12
JUMAT, 20 OKTOBER 2017 30 Muharram 1439 H
PAYAKUMBUH & LIMAPULUH KOTA
RAPBD-P LIMAPULUH KOTA LAMBAT
Realisasi Anggaran di Bawah 65 Persen LIMAP ULUH KOTA, HALUAN — Sepuluh hari menjelang berakhirnya Oktober ini, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota belum juga mengajukan draf Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah-Perubahan 2017 (RAPBD-P).
Piala Bintang Sains Diraih Siswa SMAN 1 Harau LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Hari kedua ajang kompetensi dan bakat Bintang Sains Padang TV yang diselenggarakan di aula Kantor Bupati berlangsung meriah. Sekitar 50-an orang siswa dan siswi tingkat SLTA se-Kabupaten Limapuluh Kota, tampak serius mengikuti lomba kompetisi prestasi antar pelajar tersebut, Kamis (19/10). Ajang kompetisi prestasi tersebut, diisi berbagai sesi seperti tanya jawab yang dipandu oleh krew Redaksi Padang TV. Para siswa-siswi utusan masing-masing SMA secara serentak diberi pertayaaan, seputar pengetahuan alam, sosial hingga sejarah. Dalam sesi tersebut, ikut hadir Wakil Bupati Ferizal Ridwan, sebagai penanya yang kemudian dijawab oleh para peserta. Sistim penilaian tertinggi diberikan kepada para siswa-siswi yang menjawab dengan waktu tercepat. Kepada puluhan peserta yang duduk bersila secara berurutan, dipandu dua host Padang TV, Wabup sempat mengajukan pertanyaan seputar sejarah. Ferizal menanyakan, siapa dua orang Sumatera Barat, ‘Presiden RI yang terlupakan?’. Pertanyaan Wabup Ferizal itu, sontak dijawab langsung salah seorang siswi SMAN 1 Harau, bernama Olivia Roxana dengan lantang. Ia menjawab, dua presiden RI yang Terlupakan adalah, Mr As’aad sebagai Presiden RIS serta Syaruddin Prawiranegara, sebagai presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Mendengar jawaban Olivia, Wabup Ferizal memberika hadiah langsung berupa uang tunai Rp250 ribu kepada siswi tersebut. Setelah melakukan berbagai sesi penilaian dalam kompetisi prestasi, panitia menetapkan Sadriva Zalukhu, siswa kelas XI SMAN 1 Harau sebagai pemenang Bintang Sains Padang TV dengan perolehan nilai tertinggi. General Manager (GM) Padang TV, Gusveniza berikut Pimpinan Redaksi, Nashrian Bahzein menyebutkan, ajang kompetisi kompetensi antar pelajar tersebut merupakan kerjasama Pemkab Limapuluh Kota melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. “Tujuannya, yakni untuk memotivasi pelajar agar berprestasi di bidang sains, menguji keterampilan dan mengasah prestasi pelajar,” ujarnya. (h/zkf )
PERESMIAN EMBUNG — Bupati Limapuluh Kota, Irendi Arbi saat meresmikan embung di Bukik Limbuku, Kamis (19/10). ZUL
Embung Ngalau Bukik Limbuku Diresmikan LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi menegaskan, pembangunan embung terus dilakukan untuk menampung air guna mengairi sawah para petani. Tahun 2017 ini, sudah ada 30an titik embung yang sudah dibangun di Limapuluh Kota, keberadaan embung ini tersebar disejumlah kecamatan. “Keberadaan embung bisa bermanfaat bagi masyarakat terutamanya kepada petani setempat. Selama musim kemarau kebutuhan air menjadi hal yang sangat krusial, jika kekeringan petani menjadi rugi, sehingga embung sangat dibutuhkan,” jelas Irendi, ketika meresmikan .embung sekaligus pemberian nama embung di nagari Bukik Limbuku, Kecamatan Harau, Kamis (19/10).
