6 minute read

JATIM MEMBANGUN Gus Ipul Ingatkan Warganya Guyub Rukun Menjelang Tahun Politik

Pasuruan, Bhirawa

Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf bersama Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo berbaur menjadi peserta gowes bareng dalam rangka Hari Jadi Kota Pasuruan ke-337 tahun 2023, Minggu (5/3). Wali Kota yang akrab disapa Gus Ipul ini meminta warga guyub rukun menjelang tahun politik.

Advertisement

Pada gowes kali ini, Gus Ipul memberangkatkan ribuan peserta gowes bareng tersebut. Dengan titik start dan finish di Gedung Harmonie Kota Pasuruan, pecinta gowes menyusuri rute dengan melewati sejumlah tempat bersejarah dan infrastruktur pemerintahan yang bertema mancel bareng jelajah paravan. Gus Ipul menyampaikan tahun 2024 merupakan tahun politik. Tentunya dengan agenda gowes bareng

Kelana Jatim

Sarbumusi Jombang Gelar Konferensi Cabang

Jombang, Bhirawa

Organisasi buruh Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Saburmusi) Jombang menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) I untuk memilih kepengurusan periode 2023-2028 di Hotel Green Red Syariah, Jombang, Minggu (5/3).

Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Atho’illah atau Gus Aik dan pengurus DPW Saburmusi Jatim, serta sejumlah tokoh lainnya. Ketua Saburmusi Jombang, Lutfi Mulyono mengatakan, Konfercab dilaksanakan sebagai simbol bahwa satu periode kepengurusan di Saburmusi Jombang telah habis masanya.

“Di Saburmusi ini berbeda dengan Banom-Banom NU lainnya seperti di PMII itu periodenya hanya satu tahun. Kalau di Saburmusi ini 5 tahun,” kata Lutfi.

Lutfi mengaku periodenya di 2018-2023 telah habis. Sehingga sebagai kewajiban kami untuk mengadakan Konfercab sesuai aturan, AD/ART, memberikan laporan pertanggungjawaban terkait prestasi maupun pencapaian-pencapaian selama 5 tahun.

“Persoalan nanti terpilih lagi atau tidak, itu sudah forum demokratis,” ungkapnya.

Sementara itu, DPRD Jatim, Atho’illah atau Gus Aik menilai, selama kepemimpinan pada kepengurusan Saburmusi Jombang periode 2018-2023, dia melihat, sejumlah penanganan permasalahan buruh di Jombang dapat diselesaikan dengan sangat bagus.

“Tentunya ini yang harus dipertahankan atau lebih baik lagi untuk memperjuangkan hak-hak buruh,” ujar Gus Aik.

Selama ini kata dia, eksistensi Saburmusi Jombang sudah cukup baik sebagai Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) sesuai dengan tugasnya. “Karena juga banyak permasalahan buruh, banyak sekali yang bersama-sama kolaborasi bareng untuk memperjuangkan hak-hak buruh di Kabupaten Jombang,” pungkasnya.(rif.bed)

Buku Historiografi NU

Kota Probolinggo Diluncurkan

Probolinggo, Bhirawa

Tim Riset Sejarah PCNU Kota Probolinggo berhasil membuat sebuah karya berupa Buku Historiografi Nahdlatul Ulama (NU) Kota Probolinggo. Peluncuran buku tersebut dilaksanakan di Yayasan Hidayatul Islam Jalan Supriadi (Beberan) Kanigaran.

Hadir keluarga besar NU Kota Probolinggo, tokoh agama, Ketua Dewan Pimpinan MUI KH. Nizar Irsyad, Ketua PD Muhammadiyah H. Masyfu’, Ketua DPRD Abdul Mujib, Ketua KPU Ahmad Hudri hingga pengasuh ponpes dan yayasan.

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PC Lakpesdam NU) Kota Probolinggo Abdul Karim, salah satu tim riset sejarah NU, mengutarakan perjalanan panjangnya pada pembuatan buku sejarah NU ini. Dimulai dengan tempat bersejarah titik nol PCNU Kota Probolinggo berada di Yayasan Hidayatul Islam dengan pengasuhnya almarhum KH. Abdul Kholiq Ma’shum.

Ia dan rekan-rekan NU Kota Probolinggo bisa mewujudkan cita-cita besar satu Abad NU yakni kerja keras peluncuran buku tersebut. Ia berkeliling membagi tugas untuk mengumpulkan sumber dan naskah-naskah dari kiai dan bu nyai. “Alhamdulillah atas rahmat dan rida Allah SWT, kami yakin buku ini bisa menjadi tali sambung silaturahmi antara almarhum/almarhumah aktivis-aktivis Nahda di Kota Probolinggo sejak tahun 1985,” ucapnya penuh syukur, Minggu (5/3).

