Kapas Kapas di Langit (pipiet senja)

Page 63

“Sudah saatnya kamu mengubah penilaian serba negatif terhadap generasi putramu. Buktinya gadis itu sangat mandiri, berani. Dia kan hanya anak perempuan, sementara putramu itu…” “Alaah, aku tahu sekarang!” tukas pemilik hotel. “Ujung-ujungnya kamu mau kita segera memanggil putra kita dari Korea, bukan? Bertele-tele segala…” Perempuan itu terdiam. Ia merasa tak keliru kini, menangkap sorot rindu menyembul dari sepasang mata tua di depannya. Putra mereka semata wayang telah bertahun-tahun pergi ke Korea. Membawa serta istri dan anak-anaknya, hanya karena pernikahannya tak direstui mereka. Di Jepang begitu banyak manusia terjebak dalam dunianya yang senyap, menakutkan, hingga mendorongnya melakukan perbuatan nekad. Penyebabnya konon karena modernisasi yang terlalu melejit nyaris tak seimbang dengan peradaban lama, yang keukeuh ingin dipertahankan oleh generasi sebelumnya. Di antara tarik ulur itulah generasi muda Jepang terlahir, hidup dan berkembang tanpa arah yang pasti. Agama lama yang masih dipegang pun bahkan tak bisa menjawab kebingungan mereka. Contoh kecilnya adalah perseteruan yang seharusnya tak ada antara pemilik hotel kecil di Hiroshima itu dengan putranya semata wayang. Ada riak-riak rindu yang membinar di mata lelaki paro baya saat memandangi punggung Peter, yang berjalan tegak di samping gadis berbusana eklusif itu. Hmm, mungkin juga anak-anak muda itu membawa berkah, pikirnya membenarkan penilaian istrinya. Terutama semangat dan keyakinan yang dimiliki gadis berbusana eklusif itu. Ia mendengar rombongan turis Belanda yang baru tiba di penginapannya, terus-menerus mempercakapkannya. Ketulusan, kebaikan dan keanggunan masih dipadu dengan kemandirian dan kesalehan. Aha, siapapun gadis itu sesungguhnya, ia tak perlu membahasnya lagi. Namun, satu hal yang pasti kemunculannya telah menggetarkan simpul ikatan kasih yang sejak lama terputus. Ternyata generasi putraku tak separah seperti yang kubayangkan selama ini, katanya memutuskan. Ya, itu buktinya, pasangan anak muda itu. Demi menolong sepupunya, anak itu berani melakukan

63


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.