Embung baru milik Nagari Bukik Limbuku ini diberi nama, embung Bukik Limbuku. Nama ini sengaja diberikan bupati karena saluran irigasi berada didekat ngalau kawasan tersebut. Selain itu, embung juga berfungsi sebagai sektor kerja di bidang lainnya, seperti memberikan keuntungan disektor pariwisata, termasuk menjadi pengungkit ekonomi dan pertumbuhan nagari. “Embung merupakan pilar dalam produksi pangan bagi nagari, dengan keberadaan embung, penduduk menjadi dekat dengan sumber makanan dan terhindar dari persoalan distribusi. Embung juga mendorong terciptanya swadaya pangan penduduk nagari, seperti budidaya perikanan,” tuturnya. Dikatakan, masyarakat yang berada disekitar embung yang dibangun bisa menjaga
dan merawat keberadaan fisik embung dimasing-masing nagarinya, sehingga embung ini bisa bertahan lama dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Walinagari Bukik Limbuku, Dodi mengatakan, pembangunan embung di nagarinya ini mengunakan dana desa tahun 2017, dengan anggaran mencapai Rp98.414.671. Lagipula, pembangunan embung dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat, mudah-mudahn dengan adanya embung bisa membantu para petani yang ada di nagari Bukik Limbuku. Menurut dia, embung yang dibangun teptnya di Jorong Koto Malintang, Nagari Bukik Limabuku ini, sangat diharapkan masyarakat setempat, t erutama dalam pengairan sawah penduduk. (h/zkf)
Berbeda dengan daerah lain di Sumbar, sudah mengesahkan APBD Perubahan 2017 jauh-jauh hari. Salah satunya daerah tetangga Kota Payakumbuh. Tak kunjung diajukannya draf RAPBD-P ke DPRD Limapuluh Kota itu, dinilai banyak pihak Pemkab lamban terhadap manajemen keuangan daerah. “Tahun lalu, September RAPBD-P sudah dibahas di DPRD. Tetapi, tahun ini, menjelang berakhirnya Oktober RAPBD belum juga diserahkan ke DPRD,” terang Yudilfan Habib, tokoh Luak Limopuluah pada Kamis (19/10). Malahan, katanya, Pemkab lebih mengejar untuk menyelesaikan APBD untuk 2018. “APBD Perubahan 2017 saja belum dibahas, malah mengejar APBD induk 2018. Ada apa dengan Pemkab,” terang Habib lagi. Meski tidak ada aturan yang mengatur terhadap yang mana di dahulukan antara APBD Perubahan atau APBD tahun berikutnya, tetapi Habib menilai, seyogyanya ABPD perubahan harus diselesaikan terlebih dahulu. “Dari APBD Perubahan, tergambar berapa terealisasi belanja dan target PAD. Sehingga, dari APBD Perubahan bisa menjadi acuan sebagai pembahasan untuk APBD tahun berikutnya,” jelas Habib. Tetapi yang terjadi saat ini, katanya, belum jelas berapa realisasi pendapatan ataupun total belanja daerah untuk setahun ini saja. “Lucukan,” kata Habib. Sementara DPRD Kabupaten Limapuluh Kota telah menghentikan sementara untuk pembahasan APBD 2018. Dihentikannya pembahasan APBD 2018 yang su-
dah sampai pada tahapan pembahasan antara Komisi DPRD dengan Mitra Kerja OPD Pemkab Limapuluh Kota itu, buntut dari belum dibahasnya APBD Perubahan 2017. “Pembahasan APBD 2018 dihentikan sampai disahkannya APBD Perubahan 2017,” terang Safaruddin, Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota beberapa hari lalu. Bahkan Ketua DPRD Golkar Limapuluh kota itu mengingatkan Pemkab untuk sesegera mungkin mengajukan draf APBD Perubahan 2017 sehingga berdampak cepat pada pembangunan daerah. “Sekarang saja belum jelas, realisasi anggaran, sisa anggaran dan belanja modal serta belanja langsung daerah. Karena itu, APBD 2018 dipending dulu sampai disahkannya APBD Perubahan 2017,” sebut Safaruddin. Kondisi tersebut, jauh menurut dari serapan tahuntahun sebelumnya mencapai angka diatas 90 persen. “Sisa lebih pengunaan anggaran tahun ini diperkirakan membengkak,” terang mereka. Secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Limapuluh kota Yuliasman mengatakan, sampai Oktober realisasi anggaran daerah sudah diatas angka 60 persen lebih. “Sampai 19 Oktober, realisasi anggaran mencapai 61,41 persen,” ucapnya. Terhadap kapan APBD Perubahan 2017 akan diajukan ke DPRD, belum ada konfirmasi resmi dari Pemkab Limapuluh Kota. Dari Bupati Limapuluh Kota, Sekr etatis Daerah yang dihubungi belum menjawab. (h/ddg)