Peluncuran buku ini ditandai dengan diputarnya video dokumenter perjalanan NU Kota Probolinggo, kemudian diserahkan secara simbolis buku dari tim riset kepada Ketua PCNU Samsur dan pemberian penghargaan kepada Rais Syuriah. Tak hanya itu, seluruh tamu undangan yang hadir saat itu juga dibagikan buku secara gratis.

Salah satu penerima buku, Silvia Trianasari merupakan pengajar Panti Asuhan NU menuturkan dirinya cukup penasaran dengan buku berwarna hijau itu. “Nah, ini aku penasaran sama judulnya tentang histori NU Kota Probolinggo. Kalau secara garis besar NU saya paham tapi kalau perjalanan NU di Kota Probolinggo, masih belum paham. Makanya ini pengen baca banget, meskipun nanti buku ini juga bakal ditaruh di panti. Kalau untuk pribadi memang untuk menambah pengetahuan, sejarah di Kota Probolinggo itu gimana,” tambahnya. Di penghujung acara ada talkshow pemaparan narasumber dari PWNU Jawa Timur KH. Sholeh Hayat.(Wap.bed) tersebut bisa menciptakan guyub dan rukun. Sekaligus menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan tertib menjelang tahun politik.

“Saya menititip pesan, mohon doa restunya untuk membangun kesadaran baru menuju Kota Madinah

(Maju Ekonominya, Indah Kotanya dan Harmoni Warganya),” kata Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf.

Pihaknya menambahkan, untuk menuju Kota Madinah ada beberapa tahapan yang perlu dilalui. Diantaranya adalah Kota Pasuruan harus bersih, Kota Pasuruan harus tertib dan Kota Pasuruan Bangkit lebih cepat. Masih kata Gus Ipul, langkah itu dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang bersih, khususnya toilet dan makam. Kemudian menciptakan lingkungan bersih, sehingga hidup ini akan lebih sehat. Serta harus pula menciptakan hidup lebih tertib

“Jangan parkir dan jualan ditrotoar karena trotoar untuk pejalan kaki dibangun dengan uang rakyat. Terakhir bangkit lebih cepat dengan memperbanyak event kegiatan,” pungkasnya. (Hil.bed)

Bupati Lamongan Ajak Masyarakat Ramaikan Gerakan Ayo Ditumbasi

Lamongan, bhirawa Kabupaten Lamongan mampu bangkit setelah pandemi melanda. Kebangkitan 5,56% pada tahun 2022 ini didukung salah satunya dengan adanya UMKM yang terus naik kelas, dan Pemerintah Kabupaten Lamongan konsisten memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM.

Sebagi wujud kehadiran Permkab Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengajak para masyarakat untuk meramaikan sen- tra kuliner dengan gerakan #AyoDitumbasi. Pihaknya pun mendukung 20 stand kuliner yang dikelola oleh Bumdes Bakalanpule Sejahtera dan meresmikan sentra kuliner yang diharapkan mampu menjadi pusat perekonomian masyarakat sekitar. “Hadirnya sentra kuliner di Pasar Bakalanpule ini harus kita ramaikan, karena Lamongan punya gerakan #AyoDitumbasi. Dengan gerakan tersebut akan menjadikan sentra kuliner disini menjadi pusat perekonomian,” tutur Pak

Yes usai meresmikan sentra kuliner.

Menurut Kepala Desa Bakalanpule Sukisno menerangkan bahwasanya sebelum dibangun sentra kuliner, para pedagang berjualan di pinggir jalan dan tidak menetap. Maka dari itu tujuan didirikannya sentra kuliner yang terletak di baris terdepan Pasar Bakalanpule ialah untuk mewadahi para penjual makanan serta untuk merangsang perkembangan Pasar Desa Bakalanpule.

“Sebelumnya para pedagang berjualan tidak menetap, ada yang dipinggi- ran jalan dan adapun yang di rumah masing-masing. Pemdes berinovasi sentra kuliner utamanya ditujukan untuk mewadahi para pedagang sekaligus merangsang perkembangan Pasar Bakalanpule,” terang Sukisno. Menandai peresmian sentra kuliner di Bakalanpule, diadakan jalan sehat yang melibatkan ribuan warga umum dan puluhan hadiah menarik mulai dari lemari es, sepeda listrik, mesin cuci, dan lainnya menjadikan ramainya dilokasi acara. (aha.yit.bed)

Peringatan Harlah IPNU ke-69 dan IPPNU ke-68

Wabup Gresik Berpesan untuk Meneruskan Perjuangan Para Ulama

Gresik, Bhirawa

Dalam rangka memperingati hari lahir IPNU ke 69 dan IPPNU ke 68, PAC IPNU dan IPPNU Kecamatan Bungah, menggelar sholawatan bersama pelajar NU se Kecamatan Bungah pada Sabtu (04/03). Pada kegiatan ini hadir pula Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Hj. Aminatun Habibah.

