Haluan 30 Mei 2012

Page 13

PADANG 13

RABU, 30 MEI 2012 M 9 RAJAB 1433 H

PERBAIKAN TAK KUNJUNG TIBA

Warga Akrab dengan Jalan Rusak PADANG, HALUAN — Jalan rusak, berlobang, dan jalan bergelombang, sudah begitu akrab bagi warga Kota Padang. Karena memang, sebagian besar jalan-jalan di ibukota provinsi Sumbar ini, mengalami kerusakan. Bahkan, di beberapa daerah, jalannya

tidak diaspal, terutama daerah pinggiran atau dikenal Padang pinggir kota (Papiko). Seperti disampaikan salah seorang warga Kelurahan Korong Gadang, kecamatan Kuranji Abrizal Nur (40). Kondisi jalan yang banyak berlobang dan berdebu, sudah terjadi sejak 2 tahun yang lewat. Pihak terkait pun sudah sering melakukan pengamatan dan pengukuran jalan, tapi hanya sampai tahap itu saja. Sementara poses pembangunan jalan tidak kunjung dilakukan. “Dalam satu bulan ini

saja, petugas sudah melakukan pengamatan dan pengukuran sebanyak tiga kali. Namun, sampai saat ini pembangunan jalan belum dilakukan,” ujarnya. Pernyataan senada pun disampaikan oleh Roni (35), warga Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah. Sebagian besar jalan di wilayah Balai Gadang masih memakai kerekel. Artinya, belum pernah diaspal khususnya jalan penghubung antara Sungai Sarik dengan daerah Sungai Balik.

“Keadaan jalan penghubung ini, sejak dulu tidak pernah di aspal. Kalu musim hujan, jalannya akan banjir. Hebatnya lagi, kalau musim kemarau debunya akan sampai ke rumah warga,” katanya. Pantauan Haluan, jalan yang rusak parah itu seperti jalan Sungai Balik Kelurahan Balai Gadang, jalan Guo Lubuk tempurung Kelurahan Kuranji, jalan Brunco Lanud Tabing, Jalan Asra Kelurahan Tunggul Hitam, jalan Kesehatan menuju Dinas Kesehatan Kota Padang, jalan Raya Gunung Sarik, Jalan Raya Korong Gadang dan masih banyak jalan lainnya. Selain itu, kondisi jalan

JALAN RUSAK — Jalan rusak hampir dapat dilihat di setiap sudut Kota Padang, seperti di jalan Markisa Raya, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji. PARWIS yang berada di dalam kota pun masih banyak yang mengalami kerusakan. Salah seorang supir angkot tujuan Pasar Raya-Labor Andika (21)

mengatakan, daerah jalan S. Parman khususnya di depan Bank Nagari Ulak Karang hanya bagian luar jalan saja yang kelihatan mulus. Na-

mun saat di lewati, para penumpang banyak yang tidak nyaman, karena aspalnya bergelombang, dan berlobanglobang kecil. (h/cw-wis)

Perbaikan Jalan Butuh Rp1,5 Triliun PADANG, HALUAN — Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang, ketika dikonfirmasi mengatakan, untuk perbaikan seluruh jalan di Kota Padang, membutuhkan anggaran sebesar Rp1,5 triliun. Dana sebanyak itu sulit didapat, karena keterbatasan anggaran. “Alokasi anggaran untuk perbaikan jalan sangat minim,” katanya. Jika ingin jalan tampak bagus, katanya DPRD harus memperhatikan anggaran yang diperlukan Dinas PU. Saat ini, Dana Alokasi Khusus (DAK) hanya dianggarkan sebesar

Rp8 miliar, dari yang diminta Rp50 miliar. Kemudian, anggaran untuk jalan lingkungan hanya dialokasikan Rp15 miliar. Untuk pemeliharaan jalan hanya dialokasikan Rp1,5 miliar, seharusnya Rp50 miliar. “Jalan bertambah terus, tapi anggaran tidak ditambah. Kalau jalan berlubang dan rusak serta ada yang kecelakaan gara-gara jalan tersebut, yang dipanggil polisi tetap Dinas PU,” katanya. Begitu juga dengan pemanfaatan jalan. Dimana jalan yang seharusnya tidak boleh dilewati oleh kendaraan dengan tonase lebih, tapi tetap

dilewati. Akibatnya, jalan tersebut tidak bertahan 10 tahun, pada umur 1 tahun saja sudah rusak. “Untuk itu, Dinas Perhubungan (Dishub) juga harus bertanggungjawab seperti melarang kendaraan beban berat melewati jalan atau mengurangi beban yang dibawa. Sebab, jalan tersebut milik masyarakat bukannya milik pengusaha itu,” tambahnya agak geram. Dinas PU katanya sudah pernah koordinasi dengan Dishub untuk mengatur kendaraan beban berat, tapi tidak ditanggapi. “Jadi banyak yang

bertanggungjawab, tidak hanya PU. Karena kerusakan jalan bukan oleh PU, tapi penggunanya. Terutama kendaraan bertonase lebih, termasuk Semen Padng, yang membuat jalan Indarung rusak,” ujarnya. Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Padang Irwan Fikri mengatakan, DPRD memberikan anggaran berdasarkan skala prioritas. Dari program yang diajukan Dinas PU, memang tidak seluruhnya disetujui. Jika anggaran di APBD seluruhnya dialokasikan untuk pembangunan jalan, katanya. (h/ade/cw-wis/dra)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.