Pak Bupati, Kunjungilah Sekolah Kami KUBANG, HALUAN — Nagari Kubang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota, ti dak hanya terkenal dengan martabak mesir dan industri tenunan Kubang, melainkan juga sudah lama menjadi salah satu nagari pendidikan di Limapuluh Kota. Pasalnya sejumlah sekolah mulai TK, SD tingkat SLTP baik negeri maupun swasta terdapat di Nagari Kubang. Disetiap sekolah tersebut, sudah memiliki murid yang mencukupi, diantara sekolah itu termasuk MTS Muhammadiyah Kubang, yang punya dua asrama tempat mondok baik putra dan putri. Namun asrama belum memadai dari segi kapasitasnya, siswa yang
www.harianhaluan.com
tertapung di asrama hanya sebanyak 20 persen saja dari jumlah siswa siswinya sebanyak 90 orang, karena kamar yang ada masih terbatas. Kepala Sekolah Madrasah, Dasfi Harman ketika dihubungi di Kubang, Kamis kemarin menuturkan, sebagian murid yang menuntut ilmu di MTS Muhammadiyah Kubang ini, sebagai merupakan anak yatim dan anak terlantar, mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sekolah, sehingga memerlukan bantuan semua pihak yang peduli dengan pendidikan. Karena itu, Pemkab Limapuluh Kota, melalui Dinas Sosial sangat dibutuhkan bantuannya untuk kepen-
tingan belajar para siswasiswi yang kurang mampu. Sebab kondisi terkini, masih pakaian sekolah masih ada yang dicarikan guru pakaian layak pakai. Jika tidak ada, kami kepala sekolah bersama majelis guru mengumpulkan iyuran untuk membeli pakaian seragam maupun sepatu murid. “Kami mengharapkan bantuan untuk kebutuhan murid, supaya dalam proses mengajar dan belajar berlangsung lancar, lagipula supaya mereka tidak minder datang kesekolah. Jangankan untuk memenuhi keutuhan pakaian seragam sekolah, untuk belanja jajan di sekolah mereka tidak punya,” ulasnya. Sedangkan anak yatim
yang menuntut ilmu disekolah ini tinggal di Panti Asuhan, mereka diberi pengurus panti untuk jajan disekolah dan kebutuhan lain, Rp4.000 perhari. Maya murid klas II MTS mengaku dapat uang dari panti untuk kebutuhan sekolah Rp4.000 perhari, ketika ditanyakan wartawan apakan cukup, mereka hanya bisa tersenyum getir. Banyak diantara mereka yang memprihatinkan, lagipula untuk memotong rambut murid lelalki, dilakukan guru sekolah tersebut secara grtis, karena mereka tidak memiliki biaya potong rambut. Maya dan Refi serta sejumlah siwa lainnya merindukan kedatangan bupati Limapuluh, bapak Irendi
Arbi supaya berkunjung ke sekolah itu. “Pak Bupati kunjungilah sekolah kami,”sebut mereka berharap. Sekaitan dengan pembangunan asrama putri, menurut kepala sekolahnya lagi, dibantu pengusaha martabak mesir H.Yusri Darwis (Hayuda). Gedung asrama itu memiliki lima kamar berukuran 7x 6 meter persegi. “Selama ini kami dalam mengelola sekolah juga mendapat bantuan dari donator serta masyarakat yang cinta pendidikan. Disebutkannya, fasilitas sekolah juga minim, selain tak punya labor dan komputer, juga internet belum masuk, sehingga pelaporan pendidikan dan administrasi dibuat manual, jika mem-
KEPALA Sekolah Madrasah Kubang, Dasfi Harman bersama dua orang siswanya. ZUL
butuhkan dengan internet dibawa ketempat lain serta warnet yang membutuhkan biaya tambahan.
Redaktur: Heldi Satria
“ Dampaknya, kerja yang bias selesai sehari menjadi seminggu,” ulasnya. (h/zkf)
Layouter: Rahmi