Harian Borneo Tribune 16 Januari 2014

Page 3

cmyk

Serba Serbi

Kamis, 16 januari 2014

Borneo T Tribune

3

Kubu Raya Tingkatkan Perekonomian dengan Sektor Primer Borneo Tribune, Kubu Raya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan mengedepankan peningkatan perekonomian di kabupaten itu pada sektor primer sebagai sektor basis, serta sektor sekunder dan tersier sebagai sektor penunjang. “Hal ini dikarenakan, sebagai ibu kota Provinsi Kalbar, Kota Pontianak memberikan dampak multiplier effect yang sangat besar bagi perkembangan Kubu Raya secara keseluruhan. Hal ini tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi kabupaten termuda di provinsi ini.,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Kubu Raya, Gandhi Setyagraha belum

lama ini. Percepatan pembangunan dan pertambahan penduduk Kota Pontianak yang sangat cepat namun dengan lahan yang sangat terbatas memberikan peluang yang sangat besar dalam pengembangan pembangunan wilayah Kubu Raya. Khususnya pada kecamatan-kecamatan yang berbatasan langsung dengan kota Pontianak seperti Kecamatan Sungai Raya, Sungai Ambawang dan Sungai Kakap. Interaksi secara langsung antara Kota Pontianak dan Kubu Raya dapat memacu pertumbuhan ekonomi secara langsung pula pada wilayah kabupaten Kubu Raya terutama pada sektor perdagangan

dan jasa. “Wilayah kabupaten Kubu Raya yang merupakan pintu masuk poros timur (Trans Kalimantan), melalui dibukanya poros jalan darat Pontianak-Tayan. Begitu juga keberadaan Pelabuhan Udara Supadio yang merupakan jalur penghubung transportasi udara utama wilayah Kalimantan Barat dengan daerah luar tentunya merupakan potensi daerah yang sangat penting,” tuturnya. Selain itu, lanjut Gandhi, berbagai sektor lainnya turut menunjang perkembangan ekonomi Kubu Raya. Pada sektor pertanian, lahan kering maupun lahan basah sangat potensial. Terdapat beberapa komoditas yang

PANTI ASUHAN MURAH HATI Jl. Trans Kalimantan Km.50 Pontianak - Tayan Kalimantan Barat

YAYASAN CI XIN Rekening : Bank Mandiri 120 000 781 8888 BCA 428 1679729 Rekening ditandatangani 4 orang Pengurus di lokasi : Bpk. Suwandi Hp. 0857 8716 0065 Sukarelawan di Pontianak : Ibu Martha Hp. 0812 5807 8003

Alfred dan Jony, dua abang-adik, dilahirkan oleh ibu mereka yang berasal dari Indonesia di Taiwan. Tidak tahu mengapa setelah ayah mereka meninggal keluarga ayah mereka tidak menerima mereka. Setelah kembali ke Indonesia, ibu mereka tidak berhasil dapatkan pekerjaan yang memadai, bahkan Alfred yang telah kelas empat terpaksa disekolahkan mulai kelas satu. Syukurlah, baik Alfred maupun Jony kemudian bisa ditampung di Panti Asuhan Murah Hati (Ci Xin). Alfred dan Jony hanyalah contoh dari kemalangan yang dihadapi sejumlah anak-anak yang ditampung Panti Asuhan Ci Xin. Mereka menjadi anak-anak Panti Asuhan bukan kesalahan mereka, bahkan mereka lahir ke dalam dunia pun bukan kemauan mereka. Mereka berharap pada belas kasihan Bapak/Ibu sekalian. Melalui uluran tangan Bapak/ Ibu seorang sedikit kiranya mereka bisa bertumbuh besar dan bersekolah dengan baik. Mereka ingin seperti anak-anak lain, menggapai cita-cita. Sesungguhnya ada banyak anak yang memerlukan pertolongan. Dengan seorang ambil bagian sedikit, maka jika kita kumpulkan, ada banyak anak yang bisa kita tolong, kita berikan mereka harapan masa depan yang lebih baik.

dibudidayakan yaitu, padi, jagung, ubi, kedelai kacang tanah serta sayur dan buahbuahan. Dipaparkan Gandhi, daerah-daerah sentra penghasil komoditas tersebut antara lain Kecamatan Sungai Kakap, Terentang, Batu Ampar, Rasau Jaya dan Teluk Pakedai. Di Kecamatan Sungai Kakap terdapat Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu untuk padi, peternakan dan perikanan serta perkebunan, sedangkan di Kecamatan Rasau Jaya terdapat Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu untuk jagung, nanas, peternakan dan perkebunan. Di sektor perkebunan, pe-

ngembangannya diarahkan pada budi daya untuk komoditas skala industri antara lain karet, kelapa dan kelapa sawit, sagu. Sebarannya meliputi Kecamatan Sungai Raya, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, Rasau Jaya, Batu Ampar, Terentang, Kubu dan Sungai Kakap. Selain itu, sektor perikanan memilki potensi yang sangat besar, karena Kubu Raya memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Namun produksi perikanan masih belum dapat diolah secara optimal. “Sampai saat ini produksinya masih didominasi oleh perikanan tangkap di laut, disamping juga terdapat budidaya kolam dan

