EDISI : 407 TAHUN LXII
email: redaksi_haluan@yahoo.com web: www.harianhaluan.com
Kamis 3 MARET 2011 M / 28 RABIUL AWAL 1432 H
HARGA ECERAN
Rp2500
HARI INI TERBIT 24 HALAMAN
SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu). (QS Al An'aam Ayat 104)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA
05.09 WIB 12.31 WIB 15.54 WIB 18.34 WIB 19.46 WIB Sumber: www.pkpu.or.id
PALING TIDAK, tujuh unit rumah dan toko di Jalan Pasar Baru, Rawang, Kota Padang, sekitar 300 meter di belakang Plaza Rocky, ludes dilalap api, Rabu (2/3) malam. PADANG, HALUAN — Dari tujuh rumah yang terbakar, lima di antaranya jadi abu, sedangkan dua rumah lainnya hanya dijamah api bagian atapnya. Kebakaran ini terbesar di Kota Padang semenjak gempa 30 September 2009 lalu. Bersambung ke Halaman 11
Hadiah Mobil OLEH: ZUKRI SAAD MEMFASILITASI masyarakat pedesaan di berbagai wilayah Indonesia sungguh memberikan kepuasan batin. Tentu di samping nafkah, kepuasan batin melihat wajah-wajah tercerahkan peserta yang difasilitasi karena menemukan format pelayanan masyarakat adalah imbalan non material. Tahun 2004 itu, saya banyak berkeliling untuk mensosialisasikan pendekatan tata pemerintahan yang baik, yang dikenal dengan istilah good governance, kepada berbagai kelompok masyarakat pedesaan di Indonesia Timur. Karena kelompok sasaran ini merupakan masyarakat pedesaan, maka bagaimana melihat pelayanan publik tingkat pedesaan dalam perspektif tata pelayanan yang baik adalah substansi yang Uwan kembangkan. Istilah kerennya dari pihak yang mengontrak uwan untuk pekerjaan ini adalah good local governance.
Bersambung ke Halaman 11
Anak Cleaning Service Terancam Buta HANA MARITZA Abrari masih 2,5 tahun. Usia anak yang sedang lincah-lincahnya bermain-main dan membuat gemas siapa saja. Namun tak demikian dengan Hana. Waktunya habis menahan perih sakit dan sesekali menggaruk mata karena gatal. Bukan karena gatal biasa, tapi gatal karena terserang panyakit yang menakutkan. Tumor mata! Penyakit yang bernama latin etinoblastoma OD itu, menyerang mata kanan anak Almufti, (32), yang hari-harinya dihabiskan bekerja di Kantor DPRD Sumatera Barat sebagai seorang cleaning service. Kepada Haluan Rabu (2/3), ayah Hana, Almufti, mengatakan, anak pertamanya itu sudah lama menggaruk-garuk matanya. Kadang, karena saking gatalnya, Hana menangis.
Bersambung ke Halaman 11
PENCORETAN DANA PID
Menkeu Langgar Kesepakatan
JAKARTA, HALUAN – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Taslim menegaskan, Menteri Keuangan (Menkeu) telah melanggar kesepakatan dengan Banggar dalam penetapan alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) tahun 2011. “Kalau ada alokasi DPID yang dicoret Menkeu, berarti Menkeu tidak taat azas,” tegas Taslim, anggota DPR dari daerah pemilihan Sumbar, menjawab pertanyaan Haluan, di Gedung DPR, Rabu (2/3). Seperti diberitakan Haluan kemarin, DPID untuk Provinsi Sumbar dan 10 kabupaten/ kota di Sumbar yang sudah disetujui dan disepakati Banggar DPR RI dengan Menkeu dengan nilai Rp 204,775 miliar dicoret oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Bersambung ke Halaman 11
UMRAH LANGSUNG DARI BIM
Dilepas Gubernur, Ternyata Visa Belum Ada
HASWANDI
SEJUMLAH JEMAAH umrah asal Sumbar duduk santai di Asrama Haji Tabing Padang, sambil menunggu kepastian dari panitia kapan diberangkatkan ke Mekkah, Rabu (2/3).
PADANG, HALUAN –– Sekitar 120 orang calon jemaah umrah Sumatera Barat merasa kecewa. Pasalnya, mereka batal diberangkatkan ke tanah suci Mek-
kah oleh biro perjalanan AlHaram Islamic Wisata yang dijadwalkan Rabu (2/3). Sejatinya, calon jemaah umrah yang akan diberangkatkan dari
pengurusan visa oleh AlHaram Islamic Wisata. Seluruh calon jemaah umrah itu sudah dikumpulkan oleh biro perjalanan sejak Selasa (1/3) di Asrama Haji Tabing, Padang. Mereka sudah dilepas pula secara resmi oleh Pemprov Sumbar. Namun tiba-tiba batal diberangkatkan. “Alasan panitia juga tidak begitu jelas. Kenapa visa terlambat tidak diberitahukan kepada kami. Katanya sedang diusahakan,” kata salah seorang jemaah umrah asal Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang, Syahriban, (70), kepada Haluan di Asrama Haji Sumbar, Padang. Menurutnya, kalau memang visa belum di tangan kenapa jemaah sudah dimasukkan ke asrama.
Bandara Internasional (BIM) berjumlah 310 orang. Namun hanya 190 orang yang sudah mengantongi visa. Selebihnya, masih menunggu penyelesaian Bersambung ke Halaman 11
DISKUSI DI HALUAN
Pertanian Organik Lebih Menguntungkan PADANG, HALUAN—Petani di Sumbar dapat hidup sejahtera asalkan mereka mau bekerja penuh waktu dan menerapkan pertanian organik. Sebab modal bertani secara organik sangat murah, tidak perlu membeli pupuk kimia dan pestisida. Hasil produksi pertanian organik lebih banyak dibanding pertanian anorganik. Hasil pertaniannya juga sangat baik untuk kesehatan anggota keluarga. Hanya saja petani harus bekerja keras untuk menghasilkan pupuk organik dan merawat tanamannya. Demikian antara lain terangkum
dalam diskusi yang digelar Haluan Rabu (2/3) bersama Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar, Ir Djoni, Ketua Persatuan Petani Organik (PPO) Sumbar, Marsilan, aktivis lingkungan Sumbar Zukri Saad membahas perkembangan pembangunan pertanian organik di Sumbar. Pada diskusi yang dipandu Wakil Pemimpin Redaksi Eko Yanche Edrie, dihadiri Pemimpin Redaksi Zul Effendi, Redaktur Pelaksana Ismet Fanany MD dan Nasrul Azwar, terungkap tingginya produksi hasil pertanian yang
dikelola secara organik. Seorang petani mampu mengantongi uang Rp40 juta dari hasil panen 1 hektare sawah. Secara terperinci, Marsilan yang sudah menekuni pertanian organik sejak 1996 silam mengatakan, 1 hektare lahan persawahan yang dikelola secara organik hanya membutuhkan biaya untuk pemupukan Rp250.000, yaitu untuk biaya pekerja, begitu juga untuk perawatan hanya sebesar Rp150 ribu yang digunakan sebagai biaya pekerja. Bersambung ke Halaman 11
HASWANDI
KEPALA DINAS Pertanian Tanaman Pangan Sumbar, Djoni, Ketua Persatuan Petani Organik (PPO) Sumbar, Marsilan dan aktivis lingkungan Zukri Saad ketika diskusi di Kantor Harian Haluan, Rabu (2/3).