasnya sangat padat. Selain Jalan Negara Medan-NAD belok kiri masuk Simpang Gohor Lama pintu gerbang menuju ibu Kota Kecamatan Wampu. Ada belasan Desa berada di dalamnya, antara lain Desa Stabat Lama, Desa Gohor Lama, Desaka Mekar Jaya, Kelurahan Bingai, Desa Paya Tusam, Desa Gergas, Desa Setungkit, Desa Pertumbukan, Desa Kebun Balok, Desa Besilam. Jika tidak diperbaiki selain macet juga rawan terjadi kecelakaan lalu

lintas,” keluh HM Arifin, warga Dusun Pasarbatu, Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu, kemarin. Udin warga setempat yang tinggal tak jauh dari traffig light mengaku prihatin dengan kondisi traffic light, lantaran sudah lama membiarkan keberadaan lampu tidak menyala kerap terjadi adu keras suara kelekson disertai dengan kericuhan mulut. Hal itu terjadi karena masing-masing pengendara tidak mau mengalah dan ingin saling mendahului antara satu dengan lainnya. “Tersenggol sedikit langsung emosi. Jika lampu traffic light menyala, pasti tidak akan saling mendahului,” ujarnya. Pengguna jalan meminta Dinas Perhubungan atau Satlantas Polres Langkat memperbaiki traffic light yang tak menyala, ini demi keselamatan pengguna jalan dan kelancaran arus lalu lintas. n rusdi


Bersama Nasdem

RUDI HARTONO BANGUN FOKUS SEKTOR EKONOMI BERKEADILAN MALANG melintang di dunia politik tanah air terutama di Sumatera Utara. Namanya pun tak lah lagi canggung di telinga. Ya, Rudi Hartono Bangun, sang calon legislator komit bela kepentingan rakyat.

Setelah gagal memenangkan pertarungan pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Langkat yang digelar 27 Juni lalu, kini Rudi Hartono Bangun diusung Partai Nasdem, Dapil Sumut 3, nomor urut 3 di Pileg 2019 ini. Dengan modal perolehan suara pada Pilpub Langkat meraih 162.947 suara, H Rudi Hartono Bangun masih terus berkompetisi merebut suara pemilih untuk bisa duduk sebagai anggota DPR RI. Diketahui, pada pemilu 20142019, H Rudi Hartono Bangun meraih suara 49.023. Mantan anggota DPRRI periode 2014-2019 duduk Komisi XI dari Partai Demokrat, H Rudi Hartono Bangun lahir di Sawit Seberang 17 Mei 1977, menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi

Ekonomi Harapan Medan pada 2003. Kemudian melanjutkan program magister di salah satu universitas di Medan pada 2011. Karir politiknya diawali dengan menjabat dua periode sebagai Ketua DPC Partai Demokrat 20052010 dan 2010-2015. Sedang karir di parlemen sebagai Ketua DPRD Langkat periode 2009-2014. Pada pileg 2014, dia terpilih sebagai anggota DPRRI dari Dapil Sumut 3. Pada Pilkada serentak 27 Juni 2018 silam, H Rudi Hartono Bangun mencalonkan diri sebagai Bupati Langkat didukung Partai Demokrat PKS dan Nasdem. Konsekwensi dari mencalonkan diri sebagai kepala daerah, H Rudi Hartono Bangun mengundurkan diri sebagai anggota DPRRI bersama tiga anggota DPR RI Pengganti Antar Waktu (PAW) Periode 2014-2019 dilantik dalam Sidang Paripurna Penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2017-2018 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, (14/2/2018). Ketua DPR RI Bambang Soesatyo didampingi wakilwakilnya memandu pelantikan dan pengambilan sumpah kepada ketiga anggota dewan PAW dari Fraksi Demokrat. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 29/P Tahun 2018, peresmian pengganti

antar waktu dilakukan kepada Hinca Pandjaitan menggantikan Rudi Hartono Bangun daerah pemilihan Sumatera Utara III. Mereka yang maju di Pilkada 2018 dari Fraksi PD adalah Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman (Pilgub NTT), anggota Komisi VIII Syamsul Lutfi (Pilbup Lotim), dan anggota Komisi XI Rudi Hartono Bangun (Pilbup Langkat). Sebagai Anggota DPR RI duduk di komisi XI keuangan, (perencanaan pembangunan, perbankan) dengan mitra kerja Kementerian Keuangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pusat Statistik Bank Indonesia Perbankan Kliring Penjaminan Efek Indonesia Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Otoritas

Jasa Keuangan. H Rudi Hartono, caleg DPR RI Dapil Sumatera Utara 3 mengungkapkan, masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan keuangan dari perbankkan nasional sekaligus pendampingan. Baik di sektor pertanian, perkebunan, perikanan UKM mau pun soal kebutuhan lapangan kerja lainnya. "Petani kita, dan nelayan kita belum sepenuhnya menikmati sektor ekonomi yang berkeadilan. Banyak faktor yang menjadi kendala. Padahal lahan kita luas. Laut kita luas Kami ingin lahan perkebunan, misalnya, kita manfaatkan menjadi lahan pertanian. Petani dan nelayan harus sejahtera, jangan miskin," tutur H Rudi Hartono Bangun SE, MAP beberapa waktu lalu. n rusdi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.