keramba namun jumlahnya masih terbatas,” katanya. Sebagian besar wilayah daratan Kubu Raya merupakan wilayah datar, dengan kemiringan lahan 0 hingga 2 persen. Pada wilayah barat dan selatan berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan/ Natuna yang mempunyai potensi perikanan yang sangat potensial. “Kubu Raya mempunyai Daerah Aliran Sungai yang cukup banyak di antaranya termasuk kategori sungai-sungai besar seperti Sungai Kapuas, Sungai Landak dan Sungai Ambawang serta banyak lagi sungai sungai kecil lainnya. Keberadaan sungaisungai tersebut sangat besar

mempengaruhi dalam mendongkrak aktifitas perekonomian di wilayah Kabupaten ini,” kata Gandhi. Lanjutnya lagi, untuk potensi sektor Kehutanan masih didominasi pada industri pengolahan lanjutan, bahan baku lebih banyak di pasok dari luar daerah. Potensi hutan alam produksi di wilayah KKR sudah tidak memadai untuk skala industri. “Walaupun demikian, masih terdapat Izin Pemanfaatan Hutan alam dalam skala yang cukup luas di Kecamatan Batu Ampar yaitu jenis hasil hutan kayu bakau (mangroove) untuk dijadikan arang briket sebagai komoditas ekspor,” katanya. (Adex)

Mulai 1 Januari PBB-P2 Kabupaten Sambas Menjadi Pajak Daerah Borneo Tribune, Sambas Kadis Pendapatan Daerah Kabupaten Sambas, Heryanto S. Sos mengatakan berdasarkan uu nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan restribusi daerah, pemerintah pusat telah menyerahkan kewenangan pengelolaan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan menjadi pajak daerah, kewenangan ini harus dilaksanakan oleh daerah paling lambat 1 Januari 2014. Menurutnya untuk Kabupaten Sambas Pelaksanaan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB P2) menjadi Pajak Daerah akan kita mulai 1 januari 2014, dan pada hari ini, Rabu ( 15/1 ) kita mengadakan launching PBB P2 di Aula Utama kantor Bupati Sambas, dengan dihadiri Bupati Sambas dan Wakil bupati Sambas, Ketua DPRD Sambas, Unsur Forkopinda, Kanwil Direktur Jendral Pa-

jak Kementerian Keuangan RI Provinsi Kalbar, Staf Ahli Bupati Sambas, Para Asisten, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Singkawang, Kepala SKPD, Para Camat, Kepala Desa serta Tokoh Masyarakat. Dikatakannya pelaksanaan kegiatan Launcing PBB P2 ini ditandai dengan penyerahan SPPT PBB P2 secara simbolis kepada wajib pajak. Dengan begitu kita menginformasikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sambas serta kepada para wajib Pajak PBB P2 Se- Kabupaten Sambas bahwa pengelolaan PBB P2 sudah menjadi kewenangan pemerintah daerah dan pelayanan terhadap pengelolan PBB P2 sudah dapat dilaksanakan sejak 1 januari 2014. Heryanto juga mengungkapkan salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Dispenda Kab. Sambas adalah dengan mengadakan mo-

bil pelayanan keliling, hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, sehingga masyarakat merasa dimudahkan segala urusannya. Mobil pelayanan keliling yang akan kita tempatkan di pasar-pasar ibukota Kecamatan dan juga akan kita tempatkan di desadesa yang jauh jangkauannya dari Ibu kota Kecamatan dan ibu kota Kabupaten. “ Jadi untuk kedepan tidak ada alasan lagi bagi wajib pajak untuk tidak bisa membayar pajak, karena dengan alasan jarak yang jauh, “ ungkapnya. “ Kepada semua pihak yang mendukung membantu suksesnya kegiatan laucing PBB P2 pada hari ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya terutama kepada Direktur Jendral Pajak Provinsi Kalimantan Barat yang telah membantu kami memberikan pelatihan kepada Camat dan seluruh Kepala Desa. Semoga

tahun 2014 ini dapat memberikan dukungan sepenuhnya untuk mensuksekan pajak bumi dan bangunan menjadi pajak daerah, setalah PBB P2 menjadi Pajak daerah wajib hukumnya kita mencapai target 100 %, “ katanya. Bupati Sambas, Juliarti Djuhardi Alwi didalam proses penyerahan kewenangan pengelolaan PBB–P2 menjadi pajak daerah, menyampaikan data-data ataupun dokumen yang di serahkan oleh Direktorat Jenderal Pajak termasuklah data piutang PBB-P2 beserta data pendukungnya, bahwa piutang yang diserahkan mulai tahun 2003 sampai dengan tahun 2013 sebesar Rp 3,78 Milyar. “ Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk meminimalisir piutang PBB P2 melalui penagihan ataupun melakukan penghapusan bagi piutang yang sudah kadaluarsa pemungutannya, “ himbaunya.(Rul)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.