Rangkaian acara dimulai dengan kegiatan ziarah sesepuh, perlombaan Epic (Event Pelajar Integration Competition) yang diisi dengan turnamen e-sport, olimpiade Aswaja, turnamen futsal, dan lomba videografi. Kemudian workshop multimedia dan jurnalistik, pengibaran bendera IPNU dan IPPNU, dan ditutup dengan bersholawat bersama pelajar NU Kecamatan Bungah.

Wabup Gresik mengatakan, peringatan harlah tersebut menjadi media dalam meneruskan perjuangan para ulama terdahulu. “Melalui kegiatan hari lahir IPNU dan IPPNU ini, dapat menjadi perantara agar kita dapat meneruskan perjuangan para ulama’ dan kiai dalam membangun NU yang lebih baik,” ungkapnya. Saat malam puncak tersebut, Wabup yang akrab disapa Bu Min ini mengaku bahwa saat ini pelajar NU memiliki tantangan yang sangat besar di era modern. “Saya berharap IPNU IPPNU Bungah ini dapat terus berkegiatan positif di Bungah ini. Sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi pertumbuhan pelajar NU di jaman modern, khususnya di Bungah,” harapnya. Seakan menjawab keinginan Bu Min, Ketua PAC IPNU Bungah, Ahmad Athoul Hasib mengatakan, dirinya bersama kader-kader pelajar NU akan membantu dalam mengembangkan potensi dari pelajar NU di Bungah.

“Tentu saja di generasi sekarang ini kita perlu menunjukkan bahwa kita adalah generasi yang progresif sebagai penerus bangsa,” ujar Hasib. Selain Bu Min, hadir pula Munsyid AM Jember Gus Bayu, Ketua Tanfidziah MWCNU Bungah KH. Ala’udin, pengurus PAC Muslimat NU Bungah, pengurus PAC Fatayat NU Bungah, Ketua PAC IPNU dan IPPNU Bungah, Forkopimcam Bungah, Kepala Desa Bungah, dan dimeriahkan oleh grup sholawat Ahbaabul Musthofa Gresik. (eri.bed)

Wali Kota Sutiaji Berharap Masjid Menjadi Tempat Pemberdayaan Umat

Kota Malang, Bhirawa

Wali Kota Malang, Sutiaji safari Gerakah Sholat Subuh Berjamaah (GSSB) di Masjid Al Amin di Jl Danau Sentani Utara, Kelurahan

Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Pihaknya pun berharap agar Masjid menjadi tempat pemberdayaan bagi umat.

Didampingi beberapa Perangkat

Daerah, Camat Kedungkandang serta jajaran Lurah di wilayah kecamatan Kedungkandang. Wali Kota yang juga ustadz ini menegaskan komitmen Pemkot Malang untuk menguatkan kehidupan beribadah. “Saya ambil kebijakan, untuk tempat ibadah yang asetnya dikuasai Pemkot, komitmennya dan saya per- intahkan untuk segera dapat diserahkan atau dihibahkan,” kata Sutiaji. Dijelaskannya, langkah tersebut dimaksudkan agar pengelola tempat ibadah bisa segera bertumbuh kembang. Pihaknya pun mengaku senang dan bahagia apabila pengelola tempat ibadah sudah menempatkan dan menjadikan rumah ibadah juga sebagai tempat pember- dayaan ummat. Selain untuk sholat, sambung Sutiaji, kini sudah banyak yang dilengkapi sarana prasarana TPA. Bahkan juga digunakan sebagai pusat pemberdayaan ekonomi jamaah . “Saya berharap kualitas beribadah dan kualitas ummat juga makin mandiri, tangguh dan berkelanjutan seperti tema HUT 109 Kota Malang,” harapnya. Sutiaji pun mengajak jamaah untuk menangkap pesan salam pada setiap akhir sholat. Salam itu, sambungnya, Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh bukan sekadar menutup sholat. Tapi lebih dari itu, setelah berkomunikasi den- gan sang Khalik, maka kita diminta dan diharuskan menebar salam kebaikan serta kedamaian. “Maka kalau seperti itu, harusnya tidak ada “rasan – rasan”, ghibah, gunjing, ujaran kebencian dan yang semacamnya. Sayangnya itu belum membumi dengan benar. Kami mengajak jamaah untuk menguatkan salam tersebut dengan baik dan benar,” pungkasnya.

Sementara itu, Tri Agus Joko Kuncoro, Ketua Yayasan Masjid Al Amin menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Malang. Khususnya dalam hal menerima pengajuan pengelolaan lahan untuk masjid Al Amin. (mut.bed)

This article is from: